Anda di halaman 1dari 18

PEMBUKAAN KD 4.2 KD 4.

MATERI
PEMBELAJARAN KD
4.2 - 4.3
Mulai
PEMBUKAAN KD 4.2 KD 4.3

Haloo Semuaa
saya akan mempresentasikan materi
pembelajaran kd 4.2-4.3
PEMBUKAAN KD 4.2 KD 4.3

B. Prinsip Kerja Fiber Optic


Pada prinsipnya fiber optic memantulkan dan membiaskan sejumlah
cahaya yang merambat di dalamnya. Efisiensi dari serat optik
ditentukan oleh kemurnian dari bahan penyusun gelas/kaca.
Semakin murni bahan gelas, semakin sedikit cahaya yang diserap
oleh fiber optic. Untuk mengirimkan percakapan-percakapan
telepon atau internet melalui fiber optic, sinyal analog diubah
menjadi sinyal digital. Sebuah laser transmitter pada salah satu ujung
kabel melakukan on/off untuk mengirimkan setiap bit sinyal. Sistem
fiber optic modern dengan single laser bisa mentransmitkan jutaan
bit/second. Atau bisa dikatakan laser transmitter on dan off jutaan
kali /second. Sebuah kabel fiber optic terbuat dari serat kaca murni,
sehingga meski panjangnya berkilo-kilo meter, cahaya masih dapat
dipancarkan dari ujung ke ujung lainnya.
PEMBUKAAN KD 4.2 KD 4.3

Helai serat kaca tsb didesain sgt halus, ketebalannya kira2 sama dgn tebal rambut
manusia. Helai serat kaca dilapisi oleh 2 lapisan plastik (2 layers plastic coating) dgn
melapisi serat kaca dengan plastik, akan didapatkan equivalen sebuah cermin di
sekitar serat kaca. Cermin ini menghasilkan total internal reflection (refleksi total
pada bagian dalam serat kaca). Sama halnya ketika kita berada pada ruangan gelap
dengan sebuah jendela kaca, kemudian kita mengarahkan cahaya senter 90 derajat
tegak lurus dengan kaca, maka cahaya senter akan tembus ke luar ruangan. Akan
tetapi jika cahaya senter tersebut diarahkan ke kaca jendela dgn sudut yang rendah
(hampir paralel dengan cahaya aslinya), maka kaca tersebut akan berfungsi menjadi
cermin yang akan memantulkan cahaya senter ke dalam ruangan. Demikian pula
pada fiber optic, cahaya Berjalan melalui serat kaca pada sudut yang rendah
Reliabilitas dari serat optik dapat ditentukan dengan satuan BER (Bit error rate).
Salah satu ujung serat optik diberi masukan data tertentu dan ujung yang lain
mengolah data itu. Dengan intensitas laser yang rendah dan dengan panjang serat
mencapai beberapa km, maka akan menghasilkan kesalahan. Jumlah kesalahan
persatuan waktu tersebut dinamakan BER. Dengan diketahuinya BER maka, Jumlah
Fiber kesalahan pada serat optik yang sama dengan panjang yang berbeda dapat
diperkirakan besarnya.
PEMBUKAAN KD 4.2 KD 4.3

2.Komponen2 Fiber Optic


Sebuah sistem komunikasi tentu tidak hanya didukung oleh satu dua komponen atau
perangkat saja. Di dalamnya pasti terdapat banyak sekali paduan komponen yang saling
bekerja sama satu dengan yang lainnya. Perpaduan dan kerja sama tersebut akan
menghasilkan banyak sekali manfaat bagi berlangsungnya transfer informasi. Dengan
demikian, jadilah sebuah sistem komunikasi.
Di dalamnya terdapat proses modulasi agar sinyal-sinyal informasi yang sebenarnya
dapat dimungkinkan dibawa melalui udara. Dan setibanya di lokasi tujuan, proses
demodulasi akan terjadi untuk membuka informasi aslinya kembali. Jika berjalan dalam
jarak yang jauh maka penguat sinyal pasti dibutuhkan.
Proses komunikasi pada sistem fiber optic juga mengalami hal yang sama seperti sistem
komunikasi yang lainnya. 5 komponen utama dalam sistem komunikasi fiber optic adalah
sbb:
PEMBUKAAN KD 4.2 KD 4.3

Inilah sumber asal-muasal terjadinya sistem


komunikasi fiber optic. Cahaya, komponen
alam yang memiliki banyak kelebihan ini
dimanfaatkan dengan begitu pintarnya
untuk membawa data dengan kecepatan
dan bandwidth yang sangat tinggi. Semua
kelebihan dari cahaya seakan-akan A. Cahaya embawa informasi
dimanfaatkan di sini. Cahaya yang
berkecepatan tinggi, cahaya yang kebal
terhadap gangguan gangguan, cahaya yang
mampu berjalan jauh, semuanya akan Anda
rasakan dengan menggunakan media fiber
optic ini.
PEMBUKAAN KD 4.2 KD 4.3

Optical transmitter merupakan sebuah komponen yang bertugas


untuk mengirimkan sinyal-sinyal cahaya ke dalam media
pembawanya. Di dalam komponen ini terjadi proses mengubah
sinyal sinyal elektronik analog maupun digital menjadi sebuah
bentuk sinyal-sinyal cahaya. Sinyal inilah yang kemudian bertugas
sebagai sinyal korespondensi untuk data Anda. Optical transmitter
secara fisik sangat dekat dengan media fiber optic pada
penggunaannya. Dan bahkan optical transmitter dilengkapi
B. Optical Transmitter
dengan sebuah lensa yang akan memfokuskan cahaya ke dalam (Pemancar)
media fiber optic tersebut. Sumber cahaya dari komponen ini bisa
bermacam-macam.
Sumber cahaya yang biasanya digunakan adalah Light Emitting
Dioda (LED) atau solid state laser dioda. Sumber cahaya yang
menggunakan LED lebih sedikit mengonsumsi daya daripada laser.
Namun sebagai konsekuensinya, sinar yang dipancarkan oleh LED
tidak dapat menempuh jarak sejauh laser.
PEMBUKAAN KD 4.2 KD 4.3

Komponen inilah yang merupakan pemeran


utama dalam sistem ini. Kabel fiber optic
biasanya terdiri dari satu atau lebih fiber
optic yang akan bertugas untuk memandu
cahaya-cahaya tadi dari lokasi asalnya
hingga sampai ke tujuan. Kabel fiber optic
secara konstruksi hampir menyerupai kabel C. Kabel Fiber Optic
listrik, hanya saja ada sedikit tambahan
proteksi untuk melindungi transmisi cahaya.
Biasanya kabel fiber optic juga bisa
disambung, namun dengan proses yang
sangat rumit. Proses penyambungan kabel
ini sering disebut dengan istilah splicing.
PEMBUKAAN KD 4.2 KD 4.3

Optical regenerator atau dalam bahasa Indonesianya


penguat sinyal cahaya, sebenarnya merupakan
komponen yang tidak perlu ada ketika Anda
menggunakan media fiber optik dalam jarak dekat
saja.

D. Optical regenerator/
Sinyal cahaya yang Anda kirimkan baru akan
complifer/ repeater
mengalami degradasi dalam jarak kurang lebih 1 km.
Maka dari itu, jika Anda memang bermain dalam jarak
jauh, komponen ini menjadi komponen utama juga.
Biasanya optical generator disambungkan di tengah-
tengah media fiber optic untuk lebih menguatkan
sinyal-sinyal yang lemah.
PEMBUKAAN KD 4.2 KD 4.3

Optical receiver memiliki tugas untuk menangkap


semua cahaya yang dikirimkan oleh optical
transmitter. Setelah cahaya ditangkap dari media
fiber optic, maka sinyal ini akan di-decode
menjadi sinyal-sinyal digital yang tidak lain adalah
informasi yang dikirimkan. Setelah di-decode,
sinyal listrik digital tadi dikirimkan ke sistem E. Optical receiver (Penerima)
pemrosesnya seperti misalnya ke televisi, ke
perangkat komputer, ke telepon, dan banyak lagi
perangkat digital lainnya. Biasanya optical
receiver ini adalah berupa sensor cahaya seperti
photocell atau photodiode yg sngt peka dan
sensitif terhadap perubahan cahaya
PEMBUKAAN KD 4.2 KD 4.3

C. Jaringan Akses Fiber Optic


1. arsitektur jaringan akses fiber optic
seiring dengan perkembangan teknologi yang semakin maju, kebutuhan masyarakat akan informasi dan komunikasi
lewat internet khususnya, juga semakin besar. ini berarti masyarakat membutuhkan ketersediaan bandwidth yang
besar agar mudah dalam mengakses setiap informasi yang diperlukan seperti mengakses berita terkini, video
entertainment, social-networking, games, shopping, pendidikan, eamanan, akses perbankan dan sebagainya. oleh
karena itu, operator telekomunikasi sejak tahun 1990an mulai mengimplementasikan jaringan kabel optik di
beberapa bagian infrastrukturnya, yang mana jaringan label optik ini menyediakan bandwidth yang besar, kualitas
sinyal yang lebih baik, faktor security yang lebih terjamin dan memiliki kehandalan yang lebih baik dibandingkan
dengan media transmisi lainnya.
bentuk implementasi penggunaan teknologi jaringan kabel optik ini sering disebut sebagai jaringan akses fiber
(optical access network) atau jaringan lokal akses fiber (jarlokaf) yang menggunakan kabel serat optik sebagai
media transmisinya. jaringan akses adalah bagian dari public switch network yang menghubungkan titik akses
dengan pelanggan. secara sederhana jaringan akses diartikan sebagai penghubung akhir dalam suatu jaringan
antara perangkat pelanggan (customer premise) dan penghubung pertama ke infrastruktur central office. secara
garis besar terdapat dua tipe arsitektur jaringan kabel optik, yaitu arsitektur jaringan aktif dan arsitektur jaringan
pasif. arsitektur jaringan aktif mengacu pada konfigurasi point to point kabel optik dan atau konfigurasi star. untuk
arsitektur jaringan pasif, berbasis passive optical network (pon).
PEMBUKAAN KD 4.2 KD 4.3

A. Arsitektur Aktif

1) Point to point, yaitu menghubungkan perangkat Optical


Line Terminal (OLT) di Central Office (CO) yang terkoneksi
dengan perangkat Optical Network Terminal (ONT) pada
terminal pelanggan, menggunakan fiber optic dedicated
sebagai medianya. OLT dan ONT merupakan perangkat
aktif yang masing-masing membutuhkan power
dilengkapi dengan optical laser.jarak pelanggan dengan
central office dapat mencapai hingga 80 km, dan setiap
pelanggan
disediakan satu dedicated fiber optic dengan full bi-
directional bandwidth. Salah satu arsitektur
aktif point to point ini ialah Digital Loop Carrier (DLC).
PEMBUKAAN KD 4.2 KD 4.3

2) Star (Point to Multipoint/ Active Optical Network/ AON),


arsitektur dengan beberapa perangkat pelanggan yang
terkoneksi secara bersama-sama memanfaatkan satu
feeder melalui sebuah remote node yang terletak di antara
central office dan pelanggan. Sebuah remote node dapat
melayani hingga seribu terminal pelanggan.
PEMBUKAAN KD 4.2 KD 4.3

b) Arsitektur Pasif (Passive Optical Network), merupakan teknologi akses fiber optik yang terdiri
dari komponen berupa Optical Line Terminal (OLT), Optical Network Unit (ONU) dan passive
splitter. OLT ditempatkan di central office operator, sedangkan ONU disetting di terminal akhir
menuju pelanggan. Passive splitter terletak diantara OLT dan ONU, yang berfungsi sebagai
pembagi downstream sinyal dari OLT ke beberapa terminal ONU yang bertugas untuk
mengidentifikasi data yang hanya dibutuhkan oleh terminal.
Arsitektur PON, menggunakan share media fiber optic dan support konfigurasi point to
multipoint. Selain share media, pelanggan juga dapat melakukan share bandwidth. Passive
Optical Splitter pada PON digunakan untuk membagi bandwidth dari satu single fiber sampai
dengan 64 pelanggan dengan jarak maksimal 10-20 km. Arsitektur ini disebut pasif karena
splitter dan perangkat pendukungnya yang terpasang di antara OLT dan bersifat pasif yakni
tanpa power.
Penggunaan jaringan pasif saat ini telah mendominasi, seperti PT Telekomunikasi Indonesia, Tbk
yang menggunakan tipe arsitektur jaringan pasif untuk mendukung implementasi teknologi FTTx.
Teknologi FTTx tersebut di antaranya adalah FTTH (Fiber To The Home), ETTB (Fiber To The
Building). FTTC (Fiber To The Curb) dan FTTN (Fiber To The Node). (Vierta Saraswati, 2014)
PEMBUKAAN KD 4.2 KD 4.3
PEMBUKAAN KD 4.2 KD 4.3

Sekian presentasi dari saya.


Apakah ada pertanyaan?
TANYA JAWAB KD 4.2 KD 4.3

Terima Kasih
sekian dari saya, maaf jika ada kekurangan
Assalamualaikum wr.wb
Elemen Pendukung

Anda mungkin juga menyukai