Anda di halaman 1dari 11

Nama.

: Andi
Kelas. : XI TKJ 1
No Absensi. : 02

FIBER OPTIC

A. Prinsip Kerja Fiber Optik


1. Cara kerja fiber optic
Prinsip kerja serat optik digambarkan dengan penjelasan sebagai berikut :

1. Sinyal awal/source yang berbentuk sinyal listrik ini pada transmitter diubah oleh
tranducer electrooptic (Dioda/Laser Dioda) menjadi gelombang cahaya. 
2. Gelombang cahaya selanjutnya ditransmisikan melalui kabel serat optik menuju
penerima/receiver yang terletak pada ujung lainnya dari serat optik. 
3. Pada penerima/receiver sinyal optik ini diubah oleh tranducer Optoelektronik (Photo
Dioda) menjadi sinyal elektris kembali.

Dalam perjalanan sinyal optik dari transmitter menuju receiver biasanya akan terjadi redaman
cahaya di sepanjang kabel optik, sambungan-sambungan kabel dan konektor-konektor di
perangkatnya. Oleh karena itu jika jarak transmisinya jauh maka diperlukan sebuah atau
beberapa repeater yang berfungsi untuk memperkuat gelombang cahaya yang telah
mengalami redaman sepanjang perjalanannya.

2. Komponen-komponen fiber optik


Dalam sistem fiber optic, dikenal istilah transmitter, yaitu perangkat yang menjadi tempat
awal penerimaan informasi data yang dikirimkan ke fiber optic. Informasi data berupa pulsa
elektronik yang telah diterima oleh transmitter ini, kemudian diproses dan diterjemahkan
menjadi informasi yang sama, tapi dalam bentuk pulsa cahaya. Jika dihubungkan dengan
suatu jaringan internet kabel fiber optik digunakan sebagai media untuk mentransmisikan
sebuah arus data yang secara terarah (wireline) yang seterusnya dikenal sebagai kabel
jaringan. Jika karakteristik kabel fiber optik ini terbuat dari serat kaca, kemudian bagaimana
dengan komponen – komponen lainnya yang terdapat pada jenis komponen kabel fiber optik.
Berikut ini adalah pembahasan mengenai komponen – komponen yang dijadikan bahan atau
rangkaian yang terdapat pada kabel fiber optik.

 Bagian Inti (Core)

Pada bagian inti disini jenis yang digunakan kabel fiber optik ini adalah serat kaca yang mana
serta kaca ini yang menjadikan suatu pengaruh pada kualitas dari kabel fiber optik ini.
Sementara diameter inti dari serat optik mempunyai ukuran yang tentunya berbeda-beda,
kisaran diameter tersebut antara 2 μm sampai 50 μm. jika diameter serat kaca lebih besar
maka kualitas yang dihasilkannya pun akan menjadi lebih baik dengan menghasilkan
performa yang stabil.

 Bagian Cladding

Untuk bagian ini adalah sutu komponen yang terbuat dari bahan kaca serta memiliki fungsi
sebagai pelindung dari serat yang dijadikan bahan utama dalam kabel fiber optik tersebut.
Bagian ini juga sering dikenal juga sebagai  Jaket Cladding sedangkan untuk ukuran
diameternya sendiri jaket clading ini mempunyai ukuran antara  5 μm sampai 250 μm.
Cladding ini juga selain digunakan sebagai pelindung dari inti kabel fiber optik, juga
berfungsi sebagai media yang bertugas untuk memancarkan cahaya dari luar kedalam inti
kabel fiber optik.
str
uktur fiber optik

 Bagian Coating

Lapisan Coating ini juga sering dikenal sebagai mantel dari kabel fiber optik, bagian coating
sendiri berbeda dengan bagian inti dan bagian cladding yang dimana kedua komponen
tersebut terbuat dari kaca, untuk lapisan coating ini memang didesain dan terbuat dari bahan
plastik. Fungsi utama dari coating ini adalah sebagai lapisan untuk melindungi segala
gangguan fisik dari permukaan kabel seperti lengkungan pada kabel serta kelembaban suatu
udara yang dimana dapat berakibat rusaknya bagian lapisan dalam dari kabel fiber optik
sendiri. perlu diketahui juga bahwa setia mantel ini  memiliki warna yang berbeda, hal ini
ditujukan agar para pengguna fiber optik dapat dengan  mudah melakukan penyusunan urutan
core.

komponen fiber

 Bagian Strength Member & Outer Jacket

Untuk bagian ini memang menjadi bagian yang cukup penting karena lapisan ini menjadi
bagian perlindungan utama pada kabel fiber optik. lapisan strength member dan outer jacket
ini merupakan lapisan paling luat dari kabel fiber optik, yang mempunyai fungsi  untuk
melindungi inti kabel fiber optik dari gangguan fisik secara langsung.
B. Arsitektur Fiber Optik

Bentuk implementasi penggunaan teknologi jaringan kabel optik ini sering disebut sebagai
jaringan akses fiber (Optical Access Network) atau Jaringan Lokal Akses Fiber
(JARLOKAF) yang menggunakan kabel serat optik sebagai media transmisinya. Jaringan
akses adalah bagian dari public switch network yang menghubungkan titik akses dengan
pelanggan. Secara sederhana jaringan akses diartikan sebagai penghubung akhir dalam suatu
jaringan antara perangkat pelanggan (customer premise) dan penghubung pertama ke
infrastruktur Central Office. Secara garis besar terdapat dua tipe arsitektur jaringan kabel
optik, yaitu arsitektur jaringan aktif dan arsitektur jaringan pasif. Arsitektur jaringan aktif
mengacu pada konfigurasi point to point kabel optik dan atau konfigurasi star. Untuk
arsitektur jaringan pasif, berbasis passive optical network (PON).

1. Arsitektur Aktif

- Point to point, ialah menghubungkan perangkat Optical Line


Terminal (OLT) di Central Office (CO) yang terkoneksi dengan
perangkat Optical Network Terminal (ONT) pada terminal
pelanggan, menggunakan fiber optic dedicated sebagai medianya.
OLT dan ONT merupakan perangkat aktif yang masing-masing
membutuhkan power dilengkapi dengan optical laser.

a. Point-to-Point
b. Point-to-Point (OLT)

Jarak pelanggan dengan central office dapat mencapai hingga 80 km, dan setiap pelanggan
disediakan satu dedicated fiber optic dengan full bi-directional bandwidth. Salah satu
arsitektur aktif point to point ini ialah Digital Loop Carrier (DLC).

Star (Point to Multipoint / Active Optical Network/ AON), arsitektur dengan beberapa
perangkat pelanggan yang terkoneksi secara bersama-sama memanfaatkan satu kabel feeder
melalui sebuah remote node yang terletak diantara central office dan pelanggan. Sebuah
remote node dapat melayani hingga seribu terminal pelanggan.
c. Point-to-Multipoint

d. Point-to-Multipoint Video Transmission Example

e. Point-to-Multipoint Architecture

2. Arsitektur Passive (Passive Optical Network),


- merupakan teknologi akses fiber optik yang terdiri dari komponen
berupa Optical Line Terminal (OLT), Optical Network Unit (ONU)
dan passive splitter. OLT ditempatkan di central office operator,
sedangkan ONU disetting di terminal akhir menuju pelanggan.
Passive Splitter terletak diantara OLT dan ONU, yang berfungsi
sebagai pembagi downstream sinyal dari OLT ke beberapa terminal
ONU yang bertugas untuk mengidentifikasi data yang hanya
dibutuhkan oleh terminal.

- Arsitektur PON, menggunakan share media fiber optic dan support


konfigurasi point to multipoint. Selain share media, pelanggan juga
dapat melakukan share bandwidth. Passive Optical Splitter pada
PON digunakan untuk membagi bandwidth dari satu single fiber
sampai dengan 64 pelanggan dengan jarak maksimal 10-20 km.
Arsitektur ini disebut pasif karena splitter dan perangkat
pendukungnya yang terpasang diantara OLT dan ONT bersifat pasif
yakni tanpa power.

a. Passive Optical Network

b. Passive Optical Network (OLT)


c. Passive Optical Network Example

Penggunaan jaringan pasif saat ini telah mendominasi, seperti PT Telekomunikasi Indonesia,
Tbk yang menggunakan tipe arsitektur jaringan pasif untuk mendukung implementasi
teknologi FTTx. Teknologi FTTx tersebut diantaranya adalah FTTH (Fiber To The Home),
FTTB (Fiber To The Building), FTTC (Fiber To The Curb) dan FTTN (Fiber To The Node).

C. Arsitektur Jaringan Lokal Akses Fiber Optic

Teknologi Jaringan Lokal Akses Fiber (JARLOKAF) merupakan suatu teknologi penggunaan
kabel serat optik sebagai media transmisi dalam pengiriman data dari sentral ke pelanggan
(jaringan akses). Fiber optik dipilih menjadi media transmisi karena kemampuannya yang
dapat mengantarkan data berkapasitas besar dengan kecepatan tinggi untuk jarak jauh
sehingga mampu memenuhi permintaan bandwidth yang sangat besar.

1. Kabel Fiber Optik

Teknologi FTTx ialah suatu format penghantaran isyarat optik dari pusat penyedia (provider)
ke kawasan pengguna dengan menggunakan serat optik sebagai medium penghantar.
Kemunculan teknologi ini sebagai akibat dari dorongan keinginan masyarakat (pelanggan)
untuk mendapatkan layanan yang dikenal dengan istilah Triple Play Service, yaitu layanan
akan akses internet yang cepat, suara (jaringan telepon, PSTN) dan video (TV Kabel) dalam
suatu infrastruktur pada unit pelanggan. Beberapa istilah lain dari teknologi FTTx yang
sering diimplementasikan di antaranya; Fiber To The Home (FTTH) yaitu fiber optik sampai
ke rumah-rumah pelanggan, Fiber to The Office (FTTO) atau jaringan fiber untuk kantor,
fiber optik sampai ke gedung-gedung atau Fiber To The Building (FTTB), dan Fiber To The
Curb (FTTC) membawa fiber optik ke operator node yang dekat dengan pengguna atau Fiber
To The Node (FTTN) membawa fiber optik ke node terdekat di sisi sentral.

Perbedaan penyebutan dalam FTTx adalah didasarkan pada penempatan titik konversi optik
atau Optical Network Unit (ONU) pada masing-masing teknologi. FTTH dan FTTO
menempatkan dan mensetting ONU di dalam rumah atau kantor atau di suatu lokasi yang
dekat dengan terminal pelanggan. Berbeda dengan FTTH / FTTO, FTTB menempatkan ONU
pada koridor sebuah gedung. Sementara itu, pada FTTC ONU ditempatkan di curb dan
letaknya jauh dari pelanggan.

2. Jaringan Kabel Fiber Optik

1. Fiber To The Home (FTTH)

Penempatan perangkat pada teknologi FTTH diantaranya ialah PON OLT dipasang di central
office. Sementara itu, splitter dipasang di luar bangunan, di dinding atau kabinet outdoor.
Apabila gedung bertingkat sebuah splitter dapat digunakan untuk melayani beberapa tingkat
sekaligus. Namun pada umumnya splitter akan dipasang di tengah-tengah area layanan untuk
menghemat penggunaan fiber optik.
Sementara itu, letak ONU yang membedakan dengan teknologi FTTx lainnya disetting di
rumah-rumah pelanggan dan langsung dihubungkan ke pesawat pelanggan melalui kabel
tembaga indoor atau IKR di dalam rumah. Ordenya dapat mencapai puluhan meter
menyesuaikan dengan dimensi rumah pelanggan. Interface yang dibutuhkan pada ONU
diantaranya ialah POTS, FE/GE, Wifi dan RF. Sedangkan bandwidth yang disediakan per
pelanggan berkisar 10 – 100 Mbps.

2. Fiber To The Office (FTTO)

Aplikasi FTTO ini mirip dengan implementasi pada FTTH, hanya saja jarak ONU dengan
perangkat pelanggan pada FTTO dapat mencapai 50 m.

3. Fiber To The Building (FTTB)

FTTB menempatkan PON OLT sama seperti FTTH yaitu pada central office, basement atau
ruang perangkat jika diinstall di gedung. Splitter terpasang di dalam gedung untuk melayani
beberapa lantai sekaligus. Sedangkan ONU tersetting di basement atau di tiap lantai
tergantung pada jumlah pelanggan serta efektivitas layanan. Pada FTTB, Interface yang
dibutuhkan ONU antara lain POTS, FE/GE, E1, ADSL/ADSL2/ADSL2+, VDSL2, dan
SHDSL. Untuk besar bandwidth yang disediakan ialah setiap terminal menggunakan rasio
pembagi bandwidth, umumnya antara 50-100 Mbps untuk setiap pelanggan.

4. Fiber To The Curb (FTTC)

PON OLT pada FTTC juga dipasang pada central office, sama seperti FTTH/FTTO ataupun
FTTB. Adapun splitter terpasang di luar gedung. ONU tersetting di basement atau curb,
ataupun terpasang di tiang atau outdoor cabinet untuk melayani pelanggan perumahan. Sama
seperti teknologi FTTx lainnya, ONU FTTC membutuhkan interface berupa POTS, FE/GE,
E1, ADSL/NADSL2/ ADSL2+, VDSL dan SHDSL. Menggunakan rasio pembagi bandwidth
di setiap terminal, FTTC mampu menyediakan bandwidth berkapasitas antara 100 Kbps-100
Mbps untuk setiap pelanggan.

Berikut ini akan ditampilkan tabel perbandingan teknologi FTTx yaitu teknologi FTTH,
FTTO, FTTB dan FTTC (Utomo, 2010).

Perbandingan FTTH FTTO FTTB FTTC

Kapasitas
ONU 1-4 Port 1-4 Port Puluhan Ratusan

Jarak OLT ke
ONU < 20 km < 20 km < 20 km 5 km – 100 km
Jarak ONU ke
User 0 – 20 m 0 – 50 m < 500 m 1 – 3 km

Bandwidth per 100 Mbps to


user 100 Mbps GE 100 Mbps 2 to 25 Mbps

FE, POTS, POTS,


FE, POTS, FE / GE, VDSL2, ADSL/ADSL2+,
Interface ONU WiFi, RF TDM, WiFi TDM VDSL

ONU (Kapasitas
Tipe ONU SFU SBU MDU / MTU Besar)

Anda mungkin juga menyukai