0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
110 tayangan55 halaman
Dokumen tersebut membahas konsep bangsa dan negara. Bangsa didefinisikan sebagai kelompok manusia yang memiliki persamaan sejarah, bahasa, budaya, dan wilayah. Unsur-unsur pembentuk bangsa meliputi keturunan, wilayah, bahasa, adat istiadat, dan agama. Negara dijelaskan sebagai organisasi politik yang menguasai wilayah tertentu dan diakui oleh negara lain, dengan unsur-unsur rakyat, wilay
Dokumen tersebut membahas konsep bangsa dan negara. Bangsa didefinisikan sebagai kelompok manusia yang memiliki persamaan sejarah, bahasa, budaya, dan wilayah. Unsur-unsur pembentuk bangsa meliputi keturunan, wilayah, bahasa, adat istiadat, dan agama. Negara dijelaskan sebagai organisasi politik yang menguasai wilayah tertentu dan diakui oleh negara lain, dengan unsur-unsur rakyat, wilay
Dokumen tersebut membahas konsep bangsa dan negara. Bangsa didefinisikan sebagai kelompok manusia yang memiliki persamaan sejarah, bahasa, budaya, dan wilayah. Unsur-unsur pembentuk bangsa meliputi keturunan, wilayah, bahasa, adat istiadat, dan agama. Negara dijelaskan sebagai organisasi politik yang menguasai wilayah tertentu dan diakui oleh negara lain, dengan unsur-unsur rakyat, wilay
Bangsa TIM DOSEN Pengertian Bangsa Berikut ini pendapat pakar kenegaraan mengenai bangsa : a.Menurut Hans Kohn (Jerman), bangsa adalah buah hasil karya atau tenaga hidup manusia. Pada umumnya bangsa memiliki faktor-faktor objektif tertentu yang membedakannya dengan bangsa lain, di antaranya persamaan keturunan, wilayah, bahasa, adat-istiadat, kesamaan politik, perasaan, dan keyakinan (agama). b.Menurut F. Ratzel (Jerman), bangsa terbentuk karena adanya hasrat tertentu atau adanya keinginan yang sama. Hasrat tersebut timbul karena adanya rasa kesatuan antara sesama manusia dan tempat tinggal. Pengertian Bangsa Berikut ini pendapat pakar kenegaraan mengenai bangsa : c.Menurut Otto Bauer (Jerman), bangsa adalah kelompok manusia yang mempunyai persamaan karakter. Karakter tersebut tumbuh karena adanya persamaan senasib dan sepenanggungan d. Ir. Soekarno (Indonesia), Bangsa adalah segerombolan manusia yang besar, keras ia mem- punyai keinginan bersatu, le desir d’etre ensemble, keras ia mempunyai character gemeinschaft, persamaan watak, tetapi yang hidup di atas satu wilayah yang nyata satu unit. Pengertian Bangsa Pengertian bangsa juga dapat dikaji secara sosiologis dan antropologis, hukum, serta politis. •Bangsa dalam pengertian sosiologis antropologis adalah persekutuan hidup masyarakat yang berdiri sendiri yang masing- masing anggota persekutuan hidup tersebut merasa satu kesatuan sejarah, bahasa, tradisi, keturunan, kepecayaan, budaya dan ras.. Ikatan demikian disebut ikatan primordial. Dengan ikatan itu kita bisa membedakan antara Suku Bangsa Batak dan Suku Bangsa Jawa atau Sunda. Persekutuan hidup masyarakat semacam ini dalam suatu Negara dapat merupakan persekutuan hidup yang mayoritas dan dapat pula persekutuan hidup minoritas. Contoh : amerika serikat terdiri dari bangsa Negro, bangsa Indian, bangsa Cina, bangsa Yahudi, dan lain-lain. Persekutuan hidup, artinya perkumpulan orang-orang yang saling membutuhkan dan bekerjasama untuk mencapai tujuan bersama dalam suatu wilayah tertentu. Persekutuan hidup itu dapat berupa persekutuan hidup mayoritas dan minoritas. Pengertian Bangsa Pengertian bangsa juga dapat dikaji secara sosiologis dan antropologis, hukum, serta politis. •Bangsa dalam pengertian politik adalah suatu masyarakat dalam suatu daerah yang sama dan mereka tunduk pada kedaulatan negaranya sebagai suatu kekuasaan tertinggi keluar dan kedalam, diikat oleh sebuah organisasi kekuasaan/ politik, yaitu negara beserta pemerintahnya, serta di ikat oleh satu kesatuan wilayah nasional, hukum, perundang-undangan yang berlaku.. Jadi mereka diikat oleh kekuasaan politik yaitu Negara. Misalnya bangsa Moro, bangsa Yahudi, bangsa Kurdi, dan bangsa Tamil. Pengertian Bangsa Pengertian bangsa juga dapat dikaji secara sosiologis dan antropologis, hukum, serta politis. •Secara hukum, bangsa adalah rakyat (orang-orang) yang berada di suatu masyarakat hukum yang terorganisasi. Bangsa pada umumnya menempati wilayah tertentu, mempunyai bahasa tersendiri, sejarah, kebiasaan, dan kebudayaan yang sama dalam pemerintahan yang berdaulat. •Adapun menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, bangsa adalah orang- orang yang bersamaan asal keturunan, adat, bahasa, dan sejarahnya serta berpemerintahan sendiri. Bangsa adalah kumpulan manusia yang terikat karena kesatuan bahasa dan wilayah tertentu di muka bumi. Unsur Bangsa Freidrich Hertz dalam bukunya Nationality in History and Politic mengemukakan bahwa ada empat unsur yang berpengaruh dalam terbentuknya suatu bangsa, yaitu : 1.Keinginan untuk mencapai kesatuan nasional yang terdiri atas kesatuan sosial, politik, ekonomi, agama, kebudayaan, komunikasi, dan solidaritas. 2.Keinginan untuk mencapai kemerdekaan dan kebebasan nasional sepenuhnya, yaitu bebas dari dominasi dan campur tangan bangsa asing terhadap urusan dalam negerinya. 3. Keinginan akan kemandirian, keunggulan, individualitas, dan keaslian atau kekhasan. Contohnya menjunjung tinggi bahasa nasional yang mandiri. 4.Keinginan untuk menonjol (unggul) di antara bangsa-bangsa dalam mengejar kehormatan, pengaruh, dan prestise. Sedangkan pandangan umum tentang unsur terbentuknya bangsa adalah: 1. Ada sekelompok manusia yang mempunyai kemauan untuk bersatu. 2. Berada dalam satu wilayah tertentu. 3. Ada kehendak untuk membentuk atau berada di bawah pemerintahan yang dibuatnya sendiri. 4. Secara psikologis merasa senasib, sepenanggungan, setujuan, dan secita-cita 5. Ada kesamaan karakter, identitas, budaya, bahasa sehingga dapat dibedakan dengan bangsa lain. Dasar Pembentukan Bangsa • Sebuah bangsa akan terbentuk jika terdapat persamaan- persamaan yang menyatukan sebuah kelompok masyarakat. Sebuah bangsa pada zaman modern selalu mengacu pada empat persamaan sebagai berikut. 1. Persamaan wilayah tempat tinggal. 2. Persamaan bahasa atau alat komunikasi yang diterima semua anggota. 3. Persamaan kondisi sosial ekonomi. 4. Persamaan kondisi sosial psikologis yang terbentuk pada masa proses pembentukan bangsa itu. Hal ini ditandai oleh represi atau tantangan bersama untuk bertahan hidup. Dasar Pembentukan Bangsa • Pada umumnya bangsa terbentuk karena adanya faktor-faktor objektif tertentu yang membedakannya dengan bangsa lain. Faktor- faktor tersebut adalah: 1. kesamaan keturunan, 2. wilayah, 3. bahasa, 4. adat istiadat, 5. kesamaan politik, 6. perasaan, dan 7. agama. Hakikat Negara Hakikat Negara • Hans Kelsen: negara ialah suatu susunan pergaulan hidup bersama dengan tata paksa (dalam Rudolf Aladar: 1969). • Legemann: negara ialah suatu organisasi kemasyarakatan yang bertujuan dengan kekuasaannya mengatur serta menyelenggarakan sesuatu masyarakat (1985). • Jean Bodin: negara ialah suatu persekutuan dari berbagai keluarga dengan segala kepentigannya yang dipimpin oleh atau dari suatu lembaga yang berdaulat (1999). Hakikat Negara • Franz Magnis-Suseno: negara merupakan satu kesatuan masyarakat politik. Fungsinya ialah membuat, menerapkan, serta menjamin berlakunya norma kelakuan untuk seluruh masyarakat. Norma ini berlaku dengan pasti, artinya negara tidak membiarkan aturan- aturannya dilanggar. Bila dilanggar, pelanggarnya ditindak serta dikenai sanksi. Sanksi tersebut kalau perlu dengan menggunakan paksaan fisik (1988). • Prof. Miriam Budiardjo: negara ialah organisasi dalam dalam suatu wilayah yang mempunyai kekuasaan tertinggi yang sah serta ditaati oleh rakyatnya (1993). Unsur-unsur Negara • 1. Wilayah (Daerah Kekuaasaan) • 2. Rakyat atau Penduduk • 3. Pemerintah yang berdaulat dan • 4. Pengakuan dari Negara Lain (Unsur deklaratif) 1. Wilayah (Daerah Kekuaasaan) Suatu yang disebut dengan negara harus memiliki unsur ini, yaitu wilayah. Wilayah adalah seluruh tempat baik berupa daratan, lautan, dan juga udara yang ada diatasnya yang memiliki batas- batas tertentu. Suatu negara batas-batas wilayahnya dapat ditentukan dengan cara : •Yang pertama adalah batas alam, batas wilayah suatu negara yang berupa alam adalah danau, gunung, sungai, selat, laut. •Batas buatan, batas wilayah suatu negara yang berupa batas buatan adalah tembok/pagar, jalan raya. Sebagai contohnya adalah tembok cina. •Batas astronomi, berbeda dengan batas alam dan batas buatan, batas astronomi ini berupa garis lintang dan garis bujur. Sebagai contoh batas astronomi negara kita "Indonesia" yaitu 6 derajat LU - 11 derajat LS dan 95 derajat - 141 derajat BT. •Batas perjanjian, batas wilayah ini dapat berupa konvensi, traktat, misalnya konvensi hukum laut internasionel. 2. Rakyat atau Penduduk • Pengertian rakyat yang merupakan unsur unsur negara adalah kumpulan orang yang distukan oleh rasa persamaan yang secara bersama-sama berada/mendiami di suatu wilayah tertentu. Sedangkan pengertian penduduk adalah semua orang yang berkedudukan, bertempat tinggal dalam wilayah suatu negara. Orang yang berada dalam wilayah suatu negara hanya sementara (tidak menetap) maka disebut dengan bukan penduduk. Contoh orang yang bukan penduduk seperti wisatawan asing, tamu negara,. Penduduk terdiri dari warga negara dan bukan warga negara. Pengertian warga negara adalah penduduk yang memiliki ikatan hukum dengan suatu negara. Warga negara terdiri dari warga negara asli dan warga negara keturunan asing. Berbeda dengan warga negara, kalau pengertian dari bukan warga negara adalah seseorang yang tidak memiliki ikatan hukum dengan negara tersebut, disebut juga dengan warga negara asing (WNA). 3. Pemerintah yang berdaulat • Syarat mutlak terbentuknya suatu negara yang merupakan unsur negara yang ketiga adalah pemerintah yang berdaulat. Pemerintah yang berdaulat ini memiliki pengertian yaitu suatu pemerintah yang memiliki suatu kedaulatan/kekuasaan tertinggi untuk mengamankan, mempertahankan, mengatur, dan melancarkan tata cara penyelenggaraan pemerintahan negara-negara secara penuh, yang mana kedaulatan ini ada dua macam yaitu kedaulatan ke dalam dan kedaulan ke luar. • Ketiga unsur-unsur negara diatas merupakan unsur yang mutlak harus ada pada suatu negara atau disebut dengan unsur konstitutif. Ada tambahan lagi satu unsur yang merupakan unsur deklaratif, yaitu adanya pengakuan dari negara lain. 4. Pengakuan dari Negara Lain (Unsur deklaratif) • Pengakuan dari negara lain ini diperlukan untuk menjamin berlangsungkan kerjasama internasional dengan negara lain, ada dua jenis pengakuan dari negara lain yang ada yaitu : Pengakuan secara de facto, yang mempunyai arti pengakuan dari negara lain yang berdasarkan pada fakta berdirinya suatu negara telah memenuhi persyaratan. • Pengakuan secara de yure, yang memiliki artik sebagai pengakuan secara yuridis formal berdasarkan hukum internasional. • Pengakuan de facto biasanya merupakan awal dari pengakuan dari negara lain secara de yure. Sebagai contohnya : Negara Inggris mengakui pemerintah Uni Soviet secara de facto dan de yure tidak bersamaan, secara de facto pada tanggal 16 Maret 1921 dan secara de yure baru tanggal 1 Februari 1924 Sifat-sifat Negara • Sifat negara menurut Miriam Budiardjo: 1. Memaksa, artinya negara mempunyai kekuasaan untuk memaksa kekerasan fisik secara sah. Tujuannya ialah agar peraturan perundangundangan ditaati, ketertiban dalam masyarakat tercapai, serta anarki (kekacauan) alam masyarakat dapat dicegah. Alat pemaksanya bermacam-macam, seperti polisi, tentara, dan berbagai persenjataan lainnya. Contohnya, setiap warga negara harus membayar pajak. Orang yang menghindari kewajiban ini dapat dikenakan denda atau harta miliknya disita, bahkan dapat dikenakan hukuman kurungan. 2. Monopoli, yaitu hak negara guna melaksanakan sesuatu sesuai dengan tujuan bersama dari masyarakat. Contohnya, menjatuhkan hukuman kepada setiap warga negara yang melanggar peraturan, menjatuhkan hukuman mati, mewajibkan warga negaranya untuk mengangkat senjata jika negaranya diserang musuh, memungut pajak, menentukan mata uang yang berlaku dalam wilayahnya, serta melarang aliran kepercayaan atau aliran politik tertentu yang dinilai bertentangan dengan tujuan masyarakat. 3. Mencakup semua, artinya setiap peraturan perundang-undangan berlaku untuk semua orang tanpa kecuali. Hal itu perlu, sebab kalau seseorang dibiarkan berada di luar ruang lingkup aktivitas negara, maka usaha negara untuk mencapai masyarakat yang dicita-citakan akan gagal. Teori Terbentunya Negara 1. Teori hukum alam adalah teori awal tentang terbentuknya suatu negara. Teori ini menurut sejarah ada pada zaman Plato dan Aristoteles. Menurut teori ini, terjadinya negara adalah hal yang natural atau alami. Segala sesuatu terjadi sesuai dengan hukum alam, begitupun dengan negara. Teori pembentukan negara ini juga didasari atas kecenderungan manusia untuk selalu bersosial, berkumul dan saling berhubungan untuk mencapai kebutuhan hidupnya. 2. Teori ketuhanan adalah teori yang ada saat agama agama besar telah tersebar ke dunia ini contohnya Islam dan Kristen. Teori ini sesuai namanya tentu saja dipengaruhi oleh paham keagamaan. Dan berdasarkan itulah, teori ketuhanan terbentuknya negara didasari anggapan bahwa negara terbentuk atas dasar keinginan Tuhan. Paham dan teori ini diajukan oleh beberapa ahli seperti Freidericch Julius Stahl, Thomas Aquinas, dan Agustinus. Paham ini, sesuai dengan ketentuannya, Tuhan yang menciptakan negara sehingga negara dianggap penjelmaan kekuasaan Tuhan. Hal ini mengakibatkan paham bahwa raja atau penguasa adalah pilihan Tuhan untuk memerintah sehingga raja memiliki kekuasaan mutlak pada suatu negara atau kerajaan, contohnya saja Inggris Raya pada zaman kerajaan. Teori Terbentunya Negara 1. Teori perjanjian ada atas reaksi terhadap kedua teori sebelumnya. Atas dasar apa? Atas dasar kedua teori yang ada sebelumnya tidak mampu menjelaskan asal dan bagaimana terbentuknya negara. Selain itu, teori ini merupakan bentuk perlawanan atas kekuasaan raja ataupun penguasa yang menganggap memiliki kekuasaan mutlak akibat kepercayaan sebagai titisan Tuhan. Teori perjanjian ini ada dimasa abad pencerahan dan dipelopori oleh ahli ahli seperti Thomas Hobbes, John Locke, J.J. Rousseau, dan Montesquieu. Berdasarkan teori perjanjian, negara ada semata mata akibat perjanjian antarmanusia. Menurut teori ini, negara merupakan wujud perjanjian masyarakat sebelum bernegara dan kemudian menjadi masyarakat bernegara. Hal ini senada dengan pengertian negara oleh Jean Bodin bahwa negara adalah bentuk persekutuan keluarga dengan segala kepentingannya. Terjadinya Negara di Zaman Modern 1. Penaklukan atau occupatie 2. Peleburan atau fusi 3. Pemecahan 4. Pemisahan Diri 5. Perjuangan 6. Penyerahan atau pemberian 7. Pendudukan atas wilayah yang belum ada pemerintahan sebelumnya 1. Penaklukan atau occupatie • Yaitu suatu daerah yang tidak dipertuan kemudian diambil alih dan didirikan negara diwilayah itu. • Misalnya: Liberia adalah daerah kosong yang dijadikan negara oleh para budak Negro yang dimerdekakan oleh Amerika. Liberia dimerdekakan pada tahun 1847. 2.Peleburan atau fusi • Yaitu suatu penggabungan dari dua atau lebih negara menjadi satu negara baru. • Misalnya: Jerman Barat dan Jerman Timur yang bergabun menjadi negara Jerman. 3. Pemecahan • Yaitu terbentuknya negara-negara baru akibat terpecahnya negara lama sehingga negara sebelumnya menjadi tidak ada lagi. • Misalnya: Negara Yugoslavia yang terpecah menjadi Negara Slovenia, Kroasia, Macedonia, Serbia, Boznia- Harzegovina, Kosovo dan Montenegro. • Negara Uni Sovyet yang terpecah menjadi banyak negara- negara baru seperti Armenia, Azerbaijan, Belarus, Estonia, Georgia, Kazakhstan, Kirgiztan, Latvia, Lituania, Moldova, Rusia, Tajikistan, Turkmenistan, Ukraina, dan Uzbekistan. • Cekoslovakia yang terpecah menjadi negara Ceko dan Slovakia. 4. Pemisahan Diri • Yaitu memisahnya suatu bagian wilayah negara kemudian terbentuk negara baru. • Misalnya: Wilayah India yang kemudian terpecah membentuk negara India, Pakistan dan Bangladesh. • Timor Leste yang memisahkan diri dari Indonesia 5. Perjuangan • Yaitu hasil dari rakyat suatu wilayah yang umumnya dijajah negara lain kemudian memerdekakan diri. • Misalnya: Indonesia yang melakukan perjuangan revolusi sehingga mampu membentuk negara merdeka. • Kebanyakan kemerdekaan yang diperoleh negara Asia-Afrika setelah Perang Dunia II adalah hasil perjuangan rakyatnya. 6. Penyerahan atau pemberian • Yaitu pemberian kemerdekaan kepada suatu koloni oleh negara lain yang umumnya adalah bekas jajahannya. • Misalnya: Inggris dan Perancis yang memiliki wilayah jajahan di Afrika, banyak memberikan kemerdekaan kepada bangsa didaerah itu, contohnya Kongo yang dimerdekakan oleh Perancis. 7. Pendudukan atas wilayah yang belum ada pemerintahan sebelumnya • Yaitu pendudukan yang terjadi pada wilayah yang sudah ada penduduknya tetapi tidak memiliki pemerintahan. • Misalnya: Australia merupakan daerah baru yang ditemukan Inggris meskipun disana telah terdapat suku Aborigin. Daerah Australia selanjutnya dibuat koloni-koloni dimana penduduknya didatangkan dari daratan Eropa. Australia dimerdekakan pada tahun 1901. Fungsi Negara menurut Prof. Miriam Budiardjo: • Melaksanakan Ketertiban: Keteriban penting untuk mencegah terjadinya bentrokan dalam masyarakat agar tujuan bersama dapat tercapai. Dalam hal ini, negara berfungsi sebagai stabilisator. Negara memiliki kekuasaan untuk mengatur hubungan-hubungan manusia dalam masyarakat agar terjadi ketertiban. Dalam melaksanakan ketertiban tersebut, negara mengacu pada ketentuan perundang-undangan yang berlaku. • Mengusahakan kesejahteraan dan kemakmuran rakyatnya: Fungsi Negara selanjutnya adalah kewajiban untuk mengusahakan tercapainya kemakmuran dan kesejahteraan rakyatnya. Dewasa ini, fungsi ini sangat penting, terutama untuk negara baru atau negara-negara yang sedang berkembang. Fungsi Negara menurut Prof. Miriam Budiardjo: • Melaksanakan pertahanan: Negara wajib mempunyai alat-alat pertahanan agar melaksanakan fungsi tersebut untuk menjaga, mencegah, dan menanggulangi berbagai gangguan, ancaman, tantangan, dan hambatan. • Menegakkan keadilan: Untuk melaksanakan fungsi ini, negara dapat menggunakan badan-badan pengadilan yang ada di negara tersebut. Keadilan adalah hak setiap manusia, karena itu setiap orang harus memperoleh rasa keadilan, memperoleh hak-haknya, serta terhindar dari perlakuan sewenang-wenang ataupun ketidakadilan lainnya, baik yang dilakukan oleh orang lain bahkan mungkin yang dilakukan oleh negara. Faktor-faktor penting bagi pembentukan bangsa Indonesia sebagai berikut 1. Adanya persamaan nasib , yaitu penderitaan bersama dibawah penjajahan bangsa asing lebih kurang selama 350 tahun 2. Adanya keinginan bersama untuk merdeka , melepaskan diri dari belenggu penjajahan 3. Adanya kesatuan tempat tinggal , yaitu wilayah nusantara yang membentang dari Sabang sampai Merauke 4. Adanya cita-cita, tujuan dan visi bersama untuk mencapai kemakmuran dan keadilan sebagai suatu bangsa Proses Terjadinya Negara Indonesia 1. Terjadinya negara tidak sekedar dimulai dari proklamasi, tetapi adanya pengakuan akan hak setiap bangsa untuk memerdekakan dirinya. Bangsa indonesia memiliki tekad kuat untuk menghapus segala penindasan dan penjajahan suatu bangsa atas bangsa lain (Alinea I Pembukaan UUD 1945 ). 2. Adanya perjuangan bangsa Indonesia melawan penjajahan. Perjuangan panjang bangsa Indonesia menghasilkan proklamasi. Proklamasi barulah menghantarkan kepintu gerbang kemerdekaan. Negara yang kita cita-citakan adalah negara yang menuju pada keadaan merdeka, bersatu, berdaulat, adil, dan makmur (Alinea II Pembukaan UUD 1945). Proses Terjadinya Negara Indonesia 3. Terjadinya negara Indonesia adalah kehendak bersama seluruh bangsa Indonesia, sebagai suatu keinginan luhur bersama. Di samping itu adalah kehendak atas rahmat Allah Yang Maha Kuasa. Inilah yang membuktikan bangsa Indonesia adalah bangsa yang religius dan mengakui adanya motivasi spiritual (Alinea III Pembukaan UUD 1945). 4. Negara Indonesia perlu menyusun alat-alat kelengkapan negara meliputi tujuan negara, bentuk negara, sistem pemerintahan negara, UUD negara, dan dasar negara. Dengan demikian, semakin sempurna proses terjadinya negara Indonesia (Alinea IV Pembukaan UUD 1945). Tujuan Negara Kesatuan Republik Indonesia (Tujuan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) terdapat dalam Pembukaan Undang Undang Dasar 1945 alinea keempat) a.Melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia; b.Memajukan kesejahteraan umum; c.Mencerdaskan kehidupan bangsa; d.Ikut serta melaksanakan ketertiban dunia berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi, dan keadilan social. Identitas Nasional Indonesia 1. Bahasa Nasional atau Bahasa Persatuan yaitu Bahasa Indonesia 2. Bendera negara yaitu Sang Merah Putih 3. Lagu Kebangsaan yaitu Indonesia Raya 4. Lambang Negara yaitu Pancasila 5. Semboyan Negara yaitu Bhinneka Tunggal Ika Identitas Nasional Indonesia 6. Dasar Falsafah negara yaitu Pancasila 7. Konstitusi (Hukum Dasar) negara yaitu UUD 1945 8. Bentuk Negara Kesatuan Republik Indonesia yang berkedaulatan rakyat 9. Konsepsi Wawasan Nusantara 10.Kebudayaan daerah yang telah diterima sebagai Kebudayaan Nasional. Faktor-Faktor Pembentukan Bangsa Menurut Dasar Identitas adalah sebagai berikut: 1. Primordial yang termasuk dalam faktor ini yaitu ikatan kekerabatan, kesamaan suku bangsa, daerah, bahasa dan adat istiadat. 2. Sakral dalam faktor ini yaitu adanya kesamaan agama yang dianut oleh masyarakat dan dalam hal ini agama dapat membentuk suatu ideologi doktrin yang kuat dalam masyarakat, sehingga keterkaitannya dapat menimbulkan bangsa 3. Tokoh menjadi salah satu faktor pembentuk bangsa karena bagi masyarakat, tokoh dijadikan sebagai panutan untuk mewujudkan misi-misi bangsa. 4. Sejarah merupakan salah satu faktor pembentukan bangsa karena sejarah dan pengalaman masa lalu seperti penderitaan akan melahirkan solidaritas sehingga memungkinkan untuk membentuk satu tekad dan satu tujuan antar kelompok masyarakat. 5. Perkembangan Ekonomi dikatakan sebagai faktor pembentukan bangsa karena semakin meningkatnya perkembangan ekonomi semakin beragam pula kebutuhan masyarakat sehingga membuat masyarakat semakin ketergantungan satu sama lain dan secara tidak langsung akan membuat masyarakat ingin membentuk satu kesatuan yaitu bangsa sebagai jalan untuk memenuhi kebutuhan satu sama lain. Proses Pembentukan Bangsa-Negara Menurut Model Ortodoks. Model ortodoks yaitu bermula dari adanya suatu bangsa terlebih dahulu, untuk kemudian bangsa itu membentuk suatu Negara tersendiri. Contoh bangsa Yahudi berupaya mendirikan negara Israel. •Ciri-ciri model Ortodoks : a.Tidak mengalami perubahan unsur karena suatu bangsa membentuk suatu Negara. b.Membutuhkan waktu yang singkat saja,yaitu hanya membentuk struktur pemerintahan, bukan pembentukan identitas kultular baru. c.Muncul setelah terbentuknya bangsa Negara. d.Partisipasi politik dianggap sebagai bagian terpisah dari proses integrasi nasional Proses Pembentukan Bangsa-Negara Menurut Model mutakhir Model mutakhir berawal dari adanya Negara terlebih dahulu yang terbentuk melalui proses tersendiri, sedangkan penduduk Negara merupakan sekumpulan suku bangsa dan ras. Contohnya adalah kemunculan Negara Amerika Serikat pada tahun 1776. •Ciri-ciri Model Mutakhir: 1.Mengalami perubahan unsur karena dari banyak kelompok suku bangsa menjadi satu bangsa. 2.Memerlukan waktu yang lama karena harus mencapai kesepakatan tentang identitas cultural yang baru. 3.Kesadaran politik warga muncul mendahului bahkan menjadi kondisi awal terbentuknya bangsa Negara. 4.Partisipasi politik dan rezim politik merupakan hal yang tak terpisahkan dari proses integrasi nasional. Perbedaan kedua model: 1. Ada tidaknya perubahan unsur dalam penggelompokkan masyarakat 1. Model Tidak mengandung perubahan 1 Ortodo unsur karena suatu bangsa ks membentuk satu negara 1. Modelwaktu 2.Lamanya mengandung perubahan yang diperlukan unsur dalam proses 2pembentukan Mutakh dari banyak kelompok suku bangsa-negara ir 2.1 Model bangsa menjadi Memerlukan waktusatu yangbangsa singkat baru. karena Ortodoks membentuk struktur kekuasaan saja 2.2 Model Memerlukan waktu yang lebih lama Mutakhir karena harus mencapai kesepakatan BINUS UNIVERSITY 41 3. Kesadaran politik 3.1 Model Muncul setelah terbentuknya bangsa-negara Ortodok s 3.2 Model Kesadaran politik muncul mendahului dan Mutakhi menjadi kondisi awal bagi terbentuknya bangsa- 4. Derajat r pentingnya negara partisipasi politik dan rezim politik 4. Mo Partisipasi politik dan 1 del rezim politik dianggap Ort sebagai hal yang terpisah odo BINUS UNIVERSITY dari proses integrasi 42 Kelemahan dari kedua model diatas adalah: • 1) Memandang proses pembentukan bangsa- negara dari sudut kemajemukan suku bangsa saja. Padahal, permasalahan integrasi nasional juga dipengaruhi oleh kemajemukan agama, ras dan ekonomi; • 2) Faktor historis yang berkaitan dengan pengalaman penjajahan tidak termasuk dalam kedua model tersebut; • 3) dan konteks Indonesia SUMPAH PEMUDA BANGSA NEGARA INDONESIA Bangsa Indonesia dalam arti politis, karena itu membutuhkan: •Perubahan unsur dari banyak suku bangsa menjadi satu bangsa; Bangsa Indonesia •Waktu yang lama untuk mencapai kesepakatan ttng indentitas kultur yang baru, kultur bangsa Indonesia •Kesadaran Politik menjadi kondisi awal terbentuknya bangsa negara •Partisipasi politik dan rezim politik merupakan bagai tidak terpisahkan dari proses integras nasional Bangsa dan Nasionalisme • Bangsa adalah suatu kelompok manusia yang dianggap memiliki identitas bersama, dan mempunyai kesamaan bahasa, agama, ideologi, budaya, dan sejarah. Bahkan bangsa umumnya dianggap memiliki asal-usul keturunan yang sama. Konsep bahwa semua manusia dibagi menjadi kelompok-kelompok bangsa ini merupakan salah satu doktrin paling berpengaruh dalam sejarah. Doktrin ini merupakan doktrin etika dan filsafat, dan menjadi awal dari nasionalisme. Persatuan bahasa mempermudah perkembangan nasionalisme tetapi tidak mutlak diperlukan untuk kebangkitan nasionalisme. Dalam hal nasionalisme, syarat yang mutlak dan utama adalah adanya kemauan dan tekad bersama. Identitas Nasional • Kata Identitas berasal dari kata Identitu, yang memiliki arti tanda-tanda, ciri-ciri, atau jati diri yang melekat pada seseorang atau sesuatu yang membedakannya dengan yang lain. • Kata "nasional" merupakan identitas yang melekat pada kelompok-kelompok yang lebih besar yang diikat oleh kesamaan-kesamaan fisiik, baik fisik seperti budaya, agama dan bahasa maupun nonfisik seperti cita-cita, keinginan dan tujuan. • Himpunan kelompok inilah yang kemudian disebut dengan identitas bangsa atau identitas nasional yang pada akhirnya melahirkan tindakan kelompok yang diwujudkan dalam bentuk organisasi atau pergerakan- pergerakan yang diberi atribut-atribut nasional. Identitas Nasional • Identitas nasional adalah ciri, tanda, atau jati diri bangsa yang berbeda dengan bangsa- bangsa lain. Identitas nasional lebih merujuk pada identitas bangsa dalam pengertian politik (political unity). • Identitas nasional Indonesia yang membedakannya dengan bangsa-bangsa lain salah satu di antaranya adalah adanya ideologi Pancasila sebagai dasar filsafat, pandangan hidup, kepribadian, dan dasar negara Faktor Pembentuk Identitas Nasional • Faktor-faktor yang diperkirakan menjadi identitas bersama suatu bangsa menurut Ramlan Surbakti (1999) meliputi 1. Primordial 2. Sakral 3. Tokoh 4. Bhinneka Tunggal Ika 5. Sejarah, 6. Perkembangan ekonomi, dan k 7. Elembagaan 1. Primordial • Faktor ini meliputi ikatan kekerabatan (darah dan keluarga), kesamaan suku-bangsa, daerah asal (homeland), bahasa, dan adat-istiadat. • Faktor primodial merupakan identitas yang khas untuk menyatukan masyarakat Indonesia sehingga mereka dapat membentuk bangsa negara. • Dengan faktor ini masyarakat dapat membentuk bangsa-negara. Contoh : Bangsa Yahudi mem- bentuk negara Israel. 2. Sakral • Kesamaan agama yang dianut oleh suatu masyarakat, atau ikatan ideologi yang kuat dalam masyarakat, juga merupakan faktor yang dapat membentuk negara-bangsa. Namun kadang terjadi kesamaan agama dam ideologi suatu masyarakat juga menjadi faktor yang mempersulit proses pembentukan negara-bangsa. • Agama dan ideologi merupakan faktor sakral yang dapat membentuk bangsa negara. Faktor sakral ikut menyumbang terbentuknya satu nasionalitas baru. Negara Indonesia diikat oleh kesamaan ideologi Pancasila. • Sebagai contoh dapat disebutkan kesamaan agama Islam di beberapa negara Arab, kesamaan agama Katholik di negara-negara Amerika Latin, dan sejumlah negara-negara komunis. 3. Tokoh
• Kepemimpinan para tokoh yang disegani dan
dihormati masyarakat (kharis-matik), dapat menjadi faktor yang menyatukan bangsa-negara. • Contoh : Mahat-ma Ghandidi India, Yoseph Broz Titodi Yugoslavia, Nelson Mandeladi Afrika Selatan, dan Dr. Ir. Sukarno(Bung Karno)di Indonesia. • 4. Sejarah : Persepsi yang sama tentang pengalaman masa lalu yang menderita akibat penjajahan menimbulkan perasaan senasib sepenanggungan dan solidaritas warga masyarakat, sehingga melahirkan tekad dan tujuan untuk membentuk negara. Contoh : Indonesia. • 5. Bhinneka Tunggal Ika : Kesediaan warga masyarakat untuk bersatu dalam perbedaan (unity in diversity) tanpa menghilangkan keterikatannya pada suku bangsa, adat-istiadat, ras, dan agama, dapat membentuk organisasi besar berupa negara. Contoh : Republik Indonesia. • 6. Perkembangan Ekonomi : Perkembangan ekonomi (industrialisasi) akan melahirkan spesialisasi pekerjaan dan profesi sesuai dengan aneka kebutuhan masyarakat. Semakin tinggi mutu dan variasi kebutuhan masyarakat, semakin saling bergantung di antara jenis pekerjaan, dan akan semakin besar solidaritas dan persatuan dalam masyarakat. Contoh : Negara-negara di Amerika utara dan Eropa barat. • 7. Kelembagaan : Kerja dan perilaku lembaga pemerintahan dan politik yang baik, yangmem-pertemukan dan melayani warga tanpa membeda-bedakan asal-usul, suku, agama, ras, dll. dapat mempersatukan orang-orang sebagai suatu bangsa. Faktor-faktor pembentuk identitas nasional menurut Srijantia dalah : 1. Suku bangsa, yaitu golongan sosial yang khusus dan bersifat askriptif (ada sejak lahir) yang sama coraknya dengan golongan umur dan jenis kelamin. Indonesia dikenal sebagai bangsa yang terdiri dari banyak suku bangsa (lk. 300) dan setiap suku bangsa mempunyai adat-istiadat, tata kelakuan, dan norma yang berbeda- beda, akan tetapi trintegrasi dalam suatu negara Indonesia. 2. Kebudayaan, yang menurut ilmu sosiologi termasuk di dalamnya adalah ilmu pengetahuan, teknologi, bahasa, kesenian, mata pencarian, peralatan/perkakas, kesenian, sistem kepercayaan, adat-istiadat, dll. Kebudayaan sebagai parameter identitas nasional harus yang merupakan milik bersama (bukan individu/ pribadi). Faktor-faktor pembentuk identitas nasional menurut Srijantia dalah : 3. Bahasa, yang merupakan kesitimewaan manusia dalam berkomunikasi dengan sesamanya. Bahasa memiliki simbol yang menjadikan suatu perkataan mampu melambangkan arti apa pun. 4. Kondisi geografis, yang menunjukkan lokasi negara dalam kerangka ruang, tempat, dan waktu, sehingga menjadi jelas batas-batas wilayahnya dimuka bumi.