Anda di halaman 1dari 9

KATA PENGANTAR

Puji syukur senantiasa kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa,
karena atas berkat rahmat dan karunia-Nya , kami dapat menyusun dan
menyelesaikan makalah mengenai “ HAKIKAT BANGSA DAN NEGARA “.

Semoga makalah ini dapat memberikan kontribusi positif dan bermakna


dalam proses belajar dan pembelajaran. Dari lubuk hati kami yang terdalam,
sangat disadari bahwa makalah ini jauh dari kesempurnaan. Oleh sebab itu kami
mohon maaf bila ada sesuatu informasi yang salah dan kurang lengkap.

Kami juga mengharapkan kritik dan saran dari para pembaca mengenai
makalah ini, sehingga kami dapat membuat makalah yang lebih baik dikemuadian
hari.

Pandeglang, 13 November 2022

Penulis
DAFTAR ISI
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Sebagai makhluk social, setiap manusia mempunyai kecenderungan


untuk hidup bersama dan berkelompok dengan sesamanya, serta mendiami
suatu daerah tertentu. Sekelompok manusia yang hidup bersama disebut
masyarakat. Masyarakat-masyarakat yang mempunyai perbedaan dalam hal
ras,suku,watak dan agama akan berkumpul bersama dalam suatu tempat akan
membentuk suatu bangsa.
Tempat ini dari suatu bangsa itu tinggal disebut Negara. Dalam Negara
itu juga, perilaku suatu bangsa harus diatur atau dalam hal ini bangsa harus
tunduk pada aturan yang berlaku di negara yang ditempatinya.
Seperti penjelasan diatas,sebuah bangsa terdiri dari beragam
masyarakat. Karena perbedaan ini pula, tidak jarang terjadi konflik yang
memicu perpecahan antar masyarakat dalam bangsaa pada suatu Negara.
Oleh sebab itu, kami membuat makalah yang berjudul ‘’ HAKIKAT
BANGSA DAN NEGARA”. Hal ini dimaksudkan agar kita lebih bias
memahami tentang hakikat bangsa dan Negara.

B. Rumusan Masalah
1. Apa konsep dasar bangsa ?
2. Apa konsep dasar negara ?
3. Apa nunsur unsur negara ?

C. Tujuan
1. Mengetahui apa konsep dasar bangsa.
2. Mengetahui apa konsep dasar negara.
3. Mengetahui apa unsur unsur negara.
BAB II

PEMBAHASAN

A. Konsep Dasar Bangsa

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia atau KBBI, bangsa dapat


didefinisikan sebagai kelompok masyarakat yang memiliki kesamaan asal
keturunan, adat, bahasa, serta sejarahnya, dan memiliki pemerintahan sendiri.
Selain itu, Otto Bauer mendefinisikan bangsa sebagai sekumpulan orang yang
memiliki kesamaan dalam sifat serta karakter, hal ini disebabkan karena
adanya persamaan nasib serta sejarah di masa lampau yang tumbuh serta
berkembang di suatu negara.
Menurut Hans Kohn dalam pengertiannya, sebuah bangsa merupakan
hasil proses perjuangan hidup manusia yang ada di dalam sebuah sejarah.
Bangsa dapat mencakup komunitas yang majemuk sehingga tidak dapat
dinyatakan dalam matematika. Selain itu, ada juga penanda dari bangsa
sendiri, yaitu faktor objektif yang menjadi latar belakang serta menjadi
sebuah jati diri dari suatu bangsa seperti ras, agama, wilayah, budaya, serta
adat istiadat.
Sedangkan, Friederich Ratzel mendefinisikan bangsa sebagai
sekumpulan manusia yang dibentuk berdasarkan keinginannya untuk bersatu
yang timbul dengan adanya rasa persatuan antar manusia dan lingkungan
tempat tinggalnya.
Menurut  Lothrop Stoddard, bangsa merupakan keyakinan yang
dimiliki sekelompok orang yang menyatakan diri mereka sebagai bagian dari
sebuah bangsa.
Menurut Rawink, pengertian sebuah bangsa adalah sekelompok orang
yang bersatu di wilayah tertentu serta memiliki sebuah ikatan atau hubungan
dengan wilayah tersebut. Wilayah dalam konteks ini bisa dikaitkan dengan
geografis maupun wilayah teritorial tertentu.
Dalam pernyataan para ahli diatas ada beberapa poin yang bisa sya
simpulkan bahwa bangsa itu terbentuk dari adanya sekelompok orang yang
memiliki kesamaan seperti budaya, faham, agama, perjuangan dan lain
sebagainya. Dalam hidup berbangsa terutama di Indonesia tentunya kita harus
mengetahui apa tujuan dan faktor apa saja yang mendorong masyarakat
Indonesia untuk hidup berbangsa Indonesia dengan baik.

1. Tujuan Bangsa Indonesia


Sebuah bangsa, dalam pencapaiannya memiliki tujuan yang sama
dengan sebuah negara. Di negara Indonesia sendiri, tujuan bangsanya
tercantum dalam Pembukaan Undang Undang Dasar Negara 1945 alinea
IV. Berikut tujuan bangsa Indonesia.
a. Membentuk sebuah pemerintahan pada negara Indonesia.
b. Melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah
Indonesia.
c. Memajukan kesejahteraan umum.
d. Mencerdaskan kehidupan bangsa.
e. Ikut melaksanakan ketertiban dunia yang memiliki dasar
kemerdekaan, perdamaian abadi, serta keadilan sosial.

2. Faktor Pembentuk Bangsa


Pada negara Indonesia sendiri, terdapat beberapa faktor penting
yang menjadi pembentuk dari bangsa Indonesia hingga saat ini. Berikut
faktor pembentukan bangsa Indonesia.
a. Memiliki persamaan nasib, dimana bangsa Indonesia berada di bawah
penderitaan yang sama yaitu penjajahan bangsa asing yang
berlangsung selama 350 tahun.
b. Memiliki keinginan bersama untuk mendapatkan kemerdekaan dan
melepaskan diri dari belenggu penjajah asing yang ada.
c. Terdapat kesatuan tempat tinggal, dalam hal ini yaitu wilayah yang
ada di negara Indonesia yang terbentang luas dari Sabang hingga
Merauke.
d. Memiliki cita-cita bersama dalam mencapai kemakmuran serta
keadilan bagi seluruh masyarakat di dalamnya sebagai sebuah bangsa.
Sedangkan, menurut dasar identitasnya faktor pembentukan sebuah
bangsa terbagi menjadi lima, sebagai berikut.
a. Memiliki pandangan yang memegang teguh, yang termasuk ke dalam
faktor ini adalah kekerabatan, etnis, ras, daerah, bahasa, serta adat
istiadat
b. Memiliki sikap kudus, yang termasuk ke dalam faktor ini adalah
memiliki atau menganut agama yang sama oleh setiap anggota
masyarakatnya, sehingga khususnya dalam konteks ini dapat
membentuk ideologi yang kuat di tengah masyarakat.
c. Angka yang menjadi salah satu faktor dalam menentukan sebuah
bangsa sebagai masyarakat, pemimpin yang dijadikan panutan dalam
mencapai cita-cita dan menjalankan misi sebuah bangsa.
d. Sejarah yang menjadi salah satu faktor yaitu dengan adanya pendiri
bangsa yang membawa sejarah serta pengalaman dari masa lampau
sebagai penderitaan yang harus dilewati akan membawa semangat
solidaritas yang dapat membentuk tekad serta tujuan setiap anggota
masyarakatnya untuk mencapai tujuan.
e. Kata pembangun ekonomi yang merupakan salah satu faktor
pembangunan bangsa dalam bertumbuh serta merupakan salah satu
kebutuhan masyarakat yang membuatnya saling bergantung dan
secara tidak langsung akan memicu terjadinya pembentukan sebuah
kesatuan dalam bangsa untuk memenuhi kebutuhan antara satu sama
lain.

B. Konsep Dasar Negara


1. Pngertian Negara
Dalam sehari-hari kita sering mengucapkan atau mendegar kata atau
istilah “Negara”walaupun begitu akrab dalam kehidupan kita sebenarnya
istilah ini bersifat abstrak ,kita tidak pernah melihat negara seperti
apa ,yang kita lihat hanyalah bendera suatu
negara ,orangnya,lambangnya ,atau mendengar bahasa nasional ,lagu
kebangsaan ,atau hanya mengetahui ideologinya. Secara literasi istilah
negara merupakan terjemahan dari kata-kata bahasa asing yaitu
“Staat”(bahasa belanda dan jerman),”state”(bahasa inggris),”etat”(bahasa
prancis ),”statum atau status”(bahasa latin ) yang berarti keadaan yang
tegak dan tetap atau suatu yang dimiliki sifat-sifat yang tegak dan tetap.
Karena pertumbuhan negara modern dimulai dari banua Eropa pada abad
ke-17,sudah sepantasnya jika kita mengkaji asal-usul dan pemakaian kata
asing itu dari banua Eropa ,walaupun istilah itu sudah lazim dipergunakan
dalam indonesia jauh sebelum abad itu.
Kata” status” atau “statum”lazim diartikan sebagai standing atau
station (kedudukan).Istilah ini dihubungkan dengan kedudukan
persekutuan hidup manusia,yang juga sama dengan istilah status civitatis
atau status republicae. Dari kata latin ini dialihkan beberapa istilah lainnya
seperti “estate” dalam arti “real estate”atau” personal estate”dan juga
“estate” dalam arti dewan atau perwakilan golongan sosial .Dalam arti
yang belakang inilah kata “status”semula diartikan dan baru dalam abad
ke-16 kata itu dipertalikan dengan kata “Negara”.(A. Ubaidilah 2000:43)
Secara etimologi ,negara di artikan dengan organisasi tertinggi di
antara satu kelompok masyarakat yang mempunyai cita-cita untuk
bersatu ,hidup didalam daerah tertentu dan mempunyai pemerintahan yang
berdaulat .Pengertian ini mengandung nilai konstitutif dari sebuah negara
yang meniscayakan adanya unsur dalam sebuah negara ,yakni adanya
masyarakat (Rakyat) ,adanya wilayah (daerah )dan adanya pemerintah
yang berdaulat.
Menurut Roger H.Soltau ,negara didefinisikan dengan alat
(agency)atau wewenang (authority) yang mengatur atau mengendalikan
persoalan-persoalan bersama, atas nama masyarakat. Lain halnya dengan
dengan apa yang dikemukakan Harold J. Laski. Menurutnya negara
merupakan suatu masyarakat yang diintegrasikan karena mempunyai
wewenang yang bersifat memaksa dan secara sah lebih agung dari pada
individu atau kelempok yang merupakan bagian dari masyarakat itu.
Masyarakat merupakan suatu kelompok manusia yang hidup dan bekerja
sama untuk mencapai terkabulnya keinginan-keinginan mereka bersama.
Sejalan dengan Harold J. Laski, Max Weber pun mendefinisikan bahwa
negara adalah suatu masyarakat yang mempunyai monopoli dalam
penggunaan kekerasan fisik secara sah dalam suatu wilayah.
Sedangkan dalam konsep Robert M. Mac Iver, negara diartikan
dengan asosiasi yang menyelenggarakan penertiban di dalam suatu
masyarakat dalam suatu wilayah dengan berdasarkan sistem hukum yang
diselenggarakan oleh suatu pemerintah yang untuk maksud tersebut
diberikan kekuasaan memaksa.(Dede Rosyanda 2003 : 42)

2. Tujuan Negara
Negara dapat dipandang sebagai asosiasi yang hidup dan
bekerjasama dan mengejar beberapa tujuan negara.Tujuan sebuah negara
dapat bermacam-macam ,antara lain :
a. Bertujuan untuk memperluas kekuasaan semata-mata; • Bertujuan
menyelengarakan ketertiban hukum ; • Bertujuan untuk mencapai
kesejahteraan umum ; Dalam konsep ajaran plato ,tujuan adanya negara
adalah untuk memajukan kesusilaan manusia ,sebagai perseorangan
(individu)dan sebagai makhluk sosial .Sedangkan menurut Roger H.Soltau
tujuan negara adalah memungknkan rakyat berkembang serta
menyelenggarakan daya cipta sebebas mungkin (the freest possible
development and creative expression of its members).Dan menurut Horald
J.Laski :”menciptakan di mana rakyatnya dapat mencapat terkabulnya
keinginankeinginan secara maksimal “(creation of those condition under
which the members of the state may attain the maximum statisfaction of
their desire). Negara berhaluan Marxisme-Leninisme bertujuan untuk
membangun masyarakat komunis ,sehingga bonum publicum selalu
ditafsirkan dalam rangka tercapainya masyarakat komunis .tafsiran itu
mempengaruhi fungsi-fungsi negara di bidang kesejahteraan dan
keadilan .Negara dianggap sebagai alat kekuasaannya harus dikerahkan
untuk mencapai komunisme dalam arti semua alat harus dikerahkan untuk
mencapai tujuan itu. Adapun dalam ajaran dan konsep teokratis (yang
diwakili oleh Thomas Aquainas dan Agustinus),tujuan negara adalah
untuk mencapai penghidupan dan kehidupan aman dan tentram dengan
taat dibawah pimpinan tuhan ,pimpinan negara menjalankan kekuasaan
hanya berdasarkan kekuasaan tuhan yang diberikan kepadanya. Dalam
islam ,seperti yang dikemukakan oleh ibnu arabi ,tujuan negara adalah
agar manusia bisa menjalankan kehidupannya dengan baik,jauh dari 9
sengketa dan menjaga intervensi pihak-pihak asing .Paradigma ini
berdasarkan pada konsep sosio-historis bahwa manusia diciptakan oleh
allah dengan watak dan cenderung berkumpul dan bermasyarakat ,yang
membawa konsekuensi antara individu –individu satu sama lain saling
membutuhkan bantuan . Sementara itu ,menurut dalam konsep dan ajaran
Negara hukum,tujuan negara adalah menyelenggarakan ketertiban
hukum ,dengan berdasarkan dan berpedoman pada hukum .Dalam negara
hukum segala kekuasaan dari alat-alat pemerintahannya didasarkan atas
hukum ,semua orang tanpa kecuali harus tunduk dan taat pada
hukum ,hanya hukumlah yang berkuasa dalam negara itu (government not
by man but by law =the rule of law). Sebelumnya kita harus mengetahui
apa itu negara hukum? Negara hukum merupakan lawan pengertian
kekuasaan “Negara kekuasaan”dasar pemikiran yang mendukung ialah
kebebasan rakyat . a. .Pengertian negara hukum Menurut sejarah bahwa
embrio tentang negara gagasan negara hukum telah ditemukan oleh
plato ,ketika ia mengintroduksi konsep Nomoi,sebagai karya tulis ketiga
yang dibuat di usia tuanya .Sementara itu,dalam dua tulisan
pertama ,politeria dan pliticos ,belum muncul istilah negara hukum.Dalam
Nomoi ,plato mengemukakan bahwa penyelenggara negara yang baik ialah
yang didasarkan pada peraturan (hukum)yang baik. Pemikiran plato
tentang negara hukum tersebut adalah untuk mencegah kekuasaan
sewenang-wenang oleh penguasa negara dan untuk melindungi hak-hak
rakyat dari tindakan pemerintahan yang tidak adil dan kesewenang-
wenangan yang membuat penderitaan bagi rakyat .

Anda mungkin juga menyukai