Daniel Ari Wily Sihaloho(1), Emerson Pascawira Sinulingga, S.T., M.Sc., Ph.D(2)
Departemen Teknik Elektro Fakultas Teknik
Universitas Sumatera Utara, Sumatera Utara
Jalan Dr. T. Mansur No. 9, Padang Bulan, Kec. Medan Baru, Kota Medan, Sumatera Utara 20222
e-mail: daniel.asihaloho@gmail.com(1), emerson.sinulingga@usu.ac.id(2)
Abstrak
Gigabit Passive Optical Network (GPON) adalah teknologi jaringan Passive Optical
Network (PON) yang mendukung kecepatan akses internet upstream 1,25 Gbit/s dan
downstream 2,5 Gbit/s dengan jarak jangkauan transmisi maksimum 20 km. Kinerja GPON
dapat dipengaruhi oleh terjadinya attenuation dengan redaman yang tinggi akibat teknik
splicing yang tidak tepat. Penelitian ini dilakukan simulasi unjuk kerja GPON pada
Perumahan Debang Taman Sari Medan dengan software OptiSystem 7.0. Parameter yang
dianalisis dalam bentuk analisis eye diagram dan Bit Error Rate (BER). Dari kajian awal,
diperoleh data kinerja GPON untuk 2 rumah pada Blok Katlya di perumahan Debang Taman
Sari Medan memiliki sesitivitas masing-masing sebesar -21,272 dBm pada Rumah 1 dan
sebesar -23,630 dBm pada Rumah 2. Dikatakan berkualitas baik jika nilai sensitivitas lebih
kecil dari -21 dBm. Berdasarkan penelitian lapangan, penyebab rendahnya kinerja GPON
karena tingginya redaman attenuation pada splicing sebagai penghubung ODP ke ONT.
Untuk itu, dilakukan perbaikan terhadap 2 rumah tersebut dengan menurunkan besar
attenuator yang terdapat di ODP. Sehingga menghasilkan sensitivitas sebesar -19,273 dBm
pada Rumah 1 dan -20,430 dBm pada Rumah 2.
Kata Kunci: GPON, OptiSystem 7.0, attenuator, Q-factor, BER Analyzer
2
Q-factor
Q-factor mengukur kualitas sinyal
transmisi dalam hal signal to nise (SNR).
SNR digunakan untuk menunjukkan
seberapa banyak noise mengganggu sinyal
yang ditransmisikan. SNR dinyatakan dalam
variable Q-factor yang merepresentasikan
optical SNR untuk komunikasi optik biner
dan memudahkan analisis performa sistem Gambar 3 Konfigurasi umum eye diagram
[7].
3. Simulasi
2√2 𝑂𝑆𝑁𝑅
𝑄 = 1+ (2.1) a). Perbandingan simulasi pada Rumah 1
√1+4 𝑂𝑆𝑁𝑅
3
(b)
Gambar 6 (a) Simulasi riset lapangan;
(b) Perbaikan simulasi riset lapangan
(b)
Gambar 5 (a) Kualitas sinyal simulasi riset
lapangan; (b) kualitas sinyal perbaikan
simulasi riset lapangan
Gambar 5 menunjukkan perbandingan
kualitas sinyal yang dihasilkan dari hasil
simulasi terhadap Rumah 1. Pada Gambar 5
(b) terlihat bahwa dengan BER Analyzer
dapat diperoleh parameter yaitu Q-factor
sebesar 7,61197, BER 1,34792 x 10-14, serta (a)
parameter eye diagram yaitu eye height.
(a)
4
2. Simulasi menunjukkan terjadinya
attenuation pada splicing dengan redaman
yang besar menghubungkan dari ODP 1
ke Rumah 1 dan ODP 3 ke Rumah 2. Hal
ini menyebabkan hasil sensitivitas pada
ONT menjadi besar yang berdampak
sering terjadinya re-connecting terhadap
pengguna ketika sedang digunakan.
3. Attenuation bisa terjadi akibat masuknya
tetesan air ke dalam sambungan kabel
(splicing). Air yang terdapat dalam
(b) sambungan ini mengakibatkan sinyal
Gambar 7 (a) Kualitas sinyal simulasi riset berupa cahaya terbiaskan dan
lapangan; (b) kualitas sinyal perbaikan menghasilkan redaman yang besar pada
simulasi riset lapangan sambungan. Kondisi ini dapat
menghambat sinyal sampai ke ONT.
Gambar 7 menunjukkan perbandingan
kualitas sinyal yang dihasilkan dari hasil
Saran
simulasi terhadap Rumah 2. Pada Gambar 5
1. Sebaiknya dilakukan pengecekan ulang
(a) terlihat dengan BER Analyzer dapat
pada kabel yang terhubung ke pelanggan
diperoleh parameter yaitu Q-factor sebesar
guna mengetahui kondisi kabel yang
3,26866, BER 0,000538996, akan tetapi
terhubung terkhusus apabila kabel
tidak diperoleh parameter eye diagram yaitu
tersebut dilakukan penyambungan
eye height. Sedangkan pada Gambar 5 (b)
(splicing).
terlihat bahwa dengan BER Analyzer dapat
2. Baiknya peletakan kabel serat juga
diperoleh parameter yaitu Q-factor sebesar
diperhatikan dan diperhitungkan dengan
6,5208, BER 3,4891 x 10-11, parameter eye
baik. Tidak membentang begitu saja
diagram yaitu eye height.
diatas tanah tanpa ada pelindung yang
dapat berdampak cepat rusaknya kabel
serat akibat masyarakat yang kurang
4. Penutup
mengetahui keberadaan kabel serat
Kesimpulan
tersebut.
1. Hasil parameter dengan kualitas kurang
baik diperoleh dari 2 rumah. Rumah 1 DAFTAR PUSTAKA
diperoleh nilai BER Analyzer sebesar
6,48321 x 10-7 dan nilai Q-factor sebesar [1] Md. Hayder Ali, M. Hanif Ali, “H-DBA for
Gigabit Passive Optical Network with Performance
4,83994. Rumah 2 diperoleh nilai BER
Analysis,” International Conference on Computer,
Analyzer sebesar 0,000538996 dan nilai Electrical & Communication Engineering (ICCECE),
Q-factor sebesar 3,26866. Nilai standar 2017.
minimum BER Analyzer adalah sebesar
10-9 dan nilai standar minimum Q-factor [2] Gunadi Dwi Hantono, Gunawan Wibisiono,
"GPON Performance Analysis For 5G Bachaul
adalah sebesar 6.
5
Solutions," Tencon 2018-2018 IEEE Region 10
Conference, Oct. 28-31 2018.