Oleh:
OLT adalah ujung fiber optik pada bagian CO yang menghubungkan jaringan
ke backbone Metro Ethernet (ME) atau ke jaringan yang lain.
ONU atau ONT adalah ujung fiber optik pada sisi pelanggan, dimana terdapat
titik konversi optik
Daerah Akses Fiber (DAF) atau bagian ODN yang dibagi menjadi 4 segmen
berdasarkan jenis kabel fiber optik yang digunakan, yaitu:
Segmen 1 : kabel feeder menghubungkan Optical Distribution Frame (ODF)
dan Optical Distribution Cabinet (ODC)
Segmen 2 : kabel distribusi dan Optical Distribution Point (ODP). ODC dan
ODP merupakan lokasi sambungan (splice) dan splitter
Segmen 3 : kabel drop dan Optical Terminal Premises (OTP)
Segmen 4 : kabel indoor yang diletakkan dalam rumah dan Optical Indoor
Outlet (Roset)
1
G. D. Hantoro and Karyada, Fiber Optik : Teknologi, Material, Instalasi, dan Implementasi, Bandung:
Informatika, 2015.
Skema jaringn FTTH sedang digemari karena walau sedikit mahal, teknologi
fiber optik akan mampu bertahan lama dan merupakan investasi yang
menjanjikan. Tidak hanya untuk akses internet, saat ini televisi kabel (IPTV)
dan Wireless (Wi-Fi) juga mulai diintegrasikan kedalam komunikasi fiber
optik.
Keterangan:
Blok A : 8 Unit; Blok B : 8 Unit; Blok C : 8 Unit;
Blok D : 8 Unit; Blok E : 6 Unit; Blok F : 8 Unit;
Total : 46 Unit.
Tata letak dan jarak perangkat yang didapat dalam perancangan di tentukan
berdasarkan banyaknya homepasses, dimana ODP yang telah dirancang pada
sekitar perumahan, akan memiliki kapasitas yang berbeda beda dengan tujuan
mampu memenuhi kebutuhan seluruh pelanggan pada area tersebut. Di
perumahan Mangga Raya Residence 1 terdapat 46 unit rumah yang di bagi
dengan kapasitas ODP yaitu 8 port, sehingga di dapatkan jumlah ODP
sebanyak 6 buah. Pada ODP dengan kapasitas 8 port menggunakan 1 buah
splitter dari splitter 1:8. Peletakan ODP dapat dilihat pada gambar 4. Kapasitas
ODP dapat dilihat pada table 2 dibawah ini.
Serat Optik
Serat optik yang digunakan sesuai dengan standar ITU-T G.652.D dan
G.657.A. Pada perancangan ini kabel distribusi menggunakan standar ITU-T
G.652.D dengan merek corning SMF-28. Data sheet serat optik yang
digunakan dapat dilihat pada tabel 3.
Tabel 3. Data Sheet Kabel Serat Optik yang digunakan2
Attribute Wavelenght (nm) Maximum Value (dB/km)
1310 nm 0.32 dB/km
1490 nm 0.21 dB/km
Attenuation coefficient
1550 nm 0.18 dB/km
1625 nm 0.20 dB/km
M 20 cables
PMD coefficient
Q 0.01%
Maximum PMDQ 0.10 ps/ km
λ 0 min 1304 nm
Chromatic dispersion
λ 0 max 1324 nm
coefficient
s0 max 0.092 ps/nm2 × km
Passive Splitter
Passive splitter yang diletakkan pada ODC maupun ODP harus sesuai dengan
spesifikasi dari Telekomunikasi yaitu Single Mode Optical Splitter dengan type
PLC (Planar Lightwave Circuit) sepeti yang terlihat pada gambar 5.
2
Corning SMF-28 Ultra Optical Fiber Product Information. 2014. https://www.corning.com, diakses tanggal 12
Mei 2018
Tabel 4. Datasheet Passive Splitter yang akan digunakan (PT. Telkom Akses,
2013)
Connector
Terdapat dua jenis konektor yang biasa dipasang pada ujung core optik yaitu
Konektor SC/UPC atau SC/APC. Konektor tersebut biasanya digunakan pada
kabel feeder, distribusi, drop maupun indoor. pemilihan konektor sangat
berpengaruh terhadap nilai redaman pada perancangan jaringan FTTH.
Dari gambar 6, konektor yang biasa dipakai dalam jaringan FTTH adalah UPC
dan APC yang memiliki jenis single mode dengan merek furukawa seperti yang
dijelaskan dalam tabel 4.
Tabel 5. Datasheet Konektor yang akan digunakan (PT. Telkom Akses, 2013)
Rangkaian Downstream
Jika nilai BER lebih kecil dari 10-9, maka sinyal yang diterima akan semakin jelas perbedaan
antara bit 1 dan 0. Semakin terbuka eye diagram maka nilai BER akan semakin kecil.
Sedangkan jika eye diagram tertutup atau abstrak, maka nilai bit 1 dan 0 susah dibedakan dan
terdapat banyak error sehingga sinyal tidak dapat diterima dengan baik. Nilai jarak pada kabel
sangat berpengaruh pada BER, semakin jauh jarak feeder, semakin jelek BER nya.
Sebaliknya, jika jaraknya dekat maka BER akan semakin baik. Nilai Q atau qualiti factor
berpengaruh terhadap BER. Semakin besar nilai Q maka nilai BER akan semakin baik.
Rendahnya nilai Q mengakibatkan BER yang tidak baik.
Rangkaian Upstream