ABSTRAK
Serat optik sebagai media transmisi yang memenuhi kebutuhan internet dengan bandwidth yang besar. Jaringan
FTTH (Fiber To The Home) dapat menghantarkan beragam informasi digital, seperti suara, video, dan data secara lebih
efektif. Sehingga dapat mendukung layanan Triple Play yang dipasarkan oleh PT. Telkom Indonesia. Menentukan
kelayakkan dan performansi sistem perancangan FTTH (Fiber To The Home) di wilayah Perumahan Bali Agung 2 Dan
3. Parameter uji tersebut adalah Power Link Budget dan Rise Time Budget untuk kelayakkan sistem dan BER (Bit Eror
Ratio) untuk performansi sistem yang digunakan menggunakan software Optisystem, Optisystem merupakan perangkat
lunak yang dapat digunakan untuk melakukan simulasi suatu jaringan fiber optik mulai dari sentral hingga ke end – user.
Dari hasil simulator jaringan FTTH menggunakan perangkat lunak sistem optik ditemukan bahwa nilai downlink
pengguna terjauh adalah PRX: - 16.265 dBm, BER 2.05004 x 10−54 dan Qfactor 15.4891. Sedangkan uplink Prx: -15.166
dBm, BER 8.1689 x 10−81 dan Qfactor 19.0022. Hasil yang diperoleh layak karena mereka berada di atas standar jaringan
FTTH minimum dengan teknologi GPON
Kata Kunci : Bit Eror Ratio, Optysistem. Power Link Budget, Rise Time Budget
Keterangan :
𝑡𝑠𝑖𝑠𝑡 = total rise time budget (ps)
𝑡𝑡𝑥 = rise time sumber optik(ps)
𝑡𝑟𝑥 = rise time penerima (ns)
𝑡𝑓 = Rise Time Fiber (ns) Gambar 6 Diagram Alir Perancangan
Setelah melakukan pengamatan, penulis memilih
𝑝𝑠
D = Koefisiendispersi ( 𝑘𝑚) jaringan fiber optik yang berada di jalan Perdana
𝑛𝑚
Komplek Bali Agung 2 dan Bali Agung 3 Pontianak
𝜎𝜆 = Lebar Spektral (nm) 1. Pengumpulan Data
Data pada tahap ini berupa arsitektur jaringan dan
nilai dari perangkat fiber optik yang digunakan pada
lokasi penelitian. Nilai dari perangkat yang digunakan
berdasarkan hasil observasi dan pengukuran di lapangan
2. Analisis BER,perhitungan Power Link Budget dan Tabel 2 Jarak OLT Hingga ke ONT
Rise Time Budget Perangkat ODC ke ODP ke Pengguna
Menganalisis nilai BER (Bit Error Rate) , power ODP Terjauh
link budget , dan rise time budget berdasarkan data-data ODP 6 0,671km 0,135 km
yang telah di peroleh menggunakan rumus-rumus yang ODP 7 0,735 km 0,105 km
telah ditentukan. ODP 8 0,823 km 0,115 km
ODP 9 0,59 km 0.115 km
4. HASIL DAN ANALISIS ODP 10 0,8 km 0,125 km
4.1 Perancangan Jaringan Akses Fiber To The Home ODP 11 0,686 km 0,15 km
Langkah awal dari sebuah jaringan adalah ODP 13 0,769 km 0,135 km
membuat skema dari penjaringan Fiber To The Home ODP 14 0,654 km 0,165 km
(FTTH) yang berguna untuk meramalkan sebuah ODP 16 0,779 km 0,161 km
jaringan dengan kualitas kecepatan yang bagus dan
ODP 17 0,664 km 0,1 km
stabil
4.2 Simulasi Hasil Perancangan Dengan Software
Optisystem
- Margin daya
M = (Ptx – Prx(sensivitas) - αtotal – SM 5. PENUTUP
= (3,89- (-28)) – 20,6409 – 7 = 4,2491 dB 5.1 Kesimpulan
Berdasarkan perancangan jaringan akses FTTH
Perhitungan Power Link Budget pada jarak menggunakan software Optisystem yang telah
perangkat terjauh dari sentral ke pengguna terjauh yang dilakukan di perumahan Bali Agung 2 & 3 Pontianak
berada pada ODP 8 dapat dinyatakan layak, karna daya didapatkan kesimpulan :
yang diterima redaman yang didapatkan masih 1. Pada simulasi perangkat yang dihasilkan
menggunakan optisystem secara downlink dan
dikatakan layak karna dibawah standar maksimum yang
uplink hasil perancangan dikatakan layak. Dengan
ditentukan. jalur terjauh dari sentral ke pengguna adalah
4.4.2 Perhitungan Rise Time Budget sebesar 3,174 km yaitu pada ODP 8. Dimana nilai
Perhitungan bit rate : yang didapatkan pada ODP 8 didapatkan nilai BER
Downlink : sebesar 2.05004 x 10−54 , nilai redaman perangkat
t𝑟 =
𝑜,7 (Prx) sebesar -16,265 dBm, dan nilai Q faktor
𝑏𝑟 sebesar 15,4891 secara downlink. Nilai BER
0,7
sebesar 8,1689 x 10−81 , nilai redaman perangkat
= = 0,292 ns (Prx) sebesar -15,166 dBm, dan Q faktor sebesar
2,4 𝑥 109
Uplink 19,0022 secara uplink.
t𝑟 =
𝑜,7 2. Dari perhitungan power link budget yang
𝑏𝑟 dilakukan dengan sampel 10 ODP dengan jarak
dari sentral ke pengguna terjauh. Dimana jarak
0,7
= = 0,58 ns ODP terjauh dari sentral ke pengguna berada pada
1,2 𝑥 109
ODP 8 dengan nilai power link budget sebesar
-16,2587 dBm (downlink) dan -16,7509 dBm
(uplink).
Simulasi perhitungan menggunakan perancangan
3. Untuk perhitungan rise time budget dari sampel 10
jaringan pada ODP 8 karna jarak dari sentral ke
ODP juga didapatkan hasil dibawah nilai
pengguna cukup jauh dengan total jaral mencapai 3,174
maksimum rise time budget baik perhitungan
km. Maka akan dilakukan perhitungan pada ODP 8
secara downlink maupun uplink. Dimana pada
apakah perancangan yang telah dilakukan layak atau
ODP 8 yang merupakan titik perangkat terjauh
tidak.
yaitu 3.174 km diperoleh nilai rise time system
sebesar 0,25372 ns (downlink) dan 0.25024 ns
(uplink).
5.2 Saran
1. Dari hasil penelitian yang telah dilakukan masih [11] Nur Azizah. 2016. Analisis Quality Of Service
terdapat beberapa kekurangan, untuk penelitian lebih Jaringan Internet PT. Jawa Pos National Network
lanjut dapat dilakukan pengembangan : Medialink Pontianak. Pontianak : Jurnal Teknik
Hasil yang di dapat dengan perhitungan melaui rumus Elektro Universitas Tanjungpura Pontianak.
mengalami sedikit perbedaan dikarenakan adanya loss
atenuasi pada perangkat. [12] Okta Nur Theo Yuwana. 2017. Perancangan
2. Berkoordinasi dengan provider untuk memproleh Jaringan Fiber To The Home (Ftth) Dengan
parameter yang sesuai dengan standar yang telah Teknologi Gpon Di Kecamatan Cibeber Kota
ditentukan. Cilegon. Fakultas Teknologi Industri Universitas
3. Diharapkan dari hasil perancangan ini dapat Islam Indonesia Yogyakarta
dijadikan acuan bagi provider khususnya PT Telkom
Indonesia yang akan membangun infrastuktur jaringan [13] Raka Marinda Dewi, Yus Natalia, 2017. “Simulasi
fiber optik di sekitar wilayah Pontianak lainnya dan Rancang Bangun Jaringan Feeder Untuk Fiber
tetap mempertimbangkan kualitas jaringan. To The Home (FTTH) Pada PT. Indosat.
4. Pada setiap ODC memiliki nilai berbeda disebabkan
karena terjadinya perbedaan nilai atenuasi. Receiver BIOGRAFI
perhitungan dengan receiver pengukuran dipengaruhi Delima Saptun Susilawati
oleh jarak, splicing dan connector. Sinaga, lahir di Pontianak, 7
September 1996. Memperoleh
gelar Sarjana Teknik (S.T) dari
Program Studi Teknik Elektro
REFERENSI Universitas Tanjungpura
[1] Anjik Sukmaaji dan Rianto. 2008. Jaringan Pontianak pada tahun 2020.
Komputer. Yogjakarta : Andi Yogjakarta.
Keywords : Bit Eror Ratio, Optysistem, Power Link Budget, Rise Time Budget