Anda di halaman 1dari 47

KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA

DIREKTORAT JENDERAL PERBENDAHARAAN


DIREKTORAT SISTEM INFORMASI DAN TEKNOLOGI PERBENDAHARAAN
GEDUNG PRIJADI PRAPTOSUHARDJO III LANTAI 3, JALAN DR. WAHIDIN II NOMOR 3, JAKARTA, 10710 TELEPON (021)
3516976, 3524553 EXT. 5326 FAKSIMILE (021) 3516976

NOTA DINAS
NOMOR ND-1865/PB.8/2023

Yth. : 1. Para Kepala Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Perbendaharaan


2. Para Kepala Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara
Dari : Direktur Sistem Informasi dan Teknologi Perbendaharaan
Sifat : Sangat Segera
Lampiran : Satu berkas
Hal : Petunjuk Teknis Implementasi NPWP 16 Digit pada SPAN dan SAKTI
Tanggal : 28 Desember 2023

Sehubungan dengan persiapan implementasi NPWP 16 digit pada SPAN dan SAKTI,
bersama ini disampaikan sebagai berikut:
1. Perubahan NPWP dari 15 menjadi 16 digit merupakan amanat UU Nomor 7 Tahun 2021
tentang Harmonisasi Peraturan Perpajakan, Perpres Nomor 83 Tahun 2021 tentang
Pencantuman dan Pemanfaatan Nomor Induk Kependudukan dan/atau Nomor Pokok Wajib
Pajak dalam Pelayanan Publik, serta PMK Nomor 136 Tahun 2023 tentang Perubahan atas
PMK Nomor 112/PMK.03/2022 tentang Nomor Pokok Wajib Pajak Orang Pribadi, Wajib Pajak
Badan, dan Wajib Pajak Instansi Pemerintah.
2. Selanjutnya, berdasarkan pengumuman Direktur Penyuluhan, Pelayanan, dan Hubungan
Masyarakat Direktorat Jenderal Pajak Nomor PENG-22/PJ.09/2023 tanggal 14 Desember
2023, terhitung sejak 1 Januari 2024 layanan administrasi melalui SAKTI dan SPAN
menggunakan NPWP 16 digit, sehingga Satker Instansi Pemerintah Pusat dan Wajib Pajak
yang bertransaksi dengan Satker dimaksud untuk dapat menyesuaikan NPWP 16 digit.
3. Adapun layanan administrasi melalui SAKTI dan SPAN yang menggunakan NPWP 16 digit
adalah sebagai berikut:
a. Pelaksanaan pembayaran dengan mekanisme langsung, penyetoran PPh dilakukan
dengan menggunakan Surat Perintah Pencairan Dana (SP2D) yang merupakan sarana
administrasi lain yang disamakan dengan surat setoran pajak atas nama Instansi
Pemerintah menggunakan NPWP format 16 digit melalui SPAN.
b. Penerbitan SPM Kelebihan Pembayaran Pajak (SPMKP) dan SPM Imbalan Bunga
(SPMIB) dalam aplikasi SAKTI; dan
c. Penerbitan SPM dan SP2D dalam aplikasi SPAN.
4. Perubahan digit NPWP dari 15 menjadi 16 digit akan berdampak terhadap sistem informasi
pada Direktorat Jenderal Perbendaharaan, yaitu:
Pada SPAN:
a. NPWP merupakan primary key yang digunakan untuk mengidentifikasi supplier yang
masuk ke SPAN dan mengidentifikasi Kode Satker KPP agar data penerimaan pajaknya
dapat ter-posting ke SPAN; dan
b. Data supplier digunakan untuk proses bisnis pembayaran meliputi (pengelolaan supplier,
manajemen kontrak dan penerbitan SP2D).
Pada SAKTI:
a. Berdampak major dan penyesuaian sistemnya relatif kompleks dan sistemik; dan
b. Data supplier digunakan untuk proses bisnis pembayaran meliputi (pengelolaan supplier,
manajemen kontrak dan penerbitan SPM).
2
5. Sebagai langkah tindak lanjut penyesuaian NPWP 16 digit pada SPAN dan SAKTI, dilakukan
hal-hal sebagai berikut:
Proses implementasi NPWP 16 digit pada SPAN:
a. Dilakukan proses pemadanan/pasangan NPWP 16 digit atas NPWP 15 digit yang sudah
terdaftar sebelumnya pada data supplier di SPAN. Proses pemadanan dilakukan secara
terpusat oleh Direktorat SITP berdasarkan data yang disediakan oleh DJP pada Satu
Layanan Data Kemenkeu (SLDK) dengan cut-off per tanggal 30 Desember 2023.
b. Dilakukan proses open validation sebagai tindakan menonaktifkan validasi yang
sebelumnya diterapkan pada NPWP 15 digit untuk memastikan kebenaran format,
khususnya untuk digit 10 sampai dengan 12 yang merupakan Kode Satker KPP.
Proses implementasi NPWP 16 Digit pada SAKTI:
a. Dilakukan proses pemadanan NPWP secara terpusat pada aplikasi SAKTI melalui
pengecekan NPWP lama (15 digit) ke sistem DJP kemudian menarik data NPWP 16 digit.
Atas data supplier yang sudah memperoleh NPWP 16 digit, pengguna tidak perlu
melakukan proses pendaftaran ulang karena data dimaksud sudah ter-update.
b. Dalam hal saat proses pemadanan NPWP 16 digit tidak ditemukan, maka pengguna wajib
melakukan penginputan NPWP 16 digit secara manual dan dilanjutkan dengan proses
pendaftaran supplier ke KPPN mitra kerja.
6. Penjelasan lebih lanjut mengenai implementasi NPWP 16 Digit pada SPAN dan SAKTI adalah
sebagaimana terlampir.
7. Sehubungan dengan hal-hal tersebut di atas, dengan ini diminta Saudara untuk memastikan
proses penyesuaian data NPWP 16 digit terutama data supplier pada SPAN dan SAKTI pada
Satker di wilayah kerja masing-masing agar dapat berjalan dengan baik dan lancar.
Demikian disampaikan, untuk dipedomani.

Ditandatangani secara elektronik


Arif Wibawa

Tembusan:
1. Direktur Jenderal Perbendaharaan
2. Sekretaris Direktorat Jenderal Perbendaharaan
3. Para Direktur di Lingkungan Kantor Pusat Direktorat Jenderal Perbendaharaan
LAMPIRAN I
Nota Dinas Direktur Sistem Informasi
dan Teknologi Perbendaharaan
Nomor :
Tanggal :

PETUNJUK TEKNIS IMPLEMENTASI NPWP 16 DIGIT


PADA SPAN

A. Dasar Hukum
1. Undang-Undang nomor 7 tahun 2021 tentang Harmonisasi Peraturan Perpajakan/HPP
a. pasal 2 ayat 1a yang menyatakan bahwa NPWP bagi Wajib Pajak Orang Pribadi
yang merupakan penduduk Indonesia menggunakan Nomor Induk
Kependudukan.
b. Pasal 2 ayat 10 memberikan dasar interkoneksi data antara Direktorat Jenderal
Pajak (DJP) dengan Kementerian Dalam Negeri dalam rangka penggunaan NIK
sebagai NPWP, dimana menteri yang menyelenggarakan urusan pemerintahan
dalam negeri memberikan data kependudukan dan data balikan dari pengguna
kepada Menteri Keuangan untuk diintegrasikan dalam basis data perpajakan.
2. Peraturan Presiden nomor 83 tahun 2021 tentang Pencantuman dan Pemanfaatan
Nomor Induk Kependudukan dan/atau Nomor Pokok Wajib Pajak dalam Pelayanan
Publik.
3. Peraturan Menteri Keuangan nomor 136 Tahun 2023 tentang Perubahan atas Peraturan
Menteri Keuangan Nomor 112/PMK.03/2022 tentang Nomor Pokok Wajib Pajak Orang
Pribadi, Wajib Pajak Badan, dan Wajib Pajak Instansi Pemerintah. Pasal 2 ayat 6 yang
menyatakan Nomor Pokok Wajib Pajak sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dapat
digunakan pada layanan administrasi perpajakan secara terbatas sampai dengan
tanggal 30 Juni 2024.
4. Pengumuman Direktorat Jenderal Pajak nomor PENG-22/PJ.09/2023 tentang
Penggunaan Nomor Induk Kependudukan Sebagai Nomor Pokok Wajib Pajak atau
Nomor Pokok Wajib Pajak Dengan Format 16 (Enam Belas) Digit Secara Terbatas pada
Sistem Aplikasi Keuangan Tingkat Instansi dan Sistem Perbendaharaan dan Anggaran
Negara.

B. Latar Belakang
Berdasarkan peraturan sebagaimana poin A, penggunaan NPWP 16 digit secara terbatas
sampai dengan tanggal 30 Juni 2024, termasuk dalam penggunaan secara terbatas
diantaranya penggunaan NPWP 16 digit dalam layanan administrasi melalui SAKTI dan
SPAN, yang dilaksanakan terhitung mulai tanggal 1 Januari 2024.
Perubahan digit NPWP dari 15 menjadi 16 digit akan berdampak terhadap sistem informasi
pada Direktorat Jenderal Perbendaharaan, termasuk SPAN, yaitu:
a. NPWP merupakan primary key yang digunakan untuk mengidentifikasi supplier yang
masuk ke SPAN dan mengidentifikasi kode satker KPP agar data penerimaan pajaknya
dapat ter-posting ke SPAN;
b. Data supplier digunakan untuk proses bisnis pembayaran meliputi (pengelolaan
supplier, manajemen kontrak dan penerbitan SP2D).

Figure 1 Dampak Penerapan NPWP 16 Digit pada SPAN

C. Ruang Lingkup Perubahan pada SPAN


1. Pemadanan dan Update Data NPWP
Pemadanan merupakan proses mencari padanan/ pasangan NPWP 16 digit atas NPWP 15
digit yang sudah terdaftar sebelumnya pada data supplier di SPAN. Proses pemadanan
dilakukan secara terpusat oleh Direktorat SITP berdasarkan data yang disediakan oleh DJP
pada Satu Layanan Data Kemenkeu (SLDK) dengan cut-off per tanggal 30 Desember 2023.
Hasil dari proses pemadanan adalah:
1) Berhasil, yaitu kondisi ditemukannya padanan NPWP 16 digit atas NPWP 15 digit
eksisting serta telah dilakukan tindakan pembaruan pada basis data.
2) Gagal, yaitu kondisi tidak ditemukannya padanan NPWP 16 digit atas NPWP 15 digit
eksisting sehingga tidak dapat dilakukan tindakan pembaruan pada basis data.
3) Pemadanan dan update data NPWP juga dilakukan pada supplier yang memiliki lebih
dari 1 NRS sebagai akibat dari penghapusan NPWP cabang. Proses penggabungan
tersebut akan melalui menu Merge Supplier pada aplikasi SPAN secara terpusat.
4) Proses penggabungan sebagaimana pada angka 3 akan menghasilkan status
berhasil/match dan tidak berhasil/unmatch.
5) Selain pada data supplier, pemadanan NPWP juga dilakukan terhadap data kontrak
multiyear yang masih aktif dan SPM TA 2023 yang belum selesai (menggantung) sampai
dengan tahun anggaran berakhir.
6) Penggunaan dan tindak lanjut dari hasil penggabungan sebagaimana tersebut di atas
memerlukan petunjuk teknis untuk mendukung kelancaran pelaksanaannya di KPPN.

2. Open Validation
Open validation merupakan tindakan menonaktifkan validasi yang sebelumnya diterapkan
pada NPWP 15 digit untuk memastikan kebenaran format, khususnya untuk digit 10 sampai
dengan 12 yang merupakan kode KPP.

1
D. Tindak Lanjut
Untuk mendukung kelancaran pelaksanaan implementasi NPWP 16 digit paska golive di aplikasi
SPAN perlu diperhatikan hal-hal sebagai berikut:
1. Terkait data supplier
a. KPPN agar meminta Satker untuk memastikan penerima pembayaran telah memiliki
NPWP 16 digit dan memeriksa data supplier melalui SAKTI/ OMSPAN sebelum
mendaftarkan kontrak atau mengajukan SPM.
b. Jika NPWP pada informasi pokok (header) supplier masih berupa NPWP 15 digit, maka
Satker harus mendaftarkan kembali supplier tersebut dengan NPWP 16 digit ke KPPN.
c. Jika NPWP pada informasi pokok (header) supplier sudah 16 digit namun NPWP pada
informasi rekening tambahan masih 15 digit, maka Satker dapat mengajukan perbaikan
ke KPPN dengan mekanisme perubahan data supplier.
d. Mekanisme pendaftaran dan perubahan data supplier mengikuti ketentuan dalam PER-
58/PB/2013.

2. Terkait data kontrak multiyear dan SPM dalam proses


a. KPPN melakukan identifikasi kontrak multiyear yang masih aktif serta SPM dalam
proses (khusus KPPN KPH) yang masih menggunakan NPWP 15 digit, kemudian
hasilnya dikonfirmasi kepada Satker terkait.
b. Atas dasar hasil identifikasi dari KPPN, Satker melakukan konfirmasi kepada Penyedia/
Pihak Terkait untuk memperoleh NPWP 16 digit-nya.
c. Jika Penyedia/ Pihak Terkait tidak memiliki/ mengetahui NPWP 16 digit-nya, Satker
dapat mengarahkan Penyedia/ Pihak Terkait untuk dapat mengakses laman Direktorat
Jenderal Pajak (DJP), menghubungi contact center DJP, atau Kantor Pelayanan Pajak
(KPP) tempat Wajib Pajak terdaftar.
d. Jika Penyedia/ Pihak Terkait telah memiliki NPWP 16 digit maka Satker dapat
mendaftarkan kembali supplier tersebut dengan NPWP 16 digit ke KPPN.
e. KPPN memproses pendaftaran supplier yang diajukan Satker.
f. Setelah pendaftaran supplier berhasil diproses KPPN, Satker kemudian mengajukan
permohonan penggabungan data supplier dari supplier yang lama (NPWP 15 digit) ke
supplier baru (NPWP 16 digit) ke KPPN.
2
g. KPPN meneruskan permohonan penggabungan supplier dari Satker ke Dit. SITP
melalui HAI-DJPb untuk diproses lebih lanjut.
h. Mekanisme pendaftaran dan penggabungan supplier mengikuti ketentuan dalam PER-
58/PB/2013.

3. Rangkuman kondisi NPWP penerima pada rekening supplier (tipe 3, 5 dan 6) dan
penggunaannya sebagai berikut

Untuk penggunaan BCSR atau pendaftaran supplier (pendaftaran rekening baru) agar diupayakan
semaksimal mungkin menggunakan NPWP baru tidak menggunakan dummy sejalan dengan
maksud pada PMK nomor 136 tahun 2023 untuk full implementasi NPWP 16 digit pada 1 Juli 2024

3
LAMPIRAN II
Nota Dinas Direktur Sistem Informasi
dan Teknologi Perbendaharaan
Nomor :
Tanggal :

PETUNJUK TEKNIS IMPLEMENTASI NPWP 16 DIGIT


PADA SAKTI

A. PEMADANAN NPWP 16 DIGIT


Dalam rangka mendukung penerapan NPWP 16 digit, pada aplikasi SAKTI telah
dilakukan pemadanan NPWP secara terpusat. Pemadanan dimaksud melakukan
pengecekan NPWP lama (15 digit) ke sistem DJP kemudian menarik data NPWP 16 digit.
Atas data supplier yang sudah memperoleh NPWP 16 digit, pengguna tidak perlu
melakukan proses pendaftaran ulang karena data dimaksud sudah terupdate.
Dalam hal saat proses pemadanan NPWP 16 digit tidak ditemukan, maka pengguna
wajib melakukan penginputan NPWP 16 digit secara manual dan dilanjutkan dengan
proses pendaftaran supplier ke KPPN mitra kerja.
A.1. Dasar Hukum
1. Undang-Undang nomor 7 tahun 2021 tentang Harmonisasi Peraturan
Perpajakan/HPP
a. Pasal 2 ayat 1a yang menyatakan bahwa NPWP bagi Wajib Pajak Orang Pribadi
yang merupakan penduduk Indonesia menggunakan Nomor Induk
Kependudukan.
b. Pasal 2 ayat 10 memberikan dasar interkoneksi data antara Direktorat Jenderal
Pajak (DJP) dengan Kementerian Dalam Negeri dalam rangka penggunaan NIK
sebagai NPWP, dimana menteri yang menyelenggarakan urusan pemerintahan
dalam negeri memberikan data kependudukan dan data balikan dari pengguna
kepada Menteri Keuangan untuk diintegrasikan dalam basis data perpajakan.
2. Peraturan Presiden nomor 83 tahun 2021 tentang Pencantuman dan Pemanfaatan
Nomor Induk Kependudukan dan/atau Nomor Pokok Wajib Pajak dalam Pelayanan
Publik.
3. Peraturan Menteri Keuangan nomor 136 Tahun 2023 tentang Perubahan atas
Peraturan Menteri Keuangan Nomor 112/PMK.03/2022 tentang Nomor Pokok Wajib
Pajak Orang Pribadi, Wajib Pajak Badan, dan Wajib Pajak Instansi Pemerintah.

PEMADANAN NPWP 16 DIGIT

1
4. Pengumuman Direktorat Jenderal Pajak nomor PENG-22/PJ.09/2023 tentang
Penggunaan Nomor Induk Kependudukan Sebagai Nomor Pokok Wajib Pajak atau
Nomor Pokok Wajib Pajak Dengan Format 16 (Enam Belas) Digit Secara Terbatas
pada Sistem Aplikasi Keuangan Tingkat Instansi dan Sistem Perbendaharaan dan
Anggaran Negara.

A.2. Latar Belakang


Serangkaian peraturan sebagaimana poin A.1. telah mengamanatkan penggunaan
NPWP 16 digit secara terbatas sampai dengan tanggal 30 Juni 2024. Termasuk dalam
penggunaan secara terbatas itu adalah penggunaan NPWP 16 digit dalam layanan
administrasi melalui SAKTI dan SPAN terhitung mulai tanggal 1 Januari 2024.
Perubahan digit NPWP dari 15 menjadi 16 digit akan berdampak signifikan terhadap
sistem informasi pada Direktorat Jenderal Perbendaharaan, termasuk SAKTI, yaitu:
a. Berdampak major dan penyesuaian sistemnya relatif kompleks dan sistemik;
b. Data supplier digunakan untuk proses bisnis pembayaran meliputi (pengelolaan
supplier, manajemen kontrak dan penerbitan SPM).

B. ALUR PEMADANAN NPWP 16 DIGIT

2
Pada Supplier tipe 1, 2, dan 7 dimana supplier tersebut sifatnya ditujukan kepada
satu penerima, proses pemadanan dilakukan pada level Supplier Header. Proses
pemadanan dilakukan secara terpusat pada aplikasi SAKTI. Namun setelah proses
pemadanan tidak ditemukan NPWP 16 digit (Unmatch), pengguna dapat melakukan
perekaman NPWP 16 digit secara manual pada Supplier Header terkait dilanjutkan dengan
proses pembentukan ADK untuk diproses KPPN mitra kerja.

Pada Supplier tipe 3, proses pemadanan dilakukan pada aplikasi Gaji satker.
Apabila pemadanan pada aplikasi Gaji tidak menemukan NPWP 16 digit supplier terkait,
maka pengguna dapat melakukan update data secara manual pada aplikasi Gaji. Atas
3
pemadanan tersebut kemudian dilakukan Import pada aplikasi SAKTI. Dalam hal data
supplier tipe 3 tidak berasal dari aplikasi Gaji, maka pengguna dapat melakukan
penyesuaian menggunakan ADK pegawai manual (SUPPUxxxxxxyyyymmdd.zip). Atas
penyesuaian data NPWP supplier tipe 3, pengguna agar melanjutkan ke proses
pembentukan ADK update (BCSU) untuk diproses oleh KPPN mitra kerja.

Pada Supplier tipe 6, pemadanan dilakukan terpusat pada aplikasi SAKTI.


Pemadanan dilakukan pada tab supplier banyak penerima. Dalam hal data NPWP 16 digit
tidak ditemukan saat proses pemadanan, pengguna dapat melakukan update
menggunakan mekanisme input manual ataupun menggunakan ADK update data supplier.
Setelah dilakukan update, pengguna agar melanjutkan dengan proses pembentukan ADK
BCSU untuk diproses KPPN mitra kerja.

4
Pada supplier tipe 4 dan 5, Dimana tipe supplier ini merupakan supplier banyak
penerima, proses pemadanan NPWP 16 digit dilakukan secara terpusat pada aplikasi
SAKTI dan SPAN. Dalam hal saat dilakukan pemadanan tidak ditemukan data NPWP 16
digit, maka user SPAN dapat melakukan input manual pada aplikasi SPAN. Pada aplikasi
SAKTI, pengguna melakukan import data supplier melalui interkoneksi SPAN sehingga
data supplier dapat terupdate.

C. PROSES PEREKAMAN NPWP 16 DIGIT MANUAL PADA APLIKASI SAKTI


Apabila pada saat proses pemadanan NPWP 16 digit yang dilakukan secara
terpusat gagal, Pengguna dapat melakukan perekaman NPWP 16 digit secara manual
pada aplikasi SAKTI. Atas perekaman tersebut, dilanjutkan dengan proses pendaftaran
supplier ke KPPN mitra kerja agar data supplier dapat terdaftar pada aplikasi SPAN.
Terdapat beberapa titik perekaman NPWP 16 digit pada aplikasi SAKTI, antara lain:

C.1 Perekaman NPWP 16 digit pada supplier header


Dalam hal pemadanan NPWP pada level supplier header gagal, maka kolom NRS,
kolom NPWP, dan Kode Supplier pada tab Supplier Header akan berubah menjadi kosong
sehingga perlu dilakukan perekaman secara manual.

5
Untuk melakukan perekaman data NPWP 16 digit pada level Supplier Header, Bapak/Ibu
dapat melakukan Langkah berikut:
a. Pilih Supplier Header terkait;
b. Klik tombol ubah;
c. Masukkan NPWP 16 digit supplier terkait pada kolom NPWP;
d. Untuk kolom Kode Supplier akan terbentuk secara otomatis setelah NPWP diinput;
e. Lanjutkan dengan simpan;

f. Setelah berhasil melakukan perekaman NPWP 16 digit pada level Supplier header,
lanjutkan dengan proses pendaftaran supplier ke KPPN mitra kerja;

6
g. Kolom NRS akan otomatis terisi setelah proses pendaftaran supplier berhasil
dilakukan oleh KPPN mitra kerja;
h. Dalam hal pendaftaran supplier berhasil diproses oleh KPPN mitra kerja namun
Nomor Register Supplier tidak terupdate secara otomatis, Pengguna dapat
melakukan pencatatan Nomor Register Supplir (NRS) secara manual.

C.2 Perekaman NPWP 16 digit pada supplier pegawai


Dalam hal proses pemadanan pada supplier pegawai gagal dilakukan karena data
NPWP 16 digit tidak ditemukan, data NPWP pada tab supplier pegawai akan berubah
menjadi kosong. Untuk melakukan perekaman NPWP 16 digit secara manual pada supplier
pegawai, dapat dilakukan dengan langkah berikut:

C.2.1. Update Melalui Interkoneksi GPP Terpusat


Dilakukan apabila data pegawai sudah dilakukan update NPWP 16 digit pada aplikasi
Gaji Terpusat namun pemadanan pada aplikasi SAKTI gagal. Agar NPWP supplier
pegawai dapat diupdate, pengguna dapat melakukan Langkah berikut:
a. Masuk ke menu Komitmen �� Upload / Import �� Import GPP Terpusat;
b. Lakukan import data Pegawai;

c. Setelah import berhasil dilakukan, lanjutkan dengan membuka menu Supplier


d. Pilih Supplier Header terkait, kemudian pindah ke tab Supplier Address;
e. Pilih Supplier Address tipe 3, kemudian pindah ke tab Supplier Pegawai;
f. Pada tab Supplier Pegawai, Pilih pegawai yang akan di update data NPWPnya
g. Klik Ubah kemudian Simpan, sehingga status Supplier berubah menjadi Ubah;

7
h. Lanjutkan dengan proses pembentukan ADK BCSU melalui user PPK

C.2.2. Update Melalui ADK Supplier Manual (SUPPxxxxxx)


Dilakukan apabila data pegawai tidak bersumber dari aplikasi gaji web. Berikut
Langkah untuk melakukan proses update dimaksud:
a. Melakukan pembentukan ADK Supplier manual dan menyimpan file dengan
penamaan SUPPUxxxxxxyyyymmdd.zip (xxxxxx = kode satker, yyyy = tahun
anggaran, mm = bulan pembuatan adk, dd = tanggal pembuatan adk);
b. Melakukan upload ADK SUPPU dimaksud melalui menu Komitmen �� Upload /
Import �� Upload Data Pegawai;

c. Upload ADK SUPPU yang sudah dibentuk pada menu tersebut

8
d. Setelah berhasil melakukan upload ADK, lanjutkan dengan pengecekan kesesuaian
data pada form Supplier;
e. Lanjutkan dengan pembentukan ADK BCSU melalui user PPK
* Pembentukan ADK SUPPUxxxxxxyyyymmdd.zip dapat berpedoman pada
petunjuk teknis terkait ( https://linktr.ee/CSVSAKTI )

C.3 Perekaman NPWP 16 digit pada supplier banyak penerima (Tipe 6)


Dalam hal proses pemadanan pada supplier banyak penerima (PPNPN/penerima
beasiswa/penerima bantuan) gagal dilakukan karena data NPWP 16 digit tidak ditemukan,
data NPWP pada tab supplier banyak penerima akan berubah menjadi kosong. Untuk
melakukan perekaman NPWP 16 digit secara manual pada supplier banyak penerima,
dapat dilakukan dengan Langkah berikut:

C.3.1. Update Secara Manual


a. Masuk ke menu Komitmen �� RUH �� Supplier, kemudian pilih supplier header
terkait;
b. Pindah ke tab Supplier Address, kemudian pilih Supplier Address terkait (supplier
tipe 6);
c. Klik tab Supplier Banyak Penerima, kemudian pilih supplier yang akan diupdate
NPWP 16 digit;
d. Klik Ubah, kemudian input data NPWP 16 digit pada kolom NPWP;
e. Lanjutkan dengan centang checkbox Ubah (BCSU);
f. Kemudian Klik Simpan. Status Data akan berubah dari Register menjadi Ubah;

9
g. Lanjutkan dengan proses pembentukan ADK BCSU melalui user PPK.

C.3.2. Update Menggunakan ADK


a. Lakukan pembentukan ADK supplier banyak penerima;
b. Masuk ke menu Supplier, tab Supplier Banyak Penerima;
c. Klik tombol Upload Excel dan Pilih Update Status Data;
d. Lanjutkan dengan memilih File ADK terkait;

e. Setelah proses upload berhasil, lanjutkan dengan proses pembentukan ADK BCSU
melalui user PPK.

10
D. PENYESUAIAN DATA KONTRAK PASCA IMPLEMENTASI NPWP 16 DIGIT

Setelah penerapan implementasi NPWP 16 digit dilakukan, Pengguna agar


melakukan penyesuaian data kontrak sehingga menggunakan Supplier dengan NPWP 16
digit. Dalam hal pemadanan secara terpusat berhasil dilakukan, maka pengguna tidak perlu
melakukan apapun karena data supplier pada kontrak baik di sisi SAKTI maupun SPAN
sudah diupdate dan sama. Apabila saat pemadanan dilakukan tidak ditemukan NPWP 16
digit, maka pengguna melakukan update secara manual kemudian melakukan
pembentukan ADK BCSR/OTP ADK Supplier untuk diproses oleh KPPN mitra kerja.
Dalam hal terdapat data kontrak Multi Years yang masih berlanjut, kontrak Pra DIPA,
ataupun transaksi RPATA yang dilanjutkan melewati implementasi NPWP 16 digit, perlu
dilakukan penyesuaian data.

D.1 Penyesuaian data pada Kontrak Multi Years


Dalam hal pemadanan terpusat berhasil dilakukan, maka pengguna tidak perlu
melakukan update kembali karena data di sisi satker dan KPPN sudah sama. Namun
apabila update dilakukan secara manual, maka perlu dilakukan proses pendaftaran
supplier ke KPPN mitra kerja, dilanjutkan dengan proses merge supplier sehingga data
supplier lama (NPWP 15 digit) dilebur ke data supplier baru (NPWP 16 digit).

D.2 Penyesuaian data pada Kontrak Pra DIPA/RPATA


Dalam hal pemadanan berhasil dilakukan, maka pengguna tidak perlu melakukan
update kembali karena data di sisi satker dan KPPN sudah sama. Apabila Update
dilakukan secara manual, maka pengguna melanjutkan dengan proses pendaftaran
11
supplier ke KPPN mitra kerja, kemudian melakukan ubah data kontrak terkait. Setelah data
kontrak terkait menggunakan data supplier dengan NPWP 16 digit, untuk kontrak Pra DIPA
dapat dilanjutkan dengan proses pendaftaran kontrak ke KPPN. Untuk RPATA, dapat
dilanjutkan proses perekaman BAST RPATAnya.

E. MONITORING DATA PEMADANAN

Untuk mempermudah pengecekan data supplier atas proses pemadanan


NPWP 16 digit yang dilakukan secara terpusat, telah disiapkan fitur Monitoring
Data Pemadanan NPWP 16 Digit. Fitur dimaksud dapat diakses melalui menu
Komitmen → Monitoring Data Pemadanan NPWP 16 Digit.

12
Penjelasan atas Petunjuk Teknis Mitigasi Dampak Implementasi
NPWP 16 Digit Pada SPAN Pasca Go-Live (1 Januari 2024)

Direktorat SITP
Desember 2023
Outline

I. Alur Tindak Lanjut Pemadanan dan Update NPWP 16 Digit

A. Data supplier

B. Kontrak multiyears dan SPM dalam Proses

II. Penjelasan Data Supplier dan penggunaannya

A. Struktur Data Supplier

B. Transisi dan Ruang Lingkup Mitigas Dampak

C. Open Validation/ Penyesuaian Validasi SPAN

D. Penyesuaian Atribut Rekening

E. Mitigasi Transaksi Pasca Pemadanan NPWP

F. Dukungan Pasca Pemadanan


Alur Tindak Lanjut Pemadanan dan Update NPWP 16 Digit

• Data supplier

• Kontrak multiyears dan SPM dalam Proses


DATA SUPPLIER
A
B Kontrak multiyears dan SPM dalam Proses
Penjelasan Data Supplier dan penggunaannya
• Hasil Pasca Pemadanan
• Penggunaan
• Penyesuaian
A STRUKTUR DATA SUPPLIER

Header Supplier (Informasi Pokok Supplier) Kompenen Seluruh Tipe Supplier


Primary Key
1. Nomor Register Supplier (NRS) 2. Nama Supplier 3. NPWP
Mandatory 16 Digit
Target Pemadanan Data
Site Supplier (Informasi Lokasi Supplier)

1. Nama Site 2. Tipe Supplier 3. Alamat 4. Kabupaten 5. Provinsi 6. Kode Pos


7. Negara 8. Nomor Telepon dan Alamat Email 9. Kode KPPN

Bank Supplier (Informasi Rekening Supplier)

1. Negara Bank 2. Nama Bank 3. Kode Bank 4. Nomor Rekening 5. Nama Cabang Bank
6. Nama Pemilik Rekening 7. Mata Uang 8. Kode SWIFT 9. Kode IBAN

Additional Bank Information (Informasi Rekening Tambahan) Tambahan untuk Tipe 3,5,6

1. Nama Pegawai/Pemerintah Daerah/Pengguna Dana 2. NPWP 3. NIP 4. Lokasi 5. Non-Primary Key


Alamat 6. Kabupaten/kota 7. Provinsi 8. Kode Pos 9. Negara Mandatory 16 Digit/ NIK
Target Pemadanan Data
B Transisi dan Ruang Lingkup Mitigas Dampak-
SPAN
Transisi 1 Januari 2024 sd 30 Juni 2024 (layanan terbatas)
Go-Live Post Go Live Implementasi Mitigasi Dampak

• Validitas Data Entitas/ Header Data NPWP


Pemadanan Data 1. Cond 1: Data Valid
• Validitas Data Penerima
NPWP 2. Cond 2: Tidak Valid
• Mitigasi Implementasi NITKU a. Pemadanan Mandiri (DJP Online)
b. Pendaftaran Supplier (BCSU_SAKTI)
Data Supplier
1. Merge Supplier Verhasil Full
2. Merge Supplier Invalid Post Implementasi
(bantuan haidjpb/ agent) NPWP 16
Data Kontrak Multiyears Implementasi Digit per 1 Juli
1. Data Valid, Multy year harus kontrak 2024
dengan 16 Digit
2. Data Tidak valid, memperoleh 16
• Penyesuaian 15 ke 16 Digit digit dan mendaftarkan.
Open Validation • Tracing/ Rekonfirmasi Validasi Transaksi/ SPM
Standar pada SPAN Open Validation

Dasar Hukum
UU Harmonisasi Peraturan Perpajakan No.7 Tahun 2021 Saat implementasi NIK sebagai NPWP
Pasal 44E ayat (2) UU HPP: Penggunaan NIK sebagai NPWP akan diatur dengan Peraturan
orang pribadi yang merupakan penduduk Indonesia menggunakan Nomor Induk Kependudukan
Menteri Keuangan Pasal 11 PMK-136/2023: NIK dan NPWP 16 digit berlaku sepenuhnya
Pasal 2 ayat (6): NPWP 16 digit dapat digunakan pada layanan administrasi perpajakan
terhitung sejak 1 Juli 2024
secara terbatas sampai dengan tanggal 30 Juni 2024.
Peng-22/PJ.09/2023: Terhitung mulai 1 Januari 2024, NPWP 16 digit secara terbatas
UU HPP berlaku sejak tanggal diundangkan yaitu 29 Oktober 2021
digunakan dalam layanan administrasi melalui SAKTI dan SPAN.
B1 Pemadanan Data pada database SPAN
(Before and After) Go-Live 1 Januari 2024
Pemadanan berhasil/ Normal Pemadanan tidak berhasil (header dan rekening)
Header Before After Header Before After
NRS Tetap Tetap NRS Tetap Tetap
Nama Supplier Tetap Tetap Nama Supplier Tetap Tetap
NPWP 15 16 NPWP 15 15
Rekening Tipe Supplier 3,5,6 Rekening Tipe Supplier 3,5,6
Before After Before After
NPWP 15 16 NPWP 15 15

Pemadanan tidak berhasil (header) Pemadanan tidak berhasil (rekening)


Header Before After Header Before After
NRS Tetap Tetap NRS Tetap Tetap
Nama Supplier Tetap Tetap Nama Supplier Tetap Tetap
NPWP 15 15 NPWP 15 16
Rekening Tipe Supplier 3,5,6 Rekening Tipe Supplier 3,5,6
Before After Before After
NPWP 15 16 NPWP 15 15
B2 Pemadanan Data pada database SPAN
(Before and After) Go-Live 1 Januari 2024
Merge Supplier/ Penggabungan
Header Before
NRS 123
Nama Supplier ABC
Header After
NPWP 15a
NRS 123
Rekening Tipe Supplier
(n) 3,5,6 Nama Supplier ABC

Before NPWP 16
NPWP 15 Rekening Tipe Supplier
(n+1) 3,5,6
MERGE
After
Header Before
NPWP 16
NRS 456
Nama Supplier ABC Hasil:
• NRS menggunakan NRS terkecil
NPWP 15b • Seluruh rekening dan akumulasinya (n+1) akan terbawa
menjadi data rekening site bank hasil penggabungan
Rekening Tipe Supplier • NPWP telah menggunakan 16 Digit
(n+1) 3,5,6 • Seluruh Data kontrak pada NRS 456 akan pindah ke NRS 123
• Seluruh Data Invoice pada NRS 456 akan pindah ke NRS 123
Before
NPWP 15
B3 Pemadanan Informasi Supplier pada
Data Kontrak Multiyears
Data Supplier tipe 2 (berhasil) Data Supplier tipe 2 (tidak berhasil)
Komponen Before After Komponen Before After
Header Header
NRS Tetap Tetap NRS Tetap Tetap
Nama Tetap Tetap Nama Tetap Tetap
Supplier Supplier
NPWP 15 16 NPWP 15 15
Penyesuaian informasi kontrak
NPWP hasil pemadanan dilakukan melalui merge supplier
akan secara otomatis. di kantor pusat
Data Kontrak MY Data Kontrak
Informasi Supplier
Informasi Supplier Penyesuaian dilakukan
dengan register kembali Komponen Before After
Komponen Before After
(BCSR). Header
Header
Komponen Before After NRS Tetap Berubah
NRS Tetap Tetap
Header Nama Tetap Tetap
Nama Tetap Tetap
NRS Tetap Tetap Supplier
Supplier
Nama Tetap Tetap NPWP 15 16
NPWP 15 16
Supplier
Informasi Kontrak
Informasi Kontrak
NPWP 15 16
Termin, Nilai dll
Termin, Nilai dll
B4 Pemadanan Data Transaksi in Process

31 Desember 2023 1 Januari 2024

NPWP Berlaku NPWP 16 digit


SPP SPM
15 digit
Belum di Tidak dapat dilanjutkan
upload di Proses SP2D
SPAN

Berlaku NPWP 16 digit


NPWP Upload Invoice
SPP SPM
15 digit SPAN SPAN Dapat dilanjutkan
Proses SP2D

Kondisi berlaku untuk seluruh invoice dalam


proses/ menggantung, termasuk diantaranya:
1. Pengesahan (UP/ TUP/ hibah dll)
2. Invoice menggantung dari sumber dana
PHLN Pemadanan Data NPWP
Invoice dalam process
C Open Validation/ Penyesuaian Validasi
SPAN
Modul Komitmen Validasi Kode KPP Validasi 16 Digit Keterangan
Supplier • Validasi berlaku pada saat upload data ke SPAN.
Header x v • Tidak berlaku untuk data yang sebelum 1 Januari 2024
telah berada di database SPAN (hasil pemadanan yang
Rekening x v belum match)
Kontrak x v • Upload data setelah tanggal 1 Januari 2024 sangat
diharapkan tidak menggunakan dummy *
*Ket: Validasi 16 digit pada upload supplier untuk memastikan konsistensi dengan target full implementasi penuh 1 Juli 2024
Modul Validasi Kode KPP Validasi 16 Digit Keterangan
Pembayaran
PMRT • Validasi berlaku pada saat upload data ke SPAN
NPWP header x x • Validasi NPWP header harus sama dengan data
supplier pada SPAN (NPWP dan Nama Supplier)
NPWP Rekening x x • Validasi NPWP Rekening harus terisi, masih
NPWP kontrak x x mengakomodasi 15 digit dan diharapkan tidak
menggunakan dummy
• Validasi NPWP header harus sama dengan data
supplier pada SPAN (NPWP, Nama Supplier dan Nomor
Kontrak)
Ket: Validasi (x) 16 digit pada upload pmrt/SPM untuk layanan terbatas selama periode sd 30 Juni 2024 tetap dapat dilaksanakan
C1 Pemadanan Data dan Open Validation

Pemadanan data berhasil


Komponen Tipe Tipe Supplier SPM/  Penggunaan NPWP header yang telah
Header Supplier (All) PMRT dipadankan menjadi 16 digit untuk pembayaran,
(All) data pada SPM harus 16 digit.
Before After
Status  Jika satker/ supplier belum mengetahui/
memadankan data maka wajib memperoleh
NRS Tetap 123 123 Tetap
pemadanan data melalui DJP Online.
Nama Tetap ABC ABC Tetap
Supplier
NPWP Pemadanan 15 16 16
Berhasil
Rekening Tipe Tipe Supplier SPM/ Untuk
Rekening Transisi sd 30 Juni 2024
Supplier (3,5,6) PMRT
3,5,6  Penggunaan NPWP rekening yang telah berhasil
Before After
dipadankan menjadi 16 digit untuk pembayaran,
NPWP Pemadanan 15 16 15 atau 16 data pada SPM bersifat opsional 15 atau 16
Berhasil digit.
Tidak diijinkan melakukan perubahan NPWP (file
BCSU), kecuali data NPWP 16 digit hasil pemadanan
tidak valid, dibuktikan dengan dokumen pendukung
(NIK/ KTP) di satker.
C2 Pemadanan Data dan Open Validation

Pemadanan data tidak berhasil


Komponen Tipe Tipe Supplier SPM/ Untuk
Transisi sd 30 Juni 2024
Header
Header Supplier (All) PMRT
(All) Before After  NPWP header yang belum berhasil dipadankan
Status (masih 15 digit ) dapat digunakan untuk
NRS Tetap 123 123 Tetap pembayaran, dengan data SPM harus 15 digit.
 Satker/ supplier dihimbau agar segera
Nama Tetap ABC ABC Tetap
melakukan pendaftaran dengan NPWP 16 Digit
Supplier
(file BCSR) pada SPAN.
NPWP Pemadanan 15 15 15
Tidak
Berhasil
Rekening Tipe Tipe Supplier SPM/  Penggunaan NPWP rekening yang belum berhasil
Supplier (3,5,6) PMRT dipadankan (masih 15 digit), dapat digunakan dengan SPM
3,5,6 yang menggunakan NPWP 15 atau 16 digit (bersifat
Before After opsional).
NPWP Pemadanan 15 15 15 atau 16  Penerima agar segera melakukan pendaftaran NPWP 16
Tidak Digit (DJP online) dan mengajukan ke satker perubahannya
Berhasil pada SAKTI. Selanjutnya satker mengajukan file BCSU
menjadi 16 digit ke SPAN, dengan didahului perubahan
NPWP pada header supplier/ oleh satker, jika diperlukan.
Penyesuaian Atribut Rekening (Supplier Tipe 3,5, dan 6)
D
Bank Supplier (Informasi Rekening Supplier)
1. Negara Bank 2. Nama Bank 3. Kode Bank 4. Nomor Rekening 5. Nama Cabang Bank 6.
Nama Pemilik Rekening 7. Mata Uang 8. Kode SWIFT 9. Kode IBAN

Additional Bank Information (Informasi Rekening Tambahan)


1. Nama Pegawai/Pemerintah Daerah/Pengguna Dana 2. NPWP 3. NIP 4. Lokasi 5. Alamat
6. Kabupaten/kota 7. Provinsi 8. Kode Pos 9. Negara

Penyesuaian
1. Negara Bank
3. Kode Bank Menambah rekening penerima baru/ BCSR
4. Nomor Rekening
5. Nama Cabang Bank

Penyesuaian SELAIN Contoh attribute selain 1 3 4 5 : Tidak menambah rekening penerima baru
1. Negara Bank • Nama penerima pegawai / dilakukan dengan BCSU
3. Kode Bank • NPWP pegawai
4. Nomor Rekening • NIP pegawai Upload file BCSR, tidak akan menambah
5. Nama Cabang Bank • Alamat rekening penerima baru dan tidak mengubah
atribut selain nomor 1,3,4,5
D1 Penambahan dan Perubahan NPWP Rekening (Supplier
Tipe 3,5, dan 6) pasca Pemadanan NPWP 1 Januari 2024
Pemadanan berhasil
Komponen Tipe Komponen Tipe Komponen Tipe
Header Supplier Header Supplier Header Supplier
3,5,6 3,5,6 3,5,6
NRS Tetap NRS Tetap NRS Tetap
Nama Satker A Nama Satker B Nama Satker B
Supplier Supplier Supplier
NPWP 16 NPWP 16 NPWP 16
Rekening Pegawai Pindah Pindah Rekening Pegawai #B1
#A1 mutasi Penambahan pada Satker dan mutasi Baru
KPPN tertentu (assignment)
NPWP 16 (valid) NPWP 16 (valid)
Rekening Pegawai Penggunaan file BCSR harus
Perubahan/ File BCSU #B1 Dengan menggunakan NPWP 16 Digit
dengan: rekening baru Rekening Lama Pegawai #B1
• 16 tidak valid dan atau NPWP 16 (valid) Atau atribut ganti atribut
Dummy/ lainnya tidak rekening yang
DIIZINKAN Penggunaan file BCSR harus dengan NPWP NPWP 16 (valid)
16 Digit:
baru
• 15 (lama) akan Tertolak Penggunaan NPWP 16 digit yang tidak (nama pemilik Penggunaan file BCSR harus menggunakan NPWP 16 Digit.
valid, Dummy/ lainnya, tidak mengubah rekening, nama Perubahan atribut selain nama bank, kode bank, negara
data Npwp yang sudah benar. pegawai, nip) bank, Nama Cabang, nomor rekening tidak akan
mengubah data yang ada sebelumnya
D2 Penambahan dan Perubahan NPWP Rekening (Supplier
Tipe 3,5, dan 6) pasca Pemadanan NPWP 1 Januari 2024
Pemadanan tidak berhasil
Komponen Tipe Komponen Tipe
Komponen Tipe Header Supplier Header Supplier
Header Supplier 3,5,6 3,5,6
3,5,6
NRS Tetap NRS Tetap
NRS Tetap
Nama Satker B Nama Satker B
Nama Satker A Supplier Supplier
Supplier
NPWP 16 NPWP 16
NPWP 16
Pindah Pindah Rekening Pegawai #B1
Rekening Pegawai mutasi Penambahan pada Satker dan mutasi Baru
#A1 KPPN tertentu (assignment)
NPWP 16 (valid)
NPWP 15 (T. valid) Rekening Pegawai Penggunaan file BCSR harus
#B1 Dengan menggunakan NPWP 16 Digit
Perubahan/ File BCSU harus rekening baru
Rekening Lama
atau Pegawai #B1
dengan NPWP 16 digit valid. NPWP 16 (valid) ganti Atribut
atribut rekening
Perubahan/ File BCSU dengan Penggunaan file BCSR harus dengan NPWP yang baru NPWP 16 (valid)
16 Digit: Penggunaan NPWP 16 digit yang
NPWP Dummy/ lainnya Tidak (nama pemilik Penggunaan file BCSR harus menggunakan NPWP 16 Digit.
valid, atau dummy/ lainnya, tidak
DIIZINKAN mengubah data NPWP yang sebelumnya/ rekening, nama Perubahan atribut selain nama bank, kode bank, negara
tidak benar/ 15 digit. Namun kondisi ini pegawai, nip) bank, Nama Cabang, nomor rekening tidak akan
tidak mengakibatkan penolakan SPM. mengubah data yang ada sebelumnya
Perubahan menjadi NPWP 16 digit hanya
bisa dengan file BCSU
Mitigasi Transaksi Pasca Pemadanan NPWP 1 Januari
E 2024 - Gaji

NPWP Pegawai/ Penerima Tidak Padan

Komponen Tipe Supplier PMRT/ SPM


Header 3,5,6
NRS Tetap Harus sama
Nama Supplier Satker A Harus sama

NPWP 15 atau 16 Harus sama dengan


NPWP pada header
(15 atau 16)
Rekening Pegawai #A1
NPWP 15 (T. valid) Harus terisi
(open validation)
Mitigasi Transaksi Pasca Pemadanan NPWP 1 Januari
E1 2024 - Gaji
Tindak Lanjut
NPWP Pegawai/ Penerima tidak Padan NPWP Pegawai/ Penerima tidak Padan
Komponen Tipe Supplier PMRT/ SPM Komponen Tipe Supplier PMRT/ SPM
Header 3,5,6 Header 3,5,6
NRS Tetap Harus sama
NRS Tetap Harus sama
Nama Supplier Satker A Harus sama
Nama Supplier Satker A Harus sama
NPWP 15 atau 16 Harus sama
NPWP 15 atau 16 Harus sama dengan NPWP
dengan NPWP Perubahan pada header
pada header (15 atau 16)
(15 atau 16)
Rekening Pegawai #A1b Berubah
Rekening Pegawai #A1
NPWP 16 valid BCSR
NPWP 15 (T. valid) Harus terisi (lihat rule
(open penggunaan)

validation) Rekening Pegawai #A1 Tetap


NPWP 16 valid BCSU
(lihat rule
penggunaan)
E2 Mitigasi Transaksi Pasca Pemadanan NPWP 1 Januari
2024 – Pertanggungjawaban UP dan TUP (GUP Nihil dan
PTUP)

Komponen Tipe Supplier PMRT/ SPM


Header 1
NRS Tetap Harus sama
Nama Supplier Satker A Harus sama

NPWP 15 atau 16 Harus sama dengan


NPWP pada header
(15 atau 16)

• SPP dan SPM pengesahan yang sudah diterima di KPPN harus sudah diupload ke SPAN sebelum
proses Go-Live 31 Desember 2023
• Lihat slide pemadanan NPWP transaksi in process/ menggantung.
E3 Mitigasi Transaksi Kontrak Tahunan Khusus- Pasca
Pemadanan NPWP 1 Januari 2024 – Implementasi RPATA
Pembayaran RPATA 2023 Pembayaran RPATA 2024
Data Supplier tipe 2 (Padan) Data Supplier tipe 2 (Tidak Padan)
Data Supplier tipe 2 Komponen Before After PMRT Komponen Before After PMRT
Komponen Before Header Header
Header NRS Tetap Tetap Harus NRS Tetap Tetap Harus
NRS Tetap sama sama
Nama Tetap Nama Tetap Tetap Harus Nama Tetap Tetap Harus
Supplier Supplier sama Supplier sama
NPWP 15 NPWP 15 16 16 NPWP 15 15 15

NPWP hasil pemadanan akan secara Penyesuaian NPWP menjadi 16 digit maka
otomatis. perubahan dengan file BCSR

Informasi Supplier pada Data Kontrak Informasi Supplier pada Data Kontrak
Komponen Before PMRT Komponen Before After Komponen Before After
Header Header Header
Data kontrak tidak
NRS Tetap Tetap NRS Tetap Tetap NRS Tetap dalamTetap
diperlukan
Nama Tetap Tetap Nama Supplier Tetap Tetap Nama Supplierpembayaran
Tetap Tetap
Supplier RPATA 2024
NPWP 15 15 NPWP 15 16 NPWP 15 16
Informasi Kontrak Informasi Kontrak
Termin, Nilai dll Termin, Nilai dll
E4 Mitigasi Transaksi Tipe 2 – Bansos melalui RPL

Komponen Before After PMRT


Header

NRS Tetap Tetap Harus sama

Nama Supplier Tetap Tetap Harus sama

NPWP 15 16 16

NPWP untuk Header tipe 5 semula dummy 15 digit menjadi dummy 16

Rekening Before After PMRT


NPWP Tidak Tidak Tidak
menggunakan menggunakan divalidasi
NPWP NPWP
E5 Mitigasi Transaksi BA-BUN Tipe 5
Komponen Before After PMRT
Header

NRS Tetap Tetap Harus sama

Nama Supplier Tetap Tetap Harus sama

NPWP 15 16 16

NPWP untuk Header tipe 5 semula dummy 15 digit menjadi dummy 16

Rekening Before After PMRT


NPWP 15 16 Harus terisi
(open validation)

Rekening Before After PMRT


NPWP 15 15 Harus terisi
(open validation)
E6 Mitigasi Transaksi Tipe 6- PPNPN

Pemadanan Berhasil Pemadanan Tidak Berhasil


Komponen Before After PMRT Komponen Before After PMRT
Perubahan/ File BCSU harus
Header Header
dengan NPWP 16 digit valid.
NRS Tetap Tetap Harus sama NRS Tetap Tetap Harus sama
Pendaftaran/ File BCSR harus
dengan NPWP 16 digit valid.
Nama Tetap Tetap Harus sama Nama Tetap Tetap Harus sama
Supplier Supplier Perubahan/ File BCSU dan
Pendaftaran dengan NPWP
NPWP 15 16 16 NPWP 15 15 15 Dummy/ lainnya tidak
DIIZINKAN

Rekening Before After PMRT Rekening Before After PMRT


NPWP 15 16 Harus terisi NPWP 15 15 Harus terisi
(open validation) (open validation)

Penyesuaian rekening agar


mengacu pada slide D
Dukungan Pasca Pemadanan
F

1. Daftar Satker dengan NPWP masih 15 Digit per KPPN


2. Daftar Rekanan RPATA dengan NPWP masih 15 Digit
3. Daftar invoice dalam proses yang disesuaikan 16 Digit
4. Daftar NRS Bansos
5. Daftar Rekening Pemda (RKUD) dengan NPWP masih 15 Digit per KPPN
6. Daftar hasil pemadanan supplier tipe 2 di OM SPAN menu referensi supplier
Terima Kasih
KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA
DIREKTORAT JENDERAL PAJAK
DIREKTORAT PENYULUHAN, PELAYANAN, DAN HUBUNGAN
MASYARAKAT
JALAN GATOT SUBROTO NOMOR 40-42 JAKARTA 12190 TELEPON (021) 5250208; FAKSIMILE (021) 5736088;
SITUS www.pajak.go.id LAYANAN INFORMASI DAN PENGADUAN KRING PAJAK (021) 1500200 EMAIL
pengaduan@pajak.go.id; informasi@pajak.go.id

PENGUMUMAN
NOMOR PENG-22/PJ.09/2023

TENTANG
PENGGUNAAN NOMOR INDUK KEPENDUDUKAN SEBAGAI NOMOR POKOK WAJIB
PAJAK ATAU NOMOR POKOK WAJIB PAJAK DENGAN FORMAT 16 (ENAM BELAS) DIGIT
SECARA TERBATAS PADA SISTEM APLIKASI KEUANGAN TINGKAT INSTANSI DAN
SISTEM PERBENDAHARAAN DAN ANGGARAN NEGARA

Sehubungan dengan penggunaan Nomor Induk Kependudukan sebagai Nomor Pokok


Wajib Pajak, dan Nomor Pokok Wajib Pajak dengan format 16 digit (NPWP 16 digit) secara
terbatas sampai dengan tanggal 30 Juni 2024 sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 ayat (6)
Peraturan Menteri Keuangan Nomor 136 Tahun 2023 tentang Perubahan atas Peraturan Menteri
Keuangan Nomor 112/PMK.03/2022 tentang Nomor Pokok Wajib Pajak bagi Wajib Pajak Orang
Pribadi, Wajib Pajak Badan, dan Wajib Pajak Instansi Pemerintah, kami sampaikan beberapa hal
sebagai berikut:
1. Sistem Aplikasi Keuangan Tingkat Instansi (SAKTI) yang digunakan oleh Satuan Kerja
(Satker) dan Sistem Perbendaharaan dan Anggaran Negara (SPAN) pada Direktorat
Jenderal Perbendaharaan, digunakan dalam rangka mengelola secara terintegrasi kegiatan
perencanaan, pelaksanaan dan pertanggungjawaban Anggaran Pendapatan dan Belanja
Negara (APBN).
2. Layanan administrasi melalui SAKTI dan SPAN mensyaratkan penggunaan NPWP sebagai
identitas bagi Satuan Kerja Instansi Pemerintah Pusat dan Wajib Pajak yang bertransaksi
dengan Satuan Kerja.
3. Terhitung mulai 1 Januari 2024, NPWP yang digunakan dalam layanan administrasi melalui
SAKTI dan SPAN menggunakan NPWP 16 digit.
4. Satuan Kerja Instansi Pemerintah Pusat dan Wajib Pajak yang bertransaksi dengan Satuan
Kerja dimaksud untuk dapat menyesuaikan NPWP yang digunakan sebagaimana dimaksud
pada nomor 3.
5. Dalam hal Satuan Kerja Instansi Pemerintah Pusat dan Wajib Pajak yang bertransaksi
dengan Satker, belum mengetahui NPWP 16 digit yang dimilikinya, Satker dan Wajib Pajak
yang bertransaksi dengan Satker dapat mengakses laman Direktorat Jenderal Pajak (DJP),
menghubungi contact center DJP, atau Kantor Pelayanan Pajak (KPP) tempat Wajib Pajak
terdaftar, untuk:
a. mengetahui NPWP 16 digit yang dimilikinya; atau
b. khusus untuk Wajib Pajak Orang Pribadi yang status NIK sebagai NPWP-nya belum valid,
agar segera melakukan pemutakhiran mandiri data Wajib Pajak sehingga menghasilkan
data identitas Wajib Pajak telah padan dengan data kependudukan.
6. Dalam rangka pelaksanaan Peraturan Menteri Keuangan Nomor 59/PMK.03/2022 tentang
Perubahan atas Peraturan Menteri Keuangan Nomor 231/PMK.03/2019 tentang Tata Cara
Pendaftaran dan Penghapusan Nomor Pokok Wajib Pajak, Pengukuhan dan Pencabutan
Pengukuhan Pengusaha Kena Pajak, serta Pemotongan dan/atau Pemungutan, Penyetoran,
dan Pelaporan Pajak bagi Instansi Pemerintah, ditegaskan hal-hal sebagai berikut:
a. Bukti pemotongan atau pemungutan Pajak Penghasilan (PPh) yang diterbitkan oleh
Instansi Pemerintah masih menggunakan NPWP format 15 digit;
2
b. Faktur Pajak yang diterbitkan oleh Wajib Pajak rekanan Instansi Pemerintah masih
menggunakan NPWP format 15 digit;
c. Atas pelaksanaan pembayaran dengan mekanisme Uang Persediaan yang dilakukan
oleh Instansi Pemerintah, Penyetoran PPh dilakukan dengan menggunakan surat
setoran pajak masih menggunakan NPWP format 15 digit;
d. Atas pelaksanaan pembayaran dengan mekanisme langsung, penyetoran PPh
dilakukan dengan menggunakan Surat Perintah Pencairan Dana (SP2D) yang
merupakan sarana administrasi lain yang disamakan dengan surat setoran pajak atas
nama Instansi Pemerintah menggunakan NPWP format 16 digit melalui SPAN.
e. Pelaporan SPT Masa PPh dan SPT Masa Pemungut PPN dan PPnBM oleh Instansi
Pemerintah Pusat menggunakan NPWP format 15 digit.
7. Dalam rangka pelaksanaan Peraturan Menteri Keuangan Nomor 244/PMK.03/2015 tentang
Tata Cara Penghitungan dan Pengembalian Kelebihan Pembayaran Pajak, ditegaskan hal-
hal sebagai berikut:
a. Penerbitan surat ketetapan pajak ataupun surat keputusan oleh Direktorat Jenderal
Pajak, termasuk Surat Keputusan Pengembalian Kelebihan Pembayaran Pajak
(SKPKPP) yang menjadi dasar pengembalian kelebihan pembayaran pajak masih
menggunakan NPWP 15 digit.
b. Penerbitan SPMKP dalam aplikasi SAKTI menggunakan NPWP 16 digit.
c. Penerbitan SPM dan SP2D dalam aplikasi SPAN menggunakan NPWP 16 digit.
8. Dalam rangka pelaksanaan pemberian imbalan bunga sebagaimana diatur dalam Peraturan
Menteri Keuangan Nomor 18/PMK.03/2021 tentang Pelaksanaan Undang-Undang Nomor 11
Tahun 2020 tentang Cipta Kerja di Bidang Pajak Penghasilan, Pajak Pertambahan Nilai dan
Pajak Penjualan atas Barang Mewah, serta Ketentuan Umum dan Tata Cara Perpajakan,
ditegaskan hal-hal sebagai berikut:
a. Penerbitan Surat Keputusan Pemberian Imbalan Bunga (SKPIB) ataupun Surat
Keputusan Perhitungan Pemberian Imbalan Bunga (SKPPIB) oleh Direktorat Jenderal
Pajak yang menjadi dasar pemberian imbalan bunga masih menggunakan NPWP 15
digit.
b. Penerbitan Surat Perintah Membayar Imbalan Bunga (SPMIB) dalam aplikasi SAKTI
menggunakan NPWP 16 digit.
c. Penerbitan SPM dan SP2D dalam aplikasi SPAN menggunakan NPWP 16 digit.
9. Informasi dan tata kelola mengenai penggunaan NPWP 16 digit pada layanan administrasi
melalui SAKTI dan SPAN akan diatur lebih lanjut dengan peraturan atau petunjuk teknis dari
Direktorat Jenderal Perbendaharaan.

Pengumuman ini hendaknya dapat disebarluaskan.

Ditetapkan di Jakarta
pada tanggal 14 Desember 2023
Direktur Penyuluhan, Pelayanan, dan
Hubungan Masyarakat

Ditandatangani secara elektronik


Dwi Astuti

Anda mungkin juga menyukai