Anda di halaman 1dari 20

BANGSA, NEGARA, HAK, DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA

NAMA : FITRI FAJAR MILENIA

NIT : C1011709263

COURSE : DIII TNU IX

POLITEKNIK PENERBANGAN MAKASSAR

i
KATA PENGANTAR

Dengan menyebut nama Allah SWT yang maha pengasih lagi maha
penyayang, penulis panjatkan puji syukur atas kehadirat-Nya serta rahmat yang diberikan
kepada penulis, sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah tentang Pemahaman Bangsa,
Negara, Hak, dan Kewajiban Warga Negara.
            Makalah tentang Pemahaman Bangsa, Negara, Hak, dan Kewajiban Warga Negara ini
telah penulis selesaikan dengan maksimal dan tentu dengan bantuan dari beberapa referensi buku
serta internet. Terlepas dari semua itu penulis menyadari bahwa makalah yang telah penulis buat
ini masih banyak kekurangan dari segi susunan kata ataupun dari segi susunan kalimatnya.
            Karena keterbatasan dan pengetahuan penulis, Oleh karena itu  penulis sangat
mengharapkan kritik maupun saran dari pembaca yang membangun agar penulis dapat
memperbaiki kesalahan yang ada didalam makalah ini. Akhir kata penulis berharap semoga
makalah yang telah penulis susun dengan maksimal dapat bermanfaat bagi pembaca maupun
masyarakat.

Pinrang, 9 April 2020

Fitri Fajar Milenia

ii
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL.......................................................................................................................i

KATAPENGANTAR ....................................................................................................................ii

DAFTAR ISI................................................................................................................................. iii

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar belakang...................................................................................................................1

B. Perumusan Masalah...........................................................................................................1

C. Tujuan................................................................................................................................2

BAB II PEMBAHASAN

A. Definisi Bangsa……………………................................................................................3
B. Definisi Negara…………………………………………………………………………3
C. Teori terbentuk Negara…………………………………………………………………4
D. Unsur Negara…………………………………………………………………………...6
E. Bentuk Negara………………………………………………………………………….8
F. Hak dan kewajiban warga Negara……………………………………………………..10
G. Pengertian Warga Negara……………………………………………………………...11
H. Penghuni Negara……………………………………………………………………….11
I. Pengertian Kewarganegaraan…………………………………………………………..12
J. Pengertian Warga Negara Indonesia dan Kewarganegaraan Indonesia…………….. ...12
K. Peran warga Negara……………………………………………………………………12
L. Hak dan Kewajiban Warga Negara Indonesia dan Hak dan Kewajiban Negara………13

BAB III PENUTUP

A. Kesimpulan .......................................................................................................................10

B. DAFTAR PUSTAKA .......................................................................................................11

iii
BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Sebagai makhluk sosial, setiap manusia mempunyai kecenderungan untuk hidup


bersama dan berkelompok dengan sesamanya, serta mendiami suatu daerah tertentu.
Sekelompok manusia yang hidup bersama disebut masyarakat. Masyarakat-masyarakat
yang mempunyai perbedaan dalam hal ras, suku, watak dan agama akan berkumpul
bersama dalam suatu tempat akan membentuk suatu bangsa.
Tempat ini dari suatu bangsa itu tinggal disebut Negara. Dalam Negara itu juga,
perilaku suatu bangsa harus diatur atau dalam hal ini bangsa harus tunduk pada aturan
yang berlaku di negara yang ditempatinya.
Seperti penjelasan diatas, sebuah bangsa terdiri dari beragam masyarakat. Karena
perbedaan ini pula, tidak jarang terjadi konflik yang memicu perpecahan antar
masyarakat dalam bangsaa pada suatu Negara.

B. Rumusan Masalah
Rumusan masalah pada makalah ditujukan untuk meluruskan permasalahan yang
akan dibahas pada pembahasan dalam makalah. Adapun rumusan masalah yang akan
dibahas dalam makalah , sebagai berikut :
a. Apa definisi dari bangsa ?
b. Apa definisi dari negara ?
c. Apa saja teori – teori terbentuknya negara ?
d. Apa saja unsur – unsur negara ?
e. Apa bentuk – bentuk negara ?
f. Apa hak dan kewajiban warga negara ?
g. Apa pengertian warga negara ?
h. Bagaiamana penghuni negara ?
i. Apa pengertian Kewarganegaraan ?
j. Apa pengertian warga negara dan kewarganegaraan Indonesia ?

1
k. Apa saja peran warga negara ?
l. Apa pasal mengenai hak dan kewajiban warga Negara Indonesia dan
warga Negara  ?
C. Tujuan
Tujuannya agar kita sebagai makhluk sosial mengerti dan dapat memahami apa
arti dari sebuah bangsa, Negara, warga negara, kewarganegaraan, serta hak dan
kewajiban warga Negara Indonesia.

2
BAB II

PEMBAHASAN

A. Definisi Bangsa
Bangsa adalah kumpulan manusia yang biasa terikat karena kesatuan bahasa dan
wilayah tertentu di muka bumi. Dalam bahasa inggirs, bangsa berasal dari kata nation.
Nation yang berarti bangsa, wangsa atau trah (jawa). Bangsa Indonesia adalah
sekelompok manusia yang menempati kepulauan Nusantara, memiliki kesamaan watak,
cita-cita moral, dan cita-cita hukum yang terikat menjadi satu karena keinginan dan
pengalaman sejarah. Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), Pengertian bangsa adalah
orang yang bersamaan asal keturunan, adat, bahasa, dan sejarah, serta berpemerintahan
sendiri.  
Menurut Otto bauer (German) bangsa adalah suatu persatuan karakter atau
perangai yang timbul karena persamaan nasib. Sedangkan menurut Ernest Renant (filsuf
Perancis), bangsa adalah sekelompok manusia yang memiliki kehendak bersatu sehingga
merasa dirinya adalah satu.

B. Devinisi Negara
Negara adalah suatu organisasi dari sekelompok atau beberapa kelompok manusia
yg bersama-sama mendiami satu wilayah tertentu dan mengakui adanya satu
pemerintahan yg mengurus tata tertib serta keselamatan sekelompok atau beberapa
kelompok manusia.
Berikut merupakan devinisi dari beberapa ahli:
1. Menurut John Locke(1632-1704) dan Rousseau(1712-1778), negara adalah suatu
badan atau organisasi hasil dari pada perjanjian masyarakat.
2. Menurut Mac Iver, suatu negara harus mempunyai tiga unsur pokok, yaitu wilayah,
rakyat dan pemerintahan.
3. Menurut Max Weber, negara adalah suatu masyarakat yang mempunyai monopoli
dalam penggunaan kekerasan fisik secara sah dalam suatu wilayah.

3
C. Teori Terbentuk Negara
Teori terbentuknya negara dibagi menjadi tiga, yaitu:
1. Teori Hukum Alam
Teori pembentukan negara ini juga didasari atas kecenderungan manusia
untuk selalu bersosial, berkumul dan saling berhubungan untuk mencapai
kebutuhan hidupnya.
Para penganut teori hukum alam menganggap adanya hukum yang berlaku
abadi dan universal (tidak berubah, berlaku di setiap waktu dan tempat). Hukum
alam bukan buatan negara, melainkan hukum yang berlaku menurut kehendak
alam.
      Menurut Plato, asal mula terjadinya negara adalah karena:
- Adanya keinginan dan kebutuhan manusia yang beraneka ragam sehingga
menyebabkan mereka harus bekerja sama untuk memenuhi kebutuhan hidup;
- Manusia tidak dapat memenuhi kebutuhannya sendiri tanpa berhubungan
dengan manusia lain dan harus menghasilkan segala sesuatu yang bisa
melebihi kebutuhannya sendiri untuk dipertukarkan;
- Mereka saling menukarkan hasil karya satu sama lain dan kemudian
bergabung dengan sesamanya membentuk desa;
- Hubungan kerja sama antardesa lambat laun menimbulkan masyarakat
(negara kota).
Aristoteles meneruskan pandangan Plato tentang asal mula terjadinya negara.
Menurutnya, berdasarkan kodratnya manusia harus berhubungan dengan manusia
lain dalam mempertahankan keberadaannya dan memenuhi kebutuhan hidupnya.
Hubungan itu pada awalnya terjadi di dalam keluarga, kemudian berkembang
menjadi suatu kelompok yang agak besar. Kelompok-kelompok yang terbentuk
dari keluarga-keluarga itu kemudian bergabung dan membentuk desa. Dan kerja
sama antardesa melahirkan negara kecil (negara kota).
2. Teori Ketuhanan
Timbulnya negara itu adalah atas kehendak Tuhan. Segala sesuatu tidak akan
terjadi tanpa kehendak-Nya. Friederich Julius Stahl (1802-1861) menyatakan
bahwa negara tumbuh secara berangsur-angsur melalui proses evolusi, mulai dari

4
keluarga, menjadi bangsa dan kemudian menjadi negara. “Negara bukan tumbuh
disebabkan berkumpulnya kekuatan dari luar, melainkan karena perkembangan
dari dalam. Ia tidak tumbuh disebabkan kehendak manusia, melainkan kehendak
Tuhan,” katanya.
Demikian pada umumnya negara mengakui bahwa selain merupakan hasil
perjuangan atau revolusi, terbentuknya negara adalah karunia atau kehendak
Tuhan. Ciri negara yang menganut teori Ketuhanan dapat dilihat pada UUD
berbagai negara yang antara lain mencantumkan frasa: “Berkat rahmat Tuhan …”
atau “By the grace of God”.
3. Teori Perjanjian
Teori ini disusun berdasarkan anggapan bahwa sebelum ada negara,
manusia hidup sendiri-sendiri dan berpindah-pindah. Pada waktu itu belum ada
masyarakat dan peraturan yang mengaturnya sehingga kekacauan mudah terjadi
di mana pun dan kapan pun. Maka, dibuatlah perjanjian masyarakat (contract
social). Perjanjian antarkelompok manusia yang melahirkan negara dan perjanjian
itu sendiri disebut pactum unionis.
Teori ini lahir oleh pemikir – pemikir Eropa yaitu: John Locke, J.J.
Rouseau. John Locke menyusun teori Perjanjian Masyarakat dalam bukunya Two
Treaties on Civil Government bersamaan dengan tumbuh kembangnya golongan
menengah yang menghendaki perlinsungan penguasa atas diri dan
kepentingannya. Hak yang tidak diserahkan itu adalah hak azasi manusia yang
terdiri: hak hidup, hak kebebasan dan hak milik. Hak hak itu harus dijamin raja
dalam UU Negara.
J.J. Rousseau dalam bukunya Du Contract Social berpendapat bahwa
setelah menerima mandar dari rakyat, penguasa mengembalikan hak-hak rakyar
dalam bentuk hak warga Negara (Civil Rights). Ia juga menyatakan bahwa
Negara yang terbentuk oleh Perjanjian Masyarakat harus menjamin kebebasan
dan persamaan. Penguasa sekedar wakil rakyat, dibentuk berdasarkan kehendak
rakyat.
Penganut teori Perjanjian Masyarakat antara lain: Grotius (1583 – 1645),
John Locke (1632-1704), Immanuel Kant (1724 – 1804), Thomas Hobbes (1588 –

5
1679), J.J. Rousseau ( 1712 – 1778). Ketika menyusun teorinya itu, Thomas
Hobbes berpihak kepada Raja Charles I yang sedang berseteru dengan Parlemen.
Teorinya itu kemudian digunakan untuk memperkuat kedudukan raja. Maka ia
hanya mengakui pactum subiectionis, yaitu hak yang sudah diserahkan itu tak
dapat diminta kembali.

D. Unsur Negara
Berdirinya suatu negara harus memenuhi unsur kostitutif dan deklaratif, dan unsur
konstitutif adalah merupakan syarat mutlak untuk membentuk atau berdirinya suatu
negara. Sedangkan unsur deklaratif adalah unsur syarat tambahan atau pelengkap  yaitu
adanya pengakuan kedaulatan dari negara lain.
1. Konstitutif
Terbentuknya suatu negara harus memenuhi tiga syarat mutlak dibawah ini
yang merupakan unsur konstitutif suatu negara.
a. Wilayah
Suatu yang disebut dengan negara harus memiliki unsur ini, yaitu
wilayah. Wilayah adalah seluruh tempat baik berupa daratan, lautan, dan juga
udara yang ada diatasnya yang memiliki batas-batas tertentu. Suatu negara batas-
batas wilayahnya dapat ditentukan dengan cara :
- Yang pertama adalah batas alam, batas wilayah suatu negara yang berupa
alam adalah danau, gunung, sungai, selat, laut.
- buatan, batas wilayah suatu negara yang berupa batas buatan adalah
tembok/pagar, jalan raya. Sebagai contohnya adalah tembok cina.
- Batas astronomi, berbeda dengan batas alam dan batas buatan, batas
astronomi ini berupa garis lintang dan garis bujur. Sebagai contoh batas
astronomi negara kita "Indonesia" yaitu 6 derajat LU - 11 derajat LS dan
95 derajat - 141 derajat BT.
- Batas perjanjian, batas wilayah ini dapat berupa konvensi, traktat,
misalnya konvensi hukum laut internasionel.
b. Rakyat atau Penduduk

6
Unsur unsur terbentuknya suatu negara yang ke dua adalah rakyat atau
penduduk. Pengertian rakyat yang merupakan unsur unsur negara adalah
kumpulan orang yang distukan oleh rasa persamaan yang secara bersama-sama
berada/mendiami di suatu wilayah tertentu.
Sedangkan pengertian penduduk adalah semua orang yang berkedudukan,
bertempat tinggal dalam wilayah suatu negara. Orang yang berada dalam wilayah
suatu negara hanya sementara (tidak menetap) maka disebut dengan bukan
penduduk. Contoh orang yang bukan penduduk seperti wisatawan asing, tamu
negara,. Penduduk terdiri dari warga negara dan bukan warga negara.
Pengertian warga negara adalah penduduk yang memiliki ikatan hukum
dengan suatu negara. Warga negara terdiri dari warga negara asli dan warga
negara keturunan asing.
Berbeda dengan warga negara, kalau pengertian dari bukan warga negara
adalah seseorang yang tidak memiliki ikatan hukum dengan negara tersebut,
disebut juga dengan warga negara asing (WNA).
c. Pemerintah yang berdaulat
Pemerintah mempunyai peranan penting dalam kehidupan negara, karena
merekalah yang berwewenang untuk memutuskan dan melaksanakan aspirasi-
aspirasi rakyat yaang dituangkan dalam peraturan undang-undang. Pemerintah
harus mempunyai kedaulatan atau kekuasaan tertinggi untuk mengamankan,
mempertahankan, menertibkan, dan melancarkan pemerintahan negara.
 Gunadi S. Dalam bukunya "Ilmu Negara" menyebutkan dua pengertian
pemerintah, yaitu dalam pengertian sempit dan luas. Dalam arti sempit
pemerintah yang dimaksud hanyalah pelaksana perundang-undangan (ekekutif).
Pemerintah dalam arti luas adalah keseluruhan badan pengurus negara yang
meliputi, eksekutif, legislatif dan yudikatif.
Syarat mutlak terbentuknya suatu negara yang merupakan unsur negara
yang ketiga adalah pemerintah yang berdaulat. Pemerintah yang berdaulat ini
memiliki pengertian yaitu suatu pemerintah yang memiliki suatu
kedaulatan/kekuasaan tertinggi untuk mengamankan, mempertahankan, mengatur,
dan melancarkan tata cara penyelenggaraan pemerintahan negara-negara secara

7
penuh, yang mana kedaulatan ini ada dua macam yaitu kedaulatan ke dalam dan
kedaulan ke luar. Pengertian pemerintah dapat dibedakan menjadi dua macam.
Dalam arti luas pengertian pemerintah yaitu meliputi seluruh lembaga-lembaga
negara dan kekuasaan yang ada yaitu legislatif, eksekutif dan yudikatif.
Sementara dalam arti yang sempit pengertian pemerintah adalah meliputi
kekuasaan eksekutifnya saja, baik di tingkat daerah maupun pusat. Yang
merupakan pemerintah daerah seperti Kepala Daerah, Wakil Kepala Daerah dan
Perangkat Daerah. Sedangkan yang termasuk pemerintah pusat adalah Presiden,
Wakil Presiden dan Para Mentri (kabinet).
Ketiga unsur-unsur negara diatas merupakan unsur yang mutlak harus ada
pada suatu negara atau disebut dengan unsur konstitutif.
2. Deklaratif
Unsur deklaratif atau pengakuan dari negara lain ini diperlukan untuk
menjamin berlangsungkan kerjasama internasional dengan negara lain, ada dua jenis
pengakuan dari negara lain yang ada yaitu Pengakuan secara de facto, yang
mempunyai arti pengakuan dari negara lain yang berdasarkan pada fakta berdirinya
suatu negara telah memenuhi persyaratan. Pengakuan secara de jure, yang memiliki
artik sebagai pengakuan secara yuridis formal berdasarkan hukum internasional.
Pengakuan de facto biasanya merupakan awal dari pengakuan dari negara
lain secara de jure. Sebagai contohnya  Negara Inggris mengakui pemerintah Uni
Soviet secara de facto dan de yure tidak bersamaan, secara de facto pada tanggal 16
Maret 1921 dan secara de yure baru tanggal 1 Februari 1924.

E. Bentuk Negara
1. Negara Kesatuan
Negara kesatuan adalah bentuk negara tunggal yang didalamnya hanya terdapat
satu negara atau tidak ada negara lagi di dalamnya.
Ciri-ciri negara kesatuan:
a. Mempunyai satu pemerintahan pusat yang memegang seluruh kekuasaan pemerintah.
b. Hanya terdapat satu konstitusi (UUD), satu kepala negara, satu parlemen, dan dewan
menteri.

8
c. Hanya pemerintah pusat yang boleh menarik pajak.
d.   Tidak ada badan-badan lain diluar pemerintahan yang berdaulat.
e. Adanya supremasi parlemen pusat.
f. Dalam pendidikan, hanya terdapat satu kurikulum.
g. Kedaulatan negara meliputi kedaulatan ke dalam dan kedaulatan ke luar yang
ditandatangani oleh pemerintah pusat.
·                          
Jenis negara kesatuan ada 2, yaitu:
- Sentralisasi, yaitu seluruh persoalan di setiap daerah diatur dan diurus secara
langsung oleh pemerintah pusat, pemerintah daerah hanya melaksanakan perintah.
- Desentralisasi. yaitu setiap daerah diberi kekuasaan untuk mengatur rumah
tangganya sendiri. Dalam bentuk negara ini, terdapat parlemen di setiap daerah.
Tetapi tetap pemerintah pusat yang memegang kekuasaan tertinggi. Contoh
negara kesatuan yaitu Indonesia, Belanda, Jepang, Filipina, Italia, dan Perancis.

2. Negara Serikat
Negara serikat adalah suatu negara yang terdiri dari beberapa negara bagian
dimana mempunyai satu buah pemerintah federasi yang bertugas mengendalikan
kedaulatan negara tersebut.
Negara bagian tersebut tidak memegang kedaulatan negara, karena yang
memegang kedaulatan adalah pemerintah federal. Negara bagian tetap mempunyai
kekuasaan asli karena negara bagian berhubungan langsung dengan rakyatnya.
Sedangkan kekuasaan yang diserahkan oleh negara bagian kepada negara serikat
adalah hal yang berkaitan dengan hubungan luar negeri, pertahanan negara, keuangan
dan urusan pos, kekuasaan ini yang didelegasikan (delegated powes). Penyerahan
kekuasaan dari negara bagian pada negara serikat disebut dengan negara limitatif
yang berarti sebuah demi sebuah. Hanya kekuasaan yang disebut oleh negara bagian
saja yang menjadi kekuasaan negara serikat.
                        Berikut adalah ciri-ciri negara serikat:
a. Tiap negara bagian berstatus tidak berdaulat, namun kekuasaan asli tetap ada
di negara bagian.

9
b. Hubungan antara pemerintah federal (pusat) dengan rakyat diatur melalui
negara bagian.
c. Pemerintah pusat memperoleh kedaulatan dari negara-negara bagian untuk
urusan ke luar dan sebagian ke dalam.
d. Setiap negara bagian berwenang membuat undang-undang, parlemen, kabinet,
dan bahkan konstitusi sendiri selama tidak bertentangan dengan konstitusi
pemerintahan pusat.
e. Tiap negara bagian berstatus tidak berdaulatan, namun kekuasaan asli tetap
pada negara bagian
Kepala negara mempunyai hak veto (pembatalan keputusan) yang
diajukan oleh parlemen (senat dan kongres)
Contoh Negara Serikat (federal) yaitu Amerika Serikat, Australia, Jerman,
India, Malaysia, Swiss, dan Jerman.

F. Hak dan Kewajiban Warga Negara


Hak asasi merupakan hak dasar yang melekat secara kodrati pada diri manusia
dengan sifatnya yang universal dan abadi. Oleh karena itu, hak asasi harus dilindungi,
dihormati, dipertahankan, tidak boleh diabaikan, tidak boleh dikurangi, dan dirampas
oleh siapa pun. Hak asasi manusia perlu mendapat jaminan atas perlindungannya oleh
negara melalui pernyataan tertulis yang harus dimuat dalam UUD negara. Berkaitan
dengan hal tersebut, sesuai dengan Pasal 1 ayat (1) UU No. 39 Tahun 1999 tentang HAM
dinyatakan bahwa negara, hukum, dan pemerintah serta setiap orang wajib menghormati,
menjunjung tinggi, dan melindungi hak asasi manusia.
            Contoh hak warga negara :
a. Berhak mendapat perlindungan hukum (pasal 27 ayat (1))
b. Berhak mendapakan pekerjaan dan penghidupan yang layak. (pasal 27 ayat 2).
c. Berhak mendapatkan kedudukan yang sama di mata hukum dan dalam pemerintahan.
(pasal 28D ayat (1))
d. Bebas untuk memilih, memeluk dan menjalankan agama yang dipercayai. (pasal 29
ayat (2))
e. Berhak memperleh pendidikan dan pengajaran.

10
f. Memiliki hak yang sama dalam kemerdekaan berserikat, berkumpul dan
mengeluarkan pendapat secara lisan dantulisan sesuai undang-undang yang berlaku.
(pasal 28).
Contoh dari kewajiban adalah :
a. Sebagai warga negara yang baik kita wajib membina dan melaksanakan hak dan
kewajiban kita dengan tertib. Hak dan kewajiban warga negara diatur dalam UUD
1945 yang meliputi.
b. Melaksanakan tata tertib di sekolah, membayar SPP atau melaksanakan tugas yang
diberikan guru dengan sebaik-baiknya dan sebagainya.

G. Pengertian Warga Negara


Warganegara adalah orang-orang yang menurut hukum atau secara resmi
merupakan anggota resmi dari suatu Negara tertentu,atau dengan kata lain warganegara
adalah warga suatu Negara yang ditetapkan berdasarkan peraturan perundang-undangan.

H. Penghuni Negara
Rakyat suatu negara dibedakan antara penduduk dan bukan penduduk. Penduduk
adalah, semua orang yang berdomisili di dalam wilayah suatu negara (menetap) untuk
jangka waktu lama. Di Indonesia Penduduk yang memiliki status kewarganegaraan
disebut WNI ; penduduk yang bukan warga negara, disebut orang asing (WNA). Bukan
penduduk, adalah mereka yang berada didalam wilayah suatu negara hanya untuk
sementara waktu (tidak menetap). Contoh para turis mancanegara.
Berdasarkan hubungannnya dengan pemerintah negaranya rakyat dapat dibedakan
antara, warga negara dan bukan warga negara.
a. Warga negara, adalah mereka yang berdasarkan hukum tertentu merupakan anggota
dari suatu negara, dengan status kewarganegaraan warga negara asli atau warga
negara keturunan asing. UU yang mengatur kewarganegaraan Indonesia yang
sekarang berlaku adalh, UU No. 12 tahun 2006.
b. Bukan warga negara (orang asing), adalah mereka yang berada di suatu negara tetapi
secara hukum tidak menjadi anggota negara yang bersangkutan, namun tunduk pada
pemerintah dimana mereka berada.

11
I. Pengertian Kewarganegaraan
Kewarganegaraan memiliki kesamaan dengan kebangsaan. Namun dapat
dibedakan antara keduanya dalam hal hak-hak untuk aktif dalam dunia politik. Seseorang
mungkin saja bisa memperoleh kebangsaan tanpa menjadi warga negara. Seperti
misalnya secara hukum merupakan subyek suatu negara serta berhak mendapatkan
perlindungan namun tidak memiliki hak dalam partisipasi politik. Bisa juga seseorang
mempunyai hak politik namun tanpa menjadi suatu anggota bangsa dari negara tersebut.

J. Pengertian Warga Negara Indonesia dan Kewarganegaraan Indonesia


Seorang Warga Negara Indonesia (WNI) ialah orang yang sudah diakui oleh
Undang-Undang sebagai seorang warga negara Republik Indonesia. Kepada orang
tersebut akan diberikan Kartu Tanda Penduduk (KTP), berdasarkan tempat ia terdaftar
sebagai seorang penduduk / warga negara. Kepada orang tersebut akan diberikan sebuah
nomor identitas yaitu Nomor Induk Kependudukan (NIK) apabila dia telah menginjak
usia 17 tahun dan mencatatkan diri di kantor pemerintahan.
Pengertian kewarganegaraan adalah suatu hal yang berhubungan dengan warga
negara serta keanggotaan sebagai warga negara. Seorang warga negara memiliki hak
untuk mempunyai paspor dari negara yang dianggotainya. Kewarganegaraan adalah
bagian dari konsep  kewargaan. Warga suatu kota atau kabupaten dapat disebut sebagai
warga kota atau warga kabupaten, karena keduanya adalah satuan politik. Dalam otonomi
daerah, kewargaan ini menjadi sebuah hal yang penting, hal ini karena masing-masing
dari satuan politik tersebut akan memberikan hak (biasanya sosial) yang berbeda-beda
bagi setiap warganya.

K. Peran Warga Negara


Dengan memiliki status sebagai warga negara , maka orang memiliki hubungan
hukum dengan negara. Hubungan itu berwujud status, peran, hak dan kewajiban secara
timbal balik. Sebagai warga negara maka ia memiliki hubungan timbal balik yang
sederajat dengan negaranya. Secara teori, status warga negara meliputi status pasif, aktif,
negatif dan positif. Peran (role) warga negara juga meliputi peran yang pasif, aktif,
negatif dan positif (Cholisin, 2000).

12
Peran warganegara:\
1. Peran pasif adalah kepatuhan warga negara terhadap peraturan perundang-undangan
yang berlaku.
2. Peran aktif merupakan aktivitas warga negara untuk terlibat (berpartisipasi) serta
ambil bagian dalam kehidupan bernegara, terutama dalam mempengaruhi keputusan
publik.
3. Peran positif merupakan aktivitas warga negara untuk meminta pelayanan dari negara
untuk memenuhi kebutuhan hidup.
4. Peran negatif merupakan aktivitas warga negara untuk menolak campur tangan
negara dalam persoalan pribadi.

L. Hak dan Kewajiban Warga Negara Indonesia dan Hak dan Kewajiban Negara
Menurut Prof. Dr. Notonagoro: Hak adalah kuasa untuk menerima atau
melakukan suatu yang semestinya diterima atau dilakukan melulu oleh pihak tertentu dan
tidak dapat oleh pihak lain manapun juga yang pada prinsipnya dapat dituntut secara
paksa olehnya.
Sebagaimana telah ditetapkan dalam UUD 1945 pada pasal 28, yang menetapkan
bahwa hak warga negara dan penduduk untuk berserikat dan berkumpul, mengeluarkan
pikiran dengan lisan maupun tulisan, dan sebagainya, syarat-syarat akan diatur dalam
undang-undang. Pasal ini mencerminkan bahwa negara Indonesia bersifat demokrasi.
Pada para pejabat dan pemerintah untuk bersiap-siap hidup setara dengan kita. Harus
menjunjung bangsa Indonesia ini kepada kehidupan yang lebih baik dan maju. Yaitu
dengan menjalankan hak-hak dan kewajiban dengan seimbang. Dengan memperhatikan
rakyat-rakyat kecil yang selama ini kurang mendapat kepedulian dan tidak mendapatkan
hak-haknya.
1. Hak dan Kewajiban Warga Negara:
a. Wujud Hubungan Warga Negara dengan Negara Wujud hubungan warga negara dan
negara pada umumnya berupa peranan (role).
b. Hak dan Kewajiban Warga Negara Indonesia Hak kewajiban warga negara Indonesia
tercantum dalam pasal 27 sampai dengan pasal 34 UUD 1945.
Hak Warga Negara Indonesia :

13
- Hak atas pekerjaan dan penghidupan yang layak : “Tiap warga negara berhak atas
pekerjaan dan penghidupan yang layak bagi kemanusiaan” (pasal 27 ayat 2).
- Hak untuk hidup dan mempertahankan kehidupan: “setiap orang berhak untuk hidup
serta berhak mempertahankan hidup dan kehidupannya.”(pasal 28A).
- Hak untuk membentuk keluarga dan melanjutkan keturunan melalui perkawinan yang
sah (pasal 28B ayat 1).
- Hak atas kelangsungan hidup. “Setiap anak berhak atas kelangsungan hidup, tumbuh,
dan Berkembang”
- Hak untuk mengembangkan diri dan melalui pemenuhan kebutuhan dasarnya dan
berhak mendapat pendidikan, ilmu pengetahuan dan teknologi, seni dan budaya demi
meningkatkan kualitas hidupnya demi kesejahteraan hidup manusia. (pasal 28C ayat
1)
- Hak untuk memajukan dirinya dalam memperjuangkan haknya secara kolektif untuk
membangun masyarakat, bangsa, dan negaranya. (pasal 28C ayat 2).
- Hak atas pengakuan, jaminan, perlindungan, dan kepastian hukum yang adil serta
perlakuan yang sama di depan hukum.(pasal 28D ayat 1).
- Hak untuk mempunyai hak milik pribadi Hak untuk hidup, hak untuk tidak disiksa,
hak kemerdekaan pikiran dan hati nurani,hak beragama, hak untuk tidak diperbudak,
- Hak untuk diakui sebagai pribadi di hadapan hukum, dan hak untuk tidak dituntut atas
dasar hukum yang berlaku surut adalah hak asasi manusia yang tidak dapat dikurangi
dalam keadaan apapun. (pasal 28I ayat 1).
Kewajiban Warga Negara Indonesia  :
- Wajib menaati hukum dan pemerintahan. Pasal 27 ayat (1) UUD 1945 berbunyi:
segala warga negara bersamaan kedudukannya di dalam hukum dan pemerintahan
dan wajib menjunjung hukum dan pemerintahan itu dengan tidak ada kecualinya.
- Wajib ikut serta dalam upaya pembelaan negara. Pasal 27 ayat (3) UUD 1945
menyatakan  : setiap warga negara berhak dan wajib ikut serta dalam upaya
pembelaan negara”.
- Wajib menghormati hak asasi manusia orang lain. Pasal 28J ayat 1 mengatakan :
“Setiap orang wajib menghormati hak asai manusia orang lain”

14
- Wajib tunduk kepada pembatasan yang ditetapkan dengan undang-undang. Pasal 28J
ayat 2 menyatakan : “Dalam menjalankan hak dan kebebasannya,setiap orang wajib
tunduk kepada pembatasan yang ditetapkan dengan undang-undang dengan maksud
untuk menjamin pengakuan serta penghormatan atas hak kebebasan orang lain dan
untuk memenuhi tuntutan yang adil sesuai dengan pertimbangan moral, nilai-nilai
agama, keamanan, dan ketertiban umum dalam suatu masyarakat demokratis.”
- Wajib ikut serta dalam usaha pertahanan dan keamanan negara. Pasal 30 ayat (1)
UUD 1945. menyatakan: “tiap-tiap warga negara berhak dan wajib ikut serta dalam
usaha pertahanan dan keamanan negara.”
Hak dan Kewajiban telah dicantumkan dalam UUD 1945 pasal 26, 27, 28, dan 30, yaitu :
- Pasal 26, ayat (1), yang menjadi warga negara adalah orang-orang bangsa Indonesia
asli dan orang-orang bangsa lain yang disahkan dengan undang-undang sebagai
warga negara. Dan pada ayat (2), syarat-syarat mengenai kewarganegaraan ditetapkan
dengan undang-undang.
- Pasal 27, ayat (1), segala warga negara bersamaan dengan kedudukannya di dalam
hukum dan pemerintahannya, wajib menjunjung hukum dan pemerintahan itu. Pada
ayat (2), taip-tiap warga negara berhak atas pekerjaan dan penghidupan yang layak
bagi kemanusiaan.
- Pasal 28, kemerdekaan berserikat dan berkumpul, mengeluarkan pikiran dengan lisan,
dan sebagainya ditetapkan dengan undang-undang.
- Pasal 30, ayat (1), hak dan kewajiban warga negara untuk ikut serta dalam pembelaan
negara. Dan ayat (2) menyatakan pengaturan lebih lanjut diatur dengan undang-
undang.

15
BAB III

PENUTUP

Kesimpulan
Suatu Negara akan maju atau terbelakang tergantung dari Warga Negaranya karena
Negara adalah sekelompok orang yang telah lama mendiami suatu tempat tertentu, jadi dalam
suatu Negara Hukum harus bersikap tegas karena tanpa adanya ketegasan Hukum terhadap
Warga Negara maka Warga Negara tidak akan pernah sadar bahwa hidup mereka tergantung
pada Negara, bila suatu Negara maju maka Warga Negaranya akan aman, tenteram dan sejahtera
begitu juga sebaliknya.
HAM / Hak Asasi Manusia adalah hak yang melekat pada diri setiap manusia sejak awal
dilahirkan yang berlaku seumur hidup dan tidak dapat diganggu gugat siapa pun. Sebagai warga
negara yang baik kita mesti menjunjung tinggi nilai hak asasi manusia tanpa membeda-bedakan
status, golongan, keturunan, jabatan, dan lain sebagainya.

16
DAFTAR PUSTAKA

https://www.kompas.com/skola/read/2020/04/03/170000469/hak-dan-
kewajiban-warga-negara-indonesia

https://mkri.id/index.php?page=web.Berita&id=11732

https://slideplayer.info/slide/11906809/

https://cerdika.com/hak-dan-kewajiban-warga-negara/

http://adeenjoy1.blogspot.com/

http://mariefwicaksono.blogspot.com/2015/04/pengertian-bangsa-negara-
hak-dan.html

https://belajargiat.id/hak-kewajiban-wn/

17

Anda mungkin juga menyukai