Patwiyanto, S.Kom
Kabel Jaringan fiber optic adalah salah satu jenis kabel yang dibuat
dengan teknologi canggih masa kini, yang mana sebagian besar bahan dasaranya
terbuat dari serat kaca. Kabel jaringan fiber optic adalah suatu jenis kabel yang
diperuntukan sebagai media transmisi tearah (guieded/wireline) guna kepentingan
perpindahan arus data dalam dunia jaringan komputer.
a. CORE adalah kaca tipis yang merupakan bagian inti dari fiber optic di mana
pengiriman sinar dilakukan.
b. CLADDING adalah meeri yang mengelilingi inti yang berfungsi memantulkan sinar
Kembali ke dalam.
c. BUFFER COATING adalah plastic pelapis yang melindungin fiber dari kerusakan.
Sebagai kabel serat akan teknologi canggih, fungsi kabel jaringan fiber optic
diantaranya yaitu untuk kepentingan jaringan biasa seperti LAN (Local Area
Network) , WAN (wide Area Network), dan MAN (Metropolitan Area Network).
Biasanya kabel jaringan fiber optic lebih banyak ditemukan pada instalasi
jaringan tingkat menengah ke atas seperti perusahaan – perusahaan besar atau
instansi pemerintahan yang menuntut adanya struktur jaringan dengan
kemampuan yang benar-benar cepat.
Kabel jaringan fiber optic juga merupakan salah satu pilhan jika jaringa
yang ingin dibangun menuntut instalasi yang harus bisa meladeni kebutuhan
sebuah Gedung sekalipun. Bahkan kabel fiber optic telah banyak digunakan pada
berbagai sistem komunikasi yang dibangun di dalam laut guna menghubungkan
berbagai kota di berbagai negara.
1.3
1) Inti
(Core)
Selain beberapa komponen di atas, karakteristik kabel jaringan fiber optic secara
umum dapat diklasifikasikan sebagai berikut.
1) Bagian dalam kabel jaringan fiber optic terdiri dari inti yang terbuat
dari serat kaca dan diselubungi oleh beberapa lapisan yang bersifat
sebagai pelindung.
2) Konektor yang umum digunakan kabel jaringan fiber optic adalah
konektor ST, namun baru-baru ini ada konektor lain yang
diperkenalkan sebagai pasangan kabel jaringan fiber optik yakni
konektor SC.
3) Kecepatan transfer data yang mampu dilakukan kabel fiber optic
berada di angka 100Mbps ke atas (bahkan dapat mencapai 1000
Mbps)
4) Biaya rata-ratapernode cukup mahal.
5) Diameter kabel jaringan fiber optic dan ukuran konektornya relative
kecil segingga fleksibel dalam proses instalasi.
6) Panjang kabel jaringan fiber optic sangat Panjang yakni mencapai
2Km (mengalahkan kabel jaringan lainnya seperti coaxial dan
Twisted Pair).
1. Loss, yang diakibatkan oleh Panjang span fiber optic dan banyaknya splicing
di sepanjang span fiber tersebut. Besarnya loss dari suatu span fiber bisa
diukur dengan menggunakan OTDR.
2. Dispersi, seiring dengan bertambahnya usia fiber makan dispersi pada fiber
optic tersebut semakin jelek, dispersi ada 2 macam
a. Chromatic Dispersion (CD), dispersi ini diakibatkan oleh variasi fiber
index (karakteristik fiber) dengan Panjang gelombang, hal ini
menimbulak felay antara Panjang gelombang dengan pulsa transmisi
cahaya sehingga sinyal yang ditransmisikan menjadi cacat dan
menimbulkan distorsi dan naiknya BER (Bit Error Ratio). Chromatic
dispersion bisa diukur dengan menggunakan chromatic dispersion
meter. Selain itu pada sebuah percobaan mengenai hubungan antara
suhu dan chromatic dispersion, kesimpulan yang didapat adalah salah
satu penyebab penurunan kualitas sinyal pada jaringan fiber optic
adalah chromatic dispersion yang berfluktuasi yang dipengaruhi oleh
suhu kabel fiber optic. Chromatic dispersion bisat diatasi dengan
membuat chromatic dispensation dengan membuat semacam spoel
atau gulungan fiber optic untuk mengkompensasi cacatnya sinyal yang
ditransmisikan.
b. Polarization Mode Dispersion (PMD), PMD diakibtakn oleh
berubahnya bentuk fiber optic yang diakibatkan suhu, kelembapan
atau adanya tarikan fiber yang bengkok. Dalam hal ini seharusnya
fiber optic berbentuk bulat dan lurus tapi pada prakteknya akibat suhu,
kelembaban dan pergeseran bumi bentuk fiber optic menjadi tidak
bulat (missal lonjong) dan bengkok. Factor lain yang menyebabkan
polarization mode dispersion proses pembuatan yang kurag sempurna.
Pada kabel fiber optic single mode, seharusnya sebenarnya terdiri dari
kabel dua mode yang memiliki polarisasi yang sama. Dalam fiber
optic yang sempurna sinyal yang dilewatkan pada dua mode ini
berjalan pada kecepatan yang sama, tetapi dalam kenyataannya,
ketidaksempurnaan fabrikasi membuat sinyal menjadi asimetris dan
dapat menyebabkan mode memiliki kecepatan propagarasi berbeda.
Perbedaan kecepatan ini disebut Diffrential Group Delay (DGD) dan
PMD adalah koefesien statistic-normalisasi Panjang rata-rata nilai
DGD. PMD dapat meminimalisir dengan pemilihan kabel dan instalasi
yang baik lain dengan CD yang bisa diatasi dengan membuat
chromatic dispensator, PMD tidak dapat diatasi.
3. Rusaknya Sealed dan Jacket Fiber, seiring bertambahnya usia fiber Sealed dan
Jacket Fiber akan semakin jelek misalnya mengeras kemudian pecah sehingga
fiber optic tidak terlindungi dari suhu dan lembap.
Konektor kabel fiber optic terdiri dari dua jenis konektor model ST yang
berbentuk lingkaran dan konektor SC yang berbentuk persegi. Penggunaan kabel
ini harus disesuaikan dengan jenis perangkat yang digunakan karena mereka
mungkin berbeda.
Pada kabel serat optic, sambungan ujung terminal dapat disebut juga
dengan istilah : konektor. Jenis-jenis dari konektor kabel fiber optic ini tersedia
dalam beberapa bentuk yang berbeda-beda tergantung kebutuhan
implementasinya, dimana biasanya memiiki tipe standar seperti berikut ini.
Gambar Biconic
5. D4 : konektor ini hamper mirip FC hanay berbeda ukurannya aja.
Perbedaannya sekitar 2mm pada bagian ferrule-nya.
Gambar D4
Gambar SMA
1. Terminal saluran serat optic (Optical Line Terminal, OLT) biasa ditempatkan pada
pusat penyedia layanan provider (CO) untuk menghantarkan isyarat lauanan kepada
setiap pengguna dalam jaringan rangkaian sistem, dan OLT juga merupakan titik
agresasi suara dari PSTN, data dari penghala dan video melalui berbagai bentuk
sebagai medium penghantaran.
2. Unit Jaringan Serat Optik (Optical Network Unit, ONU) adlah peralatan yang
digunakan di akhir jaringan untuk memberikan layanan-layanan yang disediakan
kepada pelanggan