Anda di halaman 1dari 20

TUGAS BAHAN-BAHAN LISTRIK

Oleh :

NIM : 21060116060022

NAMA : SALWA NABILLA PUTRI DYAH PITALOKA

JUDUL : SISTEM TRANSMISI CAHAYA FIBER OPTIC

SEKOLAH VOKASI TEKNIK ELEKTRO


UNIVERSITAS DIPONEGORO
2017
SISTEM TRANSMISI CAHAYA FIBER OPTIC
Dewasa ini, komputer bukan hanya perangkat yang berdiri secara tunggal untuk
keperluan akses data yang lebih efisien dan tasks yang melibatkan komputer lain. Komputer
bekerja pada sistem jaringan yang kompak saling terhubung lebih jauh. Saat ini jaringan
internet bukan hanya sekedar sebagai penghubung antar komputer pada area yang terbatas,
tapi jaringan telah berkembang menjadi level yang lebih tinggi setelah adanya internet yang
memungkinkan komputer menjadi perangkat yang dapat menghubungkan dua tempat yang
berjarak jauh dan dapat digunakan sebagai media informasi. Dalam jaringan terjadi transfer
data antar komputer sehingga tasks yang dijalankan sangat tergantung pada hal ini. Setiap
komputer yang ada dalam jaringan saling terhubung dalam suatu pola hubungan. Arus data
yang mengalir ditentukan dari pola hubungan yang dapat berubah sesuai dengan tipologi
jaringan tersebut. Khususnya pada proses pertukaran informasi yang membutuhkan jalur
transmisi yang bisa dihandalkan. Hal ini sangat dimungkinkan setelah perkembangan IPTEK
yang memungkinkan data dikirimkan dari suatu negara ke negara yang lain hanya dalam
hitungan detik itu bisa terjadi setelah berhasil ditemukannya Fiber Optic.

Pengertian Fiber Optic

Fiber optic atau serat optik merupakan sebuah kaca murni yang panjang dan tipis serta
hampir berdiameter sebesar rambut manusia yang digunakan untuk mentransmisikan sinyal
cahaya dari suatu tempat ke tempat yang lain. Sumber cahaya yang digunakan biasanya
berupa laser atau LED. Cahaya yang ada di dalam fiber optic tidak keluar karena indeks bias
dari kaca lebih besar daripada indeks bias dari udara, karena laser mempunyai spektrum yang
sangat sempit. Kecepatan transmisi fiber optic sangat tinggi sehingga sangat bagus
digunakan sebagai saluran komunikasi. Fiber optic umumnya digunakan dalam sistem
telekomunikasi serta dalam pencahayaan, sensor, dan optik pencitraan. Fiber optic digunakan
untuk mengantarkan jauh lebih banyak sinyal dalam bentuk pulsa cahaya (bisa berupa
komunikasi suara maupun data) hingga mencapai lebih dari 50 kilometer tanpa memerlukan
lagi bantuan perangkat repeater (penguat sinyal).

Teknologi serupa yang juga umum digunakan adalah dengan menggunakan materi
tembaga (cooper) yang dapat mengantarkan transmisi sinyal berupa pulsa elektronik. Namun
ini sangat terbatas dalam jumlah, kualitas serta jarak tempuhnya. Dengan demikian, jika
dibandingkan dengan kabel coaxial maupun kabel tembaga, fiber optic lebih banyak
digunakan dalam saluran backbone. Sistem yang digunakan dalam fiber optic hampir sama
dengan yang digunakan dalam sistem tembaga. Perbedaanya adalah dalam penggunaan pulsa
cahaya untuk mengantarkan informasi data (teknologi tembaga menggunakan pulsa
elektronik). Dalam sistem fiber optic, dikenal istilah transmitter, yaitu perangkat yang
menjadi tempat awal penerimaan informasi data yang dikirimkan ke fiber optic. Informasi
data berupa pulsa elektronik yang telah diterima oleh transmitter ini, kemudian diproses dan
diterjemahkan menjadi informasi yang sama, tapi dalam bentuk pulsa cahaya. Transmitter
biasanya menggunakan Light Emitting Diode (LED) atau Injection Laser Diode (ILD) dalam
proses penerjemahan ini.
Kabel Fiber Optic

Kabel Fiber optic merupakan sebuah kabel yang terbuat dari serat kaca dengan
teknologi canggih dan mempunyai kecepatan transfer data yang lebih cepat daripada kabel
biasa, biasanya fiber optic digunakan pada jaringan backbone (Tulang Punggung) karena
dibutuhakan kecepatan yang lebih dalam jaringan ini,namun pada saat ini sudah banyak yang
menggunakan fiber optic untuk jaringan biasa baik LAN, WAN maupun MAN karena dapat
memberikan dampak yang lebih pada kecepatan dan bandwith karena fiber optic ini
menggunakan bias cahaya untuk mentransfer data yang melewatinya dan sudah barang tentu
kecepatan cahaya tidak diragukan lagi namun untuk membangun jaringan dengan fiber optic
dibutuhkan biaya yang cukup mahal dikarenakan dibutuhkan alat khusus dalam
pembangunannya.

Pembuatan Fiber Optik

Proses ini disebut modified chemical vapor deposition (MCVD). Silikon dan germanium
bereaksi dengan oksigen membentuk SiO2 dan GeO2. SiO2 dan GeO2 menyatu dan
membentuk kaca. Proses ini dilakukan secara otomatis dan membutuhkan waktu beberapa
jam.
Setelah proses pertama selesai preform dimasukkan kedalam fiber drawing tower. Kemudian
dipanaskan 1900-2200 derajat celcius sampai meleleh. Lelehan tersebut jatuh melewati laser
mikrometer sehingga preform membentuk benang. Dilakukan proses coating dan UV Curing.

Uji Akhir Fiber Optik:


Tensile strength: harus mampu menahan 100.000 lb/inch2 atau lebih.
Refractive index profile : menghitung layar untuk pemantulan optik.
Fiber geometry : diameter Core, dimensi cladding, diameter cloating adalah seragam.
Attenuation : menghitung kekuatan sinyal dari berbagai panjang gelombang dan jarak.
Information carrying capacity : bandwith
Chromatic dispersion : penyebaran berbagai panjang gelombang sinar melalui core.
Operating temperature
Persyaratan Bahan Baku Fiber Optic
Serat optik harus terbuat darri silica berkualitastinggi sebagai bahan
bakunya sehingga kabel serat optik yang dihasilkan memenuhi
persyaratan yang telah ditentukan.
Zat Pewarna
Zat pewarna yang digunakan untuk memberi warna serat optik
harus merupakan oligomer tak jenuh, photoinisiator dan
crosslinkers yang apabila dilewatkan pada sumber lampu UV
maka tintan segera mengering secara sempurna, tahan terhadap
pelarut methyl ethyl keton.
Selongsong (Tube)
Serat optik harus ditempatkan dalam selongsong yang terbuat
dari bahan polybuthelenetherepthalate (PBTP) yang memenuhi
ketentuan.
Kompon jelly
Untuk bahan pengisi selongsong harus menggunakan jelly dari
jenis thixotropic jeli. Bahan yang diisikan dalam kabel diluar
selongsong adalah tropical, non-dripping jelly
Filler rod
Filler rod harus terbuat dari bahan plastik yang memiliki sifat
kelistrikan dan sifat thermal yang sesuai dengan bahan
selongsong
Pita pengikat pilinan
Pita pengikat pilinan terbuat dari bahan polypropylene atau
bahan plastik yang sejenis
Strength member
Strength member terbuat dari bahan carbon berkualitas tinggi
yang dipilin kawat baja atau dari baja padat yang digalvanisir
dilapisi dengan Medium Density Polyethylene
Water Blocking
Pita penahan air harus terbuat dari campuran bahan serat
polyester bertipe non konduktif

Cara Kerja Fiber Optik


Sebuah kabel fiber optik terbuat dari serat kaca murni, sehingga
meskipun kabel mempunyai panjang sampai beratus2 meter, cahaya
masih dapat dipancarkan dari ujung ke ujung lainnya. Helai serat kaca
tersebut didesain sangat halus,ketebalannya kira-kira sama dengan tebal
rambut manusia. Helai serat kaca dilapisi oleh 2 lapisan plastik (2 layers
plastic coating) dengan melapisi serat kaca dengan plastik, akan
didapatkan equivalen sebuah cermin disekitar serat kaca.
Cermin ini menghasilkan total internal reflection (refleksi total pada bagian
dalam serat kaca), sama seperti jika kita berada pada ruangan gelap
dengan sebuah jendela kaca, kemudian anda mengarahkan cahaya senter
90 derajat tegak lurus dengan kaca , maka cahaya senter akan tembus ke
luar ruangan. Akan tetapi jika cahaya senter tersebut diarahkan (ke
jendela berkaca) dengan sudut yang rendah (hampir paralel dengan
cahaya aslinya), maka kaca tersebut akan berfungsi menjadi cermin yg
akan memantulkan cahaya senter ke dalam ruangan. demikian pada serat
optik, cahaya berjalan melalui serat kaca pada sudut yang rendah.
Untuk mengirimkan percakapan2 telepon melalui serat optik, suara
analog di rubah menjadi sinyal digital. Sebuah laser transmitter pada
salah satu ujung kabel on/off untuk mengirimkan setiap bit sinyal. System
fiber optik Modern dengan single laser bisa mentransmitkan jutaan
bit/second. Atau bisa dikatakan laser transmitter on dan off jutaan kali
/second.
System terbaru laser transmitter dapat mentransmitkan warna2 yang
berbeda untuk mengirimkan beragam sinyal digital dalam fiber optik yang
sama.
Kabel fiber optik modern dapat membawa sinyal digital dengan
jarak kurang lebih 60 mil (sekitar 100 Km). Pada jalur distribusi jarak jauh
biasanya terdapat peralatan tambahan (equipment hut) setiap 40-60
mil,yang berfungsi pick-up equipment yang akan menampung,
menguatkan sinyal, dan kemudian me- retransmit-kan sinyal ke equipment
selanjutnya.

Bagian-bagian Fiber Optik


Core (Inti)
Tepat di tengah-tengah kabel fiber optik terdapat bagian utama dalam struktur
kabel fiber optik yakni core alias inti yang terbuat dari serat kaca. Umumnya core
ini memiliki diameter sekitar 2 m 50 m (tergantung dari jenis serat optiknya),
dimana ukuran core ini sendiri berpengaruh besar terhadap kualitas dan
kemampuan dari sebuah kabel fiber optik. Fungsi core pada kabel fiber optik ini
adalah sebagai tempat berlangsungnya perambatan cahaya dari satu ujung ke ujung
kabel lainnya, sehingga proses pengiriman cahaya dapat dilakukan.

Cladding (Jaket)
Lapisan yang menyelubungi core pada kabel fiber optik disebut cladding yang
terbuat dari kaca. Indeks bias yang dihasilkan cladding ini lebih kecil dari core,
dimana hubungan indeks bias antara core dan cladding akan mempengaruhi
perambatan cahaya pada core (mempengaruhi besarnya sudut kritis). Diameter
cladding berkisar antara 5 m 250 m serta berfungsi sebagai pelindung core
sekaligus menjadi cermin yang terpancar keluar kembali ke dalam core. Bisa
dibilang cladding merupakan bagian yang punya peran penting karena berkat
cladding inilah cahaya dapat merambat dalam core serat optik.

Coating (Mantel)
Di bagian luar setelah cladding, terdapat mantel atau coating yang umumnya
terbuat dari bahan plastik. Adapun fungsi coating pada kabel fiber optik adalah
sebagai pelindung mekanis yang menjagai serat optik dari kerusakan yang dapat
terjadi karena lengkungan kabel atau gangguan luar lainnya seperti kelembaban.
Coating ini memiliki warna yang beragam untuk mempermudah dalam penyusunan
urutan core. Di dalam melakukan pen-signalan terdapat 2 jenis sumber cahaya
yang dapat di gunakan yaitu : LED (Light Emiting Diode)dan laser semi
konduktor. Adapun perbedaannya adalah sbb :

* LED :
Laju Data : Rendah
Module : Multimode
Jarak : Masak Pakai
Sensitifitas Suhu : Minor
Biaya : Rendah

* Semikonduktor Laser :
Laju Data : Tinggi
Module : Multimode atau Single Mode
Jarak : Jauh
Sensitifitas Suhu : Substansi
Biaya : Mahal

Strengthening Fibers and Outer Jacket


Strength Member (material penguat) dan Outer Jacket (jaket luar) merupakan
lapisan terluar dari sebuah kabel fiber optik. Fungsi atau kegunaannya tentu saja
sebagai pelindung yang menjaga kabel dari gangguan luar yang bisa menyebabkan
kerusakan pada bagian core.

Karakteristik Kabel Fiber Optik Secara Umum


Selain beberapa komponen di atas, karakteristik kabel jaringan fiber optik secara
umum dapat diklasifikasikan sebagai berikut :

Bagian dalam kabel jaringan fiber optik terdiri dari inti yang terbuat dari serat kaca
dan diselubungi oleh beberapa lapisan yang bersifat sebagai pelindung.
Konektor yang umum digunakan untuk kabel jaringan fiber optik adalah konektor ST,
namun baru-baru ini ada konektor lain yang diperkenalkan sebagai pasangan kabel
jaringan fiber optik yakni konektor SC.
Kecepatan transfer data yang mampu dilakukan kabel fiber optik berada di angka 100
Mbps ke atas (bahkan dapat mencapai 1000 Mbps).
Biaya rata-rata pernode cukup mahal.
Diameter kabel jaringan fiber optik dan dan ukuran konektornya relatif kecil sehingga
fleksibel dalam proses instalasi.
Panjang kabel jaringan fiber optik sangat panjang yakni mencapai 2 km (mengalahkan
kabel jaringan lainnya seperti Coaxial dan Twisted Pair).

Jenis-jenis Fiber Optik

Jenis Kabel Fiber Optic Menurut Transmitter


Kabel jaringan fiber optik terdiri dari beberapa jenis, yang biasanya dapat dengan
mudah diketahui dengan melihat transmitter (media transmisi data) yang digunakannya.
Berikut ini jenis-jenis kabel jaringan fiber optik :
Single Mode Fibers
Kabel jaringan fiber optik jenis single mode memiliki inti (core) yang relatif kecil,
dengan diameter sekitar 0.00035 inch atau 9 micron. Jenis kabel fiber optik yang satu
ini menggunakan tranmitter laser semi konduktor yang mengirimkan sinar laser
inframerah dengan panjang gelombang mencapai 1300-1550 nm. Disebut single
mode karena penggunaan kabel fiber optik ini hanya memungkinkan terjadinya satu
modus cahaya saja yang dapat tersebar melalui inti pada suatu waktu.
Berikut ini karakteristik kabel jaringan fiber optik jenis single mode :
Laju Data : Tinggi
Jarak Pengiriman Data : Jauh
Masa Pakai : Sebentar
Sensitifitas Suhu : Substansial
Biaya : Mahal
Multi Mode Fibers
Jenis kabel fiber optik yang satu ini memiliki inti (core) yang lebih besar dibanding
milik kabel fiber optik jenis single mode yakni berdiameter sekitar 0.0025 inch atau
62.5 micron. Dengan ukuran yang lebih besar, maka penggunaan kabel fiber optik
jenis ini memungkinkan ratusan modus cahaya tersebar melalui serat secara
bersamaan. Kabel fiber optik multi mode ini menggunakan LED (Light Emiting
Diode) sebagai media transmisinya, serta lebih ditujukan untuk kepentingan komersil.
Berikut ini karakteristik kabel jaringan fiber optik jenis multi mode :
Laju Data : Rendah
Jarak Pengiriman Data : Pendek
Masa Pakai : Lama
Sensitifitas Suhu : Minor
Biaya : Rendah (Murah)

Jenis Kabel Fiber Optic Menurut Aplikasi Standart

Jika diklasifikasikan menurut aplikasi standar, jenis-jenis kabel fiber optik dibedakan
menjadi beberapa tipe. Berikut ini diantaranya :

Tight Buffer (Indoor/Outdoor)


Breakout Cable (Indoor/Outdoor)
Aerial Cable/Self-Supporting
Hybrid & Composite Cable

Armored Cable

Low Smoke Zero Halogen (LSZH)

Simplex cable
Zipcord cable

Terdapat 2 tipe Kabel Fiber Optik berdasarkan konstruksinya

Loose tube Cable

Kabel tipe Loose tube dirancang untuk penggunaan pada environment lingkungan yang
keras diluar ruangan, misalnya ditanam dijalan-jalan, dibentangkan di tiang-tiang. Pada
Loose tube cable terdapat lumuran jel yang melapisi yang fungsinya untuk melindungi serat
optik dari kelembaban dimana air dan pengembunan merupakan masalah serius. Penggunaan
jel ini membuat kontruksi loose tube cable ini sangat ideal pada lingkungan dengan
kelembaban tinggi (contoh ditanam didalam tanah)
Pada Loose tube cable terdapat 12 sampai 200 core per kabel. Fungsi dan bagian-bagian
kabel optik jenis loose tube :

a. Loose tube
Berbentuk tabung longgar yang terbuat dari bahan PBTP (Polybutylene terepthalete)
yang berisi thixotropic gel dan serat ditempatkan didalamnya. Konstruksi loose tube yang
berbetnuk longgar tersebut mempunyai tujuan agar serat optik bebas bergerak, tidak langsung
mengalami tekanan atau gesekan yang dapat merusak serat pada saat instalasi kabel optik.

b. Thixotropic gel
Yaitu bahan semacam jelly yang berfungsi melindungi serat dari pengaruh mekanis
dan juga untuk menahan air. Sebuah loose tube dapat berisi 2 sampai 12 serat optik. Sebuah
kabel optik dapat berisi 6 sampai dengan 8 loose tube.

c. HDPE Sheath atau High Density Polyethylene Sheath


Yaitu bahan sejenis polyethelene keras yang digunakan sebagai kulit kabel optik
berfungsi sebagai bantalan untuk melindungi serat optik dari pengaruh mekanis pada saat
instalasi

d. Aluminium tape
Lapisan aluminium yang ditempatkan diantara kulit kabel dengan water blocking
berfungsi sebagai konduktivitas elektris dan melindungi kabel dari pengaruh mekanis

e. Flodding Gell
Bahan campuran petroleum, synthetic dan silicon yang mempunyai sifat anti air.
Flodding gel merupakan bahan pengisi yang digunakan pada kabel optik agar kabel menjadi
padat

f. PE Sheath
Adalah bahan polyethelene yang menutupi bagian central strength member yang
berfungsi untuk mencegah agar tidak terjadi gesekan antara central strength member dengan
loose tube

g. Central Strength Member


Adalah bagian penguat yang terletak ditengah-tengah kabel optik. Central strength
member dapat merupakan pilinan kawat baja atau solid steel core atau glass reinforced
plastic.

h. Peripheral Strain Elements


Terbuat dari bahan polyramid yang merupakan elemen pelengkap optik yang
diperlukan untuk menambah kekuatan kabel optik. Polyramid mempunyai kekuatan

Tight buffered Cable

Tipe kabel optic Tight-buffered diinstal untuk indoor environment dikarenakan tidak
memiliki banyak lapisan pelindung seperti Loose tube cable. tipe ini menawarkan
connectability langsung dan fleksibilitas. Umumnya menggunakan 900 micron terbuat dari
plastik sebagai jaket pelindung Core dan cladding yang terbuat dari bahan acrilat.

Aplikasi dari kabel optik tipe tight buffered :

intrabuilding backbone

Horizontal distribution.

Patch cords and equipment cables.

Patch Cord digunakan untuk menghubungkan :

Optical Device (pada perangkat telekomunikasi umumnya port dengan koneksi optic
menggunakan plugable port SFP)

Patch Panel / ODF (Optical Distribution Frame)

Tipe-tipe Fiber Optik

a. Single mode
Jenis fiber optik yang memiliki fiber tunggal dengan diamater antara 8.3 10 mikron yang
mempunyai transmisi satu mode. Singlemode dengan garis tengah (diameter) sempit
hanya
dapat menyebarkan antara 1310 1550 nano meter. Singlemode dapat mentransmisikan di
atas rata-rata dan 50 kali lipat jarak dibandingkan multimode. Fiber singlemode memiliki
core lebih kecil dibandingkan multimode. Core kecil tersebut dan gelombang cahaya
tunggal dapat mengurangi distorsi yang diakibatkan overlap cahaya, penyediaan sedikit
sinyal atenuasi dan kecepatan transmisi yang tinggi.Ciri cirinya:

Diameter core lebih kecil dibandingkan diameter cladding

Digunakan untuk transmisi jarak jauh, bisa mencapi 120 km, band frekuensi lebar, dan
penyusutan transmisi sangat kecil.

b. Grade-index multimode
Berisi sebuah core dimana refraksi indeks mengurangi secara perlahan -lahan dari poros
pusat ke luar cladding. Refraksi indeks tertinggi pada pusat membuat cahaya bergerak
lebih perlahan pada porosnya dibandingkan cahaya yang lebih dekat dengan cladding.
Alur yang dipendekkan dan kecepatan yang tinggi mengijinkan cahaya di bagian luar
untuk sampai ke penerima pada waktu yang sama secara perlahan tetapi cahaya lurus
langsung melalui inti core. Hasilnya sinyal digital mengalami distorsi yang sedikit. Ciri-
cirinya:
Diameter corenya antara 30 mm 60 mm sedangkan diameter claddingnya 100 mm
150 mm
Merupakan penggabungan fiber single mode dan fiber multimode step index
Biasanya untuk jarak transmisi 10 20 km pentransmisian informasi jarak
menengah seperti pada LAN

c. Step-index multimode
Berisi sebuah core besar dengan diameter lebih dari 100 mikron. Hasilnya, beberapa
cahaya membuat sinyal digital melewati rute utama (direct route), sedangkan yang lainnya
berliku-liku (zig zag) ketika sinar tersebut memantul cladding. Alternatif jalan kecil ini
menyebabkan pengelompokan cahaya yang berbeda yang dikenal sebagai sebuah mode,
tiba secara terpisah pada sebuah titik penerima. Kebutuhan untuk meninggalkan jarak
antar sinyal untuk mencegah overlap batas bandwith adalah jumlah informasi yang dapat
dikirim ke titik penerima. Sebagai konsekuensinya, fiber optik tipe ini lebih cocok untuk
jarak yang pendek/singkat. Ciri cirinya:
Ukuran intinya berkisar 50 mm 125 mm dengan diameter cladding 125 mm 500
mm
Diameter core yang besar digunakan agar penyambungan kabel lebih mudah
Hanya baik digunakan untuk data atau informasi dengan kecepatan rendah dan untuk
jarak yang relatif dekat

Kelebihan Kabel Jaringan Fiber Optik


Kabel jaringan fiber optik dapat beroperasi dengan kecepatan yang sangat
tinggi dalam membawa informasi atau data, bahkan lebih tinggi dibanding
kabel jaringan Coaxial ataupun kabel Twisted Pair. Kecepatan transfer data-
nya bahkan dapat mencapai 1000 mbps.
Bandwith kabel jaringan fiber optik tak perlu diragukan lagi karena mampu
membawa paket-paket dengan kapasitas besar (bisa tembus 1 gigabit per
detik).
Kabel jaringan fiber optik dapat mengirim sinyal lebih jauh dibanding kabel
jaringan jenis lainnya, bahkan tanpa memerlukan perangkat penguat
sinyal seperti repeater atau lainnya. Kalaupun dibutuhkan, penguat sinyal
tidak perlu dipasang setiap 5 km seperti kabel-kabel jaringan lainnya,
melainkan cukup dipasang setiap 20 km saja.
Material yang dipakai untuk membuat kabel jaringan fiber optik memiliki
keunggulan untuk bisa bertahan pada banyak gangguan seperti
kelembaban udara dan cahaya (panas). Dengan begitu maka dapat
disimpulkan bahwa kabel fiber optik relatif awet karena tidak gampang
rusak.
Kemampuan kabel jaringan fiber optik yang tahan lama dan tidak
gampang rusak membuatnya jadi lebih efisien dibanding kabel jaringan
lainnya, karena biaya perawatan pun jadi kian murah.
Tak berbeda jauh dengan kabel jaringan STP, kabel jaringan fiber optik
juga kuat terhadap interferensi elektromagnetik yang berasal dari sekitar
kabel.
Kabel jaringan fiber optik terdiri dari berbagai macam jenis yang dapat
menjadi opsi untuk menyesuaikan dengan lokasi instalasinya. Mulai dari
instalasi di dalam gedung, di bawah tanah hingga di dalam air, semuanya
tersedia dengan kriteria dan karakteristik yang berbeda-beda.
Karena bukan mengirim sinyal listrik melainkan gelombang cahaya, kabel
jaringan fiber optik mampu mengatasi masalah gangguan gelombang
frekuensi bahan elektrik. Dengan bagitu maka kabel jaringan jenis ini
sangat ideal untuk digunakan pada kawasan yang dikelilingi gelombang
frekuensi cukup tinggi.
Diameter kabel jaringan fiber optik yang relatif kecil dan tipis, ditambah
lagi dengan bobotbya yang ringan membuat proses instalasi kabel fiber
optik relatif mudah karena bersifat fleksibel.
Berbeda dengan kabel jaringan lainnya yang berpotensi menyebabkan
terjadinya korsleting atau kebakaran, khusus pada kabel fiber optik hal itu
tidak akan terjadi karena menggunakan bahan dasar serat kaca yang
aman dan tidak mudah terbakar karena: tidak mengalirkan listrik.
Berbeda dengan kabel jaringan UTP dan STP yang masih menimbulkan
kemungkinan terjadnya penyadapan, hal ini tidak berlaku pada kabel
jaringan fiber optik karena dapat meneruskan data tanpa ada distorsi atau
gangguan.
Kabel jaringan fiber optic dapat dengan mudah di-upgrade bahkan tanpa
perlu mengubah sistem kabel yang ada.

Kelemahan Kabel Jaringan Fiber Optik


Harga kabel jaringan fiber optik masih terlalu mahal, terutama jika
dibandingkan dengan kabel jaringan lainnya seperti kabel UTP yang
terkenal murah meriah.
Dalam proses instalasi kabel jaringa fiber optik diperlukan beberapa alat
khusus berupa perangkat elektronik yang untuk saat ini memang masih
sangat mahal. Alhasil tidak semua orang bisa ataupun mau menggunakan
kabel ini sebagai media pendukung dalam instalasi sebuah jaringan
komputer.
Dalam proses pengiriman sinyal, karena harus dilakukan perubahan sinyal
listrik ke sinyal optik terlebih dahulu maka kabel jaringan fiber optik
menunut adanya sumber cahaya yang kuat untuk melakukan pen-sinyalan
seperti alat pembangkit listrik eksternal.
Jika rusak, perbaikan instalasi kabel jaringan fiber optik yang kompleks
memerlukan tenaga yang ahli di bidang ini.
Kabel jaringan fiber optik ditakutkan bisa menyerap hidrogen sehingga
dapat menyebabkan loss data.
Mengingat kabel jaringan fiber optik menggunakan gelombang cahaya
untuk mentransmisikan data, maka kabel jaringan jenis ini tidak dapat
diinstal dalam jalur yang berbelok secara tajam atau menyudut. Jika
terpaksa harus berbelok, maka harus dibuat belokan yang melengkung.

Beberapa hal yang mempengaruhi performance fiber optic :


1. Loss
Diakibatkan oleh panjang span fiber dan banyaknya splicing di sepanjang
span fiber tersebut. Besarnya loss dari suatu span fiber bisa diukur dengan
menggunakan OTDR.
2. Dispersi
Seiring dengan bertambahnya usia fiber maka dispersi pada fiber optic
tersebut semakin jelek, dispersi ada 2 macam:
a. Chromatic dispersion (CD):
Dispersi ini diakibatkan oleh variasi fiber index (karakteristik fiber) dengan
panjang gelombang, hal ini menimbulkan delay antara panjang gelombang
dengan pulsa transmisi cahaya sehingga sinyal yang ditransmisikan menjadi
cacat dan menimbulkan distorsi dan naiknya BER (Bit Error Ratio).
Chromatic dispersion bisa diukur dengan menggunakan chromatic dispersion
meter. Selain itu pada sebuah percobaan mengenai hubungan antara suhu dan
chromatic dispersion, kesimpulan yang didapat adalah salah satu penyebab
penurunan kualitas sinyal pada jaringan fiber optik adalah chromatic
dispersion yang berfluktuasi yang dipengaruhi oleh suhu kabel fiber
optik.Chromatic dispersion bisa diatasi dengan membuat chromatic
dispensation dengan membuat semacam spoel atau gulungan fiber
optic untuk mengkompensasi cacatnya sinyal yang ditransmisikan.

b. Polarization Mode Dispersion (PMD)


PMD diakibatkan oleh berubahnya bentuk fiber optic yang diakibatkan suhu,
kelembaban atau adanya tarikan fiber yang bengkok. Dalam hal ini seharusnya
fiber optic berbentuk bulat dan lurus tapi pada prakteknya akibat suhu,
kelembaban dan pergeseran bumi bentuk fiber optic menjadi tidak bulat
(misalnya lonjong) dan bengkok. Faktor lain yang menyebabkan polarization
mode dispersion proses pembuatan yang kurang sempurna. Pada kabel fiber
optik single mode ,sebenarnya terdiri dari kabel dua mode yang memiliki
polarisasi yang sama. Dalam fiber optik yang sempurna sinyal yang
dilewatkan pada dua mode ini berjalan pada kecepatan yang sama, tetapi
dalam kenyataannya, ketidaksempurnaan fabrikasi membuat sinyal menjadi
asimetris dan dapat menyebabkan mode memiliki kecepatan propagasi
berbeda. Perbedaan kecepatan ini disebut Differential Group Delay (DGD) dan
PMD adalah koefisien statistik-normalisasi panjang rata-rata nilai DGD. PMD
dapat diminimalisir dengan pemilihan kabel dan instalasi yang baik.Lain
dengan CD yang bisa diatasi dengan membuat chromatic dispensator, PMD
tidak dapat diatasi.

3. Rusaknya Sealed dan Jacket Fiber


Seiring bertambahnya usia fiber Sealed dan Jacket Fiber akan semakin jelek,
misalnya mengeras kemudian pecah sehingga fiber optic tidak terlindungi dari suhu
dan lembab.

Konektor Fiber Optic


Konektor kabel fiber optic terdiri dari dua jenis-konektor model ST yang berbentuk
lingkaran dan konektor SC yang berbentuk persegi. Penggunaan kabel ini harus disesuaikan
dengan jenis perangkat yang anda gunakan karena mereka mungkin berbeda.
Pada kabel serat optik, sambungan ujung terminal atau disebut juga konektor, biasanya
memiliki tipe standar seperti berikut:
1. FC (Fiber Connector): digunakan untuk kabel single mode dengan akurasi yang sangat
tinggi dalam menghubungkan kabel dengan transmitter maupun receiver. Konektor ini
menggunakan sistem drat ulir dengan posisi yang dapat diatur, sehingga ketika dipasangkan
ke perangkat lain, akurasinya tidak akan mudah berubah.
2. SC (Subsciber Connector): digunakan untuk kabel single mode, dengan sistem dicabut-
pasang. Konektor ini tidak terlalu mahal, simpel dan dapat diatur secara manual serta
akurasinya baik bila dipasangkan ke perangkat lain.
3. ST (Straight Tip): bentuknya seperti bayonet berkunci hampir mirip dengan konektor
BNC. Sangat umum digunakan baik untuk kabel multi mode maupun single mode. Sangat
mudah digunakan baik dipasang maupun dicabut.
4. Biconic: Salah satu konektor yang kali pertama muncul dalam komunikasi fiber optik.
Saat ini sangat jarang digunakan.
5. D4: konektor ini hampir mirip dengan FC hanya berbeda ukurannya saja. Perbedaannya
sekitar 2 mm pada bagian ferrule-nya.
6. SMA: konektor ini merupakan pendahulu dari konektor ST yang sama-sama
menggunakan penutup dan pelindung. Namun seiring dengan berkembangnya ST konektor,
maka konektor ini sudah tidak berkembang lagi penggunaannya.
7. E200

Komponen Fiber Optic


1. Terminal Saluran Serat Optik (Optical Line Terminal, OLT)
Biasanya ditempatkan pada pusat penyedia layanan provider (CO) untuk
menghantarkan isyarat layanan kepada setiap pengguna dalam jaringan rangkaian sistem,
dan OLT juga merupakan titik aggregasi suara dari PSTN, data dari penghala dan video
melalui berbagai bentuk sebagai medium penghantaran.
2. Unit Jaringan Serat Optik (Optical Network Unit, ONU)
Merupakan peralatan yang digunakan diakhir jaringan untuk memberikan layanan-
layanan yang disediakan kepada pelanggan.

Alat Ukur

OTDR Optical Time-Domain Reflectometer

merupakan suatu peralatan optoelektronik yang digunakan untuk mengukur parameter-


parameter seperti pelemahan (attenuation), panjang, kehilangan pencerai dan penyambung,
dalam sistem telekomunikasi serat optik.

OTDR pada dasarnya terdiri dari satu sumber optik dan satu penerima (receiver), modul
akuisisi data, CPU, media penyimpanan data, dan layar monitor

Dengan OTDR seorang engineer dapat mengetahui kualitas dari fiber optic, besar redaman
sepanjang lintasan fiber optik, sampai lokasi putus nya kabel (berapa jauh dari lokasi
pengukuran) yang sangat berguna bila terjadi putus kabel optik di negara tercinta ini masih
sangat sering terjadi optik putus karena kena galian yang paling parah karena dicuri.

Optical Power Meter

Digunakan untuk mengukur panjang gelombang dan power dari sinyal optik. Dari informasi
power yang di terima, seorang engineer dapat mengetahui apakah kualitas power masih
dalam spesifikasi perangkat yang digunakan atau tidak. Dan dapat digunakan untuk
mensegmentasi permasalahan untuk mentrace apakah sumber masalah dari SFP yang power
nya sudah lemah, dari Patch cord yang bermasalah, dari core yang berada pada ODF / OTB
atau dari lintasan optik yang membentang di luar sana.

Pelemahan

Cahaya sangat penting diketahui terutama dalam merancang sistem telekomunikasi serat
optik itu sendiri. Pelemahan cahaya dalam serat optik adalah adanya penurunan rata-rata daya
optik pada kabel serat optik, biasanya diekspresikan dalam decibel (dB) tanpa tanda negatif.
Berikut ini beberapa hal yang menyumbang kepada pelemahan cahaya pada serat optik :

Penyerapan (Absorption).Kehilangan cahaya yang disebabkan adanya kotoran dalam


serat optik.
Penyebaran (Scattering)
Kehilangan radiasi (radiative losses)
Reliabilitas dari serat optik dapat ditentukan dengan satuan BER (Bit error rate). Salah
satu ujung serat optik diberi masukan data tertentu dan ujung yang lain mengolah data
itu. Dengan intensitas laser yang rendah dan dengan panjang serat mencapai beberapa km,
maka akan menghasilkan kesalahan. Jumlah kesalahan persatuan waktu tersebut dinamakan
BER. Dengan diketahuinya BER maka, jumlah kesalahan pada serat optik yang sama dengan
panjang yang berbeda dapat diperkirakan besarnya.

Aplikasi Fiber Optic

Sebuah Fiber Optik line adalah media yang sangat atraktif untuk produksi video. Karena
sangat ringan maka bisa menjadi aset yang berharga dalam pembuatan peralatannya.
Kapasitasnya juga menjadi penarik perhatian dalam bidang TVdigital. Selain untuk TV optik
fiber juga mampu untuk mendukung kinerja LAN.Industri telepon dan kabel juga menaruh
perhatian yang besar pada teknologii n i . U n d e r w a t e r L i n e s A T & T t e l a h
m e n g e p a l a i s u a t u k o n s o r s i u m u n t u k pengembangan jaringan fiber optik
bawah laut, transatlantik, antara Amerika danEropa. Fiber-Optic Lines and Satellites
Sekarang sebuah FO line telah memilikik a p a s i t a s s a l u r a n y a n g b e s a r d a n t a h a n
l a m a , d a n a k a n s a n g a t e f e k t i f u n t u k aplikasi jarak jauh. Sebuah transmisi satelit
sangat terpengaruh oleh keadaanatmosfer dan traffic dari satelit itu sendiri, namun FO line
tidak terpengaruh duah a l i n i . F i b e r j u g a m e m p u n y a i s e g i k e a m a n a n y a n g
j a u h l e b i h b a i k . Ap l i k a s i Lainnya Dalam bidang kedokteran terdapat operasi tipe laser
yang memanfaatkant e k n o l o g i i n i . P a r a i l m u w a n j u g a t e l a h m e n g a p l i k a s i k a n
teknologi ini dalam beberapa material yang berguna unuk menciptakan
s e b u a h p e s a w a t t e r b a n g hingga sebuah space station.

Urutan Kode Kabel Fiber Optic Berdasarkan Warna


Struktur kabel Fiber Optik berbeda dengan kabel multipair tembaga, jika pada kabel
tembaga dikenal istilah pasangan atau pair, maka pada kabel fiber optik tidak dikenal istilah
pasangan atau pair.
Secara umum, struktur kabel Fiber Optik terdiri dari Tube dan Fiber (atau istilah umumnya
dilapangan disebut dengan "core"). Pada Tube dan Core untuk mengenali urutan diberi
warna yang berbeda.
Sesuai dengan standard TIA/EIA-598 yang dipakai secara internasional, digunakan 12 warna
sebagai pengenal urutan, yaitu

No urut Warna No Urut Warna


1 BIRU 7 MERAH
2 ORANGE 8 HITAM
3 HIJAU 9 KUNING
4 COKELAT 10 VIOLET
5 ABU ABU 11 PINK
6 PUTIH 12 TOSKA
Tabel warna yang digunakan untuk urutan Fiber pada kabel Fiber Optik

Untuk menghafal biasanya menggunakan kata kunci "BOHCAP MEHIKUVIPITOS".


Pada setiap tube maksimum berisi 12 fiber atau core, yang dimulai dari warna biru sampai
dengan toska, dan setiap kabel maksimum berisi 12 tube, sehingga total dalam satu kabel
maksimum berisi 144 fiber atau core.
Suatu kabel Fiber Optik dengan 12 Tube dan setiap tube berisi 12 Fiber Optik, maka warna
dan urutan core atau fiber optik adalah sebagai berikut:
Misalkan anda ditanya urutan core ke 59, apa warna tube dan apa warna corenya, maka
jawabnya sesuai tabel Tubenya berwarna abu abu dan corenya berwarna pink.
Jika menggunakan perhitungan matematis, sebagai berikut:
Tube = 59 : 12 = 4, 999
setiap 4,... atau 4 lebih maka dibulatkan menjadi 5.
warna ke 5 adalah Abu Abu.
Core/Fiber 59 : 12 = 4 sisa 11
maka warna ke 11 adalah Pink.

Misalkan anda ditanya jika Tube berwarna Merah, dan warna Core/Fiber warna orange.
a. Merah adalah warna ke 7, maka 7-1=6 dan 6 x 12 =72.
b. Orange adalah warna ke 2.
Maka core / fiber tersebut adalah urutan yang ke 72 + 2 = 74.

DAFTAR PUSTAKA
http://dear-optolenika.blogspot.co.id/2015/03/karakteristik-serat-optik.html

https://jebatusollan.wordpress.com/tag/aplikasi-fiber-optik/

http://macam-sensor.blogspot.co.id/2014/05/kabel-serat-optik.html

http://ayamsambaterbang.blogspot.co.id/2016/03/pengertian-fiber-optik.html

https://lidetakayuli.wordpress.com/2012/11/23/pengertian-nirkabel/

http://dewihacchan.blogspot.co.id/2012/03/sejarah-perkembangan-dan-struktur-fiber.html

https://zethcorner.wordpress.com/2008/07/22/sistem-komunikasi-serat-fiber-optik/

https://alisalehwangeng.wordpress.com/2010/01/09/skso-sistem-komunikasi-serat-optik/

http://bayu.blog.st3telkom.ac.id/2015/06/15/makalah-fiber-optik/

https://www.scribd.com/doc/32643236/Makalah-Fiber-Optik

http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/22686/3/Chapter%20II.pdf

http://teknikinformatika-esti.blogspot.co.id/2012/09/pengertian-fiber-optik.html#!/tcmbck

http://www.123helpme.com/search.asp?text=fiber

Anda mungkin juga menyukai