NOTA DINAS
NOMOR ND-1865/PB.8/2023
Sehubungan dengan persiapan implementasi NPWP 16 digit pada SPAN dan SAKTI,
bersama ini disampaikan sebagai berikut:
1. Perubahan NPWP dari 15 menjadi 16 digit merupakan amanat UU Nomor 7 Tahun 2021
tentang Harmonisasi Peraturan Perpajakan, Perpres Nomor 83 Tahun 2021 tentang
Pencantuman dan Pemanfaatan Nomor Induk Kependudukan dan/atau Nomor Pokok Wajib
Pajak dalam Pelayanan Publik, serta PMK Nomor 136 Tahun 2023 tentang Perubahan atas
PMK Nomor 112/PMK.03/2022 tentang Nomor Pokok Wajib Pajak Orang Pribadi, Wajib Pajak
Badan, dan Wajib Pajak Instansi Pemerintah.
2. Selanjutnya, berdasarkan pengumuman Direktur Penyuluhan, Pelayanan, dan Hubungan
Masyarakat Direktorat Jenderal Pajak Nomor PENG-22/PJ.09/2023 tanggal 14 Desember
2023, terhitung sejak 1 Januari 2024 layanan administrasi melalui SAKTI dan SPAN
menggunakan NPWP 16 digit, sehingga Satker Instansi Pemerintah Pusat dan Wajib Pajak
yang bertransaksi dengan Satker dimaksud untuk dapat menyesuaikan NPWP 16 digit.
3. Adapun layanan administrasi melalui SAKTI dan SPAN yang menggunakan NPWP 16 digit
adalah sebagai berikut:
a. Pelaksanaan pembayaran dengan mekanisme langsung, penyetoran PPh dilakukan
dengan menggunakan Surat Perintah Pencairan Dana (SP2D) yang merupakan sarana
administrasi lain yang disamakan dengan surat setoran pajak atas nama Instansi
Pemerintah menggunakan NPWP format 16 digit melalui SPAN.
b. Penerbitan SPM Kelebihan Pembayaran Pajak (SPMKP) dan SPM Imbalan Bunga
(SPMIB) dalam aplikasi SAKTI; dan
c. Penerbitan SPM dan SP2D dalam aplikasi SPAN.
4. Perubahan digit NPWP dari 15 menjadi 16 digit akan berdampak terhadap sistem informasi
pada Direktorat Jenderal Perbendaharaan, yaitu:
Pada SPAN:
a. NPWP merupakan primary key yang digunakan untuk mengidentifikasi supplier yang
masuk ke SPAN dan mengidentifikasi Kode Satker KPP agar data penerimaan pajaknya
dapat ter-posting ke SPAN; dan
b. Data supplier digunakan untuk proses bisnis pembayaran meliputi (pengelolaan supplier,
manajemen kontrak dan penerbitan SP2D).
Pada SAKTI:
a. Berdampak major dan penyesuaian sistemnya relatif kompleks dan sistemik; dan
b. Data supplier digunakan untuk proses bisnis pembayaran meliputi (pengelolaan supplier,
manajemen kontrak dan penerbitan SPM).
2
5. Sebagai langkah tindak lanjut penyesuaian NPWP 16 digit pada SPAN dan SAKTI, dilakukan
hal-hal sebagai berikut:
Proses implementasi NPWP 16 digit pada SPAN:
a. Dilakukan proses pemadanan/pasangan NPWP 16 digit atas NPWP 15 digit yang sudah
terdaftar sebelumnya pada data supplier di SPAN. Proses pemadanan dilakukan secara
terpusat oleh Direktorat SITP berdasarkan data yang disediakan oleh DJP pada Satu
Layanan Data Kemenkeu (SLDK) dengan cut-off per tanggal 30 Desember 2023.
b. Dilakukan proses open validation sebagai tindakan menonaktifkan validasi yang
sebelumnya diterapkan pada NPWP 15 digit untuk memastikan kebenaran format,
khususnya untuk digit 10 sampai dengan 12 yang merupakan Kode Satker KPP.
Proses implementasi NPWP 16 Digit pada SAKTI:
a. Dilakukan proses pemadanan NPWP secara terpusat pada aplikasi SAKTI melalui
pengecekan NPWP lama (15 digit) ke sistem DJP kemudian menarik data NPWP 16 digit.
Atas data supplier yang sudah memperoleh NPWP 16 digit, pengguna tidak perlu
melakukan proses pendaftaran ulang karena data dimaksud sudah ter-update.
b. Dalam hal saat proses pemadanan NPWP 16 digit tidak ditemukan, maka pengguna wajib
melakukan penginputan NPWP 16 digit secara manual dan dilanjutkan dengan proses
pendaftaran supplier ke KPPN mitra kerja.
6. Penjelasan lebih lanjut mengenai implementasi NPWP 16 Digit pada SPAN dan SAKTI adalah
sebagaimana terlampir.
7. Sehubungan dengan hal-hal tersebut di atas, dengan ini diminta Saudara untuk memastikan
proses penyesuaian data NPWP 16 digit terutama data supplier pada SPAN dan SAKTI pada
Satker di wilayah kerja masing-masing agar dapat berjalan dengan baik dan lancar.
Demikian disampaikan, untuk dipedomani.
Tembusan:
1. Direktur Jenderal Perbendaharaan
2. Sekretaris Direktorat Jenderal Perbendaharaan
3. Para Direktur di Lingkungan Kantor Pusat Direktorat Jenderal Perbendaharaan
LAMPIRAN I
Nota Dinas Direktur Sistem Informasi
dan Teknologi Perbendaharaan
Nomor :
Tanggal :
A. Dasar Hukum
1. Undang-Undang nomor 7 tahun 2021 tentang Harmonisasi Peraturan Perpajakan/HPP
a. pasal 2 ayat 1a yang menyatakan bahwa NPWP bagi Wajib Pajak Orang Pribadi
yang merupakan penduduk Indonesia menggunakan Nomor Induk
Kependudukan.
b. Pasal 2 ayat 10 memberikan dasar interkoneksi data antara Direktorat Jenderal
Pajak (DJP) dengan Kementerian Dalam Negeri dalam rangka penggunaan NIK
sebagai NPWP, dimana menteri yang menyelenggarakan urusan pemerintahan
dalam negeri memberikan data kependudukan dan data balikan dari pengguna
kepada Menteri Keuangan untuk diintegrasikan dalam basis data perpajakan.
2. Peraturan Presiden nomor 83 tahun 2021 tentang Pencantuman dan Pemanfaatan
Nomor Induk Kependudukan dan/atau Nomor Pokok Wajib Pajak dalam Pelayanan
Publik.
3. Peraturan Menteri Keuangan nomor 136 Tahun 2023 tentang Perubahan atas Peraturan
Menteri Keuangan Nomor 112/PMK.03/2022 tentang Nomor Pokok Wajib Pajak Orang
Pribadi, Wajib Pajak Badan, dan Wajib Pajak Instansi Pemerintah. Pasal 2 ayat 6 yang
menyatakan Nomor Pokok Wajib Pajak sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dapat
digunakan pada layanan administrasi perpajakan secara terbatas sampai dengan
tanggal 30 Juni 2024.
4. Pengumuman Direktorat Jenderal Pajak nomor PENG-22/PJ.09/2023 tentang
Penggunaan Nomor Induk Kependudukan Sebagai Nomor Pokok Wajib Pajak atau
Nomor Pokok Wajib Pajak Dengan Format 16 (Enam Belas) Digit Secara Terbatas pada
Sistem Aplikasi Keuangan Tingkat Instansi dan Sistem Perbendaharaan dan Anggaran
Negara.
B. Latar Belakang
Berdasarkan peraturan sebagaimana poin A, penggunaan NPWP 16 digit secara terbatas
sampai dengan tanggal 30 Juni 2024, termasuk dalam penggunaan secara terbatas
diantaranya penggunaan NPWP 16 digit dalam layanan administrasi melalui SAKTI dan
SPAN, yang dilaksanakan terhitung mulai tanggal 1 Januari 2024.
Perubahan digit NPWP dari 15 menjadi 16 digit akan berdampak terhadap sistem informasi
pada Direktorat Jenderal Perbendaharaan, termasuk SPAN, yaitu:
a. NPWP merupakan primary key yang digunakan untuk mengidentifikasi supplier yang
masuk ke SPAN dan mengidentifikasi kode satker KPP agar data penerimaan pajaknya
dapat ter-posting ke SPAN;
b. Data supplier digunakan untuk proses bisnis pembayaran meliputi (pengelolaan
supplier, manajemen kontrak dan penerbitan SP2D).
2. Open Validation
Open validation merupakan tindakan menonaktifkan validasi yang sebelumnya diterapkan
pada NPWP 15 digit untuk memastikan kebenaran format, khususnya untuk digit 10 sampai
dengan 12 yang merupakan kode KPP.
1
D. Tindak Lanjut
Untuk mendukung kelancaran pelaksanaan implementasi NPWP 16 digit paska golive di aplikasi
SPAN perlu diperhatikan hal-hal sebagai berikut:
1. Terkait data supplier
a. KPPN agar meminta Satker untuk memastikan penerima pembayaran telah memiliki
NPWP 16 digit dan memeriksa data supplier melalui SAKTI/ OMSPAN sebelum
mendaftarkan kontrak atau mengajukan SPM.
b. Jika NPWP pada informasi pokok (header) supplier masih berupa NPWP 15 digit, maka
Satker harus mendaftarkan kembali supplier tersebut dengan NPWP 16 digit ke KPPN.
c. Jika NPWP pada informasi pokok (header) supplier sudah 16 digit namun NPWP pada
informasi rekening tambahan masih 15 digit, maka Satker dapat mengajukan perbaikan
ke KPPN dengan mekanisme perubahan data supplier.
d. Mekanisme pendaftaran dan perubahan data supplier mengikuti ketentuan dalam PER-
58/PB/2013.
3. Rangkuman kondisi NPWP penerima pada rekening supplier (tipe 3, 5 dan 6) dan
penggunaannya sebagai berikut
Untuk penggunaan BCSR atau pendaftaran supplier (pendaftaran rekening baru) agar diupayakan
semaksimal mungkin menggunakan NPWP baru tidak menggunakan dummy sejalan dengan
maksud pada PMK nomor 136 tahun 2023 untuk full implementasi NPWP 16 digit pada 1 Juli 2024
3
LAMPIRAN II
Nota Dinas Direktur Sistem Informasi
dan Teknologi Perbendaharaan
Nomor :
Tanggal :
1
4. Pengumuman Direktorat Jenderal Pajak nomor PENG-22/PJ.09/2023 tentang
Penggunaan Nomor Induk Kependudukan Sebagai Nomor Pokok Wajib Pajak atau
Nomor Pokok Wajib Pajak Dengan Format 16 (Enam Belas) Digit Secara Terbatas
pada Sistem Aplikasi Keuangan Tingkat Instansi dan Sistem Perbendaharaan dan
Anggaran Negara.
2
Pada Supplier tipe 1, 2, dan 7 dimana supplier tersebut sifatnya ditujukan kepada
satu penerima, proses pemadanan dilakukan pada level Supplier Header. Proses
pemadanan dilakukan secara terpusat pada aplikasi SAKTI. Namun setelah proses
pemadanan tidak ditemukan NPWP 16 digit (Unmatch), pengguna dapat melakukan
perekaman NPWP 16 digit secara manual pada Supplier Header terkait dilanjutkan dengan
proses pembentukan ADK untuk diproses KPPN mitra kerja.
Pada Supplier tipe 3, proses pemadanan dilakukan pada aplikasi Gaji satker.
Apabila pemadanan pada aplikasi Gaji tidak menemukan NPWP 16 digit supplier terkait,
maka pengguna dapat melakukan update data secara manual pada aplikasi Gaji. Atas
3
pemadanan tersebut kemudian dilakukan Import pada aplikasi SAKTI. Dalam hal data
supplier tipe 3 tidak berasal dari aplikasi Gaji, maka pengguna dapat melakukan
penyesuaian menggunakan ADK pegawai manual (SUPPUxxxxxxyyyymmdd.zip). Atas
penyesuaian data NPWP supplier tipe 3, pengguna agar melanjutkan ke proses
pembentukan ADK update (BCSU) untuk diproses oleh KPPN mitra kerja.
4
Pada supplier tipe 4 dan 5, Dimana tipe supplier ini merupakan supplier banyak
penerima, proses pemadanan NPWP 16 digit dilakukan secara terpusat pada aplikasi
SAKTI dan SPAN. Dalam hal saat dilakukan pemadanan tidak ditemukan data NPWP 16
digit, maka user SPAN dapat melakukan input manual pada aplikasi SPAN. Pada aplikasi
SAKTI, pengguna melakukan import data supplier melalui interkoneksi SPAN sehingga
data supplier dapat terupdate.
5
Untuk melakukan perekaman data NPWP 16 digit pada level Supplier Header, Bapak/Ibu
dapat melakukan Langkah berikut:
a. Pilih Supplier Header terkait;
b. Klik tombol ubah;
c. Masukkan NPWP 16 digit supplier terkait pada kolom NPWP;
d. Untuk kolom Kode Supplier akan terbentuk secara otomatis setelah NPWP diinput;
e. Lanjutkan dengan simpan;
f. Setelah berhasil melakukan perekaman NPWP 16 digit pada level Supplier header,
lanjutkan dengan proses pendaftaran supplier ke KPPN mitra kerja;
6
g. Kolom NRS akan otomatis terisi setelah proses pendaftaran supplier berhasil
dilakukan oleh KPPN mitra kerja;
h. Dalam hal pendaftaran supplier berhasil diproses oleh KPPN mitra kerja namun
Nomor Register Supplier tidak terupdate secara otomatis, Pengguna dapat
melakukan pencatatan Nomor Register Supplir (NRS) secara manual.
7
h. Lanjutkan dengan proses pembentukan ADK BCSU melalui user PPK
8
d. Setelah berhasil melakukan upload ADK, lanjutkan dengan pengecekan kesesuaian
data pada form Supplier;
e. Lanjutkan dengan pembentukan ADK BCSU melalui user PPK
* Pembentukan ADK SUPPUxxxxxxyyyymmdd.zip dapat berpedoman pada
petunjuk teknis terkait ( https://linktr.ee/CSVSAKTI )
9
g. Lanjutkan dengan proses pembentukan ADK BCSU melalui user PPK.
e. Setelah proses upload berhasil, lanjutkan dengan proses pembentukan ADK BCSU
melalui user PPK.
10
D. PENYESUAIAN DATA KONTRAK PASCA IMPLEMENTASI NPWP 16 DIGIT
12
Penjelasan atas Petunjuk Teknis Mitigasi Dampak Implementasi
NPWP 16 Digit Pada SPAN Pasca Go-Live (1 Januari 2024)
Direktorat SITP
Desember 2023
Outline
A. Data supplier
• Data supplier
1. Negara Bank 2. Nama Bank 3. Kode Bank 4. Nomor Rekening 5. Nama Cabang Bank
6. Nama Pemilik Rekening 7. Mata Uang 8. Kode SWIFT 9. Kode IBAN
Additional Bank Information (Informasi Rekening Tambahan) Tambahan untuk Tipe 3,5,6
Dasar Hukum
UU Harmonisasi Peraturan Perpajakan No.7 Tahun 2021 Saat implementasi NIK sebagai NPWP
Pasal 44E ayat (2) UU HPP: Penggunaan NIK sebagai NPWP akan diatur dengan Peraturan
orang pribadi yang merupakan penduduk Indonesia menggunakan Nomor Induk Kependudukan
Menteri Keuangan Pasal 11 PMK-136/2023: NIK dan NPWP 16 digit berlaku sepenuhnya
Pasal 2 ayat (6): NPWP 16 digit dapat digunakan pada layanan administrasi perpajakan
terhitung sejak 1 Juli 2024
secara terbatas sampai dengan tanggal 30 Juni 2024.
Peng-22/PJ.09/2023: Terhitung mulai 1 Januari 2024, NPWP 16 digit secara terbatas
UU HPP berlaku sejak tanggal diundangkan yaitu 29 Oktober 2021
digunakan dalam layanan administrasi melalui SAKTI dan SPAN.
B1 Pemadanan Data pada database SPAN
(Before and After) Go-Live 1 Januari 2024
Pemadanan berhasil/ Normal Pemadanan tidak berhasil (header dan rekening)
Header Before After Header Before After
NRS Tetap Tetap NRS Tetap Tetap
Nama Supplier Tetap Tetap Nama Supplier Tetap Tetap
NPWP 15 16 NPWP 15 15
Rekening Tipe Supplier 3,5,6 Rekening Tipe Supplier 3,5,6
Before After Before After
NPWP 15 16 NPWP 15 15
Before NPWP 16
NPWP 15 Rekening Tipe Supplier
(n+1) 3,5,6
MERGE
After
Header Before
NPWP 16
NRS 456
Nama Supplier ABC Hasil:
• NRS menggunakan NRS terkecil
NPWP 15b • Seluruh rekening dan akumulasinya (n+1) akan terbawa
menjadi data rekening site bank hasil penggabungan
Rekening Tipe Supplier • NPWP telah menggunakan 16 Digit
(n+1) 3,5,6 • Seluruh Data kontrak pada NRS 456 akan pindah ke NRS 123
• Seluruh Data Invoice pada NRS 456 akan pindah ke NRS 123
Before
NPWP 15
B3 Pemadanan Informasi Supplier pada
Data Kontrak Multiyears
Data Supplier tipe 2 (berhasil) Data Supplier tipe 2 (tidak berhasil)
Komponen Before After Komponen Before After
Header Header
NRS Tetap Tetap NRS Tetap Tetap
Nama Tetap Tetap Nama Tetap Tetap
Supplier Supplier
NPWP 15 16 NPWP 15 15
Penyesuaian informasi kontrak
NPWP hasil pemadanan dilakukan melalui merge supplier
akan secara otomatis. di kantor pusat
Data Kontrak MY Data Kontrak
Informasi Supplier
Informasi Supplier Penyesuaian dilakukan
dengan register kembali Komponen Before After
Komponen Before After
(BCSR). Header
Header
Komponen Before After NRS Tetap Berubah
NRS Tetap Tetap
Header Nama Tetap Tetap
Nama Tetap Tetap
NRS Tetap Tetap Supplier
Supplier
Nama Tetap Tetap NPWP 15 16
NPWP 15 16
Supplier
Informasi Kontrak
Informasi Kontrak
NPWP 15 16
Termin, Nilai dll
Termin, Nilai dll
B4 Pemadanan Data Transaksi in Process
Penyesuaian
1. Negara Bank
3. Kode Bank Menambah rekening penerima baru/ BCSR
4. Nomor Rekening
5. Nama Cabang Bank
Penyesuaian SELAIN Contoh attribute selain 1 3 4 5 : Tidak menambah rekening penerima baru
1. Negara Bank • Nama penerima pegawai / dilakukan dengan BCSU
3. Kode Bank • NPWP pegawai
4. Nomor Rekening • NIP pegawai Upload file BCSR, tidak akan menambah
5. Nama Cabang Bank • Alamat rekening penerima baru dan tidak mengubah
atribut selain nomor 1,3,4,5
D1 Penambahan dan Perubahan NPWP Rekening (Supplier
Tipe 3,5, dan 6) pasca Pemadanan NPWP 1 Januari 2024
Pemadanan berhasil
Komponen Tipe Komponen Tipe Komponen Tipe
Header Supplier Header Supplier Header Supplier
3,5,6 3,5,6 3,5,6
NRS Tetap NRS Tetap NRS Tetap
Nama Satker A Nama Satker B Nama Satker B
Supplier Supplier Supplier
NPWP 16 NPWP 16 NPWP 16
Rekening Pegawai Pindah Pindah Rekening Pegawai #B1
#A1 mutasi Penambahan pada Satker dan mutasi Baru
KPPN tertentu (assignment)
NPWP 16 (valid) NPWP 16 (valid)
Rekening Pegawai Penggunaan file BCSR harus
Perubahan/ File BCSU #B1 Dengan menggunakan NPWP 16 Digit
dengan: rekening baru Rekening Lama Pegawai #B1
• 16 tidak valid dan atau NPWP 16 (valid) Atau atribut ganti atribut
Dummy/ lainnya tidak rekening yang
DIIZINKAN Penggunaan file BCSR harus dengan NPWP NPWP 16 (valid)
16 Digit:
baru
• 15 (lama) akan Tertolak Penggunaan NPWP 16 digit yang tidak (nama pemilik Penggunaan file BCSR harus menggunakan NPWP 16 Digit.
valid, Dummy/ lainnya, tidak mengubah rekening, nama Perubahan atribut selain nama bank, kode bank, negara
data Npwp yang sudah benar. pegawai, nip) bank, Nama Cabang, nomor rekening tidak akan
mengubah data yang ada sebelumnya
D2 Penambahan dan Perubahan NPWP Rekening (Supplier
Tipe 3,5, dan 6) pasca Pemadanan NPWP 1 Januari 2024
Pemadanan tidak berhasil
Komponen Tipe Komponen Tipe
Komponen Tipe Header Supplier Header Supplier
Header Supplier 3,5,6 3,5,6
3,5,6
NRS Tetap NRS Tetap
NRS Tetap
Nama Satker B Nama Satker B
Nama Satker A Supplier Supplier
Supplier
NPWP 16 NPWP 16
NPWP 16
Pindah Pindah Rekening Pegawai #B1
Rekening Pegawai mutasi Penambahan pada Satker dan mutasi Baru
#A1 KPPN tertentu (assignment)
NPWP 16 (valid)
NPWP 15 (T. valid) Rekening Pegawai Penggunaan file BCSR harus
#B1 Dengan menggunakan NPWP 16 Digit
Perubahan/ File BCSU harus rekening baru
Rekening Lama
atau Pegawai #B1
dengan NPWP 16 digit valid. NPWP 16 (valid) ganti Atribut
atribut rekening
Perubahan/ File BCSU dengan Penggunaan file BCSR harus dengan NPWP yang baru NPWP 16 (valid)
16 Digit: Penggunaan NPWP 16 digit yang
NPWP Dummy/ lainnya Tidak (nama pemilik Penggunaan file BCSR harus menggunakan NPWP 16 Digit.
valid, atau dummy/ lainnya, tidak
DIIZINKAN mengubah data NPWP yang sebelumnya/ rekening, nama Perubahan atribut selain nama bank, kode bank, negara
tidak benar/ 15 digit. Namun kondisi ini pegawai, nip) bank, Nama Cabang, nomor rekening tidak akan
tidak mengakibatkan penolakan SPM. mengubah data yang ada sebelumnya
Perubahan menjadi NPWP 16 digit hanya
bisa dengan file BCSU
Mitigasi Transaksi Pasca Pemadanan NPWP 1 Januari
E 2024 - Gaji
• SPP dan SPM pengesahan yang sudah diterima di KPPN harus sudah diupload ke SPAN sebelum
proses Go-Live 31 Desember 2023
• Lihat slide pemadanan NPWP transaksi in process/ menggantung.
E3 Mitigasi Transaksi Kontrak Tahunan Khusus- Pasca
Pemadanan NPWP 1 Januari 2024 – Implementasi RPATA
Pembayaran RPATA 2023 Pembayaran RPATA 2024
Data Supplier tipe 2 (Padan) Data Supplier tipe 2 (Tidak Padan)
Data Supplier tipe 2 Komponen Before After PMRT Komponen Before After PMRT
Komponen Before Header Header
Header NRS Tetap Tetap Harus NRS Tetap Tetap Harus
NRS Tetap sama sama
Nama Tetap Nama Tetap Tetap Harus Nama Tetap Tetap Harus
Supplier Supplier sama Supplier sama
NPWP 15 NPWP 15 16 16 NPWP 15 15 15
NPWP hasil pemadanan akan secara Penyesuaian NPWP menjadi 16 digit maka
otomatis. perubahan dengan file BCSR
Informasi Supplier pada Data Kontrak Informasi Supplier pada Data Kontrak
Komponen Before PMRT Komponen Before After Komponen Before After
Header Header Header
Data kontrak tidak
NRS Tetap Tetap NRS Tetap Tetap NRS Tetap dalamTetap
diperlukan
Nama Tetap Tetap Nama Supplier Tetap Tetap Nama Supplierpembayaran
Tetap Tetap
Supplier RPATA 2024
NPWP 15 15 NPWP 15 16 NPWP 15 16
Informasi Kontrak Informasi Kontrak
Termin, Nilai dll Termin, Nilai dll
E4 Mitigasi Transaksi Tipe 2 – Bansos melalui RPL
NPWP 15 16 16
NPWP 15 16 16
PENGUMUMAN
NOMOR PENG-22/PJ.09/2023
TENTANG
PENGGUNAAN NOMOR INDUK KEPENDUDUKAN SEBAGAI NOMOR POKOK WAJIB
PAJAK ATAU NOMOR POKOK WAJIB PAJAK DENGAN FORMAT 16 (ENAM BELAS) DIGIT
SECARA TERBATAS PADA SISTEM APLIKASI KEUANGAN TINGKAT INSTANSI DAN
SISTEM PERBENDAHARAAN DAN ANGGARAN NEGARA
Ditetapkan di Jakarta
pada tanggal 14 Desember 2023
Direktur Penyuluhan, Pelayanan, dan
Hubungan Masyarakat