Anda di halaman 1dari 5

IDENTITAS BANGSA – NEGARA INDONESIA, KARAKTERISTIK, CIRI KHAS NASIONALISME BHINEKA

TUNGGAL IKA DAN SEJARAH BANGSA YANG BERKARAKTER BUILDING – NASIONAL BUILDING
YANG BERLANDASKAN PANCASILA –UUD 1945 BERPRINSIP NKRI
BER-BHINEKA TUNGGAL IKA

MATA AJAR PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN

DISAMPAIKAN OLEH
MHD. HARINO EDISON, S.H.,M.H.*
Pengajar Pada Universitas Dinamika Bangsa Jambi

A. PROSES BERBANGSA DAN BERNEGARA, sendiri. Dengan demikian, identitas tidak


MUNCULNYA KESADARAN DAN hanya diberlakukan pada individu tetapi juga
GERAKAN MENCINTAI BANGSA DAN pada kelompok atau afiliasi kelompok seperti
NEGARA INDONESIA. sebutan identitas nasional dan identitas
Dalam menjalanikehidupannya, manusia tidak budaya. Berkaitan dengan hal tersebut
dapat memenuhi kebutuhannya sendiri. Manusia dapatlah disimpulkan bahwa bangsa sebagai
sebagai individu akan senantiasa membutuhkan bentuk persekutuan atau hidup
individu lain dan selanjutnya hidup secara berkelompoknya manusia juga memiliki
berkelompok. Seorang filsuf Yunani Aristoteles, identitas yang bisa dibedakan dengan bangsa
mengemukakan bahwa manusia adalah Zoon lain.
Politicon yang artinya manusia adalah mahluk _________________________________
yang berkelompok. Kelompok persekutuan hidup 1.1.1 PENGERTIAN BANGSA
manusia dimulai dari lingkungan terkecil, yakni Istilah “bangsa” dalam bahasa Inggris disebut
keluarga. Selanjutnya mereka membentuk “Nation”. Kata nation berasal dari bahasa
kelompok lebih besar lagi seperti suku, masyarakat latin yakni “Natio” yang artinya adalah
dan bangsa. “lahir”. Nation dapat diartikan sebagai suatu
Bangsa adalah bentuk dari persekutuan hidup kelahiran, suatu keturunan, suatu suku bangsa
manusia. Negara merupakan suatu organisasi yang yang memiliki kesamaan keturunan. Kata
dibentuk oleh bangsa yang memiliki cita – cita “bangsa” sendiri berasal dari bahasa
bersatu, hidup dalam daerah tertentu, dan sansekerta “wangsa” yang berarti orang –
mempunyai pemerintahan yang sama. Bangsa orang yang satu keturunan atau satu “trah”.
memiliki ciri khas sehingga dapat dibedakan Istilah “nation” ataupun “wangsa” memiliki
dengan bangsa lain. Ciri khas sebuah bangsa kesamaan makna. Berdasarkan hal ini dapat
merupakan identitas dari bangsa yang disimpulkan bangsa menunjuk pada
bersangkutan. Identitas – identitas yang disepakati persekutuan hidup dari orang – orang atau
dan diterima oleh bangsa menjadi identitas kelompok manusia yang memiliki kesamaan
nasional. Identitas nasional dibutuhkan agar keturunan.
menjadi pengikat sekaligus pembeda dengan Akan tetapi dalam perkembangan konsep,
bangsa lainnya. bangsa sebagai persekutuan hidup manusia
1.1 BANGSA DAN IDENTITAS. yang berasal dari kesamaan keturunan
Identitas pada umumnya melekat pada entitas tidaklah memadai. Faktor kesamaan
yang sifatnya individual. Misal, manusia keturunan ini dikritik oleh Hans Kohn (1984)
secara pribadi dapat diketahui dari identitas sebagai faktor – faktor yang tidak bersifat
nama, dan ciri fisik lainnya. Kata identitas hakiki untuk menentukan ada tidaknya atau
berasal dari bahasa serapan Inggris yakni untuk merumuskan bangsa. Menurutnya,
Identity yang secara harafiah berarti jati diri, meskipun faktor – faktor objektif itu penting,
ciri –ciri atau tanda – tanda yang melekat namun unsur – unsur yang terpenting itu
pada seseorang atau sesuatu sehingga mampu adalah kemauan hidup bersama sebagai
membedakannya dengan yang lain. Dalam faktor pembentuk bangsa atau oleh Hans
terminologi antropologi, identitas adalah sifat Kohn disebut sebagai faktor subjektif.
khas yang menerangkan dan sesuai dengan Sejalan dengan pengertian tersebut, konsep
kesadaran diri pribadi sendiri, golongan bangsa memiliki 2 (dua) pengertian (Badri
sendiri, kelompok sendiri,atau komunitas Yatim,1999), yaitu bangsa dalam pengertian
sosiologis antropologis dan bangsa dalam lainnya, seperti ras, bahasa, daerah ,
pengertian politis. tradisi, dan agama. Meskipun mereka
berbeda asal – usulnya mereka dapat
A. BANGSA MENURUT ARTI menjadi satu bangsa.
SOSIOLOGIS ANTROPOLOGIS. Orang – orang dalam kesatuan political
Bangsa dalam pengertian sosiologis unity mungkin tidak mengenal dekat satu
antropologis adalah persekutuan hidup sama lain bahkan tidak berhubungan,
masyarakat yang berdiri sendiri dan tetapi mereka merasakan hidup bersama
masing – masing anggota persekutuan dan tunduk dalam suatu komunitas
hidup tersebut merasa satu kesatuan ras, politik. Dengan adanya perkembangan
bahasa, agama, dan adat istiadat. Jadi bangsa dalam arti politis ini maka bangsa
mereka menjadi satu bangsa karena dalam arti sosiologis antroplogis
dipersatukan oleh hal – hal tersebut sekarang ini lebih dikenal dengan istilah
diatas, ikatan demikian disebut dengan etnic atau suku, suku bangsa atau paruh
ikatan primordial. bangsa. Hal ini bertujuan untuk
Persekutuan hidup masyarakat semacam membedakan dengan istilah bangsa yang
ini dalam suatu negara dapat merupakan sudah beralih dalam arti politis.
persekutuan hidup yang mayoritas dan 1.1.2 CULTURAL UNITY DAN POLITICAL
dapat pula persekutuan hidup minoritas. UNITY.
Bangsa dalam pengertian sosiologis Dengan pemahaman yang kurang lebih sama,
antropologis ini dapat disejajarkan AT Soegito adlam Winarno mengutip
dengan pendapat Hans Kohn sebagai pendapat Jacobsen dan Lipman, menyatakan
bangsa yang disatukan oleh faktor bahwasanya bangsa memiliki 2 (dua) arti,
objektif. yaitu bangsa dalam pengertian kebudayaan
B. BANGSA MENURUT ARTI POLITIS. (cultural unity) dan bangsa dalam pengertian
Bangsa dalam pengertian politik adalah politik kenegaraan (political unity).
suatu masyarakat dalam suatu daerah Bangsa adalah suatu cultural unity, terjadi
yang sama dan mereka tunduk kepada karena suatu masyarakat sebagai persekutuan
kedaulatan negaranya sebagai suatu hidup itu merasa satu kesatuan dalam ras,
kekuasaan tertinggi keluar dan kedalam, bahasa, agama, sejarah dan adat
mereka diikat oleh suatu kekuasaan istiadat.anggota warga negara dalam political
politik yakni negara. unity mungkin berbeda corak dan lapangan
Atau dengan kata lain bangsa dalam arti kehidupannya, adat istiadat dan
politis adalah bangsa yang sudah kebudayaannya, tetapi mereka menjadi satu
bernegara. Bangsa itu mengakui serta bangsa, menurut pengertian politik menjadi
tunduk pada kekuasaan dari negara yang penduduk (warga negara) yang berdiam di
bersangkutan. Setelah mereka bernegara suatu daerah yang sama dengan pemerintahan
maka terciptalah bangsa. Sebagai contoh yang sama, dan tunduk pada kedaulatan
kemunculan bangsa Indonesia (arti negara sebagai kekuasaan tertinggi. Cultural
politis) setelah terciptanya negara unity adalah bangsa dalam pengertian
Indonesia. sosiologi antropologis sedangkan political
Bangsa dalam arti politis (bangsa yang unity adalah bangsa dalam pengertian politik
bernegara) dapat saja terbentuk oleh kenegaraan.
faktor – faktor objektif bangsa Dewasa ini sukar kita dapatkan secara murni
pembentuknya atau sebuah negara cultural unity yang ada disuatu negara,
didirikan oleh dan untuk satu bangsa. kecuali suku – suku terasing yang masih
Contoh : bangsa Israel. bertahan. Cultural unity sudah menyebar di
Saat ini umumnya negara bangsa banyak negara, hal ini disebabkan oleh
terbentuk dari keragaman banyak bangsa adanya migrasi, akulturasi dan naturalisasi.
didalamnya. Negara modern lebih Justru sekarang ini banyak bangsa menyebar
berdasar pada faktor – faktor subjektif di banyak negara ehingga sebuah negara
bangsa. Bangsa dalam pengertian politis terdiri dari banyak bangsa. Negara tersebut
terbentuk tanpa memiliki kesamaan menjadi bangsa yang heterogen, seperti
keturunan atau kesamaan faktor objektif Amerika Serikat yang banyak kedatangan
bangsa-bangsa di dunia sebaliknya suatu identitasnya. Identitas demikian dapat
negara yang relatif homogen semakin pula disebut dengan identitas primordial.
cenderung sedikit. Contoh, Jepang dan Israel. Loyalitas pada primordialnya pada
Anggota sebuah political unity mungkin umumnya kuat dan langgeng (bertahan
berbeda corak dan latar belakang lama). Orang-orang yang bersatu dalam
kebudayaannya, tetapi mereka menjadi satu kesatuan primordial memiliki ikatan
bangsadalam pengertian politik. Para anggota emosional yang kuat serta melahirkan
political unity berdiam di satu daerah yang solidaritas erat.
disebut satu wilayah yang sama, yang b. IDENTITAS POLITICAL UNITY
merupakan satu pemerintahan, serta tunduk ATAU IDENTITAS KEBANGSAAN.
pada kekuasaan tertinggi. Bersatunya mereka Political unity merujuk pada bangsa
dalam political unity bukan lagi atas unsur- dalam pengertian politik, yaitu bangsa-
unsur etnik atau faktor-faktor objektif negara. Kesamaan primordial dapat saja
sebagaimana digambarkan dalam cultural menciptakan bangsa tersebut untuk
unity, tetapi berdasar pada unsur etik atau bernegara. Negara terbentuk dari suatu
faktor subjektif. Contoh political unity, pada bangsa dengan identitas primordial yang
bangsa Indonesia, bangsa India, dan bangsa sama atau dapat dikatakan negara
Malaysia, unsur-unsur yang menyatukan terbentuk dari faktor-faktor objektif
mereka sebagai unity baik cultural unity bangsa. Akan tetapi dewasa ini tidak
maupun political unity merupakan identitas banyak negara yang relatif homogen
bagi mereka. yang hanya terdiri dari satu bangsa,
1.1.3 PROSES PEMBENTUKAN BANGSA – umumnya negara yang terbentuk adalah
NEGARA heterogen terdiri dari banyak bangsa di
Secara umum dikenal adanya dua proses dalamnya.
pembentukan bangsa negara (Ramlan Subakti Identitas – identitas kebangsaan
dalam Winarno,2006), yaitu; merupakan bentukan dan kesepakatan
1. Model Ortodoks dari banyak bangsa di dalamnya.
Model Ortodoks bermula dari adanya Kesetiaan dan loyalitas warga bangsa
suatu bangsa terlebih dahulu untuk untuk mendukung identitas nasional itu
kemudian bangsa itu membentuk satu perlu ditanamkan, dibangun, dan
negara tersendiri contoh bangsa Yahudi dikembangkan secara terus menerus. Hal
yang membentuk negara Israel. ini dikarenakan warga juga memiliki
2. Model Mutakhir kesetiaan pada identitas kelompoknya
Model Mutakhir berawal dari adanya yang justru lebih dahulu daripada
negara terlebih dahulu yang terbentuk kesetiaan pada identitas nasional.
melalui proses tersendiri, sedangkan Kesetiaan pada identitas nasional sangat
penduduk negara merupakan penting karena dapat mempersatukan
sekumpulan suku bangsa dan ras. warga bangsa itu sebagai satu bangsa
Contoh, kemunculan negara Amerika dam satu negara.
Serikat pada tahun 1776. Di negara yang heterogen atau negara
1.1.4 IDENTITAS CULTURAL DAN yang proses pembentukannya model
IDENTITAS NASIONAL mutahir, sesungguhnya warga bangsa di
a. IDENTITAS CULTURAL UNITY negara itu memiliki loyalitas ganda.
ATAU IDENTITAS Disatu sisi ia memiliki loyalitas
KESUKUBANGSAAN. kesukubangsaan namun disisi lain
Cultural unity merujuk pada bangsa dituntut untuk memiliki loyalitas pada
dalam pengertian kebudayaan atau identitas nasionalnya.
bangsa dalam arti sosiologi antropologis. B. KARAKTERISTIK IDENTITAS NASIONAL,
Identitas yang dimiliki oleh sebuah TENTANG NASIONALISME, CIRI KHAS
cultural unity kurang lebih bersifat NASIONALISME INDONESIA YANG
askriptif (sudah ada sejak lahir), bersifat BHINEKA TUNGGAL IKA DAN
alamiah, primer dan etnik. Setiap PANCASILAIS.
anggota cultural unity memiliki Identitas nasional dapat disamakan dengan
kesetiaan atau loyalitas pada identitas kebangsaan. Ia menjadi identitas bersama
karena merupakan hasil dari kesepakatan bangsa- C. SEJARAH PROSES BERBANGSA YANG
bangsa yang ada dalam negara. Secara etimologis BERKARAKTER BUILDING DAN
identitas nasional berasal dari kata “identitas” dan NASIONAL BUILDING, BERKEBANGSAAN,
“nasional”. Secara terminologi dapat diartikan BER-PANCASILA, UUD 1945 BERPRINSIP
sebagai suatu ciri yang dimiliki oleh suatu bangsa- NKRI DAN BHINEKA TUNGGAL IKA.
negara yang secara filosofis membedakan bangsa- Kekayaan bangsa Indonesia sangat luar biasa
negara tersebut dengan bangsa-negara lain. mulai dari keragaman budaya, adat-istiadat, tradisi,
Karakteristik identitas nasional dapat dlihat dalam bahasa dan nilai – nilai pedoman hidup manusia
beberapa hal, antara lain; dalam menjalankan kehidupannya. Membangun
a. Kesatuan bahasa nasional atau bahasa karakter bangsa merupakan hal yang sangat
persatuan penting dalam menjaga dan memelihara eksistensi
b. Bendera negara; suatu bangsa dan negara, maka tidak
c. Lagu kebangsaan; mengherankan jika diawal kemerdekaan, Presiden
d. Lambang negara; Indonesia Pertama Soekarno telah menekankan
e. Semboyan negara; prinsip berdaulat dalam politik, berdiri di kaki
f. Dasar Falsafah negara; sendiri (Berdikari) dalam ekonomi, dan
g. Konstitusi; berkepribadian dalam kebudayaan.
h. Bentuk Negara; Namun saat ini, pada kenyataannya dapat kita lihat
i. Konsepsi wawasan negara; dan temukan bahwa karakter warga negara
j. Kebudayaan bangsa (cultural unity) yang telah Indonesia belum menunjukkan karakter yang baik
diterima sebagai kebudayan nasional. sebagaimana dimaksukan dalam karakter
Bhinneka Tunggal Ika adalah semboyan bangsa nasionalis yang pancasilais, yang apabila hal ini
yang tercantum dan menjadi bagian dari lambang tidak segera diantisipasi tentunya akan dapat
negara Indonesia, yaitu Garuda Pancasila. Sebagai mengancam stabilitas dan disintegrasi bangsa dan
semboyan bangsa, artinya Bhinneka Tunggal Ika negara.
adalah pembentuk karakter dan jati diri bangsa. Pendidikan nasional secara substansial didalamnya
Hal ini tak lepas dari campur tangan para pendiri melekat pendidikan nilai, hal ini dapat dilihat
bangsa yang mengerti betul bahwa Indonesia yang dalam Undang- undang Nomor 20 Tahun 2003
pluralistik memiliki kebutuhan akan sebuah unsur tentang Sisdiknas yang pada pokoknya Undang-
pengikat dan jati diri bersama. Bhinneka Tunggal undang dimaksud memberikan amanah agar
Ika pada dasarnya merupakan gambaran kesatuan pendidikan tidak hanya membentuk insan
geopolitik dan geo cultur di Indonesia. Indonesia yang cerdas, namun juga berkepribadian
Prinsip bhinneka tunggal ika pada dasarnya adalah atau berkarakter, sehingga nantinya akan lahir
kesediaan warga bangsa untuk bersatu dalam generasi bangsa yang tumbuh berkembang dengan
perbedaan. Yang disebut bersatu dalam perbedaan karakter yang bernafas nilai – nilai luhur bangsa
adalah kesediaan warga bangsa untuk setia pada serta agama. Pengetahuan dan pendidikan
lembaga yang disebut negara dan pemerintahannya kewarganegaraan yang meliputi nasionalisme
tanpa menghilangkan keterikatannya pada suku kenegaraan merupakan suatu hal yang memiliki
bangsa, adat, ras, dan agamanya. peran penting dalam membangun karakter
Ciri khas nasionalisme Indonesia menurut individu.
Lemhanas, yaitu antara lain; Dalam Kebijakan Nasional Pendidikan Karakter
1. Bhinneka Tunggal Ika, tidak bersifat uniform, (Republik Indonesia:2010) ditegaskan bahwa
monolit dan totaliter melainkan mengakui ke- pengembangan seluruh aspek potensi-potensi
aneka an budaya, bahasa, adat dan tradisi lokal keunggulan bangsa dan bersifat multidimensional
se-nusantara; karena mencakup dimensi-dimensi kebangsaan
2. Universalistik, karena pengakuannya terhadap yang hingga saat ini sedang dalam proses
harkat kemanusiaan yang bersifat universal; “menjadi”. Dalam hal ini dapat juga disebutkan
3. Terbuka secara kultural dan religius, karena bahwa karakter merupakan hal sangat esensial
pada kenyataannya bangsa Indonesia tidak dalam berbangsa dan bernegara, hilangnya
menutup diri dan merupakan pertemuan dari Pengembangan Kurikulum dan pembelajaran
beraneka ragam budaya dan agama / pendidikan kewarganegaraan khususya kajian
kepercayaan; tentang karakter akan menyebabkan hilangnya
4. Percaya diri, hal ini ditunjukkan dengan generasi penerus bangsa. karakter berperan sebagai
menjalin komunikasi dengan tetangga dunia. “kemudi” dan kekuatan sehingga bangsa ini tidak
terombang-ambing. karakter tidak datang dengan yang berkeadaban untuk membentuk bangsa yang
sendirinya, tetapi harus dibangun dan dibentuk tangguh, kompetitif, berakhlak mulia, bermoral,
untuk menjadi bangsa yang bermartabat. bertoleran, bergotong royong, patriotik, dinamis,
Selanjutnya, ditegaskan bahwa pembangunan berbudaya, dan berorientasi IPTEK berdasarkan
karakter bangsa harus difokuskan pada tiga tataran Pancasila dan dijiwai oleh iman dan takwa kepada
besar, yaitu ; Tuhan Yang Maha Esa.” (Kebijakan Nasional,
1. Menumbuhkan dan memperkuat jati diri 2010:7) Untuk mengejawantahkan gagasan dan
bangsa; komitmen pembangunan karakter bangsa tersebut
2. Menjaga keutuhan Negara Kesatuan Republik ditetapkan sejumlah strategi dasar yang mencakup
Indonesia (NKRI); proses sosialisasi, pendidikan dan pembelajaran,
3. Membentuk manusia dan masyarakat pemberdayaan, pembudayaan, dan kerja sama
Indonesia yang berakhlak mulia dan bangsa seluruh komponen bangsa dan negara.
yang bermartabat. Referensi :
Secara konseptual karakter diartikan sebagai nilai-
nilai yang khas baik (tahu nilai kebaikan, mau Winarno.2006. Paradigma Baru Pendidikan
berbuat baik, nyata berkehidupan baik, dan Kewarganegaraan : Panduan Kuliah di Perguruan
berdampak baik terhadap lingkungan) yang terpatri Tinggi. Jakarta. Bumi Aksara.
dalam diri dan terejawantahkan dalam perilaku. Cholisin. 2000. IKN – PKN. Modul Universitas
Karakter secara koheren memancar dari hasil olah Terbuka. Jakarta.
pikir, olah hati, olah raga, serta olah rasa dan karsa Badri Yatim. 1999. Soekarno, Islam, dan
seseorang atau sekelompok orang. Karakter Nasionalisme. Jakarta : Logos Wacana Ilmu.
merupakan ciri khas seseorang atau sekelompok
orang yang mengandung nilai, kemampuan,
kapasitas moral, dan ketegaran dalam menghadapi
kesulitan dan tantangan”. Sedangkan karakter
bangsa dimaknai sebagai kualitas perilaku kolektif
kebangsaan yang khas-baik yang tercermin dalam
kesadaran, pemahaman, rasa, karsa, dan perilaku
berbangsa dan bernegara sebagai hasil olah pikir,
olah hati, olah rasa dan karsa, serta olah raga
seseorang atau sekelompok orang. (Kebijakan
Nasional:2010:7) Karakter bangsa Indonesia akan
menentukan perilaku kolektif kebangsaan
Indonesia yang khas-baik yang tercermin dalam
kesadaran, pemahaman, rasa, karsa, dan perilaku
bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara
Indonesia yang berdasarkan nilai-nilai Pancasila,
norma UUD 1945, komitmen terhadap
Pengembangan Kurikulum dan pembelajaran pkn
NKRI, dan kesadaran akan hakikat keberagaman
dalam bingkai Bhinneka Tunggal Ika. Atas dasar
itu, maka pembangunan bangsa dan karakter
melalui pendidikan kewarganegaraan merupakan
suatu keniscayaan dalam penyelenggaraan sistem
pendidikan nasional guna mewujudkan kehidupan
bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara
Indonesia. Oleh karena itu. pembangunan Karakter
Bangsa harus dimaknai sebagai upaya kolektif-
sistemik suatu negara kebangsaan untuk
mewujudkan kehidupan berbangsa dan bernegara
yang sesuai dengan dasar dan ideologi, konstitusi,
haluan negara, serta potensi kolektifnya dalam
konteks kehidupan nasional, regional, dan global

Anda mungkin juga menyukai