Anda di halaman 1dari 40

UJANG JAMALUDIN, M.SI., M.

PD

PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN

KONSEP BANGSA MEMILIKI 2 (DUA) PENGERTIAN (BADRI YATIM, 1999) BANGSA DALAM PENGERTIAN SOSIOLOGIS ANTROPOLOGIS DAN POLITIS

Bangsa dalam pengertian sosiologis antropologis adalah persekutuan hidup masyarakat yang berdiri sendiri yang masingmasing anggota persekutuan hidup tersebut merasa satu kesatuan ras, bahasa, agama, dan adat istiadat. Jadi, mereka menjadi satu bangsa karena disatukan oleh kesamaan ras, budaya, keyakinan, bahasa, dan sebagainya. Ikatan demikian disebut ikatan primordial Persekut hidup masyarakat semacam ini dalarn suatu negara dapat merupakan persekutuan, hidup yang mayoritas dan dapat pula persekutuan hidup minoritas. sekarang ini lebih dikenal dengan istilah ethnic, suku, atau suku bangsa.

SATU NEGARA DAPAT TERDIRI DARI BEBERAPA BANGSA.

Misalnya Amerika Serikat terdiri dari bangsa Negro, bangsa Indian, bangsa Cina, bangsa Yahudi, dan lain-lainnya yang dahulunya merupakan kaum pendatang Sri Lanka terdiri dari bangsa Sinhala dan bangsa Tamil. Yugoslavia dahulu terdiri dari banyak bangsa seperti Serbia, Bosnia, Montenegro.

Bangsa Indonesia terdiri dari berbagai bangsa yang tersebar dari Aceh sampai Irian Jaya, seperti Batak, Minangkabau, Sunda, Dayak, Banjar, dan sebagainya.
Sebuah bangsa dapat pula tersebar di beberapa negara. Misalnya bangsa, Arab tersebar di berbagai negara di sekitar Timur Tengah. Bangsa Yahudi terdapat di beberapa negara Eropa dan Amerika Serikat

BANGSA DALAM ARTI POLITIS


adalah suatu masyarakat dalam suatu daerah yang sama dan mereka tunduk pada kedaulatan negaranya sebagai suatu kekuasaan tertinggi ke luar dan kedalam. Jadi, mereka diikat oleh kekuasaan politik, yaitu negara. bangsa yang sudah bernegara dan mengakui serta tunduk pada kekuasaan dari negara yang bersangkutan. Setelah mereka bernegara, terciptalah bangsa. Misalnya, kemunculan bangsa Indonesia (artipolitis) setelah terciptanya negara Indonesia.

PROSES PEMBENTUKAN BANGSA-NEGARA


SECARA UMUM DIKENAL ADANYA DUA PROSES PEMBENTUKAN BANGSA-NEGARA, YAITU MODEL ORTODOKS DAN MODEL MUTAKHIR. (RAMLAN SURBAKTI, 1999).

model ortodoks yaitu bermula dari adanya suatu bangsa terlebih dahulu, untuk kemudian bangsa itu membentuk satu Negara tersendiri. Contoh, Yahudi berupaya mendirikan Negara Israel untuk satu bangsa Yahudi. Setelah bangsa Negara ini terbentuk maka rezim politik (penguasa) dirumuskan berdasarkan konstitusi negara yang selanjutnya dikembangkan oleh partisipasi warga Negara dalam kehidupan politik bangsa-negara yang bersangkutan. Kedua, model mutakhir yaitu berawal dari adanya negara terlebih dahulu yang terbentuk melalui proses tersendiri, sedangkan penduduk negara merupakan sekumpulan suku bangsa dan ras. Contohnya adalah kemunculan Negara Amerika Serikat pada tahun 1776.

KEDUA MODEL INI BERBEDA DALAM EMPAT HAL.


1.

2.

3.
4.

Ada tidaknya perubahan unsur dalam masyarakat. Waktu yang dipurlukan dalam proses pembentukan Kesadaran politik masyarakat Derajat partisipasi politik dan rezirn politik.

Pertama, ada tidaknya perubahan unsur dalam masyarakat. Model ortodoks tidak mengalami peruhasam unsur karena satu bangsa membentuk satu Negara. Model mutakhir mengalami perubahan unsur karena dari banyak kelompok suku bangsa menjadi satu bangs. Kedua, lamanya waktu yang dipurlukan dalam proses pembentukan bangsa Negara. Model ortodoks membutuhkan waktu yang singkat saja, yaitu hanya membentuk struktur pemerintahan, bukan pembentukan identitas kultural baru. Model mutakhir memerlukan waktu yang lama karena harus mencapai kesepakatan tentang identitas kultural yang baru.

Ketiga, kesadaran politik masyarakat pada model ortodoks muncul setelah terbentuknya bangsa-negara, sedangkan dalam model mutakhir, kesadaran politik warga muncul mendahului bahkan menjadi kondisi awal terbentuknya bangsa-negara.
Keempat, derajat partisipasi politik dan rezirn politik. Pada model ortodoks, partisipasi politik dan rezim politik dianggap sebagai bagian terpisah dari proses integrasi nasional. Pada model mutakhir, partisipasi politik dan rezim politik merupakan hal yang tak terpisahkan dari proses integrasi nasional.

IDENTITAS NASIONAL (ISTILAH IDENTITAS NASIONAL DAPAT DISAMAKAN DENGAN IDENTIAS KEBANGSAAN)

Secara etimologis, identitas nasional berasal dari kata identitas dan nasional. Kata identitas berasal dari bahasa Inggris identity yang memiliki pengertian harfiah; ciri, tanda atau jati diri yang melekat pada seseorang, kelompok atau sesuatu sehingga membedakan dengan yang lain berarti ciri-ciri, tanda-tanda atau jati diri yang dimiliki seorang, kelompok. masyarakat bahkan suatu bangsa sehingga dengan identitas itu bisa membedakannya dengan yang lain.

IDENTITAS NASIONAL

Istilah identitas nasional dapat disamakan dengan identias kebangsaan. Etimologis, --------- identitas dan nasional. Kata identitas berasal dari bahasa Inggris identity yang memiliki pengertian harfiah; ciri, tanda atau jati diri yang melekat pada seseorang, kelompok atau sesuatu sehingga membedakan dengan yang lain. Nasional merujuk pada konsep kebangsaan. Nasional menunjuk pada kelompok-kelompok persekutuan hidup manusia yang lebih besar dari sekadar pengelompokan berdasarkan ras, agama, budaya, bahasa, dan sebagainya. Oleh karena itu, identitas nasional lebih merujuk pada identitas bangsa dalam pengertian politik (political unity).

FAKTOR PEMBENTUKAN IDENTITAS BERSAMA


FAKTOR-FAKTOR YANG DIPERKIRAKAN MENJADI IDENTITAS BERSAMA SUATU BANGSA, MELIPUTI PRIMORDIAL, SACRAL, TOKOH, BHINNEKA TUNGGAL IKA, SEJARAH, PERKEMBANGAN EKONOMI, DAN KELEMBAGAAN (RAMLAN SURBAKTI, 1999). Primordial Faktor ini meliputi: ikatan kekerabatan (darah dan keluarga), kesamaan suku bangsa, daerah asal (homeland), bahasa, dan adat istiadat. contoh, bangsa Yahudi membentuk negara Israel. Sakral Faktor ini dapat berupa kesamaan agama yang dipeluk masyarakat atau ideologi doktriner yang diakui oleh masyarakat yang bersangkutan. Faktor sakral ikut menyumbang terbentuknya satu nasional baru. Agama Katolik mampu membentuk beberapa negara di Amerika Latin. Negara Uni Sovyet diikat oleh kesamaan ideologi komunis.

LANJUTAN
Tokoh Kepemimpinan dari para tokoh yang disegani dan dihormati oleh masyarakat dapat pula rnejadi faktor yang menyatukan bangsanegara. Pemimpin di beberapa negara dianggap sebagai penyambung lidah rakyat, pemersatu rakyat, dan simbol persatuan bangsa yang bersangkutan.

Contoh, Mahatma Ghandi di India, Tito di Yugoslavia, Nelson Mandella di Afrika Selatan, Soekarno di Indonesia.

LANJUTAN Bhinneka Tunggal Ika

Bhinneka tunggal ika pada dasarnya adalah kesediaan warga bangsa untuk bersatu dalam perbedaan (unity in diversity). Bersatu dalam perbedaan adalah kesediaan warga bangsa untuk setia pada lembaga yang disebut Negara dan pemerintahnya, tanpa menghilangkan keterikatannya pada suku bangsa, adat, ras, dan agamanya. Persepsi yang sama di antara warga masyarakat tentang sejarah mereka dapat menyatukan diri dalam satu bangsa Perkembangan ekonomi (industrialisasi) akan melahirkan spesialisasi, pekerjaan dan profesi sesuai dengan aneka kebutuhan masyarakat. Semakin tinggi mutu dan variasi kebutuhan masyarakat, semakin saling bergantung di antara jenis pekerjaan. Setiap orang akan saling bergantung dalam rnemenuhi kebutuhan hidup. Semakin kuat saling ketergantungan anggota masyarakat karena perkembangan ekonomi, akan semakin besar solidaritas dan persatuan dalam masyarakat. Solidaritas yang terjadi karena perkembangan ekonomi oleh Emile Dirkhiem disebut solidaritas organis. Faktor ini berlaku di masyarakat industri maju seperti Amerika Utara dan Eropa Barat.

Sejarah

Perkembangan Ekonomi

LANJUTAN

Kelembagaan lembaga lembaga pemerintahan dan politik. seperti birokrasi, angkatan bersenjata, pengadilan, dan partai politik. Lembaga-lembaga ini melayani dan mempertemukan warga tanpa membedabedakan asal-usul dan golongannya dalam masyarakat. Kerja dan perilaku lembaga politik dapat mempersatukan orang sebagai satu bangsa.

HAKIKAT NEGARA

Istilah negara pertama kali dikenal di Yunani dengan istilah polis yang artinya negara kota. Lalu di Romawi dikenal dengan istilah civitas, kemudian setelah beberapa abad kemudian mulai digunakan kata stato, status atau statum dalam bahasa Latin artinya negara. Istilah negara antar setiap bangsa mempunyai perbedaan Misalnya : der staat, sttate (bahasa Jerman), de staat, staat (bahasa Belanda), the state (bahasa inggris), detat (bahasa Perancis). Logemann mendefinisikan negara sebagai suatu organisasi kemasyarakatan yang bertujuan dengan kekuasannya mengatur serta menyelenggarakan sesuatu masyarakat. Negara dianggap sebagai suatu gejala sosial dan politik.(Djajoeki, 199:3). Negara merupakan organisasi diantara sekelompok atau beberapa kelompok manusia yang bersama-sama mendiami suatu wilayah tertentu dengan mengakui adanya suatu pemerintahan yang mengurus tata tertib dan keselamatan sekelompok atau beberapa kelompok manusia tadi (Sumarsono dkk, 2000 : 8).

LANJUTAN

Kranenburg, Negara adalah organisasi yang didirikan atas dasar kehendak suatu golangan atau bangsanya sendiri. George Jellinek, Negara adalah organisasi kekuasaan dari sekelompok manusia yang telah mendiami wilayah tertentu. Roger F. Soltau, Negara adalah alat atau wewenang yang mengatur atau mengendalikan persoalan bersama atas nama mayarakat.

Negara itu merupakan organisasi kelompok manusia yang sengaja didirikan atas dasar kesamaan hasrat untuk mencapai cita-cita bersama dalam naungan organisasi.
Di Indonesia istilah Negara sebetulnya sudah dikenal sebelum berdirinya Negara Indonesia, hal ini terlihat dari kata Negara sudah digunakan sejak kerajaan taruma negara pada abad 5 yang merupakan suatu negara (kerajaan) yang meliputi daerah lembah sungai Citarum di Jawa Barat yang dipimpin oleh raja purnawarman, Demikian pula nama raja-raja telah dikaitkan dengan kata negara, yaitu Jaya negara (Raja Majapahit 1309-1389) dan kartanegara (Raja Singosari 1266-1292).

TEORI TERJADINYA NEGARA

Teori Kontrak Sosial (Social Contract) Teori Kontrak Sosial atau teori perjanjian, menurut teori ini Negara terbentuk atas dasar sebuah perjanjian yang dilakukan oleh masyarakat. Para pendukung teori ini adalah Thomas Hobbes, John Locke dan JJ. Rousseau.

THOMAS HOBBES (1588-1679),

Kehidupan manusia mengalami dua pase yaitu pase pertama disebut pase kehidupan manusia sebelum ada Negara dan yang kedua disebut pase kehidupan manusia sesudah ada Negara.

Pada pase pertama kehidupan manusia pada saat itu dalam kondisi yang tidak harmonis tetapi kehidupan yang sangat kacau bagaikan kehidupan hewan. Manusia saling bermusuhan, membunuh, satu dengan yang lainnya siapa yang kuat itulah yang menjadi penguasa, atau lebih tepat digambarkan dengan peribahasa latin homo homini lupus( yang kuat menjadi pemangsa yang lemah). Manusia dengan akalnya menyadarkan dirinya bahwa Kondisi seperti ini tidak bias dibiarkan terus menerus karena akan membhayakan kelangsungan hidup manusia. Kemudian mereka melakukan perjanjian bersama individu-individu dimana mereka menytakan bersedia dengan sukarela untuk menyerahkan sebagian hak-hak mereka kepada seseorang atau sebuah badan/lembaga. Pada saat individu-individu itu melakukan perjanjian satu dengan yang lainya maka pada sat itu lah sebetulnya mereka membentuk sebuah Negara. Akan tetapi, perjanjian saja tidak cukup, orang atau sekelompok orang yang ditunjuk itu harus diberikan pula kekuasaan. Negara harus berkuasa penuh sebagaimana halnya dengan binatang buas yang dapat menaklukan binatang lainnya (Rosyada, 2003:49).

JOHN LOCKE (1632-1704),

John Locke , menggambarkan pase sebelum ada Negara kondisi manusia pada saat itu dalam keadan damai dan tentram. Di masyarakat pada saat itu sudah berlaku hukum akal yang mengajarkan bahwa manusia dilarang mengganggu hidup, kesaehatan, kebebasan serta milik sesamanya. Disini nampak ada perbedaan antara pandangan Hobbes dan Locke, kalau Hobbes melihat pase pretama itu sebuah konfli sedangkan Locke sebuah keharmonisan. Walau pun demikian Locke melihat bahwa keharmonisan itu akan berpotensi untuk terjadinya sebuah konflik karena pada saat itu belum ada organisasi dan pemimpin untuk mengatur mereka. Maka dari itu kemudian mereka melakukan perjanjian satu dengan yang lainnya.

JEAN JACQUES ROUSSEAU (1712-1778)

Rousseau, mengemukakan bahwa kehidupan manusia digolongkan pada dua pase pra Negara dan pase bernegra. Sebelum terbentuknya Negara (pra Negara) manusia pada saat itu dalam keadaan damai, aman, bahagia serta belum melakukan dosa, kehidupan yang sejajar/sederajat bebas tidak ada yang menekan dan ditekan. Akan tetapi manusia sadar bahwa keadaan ini tidak akan langgeng untuk mengindarai terjadinya kekacowan kemudian dibuatlah sebuah perjanjian antara manusia, maka dengan adanya perjanjian itu manusia masuk ke pase kedua yang disebut pase bernegara.

TEORI KETUHANAN

Munculnya sebuah Negara pada dasarnya merupakan kehendak tuhan, Pemimpin Negara ditunjuk langsung oleh tuhan dan mempertanggungjawakan kepemimpinanya langsung kepada tuhan. Teori ini merupakan doktirn yang ampuh untuk mengkelabui rakyat, seingga rakyat beranggapan semua yang diperbuat sera yang diperintahna raja merupakan kehendak tuhan. Berdasarkan paham ini raja-raja di mesir dianggap anak dari dewa Ra. Thomas Aquinas mengikuti ajaran Paulus dan menganggap tuhan sebagai principium dari semua kekuasaan, tetapi memasukan unsure-unsur sekuler dalam ajarannya itu yaitu bahwa sekalipun tuhan memberikan principium itu kepada penguasa namun raktyat menentukan modus atau bentuk yang tetap dan bahwa rakyat pula yang memberikan kepada seseorang atau golongan orang exercitum dari pada kekuasaan itu, (Dede rosada, 2003:53). Proses lain adalah terbentuknya negara di zaman modern yang berupa penaklukan, peleburan (fusi), pemisahan diri dan pendudukan atas negara atau wilayah yang belum ada pemerintahan sebelumnya.

TEORI HUKUM ALAM

Teori hukum alam merupakan hasil pemikiran paling awal, yaitu masa Plato dan Aristoteles. Menurut teori hukum alam, terjadinya negara adalah sesuatu yang alamiah. Segala sesuatu itu berjalan menurut hukum alam, yaitu mulai dari lahir, berkembang, mencapai puncaknya, layu, dan akhirnya mati. Negara terjadi secara alamiah, bersumber dari manusia sebagai makhluk sosial yang memiliki kecenderungan berkumpul dan saling berhubungan untuk mencapai kebutuhan hidupnya.

TERJADINYA NEGARA SECARA PRIMER


Menurut Jellinek, terjadinya negara secara primer melalui 4 (empat) tahapan, yaitu Persekutuan masyarakat, Kerajaan, Negara, dan Negara demokrasi.

PROSES TERJADINYA NEGARA DI ZAMAN MODERN

1. 2. 3. 4. 5. 6.

7.

Menurut pandangan ini dalam kenyataannya, terjadiny negara-negara di dunia ini terbentuk karena melalui beberapa proses, seperti: Penaklukan atau occupatie, Peleburan atau fusi, Pemecahan, Pemisahan diri, Perjuangan atau revolusi, Penyerahan/pemberian, Pendudukan atas wilayah yang belum ada pemerintahansebelumnya.

Penaklukan atau occupatie, Yaitu suatu daerah yang tidak dipertuankan kemudian diambil alih dan didirikan negara di wilayah itu. Misal, Liberia adalah daerah kosong yang dijadikan negara oleh para hudak Negro yang telah dimerdekakan orang Amenika. Liberia dimerdekakan pada tahun 1847. Peleburan (fusi) adalah suatu penggabungan dua atau lebih negara menjadi negara baru. Misal, Jerman Barat dan Jerman Timur bergabung menjadi Negara Jerman.

Pemecahan adalah terbentuknya negara-negara baru akibat terpecahnya negara lama sehingga negara sebelumnya menjadi tidak ada lagi. Contoh Yugoslavia terpecah menjadi negara Serbia, Bosnia, Montenegro. Uni Sovyet terpecah menjadi banyak negara baru. Cekoslovakia terpecah menjadi negara Ceko dan Slovakia.

Pemisahan diri

adalah memisahnya suatu bagian wilayah negara kemudian terbentuk negara baru. Pemisahan berbeda dengan pemecahan di mana Negara iama masih ada. Seperti: India kemudian terpecah menjadi India, Pakistan, dan Bangladesh.

Perjuangan merupakan hasil dari rakyat suatu wilayah yang umumnya dijajah negara lain kemudian memerdekakan diri. Contohnya adalah Indonesia yang melakukan perjuangan revolusi sehingga mampu membentuk negara merdeka. Kebanyakan kemerdekaan yang diperoleh negara Asia Afrika setelah perang dunia II adalah hasil perjuangan rakyatnya. Penyerahan atau pemberian
adalah pemberian kemerdekaan kepada suatu koloni oleh negara lain yang umumnya adalah bekas jajahannya. Inggris dan Prancis yang memiliki wilayah jajahan di Afrika, banyak memberikan kemerdekaan kepada bangsa di daerah tersebut. Contoh, Kongo dimerdekakan oleh Prancis.

Pendudukan Terjadi terhadap wilayah yang ada penduduknya, tetapi tidak berpemerintahan. Misalnya Australia merupakan daerah baru yang ditemukan inggris meskipun di sana terdapat suku Aborigin. Daerah Australia selanjutnya dibuat kolonikoloni di mana penduduknya didatangkan dari daratan Eropa. Australia dimerdekakan tahun 1901.

UNSUR-UNSUR NEGARA Unsur konstitutif atau unsur pembentuk, yang harus terpenuhi agar terbentuk negara.

Rakyat Yaitu orang-rorang yang bertempat tinggal di wilayah itu, tunduk pada kekuasaan negara dan mendukung negara yang bersangkutan.
Wilayah Yaitu daerah yang menjadi kekuasaan negara serta menjadi tempat tinggal bagi rakyat ngara. Wilayah juga menjadi sumber kehidupan rakyat negara. Wilayah negara Darat, dengan dibatasi gunung dinding, sungai dll Laut, 12 mil Udara, sejauh kita memandang

Pemerintah yang berdaulat


Yaitu adanya penyelenggara Negara yang memiliki kekuasaan menyelenggarakan pemerintahan di negara tersebut. Pemerintah tersebut merniliki kedaulatan baik ke dalam maupun keluar.
Kedaulatan ke dalam berarti negara memiliki kekuasaan untuk ditaati oleh rakyatnya. Kedaulatan ke luar artinya negara mampun mempertahankan diri dari serangan negara lain.

Unsur deklaratif
Unsur pengakuan dari negara lain. Unsur deklaratif adalah unsur yang sifatnya menyatakan, bukan unsur yang mutlak.

NEGARA SEBAGAI ORGANISASAI KEKUASAAN MEMILIKI SIFAT

Memaksa, artinya memiliki kekuasnan untuk menyelenggarakan ketertiban dengan memakai kekerasan fisik secara legal. Monopoli, artinya memiliki hak menetapkan tujuan bersama masyarakat. Negara memiliki hak untuk melarang sesuatu yang bertentangan dan menganjurkan sesuatu yang dibutuhkan masyarakat. Mencakup semua, artinya semua peraturan dan kebijakan negara berlaku untuk semua orang tanpa kecuali.

FUNGSI DAN TUJUAN NEGARA

Fungsi Negara

John Locke sarjana Inggris fungsi negara ada tiga yaitu: Fungsi Legislatif, untuk membuat peraturan; Fungsi Eksekutif, untuk melaksanakan peraturan; Fungsi Federatif, untuk mengurusi urusan luar negeri dan urusan perang dan damai. Montesquieu Fungsi negara : Fungsi Legislatif, membuat undang-undang; Fungsi Eksekutif, melaksanakan undang-undang; Fungsi Yudikatif, untuk mengawasi agar semuaperaturan ditaati (fungsi mengadili), yang populer dengan nama Trias Politika.

Van Vollen Hoven sarjana dari negeri Belanda, fungsi Negara Regeling, membuat peraturan; Bestuur, menyelenggarakan pemerintahan; Rechtspraak, fungsi mengadili; Politie, fungsi ketertiban dan keamanan; Ajaran Van Vollen Hoven tersebut terkenal dengan Catur Praja. Goodnow, fungsi negara secara prinsipil dibagi menjadi 2 bagian: Policy Making, yaitu kebijaksanaan Negara untuk waktu tertentu, untuk seluruh masyarakat. Policy Executing, yaitu kebijaksanaan yang harus dilaksanakan untuk tercapainya policy making. Karena mengemukakan fungsi negara dalam 2 (dua) bagian maka ajaran Goodnow terkenal dengan sebutan Dwipraja (dichotomy).

Mirriam Budiardjo, fungsi pokok negara adalah : Melaksanakan penertiban untuk mencapai tujuan bersarna dan mencegah bentrokan-bentrokan dalam masyarakat. Dapat dikatakan bahwa Negara bertindak sebagai stabilisator. Mengusahakan kesejahteraan dan kemakrnuran rakyatnya. Fungsi ini dijalankan dengan melaksanakan pembangunan di segala bidang.

Pertahanan Hal ini diperlukan untuk menjaga kemungkinan serangan dari luar. Untuk ini negara dilengkapi dengan alat-alat pertahanan.
Menegakkan keadilan Hal ini dilaksanakan melalui badan-badan pengadilan. Keseluruhan fungsi negara tersebut diselenggarakan oleh pemerintah untuk mencapai tujuan negara yang telah ditetapkan bersama. Adapun tujuan suatu negara berbedabeda.

TUJUAN NEGARA MENURUT PARA AHLI


Roger H. Soltau Tujuan negara ialah memungkinkan rakyatnya berkembang serta menyelenggarakan daya ciptanya sebab mungkin. Harold J. Laski, tujuan negara adalah menciptakan keadaan di mana rakyatnya dapat mencapai terkabulnya keinginan-keinginan secara maksimal. Plato Tujuan negara adalah memajukan kesusilaan manusia, baik sebagai individu maupun sebagai makhluk sosial. Thomas Aquino dan Agustinus Untuk mcncapai penghidupan dan kehidupan aman dan tenteram dengan taat kepada dan di bawah pimpinan Tuhan. Pemimpin negara menjalankan kekuasaan hanyalah berdasarkan kekuasaan Tuhan yang diberikan kepadanya.

BENTUK NEGARA DAN PEMERINTAHAN

Secara umum bentuk negara hanya memiliki dua bentuk yaitu negara kesatuan (unitary state) dan negara serikat (federation).

Negara kesatuan adalah yang mengatur semua kekuasaan dilingkungan wilayah negaranya yang berkuasa penuh hanya pemerintahan pusat.
Negara kesatuan pada pelaksanannya terbagi kedalam dua macam; Negara kesatuan dengan sistem sentralisasi dan Negara kesatuaan dengan sistem desentralisasi (otonomi daerah). Sentralisasi adalah kekuasan penuh untuk mengatur rumah tangga daerah-daerah dilingkungan Negara diatur sepenuhnya oleh pemerintahan pusat, daerah hanya tinggal melaksanakan intruksi dari pusat Desentralisasi adalah daerah diberikan kewenangan penuh untuk mengurus rumahtangganya sendiri yang terkenl dengan otonomi daerah.

CIRI KHAS NEGARA KESATUAN

Kedaulatan keluar dan kedalam ditangani oleh pemerintahan pusat Negara hanya memiliki satu UUD, satu Kepala Negara, satu Dewan menteri dan satu DPR

Kebijakan hanya satu terutama dalam bidang politik, ekonomi, sosial budaya dan pertahanan keamanan

NEGARA SERIKAT (FEDERASI)

Suatu negara yang mempunyai Negara bagian, Negara tersebut gabungan darai beberapa negara. Negara bagian tersebut awalnya berdaulat sendiri kemudian menggabungkan diri dengan Negara serikat, biasanya dalam penggabungan itu dengan konsekwensi bahwa Negara yang menggabungkan diri kepada Negara serikat harus memberikan sebagaian kekuasannya kepada Negara serikat.

Kekuasan tersebut diantaranya pertahanan keamanan, hubungan luarnegri, keuangan, urusan pos dan telekomunikasi.

TUGAS-TUGAS PEMERINTAHAN

Pakar ilmu pemerintahan Ryaas Rasyid (1999 : 11-12) membagi tugas-tugas pokok pemerintahan ke dalam 7 bagian, yaitu :

Pemerintah bertugas menjamin terciptanya kondisi keamanan negara dari segala kemungkinan terjadinya ancaman dari luar berupa penghancuran keamanan dan dari dalam berupa bentrokan antar warga yang menyebabkan tergulingnya pemerintahan yang sah; Memelihara ketertiban dengan mencegah terjadinya bentrokasn antar warga; Menegakkan keadilan kepada setiap warga negara tanpa membedabedakan statusnya, apapun yang melatarbelakangi keberadaan mereka; Melakukan pekerjaan umum dengan cara membangun fasilitas jalan, pendidikan dan sebagainya; Meningkatkan kesejahteraan sosial, membantu orang miskin, memelihara orang cacat, anak terlantar serta kegiatan sosial lainnya; Menerapkan kebijakan ekonomi yang menguntungkan rakyat banyak seperti pengendalian laju inflasi, mendorong terciptanya lapangan kerja baru, memejukan perdagangan domestik dan sebagainya; Membuat dan menerapkan kebijakan pemeliharaan sumber daya alam dan lingkungan hidup.

BANGSA

Faktor-faktor penting bagi pembentukan bangsa Indonesia, sebagai berikut Adanya persamaan nasib, yaitu penderitaan bersama di bawah penjajahan bangsa asing lebih kurang selama 350 tahun. Adanya keinginan bersama untuk merdeka, melepaskan diri dari belenggu penjajahan. Adanya kesatuan tempat tinggal, yaitu wilayah nusantara yang membentang dari Sabang sampai Merauke.

Adanya cita-cita bersama untuk mencapai kemakmuran dan keadilan sebagai suatu bangsa.

IDENTITAS NASIONAL INDONESIA

Bahasa nasional atau bahasa persatuan yaitu bahasa indonesia

Bendera negara yaitu Sang Merah Putih Warna merah berarti berani dan putih berarti suci. Lambang merah putih sudah dikenal pada masa kerajaan di Indonesia yang kemudian diangkat sebagai bendera negara. bangsaan yaitu Indonesia Raya
Indonesia Raya sebagai lagu kebangsaan yang pada tanggal 28 Oktober 1928 dinyanyikan untuk pertama kali sebagai lagu kebangsaan negara.

Lambing negara yaitu Garuda Pancasila


Semboyan Negara yaitu Bhinneka Tunggal Ika

Lanjutkan bangsa Warga negara Asas kwg Hak dan kewajiban

Anda mungkin juga menyukai