KELOMPOK 7
A. LATAR BELAKANG
Nilai – nilai pada budaya Indonesia sebelum negara ini didirikan, agar dapat
bertambah jelas apa itu definisi nilai – nilai Pancasila selaku nilai budaya yang
dipunyai Bangsa Indonesia, sehingga dilihat sangat fundamental untuk
diterangkan mengenai penafsiran kebudayaan. Diambil dari Bahasa Sansekerta
buddayah merupakan bentuk yang jamak yang berasal dari kata buddhi berarti
‘budi daya’ yang dimaksud ‘daya dari budi’ maka diperbedakan antara ‘budaya’
berarti ‘daya dari budi’ yang berwujud karsa, cipta, serta rasa, melalui
‘kebudayaan’yang dimaksud sebagai hasil karsa,cipta serta rasa manusia. 1
Sehingga segala hal yang dihasilkan oleh manusia sebagai makhluk Tuhan yang
berakal merupakan pengertian dari kebudayaan.
1
Kaelan, Pendidikan Pancasila, Paradigma, Yogyakarta, 2014, hlm 97.
B. RUMUSAN MASALAH
C. TUJUAN
A. PENGERTIAN IDEOLOGI
Arti “Ideologi” terbentuk dari kata “ideo” berarti keyakinan, dan
pemikiran dan “logi” memiliki arti sebagai logika, dan pengetahuan
diartikan menjadi ilmu tentang keyakinan – keyakinan. Suatu doktrin,
pendapat serta pikiran dari seseorang maupun sekelompok orang disebut
sebagai ideologi. Suatu cita – cita yang teratur juga sistematis dapat
diartikan sebagai ideologi. Ali Syariati memberi pengertian ideologi
menjadi “keyakinan-keyakinan dan gagasan gagasan yang ditaati oleh
suatu kelompok, suatu kelas sosial, suatu bangsa atau satu ras tertentu”.
(Ali syariati, 1984: 72).
Destutt de Tracy (1796) mendefinisikan ideologi menjadi “Science
of ideas”, dan menggambarkan ideologi menjadi seperangkat program
yang diharapkan dapat membawa perubahan kelembagaan dalam
masyarakat. Kirdi Dipoyudo membatasi konsep ideologi sebagai kesatuan
gagasan dasar yang sistematis dan menyeluruh tentang manusia serta
kehidupanya yang individu serta sosial, termasuk juga kehidupan Negara.
(Analisa, 1978-3: 174). 2
Namun ada juga sumber yang mengatakan bahwa kata ‘idea’ yang
diartikan sebagai ‘gagasan, konsep, pengertian dasar, cita – cita’ serta
‘logos’ yang memiliki suatu pengartian sebagai ‘ilmu’ sebagai istilah dari
ideologi. Lalu terdapat pula kata yaitu ‘idea’ yang berasal dari suatu kata
bahasa Yunani ‘eidos’ yang memiliki arti ‘bentuk’.
Di sisi lain terdapat suatu kata yang memiliki makna bahwa kata
‘idein’ yang artinya ‘melihat’. Sehingga dapat kita simpulkan ilmu
pengetahuan tentang ide – ide (the science of ideas), dan juga ajaran
tentang definisi dasar dapat dikatakan sebagai ideologi secara harfiah.
‘Idea’dapat dijajarkan artinya sebagai ‘cita – cita’ dalam definisi sehari –
hari. Cita – cita yang memiliki sifat tetap, dapat tercapai, lalu cita – cita
yang bersifat tetap tersebut bersamaan adalah dasar, pandangan atau faham
2
Anindya Lokawati Al Fahna, “Tugas Kewarganegaraan Ideologi”, Academia, 2018, hlm 4.
merupakan cita – cita yang dimaksud. Bahkan dasar dan cita – cita tersebut
sebenarnya bisa menjadi satu kesatuan. Landasan ditetapkan karena
terdapat cita – cita yang ingin tercapai.
Di sisi lain, cita – cita yang telah ditetapkan berlandaskan pada
suatu landasan, asas atau dasar yang telah ditetapkan pula. Dengan
demikian idelogi mencakup pengertian tentang ide – ide, pengertian dasar,
gagasan – gagasan dan cita – cita.3
Sebagian karena pengaruh Karl Marx, terdapat minat baru dalam
ideologi. Karl Marx mendefinisikan ideologi sebagai pandangan hidup
yang berkembang berdasarkan kepentingan kelompok atau kelas sosial
tertentu dalam bidang politik atau sosial ekonomi. Makna ideologis
menentukan gayanya dan dengan demikian menjadi bagian dari apa yang
disebutnya suprastruktur, berdasarkan kekuatan faktor – faktor produksi
yang dimiliki yang mencerminkan pola – pola ekonomi tertentu. Oleh
karena itu, derajat kebenerannya relatif dan hanya untuk golongan tertentu.
Sama dengan filsafat, ideologi juga memiliki arti yang beragam,
bisa kita temukan berbagai macam definisi, dan juga batasan mengenai
definisi tentang apa itu ideologi, dikarenakan sesungguhnya ideologi
tersebut bersumber kepada suatu filsafat sehingga tergantung dari filsafat
apa yang dianut.
Definisi dari “ideologi” diartikan menjadi kumpulan gagasan –
gagasan, ide – ide, keyakinan – keyakinan yang menyeluruh serta
sistematis, dapat menyangkut dan mengatur tingkah laku sekelompok
orang tertentu di dalam berbagai bidang kehidupan. Hal ini bertaut pada
bidang politik, bidang sosial, dan bidang kebudayaan.4
B. URGENSI IDEOLOGI BAGI SUATU BANGSA
Dalam kehidupan berbangsa dan bernegara, manusia mutlak
membutuhkan adanya cita – cita. Gagasan dan hasil pemikiran disepakati
sebagai suatu bangsa dan dijadikan landasan, sikap hidup, tujuan, dan
3
Kaelan, op .cit., hlm. 112.
4
Kaelan, op .cit., hlm. 112.
semangat hidup. Ini kemudian juga disebut ideologi, dan setiap negara
yang ingin tetap kuat tahu persis ke mana arahnya, bayangkan apabila
sebuah negara tidak memiliki arah kemana negara tersebut akan diarahkan,
maka negara tersebut dapat dikatakan sebagai yang negara yang tidak
dapat berdiri kokoh.
Pandangan hidup suatu bangsa pada hakikatnya merupakan
kristalisasi nilai – nilai suatu bangsa dan dipandang benar karena bermuara
pada tekad untuk menghayatinya. Ideologi yang digali dari budaya dan
nilai – nilai kehidupan mereka sendiri diakui kebenarannya dan terbukti
efektif dalam mengatur dan mengarahkan kehidupan mereka.
Ideologi dianggap penting bagi suatu bangsa karena memiliki
beberapa fungsi. Menurut Kodhi. S.A. dan Soejadi, R. (1994:45), ideologi
dapat memberikan :
1. Struktur kognitif, tubuh pengetahuan yang dapat digunakan
sebagai dasar untuk memahami dan menafsirkan dunia
peristiwa linkungan alam.
2. Orientasi dasar bangsa membuka wawasan yang bermakna
dalam kehidupan manusia
3. Norma yang menjadi pedoman bagi seseorang untuk bertindak
4. Bekal untuk memberikan jalan bagi seseorang untuk
mengatahui identitasnya
5. Kekuatan untuk menginspirasi dan mendorong seseorang untuk
melakukan kegiatan dan mencapai tujuan.
6. Mendidik individu atau masyarakat untuk memahami dan
menghayati perilakunya sesuai dengan petunjuk dan norma
yang ada di dalamnya.5
5
Ani Sri Rahayu, Pendidikan Pancasila & Kewarganegaraan (PPKn), Bumi Aksara, Jakarta,
2019, hlm 26.
Kita bisa bayangkan apabila hampir di semua negara di dunia ini tidak
memiliki sesuatu yang dinamakan ideologi, maka yang terjadi adalah hampir
semua negara di dunia ini tidak memiliki arah yang jelas kemana negara dan
bangsa tersebut akan diarahkan sehingga dibutuhkan suatu yang dinamakan
ideologi sehingga setiap negara memiliki arah yang jelas negara dan bangsa
tersebut akan diarahkan, seperti yang akan dijelaskan mengenai beberapa
ideologi yang berkembang di beberapa negara di dunia.
1. Liberalisme
2. Radikalisme
3. Konservatisme
6
Ibid., hlm 29
7
Ibid., hlm 30
kemanusiaan. Inkorespondensi terbesar terjadi pada pra – 1965 ketika
penguasa kita mensetujui PKI yang sangat jelas bahwa PKI tersebut
memiliki sifat anti Tuhan. Padahal dalam sila ke – 1 berisi Ketuhanan
Yang Maha Esa.
Korespondensi menuntut supaya kenyataan politik ditaati Kembali
sehingga ada sesuaian antara kenyataan dengan ideologi. Pancasila sebagai
ideologi diharapkan bisa mempersatukan seluruh rakyat Indonesia secara
politis dan dapat mewakili atau menyaring berbagai kepentingan,
mengandung pluralisme agama dan dapat menjamin kebebasan beragama.
Fungsi Pancasila sebagai ideologi bangsa dan negara adalah sarana
pemersatu antara kelompok, suku, ras dan antar golongan dalam seluruh
Nusantara Indonesia
E. PANCASILA SEBAGAI DASAR NEGARA
Pancasila sebagai ideologi bersifat dinamis yang berarti nilai – nilai dalam
Pancasila tersebut selalu dan perlu dikembangkan sesuai dengan dinamika
perkembangan kehidupan manusia Indonesia. Saat ini dinamika kehidupan
masyarakat Indonesia mengalami perkembangan yang cukup cepat
dikarenakan pengaruh globalisasi dan perkembangan informasi dan teknologi
(IT), maka dari itu nilai – nilai dasar yang ada di dalam Pancasila harus selalu
menghiasi dan mengisi detak perubahan kehidupan manusia Indonesia.
Ideologi berasal dari 2 kata “idea" berarti gagasan, dan “logos” berarti
ilmu. Ideologi berarti ilmu pengetahuan tentang ajaran pengertian dasar.
Secara pengertian umum, kata “idea” biasanya disamakan artinya dengan cita
– cita. Cita – cita yang dimaksud adalah cita – cita yang bersifat tetap dan
dapat tercapai, sehingga cita – cita bersifat tetap itu sekaligus menjadi dasar,
dan juga pandangan. Jadi ideologi berarti ilmu yang membicarakan tentang
suatu gagasan untuk dijadikan pedoman, landasan, serta cita – cita dalam
hidup.
Literatur
Bumi Aksara,Jakarta
Jurnal Ilmiah
Kesehatan Banten, 5.
I Putu Ari Asatawa, 2017, Pancasila Sebagai Ideologi dalam Berbagai Bidang
Iriyanto Widisuseno, 2014, Azas Filosofis Pancasila Sebagai Ideologi dan Dasar
1-7
Putri Salma Wifia, 2020, Jurnal Pancasila Sebagai Dasar Negara Indonesia,
University, Jakarta.