Anda di halaman 1dari 29

TAHUN PAJAK, SAAT, DAN TEMPAT

YANG MENENTUKAN PAJAK TERUTANG


Pasal 8 ayat (1), (2), (3)

Tahun Pajak
Adalah jangka waktu satu tahun takwim, yaitu dari
tanggal 1 Januari s/d 31 Desember.
Saat yang menentukan pajak terutang
Adalah menurut keadaan Objek pajak pada tanggal 1
Januari.
Tempat Pajak Terutang :
untuk daerah Jakarta, di wilayah DKI Jakarta;
untuk daerah lainnya, di wilayah Kabupaten/Kota;
yang meliputi letak Objek pajak.

PROSES PENDATAAN OBJEK DAN


SUBJEK PAJAK BUMI DAN
BANGUNAN (PBB)

Pembentukan Basis Data SISMIOP


Kegiatan

Pendaftaran Objek
Dan Subjek PBB

Pendataan Objek
Dan Subjek PBB

Penilaian Objek
Dan Subjek PBB

Sistem Informasi
Geografi (SIG)

Alternatif

Penyampaian dan
Pemantauan Pengembalian
Surat Pemberitahuan
Objek Pajak (SPOP)

Identifkasi Objek
Pajak

Verifikasi Data
Objek Pajak

Pengukuran Bidang
Objek Pajak

PEMBENTUKAN BASIS DATA SISMIOP


Pembentukan Basis Data SISMIOP merupakan
kegiatan membentuk basis data PBB agar supaya
dapat ditatausahakan dalam aplikasi SISMIOP.
Pelaksanaan pembentukan basis data Sistem
Manajemen Informasi Objek Pajak (SISMIOP) Pajak
Bumi dan Bangunan dilakukan melalui kegiatan :
a. Pendaftaran objek dan subjek Pajak Bumi
dan Bangunan;
b. Pendataan objek dan subjek Pajak Bumi dan
Bangunan;
c. Penilaian objek dan subjek Pajak Bumi dan
Bangunan;
d. Sistem Informasi Geografis (SIG)

PENDAFTARAN OBJEK PAJAK


Pendaftaran objek Pajak Bumi dan Bangunan dilakukan oleh subjek
pajak dengan cara mengambil, mengisi, dan mengembalikan Surat
Pemberitahuan Objek Pajak (SPOP) ke kantorkantor Direktorat
Jenderal Pajak setempat atau tempat-tempat lain yang ditunjuk untuk
pengambilan/pengembalian SPOP. Pengisian SPOP dalam rangka
pendaftaran harus dilengkapi dengan denah objek pajak. Apabila
pendaftaran dilakukan pada
wilayah yang basis datanya belum
terbentuk dengan pola SISMIOP, maka NOP yang diberikan bukan
merupakan
hasil
kegiatan
pendataan
sehingga
tidak
dapat
menunjukkan posisi relatifnya.
Persiapan Pelaksanaan
- Mempersiapkan tempat pendaftaran
dan menunjuk petugas
- Memrsiapkan formulir SPOP dan
LSPOP serta tanda terimanya.

Pekerjaan Kantor.
- Meneliti data masukan, membendel SPOP dan

LSPOP
serta
data.masukan.

melakukan

perekaman

- Mencetak Produk keluaran secara massal


berupa SPPT, STTS dan DHKP. SPPT
didistribusikan kepada Wajib Pajak, STTS

Pekerjaan lapangan. Terdapat 3 pihak yang terlibat yaitu :


Subjek Pajak mengambil formulir SPOP danLSPOP.
Petugas tempat pendaftaran memberikan dan menerima kembali SPOP dan LSPOP dari wajib pajak.
Petugas di kantor menatasuhakan formulir SPOP dan LSPOP yang disampaikan langsung oleh wajib,
melalui petugas pendaftaran maupun lewat POS serta meniliti kebenaran pengisiannya. Selanjutnya
memberi NOP serta kode ZNT dan menandatangai SPOP pada kolom petugas.

Pendataan Objek dan Subjek PBB adalah kegiatan yang


dilakukan oleh Direktorat Jenderal Pajak untuk
memperoleh data objek dan subjek pajak sesuai prosedur
Pembentukan Basis Data.
Penilaian dalam hal ini Nilai Jual Objek Pajak adalah
harga rata-rata dari suatu transaksi jual beli yang terjadi
secara wajar, dapat juga dengan membandingkan dengan
objek yang lain yang sejenis, Nilai jual objek pajak
pengganti atau nilai perolehan baru
Sistem Informasi Geografis (SIG) adalah suatu sistem
yang dirancang terintegrasi dengan aplikasi SISMIOP
dengan menekankan pada analisis secara spasial
(keruangan) yang selama ini belum dapat ditangani oleh
Aplikasi SISMIOP.

Alternatif pelaksanaan Pendataan


1.

Pendataan dengan Penyampaian dan Pemantauan Pengembalian SPOP

Penyampaian dan Pemantauan


Pengembalian SPOP Perorangan

Penyampaian dan Pemantauan


Pengembalian SPOP Kolektif

- Dilaksanakan pada daerah /belum/tidak mempunyai peta


- Daerah terpencil
- Potensi PBB yang relatif kecil.

2.

Pendataan dengan Identifikasi Objek Pajak

Dilaksanakan pada daerah/wilayah yang sudah


mempunyai peta garis/ peta foto yang dapat
menentukan posisi relatif Objek Pajak (OP).
Tidak mempunyai data administrasi pembukuan
PBB.

3. Pendataan dengan Verifikasi Data Objek


Pajak
Dilaksanakan pada daerah/wilayah yang sudah
mempunyai peta garis/ peta foto
Mempunyai administrasi pembukuan PBB

4. Pendataan dengan Pengukuran Bidang


Objek Pajak

Dilaksanakan pada daerah/wilayah yang hanya


punya sket peta/kelurahan dan /atau peta
garis/peta foto.
Peta tersebut belum dapat digunakan untuk
menentukan posisi relatif OP.

Tahapan Kegiatan Pendataan


1. Pekerjaan Persiapan
a. Penelitian Pendahuluan; luas wilayah, jumlah
penduduk, luas tanah dan bangunan yang sudah
dikenakan PBB, harga jual tanah tertinggi dan terendah dsb.

b. Penyusunan Rencana Kerja


- Sasaran dan volume pekerjaan
- Alternatif kegiatan
- Standar prestasi kerja
- Jadwal pelaksanaan pekerjaan
- Organisasi dan jumlah pelaksana
- Jumlah biaya yang dibutuhkan
- Perkiraan Peningkatan pokok ketetapan
- Hasil Akhir

c. Penyusunan Organisasi Pelaksana


Bentuk dan beban organisasi pelaksana erat kaitannya
dengan jumlah OP yang akan didata :
- Jumlah OP yang akan didata < 50.000 pelaksanaan
secara fungsional diserahkan pada Seksi Pendataan
dan
Penilaian.
- Jumlah OP > 50.000 dibentuk ketua tim dan mengikutkan
semua unit

d. Pengadaan sket,peta desa/kelurahan dan sarana


pendukung lainnya.
e. Pembuatan Konsep Sket/Peta Desa/kelurahan
Tahapan pekerjaan dalam pembuatan konsep sket
peta blok /peta desa/kelurahan sebagai berikut :
- Orientasi Lapangan
- Penentuan batas blok
- Pemberian Nomor blok
f. Pembuatan Konsep Sket/Peta ZNT
g. Penyusunan Daftar Biaya Komponen Bangunan
(DBKB)
h. Koordinasi dengan Pemerintah Daerah dan
instansi lainnya.
i. Penyuluhan pada masyarakat.

2. Pekerjaan Lapangan
a. Pengumpulan data Objek dan Subjek Pajak serta
pemberian NOP.
1).

Pendataan dengan penyampaian dan pemantauan


Pengembalian SPOP Perorangan
1.1 Pendataan dengan Penyampaian dan Pemantauan
Pengembalian SPOP Perorangan
- Petugas Lapangan dan aparat desa membuat sket letak
relatif bidang OP yang ada pada blok bersangkutan.
- Menyampaikan SPOP dan Stiker NOP pada aparat desa
untuk diserahkan pada wajib pajak, penempelan stiker
NOP untuk objek pajak yang ada bangunan.
- Petugas lapangan mengumpulkan SPOP yang telah diisi
dengan jelas benar dan lengkap serta ditanda tangani
oleh subjek pajak atau kuasanya.

1.2 Pendataan dengan Penyampaian dan Pemantauan


SPOP
Kolektif
- Tata cara sama dengan seperti pendataan dengan
Penyebaran SPOP Perorangan.
- Data objek dan Subjek Pajak yang telah disusun
diisikan dalam SPOP Kolektif .
- Pemberian NOP pada objek pajak dilakukan tanpa
penempelan stiker NOP

2). Pendataan dengan Identifikasi Objek Pajak


- dengan menggunakan konsep peta blok Petugas lapangan
dan petugas pendamping mengadakan identifikasi batasbatas objek pajak
- Setiap bidang di beri Nomor Objek Pajak (NOP) dan ditempeli
stiker NOP yang ada bangunannya.
- Pengisian SPOP atas data objek dan subjek pajak serta
mengkonfirmasikan kepada subjek pajak

3). Pendataan dengan verifikasi Data Objek Pajak.


- Peta Blok yang telah diisi dengan batas-batas bidang
objek diberi nama subjek pajak sesuai dengan net rincik.
- Petugas lapangan mengadakan penempelan stiker NOP
- Dalam hal terjadi perubahan data, petugas melakukan
identifkasi sampai pengukuran dan pengisian SPOP
serta mengkonfirmasikan kepada subjek pajak yang
bersangkutan.

4). Pendataan dengan Pengukuran bidang Objek


Pajak
- Dengan menggunakan konsep sket/peta blok petugas
mengadakan pengukuran batas-batas objek pajak.
- Pemberian serta penempelan stiker NOP atas bidang
objek pajak tersebut.
- Petugas mengisi SPOP serta mengkonfirmasikan kepada
subjek pajak/kuasanya.

b. Penyerahan Hasil Pekerjaan


Lapangan

Petugas Lapangan mengadakan penelitian


terhadap SPOP dan net konsep sket/peta
blok.
Penyerahan SPOP dan net konsep sket/peta
blok ke petugas Pengawas lapangan dan
diberi Kode ZNT

C. Penelitian Hasil Pekerjaan Lapangan


1.
2.
3.

Penelitian SPOP
Penelitian Net Konsep Sket/Peta Blok
dan Net konsep Sket/Peta ZNT
Penyempurnaan NIR dan ZNT

3. Pekerjaan Kantor
a. Penelitian Data Masukan
- Penelitian SPOP agar diisi dengan jelas, benar dan
lengkap serta ditandatangani oleh pihak-pihak yang
bersangkutan.
- Net Konsep /peta blok digambar sesuai petunjuk
teknis pengukuran dan identifikasi objek PBB.
b. Pembendelan SPOP dan formulir-formulir data pasar
- Pembendelan SPOP setiap 100 OP dan pemberian
Nomor bundel
c. Perekaman Data
- Perekaman ZNT dan NIR
- Perekaman SPOP
d. Pengawasan Kualitas Data
- Validasi DHR
- penggunaan Hasil Validas

e.Penyimpanan Bendel
f. Pembuatan dan Penyimpanan Sket/Peta
- Pembuatan Sket/Peta Blok
- Pembuatan Sket/Peta Desa/Kelurahan
- Pembuatan Peta Digital
- Pembuatan Sket/Peta ZNT
g. Pemutakhiran Data
Selama dalam proses pembentukan basis data dimungkinkan
terjadi perubahan objek pajak, subjek pajak dan ZNT.
h. Produk Keluaran
- Peta Blok Manual dan/atau digital
- Peta Desa/Kelurahan manual dan/atau digital
- Peta ZNT
- DHR yang telah divalidasi.

1. PENDATAAN DG PENYAMPAIAN DAN PEMANTAUAN PENGEMBALIAN


SPOP
A. PERORANGAN
B. KOLEKTIF
2. PENDATAAN DG IDENTIFIKASI OBJEK PAJAK
3. PENDATAAN DG VERIFIKASI OBJEK PAJAK
4. PENDATAAN DG PENGUKURAN BIDANG OBJEK PAJAK

Alternatif pendataan dg penyebaran dan pemantauan pengembalian


SPOP, dapat dilaksanakan di wilayah terpencil atau potensi PBB-nya
relatif kecil.

PEMELIHARAAN BASIS DATA


Pemeliharaan Basis
Data Secara Pasif

Pendaftaran
Pemeliharaan Basis
Data Kolektif
Pemeliharaan Basis Data
Untuk Penyempurnaan ZNT/
NIR

Pemeliharaan Basis
Data Secara Aktif

Pemeliharaan Basis Data


Objek dan Atau Subjek
Pajak
Pemeliharaan Basis Data
Peta Digital

Tahapan Pelaksanaan Kegiatan Pemeliharaan Basis Data


I. Pemeliharaan Basis Data Secara Pasif
Pendaftaran
Persiapan
1. KPP Pratama memberitahukan Pemda setempat adanya
kegiatan pemeliharaan basis data.
2. KPP Pratama bersama Pemda menunjuk tempat
pengambilan dan pengembalian SPOP.
3. KPP Pratama dan Pemda memberikan penjelasan kepada pe
nanggung jawab tempat pengambilan dan pengembalianSPOP
4. KPP Pratama menyerahkan SPOP dan perlengkapan adminis
trasi lainnya kepada penanggung jawab.
5. KPP Pratama memberikan penyuluhan kepada masyarakat

Pelaksanaan
Tiga unsur yang terkait pada pelaksanaannya yaitu :
Subjek Pajak yang mempunyai kewajiban mengambil, mengisi
dan mengembalikan SPOP yang sudah diisi dengan jelas, benar
dan lengkap ke KPP Pratama atau dimana formulir tersebut
diperoleh.
Petugas pada tempat pengambilan dan pengembalian SPOP yang mempunyai kewajiban memberikan,
menerangkan dan menerima berkas SPOP
Petugas KPP Pratama yang mempunyai kewajiban menyusun
buku penjagaan penyampaian dan pengembalian SPOP,
menerima dan meneliti serta melaporkan SPOP yang sudah
dikembalikan kepada atasannya.

Pemeliharaan Basis Data Kolektif


Kepala Desa menghimpun perubahan
Perubahan berkaitan dengan bangunan dilengkapi
LSPOP
Melampirkn sket lokasi bidang OP yang mengalami
perubahan dengan dilengkapi nama wajib pajak dan NOP
bidang yang berbatasan
Daftar Perubahan Data OP dan Subjek PBB setelah
ditandatangani Kepala Desa disampaikan ke KP PBB

. PEMELIHARAAN BASIS DATA AKTIF

II

Pemeliharaan Basis Data untuk Penyempurnaan


ZNT/NIR
Menentukan/mengevalusi NIR
Mengadakan penyempurnaan NIR dan kode ZNT
Pemeliharaan Basis Data Objek dan atau Subjek
Pajak.
Pemeliharaan ini melalui kegiatan verifikasi data
objek pajak apabila ketidakcocokan basis data
dengan keadaan dilapangan minimal 20 %.
Pemeliharaan Basis Data Peta Digital

SPPT, DHKP, DHR,


Peta Blok, Peta ZNT

Anda mungkin juga menyukai