Anda di halaman 1dari 3

Nama : Zakaria Redy Pratama

No : 36

Kelas : XI TKJ 1

TUGAS WAN

1. prinsip kerja fiber optic

Cara kerja fiber optic:

Fiber optik memiliki cara kerjanya sendiri yang membedakannya dengan kabel twisted pair atau kabel
coaxial. Kabel fiber optik dibuat dari serat kaca dan dilapisi dengan kaca bukan tanpa sebab karena
kabel ini mengubah sinyal listrik menjadi gelombang cahaya dengan fungsi cermin di dalam kabel.
Dengan kemampuan untuk mengkonversi sinyal listrik, maka fiber optik memiliki kelebihan untuk
mengurangi efek terhadap gangguan gelombang frekuensi elektrik. Maka dari itu fiber optik sangat
cocok digunakan untuk ditempatkan di area dengan gelombang elektrik tinggi.

Komponen fiber optic:

1. Bagian Inti (Core)

Bagian inti fiber optik terbuat dari bahan kaca dengan diameter yang sangat kecil (diamaternya sekitar
2 μm sampai 50 μm). Diameter serat optik yang lebih besar akan membuat performa yang lebih baik
dan stabil.

2. Bagian Cladding

Bagian cladding adalah bagian pelindung yang langsung menyelimuti serat optik. Biasanya ukuran
cladding ini berdiameter 5 μm sampai 250 μm.

Cladding terbuat dari bahan silikon, dan komposisi bahannya berbeda dengan bagian core. Selain
melindungi core, cladding juga berfungsi sebagai pemandu gelombang cahaya yang merefleksikan
semua cahaya tembus kembali kepada core.

3. Bagian Coating / Buffer

Bagian coating adalah mantel dari serat optik yang berbeda dari cladding dan core. Lapisan coating
ini terbuat dari bahan plastik yang elastis.

Coating berfungsi sebagai lapisan pelindung dari semua gangguan fisik yang mungkin terjadi,
misalnya lengkungan pada kabel, kelembaban udara dalam kabel.

4. Bagian Strength Member & Outer Jacket


Lapisan ini merupakan bagian yang sangat penting karena menjadi pelindung utama dari sebuah kabel
fiber optik. Lapisan strength member dan outer jacket adalah bagian terluar dari fiber optik yang
melindungi inti kabel dari berbagai gangguan fisik secara langsung.

2. jaringan akses fiber optic

1.arsitektur jaringan akses fiber optic:

Pada pembahasan sebelumnya, dijelaskan dua tipe arsitektur jaringan akses fiber optik yaitu arsitektur
jaringan aktif dan arsitektur jaringan pasif. Arsitektur jaringan aktif mengacu pada konfigurasi point
to point kabel optik dan atau konfigurasi star (point to multipoint). Sedangkan untuk arsitektur
jaringan pasif, berbasis passive optical network (PON). Saat ini dari dua tipe arsitektur jaringan fiber
optik di atas, yang paling dominan digunakan ialah arsitektur jaringan pasif. Salah satunya PT
Telekomunikasi Indonesia, Tbk, menggunakan jaringan pasif guna mendukung implementasi
teknologi FTTx.

2. arsitektur jaringan lokal akses fiber optic:

a) kabel FO

KABEL FIBER OPTIC. Fiber Optic adalah suatu jenis kabel yang terbuat dari kaca atau plastik yang
sangat halus, kabel fiber optic dapat mentransmisikan sinyal cahaya dari suatu lokasi ke lokasi lain
dengan kecepatan tinggi menggunakan pembiasan cahaya sebagai prinsip kerjanya.

b) jaringan kabel FO

1. Fiber To The Home (FTTH)

Penempatan perangkat pada teknologi FTTH diantaranya ialah PON OLT dipasang di central office.
Sementara itu, splitter dipasang di luar bangunan, di dinding atau kabinet outdoor. Apabila gedung
bertingkat sebuah splitter dapat digunakan untuk melayani beberapa tingkat sekaligus. Namun pada
umumnya splitter akan dipasang di tengah-tengah area layanan untuk menghemat penggunaan fiber
optik.

Sementara itu, letak ONU yang membedakan dengan teknologi FTTx lainnya disetting di rumah-
rumah pelanggan dan langsung dihubungkan ke pesawat pelanggan melalui kabel tembaga indoor
atau IKR di dalam rumah. Ordenya dapat mencapai puluhan meter menyesuaikan dengan dimensi
rumah pelanggan. Interface yang dibutuhkan pada ONU diantaranya ialah POTS, FE/GE, Wifi dan
RF. Sedangkan bandwidth yang disediakan per pelanggan berkisar 10 – 100 Mbps.

2. Fiber To The Office (FTTO)

Aplikasi FTTO ini mirip dengan implementasi pada FTTH, hanya saja jarak ONU dengan perangkat
pelanggan pada FTTO dapat mencapai 50 m.

3. Fiber To The Building (FTTB)


FTTB menempatkan PON OLT sama seperti FTTH yaitu pada central office, basement atau ruang
perangkat jika diinstall di gedung. Splitter terpasang di dalam gedung untuk melayani beberapa lantai
sekaligus. Sedangkan ONU tersetting di basement atau di tiap lantai tergantung pada jumlah
pelanggan serta efektivitas layanan. Pada FTTB, Interface yang dibutuhkan ONU antara lain POTS,
FE/GE, E1, ADSL/ADSL2/ADSL2+, VDSL2, dan SHDSL. Untuk besar bandwidth yang disediakan
ialah setiap terminal menggunakan rasio pembagi bandwidth, umumnya antara 50-100 Mbps untuk
setiap pelanggan.

4. Fiber To The Curb (FTTC)

PON OLT pada FTTC juga dipasang pada central office, sama seperti FTTH/FTTO ataupun FTTB.
Adapun splitter terpasang di luar gedung. ONU tersetting di basement atau curb, ataupun terpasang di
tiang atau outdoor cabinet untuk melayani pelanggan perumahan. Sama seperti teknologi FTTx
lainnya, ONU FTTC membutuhkan interface berupa POTS, FE/GE, E1, ADSL/NADSL2/ ADSL2+,
VDSL dan SHDSL. Menggunakan rasio pembagi bandwidth di setiap terminal, FTTC mampu
menyediakan bandwidth berkapasitas antara 100 Kbps-100 Mbps untuk setiap pelanggan.

Anda mungkin juga menyukai