Anda di halaman 1dari 3

KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA

DIREKTORAT JENDERAL PERBENDAHARAAN


DIREKTORAT PELAKSANAAN ANGGARAN
GEDUNG PRIJADI PRAPTOSUHARDJO I LANTAI IV JL. LAPANGAN BANTENG TIMUR NO. 2-4 JAKARTA 10710;
TELEPON: 021-3449230 PSW. 5704, (021) 3812684 SUREL: DITPA.DJPB@KEMENKEU.GO.ID LAMAN:
WWW.DJPB.KEMENKEU.GO.ID

NOTA DINAS
NOMOR ND-50/PB.2/2022

Yth : 1. Para Kepala Kanwil Direktorat Jenderal Perbendaharaan


2. Para Kepala KPPN
Dari : Direktur Pelaksanaan Anggaran
Sifat : Sangat Segera
Lampiran : 1 (satu) lembar
Hal : Langkah-langkah Penetapan MP PNBP TA. 2022 dan Penegasan
Pelaporan Monitoring dan Evaluasi PNBP TA. 2021
Tanggal : 14 Januari 2022

Dalam rangka implementasi proses bisnis penetapan Maksimum Pencairan Penerimaan


Negara Bukan Pajak (MP PNBP) TA. 2022 dan penegasan pelaporan hasil monitoring dan evaluasi
(monev) pengelolaan PNBP TA. 2021, dengan ini kami sampaikan hal-hal sebagai berikut:
1. Dasar Hukum
a. Peraturan Menteri Keuangan Nomor 262/PMK.01/2016 tentang Organisasi dan Tata Kerja
Instansi Vertikal Direktorat Jenderal Perbendaharaan.
b. Peraturan Menteri Keuangan Nomor 155/PMK.02/2021 tentang Tata Cara Pengelolaan
Penerimaan Negara Bukan Pajak.
c. Peraturan Menteri Keuangan Nomor 110/PMK.05/2021 tentang Tata Cara Penetapan
Maksimum Pencairan Penerimaan Negara Bukan Pajak
d. Peraturan Dirjen Perbendaharaan Nomor PER-8/PB/2021 tentang Petunjuk Teknis
Penetapan Maksimum Pencairan Penerimaan Negara Bukan Pajak secara Elektronik.
2. Dalam rangka penetapan MP PNBP sebagaimana PMK Nomor 110/PMK.05/2021 di atas, diatur
prinsip-prinsip sebagai berikut:
a. Pencairan anggaran sumber dana PNBP dilakukan berdasarkan penetapan MP PNBP yang
alokasinya tidak dapat melampaui pagu DIPA sumber dana PNBP.
b. Penetapan MP PNBP mempertimbangkan:
1) Realisasi setoran PNBP dan belanja sumber dana PNBP tahun anggaran berjalan dan
tahun anggaran sebelumnya;
2) Proyeksi setoran PNBP dan belanja sumber dana PNBP tahun anggaran berjalan;
3) Hasil monitoring dan evaluasi.
c. Pentahapan dan besaran Penetapan MP PNBP sebagai berikut:
1) tahap I paling besar 60% dari pagu DIPA PNBP yang diajukan paling cepat bulan Januari
tahun anggaran berjalan.
2) tahap II paling besar 80% dari pagu DIPA PNBP yang diajukan paling cepat bulan Juli
tahun anggaran berjalan.
3) tahap III paling besar 100% dari pagu DIPA PNBP yang diajukan paling cepat bulan
Oktober tahun anggaran berjalan.
d. Penetapan MP PNBP dilakukan secara elektronik menggunakan Modul MP PNBP pada
sistem yang dibangun oleh Direktorat Jenderal Perbendaharaan.
3. Selanjutnya sebagai persiapan awal penggunaan Modul MP PNBP oleh Kanwil DJPb, pada TA.
2021 telah disampaikan langkah-langkah persiapan penggunaan Modul MP PNBP sebagaimana
diatur dalam nota dinas Direktur Pelaksanaan Anggaran nomor ND-809/PB.2/2021 hal Langkah-
Langkah Persiapan Penggunaan Modul MP PNBP dalam rangka Penetapan MP PNBP oleh
Kanwil DJPb
4. Terkait penggunaan Modul MP PNBP, seiring dengan implementasi aplikasi SAKTI oleh seluruh
satker di tahun 2022, dapat disampaikan hal-hal sebagai berikut:
a. Saat ini Modul MP PNBP sudah dilakukan interkoneksi dengan aplikasi SAKTI sehingga
untuk validasi atas ketersediaan dan kecukupan alokasi MP PNBP yang sebelumnya
menggunakan aplikasi eSPM berganti ke aplikasi SAKTI.
b. Proses validasi ketersediaan dan kecukupan alokasi MP PNBP di aplikasi SAKTI dilakukan
pada saat proses persetujuan SPM oleh PPSPM.
c. Monitoring ketersediaan alokasi MP PNBP pada satker akan ditampilkan pada aplikasi
Monitoring Sistem Aplikasi Keuangan Tingkat Instansi (MONSAKTI).
5. Dalam rangka implementasi proses pengajuan dan penetapan MP PNBP TA. 2022, diatur
langkah-langkah sebagai berikut:
a. Satker Pengguna PNBP:
1) Merekam proyeksi penerimaan tahun anggaran berjalan di Menu Otomasi MP/Proyeksi
Penerimaan.
2) Proyeksi penerimaan yang direkam agar disesuaikan dengan kondisi penerimaan satker
yang secara periodik dilakukan penyesuaian (update) pada halaman III DIPA.
3) Merekam rencana pengeluaran Tahun Anggaran berjalan di Menu Otomasi MP/Rencana
Kegiatan.
4) Rencana pengeluaran yang direkam agar disesuaikan dengan rencana kegiatan/belanja
satker yang secara periodik dilakukan penyesuaian (update) pada halaman III DIPA.
5) Melakukan proses penandaan (tagging) transaksi setoran penerimaan sampai dengan
periode terakhir di Menu Otomasi MP/Tagging PNBP (opsional untuk tahap I).
6) Merekam alokasi MP PNBP di Menu Otomasi MP/Alokasi MP.
7) Mengajukan usulan alokasi MP PNBP di Menu Otomasi MP/Pengajuan.
b. Kanwil DJPb:
1) Dalam hal terdapat perubahan ijin penggunaan PNBP, administrator Kanwil DJPb
melakukan update dengan menginput/merekam persentase ijin penggunaan PNBP
beserta akun penerimaan PNBP pada Menu Referensi KMK MP-Tidak Terpusat sesuai
dengan surat Menteri Keuangan mengenai Persetujuan Penggunaan Dana PNBP pada
K/L.
2) Perekaman/penginputan atas perubahan referensi ijin penggunaan PNBP tersebut
dilakukan berdasarkan surat permohonan dari satker pengguna PNBP. Surat
permohonan tersebut paling sedikit memuat Kode Satker, kode akun fungsional,
persentase ijin penggunaan, tanggal mulai berlaku ijin penggunaan serta dilampirkan
dasar perubahannya berupa Surat/KMK persetujuan dari Menteri Keuangan.
3) Persetujuan penetapan MP dilakukan secara berjenjang mulai dari level Operator, Kasi
PPA I, Kabid PPA I, dan Kepala Kanwil DJPb melalui Menu Otomasi MP.
4) Berdasarkan rekomendasi penetapan MP PNBP pada Modul MP PNBP, Kepala Kanwil
DJPb menerbitkan surat penetapan MP PNBP melalui aplikasi persuratan.
5) Kepala Kanwil DJPb dapat menetapkan MP PNBP dengan besaran di bawah MP PNBP
yang direkomendasi oleh Modul MP PNBP dalam hal proyeksi penerimaan lebih kecil
dari proyeksi belanja yang disampaikan oleh satker.
6) Perhitungan MP PNBP yang dapat diberikan pada angka 5 tersebut paling tinggi sebesar
proyeksi penerimaan dikalikan dengan ijin penggunaan
6. Selanjutnya dalam rangka pelaksanaan monev PNBP oleh Kanwil DJPb sebagaimana diatur
dalam PMK Nomor 110/PMK.05/2021 dan Perdirjen Perbendaharaan Nomor PER-8/PB/2021,
diatur bahwa:
a. Kegiatan monev PNBP pada Ditjen Perbendaharaan dilaksanakan oleh Direktorat
Pelaksanaan Anggaran dan Kanwil DJPb paling kurang meliputi:
1) monitoring atas realisasi setoran PNBP berdasarkan tagging setoran PNBP
2) evaluasi atas capaian kinerja dan realisasi belanja PNBP; dan
3) evaluasi atas proyeksi setoran PNBP tahun anggaran berjalan.
b. Laporan hasil monitoring dan evaluasi yang disampaikan oleh Kanwil DJPb kepada Direktorat
Pelaksanaan Anggaran merupakan bagian dari laporan monitoring dan evaluasi PNBP
sebagaimana diatur dalam ketentuan Dirjen Perbendaharaan mengenai pedoman umum
pelaksanaan tugas Kanwil DJPb di Bidang PNBP.
c. Laporan hasil monev disampaikan setiap semester paling lambat tanggal 15 Juli tahun
bersangkutan dan 15 Januari tahun berikutnya.
7. Berdasarkan nota dinas Direktur Pelaksanaan Anggaran nomor ND-641/PB.2/2019 hal
Penyampaian Petunjuk Teknis Pelaksanaan Tugas Kanwil DJPb di Bidang PNBP, diantaranya
disebutkan bahwa laporan monev pengelolaan PNBP disampaikan oleh Kanwil DJPb kepada
Direktorat Pelaksanaan Anggaran maksimal tanggal 31 Agustus tahun bersangkutan dan 28
Februari tahun berikutnya.
8. Dalam rangka kegiatan pelaporan hasil monev PNBP TA. 2021 oleh Kanwil DJPb, dapat
ditegaskan bahwa:
a. Berdasarkan PMK Nomor 262/PMK.01/2016, bahwa salah satu fungsi yang dilaksanakan
oleh Kanwil DJPb adalah melakukan pembinaan, bimtek serta monev PNBP.
b. Berdasarkan Peraturan Menteri Keuangan Nomor 155/PMK.02/2021, bahwa Ditjen
Perbendaharaan melakukan monitoring PNBP secara berjenjang sesuai tugas dan
kewenangan dan dilakukan secara periodik.
c. Dalam rangka efektifitas penyusunan laporan monev PNBP, format pelaporan yang diatur
dalam nota dinas Direktur Pelaksanaan Anggaran nomor ND-641/PB.2/2019 sudah
mencakup hasil monev sebagaimana diatur dalam Perdirjen Nomor PER-8/PB/2021.
d. Format laporan monev PNBP sebagaimana nota dinas Direktur Pelaksanaan Anggaran
nomor ND-641/PB.2/2019 (format terlampir) disesuaikan dengan menambah sekurang-
kurangnya memuat:
1) Aspek capaian/realisasi setoran PNBP berdasarkan tagging setoran PNBP
2) Aspek capaian kinerja dan realisasi belanja PNBP termasuk pola realisasi per triwulan;
dan
3) Aspek kualitas proyeksi belanja dan setoran penerimaan PNBP tahun anggaran berjalan.
e. Batas waktu penyampaian laporan monev PNBP semesteran oleh Kanwil DJPb semula
paling lambat tanggal 15 Juli tahun bersangkutan dan 15 Januari tahun berikutnya menjadi
paling lambat tanggal 31 Agustus tahun bersangkutan dan 28 Februari tahun berikutnya.
Demikian disampaikan, atas perhatiannya diucapkan terima kasih.

Ditandatangani secara elektronik


Tri Budhianto

Tembusan:
Direktur Jenderal Perbendaharaan

Anda mungkin juga menyukai