Anda di halaman 1dari 14

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Indonesia merupakan Negara kepulauan.

Ribuan pecahan pulau

membentangi lautan dari sabang sampai merauke. Selain itu, posisi Indonesia yang strategis diapit dua benua yaitu: Benua Asia dan Benua Australia serta diapit dua samudra yaitu: Samudra Pasifik dan Samudra Hindia. Posisi ini menyebabkan Indonesia menjadi jalur transportasi antar Negara di Asia maupun di dunia. Selain aspek geografis, posisi silang Indonesia juga mempengaruhi beberapa aspek-aspek lain, yakni: aspek demografi, ideologi, pilitik, sosial, budaya, ekonomi, pertahanan dan keamanan. Aspek demografi terjadi karena Indonesia berada di antara Negara dengan penduduk jarang di selatan dan penduduk padat di utara. Aspek ideologi meliputi Ideologi Pancasila yang berada diantara liberalisme dan komunisme. Aspek politik menitik beratkan demokrasi Pancasila berada diantara demokrasi liberal dan demokrasi rakyat. Aspek sosial dan budaya meliputi masyarakat Indonesia berada diantara masyarakat individualistis dan masyarakat sosialisme, serta berada diantara budaya timur dan budaya barat. Pada aspek ekonomi, Indonesia berada diantara ekonomi kapitalis dan sosialis. Sedangkan pada aspek pertahanan dan keamanan, Indonesia berada di antara wawasan kekuatan maritime di selatan dan wawasan kekuatan kontinental di utara. Terbukanya sistem perdagangan bebas semakin membuat posisi Indonesia menjadi sangat penting dan menjadi sentral perdagangan. Tentu ini akan menyebabkan arus komunikasi semakin terjalin dengan cepat, terlebih dengan perkembangan zaman.1 Makin kaburnya batas-batas negara (borderless) dan semakin menyatunya dunia, menjadikan saling ketergantungan antarnegara. Keadaan inilah yang disebut dengan globalisasi . Menjadi negara yang berada pada posisi strategis tidak selamanya menimbulkan dampak yang baik, melainkan banyak dampak buruk yang akan membuntuti di belakangnya. Untuk
1

Kompas, 4 November 2011

menanggulangi dampak buruk terhadap aspek-aspek di atas, maka diperlukan suatu langkah agar dapat manjaga keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). Langkah-langkah ini dapat berupa suatu strategi politik untuk mencapai tujuan nasional yang disebut dengan geostrategi Indonesia. 1.2. RUMUSAN MASALAH 1. Apa yang dimaksud dengan Geostrategi? 2. Bagaimana Ketahanan Nasional dalam Geostrategi Nasional? 3. Bagaimana pengaruh Aspek Ketahanan Nasional terhadap kehidupan Berbangsa dan Bernegara? 4. Bagaimana bentuk ancaman terhadap Ketahanan Nasional? 1.3 TUJUAN PENULISAN 1. Mengetahui apa yang dimaksud dengan Geostrategi. 2. Mengetahui bagaimana Ketahanan Nasional dalam Geostrategi Nasional. 3. Mengetahui pengaruh aspek ketahanan Nasional terhadap kehidupan berbangsa dan bernegara. 4. Mengetahui berbagai ancaman terhadap ketahanan Nasional. 1.4 MANFAAT Adapun Manfaat dari pembuatan makalah ini yakni : 1. Bagi Penulis Dalam makalah ini diharapkan dapat menambah wawasan dari penulis mengenai geostrategi Indonesia serta menambah pengalaman dari penulis dalam membuat makalah yang baik dan benar yang sesuai dengan prosedur penulisan makalah yang ada. 2. Bagi Pembaca Pembaca dapat memahami apa yang dimaksud dengan geostrategi Indonesia dan apa saja yang terdapat dalam geostrategi Indonesia.Serta dapat mengaplikasikannya dalam kehidupan sehari-hari.

BAB II PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Geostrategi Geostrategi diartikan sebagai metode atau aturan aturan untuk mewujudkan cita cita dan tujuan melalui proses pembangunan yang memberikan arahan tentang bagaimana membuat strategi pembangunan dan keputusan yang terukur dan terimajinasi guna mewujudkan masa depan yang lebih baik, lebih aman, dan bermatabat. Sir Balford Mackinder ( 1861 1947 ) guru besar geostrategi Universitas London teori yang dikembangkan tentang geostrategi continental ,merupakan teori yang saat ini digunakan oleh negara negara maju maupun negara negra berkembang ( Suradinata, 2005 : 10 ). Bagi bangsa Indonesia geostrategi diartikan sebagai metode untuk mewujudkan cita cita proklamasi, sebagaimana tercantum dalam pembukaan UUD 1945, melalui proses Pembangunan nasional. Karena tujuan itulah maka hal ini sebagai pegangan atau bahkan doktrin pembangunan dan hal ini lazim disebut sebagai suatu ketahanan nasional. Dalam pembukaan UUD 1945 dijelaskan setelah alenia III tentang pernyatan proklamasi ,....... Kemudian daripada itu untuk membentuk suatu Pemerintahan Negara Indonesia yang melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia dan untuk memajukan kesejahteraan umum mencerdaskan kehidupan bangsa.. Pernyataan dalam pembukaan UUD 1945 tersebut sebagai landasan fundamental geostrategi Indonesia. Hal ini sejalan dengan kedudukan pembukaan UUD 1945 dalam negara Indonesia merupakan suatu dasar fundamental negara,atau dalam ilmu hukum disebut sebagai staatsfundamentalnorm atau pokok kaidah negara yang fundamental,yang merupakan sumber hukum dasar negara. Berdasarkan pengertian tersebut maka berkembangnya geostrategi Indonesia sangat terkait erat dengan hakikat terbentuknya bangsa Indonesia yang terbentuk dari berbagai macam etnis,suku,ras,golongan,agama bahkan terletak dalam teritorial yang terpisahkan oleh pulau pulau dan lautan. Selain itu hal itu

terwujud karena adanya proses sejalan,senasib seta tujuan untuk mencapai martabatkehidupan yang lebih baik. Dengan lain perkataan menurut Natonagoro terbentuknya bangsa Indonesia merupakan proses persatuan monopluralis . 2.2 Ketahanan Nasional Sebagai Geostrategi Nasional Ketahanan nasional sebagai istilah sebenarnya belum lama dikenal. Istilah ketahanan nasional mulai dikenal dan dipergunakan pada permulaan tahun 1960 an. Istilah ketahanan nasional untuk pertama kalinya dikemukakan oleh Presiden Pertama Republik Indonesia Soekarno. Kemudian pada tahun 1962 mulai diupayakan secara khusus untuk mengembangkan gagasan ketahanan nasional disekolah staf dan komando Angkatan Darat Bandung (Armawi, 2005: 2). Pengertian pertahanan nasional yakni suatu kondisi dinamis suatu bangsa yang berisi keuletan dan ketangguhan yang mengandung kemampuan mengembangkan kekuatan nasional dalam menghadapi dan mengatasi segala

ancaman,gangguan,hambatan, dan tantangan,baik yang datang dari luar maupun dari dalam negeri,yang langsung maupun yang tidak langsung membahayakan integritas, identitas, kelangsungan hidup bangsa dan negara serta perjuangan dalam mengejar tujuan nasional Indonesia ( Suradinata, 2005: 47 ). Setiap bangsa dalam mempertahankan eksistensinya dan untuk mewujudkan cita cita dan tujuan nasional harus memiliki suatau ketahanan nasional. Dalam hubungan ini cara mengembangkan dan mewujudkan ketahanan nasional,setiap bangsa berbeda- beda,sesuai dengan falsafah,budaya dan pengalaman sejarah masing masing. Oleh karena itu bagi bangsa Indonesia ketahanan nasional dibangun diatas dasar falsafah bangsa dan negara yaitu pancasila. Dalam hubungan dengan realisasi pelaksanaan dan penyelenggaraan negara,maka filsafat pancasila merupakan esensi dari staatsfundamentalnorm atau pokok kaidah negara yang fundamenal. Konsekuensinya pancasila merupakan suatu pangkal tolak derivasi dari seluruh peraturan perundang undangan di Indonesia,termasuk hukum dasar dan seluruh sistem hukum positif lainnya ( Kaelan, 2004 ).Sementara itu dalam hubungannya dengan ketahanan nasional, dalam konsepsi dan seluruh pelaksanaannya harus memiliki landasan yuridis yang jelas. Atas dasar pengertian

inilah maka landasan konstitusional atau landasar yudiris ketahanan nasional Indonesia adalah UUD 1945, yang bersumber pada dasar falsafah Pancasila. 2.2.1 Konsepsi ketahanan nasional Secara konseptual, ketahanan nasional suatu bangsa dilatarbelakangi oleh : Kekuatan apa yang ada pada suatu bangsa dan negara sehingga ia mampu mempertahankan kelangsungan hidupnya. Kekuatan apa yang harus dimiliki oleh suatu bangsa dan negara sehingga ia selalu mampu mempertahankan kelangsungan hidupnya, meskipun mengalami berbagai gangguan, hambatan dan ancaman baik dai dalam maupun luar. Ketahanan atau kemampuan bangsa untuk tetap jaya,mengandung makna keteraturan (regular) dan stabilitas, yang didalamnya terkandung potensi untuk terjadinya perubanhan ( the stability idea of changes) (Usman, 2003:5). Berdasarkan konsep pengertiannya maka yang dimaksud dengan ketahanan adalah suatau ketahanan yang membuat suatu bangsa dan negara dapat bertahan, kuat menghadapi ancaman, gangguan, hambatan dan tantangan. Konsekuensinya suatu ketahanan harus disertai dengan keuletan, yaitu suatu usaha secara terus menerus secara giat dan berkemauan keras menggunakan segala kemampuan dan kecakapan untuk mencapai tujuan dan cita cita nasional. 2.2.2 Ketahanan Nasional Sebagai Kondisi Ditijau dari segi sifatnya maka sebenarna konsepsi ketahanan nasional tersebut bersifat objektif dan umum oleh karena itu secara teoristis dapat diterapkan dinegara manapun. Dalam hubungan dalam penerapan konsepsi tersebut faktor situasi dan kondisi sangat menentukan. Oleh karena tu meskipunsecara konsepsional sama, namun karena situasi an kondisi negara berbeda beda , maka wujud ketahanan nasionalpun akan berbeda beda pula. Oleh karena itu berkaitan dengan kondisi ketahanan nasional Indonesia, adalah kondisi dinamis bangsa dan negara Indonesia. Sesuai dengan konsepsi ketahanan nasional, maka kondisi tersebut mengandung suatu kemampuan untuk menyusun kekuatan yang dimiliki oleh bangsa Indonesia. Kekuatan ini diperlukan untuk mengatasi dan menanggulangi berbagai bentuk ancaman yang ditujukan terhadap bangs dan negara Indonesia.

Dalam

hubungan

dengan

ketahanan

nasional

Indonesia

dengan

memperhatikan berbagai macam bahaya, gangguan yang mengancam, serta situasi dan kondisi dalam negara Indonesia, maka ditentukan strategi untuk mempertahankan kelangsungan hidup negara Indonesia. Bagi bangsa dan negara Indonesia bahaya yang mengancam dapat berupa subversi dan infiltrasi terhadap semua bidang kehidupan masyarakat, serta adanya kelemahan kelemahan yang inheren dengan suatu masyarakat majemuk yang sedang membangun, maka strategi yang dipilih adalah strategi untuk mempertahankan kelangsungan hidup bangsa dan negara Indonesia, maka cara yang dipilih adalah dengan memantapkan ketahanan nasional. Strategi ini ditentukan berdasarkan pengalaman sendiri, yang kemudian diolah dan disistematisir hingga menjadi doktrin. Demikianlah maka ketahanan suatu bangsa adalah merupakan suatau persoalan universal, sedang cara dan strategi yang ditentukan berbeda beda. Terdapat berbagai istilah misalnya strategi ofinterdependenc, strategi of limitid war, sedangkan bagi bangsa Indonesia dikembangkan konsepsi strategi ketahanan nasional ( Suradinata,2005: 50 ). 2.3 Pengaruh Aspek Ketahanan Nasional Terhadap Kehidupan Berbangsa dan Bernegara Ketahanan nasional merupakan gambaran dari kondisi sistem (tata) kehidupan nasional dalam berbagai aspek pada saat tertentu. Tiap-tiap aspek relatif berubah menurut waktu, ruang dan lingkungan terutama pada aspek-aspek dinamis sehingga interaksinya menciptakan kondisi umum yang sulit dipantau karena sangan komplek. Konsepsi ketahanan nasional akan menyangkut hubungan antar aspek yang mendukung kehidupan, yaitu: 1. Aspek alamiah (Statis) a. Geografi b. Kependudukan c. Sumber kekayaan alam 2. Aspek Ekonomi Ketahanan Ekonomi diartikan sebagai kondisi dinamis kehidupan perekonomian bangsa yang berisi keuletan dan ketangguhan kekuatan nasional dalam menghadapi serta mengatasi segala tantangan, ancaman, hambatan dan

gangguan yang datang dari luar maupun dari dalam secara langsung maupun tidak langsung untuk menjamin kelangsungan perekonomian bangsa dan negara berlandaskan Pancasila dan UUD 1945. Wujud ketahanan ekonomi tercermin dalam kondisi kehidupan perekonomian bangsa yang mampu memelihara stabilitas ekonomi yang sehat dan dinamis, menciptakan kemandirian ekonomi nasional yang berdaya saing tinggi dan mewujudkan kemakmuran rakyat yang adil dan merata. Pencapaian tingkat ketahanan ekonomi yang diinginkan memerlukan pembinaan berbagai hal yaitu antara lain : 1. Sistem ekonomi indonesia diarahkan untuk dapat mewujudkan kemakmuran dan kesejahtaeraan yang adil dan merata di seluruh wilayah indonesia. 2. Ekonomi kerakyatan harus menghindarkan sistem free fight liberalism, etatisme dan monopolistis. 3. Struktur ekonomi dimantapkan secara seimbang dan saling

menguntungkan dalam keterpaduan antar sektor pertanian, industri serta jasa. 4. Pembangunan ekonomi memotivasi serta mendorong peran serta masyarakat secara aktif. 5. Pemerataan pembangunan dan pemanfaataan hasil-hasilnya senantiasa memperhatikan keseimbangan antar sektor dan antar wilayah. 3. Aspek Sosial Budaya Ketahanan sosial budaya diartikan sebagai kondisi dinamis budaya Indonesia yang berisi keuletan dan ketangguhan kekuatan nasional dalam menghadapi serta mengatasi segala tantangan, ancaman, hambatan dan gangguan yang datang dari luar maupun dari dalam secara langsung maupun tidak langsung membahayakan kelangsungan kehidupan sosial budaya. Wujud ketahanan sosial budaya tercermin dalam kehidupan sosial budaya bangsa yang mampu membentuk dan mengembangkan kehidupan sosial budaya manusia dan masyarakat Indonesia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa. Masyarakat yang rukun bersatu, cinta tanah air, berkualitas, maju

dan sejahtera. Masyarakat tersebut haruslah mampu menangkal penetrasi terhadap budaya asing yang tidak sesuai kebudayaan nasional. Esensi pengaturan dan penyelenggaraaan kehidupan sosial budaya bangsa Indonesia adalah

pengembangan kondisi sosial budaya Indonesia jika setiap warga masyarakat dapat merealisasikan pribadi dan segenap potensi manusiawinya berdasarkan Pancasila 4. Aspek Pertahanan dan Keamanan Ketahanan pertahanan dan keamanan diartikan sebagai kondisi dinamis kehidupan pertahanan dan keamanan bangsa Indonesia mengandung keuletan, ketangguhan, dan kemampuan dalam mengembangkan, menghadapi dan mengatasi segala tantangan dan hambatan yang datang dari luar maupun dari dalam yang secara langsung maupun tidak langsung membahayakan identitas, integritas, dan kelangsungan hidup bangsa dan negara Kesatuan Republik Indonesia. Untuk mewujudkan keberhasilan ketahanan nasional setiap warga negara Indonesia perlu beberapa hal antara lain: 1. Memiliki semangat perjuangan bangsa dalam bentuk perjuangan non fisik yang disertai keuletan dan ketangguhan tanpa kenal menyerah dan mampu mengembangkan kekuatan nasional dalam menghadapi tantangan. 2. Sadar dan peduli akan pengaruh yang timbul pada aspek

ipoleksosbudhankam sehingga setiap warga negara dapat mengeliminir pengaruh buruk pada aspek-aspek tersebut. Apabila setiap warga negara memiliki semangat perjuangan bangsa, sadar serta perduli terhadap pengaruh yang timbul dan dapat mengeliminir pengaruh tersebut, maka ketahanan nasional indonesia akan terwujud.

5. Aspek Politik Ketahanan pada aspek politik diartikan sebagai kondisi dinamis kehidupan politik bangsa Indonesia yang berisi keuletan dan ketangguhan kekuatan nasional dalam menghadapi serta mengatasi segala tantangan, ancaman, hambatan dan gangguan yang datang dari luar maupun dari dalam secara langsung maupun tidak langsung untuk menjamin kelangsungan kehidupan politik bangsa dan negara

Republik Indonesia berdasar Pancasila dan UUD 1945. Secara umum, ketahanan nasional dalam aspek polotik dapat dibagi menjadi dua, yakni: Ketahanan pada aspek politik dalam negeri, meliputi: 1. Sistem pemerintahan berdasarkan hukum, tidak berdasarkan kekuasaan yang bersifat absolut. 2. Mekanisme politik yang memungkinkan adanya perbedaan pendapat, namun bukan perbedaan mengenai nilai dasar. 3. Kepemimpinan nasional mampu mengakomodasikan aspirasi yang hidup dalam masyarakat. 4. Terjalin komunikasi politik timbak balik antara pemerintah dan masyarakat dalam rangka mencapai tujuan nasional Ketahanan pada aspek politik luar negeri, meliputi: 1. Hubungan luar negeri ditujukan untuk meningkatkan kerjasama

internasional di berbagai bidang dalam rangka memantapkan persatuan bangsa serta keutuhan NKRI. 2. Politik luar negeri terus dikembangkan menurut prioritas dalam rangka meningkatkan persahabatan dan kerjasama antar negara berkembang serta antara negara berkembang dengan negara maju sesuai kemampuan demi kepentingan nasional. 3. Citra positif Indonesia perlu ditingkatkan dan diperluas melalui promosi, peningkatan diplomasi, pertukaran pelajar dan lain sebagainya. 4. Perkembangan dunia terus diikuti dan dikaji agar terjadinya dampak negatif yang dapat mempengaruhi stabilitas nasional dapat diatasi sedini mungkin. 5. Langkah bersama negara berkembang dengan negara industri maju untuk memperkecil ketimpangan dan mengurangi ketidakadilan perlu

ditingkatkan melalui perjanjian perdagangan internasional. 6. Peningkatan kualitas SDM perlu dilaksanakan dengan pembenahan sistem pendidikan, pelatihan dan penyuluhan calon diplomat secara menyeluruh agar mereka dapat menjawab tantangan tugas yang mereka hadapi.

7. Perjuangan bangsa Indonesia yang menyangkut kepentingan nasional, seperti melindungi hak warga negara republik Indonesia di luar negeri perlu ditingkatkan.

6. Aspek Ideologi Dapat diartikan sebagai kondisi dinamis kehidupan ideologi bangsa Indonesia. Ketahanan ini diartikan mengandung keuletan dan ketangguhan kekuatan nasional dalam menghadapi serta mengatasi segala tantangan, ancaman, hambatan dan gangguan yang datang dari luar maupun dari dalam secara langsung maupun tidak langsung membahayakan kelangsungan kehidupan ideologi bangsa dan negara Indonesia. Oleh karena itu, dibutuhkan kondisi mental bangsa yang berlandaskan pada keyakinan akan kebenaran ideologi Pancasila sebagai ideologi bangsa dan negara serta pengamalannya yang konsisten dan berlanjut. Pancasila merupakan ideologi nasional, dasar negara, sumber hukum dan pandangan hidup bangsa Indonesia. Oleh karena itu, untuk mencapai ketahanan ideologi maka diperlukan aplikasi nyata Pancasila secara murni dan konsekuen baik objektif maupun subjektif. Pelaksanaan objektif adalah bagaimana pelaksanaan nilai-nilai yang terkandung dalam ideologi tersurat atau paling tidak tersirat dalam UUD 1945 dan segala peraturan perundang-undangan dubawahnya, serta segala kegiatan penyelenggaraan negara. Pelaksanaan subjektif adalah bagaimana nilai-nilai tersebut dilaksanakan oleh pribadi masing-masing dalam kehidupan sehari-hari secara pribadi, anggota masyarakat dan negara. Pancasila mengandung sifat idealistik, realistik dan fleksibilitas sehingga terbuka terhadap perkembangan yang terjadi sesuai realitas perkembangan kehidupan tetapi sesuai dengan idealisme yang terkandung didalamnya. Pancasila sebagai dasar negara Republik Indonesia terdapat dalam Alinea IV Pembukaan UUD 1945, Pancasila sebagai ideologi nasional diatur dalam Ketetapan MPR RI No.XVIII/MPR/1998. Pancasila sebagai pandangan hidup dan sumber hukum diatur dalam Tap. MPRS RI No. XX/MPRS1966 dan Tap. MPR RI No.:IX/MPR/1976. Pembinaan Ketahanan Ideologi Untuk memperkuat ketahanan ideologi diperlukan langkah pembinaan sebagai berikut :

10

1. Pengamalan Pancasila secara objektif dan subjektif ditumbuhkembangkan secara konsisten. 2. Pancasila sebagai ideologi terbuka perlu terus direlevansikan dan diaktualisasikan nilai instrumentalnya agar tetap mampu membimbing dan mengarahkan kehidupan dalam bermasyarakat, berbangsa dan bernegara, selaras dengan peradaban dunia yang berubah dengan cepat tanpa kehilangan jati diri sebagai bangsa Indonesia. 3. Sesanti Bhineka Tunggal Ika dan konsep Wawasan Nusantara bersumber dari Pancasila harus terus dikembangkan dan ditanamkan di masyarakat yang majemuk sebagai upaya untuk selalu menjaga persatuan bangsa dan kesatuan wilayah serta moralitas yang loyal utuh dan bangga terhadap bangsa dan negara. Di samping itu perlu dituntut sikap yang wajar dari anggota masyarakat dan pemerintah terhadap adanya keanekaragaman. Untuk itu setiap anggota masyarakat dan pemerintah memberikan penghormatan dan penghargaan yang wajar terhadap kebhinekaan. 4. Pancasila sebagai pandangan hidup bangsa dan dasar negara Republik Indonesia harus dihayati dan diamalkan secara nyata untuk menjaga kelestarian dan keampuhannya demi terwujudnya tujuan nasional serta cita-cita bangsa Indonesia, khususnya oleh setiap penyelenggara negara serta setiap lembaga kenegaraan dan lembaga kemasyarakatan serta setiap warga negara Indonesia. Dalam hal ini teladan para pemimpin penyelenggara negara dan tokoh-tokoh masyarakat merupakan hal yang sangat mendasar. 5. Pembangunan sebagai pengamalan Pancasila harus menunjukkan

keseimbangan fisik material dengan pembangunan mental spiritual untuk menghindari tumbuhnya materialisme dan sekulerisme. Dengan

memperhatikan kondisi geografi Indonesia, maka strategi pembangunan harus adil dan merata di seluruh wilayah untuk memupuk rasa persatuan bangsa dan kesatuan wilayah. 6. Pendidikan Moral Pancasila ditanamkan pada diri anak didik dengan cara mengintegrasikannya dalam mata pelajaran lain, juga diberikan kepada masyarakat.

11

2.4 Berbagai Ancaman Terhadap Ketahanan Nasional Faktor-faktor yang mengganggu ketahanan nasional adalah berbagai macam bentuk tindakan maupun pemikiran yang mengancam ketahanan nasional suatu negara. Faktor-faktor pengganggu ini dapat disebut sebagai ancaman ketahanan nasional. Ancaman ketahanan nasional dapat dikategorikan sebagai berikut : 2.4.1 Berdasarkan asal datangnya ancaman 1. Ancaman dari luar, yaitu segala ancaman terhadap ketahanan nasional yang berasal dari luar negeri. 2. Ancaman dari dalam, yaitu segala ancaman terhadap ketahanan nasional yang berasal dari dalam negeri. 2.4.2 Berdasarkan bentuk ancaman 1. Ancaman fisik, yaitu segala bentuk ancaman yang dapat mengganggu ketahanan nasional suatu negara yang dilakukan dengan tindakan secara fisik, seperti serangan senjata, penghilangan nyawa manusia, perusakan fasilitas, terorisme, konflik berdarah, dan lain-lain baik berasal dari dalam maupun luar negeri. 2. Ancaman ideologis, yaitu segala bentuk ancaman yang dapat mengganggu ketahanan nasional suatu negera yang dilakukan dalam tataran pemikiran, seperti perang ideologi, arus globalisasi, kepentingan politik, dan lain-lain baik berasal dari dalam maupun dalam negeri. 2.4.3 Contoh ancaman fisik dari luar 1. Penyerangan tentara Amerika ke Irak 2. Serangan rudal Israel ke Palestina 3. Penembakan kapal patroli Indonesia oleh Malaysia 4. Agresi militer Belanda di Indonesia 5. Penjajahan bangsa Eropa di Indonesia 2.4.4 Contoh ancaman ideologi dari luar 1. Perang dingin antara Amerika Serikat dan Uni Soviet 2. Masuknya berbagai kebudayaan dan paham baru dari luar negeri 3. Adanya campur tangan politik dari badan-badan asing di dalam negeri 4. Maraknya media propaganda asing 5. Adu domba yang dilakukan pihak asing
12

6. Pemberlakuan aturan-aturan tertentu yang dilakukan oleh pihak asing yang merugikan negara lain, seperti larangan terbang maskapai penerbangan Indonesia ke Eropa 2.4.5 Contoh ancaman fisik dari dalam 1. Teror bom Solo 2. Penyerangan antar suku di Papua 3. Tawuran antar warga di Makassar 4. Penjarahan toko milik etnis Tionghoa oleh warga pribumi 5. Kerusuhan massa di Jakarta 6. Perusakan kantor walikota oleh warga yang marah 7. Kekejaman aparat keamanan terhadap mahasiswa saat demonstrasi tahun 1998 8. Perusakan dan vandalisme terhadap fasilitas umum 2.4.6 Contoh ancaman ideologi dari dalam 1. Munculnya paham-paham radikal dan ekstrimis dari dalam negeri 2. Munculnya berbagai aliran sesat di Indonesia 3. Provokasi dari kelompok masyarakat tertentu terhadap kelompok masyarakat lainnya yang mengandung unsur SARA 4. Adanya stereotipe tertentu yang terbentuk dalam suatu masyarakat dalam menilai masyarakat lainnya 5. Sikap apatis terhadap pemerintah 6. Sikap mau menang sendiri dalam masyarakat suatu negara 7. Permainan kotor para politisi dan pejabat negara 8. Kurangnya kecintaan terhadap produk dalam negeri

13

BAB III PENUTUP 3.1 Simpulan Geostrategi diartikan sebagai metode atau aturan aturan untuk mewujudkan cita cita dan tujuan melalui proses pembangunan yang memberikan arahan tentang bagaimana membuat strategi pembangunan dan keputusan yang terukur dan terimajinasi guna mewujudkan masa depan yang lebih baik, lebih aman, dan bermatabat. Satu hal penting yang mendukung geostrategic Indonesia adalah pertahanan nasional. Pengertian pertahanan nasional yakni suatu kondisi dinamis suatu bangsa yang berisi keuletan dan ketangguhan yang mengandung kemampuan mengembangkan kekuatan nasional dalam menghadapi dan mengatasi segala ancaman,gangguan,hambatan, dan tantangan,baik yang datang dari luar maupun dari dalam negeri,yang langsung maupun yang tidak langsung membahayakan integritas, identitas, kelangsungan hidup bangsa dan negara serta perjuangan dalam mengejar tujuan nasional Indonesia (Suradinata, 2005: 47). Ketahanan nasional memberi pengaruh aspek terhadap kehidupan berbangsa dan bernegara dalam berbagai aspek seperti: aspek ekonomi, ideology, politik dan sosial budaya. Faktor pengganggu ketahanan sosial bias dari dalam maupun luar negara. 3.2 Saran Dengan memahami pengertian geostrategi, pembaca diharapkan dapat

mengaplikasikan hal-hal yang berkaitan dengan geostrategi nasional. Selain itu, pembaca juga diharapkan dapat meningkatkan pertahanan nasional agar tujuan negara dapat terpenuhi.

14

Anda mungkin juga menyukai