Anda di halaman 1dari 15

MAKALAH

“LINGKUNGAN MARITIM”
Mata kuliah : Wawasan Kemaritiman
Dosen Pengampuh : Abdul Hadi Bone S.Pi.,M.si

Di susun oleh :

 AGUS FAHYADDIN ( 032101231 )


 RISYANTI R ( 032101069 )
 ERLINA ( 032101238 )
 WAODE SADNUN MIM SABRI ( 032101163 )

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH BUTON
TA 2021/2022
KATA PENGANTAR

Segala puji kami panjatkan kepada Allah SWT. Pencipta alam semesta yang
menjadikan bumi dan isinya dengan begitu sempurna. Tuhan yang menjadikan setiap apa
yang ada dibumi sebagai penjelajahan bagi kaum yang berfikir. Dan sungguh berkat
limpahan rahmat-Nya penulis dapat menyelesaikan penyusun makalah ini demi memenuhi
tugas mata kuliah “Konsep Dan Pembelajarn Matematika SD Kelas Rendah”

Penyusun makalah ini dapat terselesaikan berkat bantuan berbagai pihak oleh
Karena itu penulis mengucapkan banyak terima kasih

Kami menyadari bahwa dalam makalah ini masih banyak terdapat kekurang
sehingga dengan segala kerendahan hati, kami mengharapkan saran dan kritik yang
bersifat membangun demi lebih baiknya kinerja kami yang akan mendatang

Semoga makalah ini dapat memberikan tambahan ilmu pengetahuan dan informasi
yang bermanfaat bagi semua pihak.

ii
DAFTAR ISI

KATA PEGANTAR …………………………………………………...….…...ii

DAFTAR ISI ……………………………………………………….………….iii

BAB I PENDAHULUAN …………………………………………...……......1

1.1 Latar Belakang………………………………………………..………....2

1.2 Rumusan Masalah...………………………………………..………...….2

1.3 Tujuan Makalah …………………..………………………………..…...2

1.4 Manfaat P ……….………….………................................................2

BAB II TINJAUAN PUSTAKA …………….…........................................3


2.1 Lingkungan Maritim ………………………………………….……..…3
2.2 Teori ……………………………………..........................................3

BAB III PEMBAHASAN ……………..........……..………..……………….4

3.1 Ekosistem di Laut………………………….….....................…………4


3.2 Pemanfaatan Lingkungan Maritim ……………………………….....………5
.
BAB IV PENUTUP ……...............………………………………..……..…10
4.1 Kesimpulan .............................................................................. ...10

4.2 Saran ..........................................................................................10

DAFTAR PUSTAKA ………………………….…………………..…...……11

iii
iv
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Sebagai negara maritim terbesar di dunia, Indonesia memiliki luaswilayah


laut dan Zona Ekonomi Eksklusif berturut-turut 3,1 dan 2,7 juta km,dikarunia
sumber daya pesisir dan lautan yang sangat beragam dengan jumlah besar.
Kondisi ekologis eilayah laut Indonesia merupakan wilayah yang penuhdaya
tarik dan menantang dari sudut pengkajian berbagai ilmu pengetahuan.
Ekosistem laut Indonesia mengandung sejumlah fenomena yang menarik
untukdikaji dari berbagai dimensi dan sudut pandang, baik dimensi fisik
ekologis,maupun dimensi yang berkaitan dengan masalah sosial budaya,
termasuk di dalamnya penggunaan teknologi dalam pengelolaan dan
pemanfaatan lingkungan laut.
Sumberdaya potensil bagi ekosistem laut Indonesia, baik sumber dayayang
dapat pulih (renewble resources), seperti perikanan tangkap, perikanan budidaya
pantai (tambak) dan marikultur, mangrove, terumbu karang, padanglamun, dan
rumput laut pada umumnya belum dimanfaatkan secara optimal. Demikian pula
dengan sumberdaya yang tidak dapat pulih (urenewble resources),seperti minyak
dan gas bumi, dan mineral lainnya serta jasa-jasa lingkungan(environmental
service), yang meliputi energi, kawasan rekreasi dan pariwisata,masih banyak
yang belum terjamah dan dimanfaatkan secara optimal (Dahuri,1999 : 2)

1
1.2 Rumusan Masalah
1. Apa yang di maksud dengan ekosistem
2. Bagaimana pembagian ekosistem di laut
3. Apa saja yang menyebabkan ekosistem di laut tercemar
4. Bagaimana pemanfaatan lingkungan maritim

1.3 Tujuan
1. Dapat mengetahui pengertian dari Ekosistem
2. Dapat mengetahui pembagian dari ekosistem di laut
3. Dapat mengetahui apa saja penyebab dari pencemaran laut
4. Dapat mengetahui cara memanfaatkan lingkungan maritim

1.4 Manfaat
Pembaca belajar banyak tentang segala aktifitas di lingkungan maritim baik
di atas maupun di bawah laut.

2
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Lingkungan Maritim


Wilayah maritim adalah wilayah yang di kelilingi oleh laut dan perairan yang
sangat luas. Pada dasarnya batas lingkungan maritim pada suatu negara adalah
artifisial karena pencamaran yang terjadi di suatu negara akan dirasakan oleh
negara yang berbatasan dengan laut. Tumpahan minyak dari kapal tanker akan
mencemari pula peraiaran negara lain yang berbatasan.
pencemaran oleh tindakan manusia dapat di bedakan atas dua macam yakni
Pollution Pay Principles dan Pollution Prevention Pay berikut diantaranya :
 Pollution Pay Principles. Konsep ini secara tidak langsung memberi hak
kepada pencemar untuk melakukan pencemaran asalkan membayar
kompensasinya. Dalam lingkungan bisnis maritim konsep ini sudah mulai
di tinggalkan, pengenaan denda lebih dianggap sebagai hukuman bukan
sebagai kompensasi.
 Pollution Prevention Pay. Pada konsep ini pencemaran harus di cegah
secara proakti. Untuk ini perlu pengarahan dana untuk mencegah
terjadinya pencemaran. Konsep inilah yang di kembangkan oleh IMO
dalam koverensi konverensi internasional tentang pencegahan pencemaran
lingkungan maritim.
2.2 Teori
Dari tinjauan yang kemukakan oleh Naes (1989 ) tentang ekofilosofi yang
membedakan dua kelompok pecinta lingkungan hidup. Penganut ekologi
dangkal ( diarahkan kepada kepentingan negara barat/maju semata ) dan
penganut ekologi mendalam, kelompok ini berpendapat bahwa manusia adalah
bagian integral dari alam kehidupan dan makhluk hidup mempunyai hak yang
sama.

3
BAB III
PEMBAHASAN

3.1 Pengertian Ekosistem


Ekosistem adalah suatu sistem ekologi yang terbentuk oleh hubungan timbal
balik tak terpisahkan antara makhluk hidup dengan lingkungannya. Ekosistem
bisa dikatakan juga suatu tatanan kesatuan secara utuh dan menyeluruh antara
segenap unsur lingkungan hidup yang saling memengaruhi.
Ekosistem merupakan penggabungan dari setiap unit biosistem yang
melibatkan interaksi timbal balik antara organisme dan lingkungan fisik
sehinggaaliran energi menuju kepada suatu struktur biotik tertentu dan terjadi
suatu siklus materi antara organisme dan anorganisme. Matahari sebagai sumber
dari semua energi yang ada.
1. Beberapa definisi tentang ekosistem dapat diuraikan sebagai berikut :
 Ekosistem adalah suatu unit ekologi yang di dalamnya terdapat hubungan
antara struktur dan fungsi. Struktur yang dimaksudkan dalam definisi
ekosistem tersebut adalah berhubungan dengan keanekaragaman spesies
(species diversity). Ekosistem yang mempunyai struktur yang kompleks,
memiliki keanekaragaman spesies yang tinggi. Sedangkan istilah fungsi
dalam definisi ekosistem menurut A.G. Tansley berhubungan dengan
siklus materi dan arus energi melalui komponen komponen ekosistem.
 Ekosistem adalah tatanan dari satuan unsur-unsur lingkungan hidupdan
kehidupan (biotik maupun abiotik) secara utuh dan menyeluruh,yang
saling mempengaruhi dan saling tergantung satu dengan yang lainnya.
Ekosistem mengandung keanekaragaman jenis dalam suatu komunitas
dengan lingkungannya yang berfungsi sebagai suatu satuan interaksi
kehidupan dalam alam (Dephut, 1997 )
 Ekosistem, yaitu tatanan kesatuan secara kompleks di dalamnyaterdapat
habitat, tumbuhan, dan binatang yang dipertimbangkansebagai unit
kesatuan secara utuh, sehingga semuanya akan menjadi bagian mata rantai
siklusmateri dan aliran energi(Woodbury, 1954dalam Setiadi, 1983)

4
 Ekosistem, yaitu unit fungsional dasar dalamekologiyang didalamnya
tercakup organisme dan lingkungannya (lingkungan biotikdan abiotik)dan
di antara keduanya saling memengaruhi (Odum,1993)

2. Pembagian daerah ekosistem air laut berdasarkan kedalamannya :


 Litoral/Daerah Pasang Surut
Daerah litoral adalah daerah yang langsung berbatasan dengan darat.
Radiasi matahari, variasi temperatur dan salinitas mempunyai pengaruh yang
lebih berarti untuk daerah ini dibandingkan dengan daerah laut lainnya. Biota
yang hidup di daerah ini antara lain: ganggang yang hidup sebagai bentos,
teripang, binatang laut, udang, kepiting, cacing laut.
 Daerah Neritik
Daerah neritik merupakan daerah laut dangkal, daerah ini masih dapat
ditembus cahaya sampai ke dasar, kedalaman daerah ini dapat mencapai 200 m.
Biota yang hidup di daerah ini adalah plankton, nekton, neston dan bentos.
 Daerah Batial atau Daerah Remang-remang
Kedalamannya antara 200 - 2000 m, sudah tidak ada produsen.
Hewannya berupa nekton.
 Daerah Abisal
Daerah abisal adalah daerah laut yang kedalamannya lebih dari 2000 m.
Daerah ini gelap sepanjang masa, tidak terdapat produsen.

Ekosistem laut lainnnya yang di dasarkan pada intesitas cahaya yaitu :


 Wilayah fotik, yakni bagian laut yang bisa ditembus cahaya.
Kedalamannya sampai 200 meter.
 Wilayah Twilight, adalah titik remang-remang yang minim
cahayasehingga produsen kurang sebab tidak bisa melakukan aktifitas
fotosintesis. Kedalamannya antara 200 sampai 200 meter.
 Wilayah afotik, adalah titik dimana tak ada sama sekali cahaya matahari
yang mampu menembusi lautan.

5
3. Komunitas didalam ekosistem air laut
Menurut fungsinya, komponen biotik ekosistem laut dapat dibedakan menjadi
tiga yaitu :
 Produsen, terdiri dari fitoplankton dan ganggang laut lainnya.
 Konsumen, terdiri dari berbagai jenis hewan. Hampir semua filum hewan
ditemukan di dalam ekosistem laut.
 Zooplankton, terdiri atas bakteri dan hewan hewan pemakan bangkai atau
sampah.

3.2 Pemanfaatan Lingkungan Maritim


Secara teoritis dapat dikemukakan bahwa pemanfaatan sumber daya pesisir
dan pemanfaatan lingkungan alam tersebut, memiliki makna yang sangat
strategis karena dengan itu, masyarakat nelayan memenuhi kebutuhan
ekonominya, di samping kebutuhan sosial, budaya dan biologis lainnya.
Haltersebut memang sesuai dengan prinsip alamai yang dimiliki oleh manusia,
yakni di samping rangsangan dan dorongan untuk memanfaatkan lingkungan
alam sebesar-besarnya guna memenuhi sejumlah kebutuhan, baik kebutuhan
dasar (biologis) maupun kebutuhan psikologis dan kebutuhan sosial.
Dalam rangka memanfaatkan lingkungan laut, masyarakat nelayan
mengembangkan seperangkat kebudayaan dalam bentuk idea, gagasan, aktivitas
atau tindakan, serta teknologi yang berupa materi dan cara-cara atau
strategitertentu sebagai wujud dari penerapan ilmu pengetahuan yang mereka
miliki (Abu Hamid, 1996).
Elaborasi konsep teknologi dalam konteks ini mengacu pada pemahaman
operasional bahwa teknologi, khususnya teknologi penangkapan dan teknologi
transfortasi laut harus dipahami dengan penekanan pada bagaimana aggota
masyarakat. Memberi tanggapan dan harapan serta bagaimana mekanisme
pemanfaatannya (Abu Hamid, 1986 : 8).
Secara empirik, kenyataan menunjukkan bahwa masyarakat nelayan adalah
bagian dari kelompok masyarakat yang memanfaatkan lingkungan alam laut

6
untuk memenuhi kebutuhan hidupnya, sejak beberapa dasawarsa yang lalu
hingga saat ini mengalami dinamikanya sendiri sebagai suatu proses menuju
terciptanya sebuah perubahan, baik perubahan yang bersifat microsopic maupun
perubahan yang bersifat macrosopic.
Jadi dapat di simpulkan bahwa laut dapat digunakan sebagai tempat barang
tambang, riset penelitian, sebagai sumber daya minum melalui desalinasi, jalur
transportasi dan pemanfaatan lat bagi penduduk lokal.

Dimana ada manfaatnya disutu pula ada dampak atau efek buruknya Beberapa
masalah yang di timbulkan aktifitas di laut sebagai beritkut :
 Pencemaran minyak
Pencemaran minyak mempunyai pengaruh luas terhadap hewan dan
tumbuh-tumbuhan yang hidup disuatu daerah. Minyak yang mengapung
berbahaya bagi kehidupan burung laut yang suka berenang diatas permukaan air.
Tubuh burung akan tertutup minyak sehingga untuk membersihkannya, mereka
menjilatinya. Akibatnya mereka banyak minum minyak dan mencemari diri
sendiri. Selain itu, mangrove dan daerah air payau juga rusak. Mikro organisme
yang terkena pencemaran akan segera menghancurkan ikatan organik minyak,
sehingga banyak daerah pantai yang terkena ceceran minyak secara berat telah
bersih kembali hanya dalam waktu 1 atau 2 tahun.
 Pencemaran Logam Berat
Logam-logam berat yang masuk kedalam tubuh hewan umumnya tidak
dikeluarkan lagi dari tubuh mereka.Karena itu logam-logam cenderung untuk
menumpuk di dalam tubuhnya. Sebagi akibatnya logam-logam tersebut akan
terus berada di sepanjang rantai makan. Hal ini disebabkan oleh karena predator
pada satutrofik level makan mangsa mereka dari trofik yang lebih rendah yang
telah tercemar(ikan dimakan oleh manusia). Disini terlihat bahwa kandungan
konsentrasi logam berat terdapat lebih tinggi pada tubuh hewan yang letaknya
lebih tinggi didalamtropik level.Jadi predator tingkat tinggi (dengan umur lebih
panjang) lebih banyakmenumpuk logam berat. Contoh pencemaran logam berat
adalah “Minamata Disease” (di Jepang) yang disebabkan oleh Hg (merkuri).

7
Menyebabkan kelemahan otot, kehilangan penglihatan, ketidak seimbangan
fungsi otot dan kelumpuhan. Selain itu juga meracuni dan merusak sistem syaraf
pusat. "Itai-itai Disease” yang disebabkan oleh logam Cd. Menyebabkan
nyeri/ngilu pada tulang, mempengaruhi kehamilan, lactasi, ketidak seimbangan
internal sekresi, penuaan, dan kekurangan kalsium. Perkembangan dan
reproduksi; menyebabkan terjadinya perubahan morfologi; merubah tingkah laku
organisme.
 Sampah
Sampah yang mengandung kotoran minyak juga dibuang kelaut melalui
sistemdaerah aliran sungai (DAS). Sampah-sampah ini kemungkinan
mengandung logam berat dengan konsentrasi yang tinggi. Tetapi umumnya
mereka kaya akan bahan-bahanorganik, sehingga akan memperkaya kandungan
zat-zat makanan pada suatu daerahyang tercemar yang membuat kondisi
lingkungan menjadi lebih baik bagi pertumbuhan mikroorganisme. Aktifitas
pernafasan dari organisme ini membuat makin menipisnya kandungan oksigen
khususnya pada daerah estuarin. Hal tersebut akan berpengaruh besar pada
kehidupan tumbuh-tumbuhan dan hewan yang hidup disitu. Pada keadaan yang
paling ekstrim, jumlah spesies yang ada didaerah itu akan berkurang secara
drastisdan dapat mengakibatkan bagian dasar dari estuarin kehabisan oksigen.
Sehingga mikrofauna yang dapat hidup hanya dari golongan cacing.Jenis-jenis
sampah kebanyakan termasuk golongan yang mudah hancur dengan cepat,
sehingga pencemaran yang disebabkannya tidak merupakan suatu masalah besar
di perairan terbuka.
 Pestisida
Kerusakan yang disebabkan oleh pestisida adalah bersifat akumulatif.
Merekasengaja ditebarkan ke dalam suatu lingkungan dengan tujuan untuk
mengontrol hamatanaman atau organisme-organisme lain yang tidak diingini.
Beberapa pestisida yangdipakai kebanyakan berasal dari suatu grup bahan kimia
yang disebut Organochloride,misalnya DDT. Pestisida jenis ini termasuk
golongan yang mempunyai ikatan molekul yang sangat kuat dimana molekul-
molekul ini kemungkinan dapat bertahan di alam sampai beberapa tahun sejak

8
mereka mulai dipergunakan. Hal itu sangat berbahayakarena dengan
digunakannya golongan ini secara terus menerus akan membuat mereka
menumpuk di lingkungan dan akhirnya mencapai suatu tingkatan yang tidak
dapat di tolerir lagi dan berbahaya bagi organisme di daerah tersebut. Beberapa
organisme air termasuk ikan dan udang ternyata menumpuk bahan kimia di
dalam jaringan tubuhnya.
 Limbah Industri dan Domestik
Limbah adalah limbah cair yang berasal dari masyarakat urban, termasuk
didalamnya limbah kota (municipal) dan aktivitas industri, yang masuk ke sistem
saluran pembuangan kota. Pada umumnya limbah domestik mengandung
sampah padat (berupa tinja, dan cair yang berasal dari rumah tangga).

BAB IV
PENUTUP

9
4.1 Kesimpulan
1. Ekosistem adalah suatu sistem ekologiyang terbentuk oleh hubungan timbal
balik tak terpisahkan antaramakhluk hidupdengan lingkungannya. Ekosistem
bisa dikatakan juga suatu tatanan kesatuan secara utuh danmenyeluruh antara
segenap unsur lingkungan hidup yang saling memengaruhi.
2. Pembagian daerah ekosistem air laut, berdasarkan kedalamannya:
 Litoral/Daerah Pasang Surut
 Daerah Neritik
 Daerah Batial atau Daerah Remang-remang
 Daerah Abisal
3. Beberapa masalah pencemaran di laut yaitu: Pencemaran Minyak,
Pencemaran logam berat, Sampah, Pestisida, Limbah Industri DanDomestic.
4. Cara memanfaatkan Lingkungan Maritim yaitu dengan memanfaatkan biota
bawah laut dengan baik, dan juga sebagai jalur perdagangan internasionalserta
sebagai wisata bahari Indonesia

4.2 Saran
Saran yang dapat penulis sampaikan kali ini bahwa wilayah maritim
Indonesia sangatlah luas untuk itu marilah kita manfaatkan dengan
sebaikmungkin dan menjaganya jangan sampai wilayah maritim Indonesia
menjadi tercemar untuk itu perlu adanya kesadaran dari segenap warga Indonesia
untuk bekerja sama menjaga biota dalam laut kita

DAFTAR PUSTAKA

10
http://sahabatnadzhttp://ncupphe30jan.blogspot.com/ri.blogspot.com/2008/08/te
knologi-dan-pemanfaatan-lingkungan.html
http://ekosistem-ekologi.blogspot.com/2013/02/mengenal-ekosistem-laut.html
http://ciahh.blogspot.com/2013/04/v-behaviorurldefaultvmlo.html
http://lautmaritim.blogspot.com/2013/03/hukum-maritim.html
http://indomaritimeinstitute.org/2011/07/pencemaran-laut-
%E2%80%9Cmengancampotensi-sumberdaya-dan-lingkungan-maritim
%E2%80%9D

11

Anda mungkin juga menyukai