Anda di halaman 1dari 11

EKOSISTEM

Guru pembimbing :
Anggi Oktaviani, S.pd

Oleh kelompok 1 :

Firli Indah Kurnia


Kanaya Carolline
Kayla Natasya Ali
Nabila Kumaria
Nadine Vanya
Rena Oktarina
Wulan Julianti

Kelas :
X Farmasi

SMK KESEHATAN KADER BANGSA PALEMBANG


TAHUN AJARAN 2023/2024
KATA PENGANTAR

Puji syukur kita panjatkan kehadirat Allah Swt. yang telah memberikan
rahmat dan hidayah-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan tugas yang
berjudul "Ekosistem" ini tepat pada waktunya.

Adapun tujuan dari penulisan dari laporan ini adalah untuk memenuhi
tugas pada mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam dan Sosial (IPAS).
Selain itu, laporan ini juga bertujuan untuk menambah wawasan tentang
berbagai hal menyangkut ekosistem bagi pembaca dan juga bagi penulis.

Terlebih dahulu, kami mengucapkan terima kasih kepada Ibu Anggi


Oktaviani, S.Pd, selaku guru IPAS yang telah memberikan tugas ini
sehingga dapat menambah pengetahuan dan wawasan sesuai dengan
bidang mata pelajaran yang kami pelajari ini.

Kami juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang tidak
dapat kami sebutkan semua, terima kasih atas bantuannya sehingga
sehingga kami dapat menyelesaikan tugas ini.

Kemudian, kami menyadari bahwa tugas yang saya tulis ini masih jauh
dari kata sempurna. Oleh karena itu, kritik dan saran yang membangun
kami butuhkan demi kesempurnaan laporan ini.

Palembang, 10 Agustus 2023

Penyusun

ii
DAFTAR ISI

JUDUL UTAMA............................................................................i
KATA PENGANTAR.....................................................................ii
DAFTAR ISI................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN...................................................................4
A. Latar Belakang .....................................................................4
BAB II PEMBAHASAN
A. Konsep Ekosistem................................................................ 5
.....................................................................5
B. Komponen Ekosistem...........................................................6
C. Interaksi didalam Ekosistem .................................................7
BAB III PRAKTIKUM.......................................................................9
A. Alat dan Bahan Praktikum....................................................9
B. Langkah-langkah Praktikum.................................................9
C. Hasil Praktikum...................................................................10
BAB IV PENUTUP...........................................................................11
A. Kesimpulan.........................................................................11
B. Saran...................................................................................11

iii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Ekosistem merupakan sistem ekologi yang terbentuk oleh hubungan
timbal balik antara makhluk hidup dengan lingkungannya yang saling
mempengaruhi. Dalam ekosistem, terdapat berbagai komponen yang
berperan penting dalam menjaga keseimbangan dan kelangsungan
hidupnya. Memahami konsep ekosistem menjadi sangat penting dalam
upaya menjaga keberlanjutan lingkungan dan meminimalkan dampak
negatif yang dapat ditimbulkan oleh aktivitas manusia.

Latar belakang ekosistem dapat dijelaskan dengan fakta bahwa manusia,


hewan, dan tumbuhan dalam mempertahankan hidupnya memerlukan
komponen lain yang terdapat di lingkungannya. Ekosistem juga memiliki
komponen abiotik, seperti air, tanah, udara, dan cahaya matahari, yang
berperan dalam menyediakan sumber daya dan kondisi yang diperlukan
bagi kehidupan makhluk hidup

Dalam laporan yang mengenai praktikum membuat diorema ekosistem


darat berupa taman ini, akan dibahas tentang konsep dasar ekosistem,
termasuk pengertian ekosistem, komponen-komponen penyusunnya,
dan hubungan timbal balik antara komponen-komponen tersebut. Selain
itu, juga akan dibahas mengenai pentingnya menjaga keseimbangan
ekosistem dan dampak negatif yang dapat ditimbulkan oleh gangguan
terhadap ekosistem.

Tujuan dari laporan ini adalah untuk memberikan pemahaman yang


lebih mendalam tentang ekosistem dan pentingnya menjaga
keberlanjutan lingkungan. Dengan pemahaman yang baik tentang
ekosistem, diharapkan kita dapat mengambil langkah- langkah yang
tepat dalam menjaga keseimbangan alam dan mencegah kerusakan yang
lebih lanjut.

Dalam pembahasan selanjutnya, akan dijelaskan secara rinci mengenal


konsep dasar ekosistem, komponen-komponen penyusunnya, dan
interaksi yang terjadi di dalamnya. Selain itu, juga akan dibahas
mengenai peran manusia dalam menjaga keberlanjutan ekosistem dan
langkah-langkah yang dapat diambil untuk melindungi lingkungan.

4
BAB II
LANDASAN TEORI

A. Konsep Ekosistem
Ekosistem merupakan suatu sistem ekologi yang terbentuk oleh
hubungan timbal balik tak terpisahkan antara makhluk hidup dengan
lingkungannya. Menurut UU Nomor 32 tahun 2009, ekosistem adalah
tatanan unsur lingkungan hidup yang merupakan kesatuan utuh-
menyeluruh dan saling mempengaruhi dalam membentuk
keseimbangan, stabilitas, dan produktivitas lingkungan hidup.

Ekosistem sebagai suatu tatanan kesatuan yang secara utuh dan


menyeluruh antara segenap unsur lingkungan hidup dan saling
mempengaruhi. Ekosistem sebagai penggabungan dari setiap unit
biosistem. Melibatkan interaksi timbal balik antara organisme dan
lingkungan fisik sehingga aliran energinya menuju pada suatu struktur
biotik tertentu dan terjadi siklus materi antara organisme dan
anorganisme. Matahari sebagai sumber dari semua energi, dalam
ekosistem, organisme pada komunitas berkembang bersama-sama
dengan lingkungan fisik sebagai suatu sistem. Organisme kemudian
beradaptasi lagi dengan lingkungan fisik, sebaliknya organisme juga
memengaruhi lingkungan fisik untuk kelangsungan hidupnya.

Dalam ekosistem, ada yang stabil dan tidak. Berikut ciri-ciri ekosistem
yang stabil :
a. Keanekaragaman hayati yang tinggi. Semakin tinggi keanekaragaman
hayati, maka makin banyak spesies yang memiliki pesan setara secara
fungsional dalam ekosistem tersebut.
b. Aliran nutrisi seimbang, artinya semua interaksi antar organisme
berlangsung secara seimbang.
b. Aliran energi seimbang. Proses makan dan dimakan terjadi secara
seimbang dalam jaring-jaring ekosistem.

Fungsi utama dari ekosistem adalah menumbuhkan saling keterkaitan


antara sumber daya alam sebagai komponen lingkungan, menciptakan
keanekaragaman, sehingga sumber daya alam terdiri dari fauna dan
flora yang beranekaragam, dan memelihara stabilitas ekosistem. Fungsi
ekosistem juga untuk menjaga keseimbangan alam dan siklus
kehidupan. Selain itu, ekosistem juga berfungsi sebagai siklus materi dan
arus energi. Beberapa contoh fungsi ekosistem adalah penyediaan air
bersih, keanekaragaman hayati, sirkulasi nutrien, regulasi iklim, dan
pengendalian banjir. Keanekaragaman hayati yang tinggi, aliran nutrisi
seimbang, dan aliran energi seimbang juga merupakan ciri-ciri dari
ekosistem yang sehat.
5
Ada beberapa jenis ekosistem yang dapat ditemukan di daratan dan
perairan, yaitu.
1.Ekosistem Daratan:
a) Hutan: Termasuk dalam jenis ekosistem daratan, hutan memiliki
beberapa jenis seperti hutan hujan tropis, hutan gugur, dan taiga.
b) Padang Rumput: Merupakan ekosistem daratan yang didominasi oleh
rerumputan dan tanaman rendah.
c) Gurun: Ekosistem ini ditandai oleh kondisi yang kering dan minim air.
d) Pegunungan: Ekosistem ini terdapat di daerah pegunungan dengan
kondisi iklim dan vegetasi yang khas.
2. Ekosistem Perairan:
a) Air Tawar: Termasuk dalam ekosistem perairan, air tawar mencakup
. sungai, danau, dan rawa-rawa.
b. Air Laut: Merupakan ekosistem perairan yang terdapat di laut dan
samudra.
c. Estuari: Ekosistem ini merupakan perpaduan antara air tawar dan air
laut, biasanya terdapat di muara sungai.
d. Pantai: Ekosistem pantai mencakup daerah pasir pantai, terumbu
karang, dan vegetasi pantai.

Selain itu, terdapat juga ekosistem buatan yang dibentuk oleh manusia
untuk memenuhi kebutuhan mereka. Ekosistem buatan dapat mencakup
taman kota, perkebunan, dan kolam ikan. Penting untuk memahami
jenis-jenis ekosistem ini karena setiap ekosistem memiliki karakteristik
unik dan penting dalam menjaga keseimbangan alam. Dengan
memahami hubungan organisme dalam setiap ekosistem, kita dapat
lebih memahami pentingnya menjaga kelestarian lingkungan dan
mencegah kerusakan ekosistem alam.

B. Komponen Ekosistem
Ekosistem adalah sistem ekologi yang terdiri dari komponen biotik
(makhluk hidup/hidup) dan komponen abiotik (lingkungan fisik/tidak
hidup) yang saling berinteraksi dan mempengaruhi satu sama lain.

Komponen biotik terdiri dari tumbuhan, hewan, dan mikroorganisme


yang saling berinteraksi dalam ekosistem tersebut. Organisme ini
terlibat dalam rantai makanan, saling bergantung satu sama lain untuk
makanan, perlindungan, dan berbagai interaksi lainnya. Komponen
abiotik mencakup faktor-faktor non-hidup dalam lingkungan, seperti
iklim, suhu, tanah, air, sinar matahari, dan elemen fisik lainnya.
Komponen abiotik mempengaruhi kelangsungan hidup dan distribusi
organisme dalam ekosistem. Beberapa contoh komponen abiotik dalam
ekosistem adalah air, udara, sinar matahari, tanah, dan mineral.
Sedangkan contoh komponen biotik dalam ekosistem adalah tumbuhan,
hewan, dan mikroorganisme.
6
C. Interaksi Dalam Ekosistem
Interaksi dalam ekosistem adalah interaksi yang terjadi antara
komponen biotik dengan biotik atau biotik dengan abiotik. Interaksi
antar makhluk hidup yang terjadi pada sebuah ekosistem untuk menjaga
stabilitas ekosistem tersebut. Jika interaksi antar makhluk tidak berjalan
dengan baik dan stabil, akan ada ketimpangan yang terjadi pada suatu
ekosistem, dan itu tidak baik untuk ekosistemnya atau untuk makhluk
hidup yang ada di dalamnya. Berikut adalah beberapa jenis interaksi
dalam ekosistem:
a. Simbiosis: hubungan saling menguntungkan antara dua jenis
organisme, seperti mutualisme, komensalisme, dan parasitisme
b. Kompetisi: interaksi antara individu-individu yang bersaing untuk
sumber daya yang terbatas.
c. Predasi: interaksi antara pemangsa dan mangsanya.
d. Rantai makanan: urutan organisme yang saling bergantung satu sama
lain sebagai sumber makanan
e. Antibiosis: interaksi antara organisme yang satu menghasilkan
senyawa kimia yang merugikan organisme lain.

Semua jenis interaksi ini penting dalam menjaga keseimbangan


ekosistem. Selain itu, ada pula urutan organisasi kehidupan yang dimulai
dari tingkat terkecil hingga tingkat terbesar. Berikut adalah urutan
organisasi kehidupan yang umum digunakan:
1. Molekul: Molekul adalah struktur terkecil dari zat kimia yang masih
memiliki sifat-sifatnya sendiri. Contohnya adalah air (H2O) dan glukosa
(C6H12O6).
2. Sel: Sel adalah unit dasar kehidupan. Semua organisme hidup terdiri
dari satu atau lebih sel. Contohnya adalah sel darah, sel otot, dan sel
tumbuhan.
3. Jaringan: Jaringan terbentuk ketika beberapa sel dengan fungsi yang
serupa bergabung bersama-sama. Contohnya adalah jaringan otot,
jaringan saraf, dan jaringan epitel.
4. Organ: Organ terdiri dari beberapa jenis jaringan yang bekerja
bersama-sama untuk menjalankan fungsi tertentu. Contohnya adalah
jantung, paru-paru, dan hati.
5. Sistem Organ: Sistem organ terdiri dari beberapa organ yang bekerja
bersama-sama untuk menjalankan fungsi-fungsi tubuh yang lebih
kompleks. Contohnya adalah sistem pencernaan, sistem pernapasan,
dan sistem saraf.
6. Organisme: Organisme adalah individu hidup yang dapat melakukan
semua fungsi-fungsi kehidupan secara mandiri. Contohnya adalah
manusia, hewan, dan tumbuhan.

7
7. Populasi: Populasi adalah kelompok individu-individu dari spesies
yang sama yang hidup dalam suatu wilayah tertentu pada waktu yang
sama.
8. Komunitas: Komunitas adalah kelompok populasi yang hidup
bersama-sama dalam suatu wilayah tertentu dan saling berinteraksi.
9. Ekosistem: Ekosistem adalah suatu lingkungan yang terdiri dari
komunitas organisme yang hidup bersama-sama dengan faktor abiotik
(non-hidup) seperti tanah, air, dan udara.
10. Biosfer: Biosfer adalah keseluruhan ekosistem di Bumi, termasuk
semua organisme hidup dan lingkungan fisiknya.

Ini adalah urutan umum organisasi kehidupan, tetapi perlu dicatat


bahwa ada tingkatan tambahan seperti domain, kerajaan, filum, kelas,
dan ordo yang digunakan dalam taksonomi untuk mengklasifikasikan
organisme berdasarkan hubungan evolusioner mereka.

8
BAB III
PRAKTIKUM

A. Alat dan Bahan Praktikum


Alat : Biaya :
1. Kuas Rp. 11.000
2. Lem tembak -
3. Korek api -

Bahan :
1. Kertas karton biru Rp. 4.000
2. Kerikil -
3. Potongan kecil kain rasfur -
4. Mainan hewan dan pohon Rp. 67.000
5. Kardus sepatu bekas -
6. Cat akrilik (hijau, biru, hitam, dan putih) -
Total pengeluaran: Rp. 72.000
Biaya perorang : ± Rp. 10.000

B. Langkah-langkah Praktikum
1. Persiapkan alat dan bahan
2. Guntinglah kotak sepatu bekas, rekatkan beberapa bagian
menggunakan lem tembak hingga bagian dalamnya terlihat dari luar
3. Cat biru kotak sepatu bekas menggunakan kuas.
4. Guntinglah karton seluas permukaan kotak sepatu bagian dalam,
rekatkan pada bagian bawah dalam kotak sepatu menggunakan lem
tembak.
6. Berikan warna hitam pada kerikil dan tempel secara berjajar dan
berhadapan menyerupai tepi sungai menggunakam lem tembak
7. Cat hijau bagian karton yang berada diluar kerikil.
8. Tempelkan ornamen lain seperti mainan hewan dan pohon, serta kain
rasfur yang sudah di cat hijau menyerupai rumput menggunakan lem
tembak.
9. Berikan sedikit warna putih pada 'sungai' agar membentuk 'arus' juga
pada bagian tegak di dalam kardus sebagai 'awan'.
10. Rapikan jika ada bagian yang tidak sesuai dan deorema ekosistem
tanaman telah selesai dibuat.

9
C. Hasil Praktikum

Berdasarkan praktikum membuat diorema ekosistem darat (taman)


yang telah kami lakukan, ada beberapa ilmu yang kami dapatkan:
a. Ekosistem adalah suatu sistem ekologi yang yang terbentuk oleh
hubungan timbal balik tak terpisahkan antara makhluk hidup dengan
lingkungannya.
2. Ekosistem terdiri dari komponen biotik (makhluk hidup/hidup) dan
komponen abiotik (lingkungan fisik/tidak hidup) yang saling berinteraksi
dan mempengaruhi satu sama lain.
3. Dalam ekosistem ada interaksi antara komponen biotik, yaitu :
simbiosis, predasi, kompetisi, rantai makanan dan antibiosis.
Berdasarkan hasil praktikum kami, adapun hubungan rantai makanan
yakni tanaman—jerapah—singa—bakteri/pengurai
4. Ekosistem terbagi menjadi dua jenis menurut lingkungannya, ada
ekosistem laut dan ekosistem darat. Contoh ekosistem laut adalah
sungai, danau, laut dan sebagainya. Contoh ekosistem darat adalah
hutan, Padang rumput, dan yang telah kami buat, taman atau kebun.

10
BAB IV
PENUTUP

A. Kesimpulan
Ekosistem merupakan sistem ekologi yang terbentuk oleh interaksi
antara komponen biotik (makhluk hidup) dan komponen abiotik
(lingkungan fisik). Interaksi antara kedua komponen ini sangat penting
dalam menjaga keseimbangan dan stabilitas ekosistem. Komponen
biotik meliputi semua makhluk hidup seperti tumbuhan, hewan, dan
mikroorganisme. Sedangkan komponen abiotik meliputi faktor-faktor
fisik seperti suhu, air, tanah, udara, dan cahaya.

Interaksi antara komponen biotik dan abiotik dalam ekosistem sangat


penting untuk menjaga keseimbangan dan stabilitas ekosistem.
Misalnya, tumbuhan membutuhkan air, sinar matahari, dan nutrisi dari
tanah untuk tumbuh dan berkembang. Hewan herbivora memakan
tumbuhan sebagai sumber makanan mereka, sedangkan hewan
karnivora memakan hewan herbivora. Siklus makan dan dimakan ini
membantu menjaga populasi organisme dalam ekosistem.

Selain itu, ekosistem juga memiliki fungsi penting dalam menjaga


keseimbangan alam. Ekosistem berperan dalam siklus materi dan energi
di alam. Misalnya, tumbuhan mengambil karbon dioksida dari udara dan
mengubahnya menjadi oksigen melalui proses fotosintesis. Oksigen
tersebut kemudian digunakan oleh hewan untuk bernapas. Selain itu,
ekosistem juga berperan dalam penyediaan sumber daya alam seperti air
bersih, kayu, dan hasil pertanian.

Namun, ekosistem juga rentan terhadap gangguan dan kerusakan


akibat aktivitas manusia seperti penebangan hutan, polusi air, dan
perubahan iklim. Kerusakan ekosistem dapat mengganggu
keseimbangan alam dan menyebabkan kepunahan spesies. Oleh karena
itu, penting bagi kita untuk menjaga kelestarian ekosistem dan
melakukan upaya perlindungan lingkungan.

B. Saran
Mungkin inilah yang diwacanakan pada penulisan kelompok ini
meskipun penulisan ini jauh dari sempurna. Masih banyak kesalahan
dari penulisan kelompok kami, karna kami manusia yang adalah tempat
salah dan dosa. Maka kami butah saran, kritikan agar bisa menjadi
motivasi untuk masa depan yang lebih baik daripada masa sebelumnya.
Kami juga mengucapkan terima kash atas guru mata pelajaran
Bimbingan Konseling, Bu Juwita Asmareni S.Pd, yang telah memberi
kami tugas kelompok demi kebaikan diri kita sendiri dan untuk negara
dan bangsa.
11

Anda mungkin juga menyukai