Anda di halaman 1dari 48

DWDM & Ciena 6500

Created by : DWDM MTM Teams


Agenda
1. Basic Optical Communication
2. Basic Techonology DWDM
3. Introduction 6500 Family Product
4. Design topology for Telkom Project
5. Example Photos of underwater Design
Basic Optical Communication
Apa itu Teknologi Fiber Optik?

Fiber optik adalah salah satu jenis kabel yang terbuat dari kaca atau plastik yang
sangat halus (lebih kecil dari rambut manusia), yang digunakan sebagai media
transmisi. Kabel ini bisa mentransmisikan sinyal cahaya dari lokasi satu ke lokasi
lainnya dengan kecepatan yang optimal. Transmisi bisa dilakukan dengan kecepatan
tinggi karena sistem kerjanya menggunakan pembiasan cahaya. Sedangkan cahaya
yang digunakan untuk proses transmisi adalah LED atau laser. Karena memiliki
kecepatan yang tinggi, fiber optik banyak digunakan sebagai saluran
komunikasi,Ketika digunakan untuk tujuan komunikasi, informasi dapat ditransmisikan
melalui cahaya yang dikirim melalui serat fiber .
Struktur Fiber Optik:
1. Bagian Inti (Core) Core berfungsi untuk menyalurkan cahaya dari satu
ujung ke ujung lainnya, Core yaitu elemen pertama dari Fiber Optic yang
merupakan konduktor sebenarnya yaitu sebuah batang silinder terbuat dari
bahan dielektrik (Bahan yang tidak menghantarkan listrik). Core ini sangat
rapuh dan membutuhkan perlindungan.

2. Bagian Cladding Berfungsi sebagai cermin yaitu memantulkan cahaya agar


dapat merambat keujung lainnya. Cladding yaitu lapisan selimut/selubung
yang dilapiskan pada core terbuat dari silikon dioksida yang hampir murni,
membantu mencegah cahaya keluar dari inti (Core).

3. Buffer or Coating Berfungsi sebagai pelindung mekanis yang melindungi


serat optik dari kerusakan, Coating terbuat dari resin tahan lama,
melindungi core dan cladding dari kelembaban dan kerusakan fisik serta
memberikan fleksibilitas.

4. Streng thening (Serat penguat) Berfungsi sebagai serat yang menguatkan


bagian dalam kabel sehingga tidak mudah putus dan terbuat dari bahan
serat kain sejenis benang yang sangat banyak dan memiliki ketahanan
yang sangat baik.

5. Cable jacket (Selongsong kabel) Berfungsi sebagai pelindung bagian dalam


kabel serat optic serta didalamnya terdapat tanda pengenal dan terbuat
bahan PVC.
Tipe-Tipe Fiber Optic:
Serat Optik memiliki berbagai macam jenis bergantung pada kebutuhan penggunanya.
Berikut beberapa jenis kabel serat optik :

1. Multimode Fiber

2. Single Mode Fiber


Connector Optik
Connector adalah alat yang dapat menghubungkan perangkat-perangkat jaringan ke
kabel fiber optic, sehingga transmisi data dapat berjalan dengan baik, Fungsi connector
optic sebagai penghubung anatara kabel optic menuju port. Dengan adanya connector,
kinerja serat optic menjadi lebih maksimal. Berikut Component connector optic.
Tipe-Tipe Konektor Optik

• ST (Straight Tip Connector) :Konektor Straight Tip (ST) adalah salah satu jenis konektor pertama yang
digunakan dalam serat optik dan masih populer di peralatan uji dan sistem SONET/SDH. Konektor ST
menggunakan ferrule 2,5 mm dengan bodi plastik atau logam bundar. Konektor ST biasanya digunakan
dengan serat multi-mode dan jarang digunakan pada serat singelmode.

• SC (Sucriber connector) : Konektor SC juga menggunakan ferrule bulat 2,5 mm untuk menahan serat
tunggal. Mereka menggunakan mekanisme kopling push-on/pull-off yang mencegah kerusakan kontak pada
permukaan ujung Fiber. Body konektor SC relatif persegi, dan dua SC biasanya disatukan dengan klip
plastik,dan biasa disebut dengan sambungan dupleks
• LC (Lucent Connector) : Konektor LC adalah konektor Small Form Factor yang lebih kecil dari konektor ST atau SC,
Konektor LC Ini dikembangkan oleh Lucent Technologies dan oleh karena itu LC adalah singkatan dari Lucent
Connector. LC menggunakan ferrule 1,25 mm dan mekanisme push/pull coupling. Dalam konfigurasi dupleks, LC
disatukan oleh klip plastic.

• FC (Ferrule Connector) : Digunakan untuk kabel Single mode dengan akurasi yang sangat tinggi dalam
menghubungkan kabel dengan Transmitter Maupun Receiver, Konektor ini menggunakan system drat ulir dengan
posisi yang dapat diatur, sehingga Ketika dipasangkan dengan perangkat lain, Akurasinnya tidak akan mudah
berubah

• E2000 Connector : Konektor E2000 adalah konektor faktor bentuk kecil dan dilengkapi rana pegas yang melindungi
ferrule dari debu dan goresan. Rana beroperasi secara otomatis, menutup saat konektor dilepaskan, dan membuka
saat konektor dicolokkan. Konektor serat E2000 menggunakan mekanisme push-pull coupling dan ferrule keramik
zirkonia 2,5 mm. konektro E2000 dapat digunakan dalam serat multi-mode/single mode.

• MT-RJ Connector : MT-RJ adalah konektor faktor bentuk kecil MT-RJ menggunakan faktor bentuk dan kait yang mirip
dengan konektor RJ-45. MT-RJ selalu memiliki dua serat dan tidak memiliki variasi simpleks. Konektor ini biasanya
digunakan untuk aplikasi multi-mode dupleks.
Optical Comunication Components : The basics

1. Transmitter, Pemancar optik terdiri dari sumber cahaya, baik laser atau LED, dan
komponen tambahan untuk memproses sinyal digital listrik, mengubah sinyal
menjadi format optik yang ditransmisikan melalui

2. Sebuah media transmisi, yaitu serat optic/Fiber Optik yang mengangkut signal
cahaya dari satu ujung serat ke ujung lainnya dan

3. Di terima (Receiver) atau sensor yang mendeteksi signal cahaya dan mengubahnya
menjadi sinyal listrik. Sebuah penerima (Receiver) optik menggunakan fotodioda
sebagai detektor untuk "melihat" cahaya. Komponen tambahan mengubah data dari
format optik menjadi aliran bit digital listrik yang dapat diproses oleh chip komputer.

• Sederhananya, jaringan Fiber optik (FO) menggantikan elektron pada kabel tembaga
dengan fotonik dalam untaian serat kaca.
Basic Techonology DWDM
Wavelength multiplexing :

Multiplexing adalah pengiriman beberapa sinyal atau aliran informasi pada saat yang sama melalui satu saluran
komunikasi dan kemudian mengekstraksi sinyal yang berbeda di ujung penerima. Proses mengekstraksi sinyal dikenal
sebagai demultiplexing . Perangkat yang melakukan fungsi ini disebut multiplexer. Wavelenght multiplexing dapat
digunakan pada teknologi transmisi optik sebagai istilah umum yang mencakup WDM, CWDM, dan DWDM.

Dimana ketiga teknologi transmisi tersebut (WDM,CWDM,dan DWDM)didasarkan pada konsep yang sama –
menggunakan beberapa panjang gelombang(Wavelength) cahaya pada satu serat optic.tetapi Perbedaan dari ketiga
teknologi tersebut terletak pada panjang gelombang di mana mereka beroperasi, jarak panjang gelombang, dan
jumlah channels.
What's WDM ?

Gas Station

Free Way

Patrol Car
System Structure
• The overall structure of the WDM system of N-path wavelength:
 Optical Transponder Unit (OTU)
 Optical Multiplexer Unit / Optical De-multiplexer Unit (OMU/ODU)
 Optical Amplifier (OA)
 Supervisory Channel (OSC/ESC)

OTU OTU
O O
M A
OTU / OLA / OTU
O O
OTU A D OTU

OSC OSC OSC


Wavelength multiplexing – WDM Systems
Awal mula lahirnya teknologi WDM pada 1980-an dimana hanya dapat menggunakan 2 hingga 16 channels untuk mengangkut
sinyal, dengan batasan distance(Jarak) hingga 100 km. Sistem WDM telah berkembang pesat dalam dua dekade terakhir dan
sekarang dapat menyebarkan lebih dari 128 channels secara bersamaan pada jarak beberapa ribu kilometer. Kemajuan teknologi
ini memungkinkan peningkatan jumlah panjang gelombang(wavelengths) bersama dengan penurunan jarak panjang gelombang,
ditambah dengan penguatan(amplification) dan regenerasi sinyal yang lebih baik di sepanjang route. Sebagai hasil dari evolusi ini,
kapasitas fiber juga meningkat secara eksponensial, dengan sistem fiber sekarang membawa kapasitas 100 Gbps dan lebih banyak
lagi.

Peningkatan kapasitas penyebaran saluran sistem WDM dimungkinkan oleh teknologi DWDM. Sistem DWDM muncul pada
awal 1990-an dengan 16 hingga 40 saluran dan tumbuh hingga kapasitas 160 channels, dengan jarak padat(dense) 25 hingga 50
GHz pada akhir 1990-an.
Coarse Wavelength Division Multiplexing (CWDM)
Teknologi WDM yang disebut Coarse Wavelength Division Multiplexing(CWDM)
beroperasi pada rentang panjang gelombang yang tidak terlalu longgar dengan
sebanyak 16 saluran. Jika lebih banyak pasangan bergabung, menggunakan lebih
banyak warna, itu akan dianalogikan dengan CWDM. Teknologi Coarse Wavelength
Division Multiplexing berfungsi sebagai alternatif yang tidak terlalu rumit dan lebih
murah untuk aplikasi dengan kebutuhan bandwidth yang relatif kecil dan jarak
tempuh yang lebih pendek. CWDM menggunakan konsep yang sama dengan
teknologi DWDM yaitu untuk mentransmisikan banyak sinyal melalui satu serat
Optik.
Dense Wavelength Division Multiplexing – DWDM

Sistem DWDM melibatkan berbagai fungsi dan komponen lapisan fisik untuk mengirim dan menerima banyak
panjang gelombang (Wavelenght) melalui beberapa channels/saluran dalam satu fiber.

Sistem DWDM melakukan beberapa fungsi Sebagai berikut:

1. Menghasilkan sinyal menggunakan laser pita sempit yang mampu mengirimkan cahaya yang stabil dan
presisi dalam band panjang gelombang sempit/rapat.

2. Menggabungkan sinyal dengan menggunakan optical multiplexer,

3. Mentransmisikan sinyal dalam serat optik low-loss bersama dengan Optical amplifier(OA) untuk
meningkatkan sinyal pada spans yang lebih panjang;

4. Memisahkan sinyal dengan menggunakan Optical demultiplexer atau menambahkan/menjatuhkan


multiplexer (OADM) dan, menerima sinyal yang dipisahkan menggunakan fotodetektor.

5. Jaringan DWDM biasanya beroperasi pita C-Band (1530nm – 1565 nm)

Sistem DWDM juga menyediakan Client interface sisi klien untuk menerima sinyal input.
Component Technology DWDM
Teknologi DWDM umumnya terdiri dari lima komponen:

1. Pemancar(Transmitter) / Penerima Optik (Receiver)

2. Filter DWDM Mux / DeMux,

3. Add / Drop Optik Multiplexer (OADM),

4. Optical Amplifier (Penguat Optik),

5. Optical Transponder (OT).


Perbedaan antara CWDM & DWDM
Perbedaan utama antara DWDM dan CWDM adalah kapasitas dan biaya, CWDM memiliki
biaya yang lebih rendah dan optimal untuk aplikasi jarak pendek (biasanya kurang dari
80KM atau 50 mil) sedangkan DWDM memiliki biaya yang lebih tinggi dan optimal untuk
aplikasi long distance. DWDM menggunakan laser dan optik yang lebih mahal untuk
menyediakan jarak yang diperlukan antara saluran yang berbeda.

Berikut perbedaan utama antara CWDM dan DWDM dengan standar (ITU-T G.694.2):
Optical Communications Networks
Topology dasar yang digunakan dalam system transmisi optik (linear, ring,and mesh) :
Configuration Linier Topology

1. Dalam konfigurasi linier, dua perangkat jaringan dihubungkan Melalui Optical fiber link

2. Lalu lintas mengalir melalui Optical fiber dari ujung transmisi ke ujung penerima.

3. Tautan terdiri dari sepasang serat optik, memungkinkan lalu lintas mengalir di kedua arah.
Configuration Ring Topology

1. Pada topologi ring, perangkat jaringan dihubungkan satu sama lain membentuk jaringan berbentuk
lingkaran atau cincin. Ring networksumumnya digunakan untuk memberikan tingkat ketahanan yang
tinggi di wilayah geografis yang luas.

2. Kelebihan topologi ring adalah memastikan konektivitas antar perangkat dengan tidak bergantung
pada hub pusat, memiliki kemampuan failover, dan menyediakan akses layanan di area geografis
yang luas
Configuration Mesh Topology

1. Dalam topologi mesh, setiap Network Element terhubung ke lebih dari satu Network Element lainnya.

2. Topology mesh menyediakan banyak jalur yang redundant di antara Network element.

3. Konfigurasi mesh menawarkan kemampuan bertahan jaringan yang lebih baik daripada topologi jaringan
lainnya. karena beberapa layanan dapat terus berfungsi meskipun satu atau lebih Network element sedang
terjadi kegagalan.
Optical Loss Basics

Optical attenuation, adalah pengurangan daya sinyal saat sinyal melintasi jaringan optik. Optical attenuation membatasi jarak
yang dapat ditempuh sinyal sebelum sinyal terlalu lemah untuk dideteksi padapihak penerima/Receiver.

Optical attenuation atau loss, disebabkan oleh banyak faktor, diantaranya sebagai berikut:

1. Absorption.

2. Scattering.

3. Scattering.

4. Fresnel reflection.

5. Splices.

6. Optical fiber connectors.


Optical Power Budget
Optical Link Power and Loss Budgets
Optical link analysis involves both a power budget
and a loss budget. The power budget is the amount
of loss, from transmitter to receiver, that an optical
link can tolerate and still operate properly. The loss
budget is the amount of loss that the optical link
should have, end to end.

• The power budget is calculated as follows:

The power budget is the launch power of the


transmitter minus the receiver sensitivity.

• Note that power budgets may be specified with


both a minimum and a maximum value. A minimum
value of loss may be specified so that the receiver is
not overloaded. And, a maximum value of loss may
be specified to ensure the receiver has enough
signal to operate properly.
Optical Link Power and Loss Budgets
• Optical Link Power Budget:
Optical link loss budget
Optical link loss budget (Lanjutan)
Berikut adalah contoh bagaimana cara mengitung total loss power budget dalam link optic end2end. Dimana
total loss power budget untuk link tersebut adalah17,9 dB, berdasarkan parameter yang diberikan.
Analyzing Optical Link Loss Budgets
Exercise: Optical Link Power and Loss Budget
Introduction 6500 Family Product

6500-D2 6500-D7/S8 6500-D14/S14 6500-S32


6500 D2

1. AC and DC powering options available

2. Shelf processor with integrated OSC-which provide the communications


infrastructure for the 6500 photonic layer-freeing up slots for additional services

3. 2 Service slots

4. Built in cooling FAN includes shelf alarms lamps


6500 D7/S8

1. Cooling fan module includes shelf alarms


lamps shelf alarm LEDs and alarm cut-off

2. Shelf processor with integrated OSC-which


provide the communications infrastructure for
the 6500 photonic layer-freeing up slots for
additional services

3. DC power cards can be configured to address


shelf power and redundancy requirements,

4. 7 Service slots
6500-S14
1. 3 Cooling unit can support either front or rear venting

2. DC Power input cards come in breakered and


breakerless version and can be equipped with 20A-60A
fuses.

3. Shelf Processors manages software loads and shelf


communication.

4. Access Panel

5. 14 Service Slot
6500-S32
• DC Power input cards, Redundant power interface modules support
3x60A feeds with both breaker and fused options.
• Two fan trays, each containing 4 individual fans, provide redundancy
in case of failure.
• Access Panel
• Shelf Processors manages software loads and shelf communication.
• 32 Service Slot.
Photonics 20x1 WSS Flex with OPM C-Band

 Used to provide flex-grid optical steering.

 20 flexible grid Mux WSS and 20 flexible grid


Demux WSS ports.

 C-band 1528.77 nm to 1566.72 nm.

 Embedded Optical Power Monitor provides per


channel power monitoring capability for two
directions.

 Up to 8-Degrees in a non-blocking CDC


configuration.

 Occupies 2-slots.
Photonics
2-ports Optical Service Channel (2xOSC)

 Used to provide physical layer


communication across photonic spans
 2-ports available for 2-direction.
 Independent 155Mbps channel at
1511nm.
 Each port uses pluggable SFPs, available
for 0-34dB and 12-42dB.
 Occupies 1-slot.
Photonics
42 Channel Fixed Mux/Demux (CMD42)
CMD42 channel plan (112.5GHz spacing)

channel fc channel fc
1 196031.250 22 193668.750
2 195918.750 23 193556.250
3 195806.250 24 193443.750
4 195693.750 25 193331.250
5 195581.250 26 193218.750
6 195468.750 27 193106.250
7 195356.250 28 192993.750
8 195243.750 29 192881.250
9 195131.250 30 192768.750
 42-channel mux/demux with fixed 112.5GHz channel spacing 10 195018.750 31 192656.250
 Consume 1RU of rack 11 194906.250 32 192543.750
12 194793.750 33 192431.250
 Proposed for trunk-layer optical path protection configuration 13 194681.250 34 192318.750
between CKA and ANC. 14 194568.750 35 192206.250
15 194456.250 36 192093.750
16 194343.750 37 191981.250
17 194231.250 38 191868.750
18 194118.750 39 191756.250
19 194006.250 40 191643.750
20 193893.750 41 191531.250
21 193781.250 42 191418.750
Photonics
EDFA Mid-stage Line Amplifier C-Band (MLA3)

 Used as a dry amplifier.


 In repeated submarine application, it can
be used as an ASE source.
 C-band 1528.77 nm to 1566.72 nm
 Contains two EDFA for both direction.
 Low noise high input power.
 Automatic gain control.
 Occupies 1-slot.
Photonics
4-ports Optical Protection Switch (4xOPS)
 Used to provide optical protection
switching for various application
 Client-layer optical path protection
 Channel optical path protection
 Span-layer optical path protection
2-ports

 Trunk-layer optical path protection


 Include fixed 2-ports
 Additional 2-ports by adding sub-module
 Span-layer and trunk-layer optical path
protection configuration is proposed to
Telkom.
2-ports

 Occupies 1-slot.
Photonics
Super RAMAN and ROPA Pumps (MPBc 2RU Series)

 Used to provide provides high gain co-propagating


and counter-propagating Raman amplifiers that are
used with Ciena terminal equipment.
 The 2RU Series:
 Co-RAMAN Pump (1W-2W)
 Counter-RAMAN Pump (1.5W-5W)
 Counter-ROPA Pump (1.5W-5W)
 Co-RAMAN (MLD and MLDS) and Counter-ROPA is
proposed to Telkom.
 Occupies 2RU + 1RU (fan module) + 1RU (armor
distribution frame).
Client Module
OTN Flex MOTR 2x QSFP28/20x SFP+/16x SFP (ADM on a blade)

20x SFP+
• 10GE, OTU2/2e,
OC192/STM-64
 Dual Slot ADM Muxponder
• Grey/CWDM/
DWDM optics  400G OTN switch capacity on a blade, ODU0
switching granularity

 Proposed in this bid to fan-out 20x10GE client


16x SFP with WL5e
• GE, OTU1,
OC-3/12/48/ 1
10G SFP+  Local connectivity with WL5e using active optical
STM-1/4/16
• Grey/CWDM/
2
10G SFP+
.
cable (AOC)
DWDM optics .
• Use of SFP ports .
19
will take away up to 10G SFP+
two 10G ports 20
10G SFP+
M
U
1 X 400G
SFP
OTN
2
SFP 20G Mapper /
. OTN Switch
.
.
Mapper
16
SFP

2x QSFP28 1
QSFP28
• OTU4, OTUC2
• Grey or Color
2
optics QSFP28
Transponder (200-800G/lambda)
WaveLogic 5e MOTR
 WL5e Premium MOTR Terrestrial version is
proposed for up to 6x 100GE clients.
Ports 1-5: QSFP28/56  Up to 600Gbps per Wavelength
• 100GE/200GE, FlexE*  95Gbaud
• OTU4  OTN Transcoding
• 100G OTUCn
• 100G/200G* FlexO  WL5e REGEN Terrestrial is proposed where
required.
 300G300G and 600G300G is proposed to Telkom
Port 6 :
• QSFP-DD module
• 200/400GE, FlexE*
• 200/400G FlexO*
• 4x100GE-FR1
• QSFP28/56 module
Port 7: WL5e Interface
• 100GE/200GE, FlexE*
• Programmable
• OTU4
200G-800G
• 100G OTUCn
• 100G/200G* FlexO

* future support

 Occupies 1-slot.
Rack Face View (eg. TJB Site)
Design Topology For Telkom Project
Traffic Topology BTC<>PSR

23km, 0.4dB/km, 9.2dB Idle Capacity = 2x 100G


G.652D

* Requires QSFP + License Only


370.5km, 0.19dB/km. 70.4dB
G.654C

10x 100G

MOTR
WL5e

WL5e
REG
1x 95-300G-O-Pre 3x 100GE
MOTR
WL5e

WL5e
REG
6x100GE 1x 95-600G-O-Pre

MOTR
WL5e

WL5e
REG
1x 95-300G-O-Pre 3x 100GE
Transponders

MOTR
WL5e

WL5e
REG
1x 95-300G-O-Pre 2x 100GE
MOTR
WL5e

WL5e
REG

4x100GE 1x 95-600G-O-Pre

MOTR
WL5e

WL5e
REG

1x 95-300G-O-Pre 2x 100GE

BTC TJB PSR


Traffic Topology CKA<>TBI
Idle Capacity = 1x 100G

* Requires QSFP + License Only

8x 100G

MOTR
WL5e

WL5e
REG
1x 95-300G-O-Pre 3x 100GE
MOTR
WL5e

WL5e
REG
6x100GE 1x 95-600G-O-Pre

MOTR
WL5e

WL5e
REG
1x 95-300G-O-Pre 3x 100GE
Transponders

MOTR

MOTR
WL5e

WL5e

WL5e

WL5e
REG

REG
2x100GE 1x 95-300G-O-Pre 1x 95-300G-O-Pre 2x 100GE

CKA CKR / PLM ANC TBI


Terima kasih

Anda mungkin juga menyukai