Oleh:
Oleh :
Disetujui Oleh :
2. RUANG LINGKUP
a. Bengkel Internet
b. Dasar Pemrograman 2
c. Komunikasi Data
d. Jaringan Komputer
e. Pemrograman Internet
3. TUJUAN
Tujuan tugas akhir ini adalah pembuatan sistem Implementasi Intelligent Mobile
Emergency Response System (IMERS) yang dimuat dalam aplikasi android sehingga
mudah dan cepat diakses.
4. LATAR BELAKANG
Perkembangan teknologi wireless kini semakin pesat ke seluruh dunia,
teknologi wireless dapat mendukung banyak aplikasi kesehatan terkini dan yang
sedang berkembang. Namun, sebelum infrastruktur wireless bisa digunakan dalam
skala luas, ada beberapa tantangan yang bisa diatasi. IMERS termasuk cara terbaik
untuk memanfaatkan berbagai kemampuan teknologi wireless dan cara mengelola
kompleksitas jaringan wireless dan aplikasi seluler secara efektif dalam aplikasi
layanan kesehatan.
Intelligent Mobile Emergency Response System (IMERS) merupakan sistem
yang mendukung komunikasi antar kendaraan untuk manajemen kejadian darurat
pada kecelakaan lalu lintas dengan menemukan rute arus terbaik untuk kendaraan
dan rumah sakit terdekat yang didukung dengan menciptakan jaringan wireless ad
hoc di antara kendaraan darurat. IMERS bekerja dengan melakukan pelacakan
lokasi insiden (location tracking) dan penyaringan otomatis dari pelapor insiden
yang sama dengan mencocokkan lokasi, waktu dan deskripsi kejadian.
Maka dari itu pada proyek akhir ini menerapkan teknologi dengan arsitektur yang
diusulkan mendukung sistem tanggap darurat dan manajemen yang cerdas dengan
menggunakan informasi dari jaringan bergerak dan nirkabel. Informasi tersebut
mencakup lokasi keadaan darurat yang berasal dari pelacakan lokasi pelaporan.
Informasi tersebut dapat digunakan untuk menyaring pelaporan yang sama dengan
mencocokkan waktu, lokasi dan deskripsi kejadian sebagai pola. Hal ini dapat
mengurangi kelebihan beban pada sistem panggilan darurat (seperti layanan darurat
ambulan 118 dan 119), di mana untuk beberapa sistem, rutin menerima ratusan
panggilan telepon seluler untuk kejadian yang sama. Ini sangat boros karena
beberapa ambulan dapat dikirim untuk menangani keadaan darurat yang sama dan
dengan demikian menunda layanan serupa jika terjadi insiden lain.
Dengan sistem ini, Informasi dari jaringan nirkabel juga dapat digunakan
untuk menemukan rute terbaik dengan menggunakan informasi lalu lintas real-time
dan memungkinkan komunikasi intervehicular untuk memperbarui informasi
routing lalu lintas. Hal ini dapat dikombinasikan dengan menemukan rumah sakit
terdekat dengan perawatan yang dibutuhkan dan juga untuk memeriksa
ketersediaan ruang rumah sakit. Jika informasi yang berasal dari sensor pada tubuh
orang-orang yang terlibat dalam keadaan darurat dapat diproses, mungkin saja
menerapkan mekanisme pengiriman layanan kesehatan yang diprioritaskan dalam
perutean kendaraan darurat. Penambahan cerdas ini akan meningkatkan efisiensi
keseluruhan sistem manajemen darurat, yang memungkinkannya memaksimalkan
jumlah kasus darurat yang dapat ditangani dengan anggaran dan orang yang
terbatas. Perubahan yang diusulkan juga dapat mengakibatkan menyelamatkan
lebih banyak nyawa sekaligus menjaga kualitas layanan untuk orang lain pada
tingkat tinggi.
6. TINJAUAN PUSTAKA
6.1. Penelitian Yang Pernah Dilakukan
Mr. Upkar Varshney Upkar Varshney seorang Profesor departemen
Computer Information Systems pada Georgia State University melakukan
penelitian mengenai Using wireless technologies in healthcare, Intelligent
emergency response and management system. Pada penelitian ini membahas
bagaimana teknologi nirkabel dapat diterapkan di lingkungan perawatan kesehatan
dengan mengambil latar belakang pada masyarakat yang semakin mobile dan
penyebaran jaringan bergerak dan nirkabel di seluruh dunia, infrastruktur nirkabel
dapat mendukung banyak aplikasi kesehatan terkini dan yang sedang berkembang.
Namun, sebelum infrastruktur nirkabel bisa digunakan dalam skala luas, ada
beberapa tantangan yang harus diatasi. Ini termasuk cara terbaik memanfaatkan
kemampuan beragam teknologi nirkabel dan cara mengelola kompleksitas jaringan
nirkabel dan seluler secara efektif dalam aplikasi layanan kesehatan [1].
Mrs. Swati Chandurkar, Sneh Mugade, Sanjana Sinah, Megharani Misal dan
Pooja Borekar dari Departemen Komputer, dari Universitas Pune, India melakukan
penelitian mengenai Implementation of Real Time Bus Monitoring and Passenger
Information System. Penelitian ini berfokus pada pada penerapan sistem Real Time
Passanger Information (RTPI) dengan menggunakan perangkat GPS yang dipasang
pada bus kota. Sistem informasi ini merupakan sistem mandiri yang dirancang
untuk menampilkan lokasi real-time dari bus kota ini. Penelitian ini memungkinkan
perangkat pelacakan memperoleh data GPS dari lokasi bus yang akan ditransfer ke
server dan divisualisasikan dengan mengaktifkan representasi simbolis dari bus di
posisi geografis perkiraan pada peta rute. Tujuan dari penelitian ini RTPI rolling
display saat bus berhenti serta diharapkan waktu kedatangan secara real time,
berbasis antarmuka web ruang control untuk memantau bus secara real time, dan
mobile aplikasi untuk pengguna mengetahui jadwal bus [2].
Penelitian ini merupakan pengembangan yang merujuk pada penelitian
Intelligent emergency response and management system oleh Upkar Varshney
dimana pada penelitian tersebut hanya membuat sistem pelaporan kecelakaan dan
pada sistem tersebut masih menggunakan jaringan telepon. Dari penelitian-
penelitian tersebut masih belum ada fitur berbasis aplikasi andorid untuk pelaporan
kecelakaan. Penelitian ini merujuk juga pada An IoT based scholar bus monitoring
system yang membuat sistem untuk memantau data GPS pada kendaraan berjalan,
tetapi masih menggunakan perangkat tambahan ang dipasang pada kendaraan.
Maka pada proyek akhir ini akan dibuat fitur aplikasi dengan Sistem Kecerdasan
Buatan dalam Pelaporan Kecelakaan yang dimuat dalam Mobile Phone berbasis
android.
6.2.3 Android
Android adalah sistem operasi yang digunakan di smartphone dan juga
tablet PC. Android pertama kali dikembangkan oleh perusahaan bernama Android
Inc., dan pada tahun 2005 di akuisisi oleh raksasa Internet Google yang dibuat
dengan basis kernel Linux yang telah dimodifikasi. Interkoneksi client-server
pada Android digunakan untuk akses internet, mengirim email, atau menampilkan
isi suatu situs berita lewat RSS.
Gambar 1. Interkoneksi client-server dengan Android
Penanganan URL dalam Android meliputi open koneksi ke web server dari
perangkat mobile dan penanganan data I/O diantara keduanya.
Proses yang terjadi meliputi tahapan berikut :
Setup connection
Data transfer
Closed
Android mendefinisikan java.net.HttpURLConnection, java.net.URL dan
java.net.URLConnection class untuk membuat semua obyek koneksi.
Dalam penanganan URL, openConnection() digunakan untuk membuka
URL, yang akan memberikan obyek HttpURLConnection. Untuk transfer data
menggunakan class java.io.InputStreamReader yang akan mengirimkan data tiap
karakter dari sisi server. Untuk akses dari HP Android ke Server tidak bisa
menggunakan localhost / 127.0.0.1, harus menggunakan IP private atau public
[3].
6.2.4 Algoritma Rute
Model rute terpendek adalah salah satu model jaringan yang dapat
digunakan untuk menentukan jarak terpendek dari berbagai alternatif rute yang
tersedia atau mencoba untuk memecahkan masalah pemilihan jaringan paling
efisien yang akan menghubungkan salah satu titik ke titik yang lain. Suatu
lintasan antara dua buah titik adalah serangkaian garis yang berbeda yang
menghubungkan titik-titik tersebut. Setiap dua titik dapat terjadi beberapa
lintasan, baik lintasan dengan jarak terpendek ataupun bobot minimum. Bobot
minuimum dapat berupa jarak atau waktu tempuh dari satu titik ke titik yang lain
yang berbentuk lintasan tertentu [6]. Faktor-faktor yang mempengaruhi
pemilihan lintasan diantaranya adalah waktu tempuh, jarak, ongkos kemacetan
dan antrian.
6.2.4.1 Algoritma Dijkstra
Djikstra merupakan salah satu varian bentuk algoritma popular dalam
pemecahan persoalan terkait masalah optimasi pencarian lintasan terpendek
sebuah lintasan yang mempunyai panjang minimum dari verteks a ke z dalam
graph berbobot, bobot tersebut adalah bilangan positif jadi tidak dapat dilalui
oleh node negatif. Namun jika terjadi demikian, maka penyelesaian yang
diberikan adalah infiniti (Tak Hingga). Pada algoritma Dijkstra, node digunakan
karena algoritma Dijkstra menggunakan graph berarah untuk penentuan rute
listasan terpendek. Algortima ini ditemukan oleh Edsger W. Dikstra dan di
publikasi pada tahun 1959 pada sebuah jurnal Numerische Mathematik yang
berjudul “A Note on Two Problems in Connexion with Graphs“[1]. Algoritma
ini sering digambarkan sebagai algoritma greedy (tamak). Sebagai contoh, ada
pada buku Algorithmics (Brassard and Bratley [1988, pp. 87-92]).
Algoritma ini bertujuan untuk menemukan jalur terpendek berdasarkan bobot
terkecil dari satu titik ke titk lainnya. Misalnya titik mengambarkan gedung dan
garis menggambarkan jalan, maka algoritma Dijkstra melakukan kalkulasi
terhadap semua kemungkinan bobot terkecil dari setiap titik. Berikut adalah
pseudo code dari algoritma dijkstra:
B. Penentuan Rute
Untuk menentukan rute terpendek dibutuhkan sistem yang tepat. Berikut
adalah flowchart untuk menentukan rute terpendek bagi Ambulan untuk
menuju Rumah Sakit:
Gambar 6. Flowchart penentuan rute terpendek
C. Filter pelapor
Agar tidak membuat user Ambulan bingung pada evakuasi korban
pada titik kecelakaan, maka dibuatlah sistem untuk melakukan filtering
pelapor. Berikut adalah flow chart sistem filter pelapor:
A. Pengujian BlackBox
Tahapan ini dilakukan untuk mengetahui apakah sistem yang dibangun telah
sesuai dengan yang diharapkan. Tujuan utama dari testing dan pengujian sistem
adalah untuk memastikan bahwa elemen-elemen atau komponen- komponen dari
sistem telah berfungsi sesuai dengan yang diharapkan.
7.5 Analisa
Pada pengerjaan proyek akhir ini, terdapat serangkaian pengujian yang dilakukan
dapat dianalisa dari ketepatan dari perubahan setiap koordinatnya dari posisi ambulan
pada peta yang divisualisasikan pada aplikasi mobile dengan membandingkan antara
aplikasi mobile dengan perjalanan kendaraan pada kondisi lapangan.
C. HASIL YANG DIHARAPKAN
Hasil yang diharapkan pada pengerjaan proyek akhir ini adalah
pembuatan sistem Implementasi Intelligent Mobile Emergency Response
System (IMERS) yang dimuat dalam aplikasi android sehingga mudah dan
cepat diakses.
D. RELEVANSI
Hasil dari proyek akhir ini yang berupa aplikasi diharapkan dapat
diterapkan pada sistem Rumah Sakit.
E. JADWAL KEGIATAN
Jadwal pelaksaan Proyek Akhir dimulai dari bulan Januari 2018 sampai dengan
bulan Juni 2018, dengan rincian sebagai berikut:
No Kegiatan Bulan Ke-
1 2 3 4 5 6
1 Studi Literatur
2 Perancangan Sistem
3 Implementasi Sistem
4 Perancangan Visualisasi
5 Pengujian dan Analisis
6 Membuat Laporan dan Buku PA
7 Presentasi Hasil Pengujian
F. PERKIRAAN BIAYA