Anda di halaman 1dari 10

SISTIMATIKA PENULISAN MAKALAH

DISUSUN
O
L
E
H
NAMA : AYU MISLAWATI
KELAS/NO : X MP 2/ 3 (tiga)

TAHUN AJARAN 2022/2023


BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) merupakan negara
yang dikenal sebagai Nusantara,yang artinya negara kepulauan
yang terdiri dari ribuan pulau yang terbentang dari Sabang sampai
Merauke, dan didiami oleh ratusan juta penduduk. NKRI dikenal
juga sebagai negara yang memiliki keragaman budaya, ras, suku,
dan agama yang berbeda-beda sehingga tercermin dalam satu
ikatan “Bhineka Tunggal Ika” yang artinya “berbeda- beda tetapi
tetap satu juga”. Indonesia mengalami bererapa kali pergantian
bentuk negara, mulai dari tanggal 6-15 Desember 1949,
terbentuklah Republik Indonesia Serikat (RIS), kemudian tanggal
27 Desember 1949 belanda mengakui kedaulatan Indonesia
berubah menjadi Negara Serikat, bangsa Indonesia bertekad untuk
mengubah RIS menjadi Negara Kesatuan Republik Indonesia.
Pada 17 Agustus 1950. RIS secara resmi dibubarkan dan Indonesia
kembali ke bentuk negara kesatuan. Tujuan NKRI adalah seperti
yang tercantum dalam pembukaan UUD 1945 yaitu pada alinea ke
4 yang berbunyi “Melindungi segenap bangsa Indonesia dan
seluruh tumpah darah Indonesia, Memajukan kesejahteraan umum,
Mencerdaskan kehidupan bangsa, dan Ikut melaksanakan
ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian
abadi, dan keadilan social”. Proklamasi kemerdekaan 17 Agustus
1945, Indonesia menjadi negara yang berdaulat dan berhak untuk
mementukan nasib dan tujuannya sendiri. Bentuk negara yang
dipilih oleh para pendiri bangsa adalah Negara Kesatuan Republik
Indonesia. dalam perjalanan sejarah ada upaya untuk
menggantikan bentuk negara, tetapi upaya itu tidak bertahan lama
dan selalu digagalkan oleh rakyat. Hingga saat ini negara kesatuan
itu tetap dipertahankan. Kita sebagai generasi penerus wajib turut
serta dalam usaha membela negara. Menjaga sikap dan perilaku
dalam mempertahankan NKRI. Untuk mengetahui pengertian
NKRI, dan cara menjaga keutuhan NKRI, dalam makalah ini
penulis akan mengulasnya kembali pada bab pembahasan
selanjutnya. Semoga makalah ini dapat bermamfaat bagi penulis
dan pembaca.
B. Rumusan Masalah Adapun rumusan masalah dari makalah ini adalah
sebagai berikut:
1. Apakah pengertian NKRI?
2. Bagaiman dinamika Susunan dan Bentuk Negara Kesatuan Republik
Indonesia?
3. Bagaimana sistem pemerintahan NKRI?
4. Apakah fungsi dan tujuan NKRI?
5. Bagaimana cara menjaga keutuhan NKRI?
BAB II PEMBAHASAN
A. Pengertian Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI)
Sebelum masuk pada pengertian Negara Kesatuan Republik
Indonesia (NKRI) terlebih dahulu kita harus mengetahui
pengertian dari negara. Menurut Dr. Wiryono Prodjodikoro,
mengemukakan bahwa negara adalah suatu organisasi di antara
sekelompok manusia yang bersama-sama mendiami suatu wilayah
tertentu dengan mengakui adanya suatu pemerintahan yang
mengurus tata tertib dan keselamatan sekelompok atau beberapa
kelompok manusia tersebut. Sekumpulan manusia tersebut
merupakan suatu masyarakat tertentu didalamnya, negara bukan
merupakan satu-satunya organisasi di antara mereka. Dengan kata
lain masih terdapat organisasi lain didalamnya seperti organisasi
keagamaan, kesusilaan, kepartaian, perdagangan yang terlepas
dari soal kenegaraan. Menurut Kranenburg, negara adalah suatu
organisasi kekuasaan yang diciptakan oleh sekelompok manusia
yang disebut bangsa. Sedangkan menurut Robert M. Mclver,
negara adalah asosiasi yang menyelenggarakan penertiban di
dalam masyarakat di dalam suatu wilayah dengan berdasarkan
sistem hukum yang diselenggarakan oleh suatu pemerintah yang
untuk maksud tersebut diberi kekuasaan untuk memaksa.1 Dari
pendapat para ahli di atas dapat disimpulkan bahwa negara
merupakan suatu organisasi masyarakat yang mendiamani suatu
wilayah tertentu yang menyelenggarakan penertiban berdasarkan
sistem hukum yang diselenggarakan oleh suatu pemerintah.
Negara terbentuk karena adanya rakyat atau masyarakat, wilayah
dan pemerintahan yang berdaulat. Negara kesatuan merupakan
pemerintah pusat menjalankan kedaulatan tertinggi negara. Agar
tidak sewenang-wenang, aktivitas pemerintah pusat diawasi dan
dibatasi oleh undang-undang. Konsekuensi logis dari posisinya
sebagai penyelenggara kedaulatan negara, maka unit-unit
pemerintahan yang dibentuk dan berada di bawah pemerintahan
pusat harus tunduk kepada pemerintah pusat. Tanpa disertai
ketundukan dan kepatuhan secara organisasional berdasarkan
peraturan perundang-undang yang berlaku, akan 1 Suryo Sakti
Hadiwijoyo, Negara, Demokrasi dan civil Society, (Yogyakarta:
Ghara Ilmu, 2012), hlm. 2-3.terjadi tumpang tindih dan tabrakan
dalam pelaksanaan kewenangan (prinsip unity of command).2
Negara kesatuan dapat dibedakan dalam dua bentuk, yaitu: negara
kesatuan dapat dibedakan dalam dua bentuk, yaitu: negara
kesatuan dengan sistem sentralisasi dan negara kesatuan dengan
sistem desentralisasi. Negara kesatuan dengan sistem sentralisasi
segala sesuatu dalam negara langsung diatur dan diurus oleh
pemerintah pusat dan daerah- daerah hanya tinggal melaksanakan
segala apa yang telah diintruksikan oleh pemerintah pusat.
Sedangkan dalam negara kesatuan dengan sistem desentralisasi,
kepada daerah-daerah diberikan kesempatan dan kekuasaan untuk
mengatur dan mengurus rumah tangganya sendiri (otonomi
daerah) yang dinamakan dengan daerah otonom.
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan
Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) merupakan
negara yang berbentuk kepulauan atau nusantara yang terdiri
dari beribu-ribu pulau yang sekaligus juga memiliki sifat dan
karakter yang berbeda-beda pula. Oleh karena itu negara
persatuan adalah merupakan satu negara, satu rakyat, satu
wilayah dan tidak terbagi-bagi misalnya seperti negara serikat,
satu pemerintahan, satu tertib hukum yaitu tertib hukum
nasional, satu bahasa serta satu bangsa yaitu Indonesia. NKRI
dikenal juga sebagai negara yang memiliki keragaman budaya,
ras, suku, dan agama yang berbeda-beda sehingga tercermin
dalam satu ikatan “Bhineka Tunggal Ika” yang artinya
“berbeda- beda tetapi tetap satu juga”. Yaitu persatuan bangsa
dan negara Indonesia. Perbedaan adalah suatu bawaan kodrat
manusia sebagai makhluk Tuhan Yang Maha Esa.
B. Saran
Demikianlah yang dapat kami sampaikan mengenai materi
yang menjadi bahasan dalam makalah ini, tentunya banyak
kekurangan dan kelemahan kerena terbatasnya pengetahuan
dan kurangnya rujukan atau referensi yang kami peroleh
hubungannya dengan makalah ini. Penulis banyak berharap
kepada para pembaca memberikan kritik dan saran yang
membangun kepada kami demi sempurnanya makalah ini.
Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi penulis dan para
pembaca.
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Nasionalisme berasal dari kata nation (Inggris) dan Natie
(Belanda), yang berarti bangsa. Bangsa adalah sekelompok
masyarakat yang mendiami wilayah tertentu dan memiliki
hasrat serta kemampuan untuk bersatu, karena adanya per-
samaan nasib, cita-cita, dan tujuan. Nasionalisme merupakan
suatu konsep penting yang harus tetap dipertahankan untuk
menjaga agar suatu bangsa tetap berdiri kokoh dalam kerangka
sejarah pendahulunya, dengan semangat nasionalisme yang
tinggi maka eksistensi suatu negara akan selalu terjaga dari
segala ancaman, baik ancaman secara internal maupun
eksternal. Sasaran nasionalisme adalah penyebaran kesadaran
berbangsa atau terbentuknya sebuah nation-state. Nasionalisme
melahirkan upaya untuk membentuk bangunan kebangsaan
(nation building) yaitu upaya yang terencana dan sistematis
untuk menanamkan kesadaran bahwa walaupun dari
keanekaragaman ras, etnik, agama ataupun budaya, namun itu
semua merupakan
dalam satu wadah yaitu bangsa. Nasionalisme untuk pertama
kalinya muncul di Eropa pada abad ke- 18. Lahirnya paham ini
diikuti dengan terbentuknya negara-negara nasional atau negara
kebangsaan. Awal terbentuknya negara kebangsaan
dilatarbelakangi oleh faktor-faktor objektif seperti persamaan
keturunan, bahasa, adat-istiadat, tradisi, dan agama. Akan tetapi
kebangsaan yang dibentuk atas dasar paham nasionalisme lebih
menekankan kemauan untuk hidup bersama dalam negara
kebangsaan.
B. Perumusan Masalah atau Fokus Penelitian
Berdasarkan latar belakang masalah di atas maka dapat
dirumuskan suatu permasalahan penelitian ini sebagai berikut:
1. Bagaimanakah penggambaran nilai nasionalisme yang
diperankan para tokoh dalam novel Sebelas Patriot?
2. Bagaimanakah konstruksi pendidikan nilai nasionalisme
dalam novel Sebelas Patriot?
C. Tujuan Penelitian
Berdasarkan latar belakang dan rumusan masalah di atas, maka
tujuan penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Mendiskripsikan penggambaran nilai nasionalisme yang
diperankan para tokoh dalam novel Sebelas Patriot.
2. Mendiskripsikan konstruksi pendidikan nilai nasionalisme
dalam novel Sebelas Patriot.
BAB 2 PEMBAHASAN

a. Definisi Nasionalisme Secara etimologi Nasionalisme berasal dari


kata “nasional” dan “isme” yaitu paham kebangsaan yang
mengandung makna kesadaran dan semangat cinta tanah air,
memiliki kebanggaan sebagai bangsa, atau memelihara kehormatan
bangsa, memiliki rasa solidaritas terhadap musibah dan kekurang
beruntungan saudara setanah air, sebangsa dan senegara persatuan
dan kesatuan Menurut Ensiklopedi Indonesia Nasionalisme adalah
sikap politik dan sosial dari sekelompok bangsa yang mempunyai
kesamaan kebudayaan, bahasa dan wilayah serta kesamaan cita-cita
dan tujuan dengan meletakkan kesetiaan yang mendalam terhadap
kelompok bangsanya. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia
(Depdikbud, 1997:648), Nasionalisme didefinisikan kesadaran
keanggotaan dalam suatu bangsa yang secara potensial atau aktual
bersama-sama mencapai, mempertahankan, dan mengabadikan
identitas, integritas, kemakmuran, dan kekuatan bangsa itu, yakni
semangat kebangsaan. Nasionalisme dapat dirumuskan sebagai satu
paham yang menciptakan dan mempertahankan kedaulatan sebuah
negara (dalam bahasa Inggris “nation”) dengan mewujudkan satu
identitas yang dimiliki sebagai ikatan barsama dalam satu kelompok.
Nasionalisme dalam arti semangat kebangsaan karena kesamaan
kultur artinya pada persamaan-persamaan kultur yang utama seperti
kesamaan darah atau keturunan, suku bangsa, daerah tempat tinggal,
kepercayaan dan agama, bahasa dan kebudayaan. Pada pertumbuhan
awal nasionalisme, dapat dikatakan sebagai sebuah situasi kejiwaan
berupa kesetiaan seseorang secara total diabdikan secara langsung
kepada negara. Ikatan nasionalisme tumbuh di tengah masyarakat
saat pola pikirnya mulai merosot.
BAB 3 KESIMPULAN
Nasionalisme Indonesia adalah ideologi yang muncul pada masa
Kolonialisme Belanda di Hindia Belanda yang menyerukan
kemerdekaan bagi koloni itu dan penyatuannya sebagai negara yang
merdeka dan berdaulat bangsa.

Anda mungkin juga menyukai