PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Dalam kehidupan sehari-hari kita sering menemukan fenomena alam yang
berkaitan
dengan
karakteristik
cahaya.
Cahaya
merupakan
gelombang
~1~
~2~
BAB II
PEMBAHASAN
2.1.
Pengertian Polarisasi
Cahaya merupakan gelombang transversal, dimana medan E dan medan B saling
tegak lurus.
E
B
Gambar 1. Hubungan E dan B dalam Gelombang Elektromagnet
Cahaya dapat mengalami peristiwa polarisasi. Polarisasi cahaya atau polarisasi
optik adalah terserapnya sebagian arah getar cahaya. Polarisasi merupakan salah satu
sifat cahaya, yakni jika cahaya itu bergerak berosilasi dengan arah tertentu. Suatu
cahaya dikatakan terpolarisasi apabila cahaya itu bergerak merambat mengutamakan
arah tertentu. Arah polarisasi pada bidang terpolarisasi gelombang elektromagnetik
diambil sebagai arah vektor medan listrik.
untuk
kasus
untuk
medium yang tidak bersifat penghantar (non konduktif ) yaitu medium dielektrik =
0 dan dalam medium tidak ada muan dari luar, dengan kata lain bahwa medium tidak
dimuati listrik dan persamaan E = Eo e-.z ei(.z - .t) dan B =
e-.z ei(.z - .t +
tegak lurus dengan arah penjalaran gelombang, sedangkan sifat-sifat dari gelombang
bergantung pada amplitudo dalam bidang yang dilaluinya.
Karena vektor-vektor dari medan listrik dan medan magnet dari gelombang
elektromagnet selalu tegak lurus dengan arah penjalaran gelombang, maka akan
terdapat derajat kebebasan gerak dari vektor-vektor medan gelombang elektromagnet.
Polarisasi dari gelombang elektromagnet merupakan manifestasi dari adanya derajat
kebebasan gerak dari vektor-vektor medan gelombang elektromagnet. Dalam kasus
lain, diasumsikan bahwa gelombang elektromagnet menjalar ke arah z positif, dengan
demikian bidang tranversal dari gelombang adalah bidang xy. Pernyataan ini tidak
mutlak menyatakan bahwa amplitudo gelombang dalam arah sumbu x dan y,
amplitudo gelombang berada pada bidang xy. Karena Eo terletak pada bidang xy,
maka medan listrik dapat diuraikan atas komponen x dan y yaitu;
........................................................................(1)
karena Eox dan Eoy keduanya merupakan bilangan kompleks maka kedua besaran
medan tersebut dapat dinyatakan dalam bentuk:
...............................................................................(2a)
~4~
.............................................................................(2b)
- .t)
dapat
dinyatakan menjadi:
..........................................................(3)
Untuk menyederhanakan persamaan tersebut, bisa diasumsikan bahwa k adalah riil,
kemudian dengan mengambil bagian riil diperoleh komponen-komponen dari medan
listrik dari gelombang elektromagnet adalah:
)..........................................................(4a)
).........................................................(4b)
dengan demikian pernyataan dari medan listrik bergantung pada harga relatif
). Bila -E1 Ex E1 dan - E2 Ey E2 , maka
menurut persamaan 4 kuat medan listrik E berada di dalam daerah batas maksimum
seperti dilukiskan seperti Gambar 3. Dari gambar tersebut dilukiskan bahwa kuat
medan listrik sebagai sebuah besaran fisis gelombang bukan merupakan besaran
kompleks. Arah penjalaran gelombang adalah tegak lurus keluar bidang xy.
y
E2
E
Ey
-E1
Ex
-E2
~5~
E1
x
.......................(5b)
................(6b)
persamaan (7) adalah merupakan persamaan umum dari sebuah ellip. Dengan
demikian, maka medan listrik dikatakan dalam keadaan terpolarisasi secara ellip.
y E2 dilukiskan seperti gambar 4.
Lintasan medanElistrik
E
-E1
E1x
Ex
~6~
~7~
Ey
E
x
Ex
sejajar kepada arah pemolarisasi dan yang satu lagi tegak lurus kepada arah
pemolarisasi.
~8~
, di mana
adalah sudut di antara arah-arah pemolarisasi dari plat I dan II. Dengan mengingat
kembali bahwa intensitas cahaya sebanding dengan kuadrat dari amplitudo, maka
dapat dilihat bahwa intensitas yang ditransmisikan I berubah dengan
menurut
persamaan:
...........................................................................(8)
Dimana Im adalah nilai maksimum dari intensitas yang ditransmisikan. Nilai
maksimum tersebut terjadi bila arah-arah pemolarisasi dari plat I dan II adalah sejajar
yakni bila
= 0 atau 1800.
~9~
Harga dari sumbu utama ellip dan arah orientasinya terhadap sumbu-sumbu
ellip bergantung pada amplitudo E1 dan E2 dan fase relatif dari kedua komponen.
Karena persamaan (7) hanya bergantung pada nilai absolut dari beda fase
maka dengan meninjau amplitudo dan beda fase persamaan (7) tersebut dapat
ditentukan beberapa bentuk dari kasus polarisasi.
1. Kasus 1 2 =0
Berdasarkan kasus ini persamaan 7 akan menjadi sebagai berikut.
Ex
E1
E
2 x
E1
Ex
E1
E
x
E1
Ex
E
1
Ey
E2
E
2 x
E1
E
y
E2
Ey
E
2
E
cos(0) y
E2
Ey
E2
E
y
E2
sin 2 (0)
0
............................................(9)
yang menyatakan sebuah persamaan garis lurus yang terletak sepanjang diagonal
bidang batas xy, seperti gambar berikut.
y
(a)
(b)
Kasus 1 2 =
~ 10 ~
Ex
E1
Ex
E
1
E
x
E
1
E
2 x
E1
Ey
E
cos( ) y
E2
E2
E
2 x
E1
Ey
E2
E
y
E2
Ex
E
1
Ey
E
2
sin 2 ( )
E
y
E2
(10)
yaitu sebuah lintasan berupa garis lurus. Dalam kasus ini sama seperti pada kasus
pertama, gelombang elektromagnet dikatakan terpolarisasi linier, tetapi antara E x
dengan Ey selalu memiliki tanda yang berlawanan. Lintasan vektor medan E
ditunjukkan seperti gambar 8b.
3. Kasus 1 2 = 2
Ex
E
1
Ex
E1
E
2 x
E1
Ey
E
cos( ) y
2 E2
E2
Ey
E
2
sin 2 ( )
2
1
.........................................................................(11)
yang menyatakan sebuah persamaan ellip dengan sumbu mayor dan sumbu minor
dilukiskan seperti gambar 9.
y
~ 11 ~
Pada peristiwa polarisasi ellip seperti di atas bisa muncul kasus khusus yaitu
pada mana
~ 12 ~
tajam diletakkan dalam medan magnet maka terjadi pecahan garis yang dikenal
dengan efek Zeeman, masing-masing komponen garis spektrum tersebut akan
terpolarisasi linier atau melingkar. Disamping itu ada sumber polarisasi yang bisa
dihasilkan dari radiasi synchrotron, yaitu elektron dengan kecepatan tinggi masuk ke
dalam medan magnet, mengakibatkan terbentuk lintasan melingkar. Percepatan yang
dialami elektrom menghasilkan pancaran cahaya menyinggung lintasan elektron.
Radiasi pancaran cahaya ini merupakan cahaya terpolarisasi .
Polarisasi oleh peristiwa refleksi dan transmisi, cahaya yang dipantulkan oleh
permukaaan halus akan menjadi terpolarisasi sebagian jika sudut datang tidak nol.
Peristiwa ini umumnya sangat kuat terjadi pada sebuah permukaan batas dielektrik
bila sudut datang sama atau mendekatai yang namanya sudut Brewster, yang telah
dibahas pada topik pemantulan dan pembiasan di Fisika Dasar.
Gambar 12 menunjukkan peristiwa polarisasi oleh pemantulan dan transmisi
cahaya pada bidang batas y. Bila sinar pantul dan sinar transmisi membentuk sudut
90o adalah tidak mungkin cahaya terrefleksi jika medan listriknya terletak pada
bidang datang (polarisasi ),akan tetapi cahaya ini akan ditransmisikan. Cahaya
dengan medan listrik berosilasi tegak lurus pada bidang datang (polarisasi ) dapat
dipantulkan. Dengan demikian sudut Brewster dapat ditentukan sebagai berikut;
....................................................................................(16)
~ 13 ~
......................................................................................(17)
karena
dan
diperoleh;
......................................................................................(18)
dengan
disebut sudut Brewster. Jika cahaya datang tidak terpolarisasi, maka pada
terhadap bidang hamburan, yaitu bidang yang dibentuk oleh arah cahaya datang
dengan arah cahaya terhambur. Perisitiwa hamburan ini terjadi pada atmosfere bumi.
Warna biri dari langit disebabkan oleh terjadinya hamburan panjang gelombang
pendek dari cahaya biru yang jauh lebih besar dari hamburan cahaya warna merah.
Cahaya biru dari langit adalah cahaya yang terpolarisasi sebagaian dengan vektor
medan listrik berosilasi arah sudut kanan bidang yang mengandung cahaya datang
dan cahaya terhambur. Pada sudut pandang 90o seperti gambar 13 tampak polarisasi
yang lengkap.
2.4. Penerapan Polarisasi
LCD (Liquid Crystal Displays)
Liquid crystal dapat diterjemahkan sebagai kristal cair. Nama ini digunakan
karena zat padat dan cair merupakan dua sifat benda yang berbeda. Molekul-molekul
zat padat tersebar secara teratur dan posisinya tetap, sedangkan molekul-molekul zat
cair letak atau posisinya tidak teratur sehingga dapat bergerak bebas ke segala arah.
Fase kristal cair ini berada lebih dekat dengan fase cair karena dengan sedikit
penambahan temperatur (pemanasan) fasenya langsung berubah menjadi cair. Sifat
ini menunjukkan sensitivitas yang tinggi terhadap temperature. Jadi, kristal cair
sangat sensitif terhadap perubahan suhu. Sifat inilah yang menjadi dasar pemanfaatan
teknologi kristal cair. Selain temperatur, kristal cair juga sangat sensitive terhadap
arus listrik (beda potensial). Prinsip semacam inilah yang digunakan dalam teknologi
LCD. Ini sebabnya layar laptop terkadang terlihat berbeda di musim dingin atau saat
digunakan di cuaca sangat panas.
~ 15 ~
molekul terpilih secara alamiah sebesar 90 o. Struktur TN ini dapat dilepas pilinannya
(untwist) dengan menggunakan arus listrik.
~ 16 ~
Layar computer
kalkulator
arloji digital
anoda,
sedangkan
kawat
yang
pendek
adalah
katoda.
Anoda adalah elektroda, bisa berupa logam maupun penghantar listrik lainnya pada
selelektrokimia yang terpolarisasi jika arus mengalir kedalamnya. Arus listrik
~ 17 ~
Kacamata Polarisasi
Ketika kacamata digunakan, bayangan merah terlihat oleh lensa biru dan
bayangan biru terlihat oleh lensa merah. Jadi, masing-masing mata melihat dengan
cara yang berbeda. Kedua warna ini yaitu merah dan biru dipilih karena berhubungan
dengan panjang gelombang cahaya. Dalam
~ 18 ~
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Dengan paparan di atas, adapun kesimpulan yang dapat penulis simpulkan
adalah sebagai berikut :
3.1.1. Polarisasi cahaya atau polarisasi optik adalah terserapnya sebagian arah getar
cahaya. Polarisasi merupakan salah satu sifat cahaya, yakni jika cahaya itu
bergerak berosilasi dengan arah tertentu.
3.1.2. Harga dari sumbu utama ellip dan arah orientasinya terhadap sumbu-sumbu
ellip bergantung pada amplitudo E1 dan E2 dan fase relatif dari kedua
komponen.
3.1.3. Sumber polarisasi yang bisa dihasilkan dari radiasi synchrotron, yaitu elektron
dengan kecepatan tinggi masuk ke dalam medan magnet, mengakibatkan
terbentuk lintasan melingkar.
3.1.4. Penerapan polarisasi dapat dilihat pada LCD atau kacamata polarisasi.
~ 19 ~