PENGERTIAN BANGSA
1. Ernest Renan (1823-1892), Bangsa adalah satu jiwa yang melekat pada sekelompok
manusia yang merasa dirinya bersatu karena mempunyai nasib dan penderitaan yang
sama pada masa lampau dan mempunyai cita-cita yang sama tentang masa depan.
2. Otto van Bauer. Bangsa adalah suatu kelompok manusia yang memiliki karakter
(watak) yang sama yang terbentuk karena adanya perasaan senasib yang sama.
3. Friederich Ratzel (Faham Geopolitik). Bangsa adalah kelompok manusia yang
terbentuk karena adanya hasrat (kemauan) untuk bersatu yang timbul dari adanya rasa
kesatuan antara manusia dan tempat tinggalnya.
4. Jacobsen dan Lipmann. Bangsa adalah kelompok manusia yang lahir karena adanya
satu kesatuan budaya (cultural unity) dan satu kesatuan politik (political unity).
5. Hanz Kohn. Bangsa merupakan hasil proses perjuangan sejarah. Bangsa itu
merupakan golongan yang majemuk dan tidak bisa dirumuskan secara esakta. Hal
tersebut terbukti dengan adanya faktor obyektif yang melatarbelakangi dan menjadi
ciri khas suatu bangsa, seperti faktor persamaan ras, bahasa, wilayah, adat istiadat dan
agama.
6. Joseph Stalin. Suatu bangsa terbentuk secara historis, merupakan komunitas rakyat
yang stabil yang terbentuk atas dasar kesamaan bahasa, wilayah, ekonomi, serta
perasaan psikologis yang terwujud dalam budaya bersama.
7. Menurut KBBI bangsa adalah sekelompok individu yang tinggal didalam sebuah
ikatan batin dan dipersatukan karena sama-sama memiliki persamaan sumber sejarah
serta cita-cita
8. Benedict Anderson. Bangsa adalah suatu komunitas politik yang dibayangkan
(imagined community) dalam wilayah yang jelas batasnya dan berdaulat.
2. Kudus dalam faktor ini adalah kesamaan agama yang dianut oleh orang-orang dan
dalam hal ini doktrin agama dapat membentuk ideologi yang kuat dalam masyarakat,
sehingga asosiasi dapat memimpin bangsa.
3. Angka menjadi salah satu faktor yang menentukan bangsa sebagai masyarakat,
pemimpin menjadi panutan untuk mewujudkan misi bangsa.
4. Sejarah adalah salah satu pendiri bangsa karena sejarah dan pengalaman masa lalu
sebagai penderitaan akan membawa solidaritas sehingga memungkinkan untuk
membentuk satu tekad dan satu tujuan antara kelompok-kelompok sosial.
4. Persamaan sejarah.
5. Persamaan cita-cita.
3. Persamaan asal keturunan bangsa (etnis) merupakan bangsa Indonesia berasal dari
rumpun bangsa Melayu yang kemudian diperkaya oleh variasi percampuran daerah-
daerah.
4. Persamaan tempat tinggal yang disebut dengan tanah air yang meliputi sabang sampai
merauke.
5. Persamaan cita-cita ialah persamaan cita-cita hidup bersama sebagai bagsa yang
merdeka dan berdaulat.
Negara atau dalam Bahasa Inggrisnya biasa disebut state dan bangsa atau nation.
Telah menjadi salah satu dari jenis ilmu yang telah dipelajari berabad-abad lamanya.
Mungkin banyak orang yang menganggap dan bahkan mengakui kebenarannya,
bahwa ilmu tentang negara ber- asal dari negeri Yunani, dan tertutama sekali dengan
adanya tokoh-tokoh besar dalam bidang ter- sebut seperti Aristoteles.
Negara
Negara merupakan integrasi dari kekuasaan politik, negara adalah organisasi pokok
dari kekuasaan politik. Negara adalah alat (agency) dari masyarakat yang mempunyai
kekuasaan untuk mengatur hubungan-hubungan manusia dalam masyarakat dan
menertibkan gejala-gejala kekuasaan dalam masyarakat (Budiardjo 2008).
Bangsa
Menurut Jutmini dkk (2007), kelompok manusia yang besar adalah bangsa. Istilah
bang-sa merupakan terjemahan dari kata nation (bahasa Inggris). Kata nation berasal
dari bahasa La-tin, natio, yang artinya sesuatu telah lahir. Kata itu bermakna
keturunan, yaitu kelompok orang yang berada dalam satu garis keturunan.
Bangsa dalam arti sosiologis antropologis diikat oleh ikatan-ikatan, seperti kesatuan
ras, tradisi, sejarah, adat istiadat, bahasa, agama atau kepercayaan, dan daerah.
NASIONALISME
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), nasionalisme adalah paham atau ajaran
untuk mencintai bangsa dan negara. Artinya, setiap warga negara Indonesia haruslah
memiliki kesamaan cita-cita dan tujuan.
Sehingga setiap warga negara bisa merasa setia, terlebih pada negara dan bangsanya sendiri.
Dalam kata lain, setiap warga negara wajib menanamkan rasa serta jiwa nasionalisme pada
bangsanya.
Dalam sejarah perjuangan bangsa Indonesia, nasionalisme layaknya kata 'sakti' yang dapat
membangkitkan semangat perjuangan bangsa Indonesia melawan penjajah.
Pengertian Nasionalisme menurut Para Ahli
Mengutip dari jurnal Universitas Gajah Mada, dijelaskan bahwa nasionalisme adalah
kesadaran dan kebanggaan bernegara yang menimbulkan sikap dan perasaan yang lebih
mementingkan kehidupan nasional di atas kepentingan pribadi, golongan, daerah ataupun
partai yang diwakili. Namun, ada beberapa pengertian nasionalisme menurut tokoh-tokoh
penting Indonesia dan para ahli.
1. Soekarno
Nasionalisme Indonesia menurut Soekarno (dalam Irwan, 2001), bukanlah jingo nasionalisme
atau chauvinisme, dan bukan pula suatu tiruan atau kopi dari nasionalisme barat.
Nasionalisme adalah nasionalisme yang menerima rasa hidupnya sebagai wahyu.
2. Stoddart
Nasionalisme merupakan suatu kesadaran atau keinsyafan rakyat sebagai suatu bangsa.
Stoddart menegaskan bahwa nasionalisme merupakan keyakinan yang teguh sejumlah besar
orang, yang merupakan suatu nasionalitas (Abdulgani, 1964).
3. Ben Anderson
Dalam pidatonya berjudul Nasionalisme Kini dan Esok, Ben Anderson
mengatakan,"Nasionalisme, atau semangat kebangsaan, merupakan suatu proyek bersama
yang senantiasa harus diperjuangkan. Bangsa Indonesia harus mampu mengambil pelajaran
dari beberapa negara yang hancur akibat warganya berjiwa kerdil.
Ciri-ciri Nasionalisme
Ada beberapa ciri yang menunjukkan suatu negara memiliki nasionalisme yang kuat yakni:
1. Adanya kesatuan dan persatuan bangsa
4. Bertujuan untuk mendirikan dan memerdekakan negara dan kekuasaan tertinggi ada
pada rakyat
Arti Nasionalisme
Nasionalisme merupakan suatu sikap politik atau pemahaman dari masyarakat suatu bangsa
yang memiliki keselarasan kebudayaan dan wilayah. Juga memiliki kesamaan cita-cita dan
tujuan sehingga timbul rasa ingin mempertahankan negaranya, baik dari internal maupun
eksternal. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), nasionalisme adalah paham
(ajaran) untuk mencintai bangsa dan negara sendiri. Kesadaran keanggotaan dalam suatu
bangsa yang secara potensial atau aktual bersama-sama mencapai, mempertahankan, dan
mengabadikan identitas, integritas, kemakmuran, dan kekuatan bangsa. Sikap dan perilaku
nasionalisme yang harus dimiliki warga negara. Itu meliputi harus mematuhi aturan yang
berlaku, mematuhi hukum negara, melestarikan budaya Indonesia.
Kemudian menciptakan dan mencintai produk dalam negeri, serta bersedia melakukan aksi
nyata membela negara.
SEJARAH NASIONALISME
Nasionalisme sudah menjadi pandang yang dikenal sejak akhir abad ke-18. Dilansir dari
Encyclopaedia Britannica (2015), pada Revolusi Amerika dan Perancis nasionalismen sudah
menjadi pandang kuat yang pertama. Setelah itu baru menyebar ke negara-negara baru di
Amerika Latin. Pada awal abad ke-19 menyebar ke Eropa Tengah, selanjut di Eropa Timur
dan Tenggara. Berkembang di Asia dan Afrika pada awal abad ke-20. Itu menjadi
kebangkitan dan perjuangan yang kuat bagi masyarakat di dua benua tersebut.
Nasionalisme di Indonesia
Di Indonesia, mulai muncul benih-benih nasionalisme sejak abad ke-19 dan abad ke-20awal
kebangkitan nasionalisme di Indonesia berawal dari lahirnya Budu Utomo yang didirikan
oleh Wahidin Soedirohoesoedo dan Soetomo. Berawal dari embrio yang bersifat kultural,
nasionalisme rakyat Indonesia perlahan mulai berkembang dan terwujud dalam pembantukan
organisasi Budi Utomo. Budi Utomo menjadi pemicu kesadaran para tokoh pergerakan
nasionalisme untuk mulai berjuang dengan cara berorganisasi. Presiden Soekarno dalam
setiap pidatonya saat peringatan Hari Kebangkitan Nasional menegaskan bahwa Budi Utomo
merupakan awal kesadaran bangsa Indonesia berjuang merebut kemerdekaan dengan jalan
berorganisasi. Para pendiri Budi Utomo telah memberikan ide untuk memperjuangkan
kemerdekaan dari Pemerintah Kolonial Belanda dengan cara baru, yakni melalui
perserikatan, perhimpunan politik dan persatuan. Budi Utomo sebagai alat perjuangan
modern yang menjadi pemicu pergerakan kemerdekaan nasional. Baca juga: Mengenang
Sosok Mbah Moen, Ulama yang Gigih Mengkampanyekan Nasionalisme Banyak Indonesia
mulai membangun dan melanjutkan perjuangan untuk mencapi kembali kemerdekaan dengan
organisasi rakyat yang modern. Bahkan Presiden Soekarno menyebut jika Budi Utomo
berperan dalam mengantarkan rakyat Indonesia ke pintu gerbang kemerdekaan pada 17
Agustus 1945. Tujuan Nasionalisme Nasionalisme ini berperan kuat dalam perjuangan dan
mempertahankan kemerdekaan. Tidak mustahil ke depan akan muncul ancaman dan bahaya.
Sehingga diperlukan semangat kebangsaan dengan intensitas tinggi untuk menanggulangi itu.
Berikut tujuan nasionalisme:
1. Menumbuhkan dan meningkatkan rasa cinta tanah air dan bangsa.
2. Membangun hubungan yang rukun dan harmonis antar individu dan masyarakat.
3. Membangun dan mempererat tali persaudaraan antar sesama anggota masyarakat.
4. Berupaya menghilangkan ekstramisme berlebihan dari warga negara kepada
masyarakat.
5. Menumbuhkan semangat rela berkorban bagi tanah air dan bangsa.
6. Menjaga tanah air dan bangsa dari serangan musuh baik dari dalam atau luar.