Anda di halaman 1dari 55

Konsep dasar Jaringan Fiber Optik

Pengertian ?
Teknologi kabel yang menggunakan serat (kaca & glass)
yang sangat halus dan lebih kecil dari sehelai rambut, dan
dapat digunakan untuk mentransmisikan sinyal cahaya
dari suatu tempat ke tempat lain. Sumber cahaya yang
digunakan biasanya adalah laser atau LED ( Light Emitting
Diode) sebagai transmitter.
Prinsip Kerja ?
Sinyal awal yang berbentuk signal electrik ini pada
transmitter diubah oleh transducer elektrooptik (Laser
Dioda) menjadi gelombang cahaya yang kemudian
ditransmisi kan melalui kabel serat optik menuju Receiver
yang terletak pada ujung lainnya dari serat optik, pada
receiver signal optik ini diubah oleh transducer
Optoelektronik ( Dioda) menjadi signal electrik kembali.
Struktur Kabel ?
• Core (inti) merupakan serat kaca yang tipis
menjadi media cahaya
• Cladding merupakan lapisan luar melindungi
inti dan memantulkan kembali cahaya yang
terpancar
• Coating adalah pelindung mekanis yang
menjaga serat optik dari kerusakan yang dapat
terjadi karena lengkungan kabel atau gangguan
luar
• Strength Member & Outer Jacket pelindung
yang menjaga kabel dari gangguan luar yang
bisa menyebabkan kerusakan pada bagian core
❑Kelebihan Fiber Optik ❑Kekurangan Fiber Optik
1. Bandwidth sangat besar dengan kecepatan 1. Instalasi dan Maintenance menggunakan tenaga
transmisi mencapai gigabit-per detik dan yang ahli.
menghantarkan informasi jarak jauh 2. Komponen FO mahal dan membutuhkan biaya
2. Biaya pemasangan dan pengoperasian yang ekstra dalam pengaplikasian yang lebih spesifik.
rendah serta tingkat keamanan yang lebih 3. Kabel fiber optik menggunakan gelombang cahaya
tinggi. untuk mentransmisikan data, maka kabel jaringan
3. Ukuran kecil dan ringan, sehingga hemat jenis ini tidak dapat diinstal dalam jalur yang
pemakaian ruang. berbelok secara tajam atau menyudut.
4. Kebal terhadap gangguan elektromagnetik
dan gangguan gelombang radio.
5. Non-Penghantar, tidak mengalirkan listrik
dan percikan api.
6. Tidak berkarat.
B. Jenis Kabel Optik
Step Index Multimode

- Indeks bias core konstan.


- Diameter core yang besar (50 mm – 125 mm ) sehingga mudah digunakan
dalam penyambungan kabel
- Dampak dari besarnya diameter core menyebakan dispersi
- Hanya baik digunakan untuk data atau informasi dengan kecepatan rendah
dan untuk jarak yang relatif dekat
Graded Index Multimode

- Core cable ini terdiri dari sejumlah lapisan gelas yang memiliki indeks bias yang berbeda, indeks
bias tertinggi terdapat pada pusat core dan berangsur-angsur turun sampai ke batas core-
cladding. Akibatnya dispersi waktu berbagai mode cahaya yang merambat berkurang sehingga
cahaya akan tiba pada waktu yang bersamaaan.
- Dispersi minimum sehingga baik jika digunakan untuk jarak menengah.
- Diameter corenya antara 30 mm – 60 mm sedangkan diameter claddingnya 100 mm – 150 mm
- Merupakan penggabungan fiber single mode dan fiber multimode step index
Step Index Single Mode

- Diameter core lebih kecil (2 µm – 10µm). Core kecil dan gelombang cahaya tunggal dapat
mengurangi dispersi yang diakibatkan overlap cahaya,
- Cahaya hanya merambat dalam single mode saja yaitu sejajar dengan sumbu serat optik.
- Bisa digunakan untuk transmisi jarak jauh, dan dapat di gunakan untuk transmisi data
dengan bit rate tinggi dan bandwidth yang lebar
Switching Layer 2
Dalam Jaringan Fiber Optik
Pokok Bahasan

1. Perangkat Layer 2 Fiber Optik


2. Topologi Layer 2 Fiber Optik
3. Konfigurasi Switch
4. Konfigurasi OLT/ONU

By Mumu & Andri


1. Perangkat Aktif Dalam Jaringan Fiber Optik

1. Switch
2. Media Converter
3. OLT (Optical Line Terminal)
4. ONU / ONT (Optical Network Unit)
5. SFP (Small Form-Factor Pluggable)

By Mumu & Andri


Perangkat Aktif Dalam Jaringan Fiber Optik

Switch

Media Converter OLT

ONU SFP
Switch

1. Bekerja pada Layer 2 OSI


2. VLAN (Virtual Local Area Network)
3. Mode Trunk
4. Mode Access
5. Beberapa sudah support Layer 3
OLT (Optical Line Terminal) dan ONU (Optical Network Unit)

1. Bekerja pada Layer 2 OSI


2. OLT Sebagai Multiplexer & Mengubah Elektrik menjadi Optik. Menyediakan
Interface antara sistem PON dan Service Provider (data/video/voice)
3. ONU adalah CPE dari sistem PON
4. OLT Terdiri dari Modul PON dan Modul NMS (Network Management System)
5. Modul PON Terdiri dari PON dan Ethernet/SFP
OLT (Optical Line Terminal) dan ONU (Optical Network Unit)

OLT Ukuran 3U OLT Ukuran 1U


OLT (Optical Line Terminal) dan ONU (Optical Network Unit)

OLT Ukuran 2U
OLT (Optical Line Terminal) dan ONU (Optical Network Unit)

ONU 1 Port
ONU 4 Port + Wifi + Voip

ONU 4 Port ONU 4 Port + Wifi + Voip + CATV


SFP (Small Form-Factor Pluggable) & Media Converter

1. Type Berdasarkan Core (Single / multi)


2. Tergantung Jarak (10km, 20km,40km,60km,80km)
3. SFP ada Type Copper dan Optik
4. Bandwidth start from 1G – 10G
SFP (Small Form-Factor Pluggable) & Media Converter

SFP 2 core multimode SFP 1 core single mode Media Converter multimode Media Converter Singlemode

Media Converter SFP Modul


Topologi Layer 2 Fiber Optik
Topologi Akses OLT & Switch

VLAN20
VLAN10 VLAN10
VLAN10 VLAN20

Trunk Trunk
Trunk Trunk Trunk

VLAN20
VLAN20 VLAN10
VLAN20
VLAN10
Topologi Layer 2 Fiber Optik
Topologi Akses Media Converter & Switch

VLAN10 VLAN10

TRUNK

VLAN20 VLAN20
Topologi Layer 2 Fiber Optik
Topologi Akses Media Converter & Switch

VLAN10 VLAN10

SFP SFP

VLAN20 VLAN20
Konfigurasi Switch
Konfigurasi Switch BDCOM

Urutan Kerja Konfigurasi Trunk


1. Masuk mode config 1. Config
2. Masuk interface 2. Int G0/1
3. Setting Mode 3. Switchport mode trunk
4. Setting Vlan 4. Switchport trunk vlan-allowed add 10
5. Set Deskripsi 5. description Test-Trunk
Konfigurasi Access

1. Config
2. Int G0/2
3. Switchport pvid 10
4. description Test-access
Konfigurasi Switch
Konfigurasi Switch TPLINK

Urutan Kerja
1. Masuk Menu Vlan
2. Masuk Port Config
3. Ganti Mode Port Access/Trunk
4. Masuk Vlan Config
5. Create/Edit Vlan
Konfigurasi OLT
Konfigurasi OLT BDCOM

1. Autentifikasi ONU By Mac Address


2. Setiap ONU Teregister akan di berikan id interface
3. Setiap Port Ethernet ONU dapat di berikan vlan yang berbeda-beda
Konfigurasi OLT
Konfigurasi OLT BDCOM

Urutan Kerja
1. Masuk mode config
2. Masuk interface PON (tergantung id dari mac address tsb)
3. Setting Mode vlan
4. Setting Deskripsi
5. Masuk interface switch uplink
6. Setting Mode vlan
7. Setting Deskripsi
Konfigurasi OLT
Konfigurasi OLT BDCOM

Setting PON ONU interface access mode Setting Uplink PON & Ethernet
1. Config 1. Config
2. Interface EPON0/1:4 2. Interface EPON0/1
3. epon onu port 1 ctc vlan mode translation 51 3. switchport mode trunk
4. Description TEST-ONU1 4. switchport trunk vlan-allowed add 10
5. Description UPLINK PON
6. Interface GigaEthernet0/3
7. switchport mode trunk
8. switchport trunk vlan-allowed add 10
9. Description UPLINK SWITCH

11.
Perencanaan Pembangunan
Jaringan FTTx
FTTx networks system

By Mumu & Andri

PoP (Point of Presence) ODN (Optical Distribution Networks) CPE (Customers Premise Equipments)
ODN (Optical Distribution Networks)
Cable Backbone & Cable Fishbone
▪ Cable Backbone
➢ Capacity : 48/4T, 24/4T
▪ Cable Fishbone
➢ Capacity : 12/2T, 6/1T

By Mumu & Andri


Kombinasi Splitter

64 USER/ONU
15 Mbps/ONU

1 PON = 1G
(1000 Mbps) By Mumu & Andri
Topology FTTx Networks 12 Core
12 Core

DP FO
24 Core – 4 Km Joint Box
Joint Box 24 Core 4 Km
PoP Area
48 Core OLT 48 Core
24 Core OLT 2 Km
Joint Box 2 Km OLT
OLT 24 Core 4 Km

12 Core Drop Cable


2 Core 12 Core
150 m
12 Core - 3 Km
DP FO – Splitter 1 By Mumu & Andri
DP FO – Splitter 1 - 8
12 Core

DP FO – Splitter 1 - 8
DP FO – Splitter 8

Source : LA
Perencanaan Pembangunan FTTx

Membuat
Boundary pada
Mapsource
/Google Earth

Membuat Tabel Perencanaan


Membuat Jalur
BOQ (Bill Of Pembangunan Backbone &
Quantity) FTTx Fishbone

By Mumu & Andri

Membuat Tabel
Link Budget
Design Mapping Jaringan FTTx

By Mumu & Andri


Standar Symbol Design Mapping Jaringan

: PoP (Point of Presence) : Kabel Optik 96 Core

: Joint Closure / Main Splitter : Kabel Optik 48 Core

: ODP/Splitter : Kabel Optik 24 Core

: Pole 7 & 9 Meter : Kabel Optik 12 Core


Link Budget

By Mumu & Andri


BOQ (Bill Of Quantity)
Time Line Pembangunan FTTx

By Mumu & Andri


6/20/2015
TIME PLAN RENCANA PEMBANGUNAN FTTx
6/22/2015

6/29/2015

6/29/2015 8/31/2015

6/29/2015 9/7/2015

7/5/2015 7/27/2015 8/24/2015 9/14/2015

Week 1 3 5 7 9 11 13 15 17 19 2015
Finalisasi
6/14/2015 - 6/20/2015
Design
Finalisasi SPH 6/21/2015 - 6/28/2015
Penandatanganan
6/29/2015 - 7/3/2015
PO/SPK
Pengajuan Ijin
6/29/2015 - 7/10/2015
Pembangunan
Pemesan Material 6/29/2015 - 7/10/2015

Proses Produksi Material 7/5/2015 - 8/21/2015 By Mumu & Andri

Proses Akusisi Lahan PoP 7/27/2015 - 8/7/2015

Delivery Material ke Lokasi 8/24/2015 - 8/28/2015

Pembangunan PoP 8/10/2015 - 9/14/2015

Proses Pemasangan Tiang dan Kabel 9/1/2015 - 10/23/2015


10/26/2015 -
Test dan Commissioning
10/30/2015
PoP Equitment Specification

OLT BDCOM P 3616

Optical Termination Box

Manageable Switch BDCOM S 5612

By Mumu & Andri

Open Rack 42 U Manageable Switch BDCOM S 3928 GX UPS 4000 VA – 48 V & Battery 12 V 100 Ah
ODN Equitment Specification
Joint Closure Type Pole`s & Accessories
Pedestal Kabel Optik Type G 652 D
Inline

Deadend
PLC Splitter

Braket

Joint Closure Type Dome

Buckle

ODP/DPFO

Steelband
Customer Premise Equipments (CPE)

By Mumu & Andri


Perangkat yang terpasang di CPE :
• Drop Cable 2 Core Round Type G 657
• Fiber Outlet
• SC Adaptor.
• Patchcord SC-SC panjang 3 mm
• Optical Network Unit (ONU)

By Mumu & Andri


PoP (Point of Presence)

By Mumu & Andri


PoP (Point of Presence)

▪ Bangunan luas 2m x 2m dan tinggi langit-


langit 2.5m
▪ Dinding tembok bata finishing acian dan cat
▪ Lantai keramik
▪ Pintu Plat Besi 80 x 180 cm dengan
ketebalan plat 2 mm dan Ventilasi udara
▪ Ventilasi udara 30 x 30 cm dengan Wire
Mesh dilapisi Kain Nonwoven (Kain Filter)
▪ Compressor (Outdoor Unit) dan dipasang
By Mumu & Andri

Teralis
Mechanical Electrical

• UPS dengan kapasitas 4000 VA 48 VDC


• Battery yang dipasang adalah 4 buah battery 12 V
100 AH
• AC (Air Conditioning) setiap PoP standar dipasang
2 buah AC Panasonic dengan kapasitas masing-
masing 1 PK
• Pengaturan AC (Timer) untuk masing – masing AC
selama 12 Jam
• Proteksi Perangkat PoP menggunankan Arrester 1
Phase N +1 20 kA
By Mumu & Andri
ODN (Optical Distribution Networks)

By Mumu & Andri


Pole`s & Accessories
1 Accessories Pole
2 Standard Pole 7 & 9 m

Steelband

Deadend
Braket

Buckle

By Mumu & Andri


Standard Pemasangan Pole 7 & 9 Meter
1 2
Pole 7 meter Pole 9 meter
▪ Pole 9 m ditanam dengan
kedalaman 150cm dan Pole
7 m ditanam dengan
kedalaman 120 cm, dan
sisanya di atas permukaan
tanah.
▪ Pondasi beton Pole
sepanjang 60 cm, dengan 40
cm tertanam di dalam
tanah, dan 20 cm di
permukaan tanah. Diameter
beton 20 cm
▪ Jarak antar tiang maksimal
80m (Span 80)
Standard Pemasangan Joint Box and ODP/DPFO

By Mumu & Andri


CORE MANAGEMENT

By Mumu & Andri


• Point Of Presence (PoP)
• Backbone
• Fishbone

By Mumu & Andri

Anda mungkin juga menyukai