DISUSUN OLEH :
Anandya Saifurrahman
18101004
Tanggal Praktikum : 10 Juni 2021
Asisten Praktikum :
1. Aji Pangestu (18101074)
2. Wulan Tarru’ Padang (18101106)
Dosen Praktikum : Dadiek Pranindito ST.MT
MODUL III
DESAIN JARINGAN FTTH
I. TUJUAN PRAKTIKUM
1. Mahasiswa mengetahui aturan umum desain FTTH
2. Mahasiswa dapat merancang desain FTTH dengan software
3. Mahasiswa dapat melakukan management core yang baik
4. Mahasiswa dapat mengetahui karakteristik penggelaran jaringan
Sinyal optik yang ditransmisikan melalui ODP diubah oleh ONU menjadi
sinyal elektrik yang diperlukan untuk service pelanggan[3].
Gambar 4.7 Pelabelan Kabel Distribusi antar ODP PB2 dengan ODC
Gambar 4.8 Pelabelan Kabel Distribusi antar ODP CA dengan ODP PB3
V. ANALISA
Pada praktikum modul 3 ini membahas tentang desain jaringan Fiber
To The Home (FTTH). Hal yang paling dasar yang perlu praktikan ketahui
yaitu mempelajari mengenai legenda-legenda yang diperlukan pada saat
perancangan. Dalam melakukan praktikum, praktikan menggunakan aplikasi
Google Earth dan aplikasi AutoCAD.
Praktikan menggunakan peta lokasi yang berada di Sebagian wilayah
Sorong, Papua. Dalam perancangan, terdapat satu ODC, dua ODP PB, satu
ODP CA dan kabel-kabel distribusi yang menghubungkan satu sama lain.
Untuk menentukan lokasi tiang dan ODP, praktikan menggunakan
Google Earth untuk memetakan lokasi tiang dan ODP. Setelah itu digambarkan
ulang pada aplikasi AutoCAD untuk melakukan desain lokasi tiang ODP baru.
Pada lembar hasil data gambar 4.1 merupakan gambaran desain dari Google
Earth yang sudah digambarkan pada aplikasi AutoCAD.
Setiap label ODP dan ODC terdapat informasi mengenai ODP atau
ODC tersebut. Pada gambar 4.2 terdapat tulisan ODP-SON-FE/01 yang berarti
ODP tersebut berada di Sorong, jenis ODC yaitu FE, dan merupakan ODP ke
1. Untuk menentukan pelabelan nomor ODP sendiri yaitu diurutkan dari ujung
kabel distribusi. Lalu tulisan FE/D04/01.01 menandakan jenis ODC FE, kabel
distribusi ke empat. Angka 01 pertama merupakan nomor ODP, sedangkan
angka 01 kedua merupakan sub segmen. Terlihat juga latitude dan longitude
yang merupakan lokasi ODP tersebut pada Google Earth. Pada tipe ODP
merupakan tipe pole, angka 8 merupakan jumlah slot core pada ODP tersebut.
Lalu SPL 1 X 1:8 berarti ODP tersebut terdapat splitter untuk memecah jumlah
core menjadi 8 slot. Dan core yang digunakan merupakan core 01.
Pada gambar 4.3 terdapat tulisan ODP-SON-FE/02. Hampir sama
seperti ODP pertama, hanya ODP tersebut merupakan ODP ke 2. Lalu tulisan
FE/D04/02.01 menandakan jenis ODC FE, kabel distribusi ke empat. Angka
02 merupakan nomor ODP, sedangkan angka 01 merupakan sub segmen.
Terlihat juga latitude dan longitude yang merupakan lokasi ODP tersebut pada
Google Earth. Pada tipe ODP merupakan tipe closure karena pada ODP ini
terdapat kabel hasil sambungan. Lalu SPL 1 X 1:8 berarti ODP tersebut
terdapat splitter untuk memecah jumlah core menjadi 8 slot. Dan core yang
digunakan merupakan core 02.
Pada gambar 4.4 terdapat tulisan ODP-SON-FE/03 merupakan ODP ke
3. Tulisan FE/D04/03.01 menandakan jenis ODC FE, kabel distribusi ke
empat. Angka 03 merupakan nomor ODP yang berarti ODP ke 3, sedangkan
angka 01 merupakan sub segmen. Terlihat juga latitude dan longitude yang
merupakan lokasi ODP tersebut pada Google Earth. Pada tipe ODP merupakan
tipe pole, angka 8 merupakan jumlah slot core pada ODP tersebut. Lalu SPL 1
X 1:8 berarti ODP tersebut terdapat splitter untuk memecah jumlah core
menjadi 8 slot. Dan core yang digunakan adalah 2 core yaitu core 03 dan 04.
Pada gambar 4.5 terdapat tulisan ODC-SON-FE-144C yang berarti
ODC tersebut berada di Sorong, jenis ODC yaitu FE, dan 144C merupakan
jumlah seberapa banyak core yang ditampung pada ODC tersebut. Terlihat juga
latitude dan longitude yang merupakan lokasi ODC tersebut pada Google
Earth.
Pada gambar 4.6 merupakan pelabelan kabel distribusi antar ODP.
Tulisan DS-SON-FE-04.01/01.01 berarti DS merupakan jenis kabel distribusi,
SON menandakan lokasi tersebut berada di Sorong, FE merupakan tipe ODC,
04.01 berarti menggunakan kabel distribusi 04 dan segment 01. Lalu 01.01
menandakan sub segment. Lalu tulisan KU-SM-625D-12C-106M berarti kabel
udara dengan jenis kabel optik single mode, tipe distribusinya yaitu 625D, pada
satu kabel distribusi terdapat 12 core, dan jarak dari ODP 01 ke ODP 02 yaitu
106 meter.
Pada gambar 4.7 merupakan pelabelan kabel distribusi antar ODP.
Tulisan DS-SON-FE-04.01/01.01 berarti DS merupakan jenis kabel distribusi,
SON menandakan lokasi tersebut berada di Sorong, FE merupakan tipe ODC,
04.01 berarti menggunakan kabel distribusi 04 dan segment 01. Lalu 01.01
menandakan sub segment. Lalu tulisan KU-SM-625D-12C-146M berarti kabel
udara dengan jenis kabel optik single mode, tipe distribusinya yaitu 625D, pada
satu kabel distribusi terdapat 12 core, dan jarak dari ODP 02 ke ODC yaitu 146
meter.
DAFTAR PUSTAKA
[1] Anonymous, "Mengenal Teknologi Fiber Optik," 16 Februari 2013. [Online].
Available: https://klikhost.com/mengenal-teknologi-fiber-optik-serat-optik/.
[Accessed 9 April 2021].
[2] Anonymous, "Fiber To The Home," Juni 2013. [Online]. Available:
https://optiwave.com/applications/ftth/. [Accessed 15 Juni 2021].
[3] M. R. G. A. M. Muhammad Alfarizi, "Pembuatan Desain Jaringan Fiber To
The Home (FTTH) Pada Perumahan Buah Batu Square Bandung," vol. 1, p. 2,
2015.