Anda di halaman 1dari 8

NEGARA, WARGA NEGARA, DAN AGAMA

RESUMAN MATERI

Resuman ini disusun untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Pendidikan
Kewarganegaraan Program Sarjana UIN Antasari Banjarmasin

Dosen Pengampu :
Haris Fadillah, M.Pd.

Nama Kelompok :
Humairah Dalila
NIM : 200101060082
Oktaviani
NIM : 200101060183
Muhammad Irsyad Wahyudi
NIM : 200101060070
Wakhida Sabilla Rahma
NIM : 200101060196

JURUSAN BIMBINGAN DAN KONSELING PENDIDIKAN ISLAM


UNIVERSITAS ISLAM NEGERI ANTASARI BANJARMASIN
OKTOBER 2020
A. Pengertian Negara
Negara dalam bahasa Inggris, yakni state. Sedangkan state dalam
bahasa Belanda dan Jerman. Negara diartikan sebagai organisasi tertinggi di
antara satu kelompok masyarakat yang memiliki cita-cita untuk bersatu, hidup
di dalam kawasan, dan memunyai peerintah yang berdaulat.
Tujuan negara, antara lain untuk memperluas kekuasaan,
menyelenggarakan ketertiban hukum, dan untuk mencapai kesejahteraan
umum. Unsur-unsur negara, yaitu rakyat, wilayah, pemerintah, dan pengakuan
dari negara lain. Ada beberapa teori terbentuknya negara dan tiga yang paling
populer, yaitu teori kontrak sosial, teori ketuhanan, dan teori kekuatan.
B. Unsur-unsur Negara
• Rakyat
Rakyat adalah sekumpulan manusia yang dipersatukan oleh
persamaan dan bersama-sama mendiami suatu wilayah tertentu. Tidak
bisa dibayangkan jika ada suatu negara tanpa rakyat.
• Wilayah
Wilayah adalah unsur negara yang harus terpenuhi karena tidak
mungkin tanpa batas-batas territorial yang jelas. Secara umum, wilayah
dalam sebuah negara biasanya mencakup daratan, perairan, dan udara.
• Pemerintah
Pemerintah adalah alat kelengkapan negara yang bertugas
memimpin organisasi negara untuk mencapai tujuan bersama
didirikannya sebuah negara.
• Pengakuan Negara Lain
Pengakuan diplomatik dalam hukum internasional adalah
sebuah tindakan politik unilateral dengan konsekuensi hukum domestik
dan internasional, dimana sebuah negara mengakui tindakan atau status
dari negara atau pemerintahan lainnya dalam kekuasaan dari sebuah
negara (juga disebut negara yang diakui).
C. Bentuk-bentuk Negara
• Negara Kesatuan
Negara kesatuan adalah bentuk suatu negara yang merdeka dan
berdaulat, dengan satu pemerintah pusat yang berkuasa dan mengatur
seluruh daerah. Sistem pemerintahan nya berupa sentral dan otonomi.
• Negara Serikat
Negara serikat atau federasi merupakan bentuk negara gabunga
n yang terdiri dari beberapa negara bagian dari sebuah negara serikat.
Sistem pemerintahan nya berupa, Monarki, Oligarki, dan Demokrasi.
D. Teori Terbentuknya Negara
• Teori Ketuhanan
Penganut teori ini adalah F.Y. Stahl, Kranenburg, Thomas
Aquino, Haller, dan Agustinus. Lewat teori ini, para ahli berpendapat
bahwa segala sesuatu terjadi atas kehendak Tuhan. So, terbentuknya
suatu negara juga bisa terjadi atas kehendak Tuhan. Bukti nyata teori ini
dapat dilihat dalam kalimat 'by the Greece of God' (dengan rahmat
Tuhan) pada undang-undang dasar suatu negara, seperti Pembukaan
UUD 1945.
• Teori Kekusasaan
Nah, yang ini beda dari teori pertama. Kalau menurut para ahli
yang mendukung hal ini, negara bisa terbentuk karena adanya
kekuasaan. Kekuasaan berarti perjuangan hidup yang terkuat,
memaksakan kemauannya kepada yang lemah. Kekuasaan yang
dimaksud ada 2, yaitu fisik dan ekonomi.
• Teori Perjanjian
Menurut teori ini, negara bisa ada karena perjanjian masyarakat.
Semua warga mengadakan perjanjian untuk mendirikan suatu organisasi
yang melindungi dan menjamin kelangsungan hidup bersama. So, nggak
ada paksaan untuk bernegara dalam teori ini. Penganut teori ini adalah
Thomas Hobbes, John Locke, J.J. Rousseau, dan Montesquieu.
• Teori Hukum Alam
Pada teori ini, negara dianggap terjadi karena faktor alamiah,
sama seperti waktu seseorang lahir atau meninggal. Negara terjadi
secara alamiah dengan bersumber dari manusia sebagai makhluk sosial
yang memiliki kecenderungan berkumpul dan saling berhubungan
untuk mencapai kebutuhan hidupnya. Penganut teori ini adalah Plato,
Aristoteles, Agustinus, dan Thomas Aquino.
• Teori Kedaulatan
Ada 2 sub-teori yang berhubungan dengan kedaulatan, yaitu:
• Teori kedaulatan negara, yaitu negara memegang
kekuasaantertinggi untuk menciptakan hukum demi mengatur
kepentingan rakyat. Penganut teori ini adalah Paul Laband dan
Jellinek.
• Teori kedaulatan hukum, yaitu hukum memegang peranan
tertinggi dan kedudukannya lebih tinggi dari negara. Penganut
teori ini adalah Krabbe.
E. Hubungan Warga Negara dengan Negara
Hubungan warga negara dengan negara terwujud dalam partisipasi,
identitas, dan bentuk-bentuk hak dan kewajiban antara keduanya. Maksudnya
adalah warga negara memiliki hak dan kewajiban terhadap negara dan begitu
juga sebaliknya.
Orang-orang yang tinggal di wilayah negara, tetapi bukan warga negara
dari negara itu tidak memiliki hubungan timbal balik dengan negara tersebut.
Setiap negara berdaulat berwenang menetukan siapa-siapa yang menjadi warga
negaranya. Negara tidak terkait oleh negara lain dalam menetukan
kewarganegaraan. Begitu sebaliknya negara lain juga tidak berhak menentukan
atau turut campur dalam penentuan kewarganegaraan suatu negara.
Negara Indonesia telah menentukan siapa-siapa yang menjadi warga
negara. Ketentutuan itu tercantum dalam pasal 26 UUD 1945. Yang menjadi
warga negara adalah orang-orang bangsa Indonesia asli dan orang-orang bangsa
lain yang disahkan dengan undang-undang sebagai warga negara.
F. Hubungan Agama dengan Negara
Peran agama itu saat ini besar partisipasinya pada sebuah negara.
Setidaknya agamalah yang membentuk karakter setiap individu-individu di
dalam sebuah negara. Agama adalah tetap sesuatu yang suci (agama yang
benar) dimana agama menjadi pedoman dan tuntunan oleh setiap individu-
individu tersebut yang berpengaruh besar di dalam negara tersebut. Ke-idealan
sebuah negara adalah apabila negara tersebut berpegang dan berpedoman pada
agama yang sempurna sebab agama yang sempurna mengandung nilai-nilai
kesempurnaan sebagai pedoman dan tuntunan yang sempurna dalam menata
sebuah negara. Oleh karena itu jika saat ini agama yang sempurna hadir di
dalam sebuah negara bersamaan dengan nilai toleransi yang baik pada
masyarakat yang majemuk di dalam sebuah negara tersebut maka saya yakin
bahwa negara tersebut berada pada tataran ideal dalam sebuah negara. Lain dari
pada itu, sampai saat ini saya yakin agama punya peran yang sangat besar dalam
sebuah negara. Janganlah kita nafikkan.
G. Pengertian Warga Negara
Warga Negaraadalah penduduk sebuah negara atau bangsa berdasarkan
keturunan, tempat kelahiran, dan sebagainya yang mempunyai kewajiban dan
hak penuh sebagai seorang warga dari negara itu.
H. Hak dan Kewajiban dalam Negara
Hak secara umum adalah sesuatu yang sepatutnya diterima seseorang
setelah ia memenuhi kewajiban. Sedangkan kewjiban adalah sesuatu yang
seharusnya dan wajib dilakukan seseorang dengan legitimasi yang berlaku
dalam masyarakat ataupun dalam hukum. Hak dan kewajiban warga negara
terhadap negara diatur dalam UUD 1945 dan aturan hukum lainnya yang
merupakan tindak lanjut dari UUD 1945.
I. Kewarganegaraan Republik Indonesia
Kewarganegaraan Republik Indonesia diatur dalam UU no. 12 tahun
2006 tentang Kewarganegaraan Republik Indonesia. Menurut UU ini, orang
yang menjadi Warga Negara Indonesia (WNI) adalah setiap orang yang
sebelum berlakunya UU tersebut telah menjadi WNI.
J. Status Kewarganegaraan
• Penentu Warga Negara
Penentuan kewaganegaraan didasarkan atas kelahiran yaitu Ius
Soli dan Ius Sanguinis. Ius Soli artinya kewarganegaraan seseorang
ditentukan dari tempat mana orang tersebut dilahirkan. Sedangkan Ius
Sanguinis adalah kewarganegaraan seseorang ditentukan berdasarkan
keturunan dari orang tersebut.
• Warga Negara Indonesia
Indonesia telah menentukan siapa yang menjadi WNI, yaitu
(pasal 26 UUD 1945) Yakni :
• Orang-orang Indonesia asli dan orang bangsa lain yang disahkan
dengan undang-undang menjadi Warga Negara Indonesia.
• Penduduk ialah warga negara Indonesia dan warga negara asing.
Ketentuan lebih lanjut diatur dalam UU No. 12 tahun 2006 dan
UU lainnya asalkan tidak bertentangan ( atau belum diganti) dengan UU
12/2006. Seperti peraturan pelaksanaan UU No. 62/1958 jo UU
No./1976.
K. Fungsi Warga Negara
• Menjunjung hukum dan pemerintahan yang sah dan berdaulat.
• Ikut serta dalam upaya pembelaan negara sesuai kapasitas dan bidang
masing-masing.
• Menghormati hak asasi manusia (HAM) orang lain dalam kehidupan
bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara.
• Tunduk kepada peraturan dan batasan yang ditetapkan dengan undang-
undang.
• Menjaga persatuan dan kesatuan negara.
• Mentaati dasar negara, hukum dan pemerintahan tanpa terkecuali.
• Turut serta dalam pembangunan untuk membangun bangsa.
L. Pengertian Agama
Pengertian Agama Agama adalah sistem yang mengatur kepercayaan
dan peribadatan Kepada Tuhan Yang Mahakuasa serta tata kaidah yang
berhubungan dengan budaya, dan pandangan dunia yang menghubungkan
manusia dengan tatana kehidupan.
Banyak agama memiliki mitologi, simbol, dan sejarah suci yang
dimaksudkan untuk menjelaskan makna hidup yang menjelaskan asal-usul
kehidupan atau alam semesta. Dari keyakinan mereka tentang kosmos dan sifat
manusia, orang memperoleh moralitas, etika, hukum agama atau gaya hidup
yang disukai. Menurut beberapa perkiraan, ada sekitar 4.200 agama di dunia.
Agama juga bertujuan memberikan pengajaran kepada para
penganutnya agar dapat mengatur hidupnya sedemikian rupa guna memperoleh
kebahagiaan untuk dirinya sendiri ataupun untuk masyarakat sekitar. Lebih
lanjut lagi, agama dapat menjadi sebuah pembuka jalan untuk bertemu dengan
Sang Pencipta Mansuia yaitu Tuhan Yang Maha Esa ketika manusia mati kelak.
M. Fungsi Agama
a) Mampu memberikan pandangan dunia kepada manusia dan berpengaruh
pada kebudayaan manusia.
b) Mampu menjawab berbagai macam pertanyaan yang mungkin tidak mampu
dijawab oleh sesama manusia lain.
c) Mampu memberikan rasa kekitaan yang nantinya akan dipunyai dan
diyakini oleh sekumpulan manusia.
d) Mampu berperan dalam sebuah peranan sosial karena mengandung garis
kode etika bagi setiap penganutnya.
e) Mampu dijadikan sebagai sumber pedoman dalam berkehidupan.
f) Mampu dijadikan aturan dalam berhubungan antara manusia dengan
Tuhannya, antar sesama makhluk hidup, dan hubungan lainnya dalam
kehidupan.
g) Menentukan suatu tuntunan mengenai prinsip yang salah dan yang benar.
h) Menjadikan pedoman untuk dapat mengungkap suatu kebersamaan.
i) Dijadikan pedoman dalam membentuk sebuah keyakinan dan membentuk
nilai nilai dalam kehidupan.
j) Mengungkapkan bentuk dari keindahan dan sebagai pedoman dalam
berekreasi atau hiburan, serta
k) Berfungsi untuk memberi suatu identitas pada umat manusia karena telah
menjadi bagian dari sebuah agama.
N. Unsur Agama
a) Adanya suatu unsur berupa kepercayaan terhadap agama yang menjadi
prinsip dan mengandung suatu kebenaran yang tidak dapat diragukan lagi.
b) Adanya simbol dari sebuah agama yang menjadi identitas.
c) Adanya praktik dalam keagamaan yang menjadi suatu bentuk konkret
adanya hubungan antara manusia dengan Tuhannya dan hubungan antar
umat beragama.
O. Jenis Beragama
Beberapa ahli dan ilmuwan telah banyak melakukan penelitian dan
mempelajari tentang pembagian agama. Mereka kemudian membagi agama
menjadi 3 kategori, yaitu :
a. Agama dunia, dimana istilah ini mengacu pada agama yang sifatnya
internasional dan transkultural.
b. Agama pribumi, yang mengacu pada hal hal yang bersifat lebih kecil
misalnya berdasarkan budaya tertentu di masyarakat ataupun
berdasarkan kelompok agama tertentu.
c. Gerakan agama baru dimana bentuk dan jenis agama yang satu ini baru
dikembangkan oleh para ahli dan para pemikir.
P. Agama di Indonesia
Terdapat 7 macam agama yang diakui di Indonesia dan paling banyak
dianut oleh masyarakat, yaitu agama Islam, agama Kristen, agama Katolik,
agama Hindu, agama Buddha, agama Konghucu, penganut kepercayaan.
Berdasarkan sejarah, pemerintah pernah melarang adanya aktivitas
agama Konghucu. Namun hal tersebut dievaluasi kembali dan melalui
Keputusan Presiden Nomor 6 Tahun 2000, Presiden Gus Due mencabut
larangan tersebut.
Hanya saja dalam pelaksanaannya, sampai detik ini masih banyak
penganut agama Konghucu yang memperoleh perlakuan yang tidak adil dari
para pejabat Pemerintah. Selain ke-6 agama tadi, masih ada beberapa penganut
agama lain yang ada di Indonesia seperti agama Yahudi, agama Saintologi, dan
Raelianisme yang jumlahnya tidak sebanyak 6 agama sebelumnya.

Anda mungkin juga menyukai