OLEH:
FENI SUSANTI
17/412835/PN/15157
DEPARTEMEN PERIKANAN
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS GADJAH MADA
YOGYAKARTA
2018
TUGAS RESUME MIKROBIOLOGI
Feni Susanti
17/412835/PN/15157
Manajemen Sumberdaya Akuatik
Micrococcus sp.
( Micrococcus luteus )
M. luteus termasuk kelompok bakteri yang berbentuk bulat. Sel-selnya tidak motil dan
tidak membentuk spora. Susunan selnya adalah tetrad atau diplokokus, dan koloninya
berbentuk konvek dengan tepi rata. Warna koloni kuning, kuning kehijauan atau jingga.
Bakteri mampu mengoksidasi karbohidrat menjadi CO2 dan air. Habitat utamanya adalah
kulit mammalia, namun juga dapat ditemukan pada daging, produk susu, tanah, udara dan
air. M. luteus merupakan salah satu mikrobia kontaminan selama fermentasi tempe dan
berpotensi membentuk antioksidan faktor-II. M. luteus tumbuh secara optimal pada suhu
25- 37oC dalam kondisi aerob, pertumbuhan isolat paling optimum terjadi pada pH 9,
bersifat khemoorganotrof dan termasuk famili Micrococcaceae ( Bintari , et al., 2008).
Bakteri Micrococcus luteus merupakan salah satu jenis bakteri yang sering menginfeksi
ikan ( Kusdarwati, et al., 2010). Metabolisme dari bakteri Micrococcus sp yaitu dengan
pernapasan, sering memproduksi sedikit atau tidak ada asam dari karbohidrat. Biasanya
tumbuh pada media yang sederhana. Katalase positif dan kadang oksidase positif,
meskipun sangat jarang.
3. Koloni isolat dan bentuk sel bakteri Micrococcus luteus yang ditemukan dalam
penelitian ( Yahya, et al., 2014 )
4. Habitat
Habitat utamanya adalah kulit mammalia, namun juga dapat ditemukan pada daging,
produk susu, tanah, udara dan air. Bakteri tersebut juga dapat ditemukan di rangka karang
yang hidup di reef flat terumbu karang, maupun laut dalam. Salah satu jenis rangka yang
dapat ditemukan bakteri Micrococcus sp. yaitu karang jenis Acropora sp. Hal ini
disebabkan bakteri Micrococcus sp. merupakan bakteri fakultatif yang mampu hidup
dalam keadaan tidak terdapat oksigen ( Saputri, et al., 2016)
Abd El-Rhman, A.M., Y. A. Khattab., dan A. M. Shalaby. 2009. Micrococcus luteus and
Pseudomonas Species as Probiotics for Promoting the Growth Performance and
Health of Nile Tilapia, Oreochromis niloticus. Journal Fish Shellfish Immunology.
27:175-80.
Bintari, S. H., A. Dyah. P, V. Eka. J., dan R. Citra. R. 2008. Efek Inokulasi Bakteri
Micrococcus luteus Terhadap Pertumbuhan Jamur Benang dan Kandungan Isoflavon
pada Proses Pengolahan Tempe. BIOSAINTIFIKA. Vol. 1, No.1:1 – 8.
Chabrillon, M., R. M. Rico., S. Arijo., P. Diazrosales., M. C. Balebona., dan M. A. Morinigo.
2005. Interactions of Microorganisms Isolated from Gilthead Sea Bream, Sparus
aurata L. on Vibrio harveyi a Pathogen of Farmed Senegalese Sole Solea
senegalensis (Kaup). Journal Fish Disease. 28:531- 537.
Chen,H., G.Zhao, D.Park,3 Y.Zhang,L. Xu, J.Lee, C. Kim and W.Li . 2009. Micrococcus
endophyticus sp. nov., isolated from surface-sterilized Aquilaria sinensis roots.
International Journal of Systematic and Evolutionary Microbiology 59: 1070-1075.
Kusdarwati, R., L. Sari., dan A.T. Mukti. 2010. Daya Antibakteri Ekstrak Buah Adas (
Foeniculum vulgare ) Terhadap Bakteri Micrococcus luteus Secara In Vitro.Jurnal
Ilmiah Perikanan dan Kelautan. 2(1) : 31-35.
Saputri, R.A., N. Widyorini., dan P.W. Purnomo. 2016. Identifikasi dan Kelimpahan Bakteri
Pada Jenis Karang Acropora sp.di Reef Flat Terumbu Karang Pulau Panjang Jepara.
Journal of Fisheries Science and Technology (IJFST). Vol.12, No.1 : 35-39.
Wieser M., E.B. M. Denner, P.Kampfer,P. Schumann, B. Tindall, U. Steiner, D. Vybiral, W.
Lubitz, A. M. Maszenan, B. K. C. Patel, R.J. Seviour, C. Radax and H.J.Busse. 2002.
Emended descriptions of the genus Micrococcus, Micrococcus luteus (Cohn 1872)
and Micrococcus lylae (Kloos et al. 1974). International Journal of Systematic and
Evolutionary Microbiology 52: 629–637.
Yahya., H. Nursyam, Y. Risjani., dan Soemarno. 2014. Karakteristik Bakteri di Perairan
Mangrove Pesisir Kraton Pasuruan. Jurnal Ilmu Kelautan. Vol. 19(1):35-42.