Anda di halaman 1dari 13

TUGAS KULIAH 1 PENGANTAR ILMU PERIKANAN DAN KELAUTAN

(MATERI KULIAH 4)

POTENSI SUBERDAYA IKAN DEMERSAL

Disusun Oleh

FENI SUSANTI
17/412835/PN/15157
Manajemen Sumber Daya Perikanan

DEPARTEMEN PERIKANAN
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS GADJAH MADA
YOGYAKARTA
2017
ABSTRAK

POTENSI SUMBER DAYA IKAN DEMERSAL

Feni Susanti

Mahasiswa Program Studi Manajemen Sumberdaya Perikanan

Universitas Gadjah Mada

2017

Potensi sumber perairan di Indonesia sangatlah besar dengan di dukung


oleh wilayah perairan Indonesia yang begitu luas yang mencapai 75% dari seluruh
total wilayah Indonesia.Dengan dilatarbelakangi potensi yang ada tersebut
tentunya potensi sumber daya ikan yang ada juga sangatlah besar.Salah satunya
adalah potensi sumber daya ikan demersal.Berbagai jenis sumberdaya ikan
demersal tersebar di beberapa bagian di Indonesia.Selain itu pula pemanfaatan
dari potensi ikan demeral ini juga sangat besar.

Tujuan dari penulisan paper ini yaitu untuk mengetahui berbagai jenis ikan
demersal,seberapa besarnya potensi yang dimiliki oleh ikan demersal,tingkat
penyebaran ikan demersal,dan juga tingkat pemanfaatan ikan demersal.s

Kata Kunci: jenis ,potensi,daerah penyebaran,tingkat pemanfaatan


BAB I. PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Penulisan


Paper ini dibuat untuk memenuhi tugas kuliah 1 Pengantar Ilmu Perikanan
dan Kelautan materi kuliah 4
1.2 Identifikasi Penulisan
Identifikasi masalah yang terdapat dalam topik ini yaitu mengenai potensi
sumber daya salah satu jenis ikan yang ada di Indonesia .Dalam hal ini
penulis memilih jenis ikan demersal, mulai dari jenis ikan,besarnya potensi
yang dimiliki,daerah penyebaran,dan tingkat pemanfaatan ikan .
1.3 Rumusan Masalah
Rumusan masalah dalam paper ini adalah sebagai berikut :
1. Apa saja jenis ikan demersal ?
2. Bagaimana gambaran bentuk atau wujud dari ikan demersal ?
3. Seberapa besar potensi yang dimiliki oleh ikan demersal ?
4. Dimana saja daerah penyebaran ikan demersal ?
5. Bagaiman tingkat pemanfaatan ikan demersal ?

1.4 Tujuan Penulisan

1. Memenuhi tugas mata kuliah Pengantar Ilmu Perikanan dan


Kelautan.
2. Melatih keterampilan menulis.
3. Menambah ilmu pengetahuan dan wawasan.
1.5 Metode Pengumplan Data
1. Metode Pustaka
Yaitu metode yang dilakukan dengan cara menimba ilmu dari buku
maupun dari menimba ilmu didalam kegiatan perkuliahan.
2. Metode Media dan Pustaka
Yaitu metode yang dilakukan dengan cara menimba ilmu dari media
internet seperti jurnal atau sumber lain yang terpercaya

1.6 Manfaat Penulisan

Karya tulis ini kami susun dengan harapan agar bermanfaat untuk :

1.Menambah informasi kepada pembaca.


2.Menambah wawasan mahasiswa untuk memotifasi belajar.
3.Menambah wawasan dan pengetahuan
BAB II. PEMBAHASAN

Potensi Sumber Daya Ikan Demersal

I. Komposisi Jenis

Berdasarkan Statistik Perikanan Tangkap menurut WPP (DJPT, 2012),


produksi ikan demersal di WPP-RI 571 pada tahun 2011 dengan urutan sebagai
berikut:
1. Jenis bawal putih (13.150 ton),
2. Ikan gulamah (tigawaja) sebesar 12.404 ton,
3. Ikan Biji nangka (9.549 ton),
4. Ikan manyung (7.841 ton),
5. Ikan lidah (6.483 ton),
6. ikan kuro (6.475 ton) dan
7. Jenis ikan lainnya kurang dari 6.500 ton.
Survei trawl pada tahun 2008, menunjukkan perbedaan komposisi jenis ikan
demersal dominan yang tertangkap di Selat Malaka.
a) Di bagian selatan dari Selat Malaka (perairan Bengkalis dan sekitarnya)
hasil tangkapannya didominasi oleh family Sciaenidae (jenis ikan
tigawaja/gulamah), Pomadasydae (ikan gerot-gerot), Soleidae (ikan lidah)
dan ikan kurau (Polidactylus sp.).
b) Sementara di bagian utara Selat Malaka (perairan Belawan sampai dengan
Tanjung Balai Asahan) didominasi oleh ikan dari family Synodontidae
(ikan beloso), Mullidae (ikan kuniran/biji nangka), Nemipteridae (ikan
kurisi, coklatan) dan Leiognathidae (ikan petek). Sepuluh jenis ikan
demersal dominan tertangkap dengan trawl di perairan Selat Malaka.

II. Gambar
Jenis Ikan Domersal

http://ikaneksport.blogspot.co.id/2011/10/poster-ikan-gambar-ikan.html

1.Ikan Bawal Putih 2. Ikan Gulamah

https://ikansegarmurah.wordpress.com/ http://www.khasiat.co.id/ikan/
produk-ikan-segar-murah/ikan-bawal gulamah- kuning.html
-putih/

3.Ikan Biji Nangka/Kakap Merah

https://dody94.wordpress.com/2015/11/13/ikan-bakar-paling-enak-di-
indonesia/
4.Ikan Manyung

https://ikansegarmurah.wordpress.com/produk-ikan-segar-murah/

5.Ikan Beloso

http://umpanmancingikan.blogspot.com/2014/11/umpan-jitu-mancing-ikan-
haruan-ikan.html
6. Ikan Kurisi

http://marimancing.com/blog/2016/03/08/teknik-mancing-ikan-kurisi/

7.Ikan Kurau
http://www.talkaboutfish.com/jacks-mullets-sauries-etc/threadfin
8.Ikan Swanggi

http://regamtho.blogspot.co.id/2012/07/

III. Besarnya Potensi

Kelompok ikan demersal (termasuk karang) adalah jenis-jenis ikan


yang sebagian besar dari masa kehidupannya berada di dasar atau dekat
dasar perairan. Perairan paparan benua (continental shelf) dengan dasar
yang relatif rata biasanya merupakan daerah penangkapan ikan demersal.
Ciri-ciri utama kelompok ikan tersebut antara lain adalah; membentuk
gerombolan yang tidak besar, gerak ruangnya yang tidak jauh dan aktifitas
gerak yang relatif rendah. Ikan demersal yang paling umum dikenal
masyarakat antara lain adalah; kakap merah, bawal putih, manyung,
kuniran, kurisi, gulamah, layur, beloso dan peperek.
Ikan Demersal merupakan sumberdaya ikan yang cukup penting di
Laut Jawa. Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan oleh Komisi
Ilmiah Stock Assessmenttahun 2001, potensi lestari ikan demersal di
Indonesia diduga sebesar 1.370,10 juta ton/tahun.Dari potensi tersebut,
sebesar 27% berada di Laut Jawa, yaitu 375,20 juta ton/tahun. Sebagai
akibat dilarangnya pengoperasian Trawl, berdasarkan Keppres No. 39
Tahun 1980, secara nasional Sumberdaya Ikan Demersal diperkirakan
semakin meningkat. Menurut Nugroho et al. 1987 : pada periode 1984 –
1986, laju tangkap dan sediaan ikan demersal pada tahun 1986 mencapai
kelipatan 2 – 3 kali lebih tinggi dibandingkan pada tahun 1975 – 1979.
IV. Daerah Penyebaran

Penyebaran ikan demersal seperti petek, kuniran, bawal


hitam, bawal putih, layur, tigawaja, beloso, kurisi, kurau dan swanggi
dapat mencapai perairan di luar 4 mil dari pantai pada kedalaman antara
20-50m, misalnya di perairan sekitar Pulau Berhala, Pulau Pandan,
Panipahan dan perairan Aceh Timur. Ikan demersal yang habitatnya
terdapat di perairan relatif dalam, seperti jenis gerot-gerot, kakap merah,
kerapu dan lencam terutama terdapat di Selat Malaka bagian utara yang
langsung berbatasan dengan Laut Andaman.
Daerah penangkapan ikan dengan armada pukat ikan (PI)
berbasis di Belawan umumnya terdapat di perairan Padang Cermin,
Tanjungbalai Asahan, Panipahan, sekitar Pulau Berhala dan Pulau Jemur.
Daerah penangkapan ikan dengan pukat apung (longbag set net/LBSN)
yang berbasis di Tanjungbalai Asahan adalah di perairan Pulau Berhala, P.
Salamon, Panipahan, P.Jemur, Tanjung Api dan Tanjung Bagan. Daerah
ini mempunyai kedalaman antara 30 – 50m. Daerah penangkapan ikan
demersal dengan alat tangkap lampara dasar dan trammel net dengan
armada antara 10-20GT umumnya terdapat di pantai timur Langsa,
Lhokseumawe dan Pidie.

V. Tingkat Pemanfaatan

Salah satu sumberdaya perikanan yang memiliki nilai ekonomis


tinggi adalah sumberdaya perikanan demersal di perairan dalam. Hasil
penelitian ini mendapati 22 jenis ikan demersal dengan nilai ekonomis
tinggi yang ditangkap oleh nelayan. Hasil penelitian ditemukan sebanyak
22 jenis ikan dari berbagai jenis, ada 5 jenis yang mendominasi hasil
tangkapan dari sisi jumlah maupun frekuensi kehadiran atau yang dapat
ditemukan hampir diseluruh daerah dan musim penangkapan.
Lima jenis ikan tersebut adalah lencam (Lethrinus sp), kurisi (Etelis spp), kerapu
(Ephinephelus sp), kakap merah (Lutjanus spp), Ikan bubara (Caranx sp). Jenis-
jenis ikan hasil tangkapan tersebut ditemukan menyebar di sekitar perairan Pulau
Ambon. Potensi pada tingkat lestari (MSY) ikan kerapu (Epinephelus spp)
sebanyak 572.02 ton dengan upaya optimum 15.75 trip. Produksi rata-rata saat ini
sebesar 178.919 ton. Tingkat pemanfaatan rata-rata ikan kerapu saat ini sebesar
31.27% atau yang belum dapat dimanfaatkan sebesar 68.72 %. Jumlah tangkapan
yang didasarkan pada nilai MSY diperbolehkan untuk jenis ikan tersebut adalah
457.60 ton/tahun. MSY ikan kakap merah (Lutjanus spp) 146.83 ton dengan
upaya optimum 2.631 trip. Produksi rata-rata saat ini 67.704 ton. Tingkat
pemanfaatan rata-rata ikan kakap merah saat ini sebesar 47.47% atau dengan kata
lain potensi ikan kakap merah yang belum dimanfaatkan sebesar 52.52%. Peluang
pemanfaatan pada nilai MSY maka jumlah tangkapan yang diperbolehkan untuk
jenis ikan tersebut adalah 117.464 ton/tahun. MSY ikan bobara (Caranx sp)
270.60 ton dengan upaya optimum 3630 trip dengan produksi rata-rata 72.96 ton.
BAB III. PENUTUP

1.1 Kesimpulan
Kesimpulan yang didapat dari pembuatan paper ini yaitu:
1. Ikan demersal terdiri dari berbagai jenis ikan yaitu ikan bawal
Putih, ikan gulamah,ikan biji nangka/kakap merah,ikan manyung,ikan
lidah,ikan kuro,ikan petek,ikan kuniran,ikan layur,dan lain
sebagainya.
2. Potensi Lestari Ikan Demersal di Indonesia diduga sebesar
1.370,10 juta ton/tahun.Dari potensi tersebut, sebesar 27% berada di
Laut Jawa.
3. Penyebaran ikan demersal seperti petek, kuniran, bawal hitam,
bawal putih, layur, tigawaja, beloso, kurisi, kurau dan swanggi dapat
mencapai perairan di luar 4 mil dari pantai pada kedalaman antara 20-
50m, misalnya di perairan sekitar Pulau Berhala, Pulau Pandan,
Panipahan dan perairan Aceh Timur.
4. Pemanfaatan sumberdaya ikan demersal seperti halnya kegiatan
penangkapan ikan berkembang semakin pesat.
1.2 Saran
1. Kegiatan penangkapan maupun pemanfaatan ikan demersal harus
lebih diperhatikan lagi.
2. Tindakan pelestarian yang bertanggungjawab pada ikan demersal
lebih ditingkatkan kembali agar tingkat populasi dan
keanekaragaman ikan demersal tetap terjaga.
DAFTAR PUSTAKA

1. Budiman ,2004.ANALISIS SEBARAN IKAN DEMERSAL SEBAGAI


BASIS PENGELOLAAN SUMBERDAYA PESISIR DI KABUPATEN
KENDAL.
2. Suman Ali,dkk,2014. Potensi Dan Tingkat Pemanfaatan Sumberdaya Ikan
Di Wilayah Pengelolaan Perikanan Republik Indonesia (WPP RI).
3. Adhitya, Achmad. 2009. Indonesia bangkit Lewat Laut. [cited 2009 Mei
27]. Available at : http://elroem.com/2009/04/05/indonesia-bangkit-lewat-
laut.html
4. Ghofar, A., 2003. Manajemen Sumberdaya Ikan Laut. Materi Kuliah Pasca
Sarjana Undip Semarang.
5. Marzuki, S. dan Susilosa, Y., 1991. Potensi Sumberdaya Ikan Demersal.
BPPL
Jakarta.
6. Badrudin, Karyana. 1992. Indek Kelimpahan Stok Sumberdaya Ikan
Demersal di Perairan Barat Kalimantan. Jakarta: BPPL

Anda mungkin juga menyukai