Anda di halaman 1dari 19

MAKALAH

IDENTITAS NASIONAL

MATA KULIAH KEWARGANEGARAAN

Dosen Pengampu
Agus Subagiyo, S.IP., M.Kes.

Disusun Oleh:

Tria Syifa Indah Nurani P1337433220011

Anggita Dwi Aryaninggar P1337433220041

Fadhil Fiz Jauhar P1337433220063

POLTEKKES KEMENKES SEMARANG

JURUSAN KESEHATAN LINGKUNGAN

SARJANA TERAPAN SANITASI LINGKUNGAN

2021
KATA PENGANTAR

Alhamdulillah puji syukur kami panjatkan kepada Allah SWT yang masih memberikan kita
kesehatan, sehingga saya dapat menyelesaikan tugas pembuatan makalah ini dengan judul
“Idenitas Nasional”.

Makalah ini dibuat untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Kewarganegaraan. Dalam
makalah ini mengulas tentang hakikat bangsa dan negara, identitas nasional, bangsa dan
negara indonesia.

Kami mengucapkan terimakasih yang sebesar-besarnya kepada semua pihak yang telah
membantu kami dalam menyusun makalah ini. Kami juga berharap semoga makalah ini dapat
bermanfaat bagi pembaca.

Dengan segala kerendahan hati, kritik dan saran yang konstruktif sangat kami harapkan dari
para pembaca guna untuk meningkatkan dan memperbaiki pembuatan makalah pada tugas
yang lain dan pada waktu mendatang.

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR................................................................................................................i

BAB I PENDAHULUAN..........................................................................................................1

A. Latar Belakang.............................................................................................................1

B. Rumusan Masalah.......................................................................................................1

C. Tujuan Penulisan.........................................................................................................1

BAB II PEMBAHASAN...........................................................................................................2

A. Pengertian Bangsa.......................................................................................................2

B. Pengertian Negara.......................................................................................................3

C. Pengertian Identitas Nasional......................................................................................9

D. Bangsa dan Negara di Indonesia...............................................................................13

BAB II PENUTUP...................................................................................................................15

DAFTAR PUSTAKA..............................................................................................................16

ii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Hakikatnya, sebagai warga Negara yang baik seharusnya kita mengerti dan
memahami arti serta tujuan dan apa saja yang terkandung dalam Identitas Nasional.
Identitas Nasional merupakan pengertian dari jati diri suatu Bangsa dan Negara, Selain itu
pembentukan Identitas Nasional sendiri telah menjadi ketentuan yang telah di sepakati
bersama. Menjunjung tinggi dan mempertahankan apa yang telah ada dan berusaha
memperbaiki segala kesalahan dan kekeliruan di dalam diri suatu Bangsa dan Negara
sudah tidak perlu di tanyakan lagi, Terutama di dalam bidang Hukum.
Seharusnya Hal – Hal yang seperti ini, Siapapun orang mengerti serta paham Aturan –
Aturan yang ada di suatu Negaranya, Tetapi tidak sedikit orang yang acuh dan tidak
perduli seolah – olah tidak mempermasalahkan kekliruan yang terjadi di Negaranya, Dan
yang paling memprihatinkan seolah – olah masyarakat membiarkan dan bisa dikatakan
mendukung, Pernyataan tersebut dapat dibenarkan dan dilihat dari sikap dan tanggapan
masyarakat dari kekeliruan di bidang hukum di dalam Negara tercinta ini.
Maka dari itu Identitas Nasional sangatlah penting untuk dipelajari hingga diterapkan
pada kehidupan sehari – hari. Agar Masyarakat di Negara tercinta ini dapat mengubah dan
memperbaiki segala kekeliruan yang terjadi, menjadikan Negara tercinta ini lebih baik lagi
dari sebelumnya. Bukanlah orang lain tetapi kita sendiri sebagai masyarakat yang ada di
Negara dan Bangsa ini yang dapat mengubah segala kekeliruan yang terjadi.

B. Rumusan Masalah
1. Apa hakekat bangsa dan negara?
2. Apa yang dimaksud dengan identitas nasional?
3. Bagaimana bangsa dan negara di Indonesia?

C. Tujuan Penulisan
1. Untuk mengetahui hakekat bangsa dan negara.
2. Untuk mengetahui maksud identitasi nasional.
3. Untuk mengetahui bangsa dan negara di Indonesia.

1
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Bangsa
Menurut para ahli, bangsa adalah suatu komunitas etnik yang memiliki ciri-ciri berupa
memiliki nama, memiliki wilayah tertentu, memiliki mitos leluhur bangsa, kenangan
bersama, satu atau beberapa budaya yang sama, dan solidaritas tertentu.
Berikut ini pendapat pakar kenegaraan mengenai bangsa :
 Menurut Ernest Renan (Prancis)
Bangsa adalah sekelompok manusia yang berada dalam suatu ikatan batin yang
dipersatukan karena memiliki persamaan sejarah, serta cita-cita yang sama.
 Menurut Hans Kohn (Jerman)
Bangsa adalah buah hasil karya atau tenaga hidup manusia. Pada umumnya bangsa
memiliki faktor-faktor objektif tertentu yang membedakannya dengan bangsa lain, di
antaranya persamaan keturunan, wilayah, bahasa, adat-istiadat, kesamaan politik,
perasaan, dan keyakinan (agama).
 Menurut F. Ratzel (Jerman)
Bangsa terbentuk karena adanya hasrat tertentu atau adanya keinginan yang sama.
Hasrat tersebut timbul karena adanya rasa kesatuan antara sesama manusia dan tempat
tinggal.
 Menurut Otto Bauer (Jerman)
Bangsa adalah kelompok manusia yang mempunyai persamaan karakter. Karakter
tersebut tumbuh karena adanya persamaan senasib dan sepenanggungan. Faktor
objektif terpenting terbentuknya suatu bangsa adalah adanya kehendak atau kemauan
bersama atau “nasionalisme”.
Jadi, Bangsa adalah suatu kelompok manusia yang memiliki identitas bersama, dan
mempunyai kesamaan bahasa, ideologi, budaya, sejarah, dan tujuan. Mereka juga
umumnya dianggap memiliki asal usul keturunan yang sama.
Unsur-Unsur Pembentuk Bangsa yaitu,
1. Unsur-unsur Terbentuknya Bangsa
2. Unsur nasionalisme yaitu kesamaan keturunan
3. Wilayah
4. Bahasa

2
5. Adat-istiadat
6. Kesamaan politik
7. Perasaan
8. Agama

B. Pengertian Negara
Secara etimologis negara berasal dari bahasa asing, yaitu staat (Belanda) atau state
(Inggris) yang berarti menempatkan dalam keadaan berdiri, membuat berdiri dan
menempatkan. Sedangkan kata negara dalam bahasa Indonesia berasal dari bahasa
Sansekerta, yaitu nagari atau negara yang berarti wilayah, kota, atau penguasa.
Dan pengertian negara ditinjau dari segi,
1. Segi organisasi kekuasaan
a. Teori Teokrasi
Teori teokrasi terbagi dua, yaitu teori teokrasi langsung dan tidak langsung. Teori
teokrasi langsung adalah teori yang menyatakan bahwa yang berkuasa di suatu
negara adalah langsung Tuhan dan negara terbentuk atas kehendak Tuhan. Teori
teokrasi tidak langsung mengatakan bahwa yang memerintah di suatu negara
secara tidak langsung adalah raja atas nama Tuhan. Raja memerintah atas
kehandak Tuhan sebagai karunia.
b. Teori Kekuasaan
Kekuasaan itu ada setelah terbentuknya suatu negara dengan tujuan untuk
mempertahankan dan mewujudkan cita-cita suatu negara.
c. Teori Yuridis
Teori Yuridis dapat dikaitkan dengan teori patriarkhal, teori patrimonial, dan teori
perjanjian. Teori patriarkhal, yaitu didasarkan pada hukum keluarga. Teori
patrimonial, yaitu raja mempunyai hak milik terhadap daerahnya, maka semua
penduduk di daerahnya harus tunduk kepadanya. Adapun teori perjanjian
merupakan dasar hukum bagi kekuasaan negara. Teori perjanjian tersebut
dikemukakan oleh Thomas Hobbes, John Locke, dan J.J. Rousseau.
2. Segi Organisasi Politik
Secara sederhana, politik dapat diartikan suatu cara untuk mencapai tujuan. Dengan
kata lain, politik adalah aneka ragam kegiatan masyarakat dalam suatu sistem
kenegaraan yang menyangkut tujuan-tujuan dari sistem tersebut.

3
3. Segi Organisasi Kesusilaan
Menurut Hegel negara adalah suatu organisasi kesusilaan yang timbul sebagai sintesis
dari kemerdekaan universal dan kemerdekaan individu. Negara adalah suatu
organisasi di mana setiap individu menjelmakan dirinya. Oleh karena itu merupakan
penjelmaan keseluruhan individu, maka negara memiliki kekuasaan tertinggi.
Kekuasaan yang dimiliki oleh negara tidak dimiliki oleh organisasi-organisasi lain.

Asal Mula Terjadinya Negara


Pendapat mengenai asal mula terjadinya negara :
 Teori ketuhanan
Teori ini berpendapat bahwa timbulnya suatu negara tersebut atas dasar kehendak
Tuhan. Pelopor teori ini adalah Agustinus, Julius Stahll, dan Thomas Aquinas.
 Teori perjanjian masyarakat
Teori ini berpendapat bahwa negara muncul karena adanya perjanjian masyarakat
di mana seluruh warga mengikat diri dalam perjanjian bersama guna mendirikan
organisasi yang dapat melindungi dan menjamin kelangsungan hidup bersama.
 Teori kekuasaan
Negara terbentuk atas dasar kekuasaan dan kekuasaan adalah ciptaan mereka yang
paling kuat dan berkuasa.
 Teori kedaulatan
Kedaulatan mempunyai empat sifat, yaitu :
- Permanen, bahwa kedaulatan tetap ada selama negara tetap berdiri.
- Asli, bahwa kedaulatan tidak berasal dari kekuasaan lain yang lebih tinggi.
- Bulat, bahwa kedaulatan tidak dapat dibagi-bagi, kedaulatan merupakan satu-
satunya kekuasaan yang tertinggi dalam negara.
- Tidak terbatas, bahwa kedaulatan itu tidak dibatasi oleh siapa pun.
 Teori hukum alam
Hukum alam bukan buatan negara, melainkan kekuasaan alam yang berlaku setiap
waktu dan tempat, serta bersifat universal dan tidak berubah.

Unsur-unsur Pembentukan Negara


Ada beberapa syarat minimal yang harus dipenuhi agar suatu wilayah dapat disebut
sebagai negara. Syarat tersebut berlaku umum dan merupakan unsur penting. Syarat-syarat
4
tersebut digolongkan menjadi dua, yaitu unsur konstitutif dan unsur deklaratif. Unsur
konstitutif meliputi rakyat, wilayah, dan pemerintahan yang berdaulat. Sedangkan unsur
deklaratif, yaitu pengakuan dari negara lain.
1. Rakyat
Rakyat suatu negara adalah semua orang yang secara nyata berada dalam wilayah
suatu negara yang tunduk dan patuh pada peraturan dalam negara tersebut. Rakyat
suatu negara dibedakan menjadi :
2. Penduduk
yaitu orang-orang yang berdomisili secara tetap dalam wilayah suatu negara untuk
jangka waktu yang lama. Penduduk suatu negara dapat dibedakan lagi menjadi
warga negara dan bukan warga negara.
3. Bukan penduduk
yaitu mereka yang ada dalam suatu negara tidak secara menetap atau tinggal di
suatu wilayah negara hanya untuk sementara waktu. Status kewarganegaraan yang
dimiliki, yaitu warga negara asing.
4. Wilayah
Wilayah merupakan unsur mutlak suatu negara, jika warga negara merupakan
dasar personal suatu negara, maka wilayah merupakan landasan materiil atau
landasan fisik negara. Suatu bangsa nomaden (selalu berpindah-pindah) tidak
mungkin mempunyai negara, walaupun mereka memiliki warga negara dan
penguasa sendiri. Wilayah Negara secara umum dapat dibedakan atas wilayah
daratan, wilayah lautan, wilayah udara, dan wilayah ekstrateritorial.
5. Pemerintahan yang Berdaulat
Adanya suatu pemerintahan yang berkuasa atas seluruh wilayahnya dan segenap
rakyatnya merupakan syarat mutlak keberadaan negara. Pemerintahan lain atau
negara lain tidak berkuasa di wilayah dan rakyat negara itu. Pemerintahan dapat
dibedakan menjadi dua, yaitu pemerintahan dalam arti sempit dan pemerintahan
dalam arti luas. Pemerintahan dalam arti sempit, yaitu seluruh alat kelengkapan
negara yang hanya menjalankan pemerintahan saja, seperti presiden dan wakil
presiden serta para menteri (kabinet), sedangkan pemerintahan dalam arti luas,
meliputu seluruh kekuasaan, yaitu kekuasaan eksekutif, legislatif, dan yudikatif.

5
6. Pengakuan dari Negara lain
Pengakuan dari negara lain merupakan unsur penguat terbentuknya sebuah negara.
Pengakuan dari negara lain merupakan unsur yang menerangkan bahwa suatu
negara telah berdiri, sehingga negara tersebut dikenal oleh negara-negara lain.
Pengakuan dari negara lain terbagi menjadi dua macam, yaitu :
a. Pengakuan de facto, adalah pengakuan berdasarkan kenyataan yang ada
atau fakta yang sungguh-sungguh nyata tentang berdirinya suatu negara.
b. Pengakuan de jure, adalah pengakuan berdasarkan pernyataan resmi
menurut hukum internasional.

Sifat dan Hakikat Negara


Sifat Negara merupakan suatu keadaan dimana hal tersebut dimiliki agar dapat
menjadikannya suatu Negara yang bertujuan. Sifat-sifat tersebut umumnya mengikat bagi
setiap warga negaranya dan menjadi suatu identitas bagi Negara tersebut..Sifat suatu
Negara terkadang tidaklah sama dengan Negara lainnya, ini tergantung pada landasan
ideologi Negara masing-masing. Namun ada juga beberapa sifat Negara yang bersifat
umum dan dimiliki oleh semua Negara, yaitu:
a. Sifat memaksa. Negara merupakan suatu badan yang mempunyai
kekuasaanterhadap warga negaranya, hal ini bersifat mutlak dan memaksa.
b. Sifat monopoli, Negara dengan kekuasaannya tersebut mempunyai hak atas
kekayaan alam yang terkandung di dalamnya, hal ini menjadi sesuatu yang
menjadi landasan untuk menguasai sepenuhnya kekayaan alam yang terkandung
di dalam wilayah Negara tersebut.
c. Sifat mencakup semua, Kekuasaan Negara merupakan kekuasaan yang mengikat
bagi seluruh warga negaranya. Tidak ada satu orang pun yang menjadi
pengecualian di hadapan suatu Negara. Tidak hanya mengikat suatu golongan
atau suatu adat budaya saja, tetapi mengikat secara keseluruhan masyarakat yang
termasuk kedalam warga negaranya.
d. Sifat menentukan, Negara memiliki kekuasaan untuk menentukan sikap-sikap
untuk menjaga stabilitas Negara itu. Sifat menentukan juga membuat Negara
dapat menentukan secara unilateral dan dapat pula menuntut bahwa semua orang
yang ada di dalam wilayah suatu Negara (kecuali orang asing) menjadi anggota
politik Negara.
6
Namun bangsa dan negara jelas berbeda. Perbedaannya yaitu:
 Perbedaan Bangsa dan Negara Berdasarkan Pembentuknya
Salah satu perbedaan bangsa dan negara terletak pada unsur pembentuknya. Awal dari
terbentuknya bangsa adalah melalui keberadaan sekelompok orang yang memiliki
kesamaan yang sama. Yang mana semua anggota memiliki beberapa kesamaan seperti
ras, agama, adat istiadat, dan bahasa. Sedangkan, negara adalah sekelompok orang
dalam suatu wilayah tertentu diatur oleh pemerintahan dan hukum.
 Perbedaan Bangsa dan Negara Berdasarkan Anggota di Dalamnya
Perbedaan bangsa dan negara berikutnya yaitu bisa dilihat dari anggota di dalamnya.
Anggota suatu bangsa hanya terikat oleh kesamaan tertentu, serta tidak ada bukti
dokumentasi atau identitas. Sementara itu, keanggotaan suatu negara memiliki
kesamaan dengan bukti identitas yang jelas.
 Perbedaan Bangsa dan Negara Berdasarkan Sifatnya
Suatu bangsa akan memberikan kebebasan kepada seluruh anggota. Dengan kata lain,
bisa memberi kebebasan tanpa mengikat dan mengatur secara penuh. Sedangkan, sifat
negara terhadap anggota masyarakatnya adalah memikat dan memaksa. Di samping
itu, peraturan dan sanksi untuk anggota bangsa tidak didasari oleh undang-undang.
Sementara itu, aturan untuk anggota negara telah tertulis secara resmi dalam
perundangan. Dengan kata lain, telah memiliki sanksi hukum secara jelas dan juga
terbuka.

Fungsi dan Tujuan Negara


Secara umum terlepas dari ideologi yang dianutnya, setiap negara menyelenggarakan
beberapa fungsi minimum yang mutlak harus ada. Fungsi tersebut adalah sebagai berikut :
1. Melaksanakan penertiban (Law and order) : untuk mencapai tujuan bersama dan
mencegah bentrokan–bentrokan dalam masyarakat, maka negara harus melaksanakan
penertiban. Dalam fungsi ini negara dapat dikatakan sebagai stabilisator.
2. Mengusahakan kesejahteraan dan kemakmuran rakyatnya.
3. Pertahanan : fungsi ini sangat diperlukan untuk menjamin tegaknya kedaulatan negara
dan mengantisipasi kemungkinan adanya serangan yang dapat mengancam
kelangsungan hidup bangsa (negara). Untuk itu negara dilengkapi dengan alat
pertahanan.
4. Menegakkan keadilan : fungsi ini dilaksanakan melalui lembaga peradilan.

7
Bentuk-Bentuk Negara
1) Negara Kesatuan
Negara kesatuan adalah negara merdeka dan berdaulat yang pemerintahannya diatur
oleh pemerintah pusat. Ciri-cirinya adalah :
 Kedaulatan negara mencakup ke dalam dan ke luar yang ditangani pemerintah
pusat Negara hanya mempunyai masing-masing satu UUD, kepala negara,
kabinet,dan DPR.
 Hanya ada satu kebijakan politik, ekonomi, sosial-budaya, dan hankam.
2) Negara Serikat.
Negara serikat adalah negara yang terdiri atas gabungan beberapa negara
bagian. Negara bagian hanya menyerahkan sebagian kecil urusannya kepada
pemerintah pusat. Ciri-cirinya adalah :
 Negara bagian tidak memiliki kedaulatan
 Kepala negara dipilih dan bertanggung jawab kepada rakyat
 Negara bagian berwenang membuat UUD sendiri sepanjang tidak bertentangan
dengan UUD pemerintah pusat.
 Kepala negara mempunyai hak veto (pembatalan keputusan) yang diajukan oleh
parlemen.
3) Koloni
Koloni adalah suatu negara yang menjadi jajahan dari negara lain.
4) Perwalian(trustee)
Wilayah jajahan dari negara-negara yang kalah dalam perang dunia II dan
berada di bawah naungan Dewan Perwalian PBB.
5) Mandat
Mandat adalah suatu negara yang berasal dari daerah jajahan dari negara-
negara yang kalah dalam perang dunia I dan di bawah perlindungan dari Dewan
Mandat Liga Bangsa-Bangsa.
6) Protektorat
Protektorat adalah negara yang berada di bawah lindungan negara lain yang
lebih kuat.
7) Dominion
Dominion adalah suatu negara bekas jajahan Inggris yang mengakui Raja
Inggris sebagai rajanya sebagai lambang persatuan (negara persemakmuran).
Contoh : Kanada, Australia, selandia Baru, Afrika Selatan.
8
8) Uni
Uni adalah gabungan dua atau lebih negara merdeka dan berdaulat dengan
satu kepala negara yang sama.

C. Pengertian Identitas Nasional


Pengertian Identitas Nasional Menurut Para Ahli:
 Koenta Wibisono (2005)
Pengertian Identitas Nasional menurut Koenta Wibisono adalah manifestasi nilai-nilai
budaya yang tumbuh dan berkembang pada aspek kehidupan sebuah bangsa (nasion)
dengan ciri khasnya, yang membuat berbeda dengan bangsa lain dalam kehidupannya.
 Dean A Mix dan Sandra M Hawley
Pengertian Identitas Nasional Menurut Dean A Mix dan Sandra M Hawley adalah
suatu bangsa yang mempunyai bangunan politik seperti ketentuan-ketentuan
perbatasan teritorial pemerintah yang sah, pengakuan bangsa lain, dan sebagainya.
 Koerniatmante Soepraptowiro
Menurut Koerniatmante Soepraptowiro secara hukum peraturan tentang
kewarganegaraan merupakan suatu konsekuensi lnagsung dari perkembangan
nasionalisme.
 Berger
Menurut Berger dalam bukunya yang berjudul “The Capitalis Revolution” ideologi
kapitalislah yang akan menguasai dunia serta mengubah masyarakat satu persatu
menjadi sistem internasional yang menentukan nasib bangsa-bangsa dibidang sosial,
politik, dan kebudayaan.
 Toyanbee
Menurut Toyanbee, ciri khas suatu bangsa yang ialah lokal genius dalam menghadapi
tantangan dan respon. Bila tantangan besar sementara respon kecil maka bangsa
tersebut akan punah. Tetapi apabila tantangan kecil sementara respon besar maka
bangsa tersebut akan berkembang menjadi bangsa yang kreatif.

Istilah identitas nasional dapat disamakan dengan identitas kebangsaan. Secara


etimologis, identitas nasional berasal dari kata “identitas” dan ”nasional”. Kata identitas
berasal dari bahasa Inggris yaitu identity yang memiliki pengertian harfiah; ciri, tanda atau
jati diri yang melekat pada seseorang, kelompok atau sesuatu sehingga membedakan
dengan yang lain. Sedangkan kata “nasional” merujuk pada konsep kebangsaan. Jadi,

9
pengertian Identitas Nasional adalah pandangan hidup bangsa, kepribadian bangsa, filsafat
pancasila dan juga sebagai Ideologi Negara sehingga mempunyai kedudukan paling tinggi
dalam tatanan kehidupan berbangsa dan bernegara.
Termasuk disini adalah tatanan hukum yang berlaku di Indonesia, dalam arti lain juga
sebagai Dasar Negara yang merupakan norma peraturan yang harus dijnjung tinggi oleh
semua warga Negara tanpa kecuali “rule of law”, yang mengatur mengenai hak dan
kewajiban warga Negara, demokrasi serta hak asasi manusia yang berkembang semakin
dinamis di Indonesia atau juga Istilah Identitas Nasional adalah suatu ciri yang dimiliki
oleh suatu bangsa yang secara filosofis membedakan bangsa tersebut dengan bangsa lain.
Identitas nasional Indonesia tercantum dalam konstitusi Indonesia yaitu Undang-Undang
Dasar 1945 dalam pasal 35-36C. Identitas nasional yang menunjukkan jati diri Indonesia
diantaranya adalah sebagai berikut:
1. Bahasa Nasional atau Bahasa Persatuan yaitu Bahasa Indonesia
2. Bendera negara yaitu Sang Merah Putih
3. Lagu Kebangsaan yaitu Indonesia Raya
4. Lambang Negara yaitu Pancasila
5. Semboyan Negara yaitu Bhinneka Tunggal Ika
6. Dasar Falsafah negara yaitu Pancasila
7. Konstitusi (Hukum Dasar) negara yaitu UUD 1945
8. Bentuk Negara Kesatuan Republik Indonesia yang berkedaulatan rakyat
9. Konsepsi Wawasan Nusantara
10. Kebudayaan daerah yang telah diterima sebagai Kebudayaan Nasional.

Fungsi
Disamping pengertiannya tersebut, identitas ini memiliki fungsi dan tujuan, ialah
sebagai berikut :
1. Sebagai Alat Pemersatu Bangsa
Tujuan utama adanya identitas ini ialah sebagai alat untuk mempersatukan
bangsa. Seperti yang diketahui jika Indonesia memiliki berbagai macam suku,
agama dan kebudayaan. Suatu identitas ini digunakan sebagai merek untuk
mempersatukan keberagaman Indonesia tersebut. Di samping itu, hal ini juga
digunakan demi memperkenalkan akan jati diri Indonesia kepada bangsa lainnya.
2. Sebagai Pembeda Dengan Bangsa Lainnya

10
Seperti yang telah dipaparkan sebelumnya jika identitas nasional ialah suatu ciri –
ciri, tanda – tanda dan ciri khas akan suatu negara yang bersangkutan. Dengan hal
inilah yang akan membuat negara tersebut berbeda terhadap negara lainnya.
Disamping itu pastinya identitas nasional akan menjadi pembeda suatu bangsa
yang lebih khusus dan spesifik.
3. Suatu Landasan Negara
Suatu identitas nasional merupakan suatu landasan negara, artinya identitas
nasional digunakan sebagai panduan, pemersatu dan merupakan pegangan untuk
bisa mewujudkan suatu cita – cita serta tujuan negara tersebut. Di samping itu,
identitas nasional digunakan untuk gambaran akan potensi serta kemampuan yang
dimiliki oleh negara yang bersangkutan tersebut. Hal Itu di sebabkan karena
setiap negara berbeda satu sama lainnya.
4. Identitas Negara Tersebut
Terakhir fungsi paling penting ialah identitas atau jati diri suatu negara. Di mana
dengan adanya identitas nasional dapat membuat suatu negara lebih menonjol
dibandingkan dengan negara lainnya. Seluruh ini tentunya menjadi suatu ciri khas
tertentu akan sebuah negara tersebut.

Faktor-Fakor Pendukung Identitas Nasional


 Faktor Obyektif
Faktor obyektif sendiri meliputi faktor geografis, ekologis dan demografis. Kondisi
geografis-ekologis yang membentuk Indonesia sebagai wilayah kepulauan yang
beriklim tropis dan terletak di persimpangan jalan komunikasi antarwilayah dunia di
Asia Tenggara, ikut mempengaruhi perkembangan kehidupan demografis, ekonomis,
sosial dan kultural bangsa Indonesia.
 Faktor Subyektif
Faktor subyektif meliputi faktor historis, sosial, politik, dan kebudayaan yang dimiliki
bangsa Indonesia. Faktor historis ini mempengaruhi proses pembentukan masyarakat
dan bangsa Indonesia, beserta identitasnya, melalui interaksi berbagai faktor yang
terlibat di dalamnya. Hasil dari interaksi dari berbagai faktor tersebut melahirkan
proses pembentukan masyarakat, bangsa, dan negara berserta identitas bangsa
Indonesia, yang muncul tatkala nasionalisme berkembang di indonesia pada awal
abad XX.

11
Robert de Ventos, sebagaimana dikutif Manuel Castells dalam bukunya, The Power of
Identity, mengemukakan teori tentang munculnya identitas nasional suatu bangsa sebagai
hasil interaksi historis antara empat faktor penting yaitu :
 Faktor Primer, Mencakup etnisitas, teritorial, bahasa, agama, dan yang sejenisnya.
Bagi bangsa Indonesia yang tersusun atas berbagai macam etnis, bahasa, agama,
wilayah serta bahasa daerah, merupakan suatu kesatuan meskipun berbeda-beda
dengan kekhasan masing-masing. Unsur-unsur yang beranekaragam yang masing-
masing memiliki ciri khasnya tersendiri menyatukan diri dalam suatu persekutuan
hidup bersama yaitu bangsa Indonesia. Namun, kesatuan ini tidaklah menghilangkan
keberanekaragaman, dan inilah yang dikenal dengan “Bhineka Tunggal Ika”.
 Faktor Pendorong, Pembangunan komunikasi dan teknologi, lahirnya angkatan
bersenjata modern dan pembangunan lainnya ikut mendorong munculnya identitas
nasional suatu bangsa. Dalam hubungan ini bagi suatu bangsa kemajuan ilmu
pengetahuan dan teknologi serta pembangunan negara dan bangsa juga merupakan
identitas nasional yang bersifat dinamis. Oleh karenanya, proses pembentukan
identitas dinamis ini sangat ditentukan oleh tingkat kemampuan dan prestasi bangsa
Indonesia dalam membangun bangsa dan negaranya.
 Faktor Penarik, Kodifikasi bahasa dalam gramatika yang resmi, tumbuhnya birokrasi
dan pemantapan sistem pendidikan nasional memiliki partisipasi terhadap
terbentuknya identitas nasional. Bagi bangsa Indonesia unsur bahasa merupakan salah
satu pemersatu persatuan dan kesatuan nasional, sehingga bahasa Indonesia telah
menjadi bahasa resmi negara dan bangsa Indonesia. Bahasa melayu dipilih sebagai
bahasa antar etnis yang ada di Indonesia, meskipun masing-masing etnis atau daerah
memiliki bahasa daerah masing-masing. Demikian pula menyangkut birokrasi serta
pendidikan nasional telah dikembangkan sedemikian rupa meskipun sampai saat ini
masih senantiasa dikembangkan.
 Faktor Reaktif, Penindasan, dominasi, dan pencarian identitas alternatif melalui
memori kolektif rakyat ikut mendukung terbentuknya identitas nasional. Bangsa
Indonesia yang hampir tiga setengah abad dikuasai oleh bangsa lain sangat dominan
dalam mewujudkan faktor reaktif melalui memori kolektif rakyat Indonesia.
Penderitaan dan kesengsaraan hidup serta semangat bersama dalam memperjuangkan
kemerdekaan merupakan faktor yang sangat strategis dalam membentuk memori
kolektif rakyat. Semangat perjuangan, pengorbanan, menegakkan kebenaran dapat

12
merupakan identitas untuk memperkuat persatuan dan kesatuan bangsa dan negara
Indonesia.
D. Bangsa dan Negara di Indonesia
Indonesia disebut juga dengan Republik Indonesia (RI) atau Negara Kesatuan
Republik Indonesia (NKRI), adalah negara di Asia Tenggara yang dilintasi garis khatulistiwa
dan berada di antara daratan benua Asia dan Australia, serta antara Samudra Pasifik dan
Samudra Hindia. Indonesia adalah negara kepulauan terbesar di dunia yang terdiri dari
17.504 pulau. Nama alternatif yang biasa dipakai adalah Nusantara.

Indonesia adalah negara berpenduduk terbesar keempat di dunia dan negara yang
berpenduduk Muslim terbesar di dunia, dengan lebih dari 230 juta jiwa. Bentuk negara
Indonesia adalah negara kesatuan dan bentuk pemerintahan Indonesia adalah republik,
dengan Dewan Perwakilan Rakyat, Dewan Perwakilan Daerah dan Presiden yang dipilih
secara langsung.

Faktor-faktor penting bagi pembentukan bangsa Indonesia sebagai berikut :

1. Adanya persamaan nasib , yaitu penderitaan bersama dibawah penjajahan


2. bangsa asing lebih kurang selama 350 tahun
3. Adanya keinginan bersama untuk merdeka , melepaskan diri dari belenggu penjajahan
4. Adanya kesatuan tempat tinggal , yaitu wilayah nusantara yang membentang dari
Sabang sampai Merauke
5. Adanya cita-cita bersama untuk mencapai kemakmuran dan keadilan sebagai suatu
bangsa

Proses terjadinya Negara Indonesia, Secara teoreis perkembangan negara Indonesia


terjadi seperti berikut ini:

1. Terjadinya negara tidak sekedar dimulai dari proklamasi, tetapi adanya pengakuan
akan hak setiap bangsa untuk memerdekakan dirinya.

2. Adanya perjuangan bangsa indonesia melawan penjajah

3. Terjadinya negara Indonesia adalah kehendak bersama seluruh bangsa Indonesia,


sebagai suatu keinginan luhur bersama.

13
4. Negara indonesia perlu menyusun kelengkapan negara yang meliputi tujuan negara,
bentuk negara, sistem pemerintahan negara, UUD negara, dan dasar negara

Cita-cita Negara Indonesia adalah mewujudkan negara yang bersatu, berdaulat, adil
dan makmur. Sedangkan tujuan Negara Indonesia sebagai berikut :

1. Melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia

2. Memajukan kesejahteraan umum

3. Mencerdaskan kehidupan bangsa

4. Ikut melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian


abadi dan keadilan sosial

Ada pula sifat-sifat yang hanya dimiliki suatu Negara berdasarkan pada landasan
ideologi Negara tersebut, misalnya Negara Indonesia memiliki sifat-sifat yang sesuai dengan
Pancasila, yakni:

1. Ketuhanan, ialah sifat-sifat keadaan Negara yang sesuai dengan hakikat Tuhan (yaitu
kesesuaian dalam arti sebab dan akibat)(merupakan suatu nilai-nilai agama).

2. Kemanusiaan adalah sifat-sifat keadaan Negara yang sesuai dengan hakikat manusia.

3. Persatuan yaitu sifat-sifat dan keadaan Negara yang sesuai dengan hakikat satu, yang
berarti membuat menjadi satu rakyat, daerah dan keadaan negara Indonesia sehingga
terwujud satu kesatuan.

4. Kerakyatan yaitu sifat-sifat dan keadaan Negara yang sesuai dengan hakikat rakyat

5. Keadilan yaitu sifat-sifat dan keadaan Negara yang sesuai dengan hakikat adil

14
BAB II
PENUTUP
A. Kesimpulan
Bangsa adalah adalah suatu masyarakat yang berdiri sendiri dan masing-masing
anggota persekutuan hidup tersebut merasa satu kesatuan ras, bahasa, agama, dan adat
istiadat dalam suatu daerah yang sama dan mereka tunduk pada kedaulatan negaranya
sebagai suatu kekuasaan tertinggi keluar dan kedalam
Negara adalah negara adalah organisasi di suatu wilayah yang mempunyai kekuasaan
tertinggi yang sah ditaati rakyatnya atau juga dapat diartikan sebagai kelompok sosial
yang menduduki wilayah atau daerah tertentu yang diorganisasi di bawah lembaga politik
dan pemerintah yang efektif, mempunyai satu kesatuan politik, berdaulat sehingga berhak
menentukan tujuan nasionalnya.
Penerapan tentang identitas nasional harus tercermin pada pola pikir, pola sikap, dan
pola tindak yang senantiasa mendahulukan kepentingan bangsa dan negara dari pada
kepentingan pribadi atau kelompok. Dengan kata lain, identitas nasional menjadi pola
yang mendasari cara berpikir, bersikap, dan bertindak dalam rangka menghadapi berbagai
masalah menyangkut kehidupan bermayarakat, berbangsa dan bernegara. Impementasi
identitas nasional dalam kehidupan berbangsa dan bernegara yamg mencakup kehidupan
politik, ekonomi, sosial budaya,dan pertahanan keamanan harus tercemin dalam pola pikir,
pola sikap, dan pola tindak senantiasa mengutamakan kepentingan bangsa dan negara
kesatuan Republik Indonesia diatas kepentingan pribadi dan golongan.

B. Saran
Sebagai warga negara harus mengetahui dan tetap melestarikan apa saja yang menjadi
identitas nasional. Identitas nasional merupakan suatu ciri yang dimiliki bangsa kita untuk
dapat membedakannya dengan bangsa lain. Selain itu, sebagai warga Negara juga harus
menerapkan nilai-nilai yang terkandung dalam identitas nasional. Contohnya nilai-nilai yang
terdapat pada Pancasila dan UUD 1945.
15
BAB IV
DAFTAR PUSTAKA

https://id.wikipedia.org/wiki/Bangsa

https://pengertiandefinisi.com/pengertian-bangsa/

http://blog.unnes.ac.id/ayukwitantri/2016/02/23/hakikat-bangsa-dan-negara/

https://www.merdeka.com/jateng/mengenal-perbedaan-bangsa-dan-negara-ketahui-unsur-
unsur-dan-fungsinya-kln.html?page=4

https://rumusrumus.com/identitas-nasional/

16

Anda mungkin juga menyukai