Anda di halaman 1dari 18

Konsep Kewargaan,

Kebangsaan &
Etnisitas
Mendefinisikan Negara
Negara merupakan entitas yang memiliki kedaulatan politik atas
suatu teritori yg jelas, memiliki monopoli dlm penggunaan
kekuatan yg sah & terdiri dari warga yg setia.

Syarat terbentuknya negara : wilayah, rakyat, pemerintahan &


pengakuan dari negara lain.
Negara merupakan kolektivitas warga negara yg memiliki status
sipil, politik dan sosial. Elemen sipil memberikan warga negara
hak kebebasan individu, sedangkan elemen politik menyediakan
hak utk berpartisipasi dalam proses politik, elemen sosial adalah
elemen yang menjamin kesejahteraan ekonomi dan sosial.
PENTING : MAHASISWA HRS MAMPU
MEMAHAMI APA ITU NEGARA
01 02 03
kewarganegaraan Kebangsaan Etnisitas

Negara Bangsa Etnis


Memahami
Bangsa
Dalam konsep Latin Kuno, kata nasci
berarti kelompok etnis suku, yaitu orang2
yg lahir pada tempat & territory yg sama,
dlm hal ini dimensi politik tdk terlalu
penting. Kebangkitan bangsa sbg sebuah
komunitas warga negara, sbg entitas pol
merupakan hasil dari Revolusi Prancis.
Sebuah bangsa menjadi entitas kultural Sebuah bangsa adalah komunitas yg
sekaligus entitas politik di eropa . biasanya cendrung menghasilkan
Sehingga bangsa atau subbangsa komunitas yg memiliki karakteristik
kemudian di definsikan “sekumpulan org2 tertentu ( Weber dalam Gerth dan Mills,
yg berkumpul bersama dgn sedikit byk 1948, hal 176). Selain itu, terdapat
kesamaan karakteristik nenek moyang, kecendrungan bangsa utk mendapatkan
teritori, sejarah, bahasa, agama & gaya negaranya sndr bkn saja sesuatu yg
hidup. alamiah, tapi merupakan syarat penting
utk memelihara dan melindungi identitas
kultural bangsa itu.
Sejarah Barat adalah Sejarah pembelaan yethadap kesetiaan
yg begitu dalam thdp negara bangsa, seperti yg tergambar
dalam ungkapan ‘ satu bangsa satu negara’, ‘perang suci’,
‘perang dunia’, kekejaman Nazi dan kolonialisme. Sehingga
nasionalisme dilihat sbg gagasan yg positif sekaligus negative.
Sentimen kebangsaan tidak ditujukan untuk mewujudkan kebebasan atau kejayaan yg
dapat memenuhi kebutuhan pokok suatu bangsa menjadi mesin pencetak dan pengukur
negara ( Smith, hlm 9). Dalam berbagai tulisan tentang bangsa & nasionalisme, konotasi
positif dan negative yg terkandung dlm istilah tsb srg muncul. Namun akan lebih tepat
bila mengatakan bahwa makna dari istilah tsb akan berubah sejalan dengan perubahan
konteks Sejarah. Nasionalisme dianggap sbg kekuatan positif di negara2 bekas jajahan
dlm konteks melawan imperialism.
Namun ketika warga di negara multinasional menyatakan bahwa natara mereka dan penjajah
adalah dua bangsa yg berbeda dan menggerakkan sentiment nasionalsime mereka setelah
pencapaian kemerdekaan, penduduk yg lain, khususnya bangsa yg dominan akan selalu
mengganggu klaim kemerdekaan itu dan menentang mobilisasi nasional dengan menjadi
‘antinasional’
Definisi Latin tentang bangsa yg merujuk pada kelompok suku bangsa kini tidak
tepat lagi digunakan di era modern. Sebelum rev Prancis, pemerintahan bersifat
kecil (suku, penduduk, desa, negara-kota). Pada saat ini ada kecendrungan
mendirikan pemerintahan yg jauh lebih praktis.

Ada 2 syarat bagi sebuah bangsa utk bs bertahan : Teritori bersama dan
Komunikasi.
Agama & garis keturunan jg termasuk atribut yg diyakini oleh kelompok etnis,
namun bukan merupakan syarat mutlak bagi sebuah bangsa utk lahir dan bertahan.
Bukti bahwa atribut agama dan kesamaan garis keturunan srg kali dimanfaatkan
utk memobilisasi org kdlm aksi kolektif utk membentuk sebuah bangsa.
Etnisitas
Dalam ilmu sosial kontemporer, sebuah
kelompok etnis dicirikan oleh atribut2 yg
beragam. Atribut itu misalnya, agama,
sekte, kasta, daerah, bahasa, nasionalisme.
Atribut2 itu bisa dalam bentuk Tunggal
atau kombinasi dgn yg lain digunakan utk
mendefinsikan kelompok etnis atau
etnisitas.
Anthony Smith merupakan ilmuwan
sosial yg sdh merujuk pd konsep
‘etnik’. Smith merumuskan enam
karakteristik etnik, yaitu nama
kolektif, mitos nenek moyang, Sejarah
kolektif, kebudayaan unik kolektif,
keterkaitan dgn teritori, dan
sentiment solidaritas
Kelompok etnis & Etnisitas
1. Kelompok etnis dikonseptualisasikan sbg
sesuatu yg kecil. Kel etnis tsb berbagi
kebudayaan yg sama dgn kebudayaan nenek
moyangnya yg dijadikan sbg pijakan. Namun
pada saat ini, masy & kel tdk dibatasi oleh
garis keturunan& kekeluargaan. Kel dan masy
rentan thdp pengaruh asing melalui migrasi,
kolonisasi & media massa. Perubahan konteks
tsb telah memberi etnisitas & kel etnis makna
baru.
2. Kelompok etnis dilihat sebagai kelompok yg
memiliki wewenang utk mendefinsikan dirinya
sendiri. Kewenangan tsb didasarkan pada faktor
subjektif yg dipilih oleh anggota mereka dari
sjearah masa lalu dan masa kini.
3. Kelompok etnis dipandang sbg kelompok
kepentingan yg berkompetsisi utk mendapatkan
keuntungan dari negara kesejahteraan.
4. Etnisitas dianggap sebagai instrument pencari
identitas oleh org2 dgn latar belakang ras dan
kebudayaan yg beragam dalam masyarakat.
5. Etnisitas dikonseptualisasikan sbg alat yg
digunakan utk mencari kesatuan psikologis yg
didasarkan pada kesamaan
KESIMPULAN
Yang saat ini kita butuhkan adalah melakukan re-konsep ulang terhadap konsep
kebangsaan, kewarganegaraan. Etnisitas, kebangsaan, dan kewarganegaraan adalah
identitas, namun pijakan identitas itu berbeda satu sama lain. Kewarganegaraan adalah
instrument kesetaraan di dalam negara demoktasi, namun etnisitas dan kebangsaan
seringkali digunakan oleh negara utk mendukung dan menentang kesetaraan. Pemhaman
itulah yang menjadi landasan dalam memandang konsep2 tersebut sebagai sbeuah
komponen yang saling berhubungan
Referensi
1. Bulmer, H, 1986 ‘ Race and Etnicity’, Dalam R.G Burgess (ed) Key Variable in Sociological
Investigation’

Anda mungkin juga menyukai