1. Buka folder Pathloss.exe kemudian dipindahkan ke local disk C dengan klik Sfoglia,
kemudian pilih penyimpanan di C, klik OK., kemudian klik Installa
3. Setelah folder dibuka, kemudian kita buka Pathloss 5.0-patch.exe- klik Patch
7. Klik next atau tanda panah biru ke kanan, sebagai contoh kita pakai 3333 3333 3333 3333,
kemudian next
Catatan: pada site coordinates, pilin Latitude “Southerm” (karena Lintang Selatan) dan
Longitude “Easterm” (karena bujur timur)
2. Pilih primary DEM, kemudian pilih SRTM
Pilih menu setup, kemudian dicari dimana data peta SRTM disimpan, kemudian klik
OK
Pilih dimana folder SRTM disimpan, kemudian copy semua (ctrl-A), lalu open, maka
akan muncul semua koordinat MAP yang dibutuhkan.
Lakukan hal yang sama pada secondary DEM (konfigurasi sama seperti Primary DEM.
Catatan:
Apabila dokumen SRTM belum ada, maka kita bisa download di
http://www.viewfinderpanoramas.org/Coverage%20map%20viewfinderpanoramas_org
3.htm
Cara menambahkan folder dapat dilihat di Lampiran 1.
Sebagai contoh masukan site name dengan data latitude dan longitude di bawah ini:
Setelah muncul titik, maka tarik garis dari site IT Telkom ke site Cilongok, kemudian ke site
Ajibarang.
Menampilkan map dalam bentuk 3D dilakukan dengan menekan menu
Jika suatu data yang dimasukan ke dalam site keliru, maka data dapat diperbaiki dengan klik
menu Update PL5 files.
3. Mengenerate profil pada site agar data kontur bumi antara site kampus IT Telkom –
cilongok terbentuk dengan cara klik operation, kemudian generate profile.
5. Maka secara otomatis perangkat lunak Pathloss 5 akan memunculkan terrain data sesuai
database digital map yang telah dikonfigurasi.
6. Antara site IT Telkom – cilongok pasti terdapat banyak penghalang, maka kita dapat
menambahkan jenis penghalang, ketinggian penghalang dengan cara klik table structure,
kemudian pilih range of structure/single structure.
Catatan : jenis dan ketinggian penghalang disesuaikan dengan data hasil site survey (hasil
kenyataan survey dilapangan), namun pada praktik kali ini sebagai contoh pengahalang
berupa gedung dengan tinggi 15 meter di jarak 1 km dan pepohonan dengan tinggi 5
meter di jarak 5-6 km.
Untuk menambahkan obstacle berupa pepohonan sepanjang jarak 1 km, dengan klik
structure- range of structure.
TR 14.7 meter merupakan tinggi antenna untuk site Cilongok dan TR 7.5 meter merupakan
tinggi antenna untuk site IT Telkom.
Tombol Pg Up / Pg Down untuk meninggikan/menurunkan salah satu bagian antenna,
konsekuensi bagian lain akan lebih tinggi.
*Lakukan hal yang sama untuk site cilongok-ajibarang.
2. Setelah tekan icon antenna, maka akan muncul tampilan seperti di bawah ini:
Pada menu create indeks pilih directory & sub directory kemudian klik create indeks.
Tunggu sebentar hingga semua direktori selesai di download.
Lakukan import data yang sama untuk folder freq plan dan rds.
1. Menampilkan tabel transmission line dengan cara klik transmission line data lookup
kemudian pilih jenis antenna yang akan digunakan. Pemilihan antenna disesuikan
dengan frekuensi kerja dan los yang paling kecil. Sebagai contoh kita menggunakan
model Andrew EWP17.
2. Menampilkan antenna coupling kemudian isikan nilai circulator branching sebesar 3dB
seperti gambar di bawah ini.
3. Untuk memilih data radio klik icon radio data file index, sebagai contoh kita pilih 8502-
12 Alcatel, karena kita ingin melakukan set untuk antenna pemancar dan penerima,
maka kita pilih +12.
4. Kemudian pilih BER 10^-6 untuk mendapatkan hasil availability yang lebih baik.
*cek hasil fading margin jika hasil >30 dB, maka perancangan availability dianggap
layak.
2. Klik files, kemudian import text file, pilih frekuensi yang sesuai untuk digunakan, klik
open.
Klik panah biru pada Rp 0.01% untuk ITU837-3 dan ITU837-5. Kemudian klik
centang.
3. Mengkonfigurasi lintasan dari pemancar ke penerima atau path profile data, beberapa
parameter yang harus diisi adalah C faktor (K faktor/kekasaran bumi). Caranya dengan
link pada lintasan
C faktor : 4 = untuk daerah halus, laut, danau, dan gurun
C faktor : 1 = untuk daerah kekasaran rata-rata, dataran
C faktor : ¼ = untuk pegunungan dan dataran tinggi
Klik tanda panah biru pada C-faktor, maka secara otomatis Pathloss 5 akan membaca database
GTOPO30 (World), sehingga muncul tampilan seperti di bawah ini:
3. Pilih Design – multipath reflections, jangan lupa untuk setting antena dahulu dengan
cara klik menu configure – set antena confgurations – pilih jenis antena misal TR-TR
4. Untuk melihat multipath radius pilih Method – variabel gradient ray trace – klik
centang
h) Membuat Report
1. Setelah semua parameter dikonfigurasi, maka tahap selanjutnya adalah menampilkan
hasil perhitungan atau report yang telah diimplementasikan pada pemancar dan
penerima. Caranya klik menu Design – Report
2. Memilih jenis report yang diinginkan, jenis report antara lain ada path profile,
transmission detail, transmission summary, terrain profile, antenna height, dll. Untuk
menampilak hasil report yang diinginkan klik tanda panah biru. Berikut contoh beberapa
hasil report:
b. Transmission Details
c. Transmission Summary
1. Bukalah link
http://www.viewfinderpanoramas.org/Coverage%20map%20viewfinderpanoramas_org3
.html ,
Selanjutnya pilih global
2. Pilih bagian yang berada dalam kotak, bagian dalam kotak tersebut merupakan bagian
dari peta digital, untuk pulau jawa maka kita pilih kotak B48 dan B49.
B. Konfigurasi Antena