. PENDAHULUAN
1 LATAR BELAKANG
Pemerintahan Kota Bandung telah melakukan pengelolaan Pajak Bumi dan
Bangunan Perdesaan dan Perkotaan (PBB-P2) mulai Januari 2013. Berdasarkan
pengalaman mengelola PBB-P2 ini, banyak terkendala oleh ketidakakuratan data
PBB. Hal ini disebabkan Kantor Pajak Pratama (KPP), sebagai Pengelola PBB-P2
sebelumnya, belum melakukan pemutakhiran data PBB-P2, sehingga data yang
diserahkan kepada Daerah (Pemerintah Kota Bandung) juga banyak mengalami
ketidakakuratan.
Keadaan tersebut tentu sangat berdampak pada kondisi Penerimaan Pajak sektor
PBB-P2 maupun kondisi piutang yang meningkat disebabkan oleh data Subjek
Pajak maupun Objek Pajak yang sudah tidak sesuai dengan kondisi sebenarnya di
lapangan.
Pemerintahan Kota Bandung, dengan jumlah Objek Pajak kurang lebih 522.989
Objek Pajak; berdasarkan ketetapan pada Tahun 2015, tentu menjadi sangat
potensial sebagai sumber Pendapatan Daerah. Namun demikian, selama ini
potensi Pajak Bumi dan Bangunan yang begitu besar belum digali secara optimal.
Hal ini terkait dengan data Objek dan Subjek Wajib Pajak yang belum lengkap,
akurat, dan mutakhir serta belum dikelola dengan baik dan benar.
Dalam rangka Pengelolaan dan Pemutakhiran data PBB maka Pemerintah Kota
Bandung diharapkan sudah mulai menerapkan Sistem Manajemen Informasi
Objek Pajak (SISMIOP) dan Sistem Informasi Geografis (SIG) secara terintegrasi.
a. Tergalinya potensi Basis Data Pajak Bumi dan Bangunan (PBB) yang dapat
dimanfaatkan secara optimal untuk berbagai kepentingan.
b. Membentuk mekanisme dan saluran komunikasi Satuan Kerja di Dinas
Pelayanan Pajak Kota Bandung, serta membentuk Sistem Manajemen dan
Proses Kerja yang transparan dan efisien.
c. Menyempurnakan Basis Data Wajib Pajak Bumi dan Bangunan di wilayah
Kota Bandung.
d. Tersedianya fasilitas Input dan Output Database yang dapat menampung
data dari kegiatan pendataaan guna menunjang pelaksanaan tugas Dinas
Pelayanan Pajak (Disyanjak) Kota Bandung.
e. Terciptanya Basis Data yang up-to-date terintegrasi dengan semua data
Administrasi.
f. Terciptanya Sistem Informasi yang terpadu.
Sasaran yang diharapkan tercapai dari kegiatan ini adalah tersusunnya Basis
Data Pajak Bumi dan Banguna (SIG-PBB) sesuai dengan kondisi sebenarnya, baik
data spasial maupun atribut.
3 RUANG LINGKUP
3.1 Lokasi Kegiatan
Kegiatan pemutakhiran data PBB, Wilayah Bandung Tengah, mencakup 4 (empat)
Kelurahan di 2 (dua) Kecamatan, yaitu:
1. Updating dan Pendataan Nilai Indikasi Objek Pajak Bumi dan Bangunan.
2. Updating data Spasial (Peta) Objek PBB, sesuai dengan kondisi lapangan.
3. Untuk Objek-objek PBB Non Standard LSPOP, seperti: Pabrik, Bengkel,
Gudang, Pertanian, Hotel, Apartemen, Wisma, Pasar, dll. tetap dilakukan
updating dan pendataan.
4. Pemutakhiran data dilakukan untuk menyesuaiakan data eksisting di
Database dengan kondisi sebenarnya di lapangan, terkini.
5. Pendataan Objek PBB dilakukan melalui kegiatan:
Verifikasi Data Objek PBB di wilayah yang sudah memiliki Peta Garis
sebagai orientasi pendataan.
Pengukuran Bidang Objek PBB baru atau belum ada pada Peta Garis.
6. Jumlah Objek PBB yang dimutakhirkan adalah sebanyak 14.980 Objek PBB.
7. Pendataan Objek PBB Baru sesuai dengan kondisi nyata di lapangan.
3.4 Peralatan
Untuk keperluan pelaksanaan pekerjaan pemutakhiran, digunakan peralatan dan
sarana pendukung lainnya, sebagai berikut:
1. Alat ukur Bidang Tanah digunakan: Electronic Total Station (ETS), GPS, Roll
Meter, dan alat ukur lainnya.
2. Untuk entry data atribut hasil pendataan, digunakan perangkat lunak
Aplikasi SIM-PBB (SISMIOP) yang digunakan oleh Dinas Pelayanan Pajak
(Disyanjak) Kota Bandung.
3. Perangkat keras: Server, PC Komputer, Printer, dan Plotter untuk keperluan
pengolahan data lapangan, baik data Spasial maupun Atribut Subjek dan
Objek PBB.
4. Kamera Dijital dan Formulir SPOP/LSPOP untuk pendataan Subjek-Objek
PBB di lapangan.
5. Untuk pengolahan data Spasial digunakan perangkat lunak (software) GIS,
seperti: MapInfo, ArcGIS, AutoCAD Map, dll. yang dapat dikonversi ke format
file common type GIS, yaitu: *.TAB atau *.SHP.
semakin lengkap dan akurat serta penambahan dari sisi kuantitas dan kualitas
Objek Pajak.
Hasil kegiatan dapat digunakan sebagai dasar pengenaan PBB Tahun 2016 serta
sebagai bahan pertimbangan pengambilan Kebijaksanaan/Keputusan di bidang
PBB, BPHTB, maupun Pajak lainnya.
1. Album Peta Blok skala 1 : 1000 per Kelurahan ukuran A1 kertas HVS 100gr
sebanyak 3 eksemplar.
2. Album Peta Indikasi Nilai Tanah per Kelurahan ukuran A1 kertas HVS
100gr, sebanyak 3 eksemplar.
3. CD/DVD photo Objek Pajak, sebanyak 3 keping.