Anda di halaman 1dari 2

Pancasila sebagai Ideologi Bangsa dan Negara, dasar

hukum dalam bermasyarakat, Ideologi terbuka dan


tertutup serta perbedaan Ideologi dengan Filsafat.
Materi 3 . Mata Kuliah Pend. Kewarganegaraan.
Dosen : Mhd. Harino Edison, S.H, M.H.

A. Pancasila sebagai Ideologi Bangsa dan Negara. mengandung nilai dan semangat yang mulia dan
Pancasila sebagai ideologi negara adalah sarana diyakini mampu mengantarkan bagnsa Indonesia
pemersatu masyarakat dan pengarah motivasi menuju tujuannya. Pancasila sebagai sumber
bangsa untuk mencapai cita – cita, dan Pancasila hukum tidak hanya dimaknai sebagai konstruksi
sebagai ideologi negara secara lebih luas adalah visi yang kaku di dalam sila – sila nya, namun harus
atau arah kehidupan berbangsa dan bernegara di dipahami bahwa dibelakang Pancasila terdapat nilai
Indonesia. – nilai kebudayaan dan nilai religius memuat sistem
Istilah ideologi berasal dari kata idea yang dapat filsafat yang tidak hanya mengandalkan ratio-logic
diartikan sebagai gagasan, konsep, pengertian saja namun juga mendasarkan pada agama dan
dasar, cita – cita dan logos yang dimaknai sebagai ketuhanan.
Ilmu. Secara harfiah ideologi berarti ilmu tentang C. Ideologi Terbuka dan Ideologi Tertutup.
pengertian dasar, ide atau cita – cita. Ideologi sebagai suatu ilmu tentang pengertian
Makna Pancasila sebagai ideologi bangsa Indonesia dasar, ide atau cita – cita memiliki dua pemahaman
adalah bahwa nilai – nilai yang terkandung dalam dasar yakni yang bersifat terbuka dan tertutup.
ideologi Pancasila itu menjadi cita – cita normatif Ideologi terbuka dan ideologi tertutup ini memiliki
bagi penyelenggaraan bernegara. Dengan kata lain, implikasi tersendiri dalam membentuk jati diri
visi atau arah dari penyelenggaraan kehidupan suatu bangsa dan masyarakat yang mendiami
berbangsa dan bernegara Indonesia adalah negara yang menganut masing – masing ideologi
terwujudnya kehidupan yang ber-Ketuhanan, ber- ini.
Kemanusiaan, ber-Persatuan, ber-Kerakyatan dan Ideologi terbuka merupakan suatu pemikiran yang
yang ber-Keadilan. terbuka. Ciri – cirinya bahwa nilai – nilai dan cita –
Pancasila sebagai ideologi nasional selain berfungsi citanya tidak dapat dipaksakan dari luar, melainkan
sebagai cita – cita normatif penyelenggaraan digali dan diambil dari moral, budaya masyarakat
bernegara, nilai- nilai yang terkandung dalam itu sendiri. Dasarnya bukan keyakinan ideologis
Pancasila merupakan nilai yang disepakati sekelompok orang, melainkan hasil musyawarah
bersama, karena itu juga berfungsi sebagai sarana dari konsensus masyarakat tersebut, nilai – nilai itu
pemersatu masyarakat yang dapat mempersatukan sifatnya mendasar, secara garis besar saja sehingga
berbagai golongan masyarakat Indonesia. tidak langsung menyasar kepada hal operasional.
B. Sistem Of Idea sebagai Dasar Hukum dalam Ideologi tertutup merupakan suatu sistem
bermasyarakat. pemikiran tertutup. Ciri – cirinya merupakan cita –
Setiap negara memiliki ideologi, maka akan cita suatu kelompok orang untuk mengubah dan
muncul suatu pertanyaan dimana seharusnya posisi memperbaharui masyarakat, atas nama ideologi
ideologi ini dalam hukum. Dengan melalui dibenarkan pengorbanan - peng–rbanan yang
pendekatan konseptual dalam mengeksplorasi dibebankan kepada masyarakat, isinya bukan hanya
substansi norma dasar dan ideologi dalam hukum nilai – nilai dan cita – cita tertentu melainkan terdiri
serta memahami kedudukan Pancasila sebagai dari tuntutan – tuntutan konkret dan operasional
dasar filsafat hukum Indonesia, penting untuk yang keras yang diajukan dengan mutlak.
dideskripsikan realitas objektif Pancasila sebagai Adapun macam – macam ideologi yang dapat
suatu genetivus subjektifus dalam filsafat hukum. ditemui antara lain ; ideologi liberalisme, ideologi
Pancasila sebagai sebuah ideologi, faham, cita – kapitalisme, ideologi kolonialisme, ideologi
cita dan ide adalah sama posisinya sebagai Marxisme, ideologi Sosialisme, ideologi Fasisme,
grundnorm (norma dasar) yang diajukan oleh Hans Ideologi Nazisme.
Kelsen. Bahwa sebagai grundnorm, Pancasila
Pancasila sebagai Ideologi Bangsa dan Negara, dasar
hukum dalam bermasyarakat, Ideologi terbuka dan
tertutup serta perbedaan Ideologi dengan Filsafat.
Materi 3 . Mata Kuliah Pend. Kewarganegaraan.
Dosen : Mhd. Harino Edison, S.H, M.H.

Indonesia merupakan suatu negara yang menganut Pancasila memiliki dasar kesatuan yang mutlak
sistem ideologi terbuka dengan keragaman suku yaitu manusia dengan hakikatnya yang
budaya yang berada didalamnya. monopluralis seperti pendapat Notonegoro bahwa
D. Perbedaan Ideologi dan Filsafat. hakikat kodrat manusia itu terdiri dari susunan
Secara umum dapat dibedakan antara ideologi kodrat jiwa dan raga, sifat kodrat sebagai mahluk
dengan filsafat, yakni ideologi masih bersifat angan individu serta kedudukan kodrat sebagai mahluk
– angan, cita – cita atau sesuatu yang masih belum pribadi berdiri sendiri dan mahluk Tuhan Yang
dicapai sedangkan filsafat bersifat langsung praktis Maha Esa.
(melalui proses berfikir) dalam berupaya mencari
kebenaran dengan cara berangan – angan. ======== *******************=======
Pancasila sebagai ideologi memiliki dimensi –
dimensi realita, idealisme dan fleksibilitas. Dimensi
realita ditunjukkan dengan adanya nilai – nilai yang
terkandung di dalamnya yang bersumber dari nilai
– nilai yang riil dan hidup didalam masyarakat
sehingga nilai – nilai dasar ideologi itu akan
tertanam dan berakar didalam masyarakat. Dimensi
idealisme bahwa suatu ideologi itu mengandung
cita – cita yang ingin dicapai dalam kehidupan
bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.
Selanjutnya adalah dimensi fleksibilitas yaitu
bahwa ideologi ini memiliki kemampuan untuk
berinteraksi dengan kemajuan zaman serta
memberikan kesempatan kepada masyarakat untuk
mengadakan pemikiran – pemikiran baru yang
relevan dan sesuai dengan kemajuan zaman
(Alfian,1992;5).
Pancasila sebagai filsafat bangsa Indonesia dapat
ditinjau dari kedudukannya sebagai pandangan
hidup atau welthanschaung bangsa Indonesia
maupun sebagai ilmu pengetahuan. Sebagai
pandangan hidup berarti Pancasila dijadikan
pedoman tingkah laku dan pedoman dari setiap
warga negara Indonesia didalam kehidupan sehari
– hari baik dalam hubungan dengan diri sendiri,
tuhan maupun dengan lingkungannya. Ditinjau dari
segi ilmu pengetahuan, maka Pancasila merupakan
suatu objek pengkajian secara ilmiah filsafat yang
memberikan kesempatan untuk diteliti secara
mendalam sampai kepada pengertian hakikatnya
yaitu hakikat Pancasila yang abstrak umum
universal maupun umum kolektif serta khusus dan
konkret.

Anda mungkin juga menyukai