Anda di halaman 1dari 5

Nama : Dzurotun Nabila

NIM : 220341610732
Offering : D - S1 Pendidikan Biologi

EKOLOGI
RQA (Reading Questioning and Answering)
KONSEP DAN KOMPONEN EKOSISTEM

A. Waktu Perkuliahan
Hari/Tanggal : Rabu, 25 Oktober 2023
Waktu : 13:10 - 14:50
B. Topik Perkuliahan
1. Konsep dasar ekosistem
2. Komponen ekosistem
3. Keterkaitan ekosistem laut dan darat dengan Sustainable Development Goals
(SDGs)
C. Reading
Ekosistem merupakan suatu sistem ekologi yang terbentuk dari proses interaksi
timbal balik antar makhluk hidup dengan lingkungannya. Ekosistem atau sistem
ekologi merupakan pertukaran bahan-bahan antara bagian-bagian yang hidup dan
yang tak hidup di dalam sistem UU No. 27 Tahun 2007 menyebutkan ekosistem
adalah kesatuan komunitas tumbuh-tumbuhan, hewan, organisme, dan non-
organisme lain serta proses yang menghubungkannya dalam membentuk
keseimbangan, stabilitas, dan produktivitas Ekosistem mampu bertahan dari
gangguan yang berasal dari lingkungan luar dan dengan sendirinya dapat kembali
pada kondisi awal (resilience) (Rangkuti, 2022).
Ada dua komponen ekosistem yang saling berinteraksi satu sama lain.
Komponen tersebut adalah komponen biotik yang terdiri dari makhluk hidup dan
komponen abiotik yang terdiri dari komponen tak hidup. Komponen tak hidup
seperti lingkungan fisik-kimia, termasuk substrat dan air itu sendiri. Jadi, ekosistem
perairan merupakan kesatuan menyeluruh antara unsur biotik dan abiotik perairan
yang saling memengaruhi. Ada berbagai ekosistem yang dapat ditemukan di
permukaan bumi, salah satu contohnya adalah ekosistem perairan (Rangkuti, 2022).
Menurut Odum (1996), komponen penyusun ekosistem perairan yaitu sebagai
berikut.
1. Abiotik
 Substansi organik, seperti: karbohidrat, protein, dan lemak.
 Substansi anorganik, seperti: nitrogen, fosfor, sulfur, dan kalsium.
 Iklim, seperti suhu dan faktor fisik lainnya.
2. Biotik
 Produsen, yaitu makhluk hidup yang dapat menghasilkan makanan
sendiri (autotrof) termasuk tanaman hijau dan bakteri kemosintetik.
 Konsumen makro, seperti hewan (fagotrof).
 Konsumen mikro, seperti dekomposer/osmotrof (safrotrof)
Adapun klasifikasi ekologis organisme air laut sebagai berikut
- Plankton, yaitu organisme yang tidak dapat melawan arus, terdiri
atas
fitoplankton (nabati) dan zooplankton (hewani).
- Purifiton, yaitu organisme yang menempel pada substrat
- Bentos (benthik organism), yaitu organisme yang hidup di dasar
perairan Berdasarkan cara makan, bentos dibedakan menjadi
pemakan penyaring (seperti kerang) dan pemakan deposit (seperti
siput)
- Nekton, yaitu organisme yang mampu melawan arus.

Menurunnya tingkat keanekaragaman hayati dan rusaknya fungsi ekosistem


menyebabkan sejumlah masalah yang serius dan ancaman pada kehidupan
manusia. Faktanya sejumlah aktivitas manusia memberikan tekanan terhadap
lingkungan, sehingga berpotensi terjadinya degradasi lingkungan dan rusaknya
fungsi ekosistem, baik di daratan, laut yang berakibat pada kerugian yang sangat
besar dalam kehidupan. Aktivitas penebangan hutan secara liar dan membabibuta
dan tidak memperhatikan aturan yang berlaku, mengakibatkan rusaknya lahan,
berkurangnya keanekaragaman hayati, menurunya fungsi ekosistem, pola iklim
yang berubah-ubah, menipisnya lapisan ozon, efek rumah kaca, pemanasan global,
longsor, dan banjir. Fenomena ini menyebabkan tingkat keterancaman sumberdaya
alam yang

tinggi, sehingga ketahanan lingkungan dapat menurun. Besar kemungkinan


Perubahan yang terjadi pada lingkungan dan sekitarnya dipengaruhi oleh tindakan
dan aktivitas manusia, seperti aktivitas pembangunan mengingat lingkungan sangat
rentan pada tekanan dan perubahan yang terjdi secara alami maupun fisik sehingga
kualitas lingkungan mengalami penurunan.

Menyelamatkan keanekaragaman hayati dan melindungi fungsi ekosistemnya


telah menjadi kesepakatan dunia (PBB) dan menetapkannya sebagai salah satu misi
Sustainable Develpoment Goals (SDG’s), untuk melestarikan dan memanfaatkan
sumberdaya alam, baik di daratan, dan lautan secara berkelanjutan, berlangsungnya
kehidupan sekarang, besok hingga nanti generasi selanjutnya, serta meningkatkan
perekonomian atau kesejahteraan hidup masyarakat. Sejatinya lingkungan penting
dilestarikan sebagai usaha untuk meningkatkan kualitas kehidupan manusia.
Kekayaan sumberdaya alam dapat dimanfaatkan sebagaimana mestinya dan tidak
over-ekploitasi, dengan tetap berorientasi kepada kepentingan generasi yang akan
datang, dan tidak merusak fungsi lingkungan. Globalisasi mendorong terjadinya
sejumlah tindakan yang dapat merugikan berlangsungnya kehidupan, salah satunya
menurunnya keanekaragaman hayati akibat kerusakan dan kepunahan (Kharina,
2020).

D. Questioning and Answering


1. Apa yang dimaksud dengan ekosistem, dan bagaimana komponennya saling
berinteraksi?
Jawab: Ekosistem adalah suatu sistem ekologi yang terbentuk dari proses
interaksi timbal balik antar makhluk hidup dengan lingkungannya (Rangkuti,
2022). Ekosistem adalah tatanan kesatuan secara menyeluruh antara unsur
lingkungan hidup yang saling mempengaruhi. Ekosistem merupakan hubungan
timbal balik yang kompleks antara makhluk hidup dengan lingkungannya, baik
biotik maupun abiotik (tanah, air, udara, atau kimia fisik) yang secara bersama-
sama membentuk suatu sistem ekologi (Utomo, 2012). Kedua komponen
tersebut memiliki fungsi masing-masing pada ekosistem. Komponen abiotik
dapat disebut juga dengan organisme, pada ekosistem akan ditemukan 2 jenis
organisme yaitu autotrof dan heterotrof. Komponen abiotik merupakan
komponen yang tidak hidup atau benda mati seperti bahan organik, anorganik,
iklim dan lain sebagainya (Utomo,2012). Komponen ini saling berhubungan
dan memiliki timbal balik sehingga, sangat penting komponen tersebut ada
dalam suatu ekosistem.
2. Bagaimana ekosistem dapat mempengaruhi keseimbangan ekologis dan apa
dampaknya jika keseimbangan ini terganggu?
Jawab: Ekosistem memiliki peran penting dalam mempengaruhi keseimbangan
ekologis di alam. Keseimbangan ekologis merujuk pada hubungan yang
seimbang antara berbagai komponen ekosistem, termasuk organisme,
lingkungan fisik, dan interaksi antar mereka. Gangguan pada keseimbangan
ekologis dapat memiliki dampak serius pada ekosistem dan manusia.
pemanfaatan sumber daya alam yang tidak terkendali menimbulkan
ketidakseimbangan ekosistem. Perilaku pembangunan dengan tidak
memperhatikan aspek berkelanjutan dan peng-eksploitasian sumber daya alam
yang berlebihan hendaknya dirubah menjadi proyek pelestarian sumber daya
alam untuk menciptakan keseimbangan sistem alam dan kepentingan generasi
selanjutnya (Alfarisi, dkk., 2021).
3. Bagaimana ekosistem laut dan ekosistem darat berperan dalam mencapai SDGs
14, yang menargetkan perlindungan ekosistem laut dan pengelolaan sumber
daya laut yang berkelanjutan?
Jawab: Ekosistem laut dan ekosistem darat memainkan peran penting dalam
mencapai Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs) nomor 14, yang
berfokus pada perlindungan ekosistem laut dan pengelolaan sumber daya laut
yang berkelanjutan. Program SDGs dapat memberi dampak baik terhadap
ekosistem laut seperti melindungi keanekaragaman hayati laut, pengurngan
polusi laut, pengelolaan sumberdaya laut yang berkelanjutan, dan mengurangi
perubahan iklim (Subekti, 2020).
DAFTAR PUSTAKA
Alfarisi, D. S., Ramdan, E., Kabir, F. F., & Azzahra, U. H. (2021). Pengabdian
Membangun Kesadaran Diri dalam Bingkai Ekologi sebagai Usaha
Mengembalikan Keseimbangan Alam Bersama Komunitas
Mulasara. PROCEEDINGS UIN SUNAN GUNUNG DJATI
BANDUNG, 1(25), 60-71.
Utomo, S. W., Sutriyono, I., & Rizal, R. (2012). Pengertian, ruang lingkup ekologi
dan ekosistem. Jakarta: Universitas Terbuka.
Khairina, E., Purnomo, E. P., & Malawani, A. D. (2020). Sustainable Development
Goals: Kebijakan Berwawasan Lingkungan Guna Menjaga Ketahanan
Lingkungan Di Kabupaten Bantul Daerah Istimewa Yogyakarta. Jurnal
Ketahanan Nasional, 26(2), 155-181.
Rangkuti, A. M., Cordova, M. R., Rahmawati, A., & Adimu, H. E.
(2022). Ekosistem Pesisir & Laut Indonesia. Bumi Aksara.
Subekti, S. (2020). Kawasan Konservasi Maritim dan SDG 14: Prospek Teluk
Benoa Bali. Endogami: Jurnal Ilmiah Kajian Antropologi, 4(1), 73-82.

Notes:
1. File RQA dikumpulkan di google drive paling lambat Selasa 24 Oktober Pukul
19:00
2. File RQA dikumpul dalam format pdf dengan nama file (Nama Mahasiswa-
NIM)

Anda mungkin juga menyukai