Anda di halaman 1dari 17

UNIVERSITAS PASUNDAN

2017-2018

KATA PENGANTAR

            Puji syukur kami ucapkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan
karunia-Nya, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah  ini yang berjudul “Panca Indera”
ini tepat pada waktunya.
Shalawat beriring salam tak lupa kami sampaikan kepada Nabi Muhammad SAW
yang telah menerangi semua umat di muka bumi ini dengan cahaya kebenaran.
Kami juga mengucapkan terima kasih kepada pihak-pihak yang telah ikut membantu
dalam penyelesaian penyusunan makalah ini. Khususnya kepada dosen pembimbing
yaitu ibu Fitri Aryanti, S.T., M.PD., yang telah membimbing kami.
Kami menyadari bahwa dalam makalah ini masih terdapat berbagai kekurangan dan
kesalahan, baik dari segi isi maupun dari segi bahasa. Untuk itu, kami mengharapkan kritik
dan saran dari pembaca yang bersifat konstruktif untuk penyempurnaan makalah ini.
Kami berharap agar makalah ini dapat berguna dan bermanfaat bagi pembaca.
Aamiin.

                                                                                    

                                                                                                   Penulis
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI

I.                   PENDAHULUAN
A.    Latar Belakang Masalah
B.     Rumusan Masalah
C.     Tujuan Penulisan

II.                PEMBAHASAN
A.    Indera Penglihat (Mata)
B.     Indera Pendengar (Telinga)
C.     Indera Pengecap (Lidah)
D.    Indera Pembau (Hidung)
E.     Indera Peraba (Kulit)

III.             PENUTUP
A.   Simpulan
B.    Saran

DAFTAR PUSTAKA
I.                   PENDAHULUAN

A.    Latar Belakang Masalah


Tubuh kita tersusun atas berbagai macam reseptor untuk mengetahui bermacam-macam
rangsangan dari luar tubuh kita. Alat indera adalah organ yang berfungsi untuk  menerima
jenis rangsangan tertentu. Semua organisme memiliki resptor sebagai alat penerima
informasi. Informasi tersebut dapat bersaal dari dirinya sendiri atau dari luar.
Alat indera yang kita kenal ada lima macam yaitu indera penglihat (mata),
pendengar (telinga), peraba (kulit), pembau (hidung) dan pengecap (lidah). Untuk lebih
memahami kelima alat indera tersebut, maka kami akan membahasnya dalam Alat Indera.

B.     Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas, maka dapat dirumuskan rumusan masalah sebagai
berikut:
1.      Apa saja bagian- bagian, cara kerja, kelainan dan cara merawat indera penglihat?
2.      Apa saja bagian- bagian, cara kerja, kelainan dan cara merawat indera pendengar?
3.      Apa saja bagian- bagian, cara kerja, kelainan dan cara merawat indera pengecap?
4.      Apa saja bagian- bagian, cara kerja, kelainan dan cara merawat inderapembau?
5.      Apa saja bagian- bagian, cara kerja, kelainan dan cara merawat inderaperaba?

C.    Tujuan Pembahasan
Dari rumusan masalah diatas, maka tujuan pembuatan makalah adalah
untuk  mengetahui bagian- bagian, cara kerja, kelainan dan cara merawatkelima alat indera
tersebut.
II.                PEMBAHASAN

ALAT INDERA MANUSIA

Alat indera adalah alat tubuh yang berguna untuk mengetahui keadaan di luar tubuh.
Alat indera ada lima, yaitu mata, telinga, hidung, lidah, dan kulit. Kelima alat indra itu
disebut panca indera. Pada setiap alat indera terdapat saraf. Saraf ini akan menerima rangsang
dari luar tubuh. Kemudian, saraf mengirim rangsang itu ke otak. Saat rangsang diterima otak
dengan baik, maka kita dapat melihat, mendengar, membau, mengecap, atau meraba.

A.    Indera Penglihat (Mata)
Mata adalah indra penglihat. Mata berfungsi untuk menerima rangsangan berupa
cahaya. Bentuk bola mata bulat seperti bola pingpong. Diameternya lebih kurang 2 cm.
Sebagian besar terletak didalam rongga tengkorak.

1.      Bagian-bagian mata
Bagian yang melindungi mata adalah:
a.       Kelopak mata, berupa kulit tipis yang berfungsi untuk melindungi mata dari debu atau
sentuhan benda.
b.       Bulu mata berfungsi untuk melindungi mata dari cahaya yang terlalu menyilaukan.
c.        Alis berfungsi  untuk melindungi mata dari aliran keringat dan air hujan.
d.      Air mata yang dihasilkan oleh kelenjar mata, untuk menjaga kelembapan mata, dan
membersihkan mata dari debu, dan bakteri.
           Dinding bola mata terdiri dari tiga lapis, yaitu:
a.       Sklera
Sklera adalah lapisan terluar, keras dan berwarna putih (putih mata). Fungsi lapisan
ini yaitu untuk melindungi bola mata. Sklera terdiri dari konjungtiva dan kornea. Konjungtiva
berfungsi untuk menjaga kelembapan mata.
b.      Koroid
Koroid merupakan lapisan kedua, mengandung banyak pembuluh darah dan
berfungsi untuk memberi/mensuplai makanan pada mata. Pada lapisan koroidterdapat iris,
pupil dan lensa mata.
c.       Retina

Adapun bagian-bagian mata yang berhubungan dengan fungsi penglihatan, yaitu :

a.      Kornea (selaput bening)


Kornea berfungsi menerima rangsang cahaya dan meneruskannya ke bagian yang
lebih dalam. Karena fungsinya itu, maka kornea memiliki  beberapa sifat yaitu tidak
berwarna (bening) dan tidak mempunyai pembuluh darah.

b.      Iris (selaput pelangi) dan pupil (anak mata)


Iris merupakan suatu jaringan yang kaya dengan pembuluh darah. Warna iris
memberikan warna pada mata. Iris berfungsi mengatur banyak sedikitnya cahaya yang masuk
ke mata sehingga sesuai dengan kebutuhan.

c.       Pupil (anak mata)


Pupil (anak mata) berfungsi sebagai jalan pengatur keluar masuknya cahaya ke dalam
mata. Pupil adalah celah (lubang) bundar yang ada di tengah-tengah iris. Dalam cahaya
terang, otot iris mengerut dan menyebabkanpupil mengecil. Mengecilnya pupil akan
menghentikan cahaya agar tidak terlalu banyak masuk ke mata. Dalam cahaya redup, otot-
otot iris akan menjadi relaks sehingga pupil melebar. Melebarnya pupil memungkinkan
cahaya semakin banyak masuk ke mata.

d.      Lensa mata
Fungsi lensa mata adalah memfokuskan dan meneruskan cahaya yang masuk ke mata
agar tepat jatuh ke retina. Lensa mata mempunyai  kemampuan untuk mencembung dan
memipih untuk memfokuskan jatuhnya cahaya yang  disebut daya akomodasi. Akomodasi
bertujuan agar bayangan yang terjadi jatuh tepat pada bintik kuning. Apabila melihat objek
yang letaknya jauh, lensa mata menjadi lebih pipih, tetapi jika melihat objek yang letaknya
dekat, lensa mata menjadi lebih cembung. Pengaturan kecembungan lensa ini diatur oleh
otot- otot lensa yang melingkar (otot siliaris). Saat melihat objek yang jauh otot lensa
berelaksasi, sedangkan bila melihat objek yang dekat otot lensa berkontraksi. Lensa mata
membagi mata menjadi dua rongga, yaitu ruangan antara kornea dengan lensa (rongga muka),
dan ruangan dibelakang lensa (rongga belakang). Kedua rongga tersebut diisi cairan kental
dan transparan seperti jeli. Rongga depan berisi aqueous humour (humor berair), sedangkan
rongga belakang berisi vitreous humor (humor bening). Kedua cairan tersebut berfungsi
membantu memfokuskan cahaya kedalam retina.

e.       Retina ( selaput jala)


Retina berfungsi membentuk bayangan benda dan kemudian dikirim oleh saraf mata
ke otak. Pada retina terdapat reseptor (fotoreseptor) yang berhubungan dengan bagian badan
sel- sel saraf yang serabutnya membentuk urat saraf optik yang memanjang sampai ke otak.
Bagian lapisan retina yang dilewati berkas urat saraf yang menuju ke otak tidak memiliki
reseptor dan tidak peka terhadap sinar. Apabila sinar mencapai bagian ini kita tidak dapat
mengenali cahaya. Oleh karena itu, daerah ini disebut bintik buta.

f.       Saraf mata
Saraf mata berfungsi untuk meneruskan rangsang cahaya yang diterima. Rangsang
tersebut diteruskan ke susunan saraf pusat yang berada di otak. Dengan demikian, kita dapat
melihat suatu benda.

2.      Cara kerja mata


Mata bekerja saat melihat objek. Tanpa cahaya, mata tidak dapat menjalankan
fungsinya. Cahaya memasuki mata melalui pupil. Lensa mata mengarahkan cahaya sehingga
benda jatuh pada retina. Kemudian, ujung-ujung saraf penerima yang ada di retina
menyampaikan bayangan itu ke otak.Setelah diproses di otak, kita dapat melihat benda itu.

3.      Kelainan dan Cara Memelihara Kesehatan Mata

Jenis Penyebab Ditolong Dengan


kelainan
Hipermetropi Lensa tidak dapat mencembung atau bola Lensa cembung
(rabun dekat) terlalu pendek sehingga bayangan benda jatuh (konvergen/positif)
dibelakang retina.

Miopi (rabun Lensa mata terlalu cembung atau bola mata Lensa cekung
jauh) terlalu panjang sehingga bayangan benda jatuh (divergen/negatif)
didepan retina.
Presbiopi(mat Elastisitas mata berkurang karena usia tua. Lensa rangkap (dua
a tua) macam lensa)

Astigmatisme Permukaan lensa mata tidak sama sehungga Lensa silindris


fokusnaya tidak sama, dan bayangan benda (silinder)
yang terbentuk tidak sama.
Katarak Lensa mata buram, tidak elastis akibat Operasi
pengapuran sehingga daya akomodasi
berkurang.
Glaukoma Adanya penambahan tekanan dalam mata, karena Obat-obatan,
cairan dalam bilikanterior mata (aqueous homuor) operasi dengan
belum sempat disalurkan keluar sehingga menggunakan
tegangan yang ditimbulkan dapat menyebabkan laser.
tekanan pada saraf optik dan lama kelamaan dapat
menyebabkan hilangnya daya penglihatan
Kelainan pada mata dapat dicegah dengan melakukan hal-hal berikut :
a)      Makan makanan yang mengandung vitamin A
b)      Menjaga kebersihan mata agar mata tidak kemasukan kotoran.
c)      Membiasakan membaca buku dengan jarak 30 cm dengan penerangan yang cukup.
d)     Tidak membaca buku atau menonton televisi sambil berbaring
e)      Segera memeriksakan diri ke dokter mata apabila mata tidak mampu melihat dengan baik.

B.     Indera Pendengar (Telinga)

Telinga merupakan alat pendengar dan alat keseimbangan. Telinga terdiri dari tiga
bagian, yaitu telinga luar, telinga tengah dan rongga telinga dalam.
1.      Telinga luar
Telinga luar terdiri atas:
a.       Daun telinga berfungsi untuk menampung atau mengumpulkan gelombang bunyi.
b.      Liang pendengaran berfungsi untuk menyalurkan gelombang bunyi ke selaput gendang
telinga. Disepanjang dinding liang pendengaran terdapat rambut halus yang berfungsi
menghalalngi debu dan air agar tidak masuk ke telinga.

2.      Telinga tengah
Telinga bagian tengah terdiri dari:
a.       Gendang telinga (membrane timpani) berfungsi untuk  menangkap getaran.
b.      3 tulang pendengaran (martil, landasan dan sanggurdi) berfungsi untukmemperkuat getaran
dan mengalirkannya dari gendang telinga menuju ke rongga telinga dalam.
c.       Saluran eustachius berfungsi untuk menjaga keseimbangan tekanan udara antara udara luar
dengan udara di dalam telinga tengah.

3.      Telinga bagian dalam


a.       Tiga saluran setengah lingkaran (kanalis semisirkularis), berfungsi sebagai alat untuk
mengetahui posisi tubuh, dan menjaga keseimbangan.
b.      Tingkap jorong, berfungsi menerima,dan menyampaikan getaran.
c.       Rumah siput (koklea), berfungsi menerima, memperbesar, dan menyampaikan getaran suara
ke saraf pendengaran.

Proses Mendengar

Getaran bunyi yang kita dengar akan ditangkap oleh daun telinga.Getaran bunyi
tersebut kemudian masuk ke dalam lubang telinga. Apabila getaran bunyi mencapai gendang
telinga, maka gendang telinga akanbergetar. Getaran gendang telinga menggetarkan tulang-
tulang pendengaran. Selanjutnya, tingkap jorong dan rumah siput ikut bergetar. Demikian
juga dengan cairan limfa di dalam rumah siput. Cairan limfa merangsang ujung-ujung saraf.
Ujung-ujung saraf menyampaikan rangsangan bunyi tersebut ke otak. Dengan demikian, kita
mendengar bunyi. Getaran bunyi yang terlalu keras dapat merobek gendang telinga sehingga
pendengaran dapat terganggu.
                                       
Kelainan dan Cara Memelihara kesehatan telinga
            Kelainan dan penyakit yang menyerang telinga, yaitu :
a.       Tuli atau tidak dapat mendengar dapat dialami sejak lahir dan dapat juga setelah dewasa.
Pada umumnya, tuli tidak dapat disembuhkan. Akan tetapi, penderita tuli yang tidak parah
dapat ditolong dengan menggunakan alat bantu dengar ( hearing aid).
b.      Keluarnya cairan berbau busuk dari telinga akibat terjadi radang pada telinga bagian dalam.
c.       Bisul atau luka dapat terjadi di dalam telinga akibat infeksi.
d.      Kerusakan  gendang telinga, misal gendang teling pecah. Disebabkan oleh dua hal, yaitu
kapasitas suara yang didengar terlalu kuat,dan terkena suatu benda yang tajam.
e.       Otosklerosis, adalah kelainan pada tukang sanggurdi yang ditandai dengan gejala
tinitus(dering pada telinga) ketika masa kecil.
f.       Presbikus, adalah perusakan pada sel saraf telinga yang terjadi pada usia manula.
g.      Rusaknya reseptor pendengran pada telinga bagian dalam akibat dari mendengarkan suara
yang amat keras. 

Agar terhindar dari berbagai kelainan atau penyakit telinga, hal-hal yang
harus diperhatikan antara lain :
a.       Kebersihan telinga harus dijaga agar lubang telinga tidak tersumbat.
b.      Sebaiknya, hindari bunyi yang terlalu keras.
c.       Jika telinga sering berdenging, segeralah pergi ke dokter.
C.    Indera Pengecap (Lidah)

Indra pengecap pada manusia berupa lidah. Lidah adalah alat indra yang peka
terhadap rangsangan berupa zat kimia larutan.

1.      Bagian-bagian lidah
            Lidah terletak didalam mulut. Permukaaan lidah kasar karena penuh bintil-bintil yang
disebut papilla. Pada binti-bintil lidah terdapat saraf pengecap. Lidah merupakan otot yang
tebal. Pada pangkal lidah terdapat kelenjar limfa berlapiskan selaput yang berlendir.

Daerah-daerah peka pada lidah :


a.      Pangkal Lidah dapat mengecap rasa pahit
b.      Tepi Lidah mengecap rasa asin dan rasa asam 
c.       Ujung Lidah dapat mengecap rasa manis

2.       Cara kerja lidah


            Makanan atau minuman yang masuk ke dalam mulut memberi rangsangan ke ujung-
ujung saraf pengecap. Rangsangan dari makanantersebut kemudian diteruskan ke otak.
Dengan demikian, kita dapat mengecap (merasakan) makanan atau minuman tersebut. Selain
sebagai indera pengecap, lidah juga berfungsi sebagai alat bicara dan mengatur letak
makanan pada saat sedang dikunyah setelah itu, lidah akan mendorong makanan masuk ke
kerongkongan.

3.      Merawat kesehatan lidah


            Penyakit yang sering menyerang lidah adalah sariawan. Sariawan mengakibatkan
lidah memerah dan tampak luka. Penyakit ini cukup mengganggu karena menimbulkan rasa
sakit pada saat kita menggerakkan lidah untuk mengunyah dan berbicara.
        Cara merawat kesehatan lidah antara lain :
a.       Menghindari makanan yang terlalu panas atau dingin.
b.      Gunakan sikat gigi yang bersih dan lembut.
c.       Rajin mengunsumsi makanan yang mengandung vitamin C.

D.    Indera Pembau (Hidung)

1.      Bagian-bagian hidung

a.      Lubang hidung berfungsi untuk keluar masuknya udara


b.      Rambut hidung berfungsi untuk menyaring udara yang masuk ketika bernapas
c.       Selaput lendir berfungsi tempat menempelnya kotoran dan sebagai indera pembau
d.      Serabut saraf berfungsi mendeteksi zat kimia yang ada dalam udara pernapasan
e.       Saraf pembau berfungsi mengirimkan bau-bauan yang ke otak

2.      Cara kerja hidung


           Kita dapat membau suatu zat karena zat yang berupa uap tersebut masuk kerongga
hidung sewaktu kita menarik nafas. Zat tersebut akan dilarutkan pada selaput lender dan
merangsangkan sel-sel reseptor, kemudian dibawa oleh saraf pembau ke otak sehingga kita
dapat mengetahui bau tersebut.

3.      Gangguan pada hidung


Gangguan pada hidung biasa disebabkan oleh radang atau sakit pilek yang
menghasilkan lendir atau ingus sehingga menghalangi bau mencapai ujung saraf
pembau akibatnya hidung tidak mampu untuk mencium bau tersebut. Ketidakmampuan
hidung untuk mencium bau disebut anosmia. Gangguan lain juga bisa disebabkan oleh
adanya kotoran pada hidung, dan bulu hidung yang terlalu banyak.
4.      Merawat kesehatan hidung
            Agar hidung dapat berfungsi dengan baik, hidung harus dirawat dengan baik. Setiap
hari, hidung harus dibersihkan. Hidung menjadi kotor karena udara yang kita cium
mengandung butiran debu. Segeralah ke dokter jika menderita pilek lebih dari seminggu agar
pilek tidak semakin parah. Pilek yang lama dapat merusak indera pembau.
E.     Indera Peraba (Kulit)

1.      Bagian-bagian kulit
Kulit terdiri atas dua lapisan, yaitu:

a.       Lapisan luar (Epidermis)
Lapisan luar tersusun atas dua lapisan, yaitu kulit ari dan lapisan malpighi. Kulit ari
tersusun atas sel-sel mati dibawahnya. Kulit ari berfungsi mencegah masuknya bibit
penyakit (bakteri) dan mencegah penguapan air dari dalam tubuh. Lapisan malpighi tersusun
atas sel-sel yang aktif membelah diri.
b.      Lapisan dalam (Dermis)
Lapisan dalam tersusun dari:
1.      Kelenjar keringat berfungsi menghasilkan keringat;
2.      Saluran keringat
3.      Lapisan lemak berfungsi menghangatkan tubuh;
4.      Kalenjer lemak
5.      Otot penggerak rambut berfungsi mengatur gerakan rambut;
6.      Pembuluh darah berfungsi mengalirkan darah yang berisi oksigen atau karbondioksida serta
sari makanan;
7.      Saraf penerima rangsang (reseptor)

2.      Cara kerja kulit


            Sentuhan yang dilakukan pada semua benda menghasilkan rangsang. Rangsang itu
diterima oleh reseptor kulit. Kemudian, rangsang itu diteruskan oleh reseptor ke otak. Dengan
demikian, kita dapat meraba suatu benda. Otak juga memerintahkan tubuh untuk menanggapi
rangsang itu. Karena informasi yang cepat, tubuh kita dapat terhidar dari bahaya luar,
misalnya saat kita menyentuh benda yang panas. Jika tubuh tidak tahan panas itu, maka
secara refleks tubuh akan menghindari panas tersebut. Dengen demikian, tubuh terhindar dari
kerusakan yang lebih fatal.

3.      Memelihara kesehatan kulit


            Kulit adalah bagian tubuh terluar. Jadi, kulit paling mudah berhubungan langsung
dengan lingkungan. Akibatnya, kulit paling cepat kotor dan mudah diserang penyakit.
Beberapa penyakit kulit tersebut, yaitu :
a.       Jerawat mudah menyerang kulit wajah, leher, punggung, dan dada. Jerawat dapat timbul
akibat ketidakseimbangan hormon dan kulit yang kotor.
b.      Panu disebabkan oleh jamur yang hinggap di kulit. Panu timbul karena penderita tidak
menjaga kebersihan.
c.       Kadas tampak sebagai bulatan putih bersisik. Kadas menimbulkan rasa gatal yang
ditimbulkan oleh jamur.

Kulit merupakan bagian tubuh yang mudah dihinggapi jamur dan kotoran lain. Oleh
karena itu, jagalah selalu kebersihan kulitmu. Mandilah dua kali sehari, serta cucilah kaki dan
tangan sebelum tidur, makanlah makanan yang mengandung vitamin E serta sayuran dan
buah-buahan.
Pancaindera pada hewan vertebrata

A.    Sistem Indra pada Hewan Vetebrata


Veterbrata memiliki sistem indera yang lebih berkembang dari hewan invetebrata.
Penjelasan indera pada ikan, katak, burung dan mamalia.
1.      Sistem Indra pada Ikan
Ikan memiliki indera yang disebut gurat sisi, mata, alat pedengaran dan alat
pencium. Gurat sisi berfungsi mengetahui perubahan air. Sehingga ikan mengetahui
kedudukannya didalam air.
Indra yang berkembang baik pada ikan adalah indra pecium dan indra penglihat.
Indra penglihatan pada ikan berupa sepasang mata yang dilindungi selaput yang
tembus cahaya. Indera pencium pada ikan terdapat didekat mulutnya. Indera
pendengar ikan hanya terdiri dari atas telinga dalam saja yang berfungsi sebagai
organ pendengar dan alat keseimbangan indra pendengar ini kurang berkembang
dengan baik.
2.      Sistem Indra pada katak
Pada katak indera penglihatan dan indera pencium berkembang lebih baik dari pada
organ indera lainnya. Inder apenglihatan pada katak berupa mata yang dilindungi
kelopak dan membran tembus cahaya yang disebut membran niktitans.
Membran ini berfungsi menjaga kelembaban mata selama didarat dan menghindari
gesekan selama di air. Indera pendengar pada katak hanya terdiri dari telinga bagian
tengaj dan telinga bagian dalam. Bagian telinga paling luar berupa selaput gendang
telingan (Membran timpani) yng berfungsi menangkap getaran suara.
3.      Sistem Indra pada Reptil
Indera reptil yang berkembang dengan baik adalah indera pencium. Pada kadal dan
ular, indera penciumnya terletak di langit- langit rongga mulutnya, berupa lubang-
lubang kecil yang tepinya mengandung sel- sel saraf pencium.
4.      Sistem Indra pada Burung
Indera pada burung yang berkembang dengan baik adalah indera penglihatan yaitu
mata. Mata burung dapat berakomodasi dengan baik. Burung yang hiduo dan
mencari makanan pada malam hari pada retinanya banyak mengandung sel batang.
Sedangkan burung yang hidup dan mencari makanan pada retinanya banyak
mengandung sel kerucut.
Umumnya burung memiliki daya akomodasi yang sangat baik sehingga dapat
melihat mangsanya dari jauh.
5.      Sistem Indra pada Mamalia
Indera mamalia umumnya berkembang dengan baik. Kepekaan indera pada masing-
masing mamalia berbeda- beda misalnnya kuncing, anjing mempunyai indera
pendengaran yang istimewa.
Selain indera pendengran, anjing memiliki indera pencium yang sangat tajam.
Menangkap getaran bunyi setinggo 150.000 Hz.

B.     Sistem Indra Hewan Invertebrata


Sistem indera invetebrata masih sangat sederhana. Berikut inio dijelaskan sistem
indera protozoa. Coulenterata, Molusca, cacing pipih, cacing tanah dan serangga.
1.      Sistem Indra pada Hewan bersel Satu (Protozoa)
Pada umumnya tidak memiliki indera, tetapi peka terhadap rangsangan cahaya. Bila
ada cahaya kuat, amoeba dan paramaecium akan menjauh. Englena hanya memiliki
alat menerima rangsang cahaya berupa bintik mata berwarna merah didekat
flagelnya. Bila ada cahaya tersebut.
2.      Sistem Indra pada Hewan Berongga (Coelenterata)
Hewan berongga seperti ubur- ubur memiliki sel- sel pigmen dan sel sensori yang
peka tehadap cahay serta sejumlah tentakel sebagai alat peraba.
3.      Sintem Indra pada Hewan Lunak (Mollusca)
Bekicot mempunyai dua pasang antena. Pada sepasang antenna yang panjang,
diujungnya terdapat mata sebagai indra penglihatan, sedangkan sepasang antena
yang pendek berfungsi sebagai indera peraba.
4.      Sistem Indra pada Cacing Pipih
Cacing pipih, contohnya planaria memiliki sepasang bintik mata pada bagian interior
tubuhnya. Bintik mata tersebut sangat peka terhadap rangsangan cahaya. Planaria
cenderung bergerak menjahui cahaya.
5.      Sistem Indra pada Cacing Tanah
Cacing tanah memiliki indera penerima rangsangan yang cukup baik. Indera
tersebut berada di permukaan tubuhnya dan hanya mampu membedakan gelap
terang. Sel- sel yang sesitif terhadap rangsangan cahaya tersebut di lapisan kulit
bagian dorsal,(atas), terutama pada bagian anterior (depan). Cacing tanah
cenderung bergerak menjauhi cahaya. Cacing tanah juga peka terhadap
rangsangan- rangsangan sentuhan, zat- zat kimia, dan suhu.
6.      Sistem Indra pada Serangga
 Serangga memiliki indera penglihatan berupa mata tunggal (oseli), mata majemuk
(mata faset) dan ada pula yang memiliki keduanya. Mata tunggal umumnya
berbentuk segitiga, mata majemuk terdiri dari ribuan alat penerima rangsangan
cahaya yang disebut Omatidium. Setiap omatidiun terdiri dari lensa, sel konus,
pigmen, sel fotoreseptor, dan jatuh tegak lurus pada lensa.

Apabila dibagi kedalam kelompok alat indera, maka dapat kita bagi kedalam tiga
grup kelompok:
1.      Kemoreseptor
Yaitu alat indera yang merespon terhadap rangsangan zat kimia yaitu indera
pembau (hidung) dan indera pengecap (lidah). Penciuman, penghiduan, atau olfaksi,
adalah penangkapan atau perasaan bau. Perasaan ini dimediasi oleh sel sensor
tespesialisasi pada rongga hidung vertebrata, dan dengan analogi, sel sensor
pada antena invertebrata.
Untuk hewan penghirup udara, sistem olfaktori mendeteksi zat kimia asiri atau, pada
kasus sistem olfaktori aksesori, fase cair. Pada organisme yang hidup di air,
seperti ikan ataukrustasea, zat kimia terkandung pada medium air di sekitarnya.
Penciuman, seperti halnya pengecapan, adalah suatu bentuk kemosensor. Zat kimia
yang mengaktifkan sistem olfaktori, biasanya dalam konsentrasi yang sangat kecil,
disebut dengan bau.
2.      Mekanoreseptor
Yaitu alata indera yang merespon terhadap rangsangan gaya berat, tegangan suara
dan tekanan yakni indera peraba (kulit) dan indera pendengaran (telinga).
Pendengaran adalah kemampuan untuk mengenali suara.
Dalam manusia dan binatang bertulang belakang, hal ini dilakukan terutama oleh
sistem pendengaran yang terdiri dari telinga, syaraf-syaraf, danotak.
Tidak semua suara dapat dikenali oleh semua binatang. Beberapa spesies dapat
mengenali amplitudo dan frekuensi tertentu. Manusia dapat mendengar dari
20 Hz sampai 20.000 Hz. Bila dipaksa mendengar frekuensi yang terlalu tinggi terus
menerus, sistem pendengaran dapat menjadi rusak.

3.      Photoreseptor/ Fotoreseptor


Yaitu alat indera yang merespon terhadap rangsangan cahaya seperti indera
penglihatan atau mata. Penglihatan adalah kemampuan untuk
mengenali cahaya dan menafsirkannya, salah satu dari indra. Alat tubuh yang
digunakan untuk melihat adalah mata.
Banyak binatang yang indra penglihatannya tidak terlalu tajam dan menggunakan
indra lain untuk mengenali lingkungannya, misalnya pendengaran untuk kelela
III.             PENUTUP

A.    Simpulan
Alat indera adalah alat tubuh yang berguna untuk mengetahui keadaan di luar tubuh.
Indra merupakan ”jendela” bagi tubuh untuk mengenal dunia luar sekitar kita. Alat indera
adalah organ yang peka terhadap rangsangan tertentu.
Manusia mempunyai lima macam indra, yaitu mata sebagai penerima rangsang
cahaya, telinga sebagai penerima rangsang getaran bunyi, hidung sebagai penerima rangsang
bau berupa gas, lidah sebagai penerima rangsang zat, dan kulit sebagai penerima rangsang
sentuhan.  Pada setiap alat indera terdapat saraf. Saraf ini akan menerima rangsang dari luar
tubuh. Kemudian, saraf mengirim rangsang itu ke otak. Saat rangsang diterima otak dengan
baik, maka kita dapat melihat, mendengar, membau, mengecap, atau meraba.

B.     Saran
Setiap orang membutuhkan alat indera untuk bisa melihat, mendengar, mengecap,
membau, dan meraba. Oleh karena itu, kita harus menjaga kebersihan kelima alat indera kita
agar tetap sehat. Semoga makalah ini bermanfaat dan dapat menambah ilmu kita tentang alat
indera.
DAFTAR PUSTAKA

Cambell, dkk. 2003. Biologi. Bandung : Erlangga.


Darmodjo, Hendro. 1992. Pendidikan IPA 1. Jakarta: Departemen Pendidikan dan
  Kebudayaan.
Soedjono, dkk. 1996. Biologi SMU 2. Bandung. PT Multi Adiwitata.

Anda mungkin juga menyukai