Anda di halaman 1dari 11

Makalah Wawasan Kemaritiman

Lingkungan Kemaritiman

Dosen Pengampu

NILA NIKMATIA BUGIS s.s.TPI., M.Si

Disusun Oleh :

Ayustiawati

NPM 142201018

Program Studi Pendidikan Guru Pendidkan Anak Usia Dini

Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH BUTON

Bau Bau

2023
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat, karunia,serta
kekuatan, sehingga Kami selaku penulis dapat menyelesaikan penyusunanmakalah “
Ekonomi Maritim ” ini untuk memenuhi tugas mata kuliah WawasanKemaritiman tepat
waktu dan tanpa halangan apapun.Makalah ini disusun bertujuan agar sekiranya dapat
memahami danmempelajari lebih jauh tentang ekonomi maritim. Sehingga dapat
menambah pengetahuan dan wawasan tentang ekonomi maritime tersebut tersebut.
Ucapanterima kasih yang amat besar saya samapaikan kepada semua pihak yang
telahmembantu menyusun makalah ini sehingga apa yang kami tulis pada kesempatanini
dapat menghampiri kesempurnaan.Akhirnya kami sadar bahwa makalah ini belum
sepenuhnya sempurna, jadiapabila ada penulisan kata yang tidak sesuai mohon dimaafkan.
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Sebagai negara maritim terbesar di dunia, Indonesia memiliki luas wilayah laut dan
Zona Ekonomi Eksklusif berturut-turut 3,1 dan 2,7 juta km, dikarunia sumber daya
pesisir dan lautan yang sangat beragam dengan jumlah besar. Kondisi ekologis eilayah
lau Indonesia merupakan wilayah yang penuh daya tarik dan menantang dari sudut
pengkajian berbagai ilmu pengetahuan. Ekosistem laut Indonesia mengandung
sejumlah fenomena yang menarik untuk dikaji dari berbagai dimensi dan sudut
pandang, baik dimensi fisik ekologis, maupun dimensi yang berkaitan dengan masalah
sosiobudaya, termasuk
didalamnya penggunaan teknologi dalam pengelolaan dan pemanfaatan lingkungan
laut.
Sumberdaya potensil bagi ekosistem laut Indonesia, baik sumber daya yang dapat
pulih (renewble resources), seperti perikanan tangkap, perikanan budidaya pantai
(tambak) dan marikultur, mangrove, terumbu karang, padang lamun, dan rumput laut
pada umumnya belum dimanfaatkan secara optimal.
Demikian pula dengan sumberdaya yang tidak dapat pulih (urenewble resources),
seperti minyak dan gas bumi, dan mineral lainnya serta jasa-jasa lingkungan
(environmental service), yang meliputi energi, kawasan rekreasi dan pariwisata, masih
banyak yang belum terjamah dan dimanfaatkan secara optimal (Dahuri,
1999 : 2).
Belum termanfaatkannya secara optimal dari segenap potensi sumberdaya laut
tersebut terkait erat dengan masalah perkembangan teknologi yang dikuasai, baik oleh
pemerintah maupun masyarakat maritim sendiri. Pemanfaatan lingkungan alam laut
sesungguhnya merupakan serangkaian upaya yang dilakukan oleh individu maupun
kelompok masyarakat dengan mendayagunakan sejumlah potensi yang terkandung di
dalam lingkungan laut tersebut untuk memenuhi sejumlah kebutuhan manusia. Dalam
upaya pemanfaatan lingkungan laut itu, teknologi sebagai wujud dan fungsi

B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan ekosistem?
2. Bagaimanakah pembagian ekosistem laut ?
3. Apa-apa saja yang menyebabkan ekosistem laut menjadi tercemar?
4. Bagaimana cara pemanfaatan lingkungan maritim?

C. Tujuan
1. Dapat mengetahui pengertian dari ekosistem
2. Dapat mengetahui pembagian dari ekosistem dilaut
3. Dapat mengetahui penyebab dari pencemaran laut
4. Dapat mengetahui cara memanfaat
Bab II

Pembahasan

A. Ekosistem Laut
Ekosistem adalah ekosistem yang terbentuk dari hubungan timbal balik yang
tidak terpisahkan antara organisme dan lingkungannya.
Ekosistem juga dapat diartikan sebagai suatu kesatuan yang utuh dan
menyeluruh dari seluruh unsur lingkungan hidup yang saling mempengaruhi.
Ekosistem adalah perpaduan unit-unit biotik yang memfasilitasi interaksi
timbal balik antara organisme hidup dan lingkungan fisik sedemikian rupa sehingga
energi mengalir melalui struktur biologis tertentu dan terjadi siklus material antara
organisme hidup dan materi anorganik. Matahari adalah sumber dari semua energi
yang ada.
Definisi ekosistem dikembangkan oleh ahli ekologi Inggris A.G. Tansley pada tahun
1935, meskipun nlah konsep baru. Sebelum akhir abad kesembilan belas,
pernyataan resmi tentang istilah dan konsep penting yang berkaitan dengan
ekosistem muncul dalam literatur ekologi Amerika, Eropa, dan Rusia (Odum, 1993).
1. Beberapa pengertian ekosistem dapat dijelaskan sebagai berikut.
a. Ekosistem adalah unit ekologis di mana ada
hubungan antara struktur dan fungsi. Struktur yang ditunjuk sebagai
dalam definisi ekosistem dikaitkan dengan keanekaragaman hayati.
ekosistem memiliki struktur yang kompleks dan spesies dengan
keanekaragaman hayati yang tinggi. A.G. Tansley berurusan dengan siklus
material dan aliran energi melalui komponen ekosistem.

b. Ekosistem atau ekosistem adalah pertukaran materi antara bagian hidup dan
bagian tak hidup dalam suatu sistem. Ekosistem dicirikan oleh pertukaran
materi dan konversi energi yang konstan. Ini dapat terjadi seluruhnya antara
berbagai komponen di dalam sistem itu sendiri, atau dengan sistem lain di
luar sistem.

c. Ekosistem adalah keseluruhan susunan dari unsur lingkungan hidup dan


kehidupan (biotik dan abiotik), yang unsur di antaranya saling
mempengaruhi dan bergantung satu sama lain Suatu ekosistem mengandung
keanekaragaman hayati dalam komunitas dengan lingkungannya, yang
berfungsi sebagai kesatuan interaksi bagi kehidupan di alam (Departemen
Kehutanan, 1997).

d. habitat, ekosistem di mana tumbuhan dan hewan merupakan rangkaian


kompleks dari unit-unit yang dianggap unit, yang kesemuanya merupakan
bagian dari rantai siklus material dan aliran energi (Woodbury, 1954
Setiadi ; 1983) ).

e. contoh Ekosistem, unit fungsional dasar ekologi yang mencakup organisme


dan lingkungannya (bio-environment dan abi-environment), dan antara dua
pengaruh (Odum, 1993). Suatu ekosistem disebut unit fungsional dasar
dalam ekologi karena merupakan unit terkecil yang memiliki komponen
lengkap, memiliki relung ekologi lengkap, dan memiliki proses ekologi
lengkap. Oleh karena itu, dalam satuan ini, siklus material dan aliran energi
merupakan keadaan ekosistem.

2. Pembagian daerah ekosistem air laut, berdasarkan kedalamannya:

a. ) Daerah pesisir/pasang surut Daerah pesisir merupakan daerah yang berbatasan


langsung dengan daratan yang lebih rentan terhadap radiasi matahari, perubahan
suhu, dan salinitas dibandingkan dengan daerah lautan lainnya. Biota yang
menghuni kawasan tersebut meliputi 4.444 alga yang hidup sebagai organisme
bentik, teripang, biota laut, udang, kepiting, dan cacing laut.

b.) Laut Nerit Laut Nerit merupakan wilayah laut yang dangkal, wilayah laut ini
masih memungkinkan cahaya menembus sampai ke dasar dan kedalaman wilayah
laut ini bisa mencapai 200 m. Biota yang menghuni kawasan ini adalah plankton,
nekton, neston, bentos

c. ) perairan dalam atau gelap: kedalaman 200-2000 m, tidak ada hewan penghasil
nekton

d. ) perairan dalam: abyssal Kawasan tersebut merupakan kawasan laut dengan


kedalaman lebih dari 2000 m. Daerah ini selalu gelap dan tidak ada petani. Masih
ada subdivisi ekosistem laut lainnya berdasarkan intensitas cahaya. Yaitu,

1. Wilayah cahaya, yaitu bagian lautan sedalam 200 meter yang dapat ditembus
cahaya. Zona senja adalah titik redup dengan sedikit cahaya, dimana penanam
tidak dapat melakukan aktivitas fotosintesis. Kedalamannya 200-200 meter.

2. Daerah tanpa cahaya adalah titik dimana sinar matahari tidak dapat menembus
laut.
3. komunitas ekosistem laut Komponen hayati ekosistem laut dapat dibedakan
menjadi empat kelompok menurut fungsinya. Hewan Hampir semua garis
keturunan hewan ditemukan di ekosistem laut. Zooplankton terdiri dari bakteri
dan hewan pemakan bangkai dan sampah. Ekosistem laut dalam merupakan
ekosistem yang tidak lengkap karena tidak ada aktivitas fotosintesis di kawasan
ini dan tidak ada produsen, hanya konsumen dan pengurai.
B. Pemanfaatan Lingkungan Laut

Secara teori, pemanfaatan sumberdaya pesisir dan pemanfaatan lingkungan


alam memiliki kepentingan strategis yang besar karena memungkinkan masyarakat
nelayan untuk memenuhi kebutuhan ekonominya. Kebutuhan budaya dan biologis.
Hal ini tentunya sejalan dengan prinsip-prinsip fitrah manusia. Artinya, selain
merangsang dan mendorong kita untuk memanfaatkan lingkungan alam kita sebaik-
baiknya, juga memenuhi kebutuhan dasar (biologis) dan kebutuhan psikologis dan
sosial, tetapi melampauinya.Masyarakat nelayan Bagang Rambo Barru tidak hanya
memanfaatkan lingkungan laut untuk memenuhi berbagai kebutuhan mereka, tetapi
mereka juga membutuhkan seperangkat arahan (norma dan nilai) untuk
membimbing mereka. mereka untuk tetap menjadi bagian dari lingkungan yang
lestari. Fenomenaempirik yang dapat dijadikan acuan atas pembenaran dari fakta
ini adalahdilakukannya sejumlah kegiatan ritual yang bermakna mewujudkan
hubunganharmonis antara mereka dengan lingkungannya. Juga telah
disepakatinyasejumlah nilai yang menganggap perbuatan negatif dan pemberian
sanksi sosialsegala hal yang merupakan tindakan destruktif bagi tindakan yang
merusaklingkungan seperti penggunaan bom dan sejenisnya untuk kegiatan
penangkapan.Dengan demikian, nelayan yang memainkan posisi sebagai
antroposentris bagilingkungan telah memainkan peran ganda, yakni di smaping
sebagai pegnambilmanfaat dari lingkungan, juga telah memposisikan diri sebagai
pemeliharalingkungan, sehingga tercipta keserasian yang harmonis antara
lingkungan di satu pihak dengan masyarakat nelayan itu sendiri

Pada pihak lain. Dalam rangka memanfaatkan lingkungan laut, masyarakat


nelayanmengembangkan seperangkat kebudayaan dalam bentuk idea, gagasan,
aktivitasatau tindakan, serta teknologi yang berupa materi dan cara-cara atau
strategitertentu sebagai wujud dari penerapan ilmu pengetahuan yang mereka
miliki (AbuHamid, 1996). Elaborasi konsep teknologi dalam konteks ini mengacu
pada pemahaman operasional bahwa teknologi, khususnya teknologi penangkapan
danteknologi transfortasi laut harus dipahami dengan penekanan pada bagaimana
aggota masyarakat memberi tanggapan dan harapan serta bagaimana mekanisme
pemanfaatannya (Abu Hamid, 1986 : 8).Secara empirik, kenyataan menunjukkan
bahwa masyarakat nelayanadalah bagian dari kelompok masyarakat yang
memanfaatkan lingkungan alamlaut untuk memenuhi kebutuhan hidupnya, sejak
beberapa dasawarsa yanglaluhingga saat ini mengalami dinamikanya sendiri
sebagai suatu proses menujuterciptanya sebuah perubahan, baik perubahan yang
bersifat microsopic maupun
1. Pencemaran Minyak Saat ini, industri minyak dunia berkembang sangat pesat
sehingga tumpahan minyak ke laut hampir tidak dapat dihindari Kapal tanker
mengangkut minyak mentah dalam jumlah besar setiap hari Dalam kasus
pencemaran minyak laut Minyak mengapung di permukaan laut dan akhirnya
terbawa arus laut dan terbawa ke pantai.Pencemaran minyak berdampak luas pada
flora dan fauna yang hidup di laut.Saya suka berenang di permukaan air. Tubuh
burung diolesi minyak dan dijilat untuk membersihkannya. Akibatnya, mereka
meminum banyak minyak, mencemari diri sendiri, dan merusak hutan bakau dan
air payau. Mikroorganisme yang terkena polusi dengan cepat memecah ikatan
organik minyak, sehingga banyak daerah pesisir yang terkena tumpahan minyak
berat menjadi bersih kembali hanya dalam satu atau dua tahun.
2. Dari badan Penghapusan memakan waktu lebih lama dan logam menumpuk di
dalam tubuh. Akibatnya, logam ini terus ada di sepanjang rantai makanan. Ini
karena predator pada satu tingkat trofik memakan mangsa dari tingkat trofik
rendah yang terkontaminasi (ikan pemakan manusia). Di sini kita menemukan
bahwa predator dengan tingkat tinggi (masa hidup lebih lama) mengakumulasi
logam berat lebih banyak, karena tingginya konsentrasi logam berat dalam tubuh
hewan yang terletak di dataran tropis. Contoh kontaminasi logam berat: Mercury
(Merkuri) "Penyakit Minamata" (Jepang). Menyebabkan kelemahan otot,
penglihatan kabur, ketidakseimbangan fungsi otot dan kelumpuhan. Juga meracuni
janin dan merusak sistem saraf pusat
3. Sampah berminyak juga dibuang ke laut melalui sistem cekungan (DAS), yang dapat
mengandung logam berat dengan konsentrasi tinggi. Namun secara umum, mereka
kaya akan bahan organik, yang memperkaya area yang tercemar dengan nutrisi dan
memperbaiki kondisi lingkungan untuk pertumbuhan mikroba. , semakin menipis,
terutama di area mulut. Hal ini sangat mempengaruhi kehidupan tumbuhan dan
hewan yang hidup disana. Dalam kondisi yang paling ekstrim, jumlah spesies yang
ada di daerah tersebut dapat sangat berkurang dan dasar muara kekurangan
oksigen. Seperti halnya hewan mikro yang dapat hidup adalah dari kelompok
cacing.Karena sebagian besar jenis limbah termasuk dalam kelompok yang mudah
dan cepat dimusnahkan, maka pencemaran yang ditimbulkannya merupakan
masalah utama di perairan terbuka.
4. Pestisida Kerusakan Pestisida bersifat kumulatif. Mereka sengaja disebarkan di
lingkungan untuk mengendalikan hama tanaman dan organisme lain yang tidak
diinginkan. Beberapa pestisida yang digunakan terutama berasal dari kelompok
bahan kimia yang disebut klorida organik, misalnya DDT. Pestisida jenis ini dapat
bertahan di alam selama bertahun-tahun setelah molekul ini digunakan. Ini
termasuk dalam kelompok dengan ikatan molekul yang sangat kuat dengan
volatilitas yang tinggi. Dengan terus menggunakan kelas ini, ini sangat berbahaya
karena terakumulasi di lingkungan dan akhirnya mencapai tingkat yang tidak dapat
dikendalikan. Itu tidak dapat ditolerir dan berbahaya bagi kehidupan lokal.
Beberapa organisme air, termasuk ikan dan udang, justru menumpuk bahan kimia
di dalam jaringan tubuhnya
5. Limbah Industri dan Domestik Limbah adalah limbah perkotaan (perkotaan) dan
limbah yang masuk ke saluran pembuangan kota Limbah cair dari masyarakat
perkotaan, termasuk kegiatan industri. Limbah rumah tangga umumnya
mengandung limbah padat
Bab III
Penutup
A. Kesimpulan

Ekosistem adalah ekosistem yang terbentuk dari hubungan timbal balik yang
tidak dapat dipisahkan antara organisme dan lingkungannya. cara untuk
memanfaatkan lingkungan laut dengan memanfaatkan biota perairannya, serta jalur
perdagangan internasional dan wisata bahari.

B. Saran
Saran yang dapat penulis sampaikan kali ini bahwa wilayah
maritimeIndonesia sangatlah luas untuk itu marilah kita manfaatkan dengan
sebaikmungkin dan menjaganya jangan sampai wilayah maritime Indonesia
menjaditercemar untuk itu perlu adanya kesadaran dari segenap warga
Indonesiauntuk bekerja sama menjaga kelestarian biota dalam laut kita.
Daftar Pustaka

http://sahabatnadzhttp://ncupphe30jan.blogspot.com/ri.blogspot.com/2008/08/
teknologi-dan-pemanfaatan-lingkungan.htmlhttp://ekosistem-ekologi.blogspot.com/
2013/02/mengenal-ekosistem-laut.htmlhttp://ciahh.blogspot.com/2013/04/v-
behaviorurldefaultvmlo.htmlhttp://lautmaritim.blogspot.com/2013/03/hukum-
maritim.htmlhttp://indomaritimeinstitute.org/2011/07/pencemaran-laut-
%E2%80%9Cmengancam potensi-sumberdaya-dan-lingkungan-maritim%E2%80%9D/

Anda mungkin juga menyukai