Anda di halaman 1dari 11

BAB I

PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
Reformasi di bidang hukum dan politik telah banyak dilakukan, namun
kenyataannya tidak membawa perubahan yang berarti dalam kehidupan rakyat, terutama
menyangkut kesejahteraan, baik lahir maupun batin. Dalam perkembangan kehidupan
kenegaraan, nampak arah prinsip konstitusionalisme dan demokrasi sangat dominan.
Pendidikan kewarganegaraan sebenarnya dilakukan dan dikembangkan di seluruh
dunia, meskipun dengan berbagai macam istilah atau nama. Matakuliah tersebut sering
disebut sebagai civic education, citizenship education, dan bahkan ada yang menyebut
sebagai democracy education. Matakuliah ini memiliki peran yang strategis dalam
mempersiapkan warga negara yang cerdas, bertanggung jawab dan berkeadaban. Berdasarkan
rumusan Civic International (1995), disepakati bahwa pendidikan demokrasi penting untuk
pertumbuhan civic culture, untuk keberhasilan pengembangan dan pemeliharaan
pemerintahan demokrasi (Mansoer, 2005).
Objek pembahasan Pendidikan Kewarganegaraan menurut Keputusan Dirjen
Pendidikan Tinggi No.43/DIKTI/KEP/2006 salah satu yang menjadi substansi kajiannya
adalah Geostrategi Indonesia. Di mana Pancasila merupakan dasar filosofi geostrategi
Indonesia. Hal ini berdasarkan analisis sistematis bahwa Pancasila merupakan core
philosophy dari Pembukaan UUD 1945, yang menurut ilmu hukum berkedudukan sebagai
staatfundamentalnorm. Geostrategi diartikan sebagai metode untuk mewujudkan cita-cita
proklamasi, sebagaimana tercantum dalam Pembukaan UUD 1945, melalui proses
pembangunan nasional dengan memanfaatkan geopolitik Indonesia. Dengan Pancasila
sebagai dasarnya, maka pembangunan Indonesia akan memiliki visi yang jelas dan terarah.
1.2 Rumusan Masalah
Adapun dalam pembahasan makalah yang berjudul Geostrategi Indonesia ini mengangkat
rumusan masalah sebagai berikut:
1.
2.
3.
4.

Apa pengertian Geostrategi?


Apa saja sifat sifat geostrategi Indonesia?
Apa yang dimaksud dengan Ketahanan Nasional?
Bagaimana pembinaan Ketahanan Nasional?

BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Geostrategi
Geostrategi merupakan strategi dalam memanfaatkan kondisi geografi negara untuk
menentukan tujuan dan kebijakan negara. Geostartegi merupakan pemanfaatan lingkungan
untuk mencapai tujuan nasional. Geostrategi juga merupakan metode mewujudkan cita-cita
proklamasi sebagaimana yang diamanatkan dalam pembukaan dan Undang-Undang Dasar
1945. Geostrategi juga untuk mewujudkan dan mempertahankan integrasi bangsa dalam
masyarakat majemuk dan heterogen. Geostrategi Indonesia dirumuskan dalam wujud
ketahanan nasional, sehingga bisa dikatakan geostartegi adalah ketahanan nasional itu sendiri.
Ketahanan nasional itu sendiri adalah suatu kondisi dinamik suatu bangsa yang berisi
keuletan dan ketangguhan yang mengandung kemampuan dalam menghadapi dan mengatasi
segala ancaman, tantangan, hambatan maupun gangguan yang datang dari luar maupun yang
datang dari dalam, yang secara langsung maupun tidak langsung dapat membahayakan
integritas, identitas, kelangsungan hidup bangsa dan negara serta perjuangan mencapai tujuan
nasional.
Berdasarkan penjelasan di atas dapat kita ketahui geostrategi ketahanan nasional
bukan hanya mencakup ketahanan di bidang pertahanan dan keamanan, melainkan di segala
bidang yang dapat mendukung integritas, identitas, kelangsungan hidup dan negara serta
perjuangan mencapai tujuan nasional di antaranya mencakup bidang ideologi, politik, sosial,
budaya, pertahanan dan keamanan negara.
Di dalam imlplementasi geostrategi ini, Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (IPTEK),
terutama Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK), memiliki peranan yang sangat krusial.
Mengingat bahwa Indonesia merupakan negara kepulauan terbesar di dunia, dengan lebih
dari 17.000 pulau, maka tidak dapat disanggah lagi bahwa kebutuhan akan komunikasi dan
informasi sangatlah penting. TIK berperan dalam menyediakan sarana dan prasarana untuk
melakukan komunikasi dan bertukar informasi yang dapat mencakup seluruh pulau-pulau
yang ada di Indonesia. Bayangkan saja semisal Indonesia tidak memiliki Teknologi
Komunikasi yang memadai, jika suatu saat di suatu pulau atau daerah terjadi bencana dan
daerah tersebut tidak bisa menghubungi daerah lain karena keterbatasan teknologi yang kita
miliki, tentu saja hal tersebut akan mencoreng ketahanan nasional yang dimiliki oleh
Indonesia. Sebagai contoh yang belum lama terjadi yaitu ketika terjadi tsunami di kepulauan
Mentawai, dimana informasi bencana tersebut baru tersebar setelah beberapa hari. Padahal
selama beberapa hari tersebut saudara-saudara kita di sana banyak yang menderita dan
membutuhkan bantuan.
Selain itu TIK yang memadai, harus memiliki kemampuan untuk berkomunikasi
bukan hanya di darat saja tetapi juga di laut, mengingat bahwa sebagian besar wilayah
Indonesia adalah lautan. Didalam upaya menjaga pertahanan dan keamanan perairan
Indonesia, TIK akan membantu memperlancar komunikasi dan koordinasi antar kapal.
Dengan kemampuan teknologi informasi dan komunikasi yang dapat mencakup pulau-pulau

dan perairan di seluruh Indonesia, maka diharapkan TIK ini akan mendukung kesatuan
seluruh wilayah negara Indonesia.Suatu strategi memanfaatkan kondisi geografi Negara
dalam menentukan kebijakan, tujuan, sarana untuk mencapai tujnas (pemanfaatan kondisi
lingkungan dalam mewujudkan tujuan politik).
1. Geostrategi Indonesia diartikan pula sebagai metode untuk mewujudkan cita-cita proklamasi
sebagaimana yang diamanatkan dalam pembukaan dan UUD 1945.
2. Ini diperlukan untuk mewujudkan dan mempertahankan integrasi bangsa dalam masyarakst
majemuk dan heterogen berdasarkan Pembukaan dan UUD 1945.
3. Geostrategi Indonesia dirumuskan dalam wujud Ketahanan Nasional. Geostrategi Indonesia
tiada lain adalah ketahanan nasional.
4. Ketahanan Nasional merupakan kondisi dinamik suatu bangsa yang berisi keuletan dan
ketangguhan yang mengandung kemampuan mengembangkan kekuatan nasional, di dalam
menghadapi dan mengatasi segala ancaman, gangguan, hambatan dan tantangan (AGHT)
baik yang datang dari luar maupun dari dalam yang langsung maupun tidak langsung
membahayakan integritas, identitas, kelangsungan hidup bangsa dan Negara serta perjuangan
mengejar tujuan nasional.
5. Menggunakan kerangka pikir Pancasila yang komprehensif-integral, dalam IPTEK dikenal
dengan pemikiran kesisteman. Sedangkan sub sistemnya berupa aspek kekuatan alamiah dan
aspek kekuatan sosial.
6. Dalam pengaturan dan penyelenggaraan negara (kehidupan nasional) masalah keamanan dan
kesejahteraan ibarat sebagai sebuah koin. Satu sisi merupakan gambaran kesejahteraan, sisi
yang lain adalah gambaran keamanan.
7. Ketahanan Nasional merupakan integrasi dari ketahanan masing-masing aspek kehidupan
sosial.
2.2 Sifat- Sifat Geostrategi Indonesia
1. Bersifat daya tangkal. Dalam kedudukannya sebagai konsepsi penangkalangeostrategi
Indonesia ditujukan untuk menangkal segala bentuk ancaman,gangguan, hambatan
dantantangan terhadap identitas, integritas,eksistensi bangsa dan negara Indoesia.
2. Bersifat developmental/pengembangan.yaitu pengembangan potensi kekuatanbangsa dalam
ideologi, politik, ekonomi,sosial budaya, hankam sehingga tercapai kesejahteraan rakyat.
2.3 Pengertian Hakikat Ketahanan Nasional
Pengertian Ketahanan Nasional adalah suatu kondisi dinamis suatu bangsa, yang
berisi keuletan dan ketangguhan, yang mengandung kemampuan mengembangkan kekuatan
nasional dalam menghadapi dan mengatasi segala ancaman, gangguan, hambatan dan
tantangan, baik yang datang dari luar maupun dari luar negeri, yang langsung maupun tidak
langsung membahayakan integritas, identitas, kelangsungan hidup bangsa dan negara serta
perjuangan dalam mengejar tujuan nasional Indonesia (Suradinata, 2005: 47).
Dalam hubungan dengan realisasi pelaksanaan dan penyelenggaraan negara, maka
filsafat Pancasila merupakan esensi dari staatsfundamentalnorm atau pokok kaidah negara
yang fundamental. Konsekuensinya Pancasila merupakan suatu pangkal tolak derivasi duari

seluruh peraturan perunfang-undangan di Indonesia, termasuk hukum dasar dan selurh


system hokum positif lainnya (Kaelan, 2004). Sementara itu dalam hubungannya dengan
ketahanan nasional, dalam konsepsi dan seluruh pelaksanaannya harus memiliki landasan
yuridis yang jelas. Atas dasar pengertian inilah maka landasan konstitusional atau landasan
yuridis ketahanan nasional Indonesia adalah UUD 1945, yang bersumber pada dasar falsafah
Pancasila.
2.3.1 Konsepsi Ketahanan Nasional
Secara konseptual, ketahanan nasional suatu bangsa dilatarbelakangi oleh:
1. Kekuatan apa yang ada pada suatu bangsa dan negara sehingga ia mampu
mempertahankan kelangsungan hidupnya
2. Kekuatan apa yang harus dimiliki oleh suatu bangsa dan negara sehingga ia selalu
mampu mempertahankan kelangsungan hidupnya, meskipun mengalami berbagai
gangguan, hambatan dan ancaman baik dari dalam maupun dari luar.
3. Ketahanan atau kemampuan bangsa untuk tetap jaya, mengandung makna keteraturan
(regular) dan stabilitas, yang di dalamnya terkandung potensi untuk terjadinya
perubahan (the stability idea of changes) (Usman, 2003:5).
Berdasarkan konsep pengertiannya maka yang dimaksud dengan ketahanan adalah
suatu kekuatan yang membuat suatu bangsa dan negara dapat bertahan, kuat menghadapi
ancaman, gangguan, hambatan dan tantangan. Tantangan adalah merupakan suatu usaha yang
bersifat menggugah kemampuan, adapun ancaman adalah suatu usaha untuk mengubah atau
merombak kebijaksanaan atau keadaan secara konsepsional dari sudut kriminal maupun
politis. Adapun hambatan adalah suatu kendala yang bersifat atau bertujuan melemahkan
yang bersifat konseptual yang berasal dari dalam sendiri. Apabila hal hal tersebut berasal dari
luar maka dapat disebut sebagai kategori gangguan.
2.3.2. Model-model ketahanan nasional
1. Model Morgenthau
Model ini bersifat deskriptif kualitatif dengan jumlah gatra yang cukup banyak. Bila
model Lemhannas berevolosi dari observasi empiris perjalanan perjuangan bangsa,
maka model ini diturunkan secara analitis. Dalam analisisnya, Morgenthau
menekankan pentingnya kekuatan nasional dibina dalam kaitannya dengan negaranegara lain. Artinya, ia menganggap pentingnya perjuangan untuk mendapatkan
power position dalam satu kawasan. Sebagai konsekuensinya maka terdapat advokasi
untuk memperoleh power position sehingga muncul strategi ke arah balanced power.
2. Model Alfred Thayer Mahan
Dalam bukunya The Influence Seapower on History, Alfred Thayer Mahan
mengatakan bahwa kekuatan nasional suatu bangsa dapat dipenuhi apabila bangsa
tersebut memenuhi unsur-unsur letak geografi, bentuk atau wujud bumi, luas wilayah,
jumlah penduduk, watak nasional atau bangsa, dan sifat pemerintahan.

3. Model Cline
Model Cline yang melihat suatu negara dari luar sebagaimana dipersepsikan oleh
negara lain. Baginya hubungan antar negara pada hakikatnya amat dipengaruhi oleh
persepsi suatu negara terhadap negara lainnya termasuk di dalamnya persepsi atau
sistem penangkalan dari negara lainnya. Menurut Cline suatu negara akan muncul
sebagai kekuatan besar apabila ia memiliki potensi geografi besar atau negara secara
fisik memiliki wilayah yang besar dan sumber daya manusia yang besar pula. Model
ini mengatakan bahwa suatu negara kecil bagaimanapun majunya tidak akan dapat
memproyeksikan diri sebagai negara besar. Sebaliknya suatu negara dengan wilayah
yang besar akan tetapi jumlah penduduknya kecil juga tidak akan menjadi negara
besar walaupun berteknologi maju.
4. Model Astagatra
Model ini merupakan perangkat hubungan bidang-bidang kehidupan manusia dan
budaya yang berlangsung di atas bumi ini dengan memanfaatkan segala kekayaan
alam yang dapat dicapai dengan menggunakan kemampuannya.
2.3.3. Berdasarkan pengertian sifat-sifat dasar ketahanan nasional adalah:
a) Integratif
Hal itu mengandung pengertian segenap aspek kehidupan kebangsaan dalam
hubungannya dengan lingkungan sosialnya, lingkungan alam dan suasana ke dalam
saling mengadakanpenyesuaian yang selaras dan serasi.
b) Mawas ke dalam
Ketahanan nasional terutama diarahkan kepada diri bangsa dan negara itu sendiri,
untuk mewujudkan hakikat dan sifat nasionalnya. Pengaruh luarnya adalah hasil yang
wajar dari hubungan internasional dengan bangsa lain.
c) Menciptakan kewibawaan
Ketahanan nasional sebagai hasil pandangan yang bersifat integrative mewujudkan
suatu kewibawaan nasional serta memiliki deterrent effect, yang harus diperhitungkan
pihak lain.
d) Berubah menurut waktu
Ketahanan nasional suatu bangsa pada hakikatnya tidak bersifat tetap, melainkan
sangat dinamis. Ketahanan nasional dapat meningkat atau bahkan dapat juga
menurun, dan hal ini sangat tergantung kepada situasi dan kondisi.
Konsepsi ketahanan nasional tidak memandang aspek-aspek alamiah dan
kemasyarakatan secara terpisah-pisah melainkan meninjaunya secara korelatif, di mana aspek
yang satu senantiasa berhubungan erat dengan lainnya, sedangkan keseluruhannya
merupakan suatu konfigurasi yang menimbulkan daya tahan nasional.
2.3.4. Ketahanan Nasional sebagai Kondisi
Ditinjau dari segi sifatnya maka sebenarnya konsepsi ketahanan nasional tersebut
bersifat objektif dan umum, oleh karena itu secara teoritis dapat diterapkan di negara

manapun juga. Dalam hubungan dengan penerapan konsepsi tersebut faktor situasi dan
kondisi negara sangat menentukan. Oleh karena itu meskipun secara konsepsional sama,
namun karena situasi dan kondisi negara berbeda-beda, maka wujud ketahanan nasional akan
berbeda-beda pula.
Dalam hubungan dengan ketahanan nasional Indonesia dengan memperhatikan
berbagai macam bahaya, gangguan yang mengancam, serta situasi dan kondisi dalam negara
Indonesia, maka ditentukan strategi untuk memertahankan kelangsungan hidup negara
Indonesia. Bagi bangsa dan negara Indonesia bahaya yang mengancam dapat berupa subversi
dan infiltrasi terhadap semua bidang kehidupan masyarakat, serta adanya kelemahankelemahan yang inheren denga suatu masyarakat majemuk yang sedang membangun, maka
strategi yang dipilih adalah strategi untuk mempertahankan kelangsungan hidup bangsa dan
negara Indonesia, maka cara yang dipilih adalah dengan memantapkan ketahanan nasional.
Strategi ini ditentukan berdasarkan pengalaman sendiri, yang kemudian diolah dan
disistematisir hingga menjadi doktrin. Demikianlah maka ketahanan suatu bangsa adalah
merupakan suatu persoalan universal, sedang cara dan strategi yang ditentukan berbeda-beda.
Terdapat berbagai istilah misalnya strategy of interdependence, strategy of limited war,
sedangkan bagi bangsa Indonesia dikembangkan konsepsi strategi ketahanan nasional
(Suradinata, 2005: 50).
2.3.5. Asas- Asas Ketahanan Nasional Indonesia
Asas Ketahanan Nasional Indonesia adalah tata laku yang didasari nilai-nilai yang tersusun
berlandaskan Pancasila, UUD 1945 dan Wawasan Nasional yang terdiri dari :
a. Asas Kesejahteraan dan Keamanan
Kesejahteraan dan keamanan dapat dibedakan tetapi tidak dapat dipisahkan dan
merupakan kebutuhan manusia 8 yang mendasar dan esensial, baik sebagai
perorangan maupun kelompok dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan
bernegara. Dengan demikian kesejahteraan dan keamanan merupakan asas dalam
sistem kehidupan nasional dan merupakan nilai intrinsik yang ada padanya.Dalam
realisasinya kondisi kesejahteraan dan keamanan dapat dicapai dengan
menitikberatkan pada kesejahteraan tetapi tidak mengabaikan keamanan. Sebaliknya
memberikan prioritas pada keamanan tidak boleh mengabaikan kesejahteraan. Oleh
karena itu, keduanya harus selalu ada, berdampingan pada kondisi apapun sebab
keduanya merupakan salah satu parameter tingkat ketahanan nasional sebuah bangsa
dan negara.
b. Asas Komprehensif Intergral atau Menyeluruh Terpadu
Sistem kehidupan nasional mencakup segenap aspek kehidupan bangsa secara utuh
menyeluruh dan terpadu dalam bentuk perwujudan persatuan dan perpaduan yang
seimbang, serasi dan selaras dari seluruh aspek kehidupan bermasyarakat, berbangsa
dan bernegara. Dengan demikian, ketahanan nasional mencakup ketahanan segenap
aspek kehidupan bangsa secara utuh, menyeluruh dan terpadu (komprehensif
integral).
c. Asas mawas ke dalam dan mawas ke luar

Sistem kehidupan nasional merupakan perpaduan segenap aspek kehidupan bangsa


yang saling berinteraksi. Disamping itu, sistem kehidupan nasional juga berinteraksi
dengan lingkungan sekelilingnya. Dalam prosesnya dapat timbul berbagai dampak
baik yang bersifat positif maupun negatif. Untuk itu diperlukan sikap mawas kedalam
dan ke luar.Mawas kedalam: mawas ke dalam bertujuan menumbuhkan hakikat, sifat
dan kondisi kehidupan nasional itu sendiri berdasarkan nilainilai kemandirian yang
proporsional untuk meningkatkan kualitas derajat kemandirian bangsa yang ulet dan
tangguh. Hal itu tidak berarti bahwa ketahanan nasional mengandung sikap isolasi dan
atau nasionalisme sempit (chauvinisme). Mawas ke luar: mawas ke luar bertujuan
untuk dapat mengantisipasi dan ikut berperan serta menghadapi dan mengatasi
dampak lingkungan strategis luar negeri, serta menerima kenyataan adanya saling
interaksi dan ketergantungan dengan dunia internasional. Untuk menjamin
kepentingan nasional, kehidupan nasional harus mampu mengembangkan kekuatan
nasional, agar memberikan dampak keluar dalam bentuk daya tangkal dan daya tawar.
Namun demikian, interaksi dengan pihak lain diutamakan dalam bentuk kerjasama
yang saling menguntungkan.
d. Asas kekeluargaan
Asas kekeluargaan mengandung keadilan, kearifan, kebersamaan, kesamaan, gotongroyong, tenggang rasa dan tanggung jawab dalam kehidupan bermasyarakat,
berbangsa dan bernegara. Dalam asas ini diakui adanya perbedaan yang harus
dikembangkan secara serasi dalam hubungan kemitraan serta dijaga agar tidak
berkembang menjadi konflik yang bersifat antagonistik yang saling menghancurkan.
2.4. Pembinaan Ketahanan Nasional
Aspek Ekonomi
Pencapaian tingkat ketahanan ekonomi memerlukan pembinaan sebagai berikut:
Sistem ekonomi Indonesia diarahkan untuk dapat mewujudkan kemakmuran dan
kesejahteraan yang adil dan merata di seluruh wilayah Nusantara melalui eknomi
kerakyatan
Ekonomi kerakyatan harus menghindari sistem free fight liberalism, etatisme, dan
monopoli ekonomi
Pembangunan ekonomi merupakan usaha bersama atas asas kekeluargaan
Pemerataan pembangunan dan pemanfaatan hasilnya dengan memperhatikan
keseimbangan dan keserasian pembangunan antarwilayah dan antar sektor.
Aspek Sosial Budaya
Untuk mewujudkan keberhasilan ketahanan sosial budaya warga negara Indonesia perlu:
Membentu kehidupan sosial budaya bangsa dan masyarkat Indonesia yang beriman
dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, rukun, bersatu, cinta tanah air, maju, dan
sejahtera dalam kehidupan yang serba selaras, serasi dan seimbang serta mampu
menangkal penetrasi budaya asing yang tidak sesuai dengan kebudayaan nasional.
Aspek Pertahanan dan Keamanan

Untuk mewujudkan keberhasilan Ketahanan Nasional setiap warga negara Indonesia perlu:
Memiliki semangat perjuangan bangsa dalam bentuk perjuangan non fisik yang
disertai keuletan dan ketangguhan tanpa kenal menyerah dan mampu
mengembangkan kekuatan nasional dalam rangka menghadapi segala tantangan,
ancaman, hambatan, dan gangguan yang datang dari luar maupun dari dalam untuk
menjamin identitas, integritas, kelangsungan hidup bangsa dan negara serta
pencapaian tujuan nasional.
Sadar dan peduli akan pengaruh-pengaruh yang timbul pada aspek ideologi, politik,
ekonomi, sosial budaya dan pertahanan keamanan.
Aspek Ilmu Pengetahuan
Untuk mecapai percepatan kemandirian dan kesejahteraan berbasis dukungan ilmu
pengetahuan dan teknologi ( Iptek )
Dilakukan lewat penguatan empat pilar knowledge based economy ( KBE ), yaitu :
Sistem pendidikan
Sistem inovasi
Infrastruktur masyarakat informasi
Kerangka kelembagaan, peraturan perundangan, dan ekonomi
Perbaikan kualitas pelayanan kesehatan dan pendidikan
Mewujudkan tumbuhnya masyarakat yang berbudaya iptek.
Aspek Ideologi
Upaya memperkuat Ketahanan Ideologi memerulkan memerlukan langkah pembinaan
berikut:
Pengamalan pancasila secara obyektif dan subyektif
Pancasila sebagai pandangan hidup bangsa dan negara Republik Indonesia
Pendidikan moral Pancasila
Sesanti Bhineka Tunggal Ika dan konsep Wawasan Nusantara bersumber dari
Pancasila
Aspek Politik
Upaya mewujudkan ketahan pada aspek politik:
1. Politik Dalam Negeri
Sistem pemerintahan yang berdasarkan hukum
Mekanisme politik yang memungkinakan adanya perbedaan pendapat
Terjalin komunikasi politik timbal balik antara pemerintah dan masyarakat,
2. Politik Luar Negeri
Hubungan luar negeri ditujukan untuk meningkatkan kerjasama interansional di
berbagai bidang
Politik luar negeri terus dikembangkan menurut prioritas dalam rangka meningkatkan
persahabatan dan kerjasama antarnegara
Peningkatan kualitas sumber daya manusia perlu dilaksanakan dengan pembenahan
sistem pendidikan, pelatihan dan penyuluhan

Perjuangan bangsa Indonesia yangf menyakut kepentingan nasional

BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
Geostrategi merupakan metode atau aturan-aturan untuk mewujudkan cita-cita dan
tujuan melalui proses pembangunan yang memberikan arahan tentang bagaimana membuat

strategi pembangunan dan keputusan yang terukur dan terimajinasi guna mewujudkan masa
depan yang lebih baik, lebih aman, dan bermartabat.
Geostrategi Indonesia diperlukan dan dikembangkan untuk mewujudkan dan
mempertahankan integritas bangsa dan wilayah tumpah darah negara Indonesia, megingat
kemajemukan bangsa Indonesia serta sifat khas wilayah tumpah darah negara Indonesia,
maka geostrategi Indonesia dirumuskan dalam bentuk Ketahanan Nasional.
Ketahanan Nasional adalah suatu kondisi dinamis suatu bangsa, yang berisi keuletan dan
ketangguhan, yang mengandung kemampuan mengembangkan kekuatan nasional dalam
menghadapi dan mengatasi segala ancaman, gangguan, hambatan dan tantangan, baik yang
datang dari luar maupun dari luar negeri, yang langsung maupun tidak langsung
membahayakan integritas, identitas, kelangsungan hidup bangsa dan negara serta perjuangan
dalam mengejar tujuan nasional Indonesia. Ketahanan Nasional berpengaruh terhadap
berbagai aspek kehidupan berbangsa dan bernegara, diantaranya aspek ideologi, politik,
ekonomi, sosial budaya, dan aspek pertahanan dan keamanan.

GEOSTRATEGI INDONESIA

Disusun Oleh :
Astri Rizky S.
Dhea Anggelica
Fitria
Hanifah Shalihah
Lovina Lauditta K.
Ulfa Ihsantiani R.
Ulfah Fauziyyah

Jurusan Bahasa Jerman


Fakultas Bahasa dan Seni
Universitas Negeri Jakarta

Anda mungkin juga menyukai