T DENGAN
KECAMATAN WATUBANGGA
OLEH :
AKMA SEPTIANI
S.0020.P2.070
PRODI S1 KEPERAWATAN
2022
i
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
tahun 2015-2019 yang dilakukan melalui pendekatan keluarga, disingkat PIS-PK. Pada
program PIS-PK, pendekatan keluarga menjadi salah satu cara puskesmas meningkatkan
keluarga). Tujuan pendekatan keluarga salah satunya adalah untuk meningkatkan akses
dilakukan secara aktif dan melalui pendekatan siklus kehidupan. Pelayanan kesehatan
yang dilaksanakan terkait penanganan penyakit menular dan tidak menular yang salah
secara terus-menerus dimana tekanan sistolik lebih dari 140 mmHg, tekanan diastolik 90
mmHg atau lebih. Hipertensi atau penyakit darah tinggi merupakan suatu keadaan
peredaran darah meningkat secara kronis. Hal ini terjadi karena jantung bekerja lebih
cepat memompa darah untuk memenuhi kebutuhan oksigen dan nutrisi didalam tubuh
Dewasa ini ada sekitar 422 juta orang penyandang hipertensi yang berusia 18
tahun di seluruh dunia atau 8,5% dari penduduk dunia. Namun 1 dari 2 orang dengan
penderita hipertensi tidak tahu bahwa dia penyandan g hipertensi. Oleh karena itu sering
1
ditemukan penderita hipertensi pada tahap lanjut dengan komplikasi seperti serangan
jantung, stroke.
peningkatan prevalensi hipertensi dari 5,7% tahun 2007 menjadi 6,9% atau sekitar 9,1
juta pada tahun 2013. Data Sample Registration Survey tahun 2014 menunjukkan bahwa
prosentase sebesar 6,7% setelah stroke dan penyakit jantung. Pelayanan kesehatan pada
keperawatan yang bertujuan agar pelayanan kesehatan yang dilaksanakan bisa efektif dan
komprehensif. Semua pelayanan itu diterapkan pada semua tatanan puskesmas (Koes
Irianto, 2014).
B. Rumusan Masalah
Bagaimanakah asuhan keperawatan keluarga sesuai dengan masalah utama Hipertensi?
C. Tujuan
1. Tujuan Umum
Mahasiswa mampu membuat asuhan keperawatan keluarga dengan masalah kesehatan
Hipertensi
2. Tujuan Khusus
a. mahasiswa mampu menjelaskan definisi Hipertensi, Etiologi Hipertensi, Tanda dan
gejala Hiptertensi
b. mahasiswa mampu menjelaskan asuhan keperawatan keluarga sesuai dengan
masalah kesehatan yang Hipertensi
BAB II
TINJAUAN TEORI
Keluarga merupakan perkumpulan dua atau lebih individu yang diikat oleh
hubungan darah, perkawinan atau adopsi, dan tiap-tiap anggota keluarga selalu
Keluarga adalah unit terkecil dari masyarakat yang terdiri atas kepala keluarga
dan beberapa orang yang berkumpul dan tinggal di suatu tempat di bawah suatu atap
keluarga adalah unit dari masyarakat dan merupakan lembaga yang mempengaruhi
dengan keluarga sangat menonjol sehingga keluarga sebagai lembaga atau unit
tinggal dalam satu atap yang selalu berinteraksi serta saling ketergantungan.
B. Definisi Hipertensi
secara terus-menerus dimana tekanan sistolik lebih dari 140 mmHg, tekanan diastolik
90 mmHg atau lebih. Hipertensi atau penyakit darah tinggi merupakan suatu keadaan
peredaran darah meningkat secara kronis. Hal ini terjadi karena jantung bekerja lebih
cepat memompa darah untuk memenuhi kebutuhan oksigen dan nutrisi di dalam tubuh
3
Hipertensi juga merupakan faktor utama terjadinya gangguan kardiovaskular.
Apabila tidak ditangani dengan baik dapat mengakibatkan gagal ginjal, stroke,
C. Etiologi
Etiologi dari hipertensi terbagi dalam dua kelompok yaitu factor yang tidak
a) Genetik
Adanya faktor genetik pada keluarga tertentu akan menyebabkan keluarga itu
b) Jenis Kelamin
Prevalensi terjadinya hipertensi pada pria dan wanita sama, akan tetapi
wanita pra menopause prevalensinya lebih terlindungi darpada pria pada usia
yang sama. Wanita yang belum menpause dilindungi oleh hormon estrogen
Namun Saat ini, prevalensi hipertensi mencapai 80% pada lansia wanita yang
berusia 65 tahun keatas (Junior dalam Braz, 2011). Selain itu dalam
pada perubahan tekanan darah yang terjadi pada usia lanjut. Perubahan
penurunan dalam relaksasi otot polos pembuluh darah, yang pada gilirannya
a) Obesitas
daya pompa jantung dan sirkulasi volume darah penderita obesitas dengan
hipertensi lebih tinggi daripada dengan berat badan normal. Memang tidak
semua penderita hipertensi berbadan gemuk, orang kurus pun tidak tertutup
b) Asupan Garam
darah, akibatnya jantung harus bekerja keras dan tekanan darah menjadi
naik.
5
c) Makanan dan Gaya hidup
Tekanan darah tinggi erat kaitannya dengan gaya hidup dan makanan.
Seseorang yang tidak aktif secara fisik memiliki resiko 30-50% lebih besar
D. Patofisiologi
dipusat vasomotor, pada medulla di otak. Dari pusat vasomotor ini bermula dari saraf
sinpatis, yang berkelanjutan ke bawah ke korda spinalis dan keluar dari kolumna
vasomotor dihantarkan dalam bentuk impuls yang bergerak ke bawah melalui sistem
saraf simpatis ke ganglia simpatis, pada titik ini neuron preganglion melepaskan
asetikolin yang akan merangsang serabut saraf pasca ganglion ke pembuluh darah,
(Kartika, 2014).
angiotensin II, suatu vasokonstriktor kuat yang pada gilirannya merangsang sekresi
aldosteron oleh korteks adrenal. Hormon ini menyebabkan retensi natrium dan air
fungsional pada sistem pembuluh perifer yang bertanggung jawab pada perubahan
jaringan ikat dan penurunan dalam relaksasi otot polos pembuluh darah yang pada
volume darah yang dipompa oleh jantung, mengakibatkan penurunan curah jantung
E. Manifestasi Klinis
Manifestasi klinis tekanan darah tinggi yaitu sakit kepala, tengkuk terasa berat,
perdarahan di hidung, pusing yang terkadang juga terjadi pada seseorang dengan
tekanan darah normal. Jika hipertensi berat atau menahun dan tidak terobati, dapat
timbul gejala- gejala seperti sakit kepala, kelelahan, mual, muntah, sesak nafas,
7
gelisah, pandangan kabur (karena adanya kerusakan pada otak, mata, jantung dan
F. Pemeriksaan Penunjang
G. Penatalaksanaan
1. Penatalaksanaan Farmakologi
airnya.
saluran lambat kalsium otot jantung; sebagian yang lain lebih spesifik untuk
2. Penatalaksanaan Farmakologi
a) Pengaturan Diet
1) Rendah garam, diet rendah garam dapat menurunkan tekanan darah pada
50-100 mmol atau setara dengan 3-6 gram garam per hari.
9
b) Penurunan Berat Badan
c) Olahraga
jantung.
BAB III
A. Pengkajian
Pengkajian adalah suatu tahapan ketika seorang perawat mengumpulkan informasi
secara terus-menerus tentang keluarga yang dibina. Pengkajian merupakan langkah awal
pelaksanaan asuhan keperawatan keluarga yang terdiri dari beberapa tahap meliputi
(Komang Ayu, 2010) dalam (YUANA 2020) :
1. Data Umum :
a. Identitas Kepala keluarga
b. Komposisi anggota keluarga
c. Genogram
d. Tipe keluarga
e. Suku bangsa
f. Agama
g. Status sosial ekonomi keluarga
h. Aktifitas rekreasi keluarga
2. Riwayat dan Tahap Perkembangan Keluarga :
a. Tahap perkembangan keluarga saat ini
b. Tahap perkembangan keluarga yang belum terpenuhi
c. Riwayat keluarga inti
d. Riwayat keluarga sebelumnya
3. Lingkungan :
a. Karakteristik rumah
b. Karakteristik tetangga dan komunitas tempat tinggal
c. Mobilitas geografis keluarga
d. Perkumpulan keluarga dan interaksi dengan masyarakat
e. Sistem pendukung keluarga
4. Struktur Keluarga :
a. Pola komunikasi keluarga
b. Struktur kekuatan keluarga
c. Struktur Peran
11
d. Nilai dan Norma Keluarga
5. Fungsi Keluarga :
a. Fungsi Afektif
b. Fungsi Sosialisasi
c. Fungsi Perawatan kesehatan
6. Stress / Penyebab masalah dan koping yang dilakukan keluarga:
a. Stressor jangka panjang dan stressor jangka pendek
b. Respon keluarga terhadap stress
c. Strategi koping yang digunakan
d. Strategi adaptasi yang disfungsional
7. Pemeriksaan fisik (Head to toe) : Pemeriksaan fisik dilakukan pada semua
anggota kelurga tisak berbeda jauh dengan pemeriksaan fisik pada klien di klinik
atau rumah sakit yang meliputi pemeriksaan head to toe.
8. Harapan Keluarga :
a. Terhadap masalah kesehatan keluarga
b. Terhadap petugas kesehatan yang ada
B. Diagnosa keperawatan
Diagnosa keperawatan adalah penilaian klinik tentang responindividu, keluarga
atau komunitas terhadap masalah kesehatan atau proses kehidupan yang aktual dan
potensial (Allen, 1998) dalam Salvari Gusti (2013)dan (YUANA 2020)Diagnosa
keperawatan keluarga dirumuskan berdasarkan data yangdidapatkan pada pengkajian,
komponen diagnosa keperawatan meliputi :
1. Problem atau masalah
2. Etiologi atau penyebab masalah
3. Tanda Sign dan Gejala (symptom)
C. Intervensi keperawatan keluarga
Intervensi / Rencana keperawatan keluarga adalah sekumpulantindakan yang
ditentukan perawat untuk dilaksanakan dalam memecahkan masalah kesehatan dan
keperawatan yang telah diidentifikasi dari masalah keperawatan yang sering muncul
(Salvari Gusti, 2013)Perencanaan keperawatan keluarga mencakup tujuan umum
dantujuan khusus yang didasarkan pada masalah yang dilengkapi dengan kriteria dan
standar yang mengacu pada penyebab.Selanjutnyamerumuskan tindakan keperawatan
yang berorientasi pada kriteria dan standar. Langkah-langkah dalam rencana keperawatan
keluarga adalah :
1. Menentukan sasaran atau goal
2. Menentukan tujuan atau objektif
3. Menentukan pendekatan dan tindakan keperawatan yang dilakukan
4. Menentukan kriteria dan standar kriteria Standar.
D. Implementasi / Pelaksanaan
Implementasi / pelaksanaan merupakan salah satu tahap dari proseskeperawatan
keluarga dimana perawat mendapatkan kesempatan untuk membangkitkan minat keluarga
untuk mendapatkan perbaikan kearah perilaku hidup sehat. Pelaksanaan tindakan
keperawatan keluarga didasarkan kepada asuhan keperawatan yang telah disusun (Salvari
Gusti, 2013)
Pelaksanaan tindakan keperawatan keluarga dilakukan sesuaidengan rencana
keperawatan keluarga yang telah dibuat dengan didahului perawat menghubungi keluarga
bahwa akan dilakukan implementasi sesuai dengan kontrak sebelumnya (saat
mensosialisaasikan diagnosa keperawatan).
E. Evaluasi
Evaluasi merupakan kegiatan yang membandingkan antara hasil, implementasi
dengan kriteria dan standar yang telah ditetapkan untuk melihat keberhasilan bila hasil
dan evaluasi tidak berhasil sebagian perlu disusun rencana keperawatan yang baru.
Metode evaluasi keperawatan, yaitu :
1. Evaluasi formatif (proses) Adalah evaluasi yang dilakukan selama proses asuhan
keperawatan dan bertujuan untuk menilai hasil implementasi secara bertahap sesuai
dengan kegiatan yang dilakukan, sistem penulisan evaluasi formatif ini biasanya
ditulis dalam catatan kemajuan atau menggunakan sistem SOAP
2. Evaluasi Sumatif (hasil) Adalah evaluasi akhir yang bertujuan untuk menilai secara
keseluruhan, sistem penulisan sumatif ini dalam bentuk catatan naratif atau laporan
singkat (Salvari Gusti, 2013)
13
BAB IV
ASUHAN KEPERAWATAN
1. Pengkajian
A. Data Umum & Kondisi Kesehatan Keluarga
1. Komposisi Keluarga :
(sehat/tidak sehat)
Imunisasi (L/TL)
Keadaan umum
Hub. Keluarga
Pendidikan
Umur (th)
Pekerjaan
Agama
Nama
alergi
Suku
L/P
KB
No
15
3. Genogram (3 generasi)
57
55
26 25
Keterangan :
: laki-laki
: perempuan
: garis keturunan
---- : tinggal serumah
X : meninggal
4. TipeKeluarga
Tipe keluarga Tn.T adalah keluarga inti (nuclear family) karena terdiri dari
ayah,ibu, dan anak yang tinggal dalam 1 rumah
16
1. Pengkajian Individu
BB 60 Kg 50 Kg 65 Kg 63
TB 165 cm 157 cm 170 cm 168
Status Gizi Baik (Berat badan Baik (Berat Baik (Berat badan Baik (Berat badan
ideal berdasarkan badan ideal ideal berdasarkan IMT ideal berdasarkan
IMT) berdasarkan Anak) IMT Anak)
IMT)
Diagnosa medis Hipertensi Hipertensi Tidak ada Tidak ada
Masalah kesehatan sekarang Hipertensi Nyeri pada Tidak ada Tidak ada
sendi
Masalah kesehatan yang lalu Hipertensi Asam Urat Vertigo Tidak ada
Hipertensi
Masalah kesehatan keluarga Hipertensi Tidak ada Hipertensi Hipertensi
(turunan)
2. TTV :
Tekanan darah 150/80 MmHg 160/100 110/70 MmHg 130/80 MmHg
MmHg
Nadi 80 X/menit 84X/menit 80X/Menit 80x/menit
Respirasi 18X/menit 20X/menit 18X/Menit 20x/menit
Suhu 36,60C 36,50C 37,00C 36,50C
17
CRT < 2 detik < 2 detik < 2 detik < 2 detik
3. Mata :
Sclera putih Putih Putih Putih
Konjungtiva Pink Pink Pink Pink
4. Palpebra Baik Baik Baik Baik
Fungsi Normal Normal Normal Normal
5. Telinga :
Bentuk Normal Normal Normal Normal
Keadaan Bersih Bersih Bersih Bersih
Fungsi Baik Baik Baik Baik
6. Hidung :
Bentuk Normal Normal Normal Normal
Keadaan Bersih Bersih Bersih Bersih
Fungsi Baik Baik Baik Baik
7. Mulut :
Gigi Bersih Bersih Bersih Bersih
Fungsi menelan Baik Baik Baik Baik
Kelembaban Baik Baik Baik Baik
1. Leher :
Pembengkakan kelenjar tiroid Tidak terdapat Tidak terdapat Tidak terdapat Tidak terdapat
2. Dada :
Bentuk Simetris Simetris Simetris Simetris
Suara paru Normal Normal Normal Normal
Respirasi Normal Normal Normal Normal
Bunyi jantung S1 S2. S1 S2. S1 S2. S1 S2.
3. Abdomen :
Bentuk Flat Flat Flat Flat
18
Nyeri tekan Tidak terdapat Tidak terdapat Tidak terdapat Tidak terdapat
4. Ekstremitas :
Oedema Tidak terdapat Tidak terdapat Tidak terdapat Tidak terdapat
15. Pemeriksaan penunjang bagi yang Tidak ada Tidak ada Tidak ada Tidak ada
sakit (lab, radiologi, EKG, USG)
19
C. Kesehatan Lingkungan
1. Karakteristik rumah
a. Denah Rumah :
C D
A B Kode Ket.
A Kamar Tidur
A B Ruang Tamu
C Kamar Mandi/Wc
U
D Dapur
pribadi
sampah keluarga Tn. T setiap sore dibakar untuk memusnakan sampah. Keluarga
TN. T menggunakan jamban jenis leher angsa. Sumber air bersih berasal dari
20
sumur pompa yang dibuat sendiri oleh Tn. T. Jarak antara septic Tank dan sumur
adalah > 10 meter untuk air minum keluarga Tn. T menggunakan air sumur
saat membersihkan dapur disapu setiap pagi dan sore. Pengelolaan limbah rumah
tangga dilakukan dengan saluran pribadi yang tertutup dan tidak tergenang.
keluarga Tn. T sangat senang dan nyaman dengan kediamannya yang sekarang
ini.
D. Struktur Keluarga
1. Pola komunikasi keluarga
Keluarga TN. T berkomunikasi dengan bahasa Bali dan Indonesia. Tetapi bahasa
Bali lebih sering digunakan didalam rumah
21
2. Struktur kekuatan keluarga
Hingga saat ini hanya Tn. T yang berperan dalam mencari nafkah, sedangkan istri
dan anaknya tidak bekerja
3. Struktur peran (formal dan informal)
Formal : Tn.T sebagai kepala keluarga, Ny.S sebagai istri.
22
G. Fungsi Keluarga
1. Fungsi Sosial
Keluarga TN. T aktif dalam kegiatan social yang berada dimasyarakat,
keluarga tersebut juga aktif berinteraksi dengan masyarakat sekitar. Dengan kata
lain, hubungan keluarga TN. T dengan tetangga terjalin dengan baik.
2. Fungsi Perawatan kesehatan
Menurut Tn. T keluarganya sangat peduli dan sangat perhatian terhadap
keadaan kesehatannya. Tn. T selalu mendukung untuk selalu berobat ke
puskesmas secara teratur, dan anggota keluarga yang lain selalu mengingatkan
hal-hal yang dapat memperberat sakitnya, misalnya jangan terlalu lelah.
H. Koping Keluarga
1. Stresor jangka pendek dan jangka panjang
Stresor jangka pendek : Tn. T mengatakan dirinya menderita penyakit hipertensi.
J. Harapan Keluarga
Dengan adanya petugas kesehatan yang datang kerumahnya menurutnya
mengharapkan supaya petugas kesehatan bisa memberikan pengetahuan yang dapat
membantu dirinya mempersiapkan bagaimana sebenarnya kesehatan dalam rumah
tangga.
23
K. Tingkat Kemandirian Keluarga
Tingkat kemandirian keluarga terdiri dari tujuh kriteria kemampuan keluarga
yang telah dicapai.
24
II. ANALISA DATA
Analisis Data Kode Etiologi Masalah
Ds : Kode :
Tn.T mengatakan : Ketidakmampuan Manajemen
D.0112
- ingin segera sembuh dari keluarga merawat kesehatan
Kategori : dalam mengenal
penyakitnya keluarga
masalah anggota
Perilaku tidak efektif
- ikut kegiatan kampung seperti keluarga dengan
Sub Kategori : hipertensi
kerja bakti, kegiatan
keagamaan, dll Penyuluhan
- Tidak makan daging sapi dan
- kontrol teratur di puskesmas pembelajaran
- siap mengikuti pola hidup
sehat
DO :
25
III. SKALA PRIORITAS (MAGLAYA, 2009)
Menonjolnya masalah :
masalah perlu segera
Keluarga merasakan sebagai
ditangani
masalah dan ingin segera
2 1 2/2x1=1 untuk mengatasinya.
Jumlah skor 3, 6
a. Prioritas Masalah
26
IV. RUMUSAN MASALAH
V. INTERVENSI KEPERAWATAN
27
VI. CATATAN ASUHAN KEPERAWATAN KELUAGA
Dusun 1 : Tandebura, Watubangga
Nama KK : TN. T
TANGGAL/ DIAGNOSA TANDA
TINDAKAN EVALUASI
JAM KEPERAWATAN TANGAN
29 Januari Kode : D.0112 S : Keluarga Tn. T mengatakan siap
1. Mengidentifikasi kesiapan kemampuan
2022 menerapkan terapi yang diajarkan dan
Diagnosa : Manajemen menerima informasi
memahami edukasi kesehatan yang
2. Mengidentifikasi faktor-faktor yang dapat
kesehatan keluarga diajarkan,
meningkatkan dan menurunkan motivasi
O : Keluarga nampak antusias dengan
perilaku hidup bersih dan sehat
kegiatan perawat yang diberikan, serta
3. Menyediakan materi dan media pendidikan
memahami hal-hal yang telah
kesehatan
diajarkan yang didukung dengan
4. Menjadwalkan pendidikan kesehatan sesuai
kemampuan keluarga menjawab
kesepakatan
pertanyaan-pertanyaan yang diberikan
5. Memberikan kesempatan untuk bertanya
oleh perawat setelah dilakukan edukasi
6. Menjelaskan faktor resiko yang dapat
kesehatan.
mempengaruhi kesehatan
7. Mengajarkan perilaku hidup bersih dan
sehat
8. Mengajarkan strategi yang dapat digunakan
untuk meningkatkan perilaku hidup bersih Akma Septiani
dan sehat
28
VII. EVALUASI
TANGGAL/ DIAGNOSA
EVALUASI TANDA TANGAN
JAM KEPERAWATAN
29 Januari Kode : D.0112
2022 S : Keluarga mengatakan cukup mengerti tentang Hipertensi dan akan
Diagnosa : Manajemen
kesehatan keluarga kontrol secara rutin, Keluarga Tn. T mengatakan siap menerapkan terapi
Hipertensi .
A : Masalah teratasi
P : Intervensi dilanjutkan
Akma Septiani
29
BAB IV
PENUTUP
A. Kesimpulan
Keluarga adalah sekumpulan orang dengan ikatan perkawinan, kelahiran, dan adopsi
perkembangan fisik, mental, emosional, serta sosial dari tiap anggota keluarga.Peranan
berhubungan dengan individu dalam posisi dan situasi tertentu. Peranan individu dalam
keluarga didasari oleh harapan dan pola perilaku dari keluarga, kelompok dan masyarakat.
B. Saran
1. Untuk mahasiswa diharapkan agar memahami penjelasan dalam makalah ini dan
2. Untuk dosen diharapkan segalah kritik dan saran agar kedepanya bisa membuat
makalah asuhan keperawatan Keluarga dengan hipertensi bisa lebih baik lagi.
.
DAFTAR PUSTAKA
Andrian Patica N. (E-journal keperawatan volume 4 nomor 1 Mei 2016). Hubungan Konsumsi
Makanan dan Kejadian Hipertensi pada Lansia di Puskesmas Ranomut Kota
Manado.Beevers, D.G. (2002). Bimbingan Dokter Pada Tekanan Darah. Jakarta: Dian
Rakyat
Mubarak, Wahid Iqbal. (2009). Ilmu Pengantar Komunitas. Jakarta: Salemba Medika.
Setiadi. (2008). Konsep dan Proses Keperawatan Keluarga. Yogyakarta: Graha Ilmu.
1. Tujuan Umum
Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 1x 30 menit keluarga Tn.T
mengupayakan manajemen kesehatan dengan baik.
2. Tujuan Khusus
1. Keluarga dapat mengenal masalah Hipertensi dengan mampu menjelaskan
pengertian Hipertensi
2. Keluarga dapat menjelaskan tanda dan gejala Hipertensi.
3. Keluarga dapat menjelaskan cara penularan Hipertensi
4. Keluarga dapat menjelaskan cara perawatan serta pencegahan terjadinya
Hipertensi.
B. Metode
2. Target : Tn. T
D. Strategi pelaksanaan
- klasifikasi hipertensi
hipertensi
- komplikasi hipertensi
mencegah hipertensi
- membuka sesi
pertanyaan
Penutup a. Terminasi
A diskusi dengan warga 5 menit
b. Kontrak waktu untuk
pertemuan berikutnya
c. Salam penutup
F. Media
1. Lembar balik
2. Leaflet
G. Setting Tempat
Keterangan: A : Tn. T
A C
B : Perawat
C: Keluarga Tn. T
H. Evaluasi
1. Evaluasi Struktur
a. SAP telah siap 2 hari sebelumnya
b. Kontrak waktu dengan keluarga dan klien sehari sebelumnya
c. Media siap 2 hari sebelumnya
d. Tempat dan peserta siap 15 menit sebelum pelaksanaan
2. Evaluasi Proses
• Keluarga menerima kedatangan perawat
• Keluarga kooperatif dan berperan serta selama proses pendidikan kesehatan.
• Keluarga aktif dalam diskusi
3. Evaluasi Hasil
• Keluarga mampu menyebutkan pengertian, tanda gejala,dan penyebab Hipertensi
• Keluarga mampu menjelaskan perawatan dan pencegahan terjadinya Hipertensi
I. Materi Hipertensi
1. Pengertian
Tekanan darah sistolik ≥ 140 mmHg dan tekanan darah diastolik ≥ 90 mmHg.
Suatu peningkatan tekanan darah sistolik dan / atau diastolik yang tidak normal
2. Penyebab Hipertensi
Dokter Praktek
5. Komplikasi
a. Gangguan Jantung
b. Gangguan Otak
c. Gangguan Penglihatan
d. Gangguan Ginjal
e. Stroke
LAPORAN PENDIDIKAN KESEHAATAN HIPERTENSI PADA TN. T
KUNJUNGAN PERTAMA TAHAP IMPLEMENTASI PADA KELUARGA TN. T____
A. Persiapan
Kegiatan dimulai dengan tahap persiapan mencakup :
1. Pembuatan Satuan Ajar Pembelajaran kegiatan pendidikan kesehatan manajemen
Hipertensi
2. Mempersiapkan peralatan dan media
3. Mempersiapkan setting tempat dan waktu
4. Dua hari sebelum pelaksanaan melakukan kontrak waktu dengan keluarga Tn. T
untuk melaksanakan pendidikan kesehatan mengenai manajemen laktasi.
B. Pelaksanaan
1. Acara dimulai tepat waktu pukul 15.00 WIB di rumah Tn. T di RT 01 RW
01 Desa Tandebura.
2. Peserta pendidikan kesehatan Hipertensi dalah Tn. T, Ny. S dan Tn. M, Tn. P
3. Tn. T dan Ny. S terlihat aktif dan antusias mengikuti kegiatan pendidikan kesehatan
tentang Hipertensi dengen memperhatikan penjelasan perawat dan sesekali bertanya.
4. Pertanyaan yang diajukan seputar Hipertensi adalah”Bagaimana cara penganan
Hipertensi yang benar?”
5. Kegiatan berlangsung sesuai dengan rencana yang telah ditentukan.
C. Tahap Evaluasi
1. Struktur
a. Perawat telah menyiapkan SAP 2 hari sebelumnya
b. Keluarga sudah siap pada hari pelaksanaan karena perawat sudah memberikan
kontrak waktu sebelumnya
c. Media berupa lembar balik, leaflet tersedia
d. Perawat datang 15 menit sebelum pelaksanaan, Tn. T, Ny. S dan Tn. M, dan Tn. P
sudah berada di rumah saat perawat datang.
2. Proses
a. Keluarga menerima kedatangan perawat dengan ramah.
b. Pelaksanaan kegiatan dilakukan pada hari sabtu tanggan 29 Januari 2022 pukul
15.00-16.00 WIB dan dapat berjalan sesuai dengan rencana dan kontrak waktu
yang telah ditentukan berdasarkan peraturan yang disediakan.
c. Keluarga kooperatif dan berperan serta selama proses pendidikan kesehatan
dengan mengikuti kegiatan dari awal sampai akhir dan aktif dalam diskusi
3. Hasil
a. Keluarga dapat memberikan penjelasan pada keluarga mengenai penyebab dan
cara menagani Hipertensi
b. Keluarga dapat memberikan pada keluarga mengenai cara pencegahan
Hipertensi
D. KELEMAHAN
Bahasa yang digunakan campuran antara bahasa Indonesia dan Bali, jadi keluarga agak
susah untuk mengerti perkataan dan penjelasan dari perawat.
E. KEKUATAN
Adapun kekuatan dari kegiatan penyuluhan kesehatan ini antara lain keluarga nampak
antusias mengikuti acara dari awal sampai akhir. Keluarga juga aktif untuk bertanya dan
menjawab pertanyaan sehingga kegiatan dapat tercapai sesuai dengan tujuan.
F. EVALUASI
Acara pendidikan kesehatan Hipertensi dapat berlangsung sesuai dengan jadwal yang
telah ditentukan, Penyaji menyampaikan materi sesuai dengan topik, keluarga
menunjukkan antusiasnya selama mengikuti kegiatan pendidikan kesehatan tersebut.
PENYEBAB TANDA & GEJALA
HYPERTENSI
1. Tidak diketahui penyebabnya / keturunan
Pusing
(hypertensi primer)
Rasa berat ditengkuk
Faktor resiko antar lain :
Sukar tidur
Ras / suku bangsa Rasa mudah lelah
Umur Cepat marah
Kegemukan Telinga berdenging
APA ITU HIPERTENSI ? Asupan garam yang tinggi Mata berkunang-kunang
Riwayat hypertensi dalam keluarga Sesak napas
HYPERTENSI
Stres Gangguan penglihatan
(TEKANAN DARAH TINGGI) Merokok Mimisan
Banyak minum alkohol Tanpa gejala
Hypertensi adalah :
2. Disebabkan oleh penyakit lain (hypertensi
Tekanan darah sistolik ≥ 140 mmHg dan
sekunder)
tekanan darah diastolik ≥ 90 mmHg
Antara lain penyakit :
Ginjal
Suatu peningkatan tekanan darah
Saraf
sistolik dan / atau diastolik yang tidak Tumur
normal Keracunan
PENGELOLAAN &
PENCEGAHAN KOMPLIKASI HYPERTENSI
Perubahan Gaya hidup antara lain :
OLEH :
AKMA SEPTIANI
NonReg B Kolaka
Pengobatan :