Untuk mempercepat proses inventory data As-Built Drawing agar dapat di redraw kedalam aplikasi GE

Smallworld kuncinya adalah :

Kelengkapan data-data ABD yang meliputi :
a. Struktur (rute kabel sesuai peta) & Koordinat
b. Spesifikasi Network Elemen (designator perangkat pada KHS)
c. Penamaan / Labelling (sesuai standar PR-402)
d. Konektifitas & Manajemen Core

Dan untuk memperoleh data ABD yang Valid, dibutuhkan kedisiplinan dalam mendokumen tasikan setiap
pekerjaan instalasi dilapangan serta atas sepengetahuan DAMAN WITEL.

Adapaun untuk mempermudah proses pembuatan ABD, berikut adalah check list data-data berdasarkan
Network Elemen yang harus dilengkapi :
1. OLT (Optical Line Termination)
2. FTM (Fiber Termination Management )
3. Segmen Feeder (Rute, Galian, Conduit, MH/HH, Closure)
4. ODC (Optical Distribution Cabinet)
5. Segmen Distribusi (Rute, Galian, Conduit, HH, Tiang)
6. ODP (Optical Distribution Point)
 FULL NEW FTTH 4. ODC
2. FTM
1. OLT 6. ODP

Patch cord
3. Feeder 5. Distribusi Drop
Cable

1 2 3 4 5 6
Data Yang dibutuhkan : Data Yang Dibutuhkan : Data Yang Dibutuhkan : Data Yang Dibutuhkan : Data Yang Dibutuhkan : Data Yang Dibutuhkan :

 NE Specification  Child Location Name  Label kabel Feeder  Label/Nama ODC  Jenis kbl distribusi  Label dan Nomor
OLT* FTM*  Kapasitas Feeder  Kapasitas ODC (aerial, Duct, ABF, ODP
 IP OLT*  Jenis Rack  Jenis Feeder  No. Feeder ABC)  Jenis ODP
 Jenis OLT  No. Rack yang (aerial/underground)  Kap. Feeder yang  Panjang kabel  Kap. ODP
 Kap. OLT digunakan  Panjang kbl Feeder digunakan  Nomor Kabel  Kap. Passive Splitter
 Nomor Card & Port  Layout Panel FTM  Core Feeder yang  Core Feeder yang Distribusi  Jumlah PS
yang digunakan  Jenis FTB/OTB digunakan / aktif digunakan  Kap. Kabel Distribusi  Core yang
 Rack OLT yang  Kap. FTB/OTB  Segmen kabel  Layout Panel ODC  Terminasi di Port ODC digunakan
digunakan  No. FTB/OTB yang  Koordinat ODC  Koneksi dengan  Koordinat ODP
digunakan  Jumlah dan jenis Passive Splitter ke .....  Alamat lengkap
 Port FTB/OTB yang Passive Splitter  Koneksi dengan core lokasi ODP
digunakan  No. Kabel Distribusi Feeder ke......
 Nomor Feeder  Jml. Kabel Distribusi  Rute kabel, aerial
 Kapasitas Feeder  Koodinat ODC maupun underground
 Core Feeder yang  Data tiang baru/
digunakan eksistig
Format Pelabelan ODC

Pelabelan Location & Frame Container untuk ODC :

ODC-X1X2X3-FY1Y2

X1X2X3 = Kode lokasi STO

FY1Y2 = Nama ODC (ditulis tanpa spasi)
Y1Y2 = Alfabet huruf kapital, kecuali huruf R, I dan O,
maksimal 2 digit (tanpa spasi).

Misalnya:
ODC-TML-FAG (ODC FAG di STO TML)
ODC-TML-FG (ODC FG di STO TML)
Format Pelabelan ODP

Pelabelan Location & Frame Container untuk ODP :

Location ODP :
ODP-X1X2X3-FY1Y2/z1z2z3
X1X2X3 = Kode lokasi STO
FY1Y2 = Nama ODC (ditulis tanpa spasi)
Y1Y2 = Alfabet huruf kapital, kecuali huruf R, I dan O, maksimal 2
digit (tanpa spasi).
z1z2z3 = Nomor urut ODP (numerik 001 s/d 999), dimulai titik
terjauh dari ODC
ODP-TML-FG/017
Frame Container ODP :
FY1Y2/Kn1n2/ z1z2z3.m1m2
FY1Y2 = Nama ODC (ditulis tanpa spasi)
Y1Y2 = Alfabet huruf kapital, kecuali huruf R, I dan O, maksimal 2
digit (tanpa spasi).
K = Segmen kabel D: Distribusi
n1n2 = Nomor urut kabel
Z1z2z3 = Nomor urut ODP (numerik 001 s/d 999
m1m2 = Nomor urut ODP dalam 1 tiang (01 sd 02) FG/D01/017.01
Format Pelabelan Closure Aerial

Pelabelan Location & Frame Container untuk Closure Aerial pada kabel Feeder :
Location Clousure Aerial :
AS-X1X2X3- Fn1n2-Y1Y2-Z1Z2
X1X2X3 = Kode lokasi STO
F = Segmen kabel Feeder
n1n2 = No urut kabel
Y1Y2 = No urut Rack ODF/OTB terminasi Kabel
Z1Z2 = No urut Closure pada kabel (dimulai dari titik terdekat dari Node/STO)

Misal :
AS-PSR-F01-01-01 (Aerial Splice nomor 01 pada kabel udara Feeder nomor 01 yang
terminasi di OTB Rack 01 di lokasi Node PSR
Frame Container Clousure Aerial :
CL-Y1Y2-Z1Z2
Y1Y2 = No urut Closure pada kabel (dimulai dari titik terdekat dari Node/STO)
Z1Z2 = Jumlah Cassette (12,48,96,...dst)

Misal :
CL-01-48 (Closure urutan 01 dengan jumlah Cassette 48)
Format Pelabelan Closure Pada MH (Duct)

Pelabelan Location & Frame Container untuk Closure dalam MH pada kabel Backbone :
Location MH :
H A S b t - X1 X2 X3 y1 y2 / z1 z2 q
HaSbt = Tipe Manhole/ MH
H = menunjukkan polongan horizontal
a = Jumlah pasangan polongan mendatar (numerik 1, 2, 3, .... dst)
S = menunjukkan polongan vertikal
b = Jumlah polongan vertikal (numerik mulai dari 2 dst)
t = Bentuk Manhole ( T, L, I),
Keterangan: T (MH berbentuk T), L (MH berbentuk L), I (MH berbentuk I atau lurus)
X1X2X3 = kode lokasi STO
y1y2 = Nomor rute (01,02,03 ….dst)
z1z2 = Nomor urut MH (01, 02, 03 ……dst)
q = Identitas sisipan manhole (alfabet A dan B)

Misalnya :
H1S5I-TML11/01 (Manhole nomor 01 pada rute duct 11 di lokasi STO TML, tipe
lurus/straight, dengan jumlah polongan vertikal 5 polongan dan jumlah
polongan horizontal pada masing-masing sisi 1 polongan
Contoh Gambar Polongan MH

Berikut Contoh Polongan Vertikal & Horisontal : Berikut Contoh Penomoran MH :

Format Pelabelan Closure Pada MH (Rute Duct)

Pelabelan Location & Frame Container untuk Closure dalam MH pada kabel Backbone :
Frame Container Closure :
C L - y1 y2 / n1 n2

CL = Closure
y1y2 = Nomor Urut Closure dalam satu lokasi ( 01 sampai dengan 99)
n1n2 = Jumlah Cassette

Misalnya :
CL-01/48 ( Closure nomor 01 jumlah cassette 48)
Format Pelabelan Closure Aerial

Pelabelan Location & Frame Container untuk Closure Aerial pada kabel Distribusi :
Location Clousure Aerial :
AS-X1X2X3- Fx1x2-Y1Y2-Z1Z2
AS = Aerial Splice
X1X2X3 = Kode lokasi STO
Fx1x2 = Nama ODC (ditulis tanpa spasi)
Y1Y2 = No urut Kabel Distribusi
Z1Z2 = No urut Closure pada Distribusi (dimulai dari titik terdekat dari ODC)
Misal :
AS-TML-FG-01-02 (Aerial Splice nomor 02 pada kabel Distribusi 01 dari ODC FG
di STO TML

Frame Container Clousure Aerial :

CL-Y1Y2-Z1Z2
Y1Y2 = No urut Closure pada kabel (dimulai dari titik terdekat dari Node/STO)
Z1Z2 = Jumlah Cassette (12,48,96,...dst)

Misal :
CL-02-24 (Closure urutan 02 dengan jumlah Cassette 24)
Format Pelabelan Kabel Backbone

Pelabelan Segment Kabel Backbone :

BBb1b2-X1X2X3-Y1Y2Y3-m1m2q-n1n2q (a1a2-b1b2)
BB = Link Optik antar STO)
b1b2 = Nomor urut Link Optik antar STO (01, 02, 03.....dst)
X1X2X3 = STO- A
Y1Y2Y3 = STO- B
m1m2 = Nomor urut segmen (numerik), dimulai dari 01 dst.
n1n2 = Nomor urut subsegmen Backbone.
q = Alfabet (Feeder sisipan, A,B,C ….), merupakan segmen tambahan karena munculnya clousure baru pada suatu
segmen.
a1a2 = Nomor core awal segmen/ sub segmen/ sub-sub segmen yang telah dialokasikan.
b1b2 = Nomor core akhir segmen/ sub segmen/ sub-sub segmen yang telah dialokasikan.

Misal :
BB11-TJL-TML-01-01A (01-24)
Link Optik urut 11 segmen 01 antara STO TJL dan STO TML core 1 s/d 24 di-split ke sub-segmen 01
Format Pelabelan Kabel Feeder

Pelabelan Segment Kabel Feeder :

FE-X1X2X3- y1y2-m1m2q-n1n2q-p1p2q(a1a2-b1b2)

FE = Feeder (kabel optik yang keluar dari ODF/FTM/OTB STO atau Node).
X1X2X3 = Kode Lokasi STO.
Y1Y2 = Nomor Urut kabel Feeder (numerik).
m1m2 = Nomor urut segmen (numerik), dimulai dari 01 dst.
n1n2 = Nomor urut subsegmen Feeder.
p1p2 = Nomor urut sub-subsegmen Feeder.
q = Alfabet ( Feeder sisipan, A,B,C ….), merupakan segmen tambahan karena munculnya clousure baru pada suatu segmen.
a1a2 = Nomor core awal segmen/ sub segmen/ sub-sub segmen yang telah dialokasikan.
b1b2 = Nomor core akhir segmen/ sub segmen/ sub-sub segmen yang telah dialokasikan.

Misalnya :
FE-PSR-01-02(01-48) -> (Feeder nomor urut 01 segmen 02 core 01 s/d 48 di Node/Lokasi PSR)
Format Pelabelan Kabel Distribusi

Pelabelan Segment Kabel Distribusi :

DS-X1X2X3-FE-y1y2-m1m2q-n1n2q-p1p2q/z1z2-c1c2-d1d2(a1a2-b1b2)
DS = Distribution (kabel optik yang keluar dari ODC)
X1X2X3 = Kode Lokasi STO
FE = Kabel Feeder
y1y2 = Nomor urut Feeder
m1m2 = Nomor urut segmen (segmen) Feeder, dimulai dari 01 dst.
n1n2 = Nomor urut sub segmen (sub segmen) Feeder, dimulai dari 01 dst.
p1p2 = Nomor urut sub-sub segmen (sub-sub segmen) Feeder,dimulai dari 01 dst.
q = Alfabet (Feeder sisipan, A, B,C ....), merupakan segmen tambahan karena munculnya clousure baru
pada suatu segmen/ sub segmen/ sub-sub segmen.
z1z2 = Nomor urut distribusi
c1c2 = Nomor segmen distribusi
d1d2 = Nomor sub segmen distribusi
a1a2 = Nomor core awal segmen/ sub segmen/ sub-sub segmen yang belum dialokasikan (IDLE)
b1b2 = Nomor core akhir segmen/ sub segmen/ sub-sub segmen yang belum dialokasikan (IDLE)
Misalnya :
DS-PSR-FE-01-01/01-09 (01-04)(18-24) -> (Distribusi nomor urut 01, segmen 09 menginduk pada feeder 01 segmen 01 core 01 s/d 04 dan 18 s/d 24 dilokasi Node PSR)
DS-PSR-FE-01-01/01-09-01 (11-15) -> (Distribusi nomort urut 01, segmen 09, sub segmen 01 menganduk pada feeder 01 segmen 01 core 11 s/d 15 dilokasi Node PSR)
 Konektifitas & Manajemen Core
STO : TAMIANG LAYANG
NAMA ODC : ODC-TML-FG
ALAMAT ODC :JL. A. YANI ( PS. PANAS)
KAPASITAS ODC : 288
KOORDINAT LATT -2.197909°
LONG 115.238981°

ODC ODP
OLT OTB KAP. 144 FEEDER
PANEL IN PANEL OUT ALAMAT KOORDINAT

KAP CORE PER-DIS

NAMA ODC

OUTPUT SPLITER

KAPASITAS
SPLITTER ODC
PANEL PANEL

DISTRIBUSI
CORE PER-
SEGMEN

TRAY OUT
KAP ODC
TRAY IN
PORT OLT (Rak (Rak NAMA ODP KELURAHAN /

CORE

CORE
PORT

PORT
ONT IP PORT GPON- PORT PORT SEGMEN JALAN DETAIL KECAMATAN LATITUDE LONGITUDE
(modul/port) EA/Urutan OA/Urutan DESA
OTB) OTB)

1 1 1 24 D01/24/01 01-012 ODP-TML-FG/001 8 JL. PS. PANAS PASAR PANAS KELUA -2.207608° 115.253141°

FE-TJL-01-01 FE-TJL-01-01 FE-TJL-01-01 FE-TJL-01-01 FE-TJL-01-01

2 2 2 24 D01/24/02 01-011 ODP-TML-FG/002 8 JL. PS. PANAS PASAR PANAS KELUA -2.206840° 115.252254°
FH 172.20.161.230 1 1/1 1/1 1 1/1 25 288 1 1 1 SPL-1:4 (1)
3 3 3 24 D01/24/03 01-010 ODP-TML-FG/003 8 JL. PS. PANAS PASAR PANAS KELUA -2.206485° 115.251836°
4 4 4 24 D01/24/04 01-09 ODP-TML-FG/004 8 JL. PS. PANAS PASAR PANAS KELUA -2.204625° 115.249846°
1 5 5 24 D01/24/05 01-08 ODP-TML-FG/005 8 JL. PS. PANAS PASAR PANAS KELUA -2.203694° 115.248834°
2 6 6 24 D01/24/06 01-07 ODP-TML-FG/006 8 JL. PS. PANAS PASAR PANAS KELUA -2.202935° 115.248032°
FH 172.20.161.230 1 1/2 1/1 2 1/1 26 289 1 2 2 SPL-1:4 (2) 4
: ODC-TML-FG

3 7 7 24 D01/24/07 01-06 ODP-TML-FG/007 8 JL. PS. PANAS PASAR PANAS KELUA -2.201944° 115.246965°
4 8 8 24 D01/24/08 01-05 ODP-TML-FG/008 8 JL. PS. PANAS PASAR PANAS KELUA -2.200486° 115.245360°
1 9 9 24 D01/24/09 01-04 ODP-TML-FG/009 8 JL. PS. PANAS PASAR PANAS KELUA -2.199357° 115.243567°
2 # 10 24 D01/24/10 01-03 ODP-TML-FG/010 8 JL. PS. PANAS PASAR PANAS KELUA -2.198909° 115.242265°
FH 172.20.161.230 1 1/3 1/1 3 1/1 27 290 1 3 3 SPL-1:4 (3)
3 # 11 24 D01/24/11 01-02-05 ODP-TML-FG/011 8 JL. BENTOT BAMBAN BENUA LIMA -2.193887° 115.243382°
4 # 12 24 D01/24/12 01-02-04 ODP-TML-FG/012 8 JL. BENTOT BAMBAN BENUA LIMA -2.194800° 115.242944°
1 1 13 24 D01/24/13 01-02-03 ODP-TML-FG/013 8 JL. BENTOT BAMBAN BENUA LIMA -2.196482° 115.242201°
2 2 14 24 D01/24/14 01-02-02 ODP-TML-FG/014 8 JL. BENTOT BAMBAN BENUA LIMA -2.197365° 115.241843°
FH 172.20.161.230 1 1/4 1/1 4 1/1 28 291 1 4 4 SPL-1:4 (4)
3 5 3 15 24 D01/24/15 01-02-01 ODP-TML-FG/015 8 JL. BENTOT BAMBAN BENUA LIMA -2.198225° 115.241456°
4 4 16 24 D01/24/16 01-02 ODP-TML-FG/016 8 JL. PS. PANAS PASAR PANAS KELUA -2.198690° 115.241623°
1 5 17 24 D01/24/17 01-01 ODP-TML-FG/017 8 JL. PS. PANAS PASAR PANAS KELUA -2.198477° 115.240813°
2
FH 172.20.161.230 1 1/5 1/1 5 1/1 29 292 1 5 5 SPL-1:4 (5)
3
4