SMK N TANJUNGSARI
KABUPATEN LAMPUNG SELATAN
A. Pengertian Kabel Jaringan Fiber Optic
Serat optic (Fiber Optik) adalah saluran transmisi atau sejenis kabel yang terbuat
dari serat kaca untuk mentransmisikan sinyal cahaya dari suatu tempat ke tempat lain.
Kabel ini berdiameter lebih kurang 120 mikrometer (hampir sama dengan sehelai
rambut manusia). Dalam system fiber optic, dikenal istilah transmittier, yaitu perangkat
yang menjadi tempat awal penerimaan informasi data yang dikirimkan ke fiber optic.
Informasi data berupa pulsa elektronik yang telah diterima oleh transmitter ini kemudian
diproses dan diterjemahkan menjadi informasi yang sama, tapi dalam bentuk pulsa
cahaya. Transmitter biasanya menggunakan Light Emitting Diode (LED) atau Injection
Laser Diode (ILD) dalam proses penerjemahannya.
Core : Bagian inti dari fiber optic yang berfungsi sebagai media transmisi, bagian ini terbuat
dari serat kaca atau kaca silikon berdiameter 2 μm - 50 μm.
Cladding : Bagian ini juga terbuat dari kaca silikon akan tetapi indeks biasnya lebih rendah
daripada bagian core. Fungsi bagian ini sebagai reflektor gelombang cahaya.
Coating/Buffer : Bagian ini terbuuat dari bahan polymer yang berfungsi sebagai pelindung
dari gangguan fisik yang mungkin terjadi seperti lengkungan pada kabel, kelembaban udara,
dll.
Strength Member dan Outer Jacket : Lapisan terluar fiber optic yang fungsinya juga
sebagai pelindung. Biasanya terbuat dari braided ataupun plastik
a. Singlemode fibers
Kabel FO tipe singlemode adalah kabel FO dengan ukuran diameter core yang
jauh lebih kecil dibandingkan dengan core kabel FO multimode.
Diameter core kabel singlemode adalah 8 s/d 9 mikrometer. Karena core-nya yang
sangat kecil dimana ukurannya hampir sama dengan panjang gelombang dari cahaya
yang digunakannya maka cahaya yang ditransmisikan di dalam kabel tersebut
dianggap seolah-olah merambat seperti garis lurus sepanjang perjalanannya di
dalam core. Dengan demikian dispersi atau efek bauran terminimalisasi sehingga
kapasitas bandwidth-nya meningkat. Namun demikian kabel tipe ini relatif lebih
mahal dibandingkan dengan tipe multimode begitu juga aksesoris dan
perangkat transmitter/receiver-nya (SFP module).
b. Multimode fibers
Kabel fiber optik multimode memiliki core berukuran lebih besar dibandingkan
kabel FO tipe singlemode. Ukuran diameter core-nya biasa sama dengan atau lebih
besar dari 50 mikrometer. Merupakan jenis kabel FO yang pertamakali digunakan
dalam telekomunikasi secara besar-besaran. Dari sisi harga kabel ini relatif lebih
murah dibandingkan dengan saudaranya kabel tipe singlemode. Bahkan termasuk
aksesoris dan perangkat transmiter/receiver-nya (SFP module) juga jauh lebih
murah dibandingkan jenis kabel singlemode.
Perlu waktu hingga beberapa jam untuk melakukan proses ini, namun semuanya
dilakukan secara otomatis dengan menggunakan alat berteknologi canggih. Setelah
proses pertama selesai, kaca yang dihasilkan kemudian dimasukkan kedalam sebuah
alat yang disebut fiber drawing tower, guna dipanaskan hingga mencapai 1900
sampai 2200 derajat celcius hingga akhirnya kaca tersebut meleleh. Berikutnya
lelehan tersebut jatuh melewati laser mikrometer hingga akhirnya akan berbentuk
serabut atau serat kaca.
Yang harus dipastikan dalam proses pembuatan kabel fiber optik ini yaitu
pengerjaannya yang harus dilakukan dengan bahan baku (kaca) yang sedang dalam
keadaan sangat panas, lalu dibutuhkan beberapa perhitungan ketat demi menjaga
agar perbandingan pasti antara bermacam lapisan tidak berubah dalam proses
‘penarikan’.
Kabel jaringan fiber optik memiliki cara kerja yang sangat berbeda dengan
kabel jaringan lainnya seperti kabel Coaxial maupun kabel Twisted Pair. Sebab
kabel jaringan fiber optik bukan mentransmisikan sinyal listrik seperti kabel-kabel
jaringan lainnya, melainkan mentransmisikan cahaya dengan cara mengkonversi
sinyal listrik menjadi gelombang cahaya. Dengan begitu maka kabel jaringan yang
satu ini memiliki keunggulan dalam hal mengurangi masalah gangguan gelombang
frekuensi bahan elektrik, sehingga sangat tepat untuk digunakan pada kawasan
yang dikelilingi gelombang frekuensi cukup tinggi.
Dalam prosesnya, cara kerja kabel fiber optik yaitu dengan memanfaatkan
cermin yang menghasilkan total internal reflection (refleksi total pada bagian
dalam serat kaca). Analogi sederhana tentang cara kerja kabel fiber optik dalam
mentransmisikan gelombang cahaya kira-kira seperti ini :
“Apabila kalian sedang berada di sebuah ruangan yang gelap dengan sebuah
jendela kaca, kemudian kalian mengarahkan cahaya senter dengan posisi 90
derajat tegak lurus dengan kaca, maka cahaya senter akan menembus ke luar
ruangan. Akan tetapi kondisinya akan berbeda bila cahaya senter tersebut
diarahkan (ke jendela berkaca) dengan sudut yang rendah (hampir paralel dengan
cahaya aslinya), maka kaca tersebut akan memiliki fungsi menjadi cermin yg akan
merefleksikan cahaya senter ke dalam ruangan. Seperti itulah yang terjadi
pada serat optik, dimana cahaya berjalan melalui serat kaca pada sudut yang
rendah.”
- Jenis kabel fiber optic ini memiliki kemampuan mengantarkan data dengan
kapasitas besar serta jarak transmisi yang sangat jauh. Dengan kapasitas
Gigabyte per detik maka memberikan kebebasan bagi perusahaan-perusahaan
internet dan telepon memilih bandwith tinggi.
- Meskipun memiliki kemampuan yang besar bentuk fisik dari kabel ini lebih
kecil jika dibandingkan dengan jenis lain karena bahannya dari serat kaca dan
plastik. Hal ini memungkinkan tersedianyaruang yang cukup besar.
- Karena tidak menggunakan arus listrik kabel fiber optic ini bebas dari gangguan
sinyal elektromagnetik, sinyal radio, serta mempunyai ketahanan yang cukup
kuat juga sehingga banyak digunakan perusahaan-perusahaan besar.
- Kekurangan terbesar dari kabel fiber optic adalah haganya yang cukup tinggi,
hal ini sangatlah wajar mengingat bahan-bahan yang digunakan serta
pemasangannya. Oleh sebab itu pengguna kabel jenis bukanlah sembarangan
melainkan perusahaan atau penyedia jasa komunikasi yang memang
menginginkan akses lebih cepat.
- Selain memakan biaya besar pada saat pemasangan, untuk perawatan fiber optic
pun juga memerlukan biaya yang tidak sedikit melihat alat-alat yang digunakan
juga tidaklah murah.
- Perhatikan juga penempatan kabel fiber optic, biasanya dipasang pada jalur yang
berbelok atau yang memiliki sudut melengkung agar proses berjalanannya
gelombang bisa lebih lancar atau tidak terhambat.
Sumber cahaya yang biasanya digunakan adalah Light Emitting Dioda (LED) atau
solid state laser dioda. Sumber cahaya yang menggunakan LED lebih sedikit
mengonsumsi daya daripada laser. Namun sebagai konsekuensinya, sinar yang
dipancarkan oleh LED tidak dapat menempuh jarak sejauh laser.
4. Optical regenerator/amplifier/repeater
Optical regenerator atau dalam bahasa Indonesianya penguat sinyal cahaya,
sebenarnya merupakan komponen yang tidak perlu ada ketika Anda menggunakan
media fiber optik dalam jarak dekat saja.
Sinyal cahaya yang Anda kirimkan baru akan mengalami degradasi dalam jarak
kurang lebih 1 km. Maka dari itu, jika Anda memang bermain dalam jarak jauh,
komponen ini menjadi komponen utama juga. Biasanya optical generator
disambungkan di tengah-tengah media fiber optik untuk lebih menguatkan sinyal-
sinyal yang lemah.
5. Optical receiver (Penerima)
Optical receiver memiliki tugas untuk menangkap semua cahaya yang dikirimkan
oleh optical transmitter. Setelah cahaya ditangkap dari media fiber optic, maka
sinyal ini akan didecode menjadi sinyal-sinyal digital yang tidak lain adalah
informasi yang dikirimkan. Setelah di-decode, sinyal listrik digital tadi dikirimkan
ke sistem pemrosesnya seperti misalnya ke televisi, ke perangkat komputer, ke
telepon, dan banyak lagi perangkat digital lainnya. Biasanya optical receiver ini
adalah berupa sensor cahaya seperti photocell atau photodiode yang sangat peka
dan sensitif terhadap perubahan cahaya.
b. Arsitektur pasif
Merupakan teknologi akses fiber optik yang terdiri dari komponen berupa
Optical Line Terminal (OLT), Optical Network Unit (ONU) dan passive splitter.
OLT ditempatkan di central office operator, sedangkan ONU di setting diterminal
akhir menuju pelanggan. Passive splitter terletak diantara OLT dan ONU, yang
berfungsi sebagai pembagi downstream sinyal dari OLT kebeberapa terminal ONU
yang bertugas untuk mengidentifikasi data yang hanya dibutuhkan oleh terminal.
Arsitektur PON, menggunakan share media fiber opticndan support konfigurasi
point to multipoint. Selain share media, pelanggan juga dapat melakukan share
bandwidth. Passive optical splitter pada PON digunakan untuk membagi bandwidth
dari satu single fiber sampai dengan 64 pelanggan dengan jarak maksimal 10-2- km.
arsitektur ini disebut pasif karena splitter dan perangkat pendukungnya yang
terpasang diantara OLT dan ONT bersifat pasif yakni tanpa power.
Penggunaan jaringan pasif saat ini telah mendominasi, seperti PT
Telekomunikasi Indonesia, Tbk yang menggunakan tipe arsitektur jaringan pasif
untuk mendukung implementasi teknologi FTTx. Teknologi FTTx tersebut
diantaranya adalah FTTH (Fiber To The Home), FTTB (Fiber To The Building),
FTTC (Fiber To The Crub) dan FTTN (Fiber To The Node).