Anda di halaman 1dari 17

ANALISIS DAN PENERAPAN QUALITY OF SERVICE DENGAN

PEMBAGIAN BANDWIDTH BERDASARKAN PORT


PADA JARINGAN WiFi

Makalah

Program Studi Teknik Informatika

Fakultas Komunikasi dan Informatika

Diajukan oleh :

Nama : Gunawan
Pembimbing 1 : Fatah Yasin Irsyadi, S.T., M.T
Pembimbing 2 : Muhammad Kusban, S.T., M.T

PROGRAM STUDI TEKNIK INFORMATIKA


FAKULTAS KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
2013
HALAIVIAN PENGESAHAN

Publikasi ilmiah dengan judul :

ANALISN DAN PEI\IERAPAN QUALTTY OF SERVICE DENGAN


PEMBAGIAN BAT{DWIDTE BERDASARKAT{ PORT
PN)AJARINGAIT WiX'i
Yang dipersiapkan dan disusm oleh :

GT'NAWAN
L 200 m0 028

Telahdisetujui @a:
Hari :...-..-.....
Taqggal :

Pembimbing I

Ery- t
Fatah Yasin hsvadi- S.T.- M.T Muhammad Krlshan- S-T-- M-T
NIK: 738 NIK:663

Publikasi ilmiah ini telah diterima sebagai salah satu persyararan


Untrk memperoleh gelar sajana
Tanggal
Mengetahui,

S
,

ilK#}
ANALISIS DAN PENERAPAN QUALITY OF SERVICE DENGAN
PEMBAGIAN BANDWIDTH BERDASARKAN PORT
PADA JARINGAN WiFi

Teknik Informatika, Fakultas Komunikasi dan Informatika


Universitas Muhammadiyah Surakarta
E-Mail : Awanloverz@yahoo.co.id

ABSTRAKSI

Perkembangan teknologi informatika yang semakin modern. hampir


semua tempat-tempat yang berhubungan dengan masyarakat umum menyediakan
HotSpot area. Salah satu pusat perbelanjaan di Surakarta, yaitu Grand Mall
menyediakan HotSpot area. guna memberikan pelayanan yang dapat memuaskan
konsumen dengan menggunakan Jaringan QoS dan metode Hierarchical Token
Bucket (HTB) berbasis Linux.
Penelitian ini menggunakan metode kuantitatid deskriptif, yaitu penelitian
berdasarkan data yang berupa angka-angka dan diperjelas dengan papan kalimat
(deskriptif). Metode untuk mengumpulkan data melalui wawancara dan observasi.
Analisis data dilakukan dengan perhitungan persentase dan menggunakan rumus
t-test.
Kesimpulan dalam penelitian ini yaitu berdasarkan port yang sering
diakses oleh konsumen pengguna di Grand Mall Solo. Pada data traffic real time
jaringan WiFi didapati tiga port utama yang diakses, meliputi: port 80 (HTTP)
dengan persentase 59,9476%, port 1863 dengan persentase 1,8138%, dan port 443
(HTTPS) dengan persentase 1,4211%. Kelancaran penggunaaan jariang di Grand
Mall Surakarta terjadi karena perusahaan menerapkan pemakaian QoS (Quality of
Service).

Kata Kunci : Jaringan, QoS, Metode Hierarchical Token Bucket (HTB)


ABSTRAKSI

Perkembangan teknologi informatika yang semakin modern. hampir


semua tempat-tempat yang berhubungan dengan masyarakat umum menyediakan
HotSpot area. Salah satu pusat perbelanjaan di Surakarta, yaitu Grand Mall
menyediakan HotSpot area. guna memberikan pelayanan yang dapat memuaskan
konsumen dengan menggunakan Jaringan QoS dan metode Hierarchical Token
Bucket (HTB) berbasis Linux.
Penelitian ini menggunakan metode kuantitatid deskriptif, yaitu penelitian
berdasarkan data yang berupa angka-angka dan diperjelas dengan papan kalimat
(deskriptif). Metode untuk mengumpulkan data melalui wawancara dan observasi.
Analisis data dilakukan dengan perhitungan persentase dan menggunakan rumus
t-test.
Kesimpulan dalam penelitian ini yaitu berdasarkan port yang sering
diakses oleh konsumen pengguna di Grand Mall Solo. Pada data traffic real time
jaringan WiFi didapati tiga port utama yang diakses, meliputi: port 80 (HTTP)
dengan persentase 59,9476%, port 1863 dengan persentase 1,8138%, dan port 443
(HTTPS) dengan persentase 1,4211%. Kelancaran penggunaaan jariang di Grand
Mall Surakarta terjadi karena perusahaan menerapkan pemakaian QoS (Quality of
Service).

Kata Kunci : Jaringan, QoS, Metode Hierarchical Token Bucket (HTB)


PENDAHULUAN tersebut. Pusat perbelanjaan
Komunikasi data Grand Mall menerapkan dan
merupakan salah satu teknologi memonitoring QoS sistem
telekomunikasi yang saat ini jaringan komputer. Hal ini
sedang berkembang sangat terutama dibutuhkan, seiring
pesat, khususnya pada dengan meningkatnya
implementasi IP. Layanan- kepercayaan masyarakat
layanan yang berbasiskan IP terhadap teknologi
juga ikut merasakan dampaknya telekomunikasi.
melalui adanya standar-standar Jaringan QoS adalah
yang terus berkembang pada kemampuan suatu jaringan
network layer ini, Oleh karena untuk menyediakan layanan
itu, komunikasi data juga yang baik dengan menyediakan
mengalami perubahan. Seiring bandwith, mengatasi jitter dan
dengan perkembangan zaman delay. Parameter QoS adalah
yang setiap orang menginginkan latency, jitter, packet loss,
adanya kemudahan-kemudahan throughput, MOS, echo
pada segala tempat. Dalam hal cancellation dan PDD. QoS
ini pusat perbelanjaan Grand sangat ditentukan oleh kualitas
Mall sebagai salah satu pusat jaringan yang digunakan. QoS
perbelanjaan besar di Surakarta dianggap penting karena
berusaha memberikan bertambahnya pengguna
kemudahan bagi konsumen saat jaringan. Adanya pemilihan dan
menggunakan internet di lokasi penerapan QoS secara tepat,
sehingga jaringan tersebut dapat digunakan kebanyakan router
diakses secara cepat tanpa berbasis Linux,
adanya penundaan atau WiFi dipergunakan oleh
keterlambatan data. banyak konsumen dan
Melihat trend maraknya bandwidth yang terbatas menjadi
perusahaan yang menawarkan masalah utama munculnya
HotSpot Area di area publik koneksi yang lemah dalam
seperti tempat perbelanjaan pengaksesan internet.
(mall), perpustakaan, restoran, Berkembangnya perusahaan
kaffe, dan bahkan hampir semua perusahaan provider (penyedia
lembaga pendidikan seperti layanan internet) dan
perguruan tinggi sudah meningkatnya para pengguna
menyediakan HotSpot area, internet di berbagai kalangan
sehingga perlu diketahui tentang masyarakat, namun belum
teknologi ini (WiFi), cara diimbangi dengan besarnya
kerjanya, jenis-jenisnya, serta bandwidth yang disediakan oleh
bagaimana sisi keamanan perusahaan provider, sehingga
jaringan ini yang merupakan isu menjadi kendala saat pengguna
yang sangat perlu untuk akan mengakses internet. Untuk
diperhatikan ketika ingin beralih mengatasinya dibutuhkan
menggunakan teknologi ini. sebuah router yang mampu
Grand Mall sebagai salah mengatur jaringan dengan baik
satu pusat perbelanjaan di terutama dalam pengaturan
Surakarta guna memberikan bandwidth. Namun sistem
pelayanan yang dapat bandwidth management pada
memuaskan konsumen perusahaan perbelanjaan
menggunakan Jaringan QoS tersebut dirasa masih belum
dengan metode Hierarchical maksimal dalam memenuhi
Token Bucket (HTB), yang kebutuhan konsumen, karena
merupakan teknik yang beberapa keterbatasan yang
dimilikinya. Salah satu
diantaranya adalah traffic sebagian kumpulan sejumlah
control Class Based Queue terminal komunikasi yang
(CBQ) belum bisa membagi berada di berbagai lokasi yang
bandwidth ke dalam beberapa terdiri lebih dari satu komputer
kelompok tertentu. Untuk itu yang saling berhubungan
diperlukan sistem bandwidth (Andrian, 2010).
management yang dapat
Quality of Service (QoS)
mendukung kebutuhan tersebut.
QoS adalah kemampuan
Berdasarkan penjelasan
suatu jaringan untuk
pada latar belakang masalah,
menyediakan layanan yang baik
maka dapat dirumuskan
dengan menyediakan bandwith,
permasalahan dalam penelitian
mengatasi jitter dan delay.
ini, yaitu “Bagaimanakah
Parameter QoS adalah latency,
penerapan QoS pada jaringan
jitter, packet loss, throughput,
WiFI dengan berdasarkan port
MOS, echo cancellation dan
yang sering diakses oleh
PDD. QoS sangat ditentukan
konsumen pengguna mall?”
oleh kualitas jaringan yang
digunakan. Terdapat beberapa
faktor yang dapat menurunkan
TINJAUAN PUSTAKA
nilai QoS, seperti : redaman,
Jaringan Komputer
distorsi, dan noise (Riadi dan
Jaringan Komputer
Wicaksono, 2011).
adalah sekelompok otonom yang
saling berhubungan satu dengan Router
yang lain menggunakan protokol Router merupakan suatu
komunikasi melalui media alat ataupun software dalam
komunikasi sehingga dapat suatu computer yang
saling berbagi informasi, menghubungkan dua buah
aplikasi, dan perangkat keras jaringan atau lebih yang
secara bersama-sama. Jaringan memiliki alamat jaringan yang
komputer dapat diartikan juga berbeda. Router menentukan
akan diarahkan ke titik jaringan WiFi (Wireless Fidelity)
yang mana paket yang ditujukan adalah koneksi tanpa kabel
ke suatu alamat tujuan. Router seperti handphone dengan
biasanya berfungsi sebagai mempergunakan teknologi radio
gateway, yaitu jalan keluar sehingga pemakainya dapat
utama dari suatu jaringan untuk mentransfer data dengan cepat
menuju jaringan lainnya baik dan aman. WiFi tidak hanya
LAN ke LAN atau LAN ke dapat digunakan untuk
WAN, sehingga host-host yang mengakses internet, WiFi juga
ada pada sebuah jaringan lokal dapat digunakan untuk membuat
berkomunikasi dengan host-host jaringan tanpa kabel di
yang ada pada satu jaringan atau perusahaan. Karena itu banyak
pada jaringan lain melalui orang mengasosiasikan WiFi
internet. dengan “Kebebasan” karena
teknologi WiFi memberikan
Bandwidth kebebasan kepada pemakainya
Bandwidth adalah untuk mengakses internet atau
besaran yang menunjukkan mentransfer data dari ruang
seberapa banyak data yang dapat meeting, kamar hotel, kampus,
dilewatkan dalam koneksi dan café-café yang bertanda
melalui sebuah network. Istilah “WiFi Hot Spot”. Juga salah
ini berasal dari bidang teknik satu kelebihan dari WiFi adalah
listrik, di mana bandwidth yang kecepatannya yang beberapa kali
menunjukkan total jarak atau lebih cepat dari modem kabel
berkisar antara tertinggi dan yang tercepat. Jadi pemakai
terendah sinyal pada saluran WiFi tidak lagi harus berada di
komunikasi (band) (Iskandar, dalam ruang kantor untuk
2010). bekerja

WiFi

METODE PENELITIAN
Penelitian ini kebutuhan akses internetnya
menggunakan metode kuantitatif berbeda. Rancangan Sistem
deskriptif, yaitu penelitian membutuhkan perangkat keras
berdasarkan data yang berupa dan perangkat lunak
angka-angka dan diperjelas
dengan papan kalimat
(deskriptif). Metode untuk
mengumpulkan data melalui
wawancara dan observasi.
Analisis data dilakukan dengan
perhitungan persentase dan
menggunakan rumus t-test.
Gambar 1 Dukungan perangkat Wifi
Lokasi penelitian di di Control Panel OS Windows
Grand Mall Surakarta sebagai
Rancangan jaringan di
salah satu pusat perbelanjaan
Grand Mall Solo secara umum
besar di Surakarta. Dalam
dan alur paket yang di kirim
penelitian ini sumber informasi
maupun yang di terima dari
diperoleh dari karyawan yang
client ke server, atau sebaliknya.
bekerja di Grand Mall Surakarta.
Perancangan sistem otentikasi
Jaringan topologis di Grand Mall
pengguna jaringan di Grand
menggunakan topologis bus
Mall Solo memanfaatkan
protokol RADIUS dan protocol
TCP/IP (Transfer Control
HASIL PENELITIAN
Protocol/ Internet Protocol).
Rancangan Sistem di Grand Mall Untuk dapat terhubung ke dalam

Solo jaringan pengguna harus


memasukan username dan
Rancangan dilakukan di
password.
Grand Mall Solo, ini terdapat
Komponen QoS di Grand
dua ruangan yaitu pada lantai
Mall Solo sebagai berikut:
dua dan lantai tiga, yang
1. Packet loss

Early Drop Birs (Time Vs Number of


Birs)

Gambar 3 Grafik delay end-to-end


Gambar 2 Perbandingan Sebelum
layanan QoS
dan Sesudah Penerapan Packet
Loss Dari gambar 3 tersebut

Dari gambar tersebut dapat dapat diketahui meningkatnya

diketahui bahwa garis merah performa dalam melayani

menunjukkan packet loss jumlah panggilan yang lebih

sebelum diterapkan QoS dan besar dalam tiap detiknya. Hal

garis warna biru sesudah ini salah satunya dipengaruhi

dilakukan penerapan QoS. oleh spesifikasi dari perangkat

Packet loss tersebut sebelum yang digunakan oleh openIMS.

menggunakan QoS mempunyai Dengan semakin meningkatnya

MPLS rata-rata 2,4 MB setiap jumlah pengguna tiap detiknya

200 MG data yang dikirim ini juga berpengaruh pada waktu

dalam satu jam. Setelah hingga permintaan pengguna

diterapkan jaringan QoS, rata- tersebut dapat dilayani. Adanya

rata packet loss menjadi 1,2 MB. peningkatan permintaan dari 5

Ada penurunan sebesar 50%. user, 10 user, 15 user, dan 20


user.
2. Delay
3. Ping

Ping (Packet Internet


Gropher) merupakan salah satu
program yang digunakan untuk
menguji komunikasi antar
komputer dalam sebuah jaringan
melalui protokol TCP/IP. Ping 1500 DSL/TI/Cable
kbps Modem
dalam penelitian ini digunakan
Gambar 4 Tampilan Speedtest
untuk melakukan pengecekan Aplikasi dari Ping
apakah mesin yang dituju dalam
4. Jitter
kondisi live atau no-live dan
untuk mengetahui bandwidth
dari suatu jalur utama pada
jaringan yang digunakan atau
disewa. Pengembangan dari
aplikasi ping adalah Speedtest,
keluaran aplikasinya seperti
terlihat pada gambar 4. Aplikasi
ini lebih difokuskan untuk
mengetahui lama transfer dari
Gambar 5 Grafik jitter menggunakan
luar ke dalam (downstream) dan
layanan QoS
dapat juga dilengkapi transfer
dari dalam ke luar (upstream). Dari gambar 5 dapat
diketahui adanya peningkatan
beban trafik di dalam jaringan
dalam tiap detiknya. Dengan
semakin meningkatnya
28.8 dial-up permintaan, maka semakin
kbps
tinggi bebannya. Hal ini
33.6 dial-up
kbps tergantung dari permintaan user.
53.3 dial-up
Adanya peningkatan permintaan
kbps
56 kbps ISDN dari 5 user, 10 user, 15 user, dan
128 kbps ISDN
20 user. Hal ini menunjukkan
384 kbps DSL
389.6 YOU bahwa jitter yang digunakan
kbps
mampu memenuhi permintaan
768 kbps DSL
1000 DSL user.
kbps
Desain Topologi Jaringan
Secara sederhana desain dan memprioritaskan setiap
topologi dengan RADIUS informasi sesuai dengan
Server. Server RADIUS karakteristiknya masing-masing.
berfungsi menyimpan username Contohnya, terdapat paket data
dan password secara terpusat. yang bersifat sensitif terhadap
Pengguna memasukan username delay tetapi tidak sensitif
dan password melalui interface terhadap packet loss seperti
yang disediakan oleh NAS VoIP, ada juga paket yang
(Network Access Server), bersifat sensitif terhadap packet
selanjutnya NAS akan loss tetapi tidak sensitif terhadap
menanyakan ke RADIUS server delay seperti transfer data.
apakah username dan password Untuk itu perlu dilakukan
ada dalam database. Jika pengklasifikasian paket dan
username dan password ada pengurutan prioritas paket dari
maka pengguna akan diijinkan yang paling tinggi sampai
menggunakan jaringan. terendah.

Gambar 6 Desain Topologi Grand Gambar 7 Klasifikasi dan Prioritas


Mall Solo Paket

Perbaikan QoS

Dalam usaha menjaga dan


meningkatkan nilai QoS,
dibutuhkan teknik untuk
menyediakan utilitas jaringan,
yaitu dengan mengklasifikasikan
Kesimpulan

Setelah dilakukan menggunakan α = 0,05 (taraf


analisis, pengujian dan kepercayaan = 95%). Oleh
pengujian, maka dapat karena uji T bersifat dua sisi,
disimpulkan bahwa QoS pada maka nilai α yang dirujuk pada
jaringan WiFI dengan tabel T adalah 0,025 (α/ 2= 5%/
berdasarkan port yang sering 2 = 0,025). Hasil perbandingan
diakses oleh konsumen pengujian pada jaringan dengan
pengguna maal mengacu pada menggunakan SPSS yang
pengaksesan port yang paling berhubungan dengan data
sering digunakan di Grand Mall persentase uploaded bytes,
Solo. Pada data traffic real time persentase doenloaded bytes, Tx
jaringan WiFi didapati tiga port rate, dan Rx rate menghasilkan
utama yang diakses, meliputi: keputusan yang sama, yaitu
port 80 (HTTP) dengan terima H0, tolak H1 yang berarti
persentase 59,9476%, port 1863 data tidak cukup untuk
dengan persentase 1,8138%, dan membuktikan bahwa pengujian
port 443 (HTTPS) dengan ke-1 lebih baik daripada
persentase 1,4211%. Dari sebelum pengujian, maupun
persentase banyaknya pengujian ke-2 lebih baik
pengaksesan port tersebut, daripada sebelum pengujian,
ditentukan port yang ingin diuji maupun implimentasi ke-3 lebih
pengaksesannya berdasarkan baik daripada sebelum
banyaknya jumlah bytes yang di- pengujian, maupun pengujian
download. ke-2 lebih baik daripada
Pengujian antara tiga pengujian ke-1, maupun
pengujian yang telah dilakukan pengujian ke-3 lebih baik
pada jaringan WiFi dengan daripada pengujian ke-1, dan
menggunakan Paired Sample T- pengujian ke-3 lebih baik
test yang terdapat pada SPSS daripada pengujian ke-2.
diperoleh hasil pengujian T
Saran diakses dapat pula dijadikan

Pada pengembangan nilai lebih untuk pengembangan

selanjutnya, perlu pengujian selanjutnya agar dapat

lebih lanjut untuk memperbaiki menentukan kebijakan yang

QoS jaringan WiFi karena data ingin diambil dalam

yang ada tidak cukup untuk memperbaiki Qos jaringan.

dijadikan dasr bukti dalam Persembahan

menyatakan pengujian yang Kepada Bapak Fatah Yasin

dilakukan lebih baik daripada Irsyadi, S.T., M.T., sebagai

pengujian yang sedang berlaku Pembimbing I dan Bapak

(sebelum pengujian). Saran dari Muhammad Kusban, S.T., M.T.,

penulis adalah selaku Dosen pembimbing II yang

mempertimbangkan faktor telah membimbing yang telah

delay, packet loss, dan jitter mencurahkan waktu dan kesempatan

untuk pengujian Qos pada membimbing saya selama menyusun

jaringan ini. Faktor-faktor skripsi ini.dan saya ucapkan juga

tersebut merupakan parameter terima kasih kepada Bapak Dosen

dari Qos selain bandwidth. penguji karena dengan penuh

Disarankan tuntutan parameter kesabaran dan perhatiannya sehingga

tersebut terpenuhi sehingga saya bisa mewujudkan skripsi ini

pengujian Qos secara total dapat sampai selesai dan semoga

terwujud. Selain itu, penelitian bermanfaat dalam kehidupan ini.

terhadap website-website yang


DAFTAR PUSTAKA

Andrian, Henry Rossi. 2010. Implementasi Radio Kampus pada Jaringan Lokal
Politeknik Telkom. Bandung: Program Studi Teknik Komputer Politeknik
Telkom Bandung

Ferguson, P. & Huston, G., 1998, Quality of Service, John Wiley & Sons Inc.

Hutagalung, Desmon Natanael. 2010. Wireless Fidelity (Wi-Fi). Artikel. Jakarta:


Gunadarma.

Irfan, Mochamad dan Periyadi. 2010. Penerapan Bandwidth Management


menggunakan metode HTB (Hierachical Token Bucket) di PT.
Neuronworks. Bandung: Program Studi Teknik Komputer Politeknik
Telkom Bandung

Iskandar, M. Idham. 2010. Konfigurasi dan Analisis Manajemen Bandwidth pada


PC Router Menggunakan Metode HTB (Hierarchy Token Bucket) dan
CBQ (Class Based Queue) Studi Kasus Kantor Badan Pertanahan
Nasional Bukittinggi. Bandung: Politeknik Telkom Bandung

Fatoni dan Joesman. 2008. Jaringan Wireless Topologi AD HOC Menggunakan


USB Wireless LAN Adapter.
Kamarullah, A.Hafiz. 2009. Penerapan Metode Quality Of Service (QOS) Pada
Jaringan Traffic yang Padat. Jurnal Jaringan Komputer. Universitas
Sriwijaya. Hal 1-22.
Muuss, M., 1999, The Story of PING program. http://ftp.arl.mil/~mike/ping.html

Nugasofi. 2011. Jaringan Perkembangan Wireless LAN (Wifi). Artikel.


http://krisnastemsi.blogspot.com/2011/05/sejarah-dan-perkembangan-
wireless-lan.html
Nugroho, Arif Wahyu. 2010. Analisis dan Perancangan Sistem Penerimaan Siswa
Baru pada SMK MA’ARIF 2 Temon Dengan PHP dan MYSQL. Naskah
Publikasi. Yogyakarta: Sekolah Tinggi Manajemen Informatika dan
Komputer AMIKOM Yogyakarta

Riadi, Iman dan Wahyu Prio Wicaksono. 2011. Implementasi Quality of Service
Menggunakan Metode Hierarchical Token Bucket. JUSI Vol. 1, No. 2.
Hal 93-104.

Santosa, B., 2004, Manajemen bandwidth internet dan intranet,


http://stream.plasa.com/onno/gfe/view.php?file=referensi_bahasa_indon
esia_2/network/bwmanagement.pdf

Sasmita, Wahyu Patrya, Novi Safriadi, dan Azhar Irwansyah. 2011. Analisis
Quality Of Service (Qos) Pada Jaringan Internet (Studi Kasus : Fakultas
Kedokteran Universitas Tanjungpura). Jusi. Vol. 2, No. 4. Hal. 88-92.

Suardika, I Putu, Putu Oka Warma, dan Ni Made Ari Fitriani. 2012. Memilih
topologi jaringan dalam mendesain suatu jaringan komputer. Jurnal
penelitian. Bali: Univeristas Udayana.

Sulisyo, Haryo Budi. 2011. Implementation And Local Area Network (Lan)-
Based Wireless Network. Skripsi. Jakarta: Universitas Gunadarma.

Yudha. 2007. Disiplin Antrian (Queueing


Discipline/Qdisc),http://omyudha.multiply.com/journal/item/9
BIODATA PENULIS

Nama : Gunawan

Tempat dan Tanggal Lahir : Atambua 09 Desember 1988

Alamat : Kedungsari RT 01/09 Lawu,Nguter,Sukoharjo

Nim : L200 080 028

Asal SMA/SMK : SMK MUHAMMADIYAH 1 SUKOHARJO

Konsentrasi : Jaringan Komputer

Judul Tugas akhir : Analisis dan Penerapan Quality Of Service dengan

Pembagian bandwidth berdasarkan port pada

Jaringan wifi

Periode Wisuda : September 2013

Alamat e-mail : Awanloverz@yahoo.co.id

Anda mungkin juga menyukai