Anda di halaman 1dari 12

LAPORAN PRAKTIKUM

PRAKTIKUM SISTEM KOMUNIKASI SERAT OPTIK


MODUL III : DESAIN JARINGAN FTTH

DISUSUN OLEH :
Anandya Saifurrahman
18101004
Tanggal Praktikum : 10 Juni 2021
Asisten Praktikum :
1. Aji Pangestu (18101074)
2. Wulan Tarru’ Padang (18101106)
Dosen Praktikum : Dadiek Pranindito ST.MT

LABORATORIUM SWITCHING DAN TRANSMISI


FAKULTAS TEKNIK TELEKOMUNIKASI DAN ELEKTRO
INSTITUT TEKNOLOGI TELKOM
JL. D.I. PANJAITAN 128 PURWOKERTO
2021
Praktikum Sistem Komunikasi Serat Optik

MODUL III
DESAIN JARINGAN FTTH
I. TUJUAN PRAKTIKUM
1. Mahasiswa mengetahui aturan umum desain FTTH
2. Mahasiswa dapat merancang desain FTTH dengan software
3. Mahasiswa dapat melakukan management core yang baik
4. Mahasiswa dapat mengetahui karakteristik penggelaran jaringan

II. ALAT DAN BAHAN


1. Personal computer
2. Software Google Earth
3. Software Autocad 2014
III. DASAR TEORI
Fiber Optik adalah saluran transmisi atau sejenis kabel yang terbuat dari
kaca atau plastik yang sangat halus dan lebih kecil dari sehelai rambut, dan
dapat digunakan untuk mentransmisikan sinyal cahaya dari suatu tempat ke
tempat lain. Sumber cahaya yang digunakan biasanya adalah dari sinar laser
atau LED.

Gambar 3.1 Bagian-bagian Fiber Optik[1]


Kabel ini berdiameter lebih kurang 120 mikrometer. Cahaya yang ada di
dalam serat optik tidak keluar karena indeks bias dari kaca lebih besar daripada
indeks bias dari udara, karena laser mempunyai spektrum yang sangat sempit.
Kecepatan transmisi fiber optik sangat tinggi sehingga sangat bagus digunakan
sebagai saluran komunikasi.
Istilah Fiber to the home (FTTH) merupakan jaringan yang memakai serat
optik sebagai backbone jaringannya dan penempatan perangkat opto elektronik

IT Telkom Purwokerto 1 18101004 – Anandya Saifurrahman


Praktikum Sistem Komunikasi Serat Optik

(umumnya berupa ONU) diletakkan di dalam rumah pelanggan (residensial).


Terminal pelanggan dihubungkan ke ONU dengan menggunakan kabel
tembaga indoor dengan jarak yang cukup pendek. Definisi lain dari Fiber to
the Home adalah suatu format penghantaran isyarat optik dari pusat penyedia
provider ke kawasan pengguna dengan menggunakan serat optik sebagai
medium penghantaran. Perkembangan teknologi ini tidak terlepas dari
kemajuan perkembangan teknologi serat optik yang dapat menggantikan
penggunaan kabel konvensional. Dan juga didorong oleh keinginan untuk
mendapatkan layanan yang dikenal dengan istilah Triple Play Services yaitu
layanan akan akses internet yang cepat, suara (jaringan telepon, PSTN) dan
video (TV Kabel) dalam satu infrastruktur pada unit pelanggan. Berikut adalah
gambar skema denah alur FTTH, skema dari jaringan FTTH ini menggunakan
topologi jaringan Point to Multipoint (MultipleStar) yaitu dimana jaringan
berawal dari satu titik menuju ke titik yang banyak[2].

Gambar 3.2 Topologi Jaringan FTTH Secara Umum


Komponen perangkat FTTH
1. Network Management System (NMS)
NMS merupakan perangkat lunak yang berfungsi untuk monitoring dan
mengkonfigurasi perangkat GPON. NMS memiliki jalur langsung ke OLT
yang dapat dikonfigurasi langsung secara jarak jauh dan ada beberapa
konfigurasi NMS yang dapat dilakukan seperti konfigurasi perangkat OLT
dan ONT. Selain itu NMS dapat mengatur layanan GPON seperti VOIP ,
dan IPTV. Menggunakan platform Windows dan bersifat GUI (Graphical
User Interface) maupun command line.
2. Optical Line Terminal (OLT)
OLT menyediakan interface antara sistem PON dengan penyedia
layanan (service provider) data, video, dan jaringan telepon. Bagian ini akan

IT Telkom Purwokerto 2 18101004 – Anandya Saifurrahman


Praktikum Sistem Komunikasi Serat Optik

membuat link ke sistem operasi penyedia layanan melalui Network


Management System (NMS).
3. Optical Distribution Cabinet (ODC)
ODC adalah jaringan optik antara perangkat OLT sampai perangkat
ODC. Letak dari ODC ini adalah terletak di rumah kabel. ODC
menyediakan sarana transmisi optik dari OLT terhadap pengguna dan
sebaliknya. Transmisi ini menggunakan komponen optik pasif. Perangkat
Interior pada ODC terdiri dari beberapa komponen yaitu seperti konektor
dan Passive Splitter
4. Optical Distribution Point (ODP)
ODP merupakan titik pembagian Instalasi atau terminasi yang
pembagiannya memakai splitter dan langsung siap menuju HomePassed
atau titik rumah pelanggan. Terminasi yang baik dari fiber adalah
persyaratan utama untuk menjamin kemampuan transmisi pada kabel fiber
optik. Ditinjau dari lokasi atau tempat pemasangannya ODP dapat dibagi
menjadi 3 jenis yaitu :
a. ODP Wall / On Pole merupakan jenis ODP yang dipasang di dinding
atau juga bisa dipasang diatas tiang yang instalasi kabel drop atas
tanah (aerial).
b. ODP Pedestal merupakan ODP yang diinstalasi di atas permukaan
tanah dan menggunakan kabel drop bawah tanah dengan pelindung
pipa pvc 2 cm.
c. ODP Closure merupakan jenis ODP yanng dipasang didekat tiang
dan juga dipasang diantara dua tiang (distribusi aerial).
5. Roset
Merupakan titik tambat akhir dari suatu alur jaringan fiber optik yaitu
Drop Cable yang menggunakan fiber optik tipe G 657 dan hanya terdapat
konektor beserta patch cord untuk sambungan ke ONT
6. Optical Network Terminal (ONT)
ONT merupakan suatu end device atau last point jalur serat optik yang
berasal dari STO atau OLT. Perangkat ini menyediakan interface antara
jaringan optik dengan pelanggan untuk layanan data, suara dan video.

IT Telkom Purwokerto 3 18101004 – Anandya Saifurrahman


Praktikum Sistem Komunikasi Serat Optik

Sinyal optik yang ditransmisikan melalui ODP diubah oleh ONU menjadi
sinyal elektrik yang diperlukan untuk service pelanggan[3].

IT Telkom Purwokerto 4 18101004 – Anandya Saifurrahman


Praktikum Sistem Komunikasi Serat Optik

IV. HASIL DATA

Gambar 4.1 Hasil desain sebelum di as plan

Gambar 4.2 Pelabelan ODP ke 1

Gambar 4.3 Pelabelan ODP ke 2

Gambar 4.4 Pelabelan ODP ke 3

IT Telkom Purwokerto 5 18101004 – Anandya Saifurrahman


Praktikum Sistem Komunikasi Serat Optik

Gambar 4.5 Pelabelan ODC

Gambar 4.6 Pelabelan Kabel Distribusi antar ODP PB 1 dan 2

Gambar 4.7 Pelabelan Kabel Distribusi antar ODP PB2 dengan ODC

Gambar 4.8 Pelabelan Kabel Distribusi antar ODP CA dengan ODP PB3

Gambar 4.9 Design pada As Plan Drawing

IT Telkom Purwokerto 6 18101004 – Anandya Saifurrahman


Praktikum Sistem Komunikasi Serat Optik

V. ANALISA
Pada praktikum modul 3 ini membahas tentang desain jaringan Fiber
To The Home (FTTH). Hal yang paling dasar yang perlu praktikan ketahui
yaitu mempelajari mengenai legenda-legenda yang diperlukan pada saat
perancangan. Dalam melakukan praktikum, praktikan menggunakan aplikasi
Google Earth dan aplikasi AutoCAD.
Praktikan menggunakan peta lokasi yang berada di Sebagian wilayah
Sorong, Papua. Dalam perancangan, terdapat satu ODC, dua ODP PB, satu
ODP CA dan kabel-kabel distribusi yang menghubungkan satu sama lain.
Untuk menentukan lokasi tiang dan ODP, praktikan menggunakan
Google Earth untuk memetakan lokasi tiang dan ODP. Setelah itu digambarkan
ulang pada aplikasi AutoCAD untuk melakukan desain lokasi tiang ODP baru.
Pada lembar hasil data gambar 4.1 merupakan gambaran desain dari Google
Earth yang sudah digambarkan pada aplikasi AutoCAD.
Setiap label ODP dan ODC terdapat informasi mengenai ODP atau
ODC tersebut. Pada gambar 4.2 terdapat tulisan ODP-SON-FE/01 yang berarti
ODP tersebut berada di Sorong, jenis ODC yaitu FE, dan merupakan ODP ke
1. Untuk menentukan pelabelan nomor ODP sendiri yaitu diurutkan dari ujung
kabel distribusi. Lalu tulisan FE/D04/01.01 menandakan jenis ODC FE, kabel
distribusi ke empat. Angka 01 pertama merupakan nomor ODP, sedangkan
angka 01 kedua merupakan sub segmen. Terlihat juga latitude dan longitude
yang merupakan lokasi ODP tersebut pada Google Earth. Pada tipe ODP
merupakan tipe pole, angka 8 merupakan jumlah slot core pada ODP tersebut.
Lalu SPL 1 X 1:8 berarti ODP tersebut terdapat splitter untuk memecah jumlah
core menjadi 8 slot. Dan core yang digunakan merupakan core 01.
Pada gambar 4.3 terdapat tulisan ODP-SON-FE/02. Hampir sama
seperti ODP pertama, hanya ODP tersebut merupakan ODP ke 2. Lalu tulisan
FE/D04/02.01 menandakan jenis ODC FE, kabel distribusi ke empat. Angka
02 merupakan nomor ODP, sedangkan angka 01 merupakan sub segmen.
Terlihat juga latitude dan longitude yang merupakan lokasi ODP tersebut pada
Google Earth. Pada tipe ODP merupakan tipe closure karena pada ODP ini
terdapat kabel hasil sambungan. Lalu SPL 1 X 1:8 berarti ODP tersebut

IT Telkom Purwokerto 7 18101004 – Anandya Saifurrahman


Praktikum Sistem Komunikasi Serat Optik

terdapat splitter untuk memecah jumlah core menjadi 8 slot. Dan core yang
digunakan merupakan core 02.
Pada gambar 4.4 terdapat tulisan ODP-SON-FE/03 merupakan ODP ke
3. Tulisan FE/D04/03.01 menandakan jenis ODC FE, kabel distribusi ke
empat. Angka 03 merupakan nomor ODP yang berarti ODP ke 3, sedangkan
angka 01 merupakan sub segmen. Terlihat juga latitude dan longitude yang
merupakan lokasi ODP tersebut pada Google Earth. Pada tipe ODP merupakan
tipe pole, angka 8 merupakan jumlah slot core pada ODP tersebut. Lalu SPL 1
X 1:8 berarti ODP tersebut terdapat splitter untuk memecah jumlah core
menjadi 8 slot. Dan core yang digunakan adalah 2 core yaitu core 03 dan 04.
Pada gambar 4.5 terdapat tulisan ODC-SON-FE-144C yang berarti
ODC tersebut berada di Sorong, jenis ODC yaitu FE, dan 144C merupakan
jumlah seberapa banyak core yang ditampung pada ODC tersebut. Terlihat juga
latitude dan longitude yang merupakan lokasi ODC tersebut pada Google
Earth.
Pada gambar 4.6 merupakan pelabelan kabel distribusi antar ODP.
Tulisan DS-SON-FE-04.01/01.01 berarti DS merupakan jenis kabel distribusi,
SON menandakan lokasi tersebut berada di Sorong, FE merupakan tipe ODC,
04.01 berarti menggunakan kabel distribusi 04 dan segment 01. Lalu 01.01
menandakan sub segment. Lalu tulisan KU-SM-625D-12C-106M berarti kabel
udara dengan jenis kabel optik single mode, tipe distribusinya yaitu 625D, pada
satu kabel distribusi terdapat 12 core, dan jarak dari ODP 01 ke ODP 02 yaitu
106 meter.
Pada gambar 4.7 merupakan pelabelan kabel distribusi antar ODP.
Tulisan DS-SON-FE-04.01/01.01 berarti DS merupakan jenis kabel distribusi,
SON menandakan lokasi tersebut berada di Sorong, FE merupakan tipe ODC,
04.01 berarti menggunakan kabel distribusi 04 dan segment 01. Lalu 01.01
menandakan sub segment. Lalu tulisan KU-SM-625D-12C-146M berarti kabel
udara dengan jenis kabel optik single mode, tipe distribusinya yaitu 625D, pada
satu kabel distribusi terdapat 12 core, dan jarak dari ODP 02 ke ODC yaitu 146
meter.

IT Telkom Purwokerto 8 18101004 – Anandya Saifurrahman


Praktikum Sistem Komunikasi Serat Optik

Pada gambar 4.8 merupakan pelabelan kabel distribusi antar ODP.


Tulisan DS-SON-FE-04.01/02.01 berarti DS merupakan jenis kabel distribusi,
SON menandakan lokasi tersebut berada di Sorong, FE merupakan tipe ODC,
04.01 berarti menggunakan kabel distribusi 04 dan segment 01. Lalu 02.01
menandakan sub segment. Lalu tulisan KU-SM-625D-12C-101M berarti kabel
udara dengan jenis kabel optik single mode, tipe distribusinya yaitu 625D, pada
satu kabel distribusi terdapat 12 core, dan jarak dari ODP 02 ke ODP 03 yaitu
101 meter. Terakhir pada gambar 4.9 merupakan desain jaringan FTTH yang
sudah dibuat pada software AutoCAD.
Dari praktikum ini praktikan dapat merancang dan melakukan
pelabelan pada perangkat FTTH. Selain itu, praktikan juga dapat
menyimpulkan bahwa setiap perangkat pada rancangan FTTH memiliki
karakteristik yang berbeda-beda. Dalam perancangan praktikan tidak bisa asal
menyambungkan perangkat karena ada aturan-aturan umum yang harus
dipatuhi sehingga membutuhkan ketelitian, kesabaran dan ketekunan saat
melakukan perancangan jaringan.
Perancangan menggunakan software Google Earth dan AutoCAD
cukup mudah untuk dipelajari. Sehingga, dalam menjalankan praktikum,
praktikan dapat terbantu dalam melakukan perancangan jaringan FTTH.

IT Telkom Purwokerto 9 18101004 – Anandya Saifurrahman


Praktikum Sistem Komunikasi Serat Optik

VI. KESIMPULAN DAN SARAN


A. KESIMPULAN
1. Pelabelan dilakukan dengan melihat titik lokasi perangkat.
2. Kabel distribusi digunakan untuk menghubungkan antar ODP maupun
ODC.
3. Diperlukan ketelitian dan kesabaran saat melakukan perancangan
jaringan FTTH.
B. SARAN
1. Praktikan harus mempelajari modul terlebih dahulu sebelum melakukan
praktikum.
2. Praktikan diharuskan memperhatikan asisten praktikum saat
menjelaskan agar tidak terjadi miss informasi.
3. Disarankan menggunakan laptop dengan kemampuan yang baik karena
jika kemampuan laptop rendah akan menyulitkan saat menggunakan
software AutoCAD.

IT Telkom Purwokerto 10 18101004 – Anandya Saifurrahman


Praktikum Sistem Komunikasi Serat Optik

DAFTAR PUSTAKA
[1] Anonymous, "Mengenal Teknologi Fiber Optik," 16 Februari 2013. [Online].
Available: https://klikhost.com/mengenal-teknologi-fiber-optik-serat-optik/.
[Accessed 9 April 2021].
[2] Anonymous, "Fiber To The Home," Juni 2013. [Online]. Available:
https://optiwave.com/applications/ftth/. [Accessed 15 Juni 2021].
[3] M. R. G. A. M. Muhammad Alfarizi, "Pembuatan Desain Jaringan Fiber To
The Home (FTTH) Pada Perumahan Buah Batu Square Bandung," vol. 1, p. 2,
2015.

IT Telkom Purwokerto 11 18101004 – Anandya Saifurrahman

Anda mungkin juga menyukai