Anda di halaman 1dari 15

MODUL

KABEL JARINGAN FIBER OPTIK


MATA PELAJARAN
TEKNOLOGI JARINGAN BERBASIS LUAS (WAN)
(REFERENSI DARI BUKU TEKNOLOGI JARINGAN BERBASIS LUAS (WAN)

Patwiyanto, S.Kom

Sri Wahyuni, S.Kom.

Sumari Agus Prasetyo, S.Kom.


KOMPETENSI INTI

1. Memahami, menerapkan , menganalisis, dan mengevaluasi tentang pengetahuan


factual,konseptual,operasional,dasar, dan metakognitif sesuai dengan bidang dan
lingkup kerja Teknik Komputer dan Jaringan pada tingkat teknis spesifik, detail,
berkenaan dengan ilmu pengetahuan , teknolog, seni, budaya dan humaniora dalam
konteks pengembangan potensi diri sebagai bagian dari keluarga, sekolha , dunia
kerja, warga masyarakat nasional, regional, dan internasional.
2. Melaksanakan tugas spesifik dengan mengguanakan alat, informasi, dan prosedur
kerja yang lazim dilakukan serta memecahkan masalah sesuai dengan bidang kerja
Teknik Komputer dan Jaringan. Menampilkan kinerja di bawah bimbingan dengan
mutu dan kuantitas yang terukur ssuai dengan standar kompetensi kerja.
Menunjukkan keterampilan menalar, mengolah, dan menyaji secara efektif , kreatif,
produktif, kritis, mandiri, kolaboratif, komunikatif, dan solutif dalam ranah abstrak
terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah, serta mampu
melaksanakan tugas di bawah pengawasan langsung. Menunjukkan keterampilan
mempersepsi, kesiapan, meniru, membiasakan, gerak mahir, menjadikan gerak alami
dalam ranah konkret terkait dengan pengembangan diri yang dipelajarinya di sekolah,
serta mampu melakasanakan tugas spesifik di bawah pengawasan langsung.
A. Pengertian Kabel Jaringan Fiber Optik

Kabel Jaringan fiber optic adalah salah satu jenis kabel yang dibuat
dengan teknologi canggih masa kini, yang mana sebagian besar bahan dasaranya
terbuat dari serat kaca. Kabel jaringan fiber optic adalah suatu jenis kabel yang
diperuntukan sebagai media transmisi tearah (guieded/wireline) guna kepentingan
perpindahan arus data dalam dunia jaringan komputer.

1.1 Bagian – Bagian Fiber Optik

a. CORE adalah kaca tipis yang merupakan bagian inti dari fiber optic di mana
pengiriman sinar dilakukan.
b. CLADDING adalah meeri yang mengelilingi inti yang berfungsi memantulkan sinar
Kembali ke dalam.
c. BUFFER COATING adalah plastic pelapis yang melindungin fiber dari kerusakan.

1.2 Fungsi Kabel Jaringan Fiber Optik

Sebagai kabel serat akan teknologi canggih, fungsi kabel jaringan fiber optic
diantaranya yaitu untuk kepentingan jaringan biasa seperti LAN (Local Area
Network) , WAN (wide Area Network), dan MAN (Metropolitan Area Network).
Biasanya kabel jaringan fiber optic lebih banyak ditemukan pada instalasi
jaringan tingkat menengah ke atas seperti perusahaan – perusahaan besar atau
instansi pemerintahan yang menuntut adanya struktur jaringan dengan
kemampuan yang benar-benar cepat.
Kabel jaringan fiber optic juga merupakan salah satu pilhan jika jaringa
yang ingin dibangun menuntut instalasi yang harus bisa meladeni kebutuhan
sebuah Gedung sekalipun. Bahkan kabel fiber optic telah banyak digunakan pada
berbagai sistem komunikasi yang dibangun di dalam laut guna menghubungkan
berbagai kota di berbagai negara.

1.3

Karakteristik Kabel Jaringan Fiber Optik


a. Struktur atau komponen kabel jaringan fiber optic
Karakteristik kabel jaringan fiber optic yakni bagian dalamnya terdiri dari inti yang
terbua dari serta kaca dengan beberapa lapisan yang memiliki fungsinya sendiri-
sendiri. Tak berbeda jauh dengan kabel jaringan lain seperti kabel UTP atau Kabel
STP, pada kabel jaringan fiber optic ini juga tedapat insulator (disebut coating) yang
dirancang dengan beraneka ragam warna.

1) Inti
(Core)

Tepat di tengah-tengah kabel fiber optic tedapat bagian utama dalam


struktur kabel fiber optic yakni ‘core’ alias inti yang terbuat dari serat
kaca. Umumnya core ini memiliki diameter sekitar 2µm - 50µm
(tergantung dari jenis serat optiknya), dimana ukuran core ini sendiri
berpengaruh besar terhadap kualitas dan kemampuan dari sebuah kabel
fiber optic. Fungsi core pada kabel fiber optic ini adalah sebagai tempat
berlangsungna perambatan cahaya dari suatu ujung ke ujung kabel
lainnya sehingga proses pengiriman cahaya dapat dilakukan.
2) Jacket (Cladding)
Lapisan yang menyelubungi core pada kabel fiber optic disebtu cladding
yang terbuat dari kaca. Indkes bias yang dihasilkan cladding ini lebih
kecil dari core, dimana hubungan indeks bias antara core dan cladding
akan mempengaruhi perambatan cahaya pada core (memengaruhi
besarnya sudut kritis). Diameter cladding berkisar 5 µm – 250 µm serta
berfungsi sebagai pelindung core sekaligus menjadi cermin yang
terpancar keluar kembali ke dalam core. Bisa dibilang cladding
merupakan bagian yang punya perab penting karena berkat cladding
inilah cahaya dapat merambat dalam core serat optic.
3) Mantel(Coating)
Di bagian luar setelah cladding terdapat mantel atau coating yang
umumnya terbuat dari nahan plastik. Adpaun fungsi coating pada serat
optik adalah sebagai pelindung mekanis yang menjagai serat optik dari
kerusakan yang dapat terjadi karena lengkungan kabel atau gangguan luar
lainnya seperti kelembapan. Coating ini memiliki warna beragam untuk
memudahkan dalam penyusunan urutan core.
4) Strength Member & Outer Jacket
Strength Member (material penguat) dan Outer jacket (jaket luar)
merupakan laisan terluar dari sebuah kabel fiber optic . fungsi atau
kegunaannya tentu saja sebagai pelindung yang menjaga kabel dari
gangguan luar yang bisa menyebabkan kerusakan pada bagian core.

1.4 Karakteristik Kabel Fiber Optik Secara Umum

Selain beberapa komponen di atas, karakteristik kabel jaringan fiber optic secara
umum dapat diklasifikasikan sebagai berikut.
1) Bagian dalam kabel jaringan fiber optic terdiri dari inti yang terbuat
dari serat kaca dan diselubungi oleh beberapa lapisan yang bersifat
sebagai pelindung.
2) Konektor yang umum digunakan kabel jaringan fiber optic adalah
konektor ST, namun baru-baru ini ada konektor lain yang
diperkenalkan sebagai pasangan kabel jaringan fiber optik yakni
konektor SC.
3) Kecepatan transfer data yang mampu dilakukan kabel fiber optic
berada di angka 100Mbps ke atas (bahkan dapat mencapai 1000
Mbps)
4) Biaya rata-ratapernode cukup mahal.
5) Diameter kabel jaringan fiber optic dan ukuran konektornya relative
kecil segingga fleksibel dalam proses instalasi.
6) Panjang kabel jaringan fiber optic sangat Panjang yakni mencapai
2Km (mengalahkan kabel jaringan lainnya seperti coaxial dan
Twisted Pair).

1.5 Cara Kerja Kabel jaringan Fiber Optik

Dalam penggunann kabel jaringan fiber optic sebelum digunakan ad acara


pembuatan kabel jaringan fiber optic.
a. Cara Pembuatan Kabel jaringan Fiber Optik
Pembuatan kabel jaringan fiber optic terbilang sangat rumit
karenadilakukan dengan cara menarik bahan dasar berupa kaca yang
telah dicairkan hingga kental, sehingga akhirnya diperoleh serabut
atau serat kaca dengan penampang tertentu.
Setelah proses pertama selesai, kaca yang dihasilkan kemudian
dimasukkan kedalam sebuah alat yang dusebut fiber drawing tower,
guna dipanaskan hingga mencapai 1900-2200 derajat Celsius hingga
akhirnya kaca tersebut melelh. Berikutnya lelehan tersebut jatuh
melewati laser mikrometer hingga akhirnya membentuk serabut atau
serat kaca.
Yang harus dipastikan dalam proses pembuatan kabel fiber optic
ini adlaah pengerjaannya yang harus dilakukan dengan bahan baku
(kaca) yang sedang dalam keadaaan sangat panas, lalu diperlukan
beberapa perhitungan ketat demi menjaga agar perbandingan relative
antara bermacam lapisan tidak berubah dalam proses ‘penarikan’.

b. Cara kabel Fiber Optik Mentransmisikan Data


Kabel hjaringan fiber optic memiliki cara kerja yang sanagt
berbeda dengan kabel jaringan lainnya seperti kabel Coaxial ataupun
kabel Twisted Pair. Pasalnya, kabel jaringan fiber optic bukan
mentransmisikan sinyal listrik. Seperti kabel-kabel jaringan lainnya,
melainkan mentransmisikan cahaya denganc ara mengkonversi sinyal
listrik menjadi gelombang cahaya. Dengan begitu maka kabel jaringan
yang satu ini punya keunggulan dalam hal mengurangi masalah
gangguan gelombang frekuensi bahan elektrik, sehingga sanagt ideal
untuk digunakan pada Kawasan yang dikelilingi gelombang frekuensi
cukup tinggi.
Prinsip menggunakan gelombang cahaya pad kabel jaringan fiber
optic membuatnya mampu membawa informasi lebih banyak dan
menghantarkannya ke jarak yang jauh disbanding kabel jaringan
lainnya yang masih mengguakan prinsip sinyal listrik . hal ini dapat
terjadi karena bahan baku yang digunakannya merupakan serat kaca
murni yang dapat terus memancarkan cahay tak peduli berapa Panjang
kabel yang ada.
Dalam prosesnya, cara kerja kabel fiber optic adalah dengan
memanfaatkan cermin yang menghasilkan total internal reflection
(refleksi total pada bagian dalam serat kaca). Analogi sederhana
mengenai cara kerja kabel fiber optic dalam mentransmisikan
gelombang cahaya kira- kira seperti ini.
Jika Anda sedang beradadisebuah ruangan yang gelap dengan
jendela kaca, kemudian Anda mengarahkan cahay senter dengan
posisi 90 derajat tega lurus dengan kaca, maka cahay senter akan
menembus ke luar ruangan. Namun kondisinya akan berbeda jika
cahaya senter tersebut diarahkan (ke jendela berkaca) dengan sudut
rendah (hamper parallel dengan cahay aslinya, maka kaca tersebut
akan berfungsi menjadi cermin yang akan memantulkan cahay senter
ke dalam ruangan. Seperti itulah yang terjadi pada serat optic, di mana
cahay berjalan melalui serat kaca pada sudut yang rendah.
B. Kelebihan dan Kekurangan Fiber Optik

1. Kelebihan Kabel Jaringan Fiber Optik


a. Kabel jaringan fiber optic dapat beroparasi dengan kecepatan yang sangat
tinggi dalam membawa informasi atau data, bahkan lebih tinggi disbanding
kabel jaringan Coaxial ataupun kabel twisted Pair. Kecepatan transfer datanya
bahkan dapat mencapai 1000 Mbps.
b. Bandwith kabel jaringan fiber optic tak perlu diragunka lagi karena mampu
membawa paket-paket dengan kapasitas besar ( bisa tembus 1 gigabit per
detik).
c. Kabel jaringan fiber optic dapat mengirim sinyal lebih jauh dianding kabel
jaringan jenis lainnya, bahkan tanpa memerlukan perangkat penguat sinyal
seperti repeater atau lainnya. Kalaupun dibutuhkan, penguat sinyal tidak perlu
dipasang setiap 5 km seperti kabel-kabel jaringan lainnya, melainkan cukup
dipasang setiap 20 km saja.
d. Material yang dipakai untuk membuat kabel jaringan fiber optic memiliki
keunggulan untuk bisa bertahan pada banyak gangguan seperti kelembapan
udara dan cahaya (panas). Dengan begitu maka dapat disimpulkan bahwa
kabel fiber optic relative awet karena tidak gampang rusak.
e. Kemampuan kabel jaringan fiber optic yang taha lama dan tidak gampang
rusak membuat jadi lebih efisien disbanding kabel jaringan lainnya, karena
biaya perawatan pun jadi kian murah.
f. Tak berbeda jauh dengan kabel jaringan STP, kabel jaringan fiber optic juga
kuat terhadap interfensi elektromagnetik yang berasal dari sekitar kabel.
g. Kabel jaringan fiber optic terdiri dari berbagai macam jenis yang dapat
menjadi opsi untuk menyesuaikan dengan lokasi instalasinya. Mulai dari
instalasi didalam gedung, dibawah tanah hingga di dalam air, semuanya
tersedia degan keriteria dan karakteristik yang berbeda-beda.
h. Karena bukan mengirim sinyal listrik melainkan gelombang cahaya, kabel
jarngan fiber optic mampu mengatasi masalah gangguan gelombang
frekuensi bahan elektrik. Dengan begitu maka kabel jaringan jenis ini sanagt
ideal untuk digunakan pada Kawasan yang dikelilingi gelombang frekuensi
cukup tinggi.
i. Diameter kabel jaringan fiber optic yang relative kecl dan tipis, ditambah lagi
dengan bobotnya yang ringan membuat proses instalasi kabel jaringan fiber
optic relative mudah karena bersifat fleksibel.
j. Berbeda dengan kabel jaringan lainnya yang berpotensi menyebabkan
terjadinya korsleting atau kebakaran, khusus pada kabel fiber optic hal itu
tidak akan menjadi karena menggunakan bahan dasar serat kaca yang aman
dan tidak mudah terbakar karena tidak mengalirkan listrik.
k. Berbeda dengan kabel jaringan UTP dan STO yang masih menimbulkan
kemungkinan terjadinya penyadapan, hal ini tidak berlaku pada kabel
jaringanfiber optic karena dapat meneruskan data tanpa ada distorsi atau
gangguan.
l. Kabel jaringan fiber optic dapat dengan mudah di-upgrade bahkan tanpa perlu
mengubah sistem kabel yang ada.

2. Kekurangan Kabel Jaringan Fiber Optik


a. Harga kabel jaringan fiber optic masih terlalu mahal, teruatam jika
dibandingkan dengan kabel jaringan lainnya seperti UTP yang terkenal murah
meriah.
b. Dalam proses instalasi kabel jaringan fiber optic diperlukan beberapa alat
khusus berupa perangkat elektronik yang untuk saat ini memang maish sangat
mahal. Alhasil tidak semua orang bisa ataupun mau menggunakan kabel ini
sebagai media pendukung dalam instalasi sebuah jaringan komputer.
c. Dalam proses pengirim sinyal, karena harus dilakukan perubahan sinyal
listrik ke sinyal optic terlebih dahulu maka kabel jaringan fiber optic menurut
adanya sumber cahay yang kuat melakukan pensinyalan seperti alat
pembangkit listrik eksternal.
d. Jika rusak, perbaikan instalasi kabel jaringan fiber optic yang kompleks
memerlukan tenaga yang ahli dibidang ini.
e. Kabel jaringan fiber optic ditakutkan bisa menyerap hydrogen sehingga dapat
menyebabkan loss data.
f. Mengingat kabel jaringan fiber optic menggunakan gelombang cahay untuk
mentransmisikan data, maka kabel jaringan jenis ini tidak dapat diinstal
dalam jalur yang berbelok secara tajam dan menyudut, jika terpaksa harus
berbelok, maka harus dibuat belokan yang melengkung.

C. Faktor – Factor Mempengaruhi Performance Fiber Optik

1. Loss, yang diakibatkan oleh Panjang span fiber optic dan banyaknya splicing
di sepanjang span fiber tersebut. Besarnya loss dari suatu span fiber bisa
diukur dengan menggunakan OTDR.
2. Dispersi, seiring dengan bertambahnya usia fiber makan dispersi pada fiber
optic tersebut semakin jelek, dispersi ada 2 macam
a. Chromatic Dispersion (CD), dispersi ini diakibatkan oleh variasi fiber
index (karakteristik fiber) dengan Panjang gelombang, hal ini
menimbulak felay antara Panjang gelombang dengan pulsa transmisi
cahaya sehingga sinyal yang ditransmisikan menjadi cacat dan
menimbulkan distorsi dan naiknya BER (Bit Error Ratio). Chromatic
dispersion bisa diukur dengan menggunakan chromatic dispersion
meter. Selain itu pada sebuah percobaan mengenai hubungan antara
suhu dan chromatic dispersion, kesimpulan yang didapat adalah salah
satu penyebab penurunan kualitas sinyal pada jaringan fiber optic
adalah chromatic dispersion yang berfluktuasi yang dipengaruhi oleh
suhu kabel fiber optic. Chromatic dispersion bisat diatasi dengan
membuat chromatic dispensation dengan membuat semacam spoel
atau gulungan fiber optic untuk mengkompensasi cacatnya sinyal yang
ditransmisikan.
b. Polarization Mode Dispersion (PMD), PMD diakibtakn oleh
berubahnya bentuk fiber optic yang diakibatkan suhu, kelembapan
atau adanya tarikan fiber yang bengkok. Dalam hal ini seharusnya
fiber optic berbentuk bulat dan lurus tapi pada prakteknya akibat suhu,
kelembaban dan pergeseran bumi bentuk fiber optic menjadi tidak
bulat (missal lonjong) dan bengkok. Factor lain yang menyebabkan
polarization mode dispersion proses pembuatan yang kurag sempurna.
Pada kabel fiber optic single mode, seharusnya sebenarnya terdiri dari
kabel dua mode yang memiliki polarisasi yang sama. Dalam fiber
optic yang sempurna sinyal yang dilewatkan pada dua mode ini
berjalan pada kecepatan yang sama, tetapi dalam kenyataannya,
ketidaksempurnaan fabrikasi membuat sinyal menjadi asimetris dan
dapat menyebabkan mode memiliki kecepatan propagarasi berbeda.
Perbedaan kecepatan ini disebut Diffrential Group Delay (DGD) dan
PMD adalah koefesien statistic-normalisasi Panjang rata-rata nilai
DGD. PMD dapat meminimalisir dengan pemilihan kabel dan instalasi
yang baik lain dengan CD yang bisa diatasi dengan membuat
chromatic dispensator, PMD tidak dapat diatasi.
3. Rusaknya Sealed dan Jacket Fiber, seiring bertambahnya usia fiber Sealed dan
Jacket Fiber akan semakin jelek misalnya mengeras kemudian pecah sehingga
fiber optic tidak terlindungi dari suhu dan lembap.

D. Jenis Konektor pada Kabel Fiber Optik

Konektor kabel fiber optic terdiri dari dua jenis konektor model ST yang
berbentuk lingkaran dan konektor SC yang berbentuk persegi. Penggunaan kabel
ini harus disesuaikan dengan jenis perangkat yang digunakan karena mereka
mungkin berbeda.

Pada kabel serat optic, sambungan ujung terminal dapat disebut juga
dengan istilah : konektor. Jenis-jenis dari konektor kabel fiber optic ini tersedia
dalam beberapa bentuk yang berbeda-beda tergantung kebutuhan
implementasinya, dimana biasanya memiiki tipe standar seperti berikut ini.

1. FC(Fiber Connector) : digunakan untuk model kabel single-mode


dengan akurasi yang sanagt tinggi dalam menghubungkan kabel
dengan transmitter maupun reccevier. Konektor ini menggunakan
sistem drat ulir dengan posisi yang dapat diatur, sehingga Ketika
dipasangkan ke perangkat lain, akurasinya tidak akan mudah
berubah.
Gambar FC(Fiber Connector)
2. SC (Subscriber Connector) digunakan untuk model kabel single-
mode, dengan sistem sistem dicabut-pasang. Konektor ini tidak
terlalu mahal, simple, dan dapat diatur secara manual serta
akurasinya baik bila dipasangkan ke perangkat lain.

Gambar SC (Subscriber Connector)

3. ST (Straight Tip) bentuknya seperti bayont berkunci hamper mirip


dengan konektor BNC. Sangat umum digunakan baik untuk kabel
multi mode maupun single mode. Sangat mudah digunakan baik
dipasang maupun dicabut.
Gambar ST (Straight Tip)

4. Biconic : salah satu konektor yang kali pertama muncul dalam


komunkasi fiber optic. Saat ini sangat jarang digunakan.

Gambar Biconic
5. D4 : konektor ini hamper mirip FC hanay berbeda ukurannya aja.
Perbedaannya sekitar 2mm pada bagian ferrule-nya.

Gambar D4

6. SMA : konektor ini merupakan pendahulu dari konektor ST yang


sama – sama menggunakan penutup dan pelindung. Namun seiring
dengan berkembangnya st konektor, maka konektor ini sudah tidak
berkembang lagi penggunaannya.

Gambar SMA

Warna Arti Keterangan


Konektor
Biru Physical Contact (PC) 0O Yang paling umum
digunakan untuk serat
singlemode
Hijau Physical Contact (PC) 8o Sudahtidak digunakan
lagi untuk serat optic
multi mode
Hitam Physical Contact (PC) 0O
Abu-abu/Krem Physical Contact (PC) 0O Serat optic multi mode
Putih Physical Contact (PC) 0O
Merah Pengunaan khusus

Tabel warna pada konektor seperti berikut :


Dalam standarisasinya kode warna dari selubang luar (jacket) kabel serat
optic jenis patch Cord adalah sebagai berikut.

Warna Jacket Artinya


Kuning Serat optic single mode
Orange Serat Optik Multi mode
Aqua Optimal laser 10 giga 50/125 mikrometer serat optic multi
mode
Abu-abu Kode warna serat optic multi mode, sekarang tidak
digunakan lagi
Biru Kadang masih digunakan dalam model perancangan

E. Komponen Fiber Optik

1. Terminal saluran serat optic (Optical Line Terminal, OLT) biasa ditempatkan pada
pusat penyedia layanan provider (CO) untuk menghantarkan isyarat lauanan kepada
setiap pengguna dalam jaringan rangkaian sistem, dan OLT juga merupakan titik
agresasi suara dari PSTN, data dari penghala dan video melalui berbagai bentuk
sebagai medium penghantaran.
2. Unit Jaringan Serat Optik (Optical Network Unit, ONU) adlah peralatan yang
digunakan di akhir jaringan untuk memberikan layanan-layanan yang disediakan
kepada pelanggan

Anda mungkin juga menyukai