Anda di halaman 1dari 57

KULIAH KE-4

HAK DAN KEWAJIBAN


WARGA NEGARA
Drs. ST Haryono, M.Si.

A. KOMPETENSI
Setelah proses pe,belajaran mahasiswa diharapkan
mampu mengabalisa dan mengidentifikasi hak dan
kewajiban warga negara.
B. INDIKATOR
Melalui pembalajaran mahasiswa diharpakan dapat :
Memahami dan menganalisa pengertian bangsa dan
negara.
Memahami pengertian penduduk dan warga negara.
Mendiskripsikan asas kewarganegaraan.
Menganalisis problem status kewarganegaraan.
Memahami hak warga negara.
Menjelaskan kewajiban warga negara.
Mendiskripsikan kewajiban warga negara.

C. Pengertian Bangsa dan Negara.


1. Pengertian bangsa.

Istilah bangsa adalah terjemahan dari kata nation,


dan nation berasal dari bahasa Latin:natio yang
artinya suatu yang lahir. Nation dalam istilah
bahasa Indonesia artinya bangsa.

Dalam perkembangan selanjutnya konsep bangsa memiliki


pengertian dalam arti sosiologis antropologis dan politis.
a). Bangsa dalam arti sosiologis antropologis
Adalah perkumpulan orang yang saling membutuhkan dan
berinteraksi untuk mencapai tujuan bersama dalam suatu
wilayah. Persekutuan hidup dalam suatu negara bisa merupakan
persekutuan hidup mayoritas dan minoritas. Bangsa dalam arti
sosiologis antropologis diikat oleh ikatan - ikatan seperti ras,
tradisi, sejarah, adat istiadat, agama atau kepercayaan, bahasa
dan daerah. Ikatan ini disebut ikatan primordial.
b). Bangsa dalam arti politis
Adalah suatu masyarakat dalam suatu daerah yang sama dan
tunduk pada kedaulatan negara sebagai satu kekuasaan tertinggi
ke luar dan ke dalam. Bangsa dan negara sudah bernegara dan
mengakui serta tunduk pada kekuasaan negara yang
bersangkutan. Bangsa dalam arti politik diikat oleh sebuah
organisasi kekuasaan yaitu negara dan pemerintahannya. Mereka
juga diikat oleh suatu kesatuan wilayah nasional, hukum, dan
perundangan yang berlaku di negara tersebut.

c). Bangsa adalah orang-orang yang memiliki


asal keturunan, adat, bahasa, dan sejarah, serta
berpemerintahan sendiri. Bangsa merupakan
kumpulan manusia yang biasanya terikat karena
kesatuan bahsa dan wilayah tertentu di muka
bumi (Depdikbud, 1991 :89). Dengan demikian,
bangsa Indonesia adalah sekelompok manusia
yang mempunyai kepentingan yang sama dan
menyatakan dirinya sebagai satu bangsa serta
berproses di satu wilayah, yaitu
Nusantara/Indonesia.

Unsur-unsur pembentuk bangsa,yaitu :


1). Kondisi Objektif, seperti bahasa, agama, sejarah, atau letak
geografis tempat tinggal yang sama.
2). Unsur Subjektif, yakni kehendak atau tujuan untuk membentuk
suatu negara.

a)
b)
c)
d)

Dr. Fredrich Hertz dalam bukunya Nationality in History and


Politics mengemukakan bahwa setiap bangsa mempunyai 4
(empat) unsur aspirasi sebagai berikut:
Keinginan untuk mencapai kesatuan nasional yang terdiri atas
kesatuan sosial, ekonomi, politik, agama, kebudayaan,
komunikasi, dan solidaritas.
Keinginan untuk mencapai kemerdekaan dan kebebasan
nasional sepenuhnya, yaitu bebas dari dominasi dan campur
tangan bangsa asing terhadap urusan dalam negerinya.
Keinginan dalam kemandirian, keunggulan, individualisme,
keaslian, atau kekhasan.
Keinginan untuk menonjol (unggul) diantara bangsa-bangsa
dalam mengejar kehormatan, pengaruh, dan prestise.

2. pengertian bangsa menurut para ahli.


a.
Menurut Ernest Renan, bangsa adalah kelompok manusia
yang berada dalam suatu ikatan batin yang dipersatukan
karena memiliki persamaan sejarah dan cita - cita yang
sama.
b. Benedict Anderson melihat bangsa sebagai komunitas
persaudaraan
yang
direkabayangkan.
Proses
merekabayangkan ini terjadi melalui media yang muncul
hanya dari perkembangan kapitalisme-cetak
c.
Menurut Otto Bauer, bangsa adalah kelompok manusia
yang mempunyai kesamaan karakter yang tumbuh karena
adanya kesamaan nasib.
d. Ernest Gellner, melihat bahwa bangsa adalah salah satu
produk transisi masyarakat dari masyarakat agraris ke
masyarakat industri
e.
Eric Hobsbawn, seorang sejarawan besar, melangkah lebih
maju lagi. Bedasarkan pembacaan sejarah. Ia mengambil
suatu kesimpulan bahwa, bangsa adlah satu dari sekian
banyak tradisi rekaan yang dibentuk untuk menyalurkan
insting komunal massa misalnya melalui penghormatan
bendera, lagu, pahlawan dan simbol2 lain.

3. Bangsa indonesia.
Secara historis dan politis, negara indonesia telah
beridiri sejak proklamasi kemerdekaaan pada tanggal 17
agustus 1945 dan mendapatkan pengakuan international
pada tahun 1949. Namum secara budaya bangsa
indonesia sendiri pada waktu itu belum terbentuk secara
nyata karena masih hanya berupa kumpulan suku
bangsa yang diwakili oleh para elite politik daerah.
Adapun unsur-unsur yang merupakan faktor-faktor
pembentuk bangsa indoseia antara lain sebagai berikut :
a. Persamaaan asal keturunan bangsa (etnis),
b.Persamaan pola kebudayaan
c.Persamaan tempat tinggal
d.Persamaaan nasib kesejarahan.
e.Persamaan cita-cita

SEJARAH TERBENTUKNYA
NASION INDONESIA
PERGERAKAN
SEBELUM 1928
BERWAWASAN PAROKHIAL
TERBATAS PADA
DAERAH
AGAMA
KEGIATAN SOSIAL
DAN KEAGAMAAN
LINGKUP TERBATAS

SOEMPAH PEMOEDA
28-10-1928

Lintas daerah
Lintas agama
Lintas kepentingan
NASIONALISME

KESIMPULAN
TERBENTUKNYA BANGSA BUKANLAH KENYATAAN YANG

BERSIFAT LAHIRIAH, MELAINKAN BERSIFAT ROHANIAH


YANG ADANYA HANYA DAPAT DISIMPULKAN
BERDASARKAN PERNYATAAN SENASIB
SEPENANGGUNGAN DAN KEMAUAN MEMBENTUK
KOLEKTIVITAS.
ELEMEN POKOK BANGSA BERUPA :
JIWA
KEHENDAK
PERASAAN
PIKIRAN
SEMANGAT

MEMBENTUK
KESATUAN
KEBULATAN
KETUNGGALAN

NAMA INDONESIA
INDOS = INDIA NESOS = PULAU
PULAU PULAU DEKAT INDIA
PENCIPTA
JAMES RICHARDSON LOGAN (1850)
(Ahli antropologi Inggris)
KARYA TULIS

The Etnologi of The Indian Archipelago


(Ilmu bangsa-bangsa kepulauan Hindia)
JURNAL

Journal of The Indian Archipelago and Eastern


Asia
Maksud Pencipta untuk memberi nama wilayah Asia Tenggara
seluruhnya

Lanjutan...

NAMA INDONESIA

DIPOPULERKAN OLEH
ADOLF BASTIAN
(ANTROPOLOG DARI JERMAN TAHUN 1884)
JUDUL BUKU

INDONESIEN ODER DIE INSEL DES


MALAYISCHEN ARCHIPELS

4. Negara
Berikut adalah pengertian negara dari beberapa ahli kenegaraan.
a. Harold J. Laski, Negara adalah suatu masyarakat yang
diintergrasikan karena mempeunyai wewenang yang bersifat
memaksa dan yang secara sah lebih agung daripada individu atau
kelompok yang merupakan bagian dari masyarakat.
b. Roger H. Soltau, Negara adalah adat atau wewenang yang
mengatur atau mengendalikan persoalan bersama atas nama
rakyat.
c. George F. Hagel, Negara merupakan organisasi kesusialaan yang
muncul sebagai sintesis dari kemerdekaan individu dan universal
d. Max Weber, Negara adalah suatu masyarakat yang mempunyai
monopoli dalam penggunaan kekerasan fisik secara sah dalam
suatu Negara
e. George Jellineck, Negara adalah organisai kekuasaan dari
sekelompok manusia yang telah berkediaaman di wilayah
tertentu
f. J.H.A Logemann, Negara adalah organisasi kekuasaan yang
bertujuan mangatur masyarakat dengan kekuasaan itu.

5. Teori Terjadinya Negara

Terdapat beberapa teori antara lain sebagai berikut:


a) Teori Kenyataan: timbulnya suatu negara ketika telah
terpenuhi unsur-unsur negara (daerah, rakyat, dan
pemerintah yang berdaulat) maka pada saat itu juga
negara sudah menjadi suatu kenyataan.
b) Teori Ketuhanan, timbulnya negara karena Tuhan
menghendaki. Kalimat Atas berkat rahmat Allah Yang
Maha Kuasa (by the grace of god) menunjuk ke arah
teori ini, walaupun bangsa Indonesia tidak menganut
teori ini.
c) Teori Perjanjian, negara timbul karena perjanjian yang
diadakan antara manusia yang tadinya hidup bebas
merdeka, terlepas satu sama lain tanpa ikatan
kenegaraan. Perjanjian ini diadakan agar ada penguasa
yang bertugas menjamin kepentingan bersama dapat
terpelihara. Perjanjian itu disebut perjanjian masyarakat
(contract social) menurut ajaran Rousseau
perjanjiandapat juga terjadi antara pemerintah negara
penjajah dengan rakyat di daerah jajahan, seperti
kemerdekaan Filipina pada tahun 1946 dan India pada
tahun 1947.

d) Teori Penaklukan, suatu negara timbul karena


serombongan manusia menaklukan daerah dan
rombongan manusia lain. Agar daerah/rombongan
itu tetap dapat dikuasai, maka dibentuklah suatu
organisasi yang berupa negara.
Selain itu suatu negara dapat pula terjadi karena:
1) Pemberontakan, perang terhadap negara lain
yang menjajah, seperti Amerika Serikat terhadap
Inggris pada tahun 1776-1783.
2) Peleburan, (fusi) antara =beberapa negara
menjadi satu negara baru, misalnya Jerman
bersatu pada tahun 1871.
3) Pendudukan, Suatu daerah yang belum ada
rakyatnya/pemerintahannya diduduki/dikuasai
oleh bangsa/negara lain, misalnya Liberia
4) Suatu daerah tertentu melepaskan diri dari yang
tadinya menguasainya dan menyatakan dirinya
sebagai suatu negara baru (misalnya Proklamasi
Kemerdekaan RI 17 Agustus 1945).

6. Sifat hakiki negara


Negara pada posisi tertentu sebagai organisasi
kekuasaan yang pada kenyataannya dapat dilihat
dari sifat-sifat negara itu sendiri. Sifat-sifat
negara ini meliputi : memaksa, Monopoli, dan
mencakup semua. Sifat ini merupakan indikator
untuk memahami dan mengetahui teori
kekuasaan negara yang diimplementasikan
dalam berbagai bentuk.
a. Sifat memaksa
b. Sifat Monopoli
c. Sifat mencakup semua

7. UNSUR-UNSUR
NEGARA
a.

UNSUR KONSTITUTIF (MUTLAK HARUS ADA)


RAKYAT (POPULATION)
WILAYAH (TERRITORY)
PEMERINTAHAN (GOVERNMENT)
KEDAULATAN (SOVERNITY)

b. UNSUR DEKLARATIF (PENDUKUNG)


KONSTITUSI
PENGAKUAN NEGARA LAIN

8. FUNGSI NEGARA
Melakukan penertiban (Law and Order)
Mengusahakan kesejahteraan dan

keamanan
Pertahanan
Penegakkan keadilan

9. Tujuan negara
Tujuan negara menurut beberapa ahli :
a. Plato: Mamajukan kesusilaan manusia sebagai
perseorangan (individu) dan mahluk social
b. Roger H. Soultau: Memungkinkan rakyatnya
berkembang serta menyelenggarakn daya
ciptanya sebebas mungkin
c. Thomas Aquinas: Untuk mencapai penghidupan
dan kehidupan aman dan tenteram dengan taat
kepada dan di bawah pimpinan tuhan

10. Bentuk Negara


Menurut teori-teori modern, bentuk negara yang terpenting ialah negara
kesatuan (unitarisme) dan negara serikat (federasi).
a. Negara Kesatuan ialah suatu negara yang merdeka dan berdaulat
dimana di seluruh negara yang berkuasa hanya satu pemerintah (pusat)
yang mengatur seluruh daerah.
Dalam negara Kesatuan pelaksanaan pemerintahan negara dapat
dilaksanakan dengan sistem sentralisasi (segala sesuatu dalam negara
langsung diatur dan diurus oleh pemerintah pusat, sedang daerah-daerah
tinggal melaksanakannya) dan sistem desentralisasi (daerah diberikan
kesempatan dan kewenangan untuk mengurus urusan rumah tangganya
sendiri (otonom daerah) atau dikenal dengan daerah otonom.
Bentuk negara kesatuan pada umumnya mempunyai sifat-sifat sebagai
berikut:
1. Kedaulatan negara mencakup ke dalam dan ke luar yang
ditangani pemerintah pusat
2. Negara hanya mempunyai satu undang-undang dasar, satu
kepala negara, satu dewan menteri dan satu dewan perwakilan
rakyat.
3. Hanya ada satu kebijakan yang menyangkut persoalan politik,
ekonomi, sosial budaya, serta hankam.
b. Negara Serikat (Federasi) ialah suatu negara yang merupakan
gabungan beberapa negara, yang menjadi negara-negara bagian dari
negara serikat itu.

D. Penduduk dan Warganegara

1. Warga Negara Indonesia


Warga negara memiliki peran yang vital bagi
keberlangsungan sebuah negara.
Agar dapat memiliki status yang jelas sebagai
warga negara, pemahaman akan pengertian,
sistem kewarganegaraan serta hal-hal lain yang
menyangkut warga negara sangat penting untuk
diketahui.
Dengan memiliki status sebagai warga
negara, orang memiliki hubungan dengan
negara, hubungan ini nantinya tercermin dalam
peran, hak dan kewajiban secara timbal balik
antara warga negara dengan negaranya.

Dalam beberapa literatur, dikenal istilah warga negara, rakyat


dan penduduk.
Istilah warga negara secara umum mengandung arti
peserta, anggota, atau warga dari suatu negara, yakni peserta dari
suatu persekutuan yang didirikan dengan kekuatan bersama, atas
dasar tanggung jawab bersama dan untuk kepentingan bersama
(Tim ICCE UIN Jakarta).
Istilah rakyat lebih merupakan konsep politis. Rakyat
menunjuk pada orang-orang yang berada di bawah satu
pemerintahan dan tunduk pada pemerintahan itu. Istilah rakyat
umumnya dilawankan dengan penguasa.
Sedangkan penduduk, menurut Soepomo dalam Hartono
Hadisoeprapto (1999), adalah orang-orang yang dengan sah
bertempat tinggal tetap dalam suatu negara. Sah artinya tidak
bertentangan dengan dengan ketentuan-ketentuan mengenai
masuk dan mengadakan tempat tinggal tetap dalam negara yang
bersangkutan.
Orang yang berada di suatu wilayah negara dapat
dibedakan menjadi penduduk dan non penduduk. Adapun
penduduk negara dapat dibedakan menjadi warga negara dan
orang asing atau bukan warga negara.

PENGHUNI NEGARA

PENDUDUK

WARGA NEGARA

WARGA NEGARA ASLI


(PRIBUMI)

BUKAN PENDUDUK

WARGA NEGARA ASING

WARGA NEGARA
KETURUNAN

Pembedaan rakyat
berdasarkan hubungan
dng daerah tertentu di dlm suatu negara

Orang yg
berada di
wilayah
negara
(PENGHUNI
NEGARA)

Penduduk
Mereka yang bertempat
tinggal / berdomisili di dalam
suatu wilayah negara
(menetap). Biasanya
penduduk adlh mereka yg
lahir secara turun temurun &
besar di dalam suatu negara,
serta dapat memiliki KTP
(krn memiliki domisili tetap).
Bukan Penduduk
Mereka yang berada di dalam
suatu wilayah negara hanya
untuk sementara waktu.
Contoh : Turis mancanegara /
tamu2 instansi tertentu dalam
suatu negara.

Pengertian Penduduk & Warga Negara

Pembedaan rakyat
berdasarkan hubungan
dng pemerintah negaranya

Warga Negara
Mereka yang berdasarkan
hukum tertentu merupakan
anggota dari suatu negara.
Dengan kata lain, warga
negara adalah mereka yang
menurut undang2 / perjanjian
diakui sebagai warga negara /
melalui proses naturalisasi.
Bukan Warga Negara
(Warga Negara Asing)
Mereka yang berada di dalam
suatu negara ttp secara hukum
tidak menjadi warga negara
pada negara tsb, namun tunduk
pada pemerintah di mana
mereka berada. Contoh : Duta
besar, Konsuler, Kontraktor
asing, Mahasiswa asing).

2. ASAS KEWARGANEGARAAN

a.
b.
c.

BERDASARKAN KELAHIRAN
BERDASARKAN PERKAWINAN
BERDASARKAN PEWARGANEGARAAN/
NATURALISASI

a.
a. BERDASARKAN
BERDASARKAN KELAHIRAN
KELAHIRAN
1) ASAS

IUS SOLI (Law Of The Soil )


Asas kewarganegaraan yang dianut oleh suatu negara
yang berpedoman bahwa semua warga asing
yang lahir di negaranya adalah warga negaranya.

2) ASAS IUS SANGUINIS (Law Of The Blood)


Asas kewarganegaraan yang dianut oleh suatu negara
yang berpedoman bahwa semua warga asing yang lahir
di negaranya adalah bukan warga negaranya,
tetapi semua warga negaranya yang melahirkan anak di n
mana pun anak tersebut adalah warga negaranya.

b. BERDASARKAN PERKAWINAN
1)ASAS KESATUAN HUKUM
Adalah asas kewarganegaraan yang menyangkut masalah perkawinan
perkawinan antara dua warga negara yang berbeda.
Demi terciptanya keharmonisan dan kesejahteraan keluarga
sebaiknya mereka mempunyai kewarganegaraan yang sama,
yang tunduk pada hukum yang sama.

2)ASAS PERSAMAAN DERAJAT

Adalah asas kewarganegaraan yang menyangkut masalah perkawinan


perkawinan antara dua warga negara yang berbeda
tidak menyebabkan perubahan status kewarganegaraan masing-masin

c. BERDASARKAN NATURALISASI

1) SISTEM AKTIF
WNA harus melakukan upaya-upaya hukum secara aktif
Untuk dapat memperoleh kewarganegaraan suatu negara.
Melekat HAK OPSI yi hak warga asing untuk menerima/memilih
tawaran kewarganegaraan dari suatu negara

2) SISTEM PASIF
Dalam sistem ini orang dengan sendirinya dianggap warga
negara
tanpa melakukan upaya hukum. Melekat hak REPUDIASI
yi hak WNA untuk menolak kewarganegaraan yang
ditawarkan
kepadanya

Radja Nainggolan pemain sepak bola asal belgia yang


bermain di klub italia cagliari ,walaupun ayah nya adalah WNI
,tetapi setelah ditawarkan oleh pemerintah untuk bermain di
TIMNAS Indonesia dengan berpindah kewarganegaraan
menjadi WNI,dia menolaknya karena dia sudah bermain untuk
TIMNAS U23 Belgia.

3. PROBLEM STATUS KEWARGANEGARAAN

a) APATRIDE (stateless)

seseorang tanpa kewarganegaraan

b) BIPATRIDE ( double citizenship)

seseorang memiliki kewarganegaraan ganda

ASAS SIMULTAN

Adalah asas yang dianut oleh negara yang


Menggunakan asas kewarganegaraan ius soli
Dan ius sanguinis secara bersamaan apabila menghadapi kasu
WNA lahir dengan ststus apatride atau bipatride

UNDANG UNDANG RI
NOMOR 12 TAHUN 2006
Tentang

KEWARGANEGARAAN
INDONESIA

MENGGANTIKAN

KURANG MENJAMIN
PEMENUHAN HAK ASASI DAN
PERSAMAAN ANTAR WARGA NEGARA
KURANG MEMBERIKAN PERLINDUNGAN
TERHADAP PEREMPUAN DAN ANAK2
BERSIFAT DISKRIMINATIF

KELEMAHAN UU RI NO.62 TAHUN 1958

SECARA FILOSOFIS
Bersifat Diskriminatif
Kurang menjamin pemenuhan hak asasi dan
persamaan antara warganegara

Kurang memberikan perlindungan terhadap perempu


dan anak-anak.

KELEMAHAN UU RI NO.62 TAHUN 1958

SECARA YURIDIS

Landasan UU adalah UUDS 1950 yang sudah


tidak berlaku.

SECARA SOSIOLOGIS

Sudah tidak sesuai lagi dengan perkembangan dan


tuntutan masyarakat Indonesia sebagai bagian dari masyarakat
internasional dalam pergaulan global.

WARGANEGARA INDONESIA
UU RI NO.12 TAHUN 2006

SEBELUM UU INI BERLAKU SUDAH JADI WNI


ANAK YANG LAHIR DARI PERKAWINAN SYAH
AYAH WNI DAN IBU WNI
ANAK YANG LAHIR DARI PERKAWINAN SYAH
AYAH WNA DAN IBU WNI
ANAK YANG LAHIR DARI PERKAWINAN SYAH
AYAH WNI DAN IBU WNA

ANAK YANG LAHIR DARI PERKAWINAN SYAH IBU


WNI DAN AYAHNYA TIDAK MEMILIKI
KEWARGANEGARAAN/NEGARA ASAL AYAHNYA
TIDAK MEMBERIKAN KN
ANAK YANG LAHIR DARI PERKAWINAN SYAH
AYAH WNI TAPI MENINGGAL DUNIA 300 HARI
ANAK YANG LAHIR DARI DILUAR PERKAWINAN
SYAH IBU WNI

ANAK YANG LAHIR DILUAR PERKAWINAN


SAH IBU WNA, DIAKUI OLEH AYAH WNI
PENGAKUAN SEBELUM ANAK USIA 18 TAHUN
ANAK YANG LAHIR DI WILAYAH NKRI, ORTU
TIDAK JELAS STATUS KEWARGANEGARAANNYA.
ANAK YANG LAHIR DI WILAYAH NKRI, ORANG
TUA TIDAK DIKETAHUI

ANAK YANG LAHIR DI WILAYAH NKRI, ORTU


TIDAK JELAS STATUS KEWARGANEGARAANNYA,
TIDAK DIKETAHUI KEBERADAANNYA
ANAK YANG LAHIR DI LUAR WILAYAH NKRI,
AYAH DAN IBUNYA WNI, NEGARA TEMPAT LAHIR
ANAK TSB MEMBERI KN KEPADA ANAK TSB
AYAH IBU WNA, TELAH DIKABULKAN
NATURALISASINYA, MENINGGAL DUNIA SEBELUM
MENGUCAPKAN SUMPAH JANJI

ASAS KEWARGANEGARAAN INDONESIA


UU RI NO.12 TAHUN 2006

ASAS IUS SANGUINIS (Law of the blood)


ASAS IUS SOLI (Law of the soil)
secara terbatas bagi anak-anak usia 18 tahun / belum kawin
ASAS KEWARGANEGARAAN TUNGGAL (Mono Nationality)
ASAS KEWARGANEGARAAN GANDA TERBATAS
bagi anak-anak usia 18 tahun / belum kawin

PEWARGANEGARAAN
NATURALISASI

NATURALISASI / PEWARGANEGARAAN
UU RI NO.12 TAHUN 2006

USIA 18 TAHUN/SUDAH KAWIN


TELAH BERTEMPAT TINGGAL DI INDONESIA
SEKURANG KURANG KURANGNYA 5 TAHUN
BERTURUTTURUT ATAU 10 TAHUN TIDAK
BERTURUT-TURUT
SEHAT JASMANI DAN ROHANI
DAPAT BERBAHASA INDONESIA, MENGAKUI
PANCA SILA DAN UUD 1945

TIDAK PERNAH DIJATUHI HUKUMAN PIDANA 1 TH


JIKA MEMPEROLEH KEWARGANEGARAAN RI TIDAK
MENJADI BIPATRIDE
MEMPUNYAI PEKERJAAN DAN ATAU PENGHASILAN
TETAP
MEMBAYAR UANG PEWARGANEGARAAN KE KAS
NEGARA

WNI

KEHILANGAN KEWARGANEGARAAN RI
UU RI NO. 12 TAHUN 2006

Memperoleh KN Negara lain.


Tidak menolak / melepaskan KN lain.
Disetujuinya naturalisasi oleh presiden.
Masuk dalam tentara asing.
Masuk dalam dinas negara asing.

Menyatakan sumpah / janji setia kepada


negara asing.
Ikut dalam pemilihan sesuatu yg bersifat
ketatanegaraan untuk suatu negara asing.
Mempunyai paspor negara asing
Bertempat tinggal di luar NKRI selama
5 tahun terus menerus tanpa pernyataan
tetap jadi WNI.

Perempuan Warganegara Indonesia yang


kawin dengan laki-laki WNA kehilangan
kewarganegaraan RI, jika menurut hukum
negara asal suaminya, kewarganegaraan
istri mengikuti kewarganegaraan suami
sebagai akibat perkawinan tersebut.
laki-laki Warganegara Indonesia yang
kawin dengan perempuan WNA kehilangan
kewarganegaraan RI, jika menurut hukum
negara asal istrinya, kewarganegaraan
suami mengikuti kewarganegaraan istri
sebagai akibat perkawinan tersebut.

4. Hak dan Kewajiban Warga Negara


Seperti yang telah disampaikan di muka, bahwa warga negara
merupakan anggota negara yang mempunyai kedudukan khusus
terhadap negaranya. Ia mempunyai hubungan hak dan kewajiban
yang bersifat timbal balik terhadap negaranya. Dengan
demikian, warga negara memiliki hak dan kewajiban terhadap
negaranya.
Dalam konteks Indonesia, hak warga negara terhadap negaranya
telah diatur dalam Undang-undang Dasar 1945 dan berbagai
peraturan lainnya yang merupakan derivasi dari hak-hak umum
yang digariskan dalam UUD 1945.
Hak-hak dan kewajiban warga negara tercantum dalam Pasal
27 sampai dengan Pasal 34 UUD 1945. Beberapa hak dan
kewajiban tersebut antara lain:

HAK & KEWAJIBAN WARGA NEGARA


Hak Warga Negara
Pekerjaan & Penghidupan layak Ps. 27 (2) UUD 1945
Bela negara Ps. 27 (3) UUD 1945
Berpendapat Ps. 28 UUD 1945
HAM Ps. 28A s.d 28J UUD 1945
Kemerdekaan memeluk agama Ps. 29 (2) UUD 1945
Ikut usaha hankamneg Ps. 30 (1) UUD 1945
Pendidikan Ps. 31 (1) UUD 1945
Mengembangkan budaya Ps. 32 (1) UUD 1945
Ekonomi & kesejahteraan sosial Ps. 33 UUD 1945
Mendapat jaminan keadilan sosial Ps. 34 UUD 1945
Kewajiban Warga Negara
Taat Hukum & Pemerintahan Ps. 27 (1) UUD 1945
Bela Negara Ps. 27 (3) UUD 1945
Ikut usaha hankamneg Ps. 30 (1) UUD 1945

Hak dan Kewajiban Negara atau Pemerintah


Sebagaimana seorang warga negara yang mempunyai
hak dan kewajiban, maka negara pun mempunyai hak
dan kewajiban atas warga negaranya. Hak dan kewajiban
negara terhadap warga negara pada dasarnya merupakan
hak warga negara terhadap negara.
Hak negara atau pemerintah meliputi:
1. Menciptakan peraturan dan undang-undang yang
dapat mewujudkan ketertiban dan keamanan bagi
keseluruhan rakyat;
2.Melakukan monopoli terhadap sumber daya yang
menguasai hajat hidup orang banyak;
3. Memaksa setiap warga negara untuk taat pada hukum
yang berlaku.

Kewajiban negara atau pemerintah sebagaimana yang tersebut dalam


tujuan negara dalam pembukaan UUD 1945 dan kewajiban negara
menurut undang-undang serta UUD meliputi:
1. Melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah
Indonesia;
2. Memajukan kesejahteraan umum;
3. Mencerdaskan kehidupan bangsa;
4. Ikut melaksanakan ketertiban dunia berdasarkan perdamaian abadi
dan keadilan sosial;
5. Menjamin kemerdekaan tiap-tiap penduduk memeluk agama dan
kepercayaannya;
6. Membiayai pendidikan, khususnya pendidikan dasar;
7. Mengusahakan dan menyelenggarakan satu sistem pendidikan
nasional;
8. Memprioritaskan anggaran pendidikan sekurang-kurangnya 20%
dari anggaran belanja negara dan belanja daerah;
9. Memajukan ilmu pengetahuan dan teknologi dengan menjunjung
tinggi nilai-nilai agama dan persatuan bangsa untuk kemajuan peradaban
serta kesejahteraan umat manusia;

10. Memajukan kebudayaan manusia di tengah peradaban dunia


dengan menjamin kebebasan masyarakat dengan memelihara
dan mengembangkan nilai-nilai budayanya;
11. Menghormati dan memelihara bahasa daerah sebagai
kekayaan kebudayaan nasional;
12. Menguasai cabang-cabang produksi terpenting bagi negara
dan menguasai hidup orang banyak;
13. Menguasai bumi, air, dan kekayaan alam demi kemakmuran
rakyat;
14. Memelihara fakir miskin dan anak-anak terlantar;
15. Mengembangkan sistem jaminan sosial bagi seluruh
rakyat dan memberdayakan masyarakat yang lemah dan
tidak mampu sesuai dengan martabat kemanusiaan;
16. Bertanggung jawab atas persediaan fasilitas pelayanan
kesehatan dan fasilitas pelayanan umum yang layak.

HAK DAN KEWAJIBAN


NEGARA DAN WARGANEGARA
HAK
NEGARA
A. HAK MEMAKSA
B. HAK MONOPOLI
C. HAK MENCAKUP SEMUA

WARGA NEGARA
A. HAK ASASI PRIBADI
PERSONAL RIGHTS
B. HAK ASASI EKONOMI
PROPERTY RIGHTS
C. HAK ASASI UNTUK MENDAPATKAN
PERLAKUAN YANG
SAMA DALAM
HUKUM DAN PEMERINTAHAN
RIGHTS OF LEGAL
EQUALITY
D. HAK-HAK SIPIL DAN POLITIK
CIVIL AND POLITICAL RIGHTS
E. HAK ASASI SOSIAL DAN
KEBUDAYAAN
SOCIAL AND
CULTURAL RIGHTS

F. HAK ASASI UNTUK


MENDAPATKAN PERLAKUAN DAN
TATA
CARA PERADILAN DAN PERLINDUNGAN

KEWAJIBAN
NEGARA
A.
B.

C.

MEMBUAT DAN MENETAPKAN


PERATURAN
MELAKSANAKAN PERATURAN
PERATURAN YANG TELAH DITETAPKAN
TERMASUK MENGONTROL
PELAKSANAAN PERATURAN
KEWAJIBAN UNTUK MEMELIHARA,
MENJAMIN, DAN MELINDUNGI HAK-HAK
WARGA NEGARA

WARGA NEGARA
UNIVERSAL
A.
MENJUNJUNG TIGGI HUKUM BAIK YANG
TERTULIS MAUPUN YANG TIDAK
TERTULIS
B.
MENGAKUI PEMERINTAH YANG SAH, BAIK
PEMERINTAH DAERAH MAUPUN
PEMERINTAHAN PUSAT
KHUSUS
A.
KEWAJIBAN UNTUK IKUT SERTA DALAM
USAHA PEMBELAAN NEGARA ATAU
PERTAHANAN DAN KEAMANAN NEGARA
B.
KEWAJIBAN UNTUK PATUH PADA
PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN,
HUKUM TAK TERTULIS SERTA HUKUM
INTERNASIIONAL TENTANG HAK ASASI
MANUSIA
C.
KEWAJIBAN UNTUK MENJUNJUNG
PEMERINTAHAN

Kesimpulan:
Prinsip utama dalam penentuan hak dan kewajiban
warga negara adalah terlibatnya warga (langsung atau
perwakilan) dalam setiap perumusan hak dan kewajiban
tersebut sehingga warga sadar dan menganggap hak dan
kewajiban tersebut sebagai bagian dari kesepakatan
mereka yang dibuat sendiri.
Di samping itu, setiap penduduk yang menjadi warga
negara Indonesia, diharapkan memiliki karakteristik
yang bertanggung jawab dalam menjalankan hak dan
kewajibannya. Karakteristik adalah sejumlah sifat atau
tabiat yang harus dimiliki oleh warga negara Indonesia,
sehingga muncul suatu identitas yang mudah dikenali
sebagai warga negara.

Latihan:
1. Bagaimana sikap anda bila menjumpai seseorang atau
sekelompok masyarakat yang akan mengubah bentuk
negara kita (NKRI) atau dasar negara Pancasila
dengan dasar agama atau ideologi lainnya?
2. Apa yang seharusnya dilakukan oleh negara dan
warga negara ketika muncul suatu kelompok yang
hendak memisahkan diri dari NKRIdengan alasan
kebebasan dan demokrasi?
3. Perilaku korup dan anarkis sering diidentikkan
dengan negara, mungkinkah perilaku tadi juga terjadi
di kalangan warga negara? jelaskan

Anda mungkin juga menyukai