Pendidikan Kewarganegaraan
Feni Susanti
17/412835/PN/15157
Manajemen Sumberdaya Perikanan
Universitas Gadjah Mada
2018
PEMBAHASAN
A. PENGERTIAN BANGSA
Istilah bangsa terjemahan dari kata nation (bahasa Inggris) kata nation berasal dari bahasa
latin, natio artinya sesuatu telah lahir, yang bermakna keturunan. Kelompok orang yang
berada dalam satu keturunan. Nation dalam Bahasa Indonesia artinya bangsa (Talim, 2010:
244). Nation berubah jadi national yang artinya kebangsaan. Pahamnya dinamakan
nasionalisme artinya paham atau semangat kebangsaan. Bangsa menurut KBBI adalah orang-
orang yang bersamaan asal keturunan, adat, bahasa, dan sejarah serta berpemerintahan
sendiri.
1. Pengertian Bangsa Menurut Para Ahli
a. Ernest Renan
Bangsa terbentuk karena adanya keinginan untuk hidup bersama (hasrat untuk
bersatu) dengan perasaan kesetiakawanan yang agung.
b. Hans Kohn
Bangsa adalah buah hasil hidup manusia dalam sejarah. Suatu bangsa merupakan golongan
yang beraneka ragam dan tidak bisa dirumuskan secara eksak
c. Otto Bauer
Bangsa adalah kelompok manusia yang mempunyai kesamaan karakter, karakteristik tumbuh
karena adanya kesamaan nasib.
d. Jalobsen, Lipman
Bangsa adalah suatu kesatuan budaya (cultural unity) dan kesatuan politik (political unity)
e. Ben Anderson
Bangsa merupakan komunitas politik yang dibayangkan dalam wilayah yang jelas batasnya
dan berdaulat.
f. Friederich Ratzel (Faham Geopolitik).
g. Bangsa adalah kelompok manusia yang terbentuk karena adanya hasrat (kemauan) untuk
bersatu yang timbul dari adanya rasa kesatuan antara manusia dan tempat tinggalnya.
h. Joseph Stalin.
Suatu bangsa terbentuk secara historis, merupakan komunitas rakyat yang stabil yang
terbentuk atas dasar kesamaan bahasa, wilayah, ekonomi, serta perasaan psikologis yang
terwujud dalam budaya bersama.
i. Benedict Anderson.
Bangsa adalah suatu komunitas politik yang dibayangkan (imagined community) dalam
wilayah yang jelas batasnya dan berdaulat.
j. Anthony D. Smith.
Bangsa adalah suatu komunitas manusia yang memiliki nama, menguasai suatu tanah air,
memiliki mitos-mitos dan sejarah bersama, budaya politik bersama, perekonomian tunggal,
dan hak serta kewajiban bersama bagi semua anggotanya.
k. Lothrop Stoddard.
Bangsa adalah suatu kepercayaan yang dimiliki oleh sejumlah orang yang cukup banyak,
bahwa mereka merupakan suatu bangsa.
l. Soekarno.
Suatu bangsa di samping memiliki ciri-ciri tertentu juga harus ditandai oleh adanya kesamaan
rasa cinta tanah air.
m. Ki Bagoes Hadikoesoemo.
Bangsa adalah bersatunya orang dengan tempat ia berada, persatuan antara orang dengan
wilayah.
Dari berbagai definisi tersebut, jelaslah bahwa setiap bangsa yang ada di dunia ini memiliki
ciri-ciri tertentu yang berbeda antara suatu bangsa dengan bangsa yang lain.
Kekuasaan Negara merupakan kekuasaan yang mengikat bagi seluruh warga Negaranya.
Tidak ada satu orang pun yang menjadi pengecualian di hadapan suatu Negara. Tidak hanya
mengikat suatu golongan atau suatu adat budaya saja, tetapi mengikat secara keseluruhan
masyarakat yang termasuk ke dalam warga negaranya.
Ialah sifat-sifat keadaan Negara yang sesuai dengan hakikat Tuhan (yaitu kesesuaian dalam
arti sebab dan akibat) merupakan suatu nilai-nilai agama.
3. Persatuan Indonesia
Ialah sifat-sifat dan keadaan Negara yang sesuai denga hakikat satu, yang berarti membuat
menjadi satu rakyat, daerah dan keadaan Negara Indonesia sehingga terwujud satu kesatuan
4. Keadilan
Ialah sifat-sifat dan keadaan Negara yang sesuai dengan hakikat adil
Bangsa pada hakekatnya adalah sekelompok besar manusia yang mempunyai persamaan
nasib dalam proses sejarahnya, sehingga mempunyai persamaan watak atau karakter yang
kuat untuk bersatu dan hidup bersama serta mendiami suatu wilayah tertentu sebagai suatu
kesatuan nasional
Hakekat Bangsa
Bangsa (nation) atau nasional, nasionalitas atau kebangsaan, nasionalisme atau paham
kebangsaan, semua istilah tersebut dalam kajian sejarah terbukti mengandung konsep-konsep
yang sulit dirumuskan, sehingga para pakar di bidang Politik, Sosiologi, dan Antropologi pun
sering tidak sependapat mengenai makna istilah-istilah tersebut. Selain istilah bangsa, dalam
bahasa Indonesia, kita juga menggunakan istilah nasional, nasionalisme yang diturunkan dari
kata asing “nation” yang bersinonim dengan kata bangsa. Tidak ada rumusan ilmiah yang
bisa dirancang untuk mendefinisikan istilah bangsa secara objektif, tetapi fenomena
kebangsaan tetap aktual hingga saat ini.
Dalam kamus ilmu Politik dijumpai istilah bangsa, yaitu “natie” dan “nation”, artinya
masyarakat yang bentuknya diwujudkan oleh sejarah yang memiliki unsur sebagai berikut :
Istilah natie (nation) mulai populer sekitar tahun 1835 dan sering diperdebatkan,
dipertanyakan apakah yang dimaksud dengan bangsa?, salah satu teori tentang bangsa
sebagai berikut :
Pembahasan mengenai pengertian bangsa dikemukakan pertama kali oleh Ernest Renan
tanggal 11 Maret 1882, yang dimaksud dengan bangsa adalah jiwa, suatu asas kerohanian
yang timbul dari : (1). Kemuliaan bersama di waktu lampau, yang merupakan aspek historis.
(2). Keinginan untuk hidup bersama (le desir de vivre ensemble) diwaktu sekarang yang
merupakan aspek solidaritas, dalam bentuk dan besarnya tetap mempergunakan warisan masa
lampau, baik untuk kini dan yang akan datang.
Lebih lanjut Ernest Renan mengatakan bahwa hal penting merupakan syarat mutlak adanya
bangsa adalah plebisit, yaitu suatu hal yang memerlukan persetujuan bersama pada waktu
sekarang, yang mengandung hasrat untuk mau hidup bersama dengan kesediaan memberikan
pengorbanan-pengorbanan. Bila warga bangsa bersedia memberikan pengorbanan bagi
eksistensi bangsanya, maka bangsa tersebut tetap bersatu dalam kelangsungan hidupnya
(Rustam E. Tamburaka, 1999 : 82).Titik pangkal dari teori Ernest Renan adalah pada
kesadaran moral (conscience morale), teori ini dapat digolongkan pada Teori Kehendak.
Menurut Hans Kohn, kebanyakan bangsa terbentuk karena adanya faktor-faktor objektif
tertentu yang membedakannya dari bangsa lain, yakni sbb:
Kesamaan keturunan
Wilayah, bahasa.
Adat istiadat.
Kesamaan politik.
Perasaan, agama.
Faktor objektif terpenting terbentuknya suatu bangsa adalah, adanya kehendak atau kemauan
bersama atau nasionalisme.
Menurut Friedrich Hertz, terdapat empat ungsut terbentuknya bangsa, yaitu:
1. Keinginan untuk mencapai kesatuan nasional yang terdiri atas kesatuan sosial,
ekonomi, politik, agama, kebudayaan, komunikasi dan solidaritas
2. Keinginan untuk mencapai kemerdekaan dan kebebasan nasional sepenuhnya, yaitu
bebas dari dominasi dan campur tangan bangsa asing terhadap urusan dalam
negerinya.
3. Keinginan akan kemandirian, keunggulan, individualisme, keaslian dan kekhasan.
4. Keinginan untuk menonjol (unggul) di antara bangsa-bangsa dalam mengejar
kehormatan, pengaruh dan prestise
E. Identitas Nasional
Istilah “identitas nasional” secara terminologis adalah suatu ciri yang dimiliki oleh
suatu bangsa yang secara filosofis membedakan bangsa tersebut dengan bangsa lain.
Berdasarkan pengertian yang demikian ini maka setiap bangsa di dunia ini akan memiliki
identitas sendidri-sendiri sesuai dengan keunikan, sifat, cirri-ciri serta karakter dari bangsa
tersebut. Jadi Identitas nasional adalah sebuah kesatuan yang terikat dengan wilayah dan
selalu memiliki wilayah (tanah tumpah darah mereka sendiri), kesamaan sejarah, sistim
hukum/perundang undangan, hak dan kewajiban serta pembagian kerja berdasarkan profesi.
Demikian pula hal ini juga sangat ditentukan oleh proses bagaimana bangsa tersebut
terbentuk secara historis. Berdasarkan hakikat pengertian “identitas nasional” sebagaimana
dijelaskan di atas maka identitas nasional suatu bangsa tidak dapat dipisahkan dengan jati diri
suatu bangsa atau lebih populer disebut sebagai kepribadian suatu bangsa.
Pengertian kepribadian suatu identitas sebenarnya pertama kali muncul dari pakar
psikologi. Manusia sebagai individu sulit dipahami jika terlepas dari manusia lainnya. Oleh
karena itu manusia dalam melakukan interaksi dengan individu lainnya senantiasa memiliki
suatu sifat kebiasaan, tingkah laku, serta karakter yang khas yang membedakan manusia
tersebut dengan manusia lainnya. Namun demikian pada umumnya pengertian atau istilah
kepribadian sebagai suatu identitas adalah keseluruhan atau totalitas dari faktor-faktor
biologis, psikologis dan sosiologis yang mendasari tingkah laku individu. Tingkah laku
tersebut terdidri atas kebiasaan,sikap, sifat-sifat serta karakter yang berada pada seseorang
sehingga seseorang tersebut berbeda dengan orang yang lainnya. Oleh karena itu kepribadian
adalah tercermin pada keseluruhan tingkah laku seseorang dalam hubungan dengan manusia
lain (Ismaun, 1981: 6).
Hakikat Identitas Nasional di dalam kehidupan berbangsa & bernegara pancasila merupakan
yang aktualisasinya yang tercerminkan dalam penataan kehidupan kita yang dalam arti yang
luas, misalnya pada aturan perundang-undangan ataupun moral yang dengan secara normatif
diterapkan di dalam bermasyarakat atau berinteraksi , baik itu di dalam tataran nasional
ataupun internasional .
Dengan hal tersebut nilai-nilai budaya yang tercermin pada identitas nasional itu bukanlah
barang jadidalam kebekuan normatif dan juga domatis, melainkan ialah sesuatu yang terbuka
dan yang cenderung terus-menerus bersemi disebebakan karena adanya hasrat menuju untuk
kemajuan yang dimiliki oleh masyarakat. Konsekuensi & implikasinya ialah identitas
nasional adalah sesuatu yang terbuka untuk ditafsir dengan diberi makna baru supaya tetap
relevan serta fungsional di dalam kondisi aktual yang berkembang di dalam bermasyarakat.
1. Suku Bangsa adalah salah satu dari unsur dalam pembentuk identitas nasional. Suku
tersebut merupakan Golongan sosial yang khusus yang memiliki sifat askriptif (ada
sejak lahir), yang mana sama halnya dengan golongan umur & jenis kelamin.
Indonesia khususnya, Memiliki banyak sekali suku bangsa / kelompok etnis dengan ±
300 dialek bahasa.
2. Agama.
Bangsa Indonesia dikenal dengan masyarakat yang agamis (didasarkan pada nilai
agama). Agama-agama yang tumbuh serta berkembang di Indonesia adalah agama
islam, katholik, kristen, hindu, budha serta kong hu cu.
3. Kebudayaan.
Pengetahuan manusia ialah sebagai makhluk sosial yang isinya ialah perangkat-
perangkat atauapun model-model pengetahuan yang dengan secara kolektif digunakan
oleh pendukung-pendukung untuk menerjemahkan atau menafsirkan serta memahami
lingkungan yang dihadapi dan juga digunakan ialah sebagai rujukan maupun pedoman
untuk dapat bertindak (dalam bentuk kelakukan serta benda-benda kebudayaan)
sesuai dengan lingkungan yang dihadapi.
4. Bahasa.
Bahasa adalah sebagai sistem perlambang yang dengan secara arbiter dibentuk atas
unsur-unsur bunyi ucapan manusia serta digunakan sebagai sarana untuk dapat
berinteraksi antarmanusia.
Dari 4 unsur identitas nasional di atas, dapat kita dirumuskan pembagiannya menjadi 3
bagian antara lain :
1. Identitas Fundamental, pancasila ialah sebagai falsafat bangsa, dasar negara serta
ideologi negara.
2. Identitas Instrumental, adalah isi UUD 1945 serta tata perundang-undangannya.
Dalam Identitas instrumental ini, bahasa yang digunakan ialah bahasa Indonesia,
bendera negara Indonesia adalah merah putih, lambang negara Indonesia adalah
Garuda Pancasila dengan semboyan Bhinneka Tunggal Ika., lagu kebangsaan
Indonesia yakni Indonesia Raya.
3. Identitas Alamiah, meliputi negara kepulauan serta pluralisme didalam suku, budaya,
bahasa serta agama dan juga kepercayaan.
DAFTAR PUSTAKA
Heri Herdiawanto dan Jumanta Hamdayama, 2010. Judul : Cerdas, Kritis, Dan Aktif
Berwarganegara (Pendidikan Kewarganegaraan untuk Perguruan Tinggi). Penerbit
ERLANGGA : Jakarta.
http://irwansahaja.blogspot.co.id/2014/09/teori-teori-terbentuknya-bangsa.html
https://zaifbio.wordpress.com/2010/01/14/identitas-nasional-dan-hakekat-bangsa/
https://youvitavhey.wordpress.com/2013/04/17/pengertian-identitas-nasional/