Anda di halaman 1dari 20

PROPOSAL PENGADAAN SISTEM INFORMASI

PBB-P2
BERBASIS WEB / ONLINE

2022

PT MUTIARA BINTANG ABADI


Jl. Candi Panggung No. 23 Jl. Sukasenang No. 22
Malang, Jawa Timur 65142 Bandung, Jawa Barat 40124
Tel. (022) 7208110
Fax. (022) 7235847
Email : info@mba.web.id, Website : https://v-tax.id
LATAR BELAKANG
Seiring dengan semangat otonomi daerah, kebijakan desentralisasi fiskal pun
dijalankan. Dalam rangka pelaksanaan desentralisasi fiskal, instrumen utama yang
digunakan adalah pemberian kewenangan kepada pemerintah daerah untuk memungut
pajak (taxing power). Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2009 merupakan salah satu
wujud upaya penguatan taxing power daerah, yaitu dengan perluasan basis pajak daerah
dan retribusi daerah yang sudah ada, penambahan jenis pajak daerah dan retribusi
daerah, peningkatan tarif maksimum beberapa jenis pajak daerah dan pemberian diskresi
penetapan tarif pajak.
Salah satu yang paling penting adalah pendaerahan pengelolaan Pajak Bumi dan
Bangunan Perdesaan dan Perkotaan (PBB-P2). Sebelumnya, PBB-P2 dikelola oleh
Pemerintah Pusat dalam hal ini adalah Direktorat Jenderal Pajak (DJP). Berdasarkan
Undang-Undang No. 28 Tahun 2009, pengelolaannya dialihkan kepada Pemerintah
Kabupaten / Kota. Dengan masa peralihan selama 4 (empat) tahun, dimulai tahun 2011,
batas akhir akhir pengalihan pengelolaan PBB-P2 kepada Pemerintah Kabupaten / Kota
adalah tahun 2014.
Pengelolaan PBB-P2 memerlukan infrastruktur dan sistem Teknologi Informasi dan
Komunikasi (TIK) yang memadai, karena melibatkan jumlah yang cukup besar, dari
puluhan ribu sampai jutaan objek pajak. Oleh karena itu persiapan TIK yang memadai
menjadi salah satu syarat utama menuju keberhasilan Pemerintah Kabupaten / Kota
dalam mengelola PBB-P2, selain syarat lainnya : peraturan daerah beserta peraturan
pelaksanaan yang sesuai serta sumber daya manusia yang handal.
Perkembangan teknologi informasi yang cepat dewasa ini berdampak pada kebutuhan
baru akan pelayanan sektor publik yang cepat dan berorientasi pelayanan di satu sisi
namun tetap akuntabel di sisi pertanggung jawabannya. V-TAX selaku penyedia Sistem
Pajak dan Retribusi Daerah berusaha memposisikan diri untuk dapat menjawab
kebutuhan tersebut.
Beberapa fitur utama yang diusung oleh V-TAX pada Sistem Pajak Daerah yang
disediakannya antara lain :
1. Sesuai dengan regulasi yang berlaku di tingkat nasional (Undang-Undang No. 28
Tahun 2009 tentang Pajak Daerah dan Retribusi Daerah serta Peraturan
Pemerintah No. 55 Tahun 2016 tentang Ketentuan Umum dan Tata Cara
Pemungutan Pajak Daerah).
2. Dapat disesuaikan (customizable) dengan peraturan spesifik yang berlaku di daerah
(Peraturan Daerah dan Peraturan Kepala Daerah).
3. Aplikasi berbasis web dan mobile, sesuai trend pengembangan aplikasi saat ini.
4. Terintegrasinya data tabular (atribut data) dengan spasial (aspek lokasi).
5. Support dengan berbagai perangkat keras pendukung, sehingga memudahkan
pemerintah daerah dalam pengadaan perangkat keras.
6. Terintegrasi dengan fasilitas pembayaran online yang beragam : bank, minimarket,
kantor pos, dan memiliki fitur pembayaran kolektif (untuk kolektor) dengan kode
bayar.
7. Berplatform terbuka dan dapat diintegrasikan dengan sistem lainnya, misal : data
kependudukan (NIK), data perijinan, sistem keuangan dan sebagainya.

Proposal V-TAX Sistem PBB-P2 Halaman 2 dari 20


MAKSUD DAN TUJUAN

Maksud dan tujuan dari kegiatan ini adalah sebagai berikut :


1. Menyediakan dan mengimplementasikan sistem informasi pendukung untuk
pengelolaan PBB-P2 yang memanfaatkan teknologi terbaru sehingga memudahkan
pengelolaan bagi petugas Pemerintah Daerah serta meningkatkan pelayanan bagi
Wajib Pajak.
2. Melakukan migrasi data dari sistem lama ke sistem yang baru. Jika sistem lama
belum ada maka migrasi dilakukan dari data peralihan PBB-P2 dari Direktorat
Jenderal Pajak.
3. Mengadakan pelatihan penggunaan sistem PBB-P2 yang baru agar petugas terkait
Pemerintah Daerah dapat menggunakan aplikasi tersebut dengan optimal.
4. Melakukan pendampingan operasional sistem terutama pada saat-saat yang krusial
yaitu :
4.a. Cetak massal DHKP dan SPPT.
4.b.Layanan Pembayaran Online, baik individual maupun kolektif.

SISTEM PBB-P2
Gambar berikut menjelaskan proses umum yang terjadi pada sistem administrasi PBB-P2
berkaitan dengan terbentuknya data objek pajak PBB-P2, penilaian dan penetapan data
PBB-P2 menjadi Surat Pemberitahuan Pajak Terutang (SPPT) dan pembayaran PBB-P2
oleh wajib pajak melalui channel pembayaran yang disediakan.

Gambar : Proses umum dalam Sistem Administrasi PBB-P2

Proposal V-TAX Sistem PBB-P2 Halaman 3 dari 20


Proses umum dalam Sistem Administrasi PBB-P2 seperti ditunjukkan pada gambar
sebelumnya dapat dijelaskan sebagai berikut :
1. Sesuai dengan Undang-Undang No. 28 tahun 2009 pasal 77 ayat (1) disebutkan
bahwa : “Objek Pajak Bumi dan Bangunan Perdesaan dan Perkotaan adalah Bumi
dan/atau Bangunan yang dimiliki, dikuasai, dan/atau dimanfaatkan oleh orang
pribadi atau Badan, kecuali kawasan yang digunakan untuk kegiatan usaha
perkebunan, perhutanan, dan pertambangan”. Sedangkan menurut pasal 78 ayat
(2) disebutkan bahwa : “Wajib Pajak Bumi dan Bangunan Perdesaan dan
Perkotaan adalah orang pribadi atau Badan yang secara nyata mempunyai suatu
hak atas Bumi dan/atau memperoleh manfaat atas Bumi, dan/atau memiliki,
menguasai, dan/atau memperoleh manfaat atas Bangunan ”.
2. Dasar pengenaan Pajak Bumi dan Bangunan Perdesaan dan Perkotaan adalah Nilai
Jual Objek Pajak (NJOP). Besarnya NJOP ditetapkan setiap 3 (tiga) tahun, kecuali
objek pajak tertentu dapat ditetapkan setiap tahun sesuai dengan perkembangan
wilayahnya. (Pasal 79 ayat 1-2).
3. Tarif Pajak Bumi dan Bangunan Perdesaan dan Perkotaan ditetapkan paling tinggi
sebesar 0,3% (nol koma tiga persen) dan ditetapkan dengan peraturan daerah.
4. Besaran pokok Pajak Bumi dan Bangunan Perdesaan dan Perkotaan yang terutang
dihitung dengan cara mengalikan tarif dengan Dasar Pengenaan Pajak setelah
dikurangi dengan Nilai Jual Objek Pajak Tidak Kena Pajak.
5. Data objek pajak PBB-P2 dibentuk dari hasil pendataan, yang dapat dilakukan
dengan 2 (dua) cara :
5.a. Pendaftaran secara sukarela oleh Wajib Pajak, dimana Wajib Pajak dilayani di
Kantor Pelayanan PBB-P2 yang disediakan oleh Pemerintah Daerah.
5.b.Pendataan secara massal oleh Pemerintah Daerah.
6. Setiap tahunnya Pemerintah Daerah menilai dan menetapkan PBB-P2 atas data
objek pajak yang ada dalam bentuk Surat Pemberitahuan Pajak Terutang (SPPT)
PBB-P2 dan menyampaikannya kepada Wajib Pajak melalui perangkat
pemerintahan yang ada (Kecamatan, Kelurahan / Desa).
7. Wajib Pajak selanjutnya membayar SPPT PBB-P2 tersebut melalui fasilitas
pembayaran yang telah disediakan oleh pemerintah daerah.

Proposal V-TAX Sistem PBB-P2 Halaman 4 dari 20


FITUR V-TAX SISTEM PBB-P2
BERBASIS WEB / ONLINE

1. APLIKASI BERBASIS WEB


Setiap peran dalam penatalaksanaan PBB-P2 mendapatkan login ke aplikasi
berbasis web, dapat terdiri dari :
• Petugas Pelayanan.
• Petugas Survey Lapangan.
• Petugas Pendataan.
• Petugas / Pejabat Verifikasi (bertingkat)
• Petugas / Pejabat Penetapan dan Pencetakan.
• Pejabat Monitoring.
• Petugas / Pejabat Penagihan.

Proposal V-TAX Sistem PBB-P2 Halaman 5 dari 20


2. INPUT PELAYANAN MELALUI FORM ONLINE
Petugas Pelayanan dapat meng-input-kan pendaftaran pelayanan melalui form
online. Dengan demikian, pelayanan Pajak Bumi dan Bangunan Perdesaan dan
Perkotaan (PBB-P2) dapat tersebar ke pelosok wilayah sebagai usaha Pemerintah
Daerah untuk mempermudah masyarakat dalam mengurus PBB-P2 nya. Pelayanan
yang dapat dilakukan meliputi seluruh urusan terkait objek pajak PBB-P2 yaitu :
1. Pendaftaran Objek Pajak Baru
2. Pemecahan Objek Pajak
3. Penggabungan Objek Pajak
4. Penghapusan Objek Pajak
5. Mutasi Subjek Pajak
6. Perubahan Data Objek Pajak
7. Permohonan Salinan SPPT
8. Permohonan Pengurangan
9. Permohonan Keberatan

Setiap permohonan pelayanan memiliki syarat tertentu sesuai dengan kebijakan


Dinas Pendapatan.

Proposal V-TAX Sistem PBB-P2 Halaman 6 dari 20


Di input form pelayanan, petugas pelayanan dapat menandai lokasi objek pajak
yang didaftarkan untuk pelayanan baik berdasarkan lokasi Nomor Objek Pajak
(untuk objek pajak yang sudah ada) maupun lokasi longitude-latitude (untuk objek
pajak baru).

Proposal V-TAX Sistem PBB-P2 Halaman 7 dari 20


3. FLOW PELAYANAN
Setiap permohonan pelayanan oleh wajib pajak ditindaklanjuti sesuai dengan arus
dokumen tertentu berdasarkan kebijakan Dinas Pendapatan. Hal ini menjamin
standarisasi alur pelayanan dan setiap tindak lanjut dokumen selalu dapat di-trace
siapa dan kapan yang melakukan tindak lanjutnya dari awal sampai akhir.

Proposal V-TAX Sistem PBB-P2 Halaman 8 dari 20


4. INPUT DATA SESUAI KONTEKS PELAYANAN
Operator Data dapat melakukan input data sesuai dengan konteks pelayanan
sebagai berikut :
• Mutasi / Perubahan Data → Form Perubahan Data
• OP Baru, Pemecahan, Penggabungan → Form SPOP / LSPOP
• Pengurangan → Form Permohonan Pengurangan
• Keberatan → Form Permohonan Keberatan

Proposal V-TAX Sistem PBB-P2 Halaman 9 dari 20


Proposal V-TAX Sistem PBB-P2 Halaman 10 dari 20
Proposal V-TAX Sistem PBB-P2 Halaman 11 dari 20
5. VERIFIKASI (BERTINGKAT) DATA PBB-P2
Agar data PBB-P2 terjaga integritas dan kebenarannya, Dinas Pendapatan dapat
membuat kebijakan untuk melakukan verifikasi bertingkat atas data yang di-input
oleh operator data. Setiap data yang dianggap perlu perbaikan dapat dikembalikan
lagi ke tahap sebelumnya.

Proposal V-TAX Sistem PBB-P2 Halaman 12 dari 20


6. ADMINISTRASI EVALUASI DAN PENAGIHAN
Sebagai bagian dari fungsi monitoring dan evaluasi pelaksanaan pengadministrasi-
an dan pembayaran pajak daerah, fungsi-fungsi sebagai berikut sangat penting :
• Penerbitan Surat Teguran.
• Penerbitan Surat Tagihan Pajak Daerah.
• Penerbitan Surat Paksa.
Kesemuanya difasilitasi di dalam V-TAX Sistem PBB-P2 agar pelaksanaan hal-hal
di atas dapat dilakukan secara efektif, efisien dan akuntabel.

7. MONITORING PEMBAYARAN DAN ARUS DOKUMEN PBB-P2


Aplikasi memfasilitasi pejabat terkait untuk kepentingan pengendalian
pengadministrasian dan pembayaran PBB-P2. Modul monitoring ini bersifat
online-realtime. Begitu wajib pajak melakukan pembayaran di bank atau channel
pembayaran lainnya, status pembayarannya langsung terupdate lunas di modul
monitoring ini.

Proposal V-TAX Sistem PBB-P2 Halaman 13 dari 20


8. CLIENT SIDE CERTIFICATE UNTUK PENGAMANAN LEVEL APLIKASI
Penggunaan aplikasi berbasis web memudahkan pengguna untuk mengakses
aplikasi dari mana saja. Kemudahan akses di satu sisi berdampak pada kebutuhan
pengendalian akses yang lebih hati-hati untuk keperluan keamanan. V-TAX Sistem
PBB-P2 memberikan pilihan untuk mengimplementasikan kebijakan penggunaan
client side certificate, dimana setiap pengguna diwajibkan memasang personal
certificate di web browser yang digunakan untuk mengakses aplikasi.

9. PEMBAYARAN ONLINE MELALUI DELIVERY CHANNEL BANK


Pembayaran Pajak Daerah dapat dilakukan melalui delivery channel bank yang
bekerja sama dengan Pemerintah Daerah. Defaultnya dengan Bank Daerah tempat
Rekening Kas Umum Daerah milik Pemerintah Daerah berada. Untuk
memudahkan wajib pajak dalam melakukan pembayaran Pemerintah Daerah dapat
membuat kebijakan untuk membuka fasilitas pembayaran pajak daerah di bank lain
sebagai bank persepsi.

Saat ini V-TAX telah bekerja sama dengan beberapa bank berikut ini untuk
menerima pembayaran pajak daerah melalui delivery channel. Dapat diperluas
melalui kerja sama dengan bank-bank lainnya sesuai dengan kebutuhan
Pemerintah Daerah.

Proposal V-TAX Sistem PBB-P2 Halaman 14 dari 20


10. REKONSILIASI SEBAGAI DASAR PELIMPAHAN DANA HARIAN
Rekonsiliasi penerimaan dana harian mengambil peranan penting dalam
penatalaksanaan Pajak Daerah. Rekonsiliasi dilakukan harian untuk memastikan
bahwa penerimaan hari itu telah benar dan dapat dijadikan dasar bagi bank untuk
melimpahkan dana ke rekening kas umum daerah.

11. PEMBAYARAN ONLINE MELALUI CHANNEL NON-BANK


Untuk memperlancar penerimaan daerah dari sektor pajak, Pemerintah Daerah
dapat bekerja sama dengan lembaga non-bank yang diperkirakan dapat
mempermudah wajib pajak dalam menunaikan kewajiban pembayaran pajaknya.

Proposal V-TAX Sistem PBB-P2 Halaman 15 dari 20


Saat ini V-TAX telah bekerja sama dengan beberapa lembaga non-bank berikut ini
untuk menerima pembayaran pajak daerah melalui channel pembayaran yang telah
tersebar luas. Dapat diperluas melalui kerja sama dengan lembaga-lembaga non-
bank lainnya sesuai dengan kebutuhan Pemerintah Daerah. Pada umumnya
kelebihan akses pembayaran melalui lembaga non-bank ini adalah jam buka nya
yang sampai malam dan sebarannya yang dekat dengan wajib pajak.

12. PEMBAYARAN ONLINE MELALUI BENDAHARA ATAU KOLEKTOR

Proposal V-TAX Sistem PBB-P2 Halaman 16 dari 20


Pada kasus tertentu, Pemerintah Daerah memiliki pertimbangan sendiri untuk
tetap membuka pembayaran melalui bendahara penerima atau kolektor. V-TAX
menyediakan akses ke aplikasi pembayaran online yang langsung dioperasikan oleh
bendahara penerima atau kolektor dan langsung mengeluarkan bukti pembayaran.
Selanjutnya bendahara penerima atau kolektor menyetorkan ke bank kas daerah
sesuai dengan ketentuan yang berlaku. Untuk kasus pembayaran pajak dalam
jumlah yang banyak, aplikasi pembayaran menyediakan fitur pembayaran massal
dimana petugas pembayaran dapat mendaftar ID Pembayaran dalam file teks lalu
aplikasi pembayaran akan memproses secara sekaligus dan mencetak semua bukti
pembayaran.

13. KELENGKAPAN LAPORAN UNTUK AUDITOR


Setelah PBB-P2 dialihkan dari Direktorat Jenderal Pajak ke Pemerintah Daerah,
salah satu item yang menjadi perhatian utama Badan Pemeriksa Keuangan (BPK)
pada saat audit keuangan Pemerintah Daerah adalah terkait Ketetapan, Realisasi
dan Piutang PBB-P2. Pengelolaan PBB-P2 melibatkan data dalam jumlah yang
sangat besar. Oleh karena itu pengelolaannya harus benar-benar hati-hati agar pada
saat pemeriksaan semua data bisa disajikan dengan benar dan tepat.

14. INTEGRASI DENGAN SISTEM KEUANGAN


Dengan adanya kebijakan pemerintah untuk penerapan Sistem Akuntansi Berbasis
Akrual bagi pemerintah daerah, integrasi data antara Sistem Pendapatan dengan

Proposal V-TAX Sistem PBB-P2 Halaman 17 dari 20


Sistem Keuangan menjadi penting. V-TAX telah menyiapkan mekanisme integrasi
dengan pengguna Sistem Keuangan SIPKD (dari Kementerian Dalam Negeri)
maupun SIMDA (dari Badan Pemeriksa Keuangan dan Pembangunan / BPKP).
Terkait dengan akses ke Sistem Keuangan dimaksud, akan mengikuti kebijakan dari
Pemerintah Daerah.

Proposal V-TAX Sistem PBB-P2 Halaman 18 dari 20


JADWAL PELAKSANAAN PEKERJAAN

Tahapan pelaksanaan pekerjaan dapat dijabarkan ke dalam jadwal sebagai berikut :


Bulan ke-1 Bulan ke-2 Bulan ke-3
No Kegiatan
I II III IV I II III IV I II III IV

1. Kick-Off

2. Gap Analysis

3. Kesepakatan Spesifikasi Perubahan

4. Laporan Pendahuluan

5. Development Perubahan Sistem

6. Instalasi Infrastruktur Lokal

7. Instalasi Sistem Lokal

8. Instalasi Sistem Online

9. User Acceptance Test

10. Pelatihan

11. Laporan Akhir

12. Berita Acara Serah Terima Sistem

Proposal V-TAX Sistem PBB-P2 Halaman 19 dari 20


PENAWARAN

Berikut ini penawaran kami untuk pengadaan dan implementasi V-TAX Sistem PBB-P2
dengan spesifikasi yang telah dijelaskan sebelumnya.
No. Item Qty Satuan Harga Satuan Sub Total
1. V-TAX Sistem PBB-P2 1 Paket 300.000.000 300.000.000

Diskon
40%

SUB TOTAL 180.000.000


PPN 10% 18.000.000
TOTAL 198.000.000

Fasilitas / Syarat dan Ketentuan :


1. Termasuk Implementasi dan Pendampingan On-Site selama 3 (tiga) bulan.
2. Garansi Pemeliharaan 1 (satu) tahun.
3. Layanan Pembayaran Online 1 (satu) tahun.
4. Sudah termasuk perangkat lunak pendukung dengan jumlah pengguna tidak
dibatasi.
5. Infrastruktur berikut ini diadakan terpisah oleh Pemerintah Daerah :
5.a. Akses Internet Dedicated.
5.b.Jaringan Local Area Network.
5.c. Komputer Server beserta UPS.
5.d.Komputer Workstation.
5.e. Printer.

Proposal V-TAX Sistem PBB-P2 Halaman 20 dari 20

Anda mungkin juga menyukai