DOSEN PEMBIMBING
Bapak R. Iwan Siswanto
di susun oleh :
Muhammad Miftah Hazim (4301118123)
Kata Pengantar
Alhamdulillah penulis ucapkan kehadirat Allah SWT, karena atas rahmat, taufik dan
hidayah-Nya sehingga penulisan makalah tentang bangsa dan negara dapat terselesaikan
tepat pada waktunya.
Penulis menyadari bahwa penulisan laporan ini masih jauh dari sempurna. Oleh karena itu,
kritik dan saran sangat penulis harapkan. Dan semoga laporan ini dapat bermanfaat bagi
pembaca.
i
Daftar Isi
ii
Makalah Bangsa dan Negara
Bab I Pendahuluan
A. Latar Belakang
Bangsa adalah sekelompok orang yang memiliki kehendak untuk bersatu yang
memiliki persatuan senasib dan tinggal di wilayah tertentu, beberapa budaya yang sama,
mitos leluhur bersama.
Negara berasal dari kata state (Inggris), Staat (Belanda, Jerman), E`tat (Prancis), Status,
Statum (Latin) yang berarti meletakkan dalam keadaan berdiri, menempatkan, atau
membuat berdiri.Kata Negara yang dipakai di Indonesia berasal dari bahasa Sansekerta
yanitu Negara atau nagari yang artinya wilayah, kota, atau penguasa.
Perkataan “konstitusi” berasal dari bahasa Perancis Constituer dan Constitution,
kata pertama berarti membentuk, mendirikan atau menyusun, dan kata kedua berarti
susunan atau pranata (masyarakat).Dengan demikian konstitusi memiliki arti; permulaan
dari segala peraturan mengenai suatu Negara. Pada umumnya langkah awal untuk
mempelajari hukum tata negara dari suatu negara dimulai dari konstitusi negara
bersangkutan. Mempelajari konstitusi berarti juga mempelajari hukum tata negara dari
suatu negara, sehingga hukum tata negara disebut juga dengan constitutional law. Istilah
Constitutional Law di Inggris menunjukkan arti yang sama dengan hukum tata negara.
Penggunaan istilah Constitutional Law didasarkan atas alasan bahwa dalam hukum tata
Negara unsur konstitusi lebih menonjol.
Dengan demikian suatu konstitusi memuat aturan atau sendi-sendi pokok yang
bersifat fundamental untuk menegakkan bangunan besar yang bernama “Negara”.Karena
sifatnya yang fundamental ini maka aturan ini harus kuat dan tidak boleh mudah
berubah-
ubah. Dengan kata lain aturan fundamental itu harus tahan uji terhadap kemungkinan
untuk diubah-ubah berdasarkan kepentingan jangka pendek yang bersifat sesaat.
Sebagai makhluk social, setiap manusia mempunyai kecenderungan untuk hidup
bersama dan berkelompok dengan sesamanya, serta mendiami suatu daerah tertentu.
Sekelompok manusia yang hidup bersama disebut masyarakat. Masyarakat-masyarakat
yang mempunyai perbedaan dalam hal ras,suku,watak dan agama akan berkumpul
bersama dalam suatu tempat akan membentuk suatu bangsa.
Tempat ini dari suatu bangsa itu tinggal disebut Negara. Dalam Negara itu juga,
perilaku suatu bangsa harus diatur atau dalam hal ini bangsa harus tunduk pada aturan
yang
berlaku di negara yang ditempatinya.
Seperti penjelasan diatas,sebuah bangsa terdiri dari beragam masyarakat. Karena
perbedaan ini pula, tidak jarang terjadi konflik yang memicu perpecahan antar
masyarakat
dalam bangsaa pada suatu Negara.
1
Oleh sebab itu, kami membuat makalah yang berjudul ‘’ BANGSA DAN
NEGARA”. Hal ini dimaksudkan agar kita lebih bias memahami tentang hakikat bangsa
dan Negara.
B. Tujuan Penelitian
Adapun penulisan makalah ini bertujuan untuk
C. Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah yang akan di bahas dalam makalah ini :
2. Makna Negara
Negara adalah suatu organisasi di antara kelompok atau beberapa kelompok
manusia, yang bersama- sama mendiami suatu wilayah tertentu dengan
mengakui
adanya pemerinatahan yang mengurus tata tertib dan keselamatan sekelompok
atau beberapa kelompok manusia tadi. Negara merupakan suatu organisasi yang
dalam wilayah tertentu dapat memaksakan kekuasaan secara sah terhadap semua
golongan kekuasaan lainnya dan dapat menetapkan tujuan- tujuan dari
kehidupan
3
bersama.
3
Istilah Negara dari de staat (Belanda),the state (Inggris), I’ etat (Prancis), Io
stato
(Italia) dan Der staat (Jerman).
Negara dalam arti sempit sama dengan pemerintahan dalam arti luas (lembaga
Legislatif, Eksekutif, Yudikatif) yang merupakan alat untuk mencapai
kepentingan bersama, sedangkan Negara dalam arti luas adalah kesatuan sosial
yang mengatur,memimpin dan mengkoordinasi masyarakat supaya dapat hidup
wajar dan berkembang terus. Dalam mengemban tugasnya, Negara memiliki
aparatur Negara dan wewenangannya.
melalui sejarah lahirnya negara itu. Berdasarkan hal itu, asal mula
terbentuknya
negara antara lain.
4
Kemudian, gabungan desa tersebut dipimpin oleh suatu monarki atau
kerajaan.
Dari kerajaan berubah bentuk menjadi lebih modern lagi yaitu negara.
Itulah
kronologis tentang sejarah terbentuknya negara pada umumnya.
Teori negara menurut beberapa ahli:
a. Secara Faktual
Asal mula terbentuknya negara bisa diketahui dengan cara faktual. Artinya,
asal mula terjadinya negara dianalisis berdasarkan fakta nyata yang bisa
diketahui
melalui sejarah lahirnya negara itu. Berdasarkan hal itu, asal mula
terbentuknya
negara antara lain.
5
(1) Occupatie (pendudukan).
Artinya, suatu daerah bebas diduduki oleh suatu bangsa yang selanjutnya
mendirikan negara di daerah itu. Misalnya, Liberia diduduki oleh budak-
budak Negro serta dimerdekakan pada tahun 1947.
(2) Separatie (pemisahan).
Suatu daerah yang semula termasuk daerah-daerah negara lalu melepaskan diri
serta menyatakan dirinya sebagai suatu negara. Misalnya, Bangladesh
terhadap Pakistan tahun 1971 serta Timor Leste terhadap Indonesia tahun
1999.
Suatu daerah yang tadinya merupakan tanah jajahan dari negara lain lalu
menyatakan kemerdekaannya. Misalnya, Indonesia atas Belanda serta Jepang
pada tanggal 17 Agustus 1945.
(4) Innovation (pembentukan baru).
Munculnya suatu negara baru di atas wilayah suatu negara yang pecah serta
lenyap karena suatu hal. Misalnya, lenyapnya negara Uni Soviet lalu di
negara itu muncul negara baru, seperti Rusia serta Uzbekistan.
(5) Cessie (penyerahan).
Beberapa negara mengadakan fusi (peleburan) serta menjadi satu negara baru.
Misalnya, Jerman Barat serta Jerman Timur bersatu menjadi Jerman pada
tanggal 3 Oktober 1990.
(7) Accesie (penaikan).
Artinya, suatu wilayah terbentuk akibat penaikan lumpur sungai atau timbul
dari dasar laut (delta) lalu wilayah itu dihuni oleh sekelompok orang
sehingga
5
terbentuklah negara. Misalnya, wilayah negara Mesir yang terbentuk dari delta
Sungai Nil.
(8) Anexatie (pencaplokan/penguasaan).
Artinya, suatu negara berdiri di suatu wilayah yang dikuasai (dicaplok) dari
bangsa lain tanpa reaksi berarti. Misalnya, ketika pembentukan negara Israel
pada tahun 1948 wilayahnya banyak mencaplok daerah Palestina, Suriah
serta Mesir.
b. Secara Teoretis
Menganalisis asal mula terbentuknya negara bisa pula dilakukan secara teoretis
(kajian teoretis). Beberapa teori terbentuknya negara antara lain.
(1) Teori Ketuhanan
2. Sifat Monopoli
Sifat negara yang kedua adalah monopoli. Monopoli ini mempunyai arti
bahwa suatu negara juga memiliki kekuasaan/kewenangan yang mutlak untuk
mengatur arah perjuangan ataupun juga menentukan tujuan yang akan dicapai oleh
negara yang bersangkutan. Setiap negara menguasai hal-hal tertentu demi tujuan
negara tanpa adanya saingan. Contohnya: Amerika Serikat yang mendukung Israel,
Inggris memerdekakan negara persemakmurannya (Malaysia, Australia, India).
3. Sifat Totalitas
Sifat negara yang terakhir ini berarti bahwa setiap negara memiliki wewenang
untuk memberlakukan semua peraturan yang telah dibuat oleh negara tersebut dan
diperuntukkan oleh seluruh warga negara tanpa terkecuali atau tanpa adanya
diskriminasi. Contohnya: semua warga negara harus membayar pajak, semua
orang di hadapan hukum ialah sama, semua warga negara wajib untuk melakukan
upaya bela negara, dan lain-lain.
7
C. Unsur-Unsur Bangsa dan Negara
Terdapat 4 unsur yang membentuk suatu negara, dimana unsur terbentuknya
negara dibedakan menjadi 2 macam yaitu unsur konstitutif dan unsur deklaratif. Unsur
konstitutif adalah unsur yang mutlak harus ada di saat negara tersebut didirikan.
Unsur deklaratif adalah unsur yang tidak harus ada di saat Negara tersebut berdiri
tetapi boleh dipenuhi setelah Negara tersebut berdiri.
1. Wilayah atau daerah kekuasaan
Wilayah merupakan daerah yang menjadi kekuasaan negara sekaligus
menjadi tempat tinggal bagi rakyat. Wilayah negara mencakup wilayah darat,
laut, dan udara. Batas wilayah dapat berupa:
(a) Batas alamiah (gunung, hutan, sungai)
(b) Batas buatan (pos penjagaan, kawat berduri, patok, pagar tembok)
(c) Batas secara geografis
(d) Batas perjanjian wilayah.
Warga Negara adalah orang yang menurut hukum menjadi Warga Negara,
yaitu penduduk asli dan WNI keturunan asing. Bukan Warga Negara adalah
orang yang menurut hukum tidak menjadi warga suatu negara atau WNA.
Bukan penduduk adalah mereka yang tinggal di wilayah suatu negara tidak
menetap (tinggal sementara waktu). Contoh: turis yang berlibur di Raja Ampat,
Papua
8
(a) Berdaulat keluar artinya memiliki kedudukan sederajat dengan negara-
negara lain, sehingga bebas dari campur tangan negara lain.
(b) Berdaulat ke dalam artinya berwibawa, berwenang menentukan
dan
menegakkan hukum atas warga dan wilayah negaranya.
4. Pengakuan
Terdapat 2 jenis pengakuan yaitu secara:
(a) De facto adalah pengakuan atas fakta adanya suatu negara telah
terbentuk berdasarkan adanya rakyat, wilayah, dan pemerintahan yang
berdaulat.
(b) De jure adalah pengakuan berdasarkan pernyataan resmi menurut hukum
internasional, sehingga suatu negara mendapatkan hak-hak dan
kewajibannya sebagai anggota keluarga Bangsa-Bangsa di dunia.
9
mendapat kepedulian dan tidak mendapatkan hak-haknya. Adapun hak-hak
warga negara yakni:
(a) Hak atas pekerjaan dan penghidupan yang layak : “Tiap warga negara
berhak atas pekerjaan dan penghidupan yang layak bagi kemanusiaan”
(pasal 27 ayat 2).
(b) Hak untuk hidup dan mempertahankan kehidupan: “setiap orang berhak
untuk hidup serta berhak mempertahankan hidup dan
kehidupannya.”(pasal 28A).
(c) Hak untuk membentuk keluarga dan melanjutkan keturunan melalui
perkawinan yang sah (pasal 28B ayat 1).
(d) Hak atas kelangsungan hidup. “Setiap anak berhak atas kelangsungan
hidup, tumbuh, dan Berkembang”.
(e) Hak untuk mengembangkan diri dan melalui pemenuhan kebutuhan
dasarnya dan berhak mendapatkan pendidikan, ilmu pengetahuan dan
teknologi, seni dan budaya demi meningkatkan kualitas hidupnya demi
kesejahteraan hidup manusia. (pasal 28C ayat 1).
(f) Hak untuk memajukan dirinya dalam memperjuangkan haknya secara
kolektif untuk membangun masyarakat, bangsa, dan negaranya. (pasal
28C ayat 2).
(g) Hak atas pengakuan, jaminan, perlindungan, dan kepastian hukum yang
adil serta
perlakuan yang sama di depan hukum.(pasal 28D ayat 1).
(h) Hak untuk mempunyai hak milik pribadi Hak untuk hidup, hak untuk
tidak disiksa, hak kemerdekaan pikiran dan hati nurani,hak beragama,
hak untuk tidak diperbudak, hak untuk diakui sebagai pribadi di
hadapan hukum, dan hak untuk tidak dituntut atas dasar hukum yang
berlaku surut adalah hak asasi manusia yang tidak dapat dikurangi
dalam keadaan apapun. (pasal 28I ayat 1).
1010
(a) Wajib menaati hukum dan pemerintahan. Pasal 27 ayat (1) UUD 1945
berbunyi : segala warga negara bersamaan kedudukannya di dalam
hukum dan pemerintahan dan wajib menjunjung hukum dan
pemerintahan itu dengan tidak ada kecualinya.
(b) Wajib ikut serta dalam upaya pembelaan negara. Pasal 27 ayat (3) UUD
1945 menyatakan : setiap warga negara berhak dan wajib ikut serta
dalam upaya pembelaan negara”.
(c) Wajib menghormati hak asasi manusia orang lain. Pasal 28J ayat 1
mengatakan : “Setiap orang wajib menghormati hak asasi manusia orang
lain”.
(d) Wajib tunduk kepada pembatasan yang ditetapkan dengan undang-
undang. Pasal 28J ayat 2 menyatakan : “Dalam menjalankan hak dan
kebebasannya,setiap orang wajib tunduk kepada pembatasan yang
ditetapkan dengan undang-undang dengan maksud untuk menjamin
pengakuan serta penghormatan atas hak kebebasan orang lain dan untuk
memenuhi tuntutan yang adil sesuai dengan pertimbangan moral, nilai-
nilai agama, keamanan, dan ketertiban umum dalam suatu masyarakat
demokratis”.Wajib ikut serta dalam usaha pertahanan dan keamanan
negara. Pasal 30 ayat (1) UUD 1945. menyatakan: “Tiap-tiap warga
negara berhak dan wajib ikut serta dalam usaha pertahanan dan keamanan
negara”.
1212
Bab III Penutup
A. Kesimpulan
Dari paparan diatas, maka penulis dapat menyimpulkan bahwa makalah “Elemen
Kenegaraan”, penulis menyimpulkan bahwa negara merupakan hal yang sangat penting
sekaligus fundamental. Berdasarkan uraian pada pembahasan, dapat disimpulkan beberapa
hal sebagai berikut:
B. Saran
Dengan makalah tersebut diharapkan,bagi pembaca atau pendengar dapat
memahami arti penting negara, mencakup seluruh aspek baik unsur, tujuan, dan sifat
negara, sehingga pembaca mampu memposisikan dirinya sebagai salah satu unsur
terbentuknya sebuah Negara. Contohnya, ikut memberikan haknya dengan memberikan
suara saat pemilu berlangsung, mengeluarkan aspirasi atau pendapat melalui forum yang
ada, dan lain sebagainya dan selalu mematuhi dan menjalankan kewajibannya terhadap
negara seperti membayar pajak tepat waktu. Saya menyadari bahwa makalah saya masih
jauh dari kesempurnaan dan banyak terdapat kesalahan baik dari segi penulisan atau
pembahasan. Oleh karena itu, saya mengharapkan adanya kritik dan saran yang bersifat
membangun demi perbaikan makalah ini.
Daftar pustaka
A. reference
Budiyanto, (2000). Dasar-dasar ilmu tata negara untuk SMU. Jakarta : Erlangga