Anda di halaman 1dari 9

ANALISIS QUALITY OF SERVICE PADA JARINGAN ICONNET MENGGUNAKAN

APLIKASI WIRESHAK
Nova Argita Damayanti1), Fitri Imansyah2), Leonardus Sandy Ade Putra3), Jannus Marpaung4), F. Trias Pontia W5)
1)
Mahasiswa Teknik Elektro, Fakultas Teknik, Universitas Tanjungpura
2,3,4,5)
Jurusan Teknik Elektro, Fakultas Teknik, Universitas Tanjungpura
Program Studi Teknik Elektro Jurusan Teknik Elektro
Fakultas Teknik Universitas Tanjungpura
Email: novaargita24@student.untan.ac.id, fitri.imansyah@ee.untan.ac.id, leonardusandy@ee.untan.ac.id,
jannus.marpaung@ee.untan.ac.id, trias.pontia@ee.untan.ac.id.

ABSTRAK
Iconnet merupakan layanan internet dengan jaringan Fiber Optic yang handal. Solusi konektifitas yang diberikan
berupa komunikasi data yang menghubungkan lokasi pelanggan di berbagai wilayah Indonesia. Aktivitas kecepatan
transfer data sangat mempengaruhi laju trafik agar menghasilkan parameter (QoS) Quality of Service yang baik. Tujuan
yang ingin dicapai dari penelitian ini adalah membandingkan kualitas kecepatan transfer data pada paket Iconnet pada
saat melakukan Video Call dan bermain Game Online dengan menggunakan aplikasi wireshark berdasarkan parameter
throughput, packet loss, delay dan jitter. Penelitian ini dilakukan di Kota Pontianak, dan data diambil di 3 waktu yaitu
pagi hari,siang hari dan sore hari. Kualitas kecepatan transfer data tersebut di uji menggunakan aplikasi wireshark dengan
cara menghubungkan laptop ke wifi pada setiap rumah pelanggan Iconnet melalui aktivitas internet pada saat melakukan
Video Call dan bermain Game Online. Kualitas jaringan di sore hari merupakan titik waktu lalu lintas jaringan sangat
padat atau traffic pada jaringan penuh (full traffic) yang dimana banyak pengguna pada saat jam-jam tersebut. Kualitas
kecepatan transfer data dinilai dengan angka 1 s/d 5, angka 1 merupakan hasil terburuk, sedangkan angka 5 merupakan
hasil terbaik. Dari semua rekapitulasi kualitas kecepatan transfer data pada paket 10 Mbps, 20 Mbps dan 50 Mbps dapat
disimpulkan bahwa nilai setiap parameter Quality of Service berbeda-beda pada setiap paket, pada parameter packet loss
20 mbps user Tasya bernilai 0,34%, Jesica bernilai 0,8% dan Aris bernilai 0,96%, hal ini berarti walaupun besar paketnya
sama tidak menjamin bahwa kualitas kecepatan transfer data nya juga sama.

Kata Kunci: Quality Of Service, Jaringan Iconnet, SINPO, THIPON, Wireshark

1. PENDAHULUAN teknologi Gigabyte Passive Optical Network


Dunia telekomunikasi pada abad ke-21 ini, sudah (GPON).[1]
menjadi kebutuhan masyarakat luas yang tidak dapat Iconnet merupakan solusi konektifitas yang
dihindarkan lagi, apalagi di era digital yang memasuki memberikan nilai lebih bagi pelanggan. Solusi yang
Era Industri 4.0. Bahkan saat ini, komunikasi yang kita diberikan berupa komunikasi data yang
gunakan sehari-hari dilakukan di dunia nyata perlahan menghubungkan lokasi pelanggan di berbagai wilayah
beralih ke dunia maya atau dunia serba teknologi Indonesia. Jaringan end to end fiber optic akan
menggunakan telekomunikasi. Sehingga, layanan menjamin kelancaran pertukaran informasi yang cepat
telekomunikasi semakin di tuntut untuk mampu dan aman sesuai dengan kebutuhan pelanggan.
menjangkau seluruh penjuru dunia ini dengan performa Keamanan jaringan yang sangat tinggi karena security
maksimal, efesien, dan sebaik mungkin. Hal ini jaringan menerapkan metode Address Space, Routing
mendasari beberapa perusahaan jasa telekomunikasi Separation dan Analisa pada Label Spoofing. End to
untuk bersaing memberikan layanan prima dalam End Fiber Optic, media transmisi terbaik yang
bidang telekomunikasi. menghadirkan kehandalan jaringan serat optik yang
Saat ini teknologi informasi dan komunikasi berkualitas bila dibandingkan dengan media coaxial dan
berkembang sangat pesat, hal ini sejalan dengan wireless. Paling cepat dalam delivery time karena
meningkatnya kebutuhan masyarakat akan komunikasi. menggunakan Row dan tiang milik PLN yang sudah
Perkembangan teknologi ini tersebut memicu tersebar diseluruh daerah di Indonesia untuk menggelar
masyarakat untuk mendapatkan sarana komunikasi yang jaringan fiber optik kabel sampai ke pelanggan. Dengan
lebih baik, sehingga dapat melayani kebutuhan jaringan yang dibangun secara ring terbentang luas
masyarakat akan komunikasi yang praktis, mudah dan diseluruh wilayah untuk kemudahan komunikasi data
efisien. Dilihat dari segi pengiriman data, media dan informasi tanpa kendala.
tembaga masih jauh terlampaui dibandingkan media Penelitian ini akan membahas tentang analisis
transmisi fiber optic yang mampu mengirimkan data kualitas jaringan Internet Iconnet saat melakukan
hingga 2,5 Gbps. Pentransmisian fiber optic hingga komunikasi video call menggunakan aplikasi wireshark
menuju pelanggan atau Fiber To The Home (FTTH) dengan parameter Quality of Service yaitu, throughput,
semakin digalakkan untuk masyarakat, baik itu migrasi packet loss, delay dan jitter. Tujuan yang ingin dicapai
(mengganti dari tembaga menjadi fiber optic) atau dari penelitian ini adalah membandingkan kualitas
perancangan jaringan baru dengan menggunakan kecepatan transfer data pada paket Iconnet pada saat
melakukan Video Call dan bermain Game Online tujuan selama interval waktu tertentu dibagi oleh durasi
dengan menggunakan aplikasi wireshark berdasarkan interval waktu tertentu. Throughput ialah salah satu
parameter throughput, packet loss, delay dan jitter, dan parameter yang menunjukkan kinerja dari suatu sistem
analisa hasil Video Call menggunakan SINPO. komunikasi data. [4,7,8]
Untuk menghitung nilai throughput pada tabel 1
2. TINJAUAN PUSTAKA menggunakan Persamaan perhitungan throughput
Riset dan teknologi khususnya dibidang sebagai berikut :
telekomunikasi terus berkembang hingga terciptanya Paket data diterima (𝑏𝑦𝑡𝑒)
Throughput= ..............(1)
Lama pengamatan (𝑠)
inovasi-inovasi didunia telekomunikasi, seiring
berjalannya kemajuan teknologi telekomunikasi, maka Tabel 1. Katergori Throughtput
dibutuhkannya suatu infrastruktur komunikasi yang Kategori Throughput (%) Indeks
signifikan agar dapat memenuhi kebutuhan dalam Sangat Bagus 100 4
berbagai bidang di kehidupan sehari-hari.
Menurut penelitian skripsi yang berjudul “Analisis Bagus 75 3
QoS (Quality of Service) Pada Layanan VoD (Video On Sedang 50 2
Demand) Useetv Menggunakan Aplikasi Wireshark “
tahun 2020 oleh Christian Handoko, pada penelitian ini Buruk <25 1
membahas tentang analisis kualitas kecepatan transfer (Sumber: TIPHON)
data pada layanan UseeTV IndiHome di Kota Ngabang
berdasarkan parameter Quality of Service pada layanan 2.1.3. Packet Loss
IndiHome menggunakan aplikasi Wireshark, dari hasil Packet loss adalah jumlah paket IP yang hilang
penelitian ini merupakan data pengukuran QoS pada selama proses transmisi dari source menuju destination.
layanan IndiHome 10 Mbps, 20 Mbps, dan 30 Mbps Salah satu penyebab packet loss adalah antrian yang
yang memberikan kesimpulan bahwa faktor-faktor yang melebihi kapasitas buffer pada setiap node. Beberapa
dapat menyebabkan nilai kualitas kecepatan transfer penyebab terjadinya packet loss yaitu, congestion, node
data layanan UseeTV IndiHome adalah besarnya paket yang bekerja melebihi kapasitas buffer, memori yang
yang digunakan pelanggan, jumlah user yang terhubung tebatas pada node dan policing. [4,7,8]
pada jaringan wifi tersebut, gangguan pada sinyal yang Untuk menghitung nilai packet loss pada tabel 2
disebabkan oleh adanya obstacle (penghalang), posisi menggunakan persamaan perhitungan packet loss
ONT (Optical Network Terminal) yang diletakkan sebagai berikut:
dibawah atau diruangan yang padat, penarikan kabel (Paket data dikirim−Paket data diterima)
Packet Loss= .100%...(2)
dropcore yang terlalu jauh melebihi standar SOP. [2] Paket data yang dikirim

2.1. Quality of Servise (QoS)


Tabel 2. Kategori Packet Loss
Quality of Service (QoS) adalah kemampuan suatu
Kategori Packet Loss (%) Indeks
jaringan untuk menyediakan layanan yang baik dengan
menyediakan bandwidth, mengatasi jitter dan delay. Sangat Bagus 0-2 4
Parameter QoS adalah throughput, packet loss, delay Bagus 3-14 3
dan jitter. QoS sangat ditentukan oleh kualitas jaringan
yang digunakan. Terdapat beberapa faktor yang dapat Sedang 15-24 2
menurunkan nilai QoS, seperti: Redaman, Distorsi dan Buruk >25 1
Noise. Performasi merupakan kumpulan dari beberapa
parameter teknis yaitu bandwidth, throughput, packet (Sumber: TIPHON)
loss, delay, jitter. [3]
2.1.4. Delay
2.1.1. Bandwidth Delay adalah jumlah seluruh waktu tunda suatu
Bandwidth adalah suatu ukuran dari banyaknya paket pada saat proses pengiriman paket dari satu titik
informasi yang dapat mengalir dari suatu tempat ke ke titik lain yang menjadi tujuannya. Delay juga
tempat lain dalam suatu waktu tertentu. Bandwidth merupakan keterlambatan dalam waktu transmisi data
dapat digunakan untuk mengukur baik aliran data dari pengirim dan penerima, satuan dari delay adalah
analog maupun aliran data digital. Satuan yang dipakai sekon (detik). Istilah mudahnya adalah
untuk bandwidth adalah bits per second (bps). Ukuran delay/penundaan. [4,7,8]
bandwitdh sangat menentukan suatu aplikasi atau Untuk menghitung nilai delay pada tabel 3
layanan internet dapat berjalan dengan baik dari sebuah menggunakan persamaan perhitungan delay sebagai
server ke client. [1] berikut:
Total waktu pengiriman data
Delay= ............(3)
2.1.2. Throughput 𝑛

Throughput adalah kecepatan (rate) transfer data efektif


yang diukur dalam bps. Througput merupakan jumlah
total kedatangan paket yang sukses yang diamati pada
Tabel 3. Kategori Delay Tabel 6. Kategori SINPO
Kategori Delay (ms) Indeks Kategori Indeks
Sangat Bagus <150 4 Sangat Bagus 5
Bagus 150 s/d 300 3 Bagus 4
Sedang 300 s/d 450 2
Sedang 3
Buruk >450 1
Buruk 2
(Sumber: TIPHON)
Sangat Buruk 1
2.1.5. Jitter (Sumber: SINPO)
Jitter adalah variasi waktu kedatangan antara
paket-paket yang dikirimkan terus-menerus dari satu 2.3. Wireshark
terminal (source) ke terminal yang lain (destination) Wireshark merupakan sebuah Network Packet
pada jaringan IP. Jitter dapat diamati dalam Analyzer yang akan “menangkap” paket-paket jaringan
karakteristik seperti frekuensi berturut-turut. [4,7,8] dan berusaha untuk menampilkan semua informasi di
Untuk menghitung nilai Jitter pada tabel 4 paket tersebut sedetail mungkin. Kita bisa
menggunakan persamaan perhitungan Jitter sebagai mengumpamakan sebuah Network Packet Analyzer
berikut: sebagai alat untuk memeriksa apa yang sebenarnya
Total variasi delay
Jitter = ................(4) sedang terjadi di dalam kabel jaringan, seperti halnya
Total paket yang diterima
voltmeter atau tespen yang digunakan untuk memeriksa
apa yang sebenarnya sedang terjadi di dalam sebuah
Tabel 4. Kategori Jitter
Kategori Jitter (ms) Indeks
kabel listrik. Dulunya, tool-tool semacam ini sangatlah
mahal harganya dan biasanya dengan embel-embel hak
Sangat Bagus 0 4 cipta. Namun dengan adanya Wireshark, kita akan
Bagus 1 s/d 75 3 sangat dimudahkan. Oleh karena itu tidak sedikit yang
bilang bahwa Wireshark adalah salah satu tool gratis dan
Sedang 76 s/d 125 2 bahkan open source terbaik untuk menganalisa paket
jaringan. [6]
Buruk 126 s/d 225 1

(Sumber: TIPHON) 3. METODOLOGI PENELITIAN


3.1. Lokasi Penelitian
2.2. SINPO (Signal Strength, Interference, Noise, Dalam melakukan penelitian ini dilakukan di
Propagation, Overall) rumah pelanggan yang menggunakan jaringan Iconnet
SINPO adalah singkatan dari Signal Strength atau di Kota Pontianak. Penelitian ini dilakukan pada
Kekuatan Sinyal, Interference atau Interferensi, Noise pelanggan yang berlangganan paket 10 Mbps, 20 Mbps,
atau Kebisingan, Propagation atau Propagasi, Overall dan 50 Mbps yang dimana sampel di ambil masing-
atau Keseluruhan. [5] masing dua sampel data. Pada penelitian ini penulis
telah mengambil beberapa data sampel untuk menjadi
Tabel 5. SINPO acuan pengambilan sampel data. Penelitian ini
Kategori Keterangan Indeks dilaksanakan pada bulan November 2021 sampai
S Menilai kuat lemahnya sinyal yang diterima 1-5 dengan April 2022.
I Menilai apakah ada gangguan interferensi dari 1-5
pemancar lain pada gambar 3.2. Peralatan Yang Digunakan
N Menilai apakah ada gangguan noise pada 1-5
Pada penelitian ini secara umum diperlukan alat
sebagai berikut:
gambar
1. Laptop untuk menjalankan software wireshark.
P Melihat hasil gambar bagaimana propagasi sinyal 1-5
2. Handphone untuk melakukan video call dan bermain
yang diterima game online.
O Menilai bagaimana hasil penerimaan secara 1-5 3. Software Wireshark untuk mengukur parameter
keseluruhan baik Sinyal, Interferensi, Noise, seperti throughput, packet loss, delay dan jitter.
Propagasi dari hasil gambar
3.3. Metode Penelitian
(Sumber: SINPO)
Metode penelitian yang digunakan dalam
Tabel 5 dan tabel 6 menggunakan kode SINPO,
penelitian ini digambar kan dalam diagram alir yang
nilai setiap aspek kualitas sinyal pada skala 1 hingga 5
dituangkan pada Gambar 1 sebagai berikut :
dengan 5 sebagai kondisi terbaik.
4. HASIL DAN PEMBAHASAN
Pengumpulan data parameter Quality of Service
dilakukan sebanyak 3 kali (pagi hari jam 08.30-09.00
WIB, siang hari jam 12.30-13.00 WIB dan sore hari jam
16.30-17.00 WIB) pada setiap pelanggan internet
Iconnet. Pada penelitian ini yang diuji adalah kecepatan
internet pada saat bermain Game Online dan pada saat
melakukan Video Call. Pengambilan sampel data
dilakukan di Kota Pontianak secara acak. Pengukuran
dilakukan selama kurang lebih 2 menit pada rumah
pelanggan yang menggunakan layanan internet Iconnet
10 Mbps, 20 Mbps dan 50 Mbps.

4.1 Analisis Data Perbandingan Bandwidth 10


Gambar 1. Diagram Alir Penelitian Mbps, 20 Mbps dan 50 Mbps dengan waktu.
1. Studi literatur dilakukan dengan mencari teori-teori
pendukung mengenai jaringan akses fiber optik dan
mekanisme penggunaan software wireshark untuk
pengukuran, throughput, packet loss, delay dan
jitter.
2. Pengumpulan data dilakukan pada pelanggan yang
menggunakan paket data 10 Mbps, 20 Mbps, 50
Mbps Iconnet. Data diambil dengan cara
memonitoring pada saat melakukan video call dan Gambar 2. Grafik dari Parameter Throughput
bermain game online (mobile legend) menggunakan Game Online paket 10 Mbps, 20 Mbps dan 50 Mbps.
aplikasi software wireshark dengan waktu Berdasarkan hasil Gambar 2 dapat dilihat
monitoring selama 15 menit. Data diambil secara perbandingan Throughput pada setiap bandwidth
random sebanyak 1 kali pada setiap pelanggan di mengalami kenaikan pada perbandingan waktu,
tempat yang berbeda-beda. Pengambilan data perbandingan yang diperoleh saat pagi hari bernilai
diambil pada saat melakukan video call dan game 25,85 %, siang hari bernilai 27,10 % dan sore hari
online (mobile legend) pada saat pelanggan juga bernilai 31,42 %, semakin banyak pengguna dan juga
memakai internet dan juga diambil pada saat hanya kondisi lapangan jarak kabel dropcore dari FAT (Fiber
peneliti yang menggunakan internet saja untuk Acces Terminal) ke rumah pelanggan, maka semakin
membandingkan perbedaan data yang dipakai. berpengaruh juga pada Throughput yang di dapat
3. Observasi yang dilakukan dengan mengamati paket- mengacu pada jumlah pengiriman data yang berhasil
paket yang muncul/terbaca oleh perangkat lunak dari waktu ke waktu tertentu.
wireshark dengan topologi yang sesuai standar
THIPON.
4. Pengukuran dan pengolahan data secara keseluruhan
menurut teori yang digunakan dengan hasil
pengamatan. Kemudian dilakukan analisis untuk
mengevaluasi data yang didapat. Melakukan
pengukuran dengan menggunakan software
wireshark dengan memonitoring perubahan
kecepatan jaringan yang berupa data yang di tangkap
oleh software wireshark, setelah itu melakukan
perhitungan sesuai dengan rumus pada parameter Gambar 3. Grafik dari Parameter Throughput Video
Quality of Service (QoS). Kemudian dilakukan Call paket 10 Mbps, 20 Mbps dan 50 Mbps.
analisis untuk mengevaluasi data yang didapat.
5. Data perhitungan diperoleh berdasarkan data Berdasarkan hasil Gambar 3 dapat dilihat
pengukuran yang didapat. Melakukan perhitungan perbandingan Throughput pada setiap bandwidth
data secara keseluruhan mengunakan parameter mengalami kenaikan pada perbandingan waktu,
Quality of Service (QoS). Kemudian dilakukan perbandingan yang diperoleh saat pagi hari bernilai
analisis untuk mengevaluasi data yang didapat 25,73 %, siang hari bernilai 31,65 % dan sore hari
apakah sudah sesuai dengan standart THIPON atau bernilai 32,26 %, semakin banyak pengguna dan juga
belum. kondisi lapangan jarak kabel dropcore dari FAT (Fiber
6. Membuat kesimpulan dari hasil perhitungan yang Acces Terminal) ke rumah pelanggan, maka semakin
telah dilakukan berpengaruh juga pada Throughput yang di dapat
mengacu pada jumlah pengiriman data yang berhasil semakin kecil nilai waktu tunda dalam mengakses
dari waktu ke waktu tertentu. internet.

Gambar 4. Grafik dari Parameter Packet Loss Game Gambar 7. Grafik dari Parameter Delay Video Call
Online paket 10 Mbps, 20 Mbps dan 50 Mbps. paket 10 Mbps, 20 Mbps dan 50 Mbps.
Berdasarkan hasil Gambar 4 dapat dilihat Berdasarkan hasil Gambar 7 dapat Dapat dilihat
Perbandingan packet loss pada setiap bandwidth pada delay Video Call hasil dari rata-rata pagi hari
mengalami kenaikan pada perbandingan waktu, bernilai 18,69 ms, siang hari bernilai 23,40 ms dan sore
perbandingan yang diperoleh saat pagi hari bernilai 0,55 hari bernilai 25,32 ms, salah satu penyebab terjadi delay
%, siang hari bernilai 0,64 % dan sore hari bernilai 0,68 karena adanya jeda waktu yang terjadi saat pengiriman
%, salah satu penyebab terjadi packet loss adalah informasi atau paket data. Perbandingan yang terjadi
antrian yang melebihi kapasitas buffer pada setiap node. antara bandwidth 10 Mbps, 20 Mbps dan 50 mbps
semakin besar bandwidth yang digunakan maka
semakin kecil nilai waktu tunda dalam mengakses
internet.

Gambar 5. Grafik dari Parameter Packet Loss


Video Call paket 10 Mbps, 20 Mbps dan 50 Mbps.
Berdasarkan hasil Gambar 5 dapat dilihat
Perbandingan packet loss pada setiap bandwidth Gambar 8. Grafik dari Parameter Jitter Game
mengalami kenaikan pada perbandingan waktu, Online paket 10 Mbps, 20 Mbps dan 50 Mbps.
perbandingan yang diperoleh saat pagi hari bernilai 0,46
%, siang hari bernilai 0,62 % dan sore hari bernilai 0,7 Berdasarkan hasil Gambar 8 dapat dilihat Dapat
%, salah satu penyebab terjadinya packet loss adalah dilihat pada perbandingan jitter game online hasil dari
antrian yang melebihi kapasitas buffer pada setiap node. rata-rata pagi hari bernilai 2,09 ms, siang hari bernilai
2,57 ms dan sore hari bernilai 4,81 ms, dimana
perbandingan antara bandwidth 10 Mbps, 20 Mbps dan
50 Mbps, semakin besar bandwidth yang digunakan
maka semakin kecil nilai jitter dalam mengakses
internet. Dan juga perbandingan antara waktu pagi hari,
siang hari dan sore hari juga terjadi peningkatan dari
pagi hari, siang hari dan sore hari.

Gambar 6. Grafik dari Parameter Delay Game Online


paket 10 Mbps, 20 Mbps dan 50 Mbps.
Berdasarkan hasil Gambar 6 dapat dilihat Dapat
dilihat pada delay Video Call hasil dari rata-rata pagi
hari bernilai 27,24 ms, siang hari bernilai 33,63 ms dan
sore hari bernilai 38,70 ms, salah satu penyebab terjadi
delay karena adanya jeda waktu yang terjadi saat Gambar 9. Grafik dari Parameter Jitter Video Call
pengiriman informasi atau paket data. Perbandingan paket 10 Mbps, 20 Mbps dan 50 Mbps.
yang terjadi antara bandwidth 10 Mbps, 20 Mbps dan 50
mbps semakin besar bandwidth yang digunakan maka Berdasarkan hasil Gambar 9 dapat dilihat Dapat
dilihat pada perbandingan jitter Video Call hasil dari
rata-rata pagi hari bernilai 1,9 ms, siang hari bernilai parameter QoS nya. Kualitas jaringan di sore hari
2,28 ms dan sore hari bernilai 2,58 ms, dimana merupakan titik waktu lalu lintas jaringan sangat padat
perbandingan antara bandwidth 10 Mbps, 20 Mbps dan atau traffic pada jaringan penuh (full traffic) yang
50 Mbps, semakin besar bandwidth yang digunakan dimana banyak pengguna pada saat jam-jam tersebut.
maka semakin kecil nilai jitter dalam mengakses Kualitas kecepatan transfer data dinilai dengan angka 1
internet. Dan juga perbandingan antara waktu pagi hari, s/d 5, angka 1 merupakan hasil terburuk, sedangkan
siang hari dan sore hari juga terjadi peningkatan dari angka 5 merupakan hasil terbaik. Dari semua
pagi hari, siang hari dan sore hari. rekapitulasi kualitas kecepatan transfer data pada paket
10 Mbps, 20 Mbps dan 50 Mbps dapat disimpulkan
4.2 Analisis SINPO (Signal Strength, Interference, bahwa nilai setiap parameter Quality of Service berbeda-
Noise, Propagation, Overall) dan QoS (Quality of beda pada setiap paket, pada parameter packet loss 20
Service) pada layanan Internet Jaringan mbps user Tasya bernilai 0,34%, Jesica bernilai 0,8%
Iconnet dan Aris bernilai 0,96%, hal ini berarti walaupun besar
Pada waktu di pagi hari hasil yang terjadi pada paketnya sama tidak menjamin bahwa kualitas
parameter QoS saat Video Call dan bermain Game kecepatan transfer data nya juga sama.
Online pada paket 10 Mbps dan 20 Mbps mendapatkan
hasil baik secara keseluruhan, berbeda dengan paket 50 5.2. Saran
Mbps hasil yang terjadi pada parameter QoS saat Video Berdasarkan uraian pada bab-bab sebelumnya,
Call dan bermain Game Online mendapatkan nilai maka penulis dapat memberikan beberapa saran dalam
sedang, hal ini bisa di sebabkan pengguna yang sangat pengembangan dan perbaikan penelitian tugas akhir ini
banyak dengan kondisi jaringan yang sedang. SINPO adalah sebagai berikut:
yang dihasilkan pada pagi hari secara Overall merit atau 1. Disarankan user yang berkapasitas besar
keseluruhan termasuk sedang karena tidak terdapat pixel menggunakan internet dedicated memang
pada hasil gambar dan suara yang diterima tidak menjanjikan kestabilan yang lebih dibandingkan
terdapat delay. layanan broadband karena sifatnya yang memiliki
Pada waktu di siang hari hasil yang terjadi pada rasio 1:1 dimana harus mendapatkan kapasitas
parameter QoS saat Video Call dan bermain Game bandwidth sesuai dengan kebutuhan.
Online pada paket 10 Mbps dan 20 Mbps mendapatkan 2. Penelitian selanjutnya dapat memilih bandwidth
hasil sangat baik secara keseluruhan, berbeda dengan paket Iconnet yang 100 Mbps agar dapat
paket 50 Mbps hasil yang terjadi pada parameter QoS membandingkan kualitas kecepatan transfer data
saat Video Call dan bermain Game Online mendapatkan pada paket yang ditentukan.
nilai bagus, hal ini bisa di sebabkan pengguna sedikit 3. Penelitian selanjutnya pengukuran yang dilakukan
serta kualitas jaringan yang baik. SINPO yang dengan aplikasi wireshark dalam rangka melihat
dihasilkan pada pagi hari secara Overall merit atau kestabilan sistem jaringan untuk pengambilan satu
keseluruhan termasuk sedang karena terdapat pixel pada data pelanggan sebaiknya perlu melakukan
hasil gambar dan suara yang diterima sedikit terdapat pengukuran dengan waktu pengukuran rentang
delay. waktu minimal 3 sampai 4 jam sehari agar didapat
Pada waktu di sore hari hasil yang terjadi pada kan hasil yang lebih signifikan.
parameter QoS saat Video Call dan bermain Game 4. Penelitian selanjutnya diharapkan menambahkan
Online pada paket 10 Mbps dan 20 Mbps mendapatkan perangkat pendukung memaksimal internet yang
hasil baik secara keseluruhan, berbeda dengan paket 50 akan diterima di device pengguna.
Mbps hasil yang terjadi pada parameter QoS saat Video
Call dan bermain Game Online mendapatkan nilai REFERENSI
sedang, hal ini bisa di sebabkan pengguna banyak serta [1] FTTH Council Europe. (2011). FTTH handbook ;
kualitas jaringan yang kurang baik. SINPO yang Fourth Edition. Zaventeem: FTTH Council
dihasilkan pada pagi hari secara Overall merit atau Europe.
keseluruhan termasuk sedang karena terdapat pixel pada [2] Christian Handoko, Fitri Imansyah, F. Trias Pontia
hasil gambar dan suara yang diterima terdapat delay W. (2020). Analisis QoS (Quality of Service) Pada
yang sering terjadi. Layanan VoD (Video On Demand) USEETV
Menggunakan Jaringan IndiHome: Fakultas
5. PENUTUP Teknik Universitas Tanjungpura. Jurnal Teknik
5.1. Kesimpulan Elektro Untan Pontianak.
Setelah dilakukan analisis kualitas kecepatan [3] Kercheval, B. (2001). DHCP Panduan Untuk
transfer data pada layanan internet Iconnet di Kota Konfigurasi Jaringan TCP/IP yang Dinamis.1:1-5.
Pontianak berdasarkan parameter Quality of Service, [4] Vegesna, Sriniva. (2001). IP Quality of Service.
maka dapat disimpulkan: Indiana Polish: Cisco Press,
Hasil penelitian pagi hari, siang hari dan sore hari [5] Lukmanul Hakim, Fitri Imansyah, F Trias Pontia.
terdapat perbandingan kualitas jaringan yang dimana (2019). Identifikasi Kualitas Terhadap Jarak
hasil dari pengukuran menggunakan wireshark grafik Jangkau Penerima Radio Fm Pada Kawasan
yang dihasilkan semakin meninggi pada setiap Perbatasan Entikong. Jurnal Teknik Elektro Untan
Pontianak. Apriadi Robianto, Fitri Imansyah, F.
Trias Pontia W. (2021).
[6] Analisis Kualitas Jaringan Indihome Dengan
Aplikasi Wireshark Untuk Video Call Dan Game
Online. Jurnal Teknik Elektro Untan Pontianak.
[7] Delsy Zarnavannie Sagita, Fitri Imansyah, F. Trias
Pontia W. (2020). Analisis QoS (Quality of
Service) Pada Layanan VoD (Video On Demand)
UseeTv Di Kota Bengkayang. Jurnal Teknik
Elektro Untan Pontianak.
[8] Apriadi Robianto, Fitri Imansyah, F. Trias Pontia
W. (2021). Analisis Kualitas Jaringan Indihome
Dengan Aplikasi Wireshark Untuk Video Call Dan
Game Online. Jurnal Teknik Elektro Untan
Pontianak.
BIOGRAFI
Nova Argita Damayanti, lahir
di Parindu, 24 Februari 2001.
Memulai pendidikan di Sekolah
Dasar Negeri 15 Sungai Raya
lulus tahun 2012. Melanjutkan
pendidikan di Sekolah
Menengah Pertama Negeri 1
Sungai Raya lulus tahun 2-18
tahun 2015. Kemudian melanjutkan pendidikan di
Sekolah Menengah Atas Negeri 1 Sungai Raya lulus
tahun 2018. Memperoleh gelar Sarjana dari Program
Studi Teknik Elektro Universitas Tanjungpura
Pontianak pada tahun 2022.
ABSTRACT

Iconnet is an internet service with a reliable Fiber Optic network. The connectivity solution provided is in the form
of data communication that connects customer locations in various parts of Indonesia. Data transfer rate activities greatly
affect the traffic rate in order to produce good Quality of Service (QoS) parameters. The goal to be achieved from this
study is to compare the quality of data transfer rates on Iconnet packets when making Video Calls and playing Online
Games using the wireshark application based on throughput, packet loss, delay and jitter parameters. This research was
conducted in Pontianak City, and the data was taken at 3 times, namely morning, afternoon and evening. The quality of
the data transfer speed was tested using the wireshark application by connecting a laptop to wifi at each Iconnet
customer's home through internet activity when making Video Calls and playing Online Games. Network quality in the
afternoon is the point when network traffic is very heavy or traffic on a full network (full traffic) where many users during
these hours. The quality of the data transfer rate is assessed by numbers 1 to 5, the number 1 is the worst result, while
the number 5 is the best result. From all the recapitulations of the quality of data transfer rates on packets of 10 Mbps,
20 Mbps and 50 Mbps, it can be concluded that the value of each Quality of Service parameter is different in each
package, in the packet loss parameter 20 mbps user Tasya is worth 0.34%, Jesica is worth 0.8% and Aris is worth 0.96%,
this means that although the size of the package is the same, it does not guarantee that the quality of the data transfer
speed is also the same.

Keywords : Quality Of Service, Jaringan Iconnet, SINPO, THIPON, Wireshark

Anda mungkin juga menyukai