Anda di halaman 1dari 12

BAB III.

IDENTITAS NASIONAL

Oleh :
M. Y. ARDHY, SH., MH
A. Pengertian dan Parameter Identitas Nasional;
Identitas berasal dari bahasa Inggris: “identity” yang berarti:
ciri, tanda, jati diri yang dimiliki oleh seseorang, kelompok,
masyarakat dan bangsa sehingga ia berbeda dengan yang
lainnya.
Nasional adalah konsep kebangsaan, kelompok persekutuan
hidup manusia yang lebih besar dan memilki suatu wilayah
tertentu.
Jadi Identitas Nasional pada hakikatnya adalah “manifestasi
nilai-nilai budaya yang tumbuh dan berkembang dalam aspek
kehidupan suatu bangsa dengan ciri khas sehingga suatu
bangsa berbeda dengan bangsa lain dalam kehidupannya”
(antara lain: bahasa nasional, lambang nasional, semboyan
nasional, bendera nasional dan ideologi nasional.
Jika dilihat proses lahirnya Identitas Nasional dapat
dibagi menjadi 2 (dua) bagian, yaitu:
1. Identity cultural unity (identitas kesukubangsaan),
yang merujuk pada bangsa dalam arti kebudayaan
atau bangsa dalam arti sosiologis antropologis.
2. Identity political unity (identitas kebangsaan), yang
merujuk bangsa dalam pengertian politik, yaitu
bangsa-negara.
Kebangsaan merupakan kesepakatan banyak bangsa
didalamnya yang bersifat buatan, sekunder, dan
nasional.
Adapun Parameter Identitas Nasional antara lain adalah:
1. Pola perilaku yang tampak dalam kegiatan masyarakat,
seperti: adat-istiadat, tata kelakuan hingga kebiasaan yang
hidup dalam masyarakat dan membedakannya dengan yang
lain.
2. Lambang-lambang yang menjadi ciri bangsa dan negara,
seperti: bendera, bahasa hingga lagu kebangsaan yang
dimiliki oleh suatu negara.
3. Alat perlengkapan yang digunakan untuk mencapai tujuan
negara, seperti: bangunan, peralatan manusia, dan
teknologi.
4. Tujuan yang akan dicapai suatu bangsa, seperti: tujuan
untuk menciptakan budaya unggul hingga tujuan untuk
memperoleh prestasi di bidang tertentu.
B. Identitas Nasional Sebagai Karakter Bangsa;
Karakter berasal dari bahasa latin “kharakter, kharassein
atau kharax” dan dalam bahasa Inggris adalah
“character”.
Dalam arti luas, karakter berarti sifat kejiwaan, akhlak,
budi pekerti, tabiat, watak yang membedakan seseorang
dengan orang lain. Dengan demikian, karakter bangsa
dapat diartikan sebagai tabiat atau watak khas bangsa
Indonesia yang membedakannya dengan bangsa lain.
Menurut Max Weber “cara yang terbaik untuk
memahami suatu masyarakat adalah dengan
memahami karakter anggotanya”.
C. Unsur-Unsur Pembentuk Identitas Nasional;
Unsur-unsur yang mendorong terbentuknya identitas nasional,
antara lain:
1. Unsur Primordial (ikatan kekerabatan, kesamaan suku bangsa,
kesamaan daerah, dan sebagainya); contoh: Yahudi.
2. Unsur Sakral (kesamaan agama, kesamaan ideologi); contoh: Uni
Sovyet.
3. Unsur Tokoh (kepemimpinan tokoh yang disegani); contoh:
Mahatma Gandhi.
4. Unsur kesediaan warga negara untuk bersatu dalam perbedaan;
contoh: Indonesia.
5. Unsur perkembangan ekonomi/solidaritas organis atau
solidaritas atas dasar satu tujuan dalam perkembangan ekonomi;
contoh: Masyarakat Ekonomi Eropa.
D. Nasionalisme dan Integritas Nasional;
Secara etimologis “nasionalisme” berasal dari kata “natie”
yang berarti dilahirkan/keturunan, “nation” yang berarti
bangsa, “national” yang berarti ciri khas yang
membedakan dengan bangsa lain, “nationalist” yang
berarti orang yang cinta persatuan/bangsa.
Dengan demikian “nasionalisme” bisa diartikan menjadi 2
(dua) pengertian: Pertama, nasionalisme (kuno) adalah
paham kebangsaan yang berdasarkan kepada kejayaan
masa lampau; Kedua, nasionalisme (modern) adalah
paham kebangsaan yang menolak penjajahan untuk
membentuk negara yang bersatu, berdaulat, dan
demokratis.
Di Indonesia ada beberapa faktor yang menyebabkan lahirnya
nasionalisme, antara lain:
1. Seluruh nusantara telah menjadi kesatuan politik, hukum,
pemerintahan, dan berada dibawah kekuasaan kolonial Belanda,
dimana akibatnya adalah eksploitas barat itu justru mampu
menyatukan rakyat karena perasaan senasib dan sependeritaan.
2. Munculnya kelompok intelektual sebagai dampak sistem
pendidikan barat, dimana kelompok inilah yang mampu
mempelajari beragam konsep barat untuk dijadikan ideologi dan
dasar gerakan dalam melawan kolonialisme barat.
3. Beberapa tokoh pergerakan mampu memanfaatkan kenangan
kejayaan masa lalu (Sriwijaya dan Majapahit) untuk dijadikan
motivasi dalam bergerak dan meningkatkan rasa percaya diri
rakyat dalam berjuang menghadapi kolonialisme barat.
Integrasi nasional adalah upaya menyatukan seluruh
unsur suatu bangsa dengan pemerintahan dan
wilayahnya.
Mengintegrasikan berarti membuat untuk atau
menyempurnakan dengan jalan menyatukan unsur-
unsur yang semula terpisah.
Integrasi menunjuk pada proses penyatuan berbagai
kelompok budaya dan sosial dalam satu wilayah dan
juga merupakan proses pembentukan identitas nasional,
membangun rasa kebangsaan dengan cara menghapus
kesetiaan pada ikatan-ikatan yang lebih sempit.
E. Hakikat Bangsa dan Negara;
Bangsa merupakan kumpulan orang yang memiliki asal
keturunan, adat, bahasa, sejarah, dan berpemerintahan
sendiri.
Secara lebih mendalam istilah bangsa dapat ditinjau dari 2
(dua) segi kajian, yaitu:
1. Kajian Antropologis, dimana bangsa lahir dari sekelompok
besar masyarakat manusia yang keterikatannya satu
sama lain karena kesamaan asal muasal keturunan .
2. Kajian Politis, dimana bangsa lahir dari sekelompok besar
masyarakat manusia yang keterikatannya satu sama lain
karena kesamaan nasib yang kemudian melahirkan
kesepakatan untuk tujuan dan cita-cita bersama.
Sedangkan Negara berasal dari bahasa Latin, yaitu “Statum”
atau “Status” yang berarti “Berdiri/Ada” dan bahasa Belanda
adalah “Staat” serta dalam bahasa Inggris: “State” yang awalnya
dari bahasa Yunani Kuno dengan istilah “Polis” atau “City of
State (Negara Kota)”.
Berdasarkan konsep Negara pada zaman modern, memiliki 2
(dua) pengertian, yaitu:
1. Negara adalah organisasi disuatu wilayah yang mempunyai
kekuasaan tertinggi yang sah dan ditaati oleh rakyatnya.
2. Negara adalah kelompok sosial yang menduduki wilayah atau
daerah tertentu dan memiliki lembaga politik serta serta
pemerintahan yang efektif, mempunyai satu kesatuan politik
dan berdaulat sehingga berhak menentukan tujuan
nasionalnya.
Sesuai uraian singkat diatas, hakikat bangsa dan
negara adalah sekumpulan masyarakat manusia
yang memiliki tujuan dan cita-cita bersama dan
mendiami suatu wilayah tertentu yang memiliki
lembaga politik dan pemerintahan yang efektif serta
berdaulat.

Anda mungkin juga menyukai