Anda di halaman 1dari 13

TATA CARA DAN MEKANISME PEMBAYARAN

PNBP BHP TELEKOMUNIKASI DAN


KONTRIBUSI KPU/USO

DITJEN PENYELENGGARAAN POS DAN INFORMATIKA


KEMENTERIAN KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA
DEPOK, 26 MARET 2021
DASAR HUKUM

❖ Undang-Undang Nomor 36 Tahun 1999 tentang Telekomunikasi


❖ Undang-Undang Nomor 9 Tahun 2018 tentang Jenis Penerimaan Negara Bukan Pajak
❖ Peraturan Pemerintah Nomor 52 Tahun 2000 tentang Penyelenggaraan Telekomunikasi
❖ Peraturan Pemerintah Nomor 80 Tahun 2015 tentang Jenis dan Tarif atas Jenis Penerimaan Negara
Bukan Pajak yang Berlaku pada Kementerian Komunikasi dan Informatika Peraturan
❖ Pemerintah Nomor 58 Tahun 2020 tentang Pengelolaan Penerimaan Negara Bukan Pajak
❖ Peraturan Menteri Komunikasi dan Informatika Nomor 17 Tahun 2016 Tentang Petunjuk Pelaksanaan
Tarif atas Penerimaan Negara Bukan Pajak dari Pungutan Biaya Hak Penyelenggaraan Telekomunikasi
dan Kontribusi Kewajiban Pelayanan Universal/Universal Service Obligation sebagaimana telah
diubah dengan Peraturan Menteri Komunikasi dan Informatika Nomor 19 Tahun 2016 tentang
Perubahan atas Peraturan Menteri Komunikasi dan Informatika Nomor 17 Tahun 2016 Tentang
Petunjuk Pelaksanaan Tarif atas Penerimaan Negara Bukan Pajak dari Pungutan Biaya Hak
Penyelenggaraan Telekomunikasi dan Kontribusi Kewajiban Pelayanan Universal/Universal Service
Obligation
KEWAJIBAN PEMBAYARAN
BHP TELEKOMUNIKASI DAN KONTRIBUSI
KPU/USO

❖ Setiap penyelenggara telekomunikasi wajib membayar Biaya Hak


Penyelenggaraan Telekomunikasi dan Kontribusi KPU/USO
❖ PNBP BHP Telekomunikasi dan Kontribusi KPU/USO merupakan jenis PNBP
yang dihitung sendiri oleh Wajib Bayar (self assessment)
❖ BHP Telekomunikasi dihitung sebesar 0,5 % dari pendapatan kotor
penyelenggaraan telekomunikasi
❖ Kontribusi KPU/USO dihitung sebesar 1,25% dari pendapatan kotor
penyelenggaraan telekomunikasi
KEWAJIBAN PEMBAYARAN
BHP TELEKOMUNIKASI DAN KONTRIBUSI
KPU/USO
❖ Tanggal jatuh tempo penyampaian perhitungan self assessment paling lambat tanggal 31 Januari
tahun berikutnya (sesuai dengan Surat Edaran Direktur Jenderal Penyelenggaraan Pos dan
Informatika Nomor 5 Tahun 2019 tentang Pelaksanaaan Penagihan dan Pelaporan Perhitungan
Sendiri Biaya Hak Penyelenggaraan Telekomunikasi dan Kontribusi Kewajiban Pelayanan
Universal/Universal Service Obligation)
❖ Kewajiban pembayaran PNBP BHP Telekomunikasi dan Kontribusi KPU/USO dilakukan per
semester atau per triwulan.
❖ Tanggal jatuh tempo pembayaran yaitu paling lambat tanggal 30 April tahun berikutnya.
❖ Pembayaran BHP Telekomunikasi dan Kontribusi KPU/USO disetorkan ke Nomor virtual
account masing-masing wajib bayar
KEWAJIBAN PENYAMPAIAN DOKUMEN

Penyelenggara Telekomunikasi yang telah membayar BHP Telekomunikasi dan Kontribusi KPU/USO
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 12, wajib menyampaikan dokumen dalam waktu paling lambat 1
(satu) minggu setelah jatuh tempo pembayaran sebagaimana dimaksud dalam Pasal 4 yang paling sedikit
berupa:
a. laporan keuangan;
b. daftar akun (chart of account);
c. buku besar (general ledger);
d. neraca percobaan (trial balance);
e. bukti transfer pembayaran BHP Telekomunikasi
dan Kontribusi KPU/USO; dan
f. dokumen sebagai dasar penghitungan besaran BHP Telekomunikasi dan Kontribusi KPU/USO.
PENDAPATAN YANG TIDAK DIKENAKAN BHP TELEKOMUNIKASI DAN KONTRIBUSI
KPU/USO (PERATURAN MENTERI KOMINFO NOMOR 17 TAHUN 2016)

a. penjualan dan penyewaan properti dan kendaraan;


b. penjualan dan penyewaan barang dan jasa non telekomunikasi;
c. penjualan alat dan perangkat telekomunikasi;
d. penyewaan perangkat telekomunikasi yang bukan merupakan bagian dari layanan
telekomunikasi berdasarkan izin yang diperolehnya dan tanpa adanya perangkat tersebut
layanan telekomunikasi tetap dapat diberikan;
e. penjualan dan penyewaan ruang (space) menara dan saluran pipa (ducting);
f. jasa konsultansi dan pendampingan;
g. jasa konstruksi dan pembangunan infrastruktur;
PENDAPATAN YANG TIDAK DIKENAKAN BHP TELEKOMUNIKASI DAN KONTRIBUSI
KPU/USO (PERATURAN MENTERI KOMINFO NOMOR 17 TAHUN 2016)

h. jasa integrasi dan aplikasi;


i. jasa instalasi perangkat di luar aktivasi layanan penyelenggaraan telekomunikasi yang
disediakan penyelenggara telekomunikasi;
j. pendapatan dari iklan digital yang disalurkan melalui laman (website) penyelenggara
telekomunikasi;
k. pendapatan dari nilai transaksi pengiriman uang dan usaha uang elektronik (e-money) yang
diselenggarakan oleh penyelenggara telekomunikasi; dan/atau
l. pendapatan lain di luar penyelenggaraan telekomunikasi selain huruf a sampai dengan
huruf k yang bukan merupakan bagian dari layanan telekomunikasi berdasarkan izin yang
diperolehnya.
PERSYARATAN PENGAJUAN PENDAPATAN YANG TIDAK
DIKENAKAN BHP TELEKOMUNIKASI DAN KONTRIBUSI
KPU/USO

❖ Harus dibuktikan dengan pemisahan pendapatan dalam pencatatan pada akun tersendiri.

❖ Jika diperlukan dapat dilengkapi dengan dokumen-dokumen kontrak kerja sama atau dokumen
lainnya dengan pihak terkait; atau dokumen invoice atau kuitansi penerimaan dari pihak terkait.

❖ Jika tidak dapat dipisahkan dan dibuktikan maka pendapatan tersebut merupakan bagian dari
pendapatan yang diperhitungkan sebagai pendapatan yang terkena BHP Telekomunikasi dan
Kontribusi KPU/USO.
FAKTOR PENGURANG:

Pendapatan Kotor yang menjadi dasar perhitungan besaran BHP Telekomunikasi dan Kontribusi
KPU/USO dapat dikurangi unsur-unsur sebagai berikut:

a.piutang yang nyata-nyata tidak tertagih dari


penyelenggaraan telekomunikasi; dan/atau
b. pembayaran kewajiban biaya interkoneksi dan/atau
ketersambungan yang diterima oleh penyelenggara
telekomunikasi yang merupakan hak dari pihak lain.
SANKSI ADMINISTRATIF DENDA
KETERLAMBATAN
a. Sanksi administratif denda dikenakan terhadap:
▪ Keterlambatan pembayaran seluruh PNBP yang melebihi saat jatuh tempo pembayaran
sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan. (Pasal 5 ayat (2) PP No.29 Tahun 2009)
▪ Pembayaran terhadap kekurangan pembayaran PNBP yang dilakukan setelah jatuh tempo
pembayaran. (Pasal 6 ayat (2) PP No.29 Tahun 2009)
▪ Pembayaran terhadap kekurangan pembayaran PNBP berdasarkan hasil pemeriksaan yang
dilakukan setelah jatuh tempo pembayaran. (Pasal 56 UU No. 9 Tahun 2018)
b. Sanksi denda yaitu sebesar 2% (dua persen) per bulan
c. Sanksi denda dikenakan untuk paling lama 24 (dua puluh empat) bulan
d. Terhadap kekurangan pembayaran baik pokok dan/atau denda keterlambatan yang melebihi
tanggal jatuh tempo akan diterbitkan surat tagihan sebanyak 3 kali.
SANKSI ADMINISTRATIF TEGURAN TERTULIS
DAN PENCABUTAN IZIN

❖ Sanksi administratif teguran tertulis dan pencabutan izin dikenakan terhadap:


✔ Penyelenggara Telekomunikasi yang tidak memenuhi kewajiban pembayaran BHP
Telekomunikasi
✔ Penyelenggara Telekomunikasi yang tidak memenuhi kewajiban penyampaian dokumen
Laporan Keuangan dan dokumen pendukung lainnya yang terkait dengan perhitungan BHP
Telekomunikasi
❖ Sanksi teguran tertulis diberikan paling banyak 3 (tiga) kali jangka
waktu masing-masing 7 (tujuh) hari kerja;

❖ Sanksi administratif pencabutan izin diberikan apabila penyelenggara telekomunikasi tidak


memenuhi kewajiban pembayaran dan penyampaian dokumen Laporan Keuangan dalam
jangka waktu 7 (tujuh) hari terhitung sejak diterbitkannya teguran tertulis ketiga.
TATA CARA PEMBAYARAN PNBP BHP
TELEKOMUNIKASI DAN KONTRIBUSI KPU/USO

❖ Pembayaran melalui Virtual Account Bank Mandiri yang telah disampaikan pada Surat
Pemberitahuan Pembayaran BHP Telekomunikasi dan Kontribusi KPU/USO
❖ Nomor virtual account PNBP BHP Telekomunikasi diawali dengan 88136xxxxxxxxxxx
❖ Nomor virtual account PNBP Kontribusi KPU/USO diawali dengan 88092xxxxxxxxxxx
❖ Pembayaran melalui virtual account Bank Mandiri dapat dilakukan dengan 2 cara:
a. Melalui channel pembayaran (Payment/Multi Payment) Bank Mandiri baik melalui ATM, teller,
internet banking atau Mandiri Mobile; atau
b. Melalui transfer bank lain apabila melakukan pembayaran dari bank selain Bank Mandiri baik
melalui ATM, Teller, internet banking, atau mobile banking bank lain.
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai